LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MENINGIOMA DI RUANG ICU/ICCU RSUD ULIN BANJARMASIN
Tanggal 13 Juli s! " Agus#us $%1&
Ol'( ) H'nn* Aulia +i#,i- SK'. NIM IB11%%$"
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWA KEPERAWATAN TAN +AKULT +AKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNI0ERSITAS UNI0ERSITAS LAMBUNG MANGKURAT $%1&
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MENINGIOMA DI RUANG ICU/ICCU RSUD Ulin Bana,2asin
Tanggal 13 Juli s! " Agus#us $%1&
Ol'( ) H'nn* Aulia +i#,i- SK'. NIM IB11%%$"
Banjarmasin,
Agustus 2015
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Abdu Abdura rahm hman an Wahid, hid, S.Ke S.Kep, p,s s,M ,M.K .Kep ep #P. 1$%&11 200%12 1 002
Pembimbing Lahan
!r"i !r"in n Seti Setiad adi, i, S.Ke S.Kep, p,s s
MENINGIOMA TUMOR OTAK4
1 D'5inisi P'ng',#ian
'um(r (tak ada)ah tum(r jinak pada se)aput (tak atau sa)ah satu (tak *+(sa Mari(n(, MA, Standard Asuhan Kepera"atan, St. ar()us, 2000-. 'um(r (tak ada)ah )esi intra krania) ang menempati ruang da)am tu)ang tengk(rak *buku ajar pat(/isi()(gi-. 'um(r (tak ada)ah suatu )esi ekspansi/ ang bersi/at jinak *benignaataupun ganas *ma)igna-, membentuk massa da)am ruang tengk(rak kepa)a *intra rania)- atau di sumsum tu)ang be)akang *medu))a spina)is-. e(p)asma pada jaringan (tak dan se)aputna dapat berupa tum(r primer maupun metastase. Apabi)a se)se) tum(r berasa) dari jaringan (tak itu sendiri, disebut tum(r (tak primer dan bi)a berasa) dari (rgan(rgan )ain *metastase- seperti kanker paru, paudara, pr(state, ginja) dan )ain)ain, disebut tum(r (tak sekunder. $ E.i!'2i6l6gi !an Insi!'nsi
'um(r ini me"aki)i 203 dari semua ne(p)asma intrakrania) dan 12 3 dari semua tum(r medu))a spina)is. Meningi(ma biasana jinak, tetapi bisa kambuh sete)ah diangkat. 'um(r ini )ebih sering ditemukan pada "anita dan biasana munu) pada usia 400 tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan munu) pada masa kanakkanak atau pada usia ang )ebih )anjut.Pa)ing banak meningi(ma terg()(ng jinak *benign- dan 10 3 ma)ignan. Meningi(ma ma)ignant dapat terjadi pada "anita dan )aki)aki,meningi(ma benign )ebih banak terjadi pada "anita. 3 E#i6l6gi
Para ah)i tidak memastikan apa penebab tum(r meningi(ma, namun beberapa te(ri te)ah dite)iti dan sebagian besar menetujui bah"a kr(m(s(n ang je)ek ang meebabkan timbu)na meningi(ma. Para pene)iti sedang mempe)ajari beberapa te(ri tentang kemungkinan asa) usu) meningi(ma. 6i antara 403 dan %03 dari meningi(mas berisi kr(m(s(m 22 ang abn(rma) pada )(kus gen neur(/ibr(mat(sis 2 *72-. 72 merupakan gen supres(r tum(r pada 22812, ditemukan tidak akti/ pada 403 meningi(ma sp(radik. Pasien dengan 72 dan
beberapa n(n72 sindr(m /ami)ia) ang )ain dapat berkembang menjadi meningi(ma mu)tip)e, dan sering terjadi pada usia muda. 6isamping itu, dep)esi gen ang )ain juga berhubungan dengan pertumbuhan meningi(ma. Kr(m(s(m ini biasana ter)ibat da)am menekan pertumbuhan tum(r. Penebab ke)ainan ini tidak diketahui. Meningi(ma juga sering memi)iki sa)inan tambahan dari p)ate)et diturunkan /akt(r pertumbuhan *P697+- dan epidermis resept(r /akt(r pertumbuhan *!97+- ang mungkin memberikan k(ntribusi pada pertumbuhan tum(r ini. Sebe)umna radiasi ke kepa)a, sejarah paudara kanker, atau neur(/ibr(mat(sis tipe 2 dapat risik( /akt(r untuk mengembangkan meningi(ma. Mu)tip)e meningi(ma terjadi pada 53 sampai 153 dari pasien, terutama mereka dengan neur(/ibr(mat(sis tipe 2. Beberapa meningi(ma memi)iki resept(r ang berinteraksi dengan h(rm(n seks pr(gester(n, andr(gen, dan jarang estr(gen. !kspresi pr(gester(n resept(r di)ihat pa)ing sering pada meningi(ma ang jinak, baik pada pria dan "anita. 7ungsi resept(r ini be)um sepenuhna dipahami, dan demikian, sering ka)i menantang bagi d(kter untuk menasihati pasien perempuan mereka tentang penggunaan h(rm(n jika mereka memi)iki sejarah suatu meningi(ma. Meskipun peran tepat h(rm(n da)am pertumbuhan meningi(ma be)um ditentukan, pene)iti te)ah mengamati bah"a kadangkadang mungkin meningi(ma tumbuh )ebih epat pada saat kehami)an. Ana#62i
Meningen ada)ah suatu se)aput jaringan ikat ang membungkus enhepa)(n dan medu))a spina)is. 'erdiri dari duramater, arahn(id dan piamater, ang )etakna berurutan dari super/iia) ke pr(/unda. Bersamasama,arakn(id dan piamater disebut )ept(mening. 6uramater terdiri dari jaringan /ibr(us ang kuat, ber"arna putih, terdiri dari )amina meningia)is dan )amina end(stea)is. Pada medu))a spina)is )amina end(stea)is me)ekat erat pada dinding kana)is :ertebra)is, menjadi end(steum *peri(steum-, sehingga di antara )amina meningia)is dan )amina end(stea)is terdapat spatium e;tradura)is *spatium epidura)is- ang berisi jaringan ikat
)(nggar, )emak dan p)eksus :en(sus. Antara dura mater dan arhn(id terdapat spatium subdura)e ang berisi airan )im/e. Pada enhepa)(n )amina end(stea)is me)ekat erat pada permukaan interi(r kranium, terutama pada sutura, basis krania dan tepi /(ramen (ipita)e magnum. Lamina meningia)is mempunai permukaan ang )iin dan di)apisi ()eh suatu )apisan se), dan membentuk empat buah septa, aitu<4 1. 2. &. 4.
7a); erebri 'ent(rium erebe))a 7a); erebe))a 6iaphragm se))ae Arahn(id bersamasama dengan pia mater disebut )ept(meningens. Kedua
)apisan ini dihubungkan satu sama )ain ()eh trabeku)a arahn(ideae. Arahni(d ada)ah suatu se)ubung tipis, membentuk spatium subdura)e dengan dura mater. Antara arhn(id dan pia mater terdapat spatium subarahn(ideum ang berisi )i=u(r erebr(spina)is. Arahn(id ang membungkus basis serebri berbentuk teba) sedangkan ang membungkus /aies superi(r erebri tipis dan transparant. Arahn(id membentuk t(nj()ant(nj()an kei) disebut granu)ati(n arahn(idea, masuk keda)am sinus :en(sus, terutama sinus sagita))is superi(r. Lapisan disebe)ah pr(/unda, me)uas ke da)am grus erebri dan diantara /()ia erebri. Membentuk te)a h(ri(idea :entiu)i. 6ibentuk ()eh serabutserabut retiu)aris dan e)asti, ditutupi ()eh pembu)uhpembu)uh darah erebra). Pia terdiri dari )apisan se) mes(derma) tipis seperti end(the)ium. Ber)a"anan dengan arahn(id, membrane ini ini menutupi semua permukaan (tak dan medu))a spina)is. & Pa#65isi6l6gi
'um(r (tak menebabkan gangguan neur()(gik pr(gresi/. 9angguan neur()(gik pada tum(r (tak biasana dianggap disebabkan ()eh dua /akt(r < gangguan /(ka) disebebkan ()eh tum(r dan kenaikan tekanan intrarania).
9angguan /(ka) terjadi apabi)a terdapat penekanan pada jaringan (tak, dan in/i)trasi atau in:asi )angsung pada parenkim (tak dengan kerusakan jaringan neur(n. Perubahan sup)ai darah akibat tekanan ang ditimbu)kan tum(r ang bertumbuh menebabkan nekr(sis jaringan (tak. 9angguan sup)ai darah arteri pada umumna bermani/estasi sebagai kehi)angan /ungsi seara akut dan mungkin dapat dikaaukan dengan gangguan serebr(:asku)er primer. Serangan kejang sebagai geja)a perunahan kepekaan neur(n dihubungkan dengan k(mpesi in:asi dan perubahan sup)ai darah ke jaringan (tak. Bebrapa tum(r membentuk kista ang juga menekan parenkim (tak sekitarna sehingga memperberat ganggguan neur()(gist /(ka). Peningkatan tekanan intrakrania) dapat diakibatkan ()eh beberapa /akt(r < bertambahna massa da)am tengk(rak, terbentukna edema sekitar tum(r, dan perubahan sirku)asi airan serebr(spina). Beberapa tum(r dapat menebabkan perdarahan. >bstruksi :ena dan edema ang disebabkan ()eh kerusakan sa"ar darah (tak, semuana menimbu)kan kenaikan :()ume intrarania) dan meningkatkan tekanan intrarania). >bstruksi sirku)asi airan serebr(spina) dari :entrike) )atera) ke ruangan subarakn(id menimbu)kan hidr(se/a)us. Peningkatan tekanan intrarania) akan membahaakan ji"a. Mekanisme k(mpensasi memer)ukan "aktu )ama untuk menjadi e/ekti/ dan ()eh karena itu tak berguna apabi)a tekanan intrakrania) timbu) epat. Mekanisme k(mpensasi ini antara )ain bekerja menurunkan :()ume darah intrarania), :()ume airan serebr(spina), kandungan airan intrase) dan mengurangi se)se) parenkim, kenaikan tekanan ang tidak di(bati mengakibatkan herniasi unkus atau serebe)um ang timbu) bi)agirus media)is )(bus temp(ra)is bergeser ke in/eri(r me)a)ui insisura tent(ria) ()eh massa da)am hemis/er (tak. ?erniasi menekan mesensen/a)(n, menebabkan hi)angna kesadaran dan menekan sara/ (tak ketiga. K(mpresi medu)a (b)(gata dan henti perna/asan terjadi dengan epat.
Perubahan /isi()(gi )ain terjadi akibat peningkatan intrarania) ang epat ada)ah bradikardia pr(gresi/, hipertensi sistemik *pe)ebaran tekanan nadi-, dan gangguan perna/asan. 7 Klasi5i8asi
W?> mengembangkan sistem k)asi/ikasi untuk beberapa tum(r ang te)ah diketahui, termasuk meningi(ma. 'um(r dik)asi/ikasikan me)a)ui tipe se) dan derajat pada hasi) bi(psi ang di)ihat di ba"ah mikr(sk(p. Penata)aksanaanna pun berbedabeda di tiap derajatna.@ a. 9rade # Meningi(ma tumbuh dengan )ambat, jika tum(r tidak menimbu)kan geja)a, mungkin pertumbuhanna sangat baik jika di(bser:asi dengan M+# seara peri(dik. ika tum(r semakin berkembang, maka pada akhirna dapat menimbu)kan
geja)a,
kemudian
penata)aksanaan
bedah
dapat
direk(mendasikan. Kebanakan meningi(ma grade # diterapi dengan tindakan bedah dan (bser:asi ang berke)anjutan. @ b. 9rade ## Meningi(ma grade ## disebut juga meningi(ma atpia). enis ini tumbuh )ebih epat dibandingkan dengan grade # dan juga mempunai angka kekambuhan ang )ebih tinggi. Pembedahan ada)ah penata)aksanaan a"a) pada tipe ini. Meningi(ma grade ## biasana membutuhkan terapi radiasi sete)ah pembedahan.@ . 9rade ### Meningi(ma
berkembang
dengan
sangat
agresi/
dan
disebut
meningi(ma ma)ignan atau meningi(ma anap)astik. Meningi(ma ma)ignan terhitung kurang dari 1 3 dari se)uruh kejadian meningi(ma. Pembedahan ada)ah penata)aksanaan ang pertama untuk grade ### diikuti dengan terapi radiasi. ika terjadi rekurensi tum(r, dapat di)akukan kem(terapi. Meningi(ma juga dik)asi/ikasikan ke da)am subtipe berdasarkan )(kasi dari tum(r% <
a. Meningi(ma /a); dan parasagita) *253 dari kasus meningi(ma-. 7a); ada)ah se)aputang ter)etak antara dua sisi (tak ang memisahkan hemis/er kiri dan kanan. 7a); erebri mengandung pembu)uh darah besar. Parasagita) meningi(ma terdapat di sekitar /a);. b. Meningi(ma (n:e;itas *203-. 'ipe meningi(ma ini terdapat pada permukaan atas (tak. . Meningi(ma Sphen(id *203- 6aerah Sphen(ida)is ber)(kasi pada daerah be)akang mata. Banak terjadi pada "anita. d. Meningi(ma >)/at(rius *103-. 'ipe ini terjadi di sepanjang ner:us ang menghubungkan (tak dengan hidung. e. Meningi(ma /(ssa p(steri(r *103-. 'ipe ini berkembang di permukaan ba"ah bagian be)akang (tak. /. Meningi(ma suprase))ar *103-. 'erjadi di bagian atas se))a tursia, sebuah k(tak pada dasar tengk(rak dimana terdapat ke)enjar pituitari. g. Spina) meningi(ma *kurang dari 103-. Banak terjadi pada "anita ang berumur antara 40 dan @0 tahun. Akan se)a)u terjadi pda medu))a spinba)is setingkat th(ra; dan dapat menekan spina) (rd. Meningi(ma spina)is dapat menebabkan geja)a seperti neri radiku)er di seke)i)ing dinding dada, gangguan kening, dan neri tungkai. h. Meningi(ma #ntra(rbita) *kurang dari 103-. 'ipe ini berkembang paa atau i.
di sekitar mata a:um (rbita. Meningi(ma #ntra:entriku)ar *23-. 'erjadi pada ruangan ang berisi airan di se)uruh bagian (tak.
9 Tan!a G'ala
9eja)a meningi(ma dapat bersi/at umum *disebabkan ()eh tekanan tum(r pada (tak dan medu))a spina)is- atau bisa bersi/at khusus *disebabkan ()eh tergangguna /ungsi n(rma) dari bagian khusus dari (tak atau tekanan pada ner:us atau pembu)uh darah-. Seara umum, meningi(ma tidak bisa didiagn(sa pada geja)a a"a). 9eja)a umumna seperti < •
Sakit kepa)a, dapat berat atau bertambah buruk saat berakti/itas atau pada pagi
•
hari. Perubahan menta)
• • •
Kejang Mua) muntah Perubahan :isus, misa)na pandangan kabur.
•
9eja)a dapat pu)a spesi/ik terhadap )(kasi tum(r < Meningi(ma /a); dan parasagitta) < neri tungkai Meningi(ma (n:e;itas < kejang, sakit kepa)a, de/isit neur()(gis /(ka),
•
perubahan status menta) Meningi(ma Sphen(id < kurangna sensibi)itas "ajah, gangguan )apangan
•
• •
pandang, kebutaan, dan peng)ihatan ganda. Meningi(ma >)/at(rius < kurangna kepekaan peniuman, masa)ah :isus. Meningi(ma /(ssa p(steri(r < neri tajam pada "ajah, mati rasa, dan spasme (t(t(t(t "ajah, berkurangna pendengaran, gangguan mene)an, gangguan
• • • •
gaa berja)an. Meningi(ma suprase))ar < pembengkakan diskus (ptikus, masa)ah :isus Spina) meningi(ma < neri punggung, neri dada dan )engan Meningi(ma #ntra(rbita) < penurunan :isus, pen(nj()an b()a mata Meningi(ma #ntra:entriku)ar < perubahan menta), sakit kepa)a, pusin
" P'2',i8saan Ra!i6l6gi
mumna pada banak pasien, tidak ditemukan ke)ainan pada pemeriksaan radi(gra/i. 7(t( p()(s kepa)a dapat memberikan gambaran ka)si/ikasi karena ada meningi(ma pada dasar tu)ang kepa)a dengan bentuk ang k(n:eks. Meningi(ma dapat mengakibatkan reakti/ hper(st(sis ang tidak berhubungan dengan ukuran tum(r. >ste()isis jarang mengakibatkan meningi(ma ang jinak dan ma)ignan. Pemeriksaan /(t( p()(s kepa)a sebagai penunjang penaki meningi(ma masih memi)iki derajat keperaaan ang tinggi. 9ambaran ang sering ter)ihat p)ak ang hper(st(sis, dan bentuk sphen(id , dan pteri(n. Ka)si/ikasi tanpa adana tum(r pada /(t( p()(s kepa)a dapat menunjukkan hasi) /a)senegati/ pada meningi(ma. Banak pasien dengan meningi(ma (tak dapat ditegakkan seara )angsung dengan menggunakan ' atau M+#. : K62.li8asi
Adapun k(mp)ikasi ang dapat kita temukan pada pasien ang menderita tum(r (tak ia)ah < a. 9angguan /isik neur()(gis b. 9angguan k(gniti/ . 9angguan tidur dan m((d d. 6is/ungsi seksua) 1% P'na#ala8sanaan
Penata)aksanaan meningi(ma tergantung dari )(kasi dan ukuran tum(r itu sendiri. 'erapi meningi(ma masih menempatkan reseksi (perati/ sebagai pi)ihan pertama. Beberapa /akt(r ang mempengaruhi (perasi rem(:a) massa tum(r ini antara )ain )(kasi tum(r, ukuran dan k(nsistensi, :asku)arisasi dan pengaruh terhadap se) sara/, dan pada kasus rekurensi, ri"aat (perasi sebe)umna dan atau radi(terapi. Lebih jauh )agi, renana (perasi dan tujuanna berubah berdasarkan /akt(r resik(, p()a, dan rekurensi tum(r. 'indakan (perasi tidak hana mengangkat se)uruh tum(r tetapi juga termasuk dura, jaringan )unak, dan tu)ang untuk menurunkan kejadian rekurensi. R'n;ana .,'6.',a#i5
Pada pasien dengan meningi(ma supratent(ria), pemberian antik(n:u)san dapat segera diberikan, deksametas(n diberikan dan di)indungi pemberian ?2 antag(nis beberapa hari sebe)um (perasi di)aksanakan. Pemberian antibi(tik peri(perati/ digunakan sebagai pr(/i)aksis pada semua pasien untuk (rganisme sta/i)(k(kkus, dan pemberian epha)(sp(rin generasi ### ang memi)iki akti/itas terhadap (rganisem pseud(m(nas, serta pemberian metr(nidaC() *untuk (rganisme anaer(b- ditambahkan apabi)a (perasi direnanakan dengan pendekatan me)a)ui mu)ut, sinus paranasa), te)inga, atau mast(id. K)asi/ikasi Simpt(m dari ukuran reseksi pada meningi(ma intrarania)12 < D 9rade # < +eseksi t(ta) tum(r, per)ekatan dura) dan tu)ang abn(rma) D 9rade ## < +eseksi t(ta) tum(r, k(agu)asi dari per)ekatan dura
D 9rade ### < +eseksi t(ta) tum(r, tanpa reseksi atau k(agu)asi dari per)ekatan dura atau mungkin per)uasan ekstradura) * misa)na sinus ang terserang atau tu)ang ang hiper(st(tikD 9rade #E < +eseksi parsia) tum(r D 9rade E < 6ek(mpresi sederhana *bi(psRa!i6#',a.i
Penggunaan e;terna) beam irradiati(n pada meningi(ma semakin banak dipakai untuk terapi. !;terna) beam irradiati(n dengan 4500000 9 di)ap(rkan e/ekti/ untuk me)anjutkan terapi (perasi meningi(ma reseksi subt(ta), kasuskasus rekurensi baik ang didahu)ui dengan (perasi sebe)umna ataupun tidak. Pada kasus meningi(ma ang tidak dapat di(perasi karena )(kasi ang su)it, keadaan pasien ang buruk, atau pada pasien ang men()ak di)akukan (perasi, e;terna) beam irradiati(n masih be)um menunjukkan kee/ekti/itasanna. 'e(ri terakhir menatakan terapi e;terna) beam irradiati(n tampakna akan e/ekti/ pada kasus meningi(ma ang agresi/ *atppia), ma)ignan-, tetapi in/(rmasi ang mendukung te(ri ini be)um banak dikemukakan. !/ekti/itas d(sis ang )ebih tinggi dari radi(terapi harus dengan pertimbangan k(mp)ikasi ang ditimbu)kan terutama pada meningi(ma. Sara/ (ptikus sangat rentan menga)ami kerusakan akibat radi(terapi. K(mp)ikasi )ain ang dapat ditimbu)kan berupa insu/isiensi pituitari ataupun nekr(sis akibat radi(terapi 12. Ra!iasi S#','6#a8#i8
'erapi radiasi tum(r menggunakan stere(taktik pertama ka)i diperkena)kan pada tahun 1$0an menggunakan a)at ?ar:ard pr(t(n beam. Sete)ah itu penggunaan stere(taktik radi(terapi ini semakin banak di)akukan untuk meningi(ma. Sumber energi ang digunakan didapat me)a)ui teknik ang ber:ariasi, ang pa)ing sering digunakan ada)ah sinar /(t(n ang berasa) dari ( gamma *gamma kni/e- atau )inear ae)erat(rs *L#A- dan partike) berat *pr(t(n, i(n he)ium- dari )(tr(ns. Semua teknik radi(terapi dengan stere(taktik ini dapat mengurangi k(mp)ikasi, terutama pada )esi dengan diameter kurang dari 2,5 m
12. Steiner dan k()egana mengana)isa pasien meningi(ma ang diterapi dengan gamma kni/e dan di(bser:asi se)ama 5 tahun. Mereka menemukan sekitar %%3 pertumbuhan tum(r ternata dapat dik(ntr(). K(ndCi()ka dan ka"anka"an memperhitungkan peng(ntr()an pertumbuhan tum(r da)am 2 tahun pada $ 3 kasus. Barubaru ini pene)iti ang sama me)akukan studi dengan sampe) $$ pasien ang diikuti se)ama 5 hingga 10 tahun dan didapatkan peng(ntr()an pertumbuhan tum(r sekitar $& 3 kasus dengan 1 3 massa tum(r mengei). Kejadian de/isit neur()(gis baru pada pasien ang diterapi dengan stere(taktik tersebut kejadianna sekitar 5 3. K'26#',a.i
M(da)itas kem(terapi dengan regimen antine(p)asma masih be)um banak diketahui e/ikasina untuk terapi meningi(ma jinak maupun ma)igna. Kem(terapi sebagai terapi aju:an untuk rekuren meningi(ma atipika) atau jinak baru sedikit seka)i diap)ikasikan pada pasien, tetapi terapi menggunakan regimen kem(terapi *baik
intra:ena
atau
intraarteria)
isp)atinum,
dearbaCine
*6'#-
dan
adriamin- menunjukkan hasi) ang kurang memuaskan *6eM(nte dan Fung-, "a)aupun regimen tersebut e/ekti/itasna sangat baik pada tum(r jaringan )unak. Lap(ran
dari
hamber)in
pemberian
terapi
k(mbinasi
menggunakan
)(ph(sphamide, adriamin, dan :inristine dapat memperbaiki angka harapan hidup dengan ratarata sekitar 5,& tahun. Pemberian (bat kem(terapi )ain seperti hdr(;urea sedang da)am pene)itian. Pertumbuhan se) pada meningi(ma dihambat pada /ase S dari sik)us se) dan menginduksi ap(pt(sis dari beberapa se) dengan pemberian hdr(;urea. 6an di)ap(rkan pada satu kasus pemberian hdr(;urea ini memberikan e/ek pada pasienpasien dengan rekurensi dan meningi(ma ang tidak dapat direseksi. Pemberian A)/ainter/er(n di)ap(rkan dapat memperpanjang "aktu terjadina rekurensi pada kasus meningi(ma ang agresi/. 6i)ap(rkan juga terapi ini kurang menimbu)k(n t(ksisitas dibanding pemberian dengan kem(terapi.
Pemberian h(rm(n ant(g(nis mit(gen te)ah juga di)akukan pada kasus dengan meningi(ma. Preparat ang dipakai biasana tam(;i/en *anti estr(gen- dan mi/eprist(ne *anti pr(gester(n-. 'am(;i/en *40 mgGm2 2 ka)iGhari se)ama 4 hari dan di)anjutkan 10 mg 2 ka)iGhari- te)ah digunakan ()eh ke)(mp(k (nk()()(gi S(uth"est pada 1$ pasien dengan meningi(ma ang su)it di)akukan reseksi dan re/rakter. 'erdapat pertumbuhan tum(r pada 10 pasien, stabi)isasi sementara pertumbuhan tum(r pada pasien, dan resp(n minima) atau parsia) pada tiga pasien. 11 P,6gn6sis
Pada umumna pr(gn(sa meningi(ma ada)ah baik, karena pengangkatan tum(r ang sempurna akan memberikan penembuhan ang permanen. Pada (rang de"asa snr:i:a)na re)ati/ )ebih tinggi dibandingkan pada anakanak, di)ap(rkan sur:i:a) rate )ima tahun ada)ah @53. Pada anakanak )ebih agresi/, perubahan menjadi keganasan )ebih besar dan tum(r dapat menjadi sangat besar. Pada pene)idikan pengarangpengarang barat )ebih dari 103 meningi(ma akan menga)ami keganasan dan kekambuhanna tinggi. Sejak 1% tahun meningi(ma dipandang sebagai tum(r jinak, dan bi)a )etakna mudah dapat diangkat se)uruhna. 6egenerasi keganasan tampak bi)a ada in:asi dan kerusakan tu)ang tum(r tidak berkapsu) pada saat (perasi in:asi pada jaringan (tak. Angka kematian *m(rta)itas- meningi(ma sebe)um (perasi jarang di)ap(rkan, dengan kemajuan teknik dan penga)aman (perasi para ah)i bedah maka angka kematian p(st (perasi makin kei). 6iperkirakan angka kematian p(st (perasi se)ama )ima tahun *1$42H1$4- ada)ah @,$3 dan *1$5@H1$- ada)ah%,53. Sebab sebab kematian menurut )ap(ran)ap(ran ang terdahu)u aitu perdarahan dan edema (tak.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN I P'ng8aian
6ata Subjekti/ < #dentitas Pasien dan Penanggung a"ab ama enis ke)amin sia Status Agama A)amat Pekerjaan Pendidikan Bahasa Suku bangsa 6; Medis Sumber biaa Ri
9en(gram Keterangan gen(gram Status kesehatan S#a#us 8's'(a#an saa# ini
Ke)uhan tama *saat M+S dan saat ini A)asan M+S dan perja)anan penakit saat ini paa ang di)akukan untuk mengatasina S#a#us 8's'(a#an 2asa lalu
Penakit ang pernah dia)ami Pernah dira"at A)ergi Kebiasaan *mer(k(kGk(piGa)(h() atau )ain H )ain ang merugikan kesehatan-
Ri
6iagn(sa Medis dan 'herapi 6ikaji berdasarkan 14 kebutuhan dasar menurut Eirginia ?anders(n, aitu •
Berna/as < 6ikaji apakah pasien menga)ami gangguan perna/asan, sesak, atau
•
batuk, serta ukur respirasi rate. Makan 6ikaji apakah k)ien menghabiskan p(rsi makan ang te)ah disediakan +S,
•
apakah pasien menga)ami mua) atau muntah ataupun keduaduana. Minum 6ikaji kebiasaan minum pasien sebe)um dan saat berada di +S, apakah ada
•
•
perubahan *)ebih banak minum atau )ebih sedikit dari biasana-. !)iminasi *BAB G BAK6ikaji p()a buang air kei) dan buang air besar. 9erak dan akti/itas 6ikaji apakah pasien menga)ami gangguanGke)uhan da)am me)akukan akti:itasna saat menderita suatu penakit *da)am ha) ini ada)ah sete)ah
•
didiagn(sa menga)ami a)ergi- atau saat menja)ani pera"atan di +S. +asa aman 6ikaji k(ndisi pasien ang berhubungan dengan geja)ageja)a penakitna, misa)na pasien merasa neri di perut bagian kanan atas *dikaji dengan P8+S' < /akt(r penebabna, kua)itasGkuantitasna, )(kasi, )amana dan ska)a
•
•
neriKebersihan 6iri 6ikaji kebersihan pasien saat dira"at di +S +asa Aman 6ikaji apakah pasien merasa emas akan setiap tindakan kepera"atan ang diberikan kepadana, dan apakah pasien merasa )ebih aman saat ditemani
•
ke)uargana se)ama di +S. S(sia) dan k(munikasi 6ikaji bagaimana interaksi pasien terhadap ke)uarga, petugas +S dan
•
)ingkungan sekitar *termasuk terhadap pasien )ainna-. Pengetahuan 6ikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penakitna ang diderita saat ini dan terapi ang akan diberikan untuk kesembuhanna.
•
•
+ekreasi 6ikaji apakah pasien memi)iki h(bi ataupun kegiatan )ain ang ia senangi. Spiritua) 6ikaji bagaimana pendapat pasien tentang penakitna, apakah pasien menerima penakitna ada)ah karena murni ()eh penakit medis ataupun
seba)ikna. Da#a O='8#i5 Pemeriksaan /isik K'a!aan u2u2
'ingkat kesadaran S, 'andatanda :ita), Keadaan /isik, Kepa)a dan )eher, 6ada, Paudara dan ketiak, Abd(men, 9enita)ia, #ntegument, !kstremitas, Pemeriksaan neur()(gist P'ng8aian sa,a5 ;,anial )
>)/akt(ri *peniuman-, >pti *peng)ihatan-, >ku)(m(t(r*gerak ekstra(ku)ar mata,di)atasi
pupi)-
'r(k)ear*gerak
b()a
mata
ke
atas
ke
ba"ah-,
'rigemina)*sens(ri ku)it "ajah,pergerakan (t(t rahang-, Abdusens*gerakan b()a mata
menamping-,
7asia)*ekspresi
/asia)
dan
pengeapan-
Audit(ri*pendengaran-, 9)(s(/aringea)*pengeapan,kemampuan mene)an,gerak )idah-, Eagus*sensasi /aring,gerakan pita suara-, Akses(ri*gerakan kepa)a dan bahu- ?ip(g)(sa)*p(sisi )idahP'2',i8saan ROM AKTI+ > PASI+ P'2',i8saan P'nunang •
Arterigra/i atau Eentri()ugram untuk mendeteksi k(ndisi pat()(gi pada
•
sistem :entrike) dan isterna. ' H SA 6asar da)am menentukan diagn(sa +adi(gram Memberikan in/(rmasi ang sangat berharga mengenai
•
struktur, peneba)an dan k)asi/ikasi p(sisi ke)enjar pine)a) ang •
mengapur dan p(sisi se)atursika. !)ektr(ense/a)(gram *!!9- Memberi in/(rmasi mengenai perubahan
•
kepekaan neur(n. !k(ense/a)(gram Memberi in/(rmasi mengenai pergeseran kandungan intra serebra)
Sidik (tak radi(akti/ Memper)ihatkan daerahdaerah akumu)asi
•
abn(rma) dari Cat radi(akti/. 'um(r (tak mengakibatkan kerusakan sa"ar darah (tak ang menebabkan akumu)asi abn(rma) Cat radi(akti/ ##. Diagn6sa K'.',a
###.
R'n;ana #in!a8an 1. eri akut 'ujuan
•
ang dirasakan pasien berkurang dengan ,kriteria hasi)< K)ien me)ap(rkan neri berkurangGterk(ntr(), Wajah pasien tidak meringis #nter:ensi < 'e)iti ke)uhan neri< intensitas, karakteristik, )(kasi, )amana, /akt(r ang memperburuk dan meredakan. *eri merupakan penga)aman subjekti/ dan harus dije)askan ()eh pasien. #denti/ikasi karakteristik neri dan /akt(r ang berhubungan merupakan suatu ha) ang amat penting untuk memi)ih inter:ensi ang ((k dan untuk menge:a)uasi
kee/ekti/an dari terapi ang diberikan-. >bser:asi adana tandatanda neri n(n :erba) seperti ekspresi "ajah, ge)isah, menangisGmeringis, perubahan
tanda
:ita). *Merupakan
indikat(rGderajat neri ang tidak )angsung ang dia)ami-. #nstruksikan pasienGke)uarga untuk me)ap(rkan neri dengan segera jika neri timbu). *Pengena)an segera meningkatkan inter:ensi dini dan
dapat mengurangi beratna serangan-. Berikan k(mpres dingin pada kepa)a. *Meningkatkan rasa naman
dengan menurunkan :as(di)atasi-. K()ab(rasi Berikan ana)gesik sesuai indikasi atau pr(gram medis. *Menurunkan neri-.
2. 9angguan per/usi erebra) 'ujuan
•
kesadaran
biasaGperbaikan.k(gnisi,dan /ungsi m(t(rikGsens(rik 'andatanda :ita stabi) #nter:ensi < 'entukan /akt(r ang berhubungan dengan keadaan tertentu, ang dapat menebabkan penurunan per/usi dan p(tensia) peningkatan '#K.
*ntuk menentukan pi)ihan inter:ensi ang tepat-. atat status neur()(gi seara teratur, badingkan dengan ni)ai standar. *Mengkaji adana keenderungan pada tingkat kesadaran dan p(tensia)
adana peningkatan '#K-. Kaji resp(n m(t(rik terhadap
kesadaran seara kese)uruhan-. Pantau tekanan darah. *(rma)na,aut(regu)asi mempertahankan
perintah
sederhana.
*Mengukur
a)iran darah (tak ang k(nstan pada saat /)uktasi tekanan darah
sistemik-. !:a)uasi < pupi), keadaan pupi), atat ukuran pupi), ketajaman png)ihatan dan peng)ihatan kabur. *9angguan peng)ihatan ang dapat diakibatkan ()eh kerusakan mikr(sk(pik pada (tak ,mempunai
k(nskuensi terhadap keamanan dan akan mempengaruhi inter:ensi-. Pantau suhu )ingkungan sesuai indikasi. *6emam dapat menerminkan
kerusakan hip(ta)amus .se)anjutna akan terjadi peningkatan '#K-. Pantau intake, (utput, dan ukur berat badan sesuai indikasi. *Berman/aat sebagai indiat(r dari t(ta) airan tubuh ang terintegrasi
dengan per/usi jaringan-. Perhatikan adana ge)isah meningkat, tingkah )aku ang tidak sesuai.
*Petunjuk n(n:erba) ini mengindikasikan adana peningkatan '#K-. ?indari Gbatasi penggunaan restein. *+estein mekanik dapat menanbah
resp(ns me)a"an ang akan meningkatkan '#K-. 'inggikan kepa)a pasien 1545 derajat sesuai indikasi ang dapat dit()eransi. *Meningkatkan a)iran ba)ik :ena dari kepa)a,sehingga akan mengurangi k(ngesti dan edema atau resik( terjadi peningkatan '#K-.
&. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mua), muntah dan tidak na/su makan. 'ujuan < sete)ah diberikan asuhan kepera"atan se)ama I.;24 jam, •
•
diharapkan Kebutuhsn nutrisi dapat terpenuhi ,dengan riteria hasi)< utrisi k)ien terpenuhi Mua) berkurang sampai dengan hi)ang. #nter:ensi ?idangkan makanan da)am p(rsi kei) tapi sering dan hangat.
*Makanan ang hangat menambah na/su makan-. Kaji kebiasaan makan k)ien. *enis makanan ang disukai akan
membantu meningkatkan na/su makan k)ien-. Ajarkan teknik re)aksasi aitu tarik napas da)am. *'arik na/as da)am
membantu untuk mere)aksasikan dan mengurangi mua)-. 'imbang berat badan bi)a memungkinkan. *ntuk mengetahui
kehi)angan berat badan-. K()ab(rasi K()ab(rasi dengan d(kter untuk pemberian :itamin. *Menegah kekurangan karena penurunan abs(rsi :itamin )arut da)am )emak-.
6A7'A+ PS'AKA 1. Mardj(n( M, Sidharta P. 6a)am< eur()(gi k)inis dasar. < 7aku)tas Ked(kteran ni:erstas #nd(nesia 200&. ?a) &$&4. 2. 7(using (n tum(r meningi(maJ ited 200$ (:ember 20. A:ai)b)e /r(mn()(g . etter ?7, et. Spina) ner:e (rigin. #n< eur(anat(m and neur(phsi()(g. SA< #(n ust(m (mmuniati(n< 2002. P. 24 @. Meningi(mas. Jited 200$ (:ember 20.
A:ai)ab)e
/r(m<
""".
Ma/ie)d)ini.(m %. Meningi(maJited 200$ (:ember 20. A:ai)ab)e /r(m<. httpj( A. Meningi(ma. #n< SA (urna) (/ Arti)e +adi()(g. SA< Media) ni:ersit (/ S(uthern A/ria 2004. p. &5. 10. eur(radi()(g #maging 'eahing 7i)es ase 'hirt Si;Meningi(ma. Jited 200$ (:ember 20. A:ai)ab)e /r(m< http