LAPORAN PENDAHULUAN KEPUTUSASAAN 1.1;
Diagnosa Keperawatan
1.2;
Keputusasaan Tinjauan Teori 1.2.1; Pengertian Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang meliha melihatt keterba keterbatas tasan an atau atau tidak tidak ada altern alternati atiff atau atau pilhan pilhan pribadi pribadi yang yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi energy yang dimilikinya (NANDA, 200!" Keputus Keputusasa asaan an adalah adalah keadaan keadaan emosio emosional nal ketika ketika indivi individu du merasa merasa bah#a kehidupannya terlalu berat untuk dijalani ( dengan kata lain mustahil !" $eseorang yang tidak memiliki harapan tidak melihat adanya kemung kemungkin kinan an untuk untuk memperb memperbaik aikii kehidu kehidupann pannya ya dan tidak tidak menemu menemukan kan solusi solusi untuk untuk permas permasala alahan hannya, nya, dan ia per%ay per%ayaa bah#a bah#a baik diriny dirinyaa atau atau siapapun tidak akan bisa membantunya" Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan, ketidakmampuan , keraguan "duka %ita , apati , kesedihan , depresi , dan bunuh diri" ( &otton dan 'ange, 200! 1.2.2;
'entang 'espon
'espon Adaptif *arapan +akin
'espon )aladaptif Putus *arapan -idak berdaya
Per%aya
Putus asa
nspirasi
Apatis
-etap hati
.agal dalam kehidupan 'agu / ragu $edih Depresi unuh diri
1.2.3;
Perilaku yang berhubungan dengan diagnosis Adapun tanda dan gejala menurut, Keliat (200! adalah1 ;
ngkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa (3saya tidak dapat melakukan4!
; ;
Nampak kurang bi%ara atau tidak mau berbi%ara sama sekali
;
)enunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul"
;
)enarik diri dari lingkungan"
;
Kontak mata kurang"
;
)engangkat bahu tanda masa bodoh"
;
1.2.4;
$ering mengeluh dan Nampak murung"
Nampak selalu murung atau blue mood"
;
)enunjukkan gejala fisik ke%emasan (takikardia, takipneu!
;
)enurun atau tidak adanya selera makan
;
Peningkatan #aktu tidur"
;
Penurunan keterlibatan dalam pera#atan"
;
ersikap pasif dalam menerima pera#atan"
;
Penurunan keterlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermakna"
5aktor Presdisposisi dan fa%tor presipitasi a; 5aktor predisposisi
5aktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon keputusasaan adalah1 a; 5aktor .eneti% 1 ndividu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam
keluarga
yang
mengembangkan
mempunyai sikap
ri#ayat
optimis
dalam
depresi
akan
sulit
menghadapi
suatu
permasalahan b; Kesehatan 6asmani 1 ndividu dengan keadaan fisik sehat, pola
hidup yang teratur, %enderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan fisik c; Kesehatan )ental 1 ndividu yang mengalami gangguan ji#a
terutama yang mempunyai ri#ayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimis, selalu dibayangi oleh masa depan
yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi situasi masalah dan mengalami keputusasaan" d; $truktur Kepribadian e; ndividu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri akan
menyebabkan rasa per%aya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap stress yang dihadapi" b; 5aktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan adalah1 1; 5aktor kehilangan 2; Kegagalan yang terus menerus 3; 5aktor 7ingkungan 4; 8rang terdekat ( keluarga ! 5; $tatus kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengan%am ji#a! 6; Adanya tekanan hidup 7; Kurangnya iman 1.3;
Patofisiologi (Clinial Pat!wa"# $ Patofisiologi% Situasional% &aturasional
)enurut Keliat, 200 adapun pat#ay dari keputusasaan adalah
Perilaku Kekerasan “Risiko Bunuh Diri“
: Efek
Isolasi Sosial “Keputusasaan“
: Core Problem
Gangguan Konsep Diri; “ HDR “ Berduka Disfun sional Patofisiologi
: Etiologi
$etiap penyakit kronis dan atau terminal dapat menyebabkan atau menunjang keputusasaan (misal penyakit jantung, penyakit ginjal, kanker, dan AD$! erhubungan dengan1
Kegagalan atau penyimpangan kondisi fisologis -anda atau gejala baru dan tidak diharapkan dari proses pen yakit sebelumnya Nyeri, tidak nyaman, kelemahan yang berkepanjangan Kerusakan kemampuan fungsi (berjalan, eliminasi, dan makan! Situasional
Pembatasan aktivitas yang berkepanjangan (misal1 fraktur, %idera medula spinalis! solasi karena proses penyakit yang berkepanjangan (misal1 penyakit menular! Di%ampakan atau perpisahan dari orang9orang terdekat (orang tua atau anak9anak! Ketidakmampuan untuk men%apai tujuan yang berharga dalam kehidupan (perka#inan, pendidikan! Ketidakmampuan berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan (misal1 jalan9jalan atau olahraga! Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti -angung ja#ab memberi asuhan yang berkepanjangan -erpajan pada stres fisiologis dan psikologis yang berkepanjangan Kehilangan keper%ayaan dalam nilai9nilai luhur dan tuhan Keputusasaan besar yang menimbulkan stres 'i#ayat penyakit fisik dan seksual &aturasional Ana' ;
erhubungan dengan1
;
Kehilangan pengasuh
;
Kehilangan keper%ayaan pada orang orang terdekat
;
Di%ampakkan oleh pengasuh
;
Kehilangan autonomi yang berhubungan dengan penyakit"
;
Kehilangan fungsi tubuh
;
Ketidakmampuan men%apai tugas9tugas perkembangan
;
Penolakan oleh keluarga
Reaja ;
erhubungan denga1
;
Kehilangan orang9orang terdekat (teman sebaya dan keluarga!
;
Kehilangan fungsi tubuh
;
Perubahan dalam %itra diri
;
Ketidakmampuan untuk men%apai tugas perkembangan (identitas peran!
Dewasa ;
erhubungan dengan1
;
Kerusakan fungsi tubuh, kehilangan bagian tubuh
;
Kerusakan hubungan atara sesama
;
Kehilangan pekerjaan, karier
;
Kehilangan orang terdekat (kematian anak atau pasangan!
;
Ketidan mampuan untuk men%apai tugas perkembangan (intiminasi, komitmen!
Lansia
1.4;
;
erhubungan dengan1
;
Defisit sensori
;
Defisit motorik
;
Defisit kognitif
;
Kehilangan kemandirian
;
Kehilangan orang terdekat, barang9barang
;
Ketidakmampuan untuk men%apai tugas perkembangan (integritas!
Data "ang perlu )i'aji 1; Kaji dan dokumentasikan kemungkinan bunuh diri 2; Pantau afek dan kemampuan membuat keputusan 3; Pantau nutrisi1 Asupan dan berat badan
1.5;
Penentuan )iagnosa 'eperawatan 1.5.1; atasan Karakteristik (NANDA!
)enurut 'osernberg dan $mith, 20:0 dalam buku NANDA adapun batasan karakteristiknya yaitu1 ;
)enutup mata
;
Penurunan pengaruh
;
Penurunan nafsu makan
;
Penurunan respons terhadap rangsangan
;
Penurunan verbalisasi
;
Kurangnya keterlibatan dalam pera#atan
;
Kepasifan
;
)engangkat bahu dalam menanggapi pembi%araan
;
.angguan pola tidur
;
erpaling dari pembi%araan
;
syarat verbal ()engu%apkan sesuatu yang pesimis, 3aku tidak bisa,4 mendesah!
1.5.2;
-anda mayor (7ynda 6ual &arpenito! )engungkapkan atau mengekspresikan sikap apatis yang mendalam , berlebihan, dan berkepanjangan dalam merespon situasi yang dirasakan sebagai hal yang mustahil isyarat verbal tentang kesedihan" 1; 5isiologis 1 ;
respon terhadap stimulus melambat
;
tidak ada energi
;
tidur bertambah
2; ;mosional 1 ;
individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya tapi dapat merasakan
;
tidak
mampu
memperoleh
nasib
baik,
keberuntungan
pertolongan tuhan ;
tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
;
hampa dan letih
; ;
perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa9apa tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap"
3; ndividu memperlihatkan 1 ;
$ikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam pera#atan
;
Penurunan verbalisasi
;
Penurunan afek
;
Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat"
;
Ketidakmampuan men%apai sesuatu
dan
;
*ubungan interpersonal yang terganggu
;
Proses pikir yang lambat
;
Kurangnya tanggung ja#ab terhadap keputusan dan kehidupannya sendiri"
4; Kognitif 1 ;
Penurunan kemampuan untuk meme%ahkan masalah dan kemampuan membuat keputusan
;
)engurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah yang dihadapi saat ini
;
Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
;
Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali !
;
-idak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
;
-idak dapat mengidentifikasi atau men%apai target dan tujuan yang ditetapkan
;
-idak dapat membuat peren%anaan, mengatur serta membuat keputusan
1.5.3;
;
-idak dapat mengenali sumber harapan
;
Adanya pikiran untuk membunuh diri"
-anda )inor (7ynda 6ual &arpenito! 1; 5isiologis ;
Anoreksia
;
menurun
2; ;mosional ;
ndividu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
;
)erasa berada diujung tanduk
;
-egang
;
)uak ( merasa ia tidak bisa!
;
Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
;
'apuh
3; ndividu memperlihatkan ;
Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari pembi%ara
;
Penurunan motivasi
;
Keluh kesah
;
Kemunduran
;
$ikap pasrah
;
Depresi
4; Kognitif
Penuruna kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima *ilangnya persepsi #aktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa
;
datang
1.6;
;
ingung
;
Ketidakmampuan berkomunikasi se%ara efektif
;
Distorsi proses pikir dan asosiasi
;
Penilaian yang tidak logis
Renana Tin)a'an Keperawatan* 1.6.1; -ujuan Kepera#atan Pada Pasien 1; -ujuan mum
Klien
mampu
mengekspresikan
harapan positif
tentang
masadepan,
mengekspresikan tujuandan arti kehidupan" 2; -ujuan Khusus 1 Klien mampu ;
)embina hubungan saling per%aya
;
)engenal masalah keputusasaannya
;
erpartisipasi dalam aktivitas
)enggunakan keluarga sebagai system pendukung 1.6.2; -indakan Kepera#atan Pada Pasien ;
1; ina hubungan saling per%aya ;
%apkan salam
;
Perkenalkan diri 1 sebutkan nama dan panggilan yang disukai
;
6elaskan tujuan pertemuan
;
Dengarkan klien dengan penuh perhatiane! antu klien penuhi kebutuhan dasarnya"
2; Klien mengenal masalah keputusasaannya
eri
;
kesempatan
bagi
klien
mengungkapkan
perasaan
sedih
;
kondisinya dengan%ara pandang pera#at terhadap kondisi klien" antu klien mengidentifikasi tingkah laku yang mendukung putus
;
asa 1 pembi%araan abnormal
;
masalah,tanyakan manfaat dari %ara yang digunakan" Dukung klien untuk menggunakan koping efektif yang selama ini
;
digunakan olehklien" ;
eri alternative penyelesaian masalah atau solusi"
;
antu klien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari tiap alternative" dentifikasi kemungkinan klien untuk bunuh diri (putus asa adalah
;
fa%tor risikoterbesar dalam ide untuk bunuh diri!1 tanyakan tentang ren%ana, metode dan %ara bunuh diri" 3; Klien berpartisipasi dalam aktivitas
dentifikasi aspek positif dari dunia klien (3keluarga anda menelepon
;
'$ setiaphari untuk menanyakan keadaanmu =4 Dorong klien untuk berpikir yang menyenangkan dan mela#an rasa
;
putus asa" Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung
;
pikiran dan perasaan yang positif" erikan penghargaan yang sungguh9sungguh terhadap usaha klien
;
dalam men%apaitujuan, memulai pera#atan diri, dan berpartisipasi dalam aktivitas" diri 1 sebutkan nama dan panggilan yang disukai" 1.6.3; -indakan kepera#atan pada keluarga Klien menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung 1; ina hubungan saling per%aya dengan keluarga1 ;
%apkan salam
;
Perkenalkan diri1 sebutkan nama dan panggilan yang disukai
;
-anyakan nama keluarga, panggilan yang diisukai dan hubungan dengan klien
;
6elaskan tujuan pertemuan
;
uat kontrak pertemuan
2; dentifikasi masalah yang dialami keluarga terkait kondisi keputusasaan
klien 3; Diskusikan upaya yang telah dilakukan keluarga untuk membantu klien
atasi masalah dan bagaimana hasilnya 4; -anyakan harapan keluarga untuk membantu klien atasi masalahnya 5; Diskusikan dengan keluarga tentang keputusasaan1 ;
Arti, penyebab, tanda9tanda, akibat lanjut b ila tidak diatasi
;
Psikofarmaka yang diperoleh klien1 manfaat, dosis, efek samping, akibat bila tidak patuh minum obat
&ara keluarga mera#at klien 1.6.4; -erapi Aktifitas Kelompok ;
Terapi A'ti+itas Kelopo' Pa)a Klien Dengan Keputusasaan 1; Pengertian
-erapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada #aktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota (Depkes ', :>>?!"@ -erapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditetapkan" -erapi ini berfokus pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada pertolongan orang lain ('iyadi dan Pur#anto, 200>!" 2; Tujuan terapi o'upasi
Adapun tujuan terapi okupasi menurut 'iyadi dan Pur#anto (200>!, adalah1 a; -erapi khusus untuk mengembalikan fungsi mental 1
1; )en%iptakan
kondisi
tertentu
sehingga
klien
dapat
mengembangkan
kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya" 2; )embantu melepaskan dorongan emosi se%ara #ajar" 3; )embantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan kondisinya" 4; )embantu dalam pengumpulan data untuk menegakkan diagnosa dan terapi"
b; -erapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik
1
1; )eningkatkan gerak, sendi, otot dan koordinasi gerakan" 2; )engajarkan adl seperti makan, berpakaian, bak, bab dan sebagainya" 3; )embantu klien menyesuaikan diri dengan tugas rutin di rumah" 4; )eningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan kemampuan yang
dimiliki" 5; )enyediakan berbagai ma%am kegiatan agar di%oba klien untuk mengetahui
kemampuan mental dan fisik, kebiasaan, kemampuan bersosialisasi, bakat, minat dan potensinya" 6; )engarahkan minat dan hobi untuk dapat digunakan setelah klien kembali di
lingkungan masyarakat"
3; A'ti+itas
)uhaj (200>!, mengungkapkan aktivitas yang digunakan dalam terapi okupasi, sangat dipengaruhi oleh konteks terapi se%ara keseluruhan, lingkungan, sumber yang tersedia, dan juga oleh kemampuan si terapi sendiri (pengetahuan, keterampilan, minat dan kreativitasnya!" a; 6enis
6enis kegiatan yang dapat dilakukan meliputi1 latihan gerak badan, olahraga, permainan tangan, kesehatan, kebersihan, dan kerapian pribadi, pekerjaan
sehari9hari
(aktivitas
kehidupan
sehari9hari,
seperti
dengan
mengajarkan merapikan tempat tidur, menyapu dan mengepel!, praktik prevokasional , seni (tari, musik, lukis, drama, dan lain9lain!, rekreasi (tamasya,
nonton bioskop atau drama!, diskusi dengan topik tertentu (berita surat kabar, majalah, televisi, radio atau keadaan lingkungan! ()uhaj, 200>!"
b; Aktivitas
Aktivitas adalah segala ma%am aktivitas yang dapat menyibukan seseorang se%ara produktif yaitu sebagai suatu media untuk belajar dan berkembang, sekaligus sebagai sumber kepuasan emosional maupun fisik" 8leh karena itu setiap aktivitas yang digunakan harus mempunyai karakteristik sebagai berikut1 1; $etiap gerakan harus mempunyai alasan dan tujuan terapi yang jelas" 6adi,
bukan hanya sekedar menyibukkan klien" 2; )empunyai arti tertentu bagi klien, artinya dikenal oleh atau ada
hubungannya dengan klien" 3; Klien harus mengerti tujuan mengerjakan kegiatan tersebut, dan apa
kegunaanya terhadap upaya penyembuhan penyakitnya" 4; *arus dapat melibatkan klien se%ara aktif #alaupun minimal" 5; Dapat men%egah lebih beratnya ke%a%atan atau kondisi klien, bahkan harus
dapat meningkatkan atau setidaknya memelihara kondisinya" 6; *arus dapat memberi dorongan agar klien mau berlatih lebih giat sehingga
dapat mandiri" 7; *arus sesuai dengan minat, atau setidaknya tidak diben%i olehnya" 8; *arus dapat dimodifikasi untuk tujuan peningkatan atau penyesuaian
dengan kemampuan klien" 4; ,n)i'asi terapi o'upasi
'iyadi dan Pur#anto (200>!, menyatakan bah#a indikasi dari terapi okupasi sebagai berikut1 a; Klien dengan kelainan tingkah laku, seperti klien harga diri rendah yang disertai
dengan kesulitan berkomunikasi" b; Ketidakmampuan menginterpretasikan rangsangan sehingga reaksi terhadap
rangsang tidak #ajar"
c; Klien yang mengalami kemunduran" d; Klien dengan %a%at tubuh disertai gangguan kepribadian" e; 8rang yang mudah mengekspresikan perasaan melalui aktivitas" f;
8rang
yang mudah
belajar sesuatu
dengan praktik
langsung daripada
membayangkan" 5; Kara'teristi' a'ti+itas terapi
'iyadi dan Pur#anto, (200>!, mengemukakan bah#a karateristik dari aktivitas terapi okupasi, yaitu1 mempunyai tujuan jelas, mempunyai arti tertentu bagi klien, harus mampu melibatkan klien #alaupun minimal, dapat men%egah bertambah buruknya kondisi, dapat memberi dorongan hidup, dapat dimodifikasi, dan dapat disesuaikan dengan minat klien"
6; Analisa a'ti+itas
'iyadi dan Pur#anto (200>!, menyatakan bah#a analisa dari kegiatan terapi okupasi, meliputi1 jenis kegiatan yang dilakukan seperti latihan gerak badan atau pekerjaan sehari9hari, maksud dan tujuan dari kegiatan dilakukan dan manfaatnya bagi klien, sarana atau alat atau aktivitas dilakukan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan, persiapan terhadap sarana pendukung dan klien maupun pera#at, pelaksanaan dari kegiatan yang telah diren%anakan, kontra indikasi dan disukai klien atau tidak disukai yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh klien"
7; Proses terapi o'upasi
Adapun proses dari terapi okupasi, sebagai berikut1 a; Pengumpulan data, meliputi data tentang identitas klien, gejala, diagnosis, perilaku
dan kepribadian klien" )isalnya klien mudah sedih, putus asa, marah" b; Analisa data dan identifikasi masalah dari data yang telah dikaji ditegakkan
diagnosa sementara tentang masalah klien maupun keluarga" c; Penentuan tujuan dan sasaran dari diagnosa yang ditegakkan dapat dibuat sasaran
dan tujuan yang ingin di%apai"
d; Penentuan aktivitas jenis kegiatan yang ditentukan harus disesuaikan dengan tujuan
terapi" e; ;valuasi kemampuan klien, inisiatif, tanggungja#ab, kerjasama, emosi dan tingkah
laku selama aktivitas berlangsung" Dari hasil evaluasi ren%anakan kembali kegiatan yang sesuai dan akan dilakukan" ;valuasi dilakukan se%ara periodik, misalnya : minggu sekali dan setiap selesai melaksanakan kegiatan"
8; Pela'sanaan Terapi
-erapi okupasi dapat dilakukan se%ara individu maupun kelompok tergantung dari kondisi klien dan tujuan terapi" a; )etode 1;
ndividual1 dilakukan untuk klien baru masuk, klien yang belum mampu berinteraksi dengan kelompok dan klien lain yang sedang menjalani persiapan aktivitas"
2;
Kelompok1 klien dengan masalah sama, klien yang lama dan yang memiliki tujuan kegiatan yang sama" 6umlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok ke%il yang anggotanya berkisar antara 9:2 orang (Keliat dan Akemat, 200!" 6umlah anggota kelompok ke%il menurut $tuart dan 7araia (200:, dalam Keliat dan Akemat, 200! adalah ?9:0 orang, 'a#lins, illiams, dan e%k (:>>B, dalam Keliat dan Akemat, 200! menyatakan jumlah anggota kelompok adalah 9:0 orang" 6ika anggota kelompok terlalu besar akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalamannya" 6ika terlalu ke%il, tidak %ukup variasi informasi dan interaksi yang terjadi" 6ohnson (dalam +osep, 200>! menyatakan terapi kelompok sebaiknya tidak lebih dari C anggota karena interaksi dan reaksi interpersonal yang terbaik terjadi pada kelompok dengan jumlah sebanyak itu" Apabila keanggotaanya lebih dari :0, maka akan terlalu banyak tekanan yang dirasakan oleh anggota sehingga anggota merasa lebih terekspos, lebih %emas, dan seringkali bertingkah laku irrasional "
b; aktu
-erapi dilakukan :92 jam setiap sesi baik metode individual maupun kelompok dengan frekuensi kegiatan per sesi 29B kali dalam seminggu" $etiap kegiatan dibagi menjadi 2 bagian,pertama1 9: jam yang terdiri dari tahap persiapan dan tahap orientasi, kedua1 :9:<2 jam yang terdiri dari tahap kerja dan tahap terminasi ('iyadi dan Pur#anto, 200>!
9; Pengorganisasian
1; aktu Kegiatan terapi kognitif ini akan dilaksanakan selama : hari yaitu pada1 *ari
1
6am
1
7ama 1
2; -erapis Adapun terapis yang akan terlibat adalah
a; 5asilitator" )enyusun ren%ana terapi kognitif -
)engarahkan kelompok men%apai tujuan
-
)emberikan %ontoh %ara kerja membuat ket pot bunga
-
)emfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dapat dan memberi umpan balik
-
$ebagai role model
-
)empertahankan kehadiran anggota
3; Klien 4; )etode dan media a; )etode Adapun metode yang digunakan pada terapi okupasi ini adalah dinamika kelompok
b; )edia
)edia yang akan digunakan meliputi1 -
$pidol
-
uku %atatan
S'ea Ruang Terapi F
K F
K
K
F
F
K
K F
K;-;'AN.AN1
F K
1 5asilitator
1 Klien
10; &e'anise Kegiatan
1; Persiapan
a;
)empersiapkan alat dan tempat pertemuan"
b;
mengumpulkan informasi mengenai ri#ayat dan pengalaman pekerjaan pasien, pola hidup sehari9hari, minat, dan kebutuhannya
c;
analisa tampilan pekerjaan seperti kemampuan untuk melaksanakan aktivitas dalam kehidupan keseharian, yang meliputi aktivitas dasar hidup sehari9hari, pendidikan, bekerja, bermain, mengisi #aktu luang, dan partisipasi so%ial
2; 8rientasi a; Salam tarapeutik ;
$alam dari terapis kepada klien
;
-erapis dan klien memakai papan nama"
b; Evaluasi / validasi ;
)enanyakan perasaan klien saat ini
c; Kontrak ;
-erapis menjelaskan tujuan terapi
;
)enjelaskan aturan main berikut1 ;
6ika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta iEin kepada terapis"
;
7ama kegiatan F G0 menit"
;
$etiap klien mengikuti kegiatan dari a#al sampai selesai"
d; Tahap Kerja e; Tahap terminasi. f; Evaluasi
1; -erapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti terapi okupasi 2; -erapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok" g; Tindak lanjut
)enganjurkan klien membuat ketrammpilan seperti yang telah diajarkan h; Kontrak yang akan datang
uat kesepakatan baru untuk kegiatan berikutnya
11; E+aluasi Dan Do'uentasi
*al9hal yang perlu di evalausi antara lain adalah sebagi berikut1
a; Kemampuan membuat keputusan b; -ingkah laku selama bekerja c; Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang mempunyai kebutuhan sendiri
d; Kerjasama e; &ara memperlihatkan emosi (spontan, #ajar, jelas, dan lain9lain! f; nisiatif dan tanggung ja#ab g; Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding h; )enyatakan perasaan tanpa agresi i;
Kompetisi tanpa permusuhan
j;
)enerima kritik dari atasan atau teman sekerja
k; Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung ja#ab atas pendapatnya tersebut
l;
ajar dalam penampilan
m; 8rientasi, tempat, #aktu, situasi, orang lain n; Kemampuan menerima instruksi dan mengingatnya o; Kemampuan bekerja tanpa terus menerus dia#asi p; Kerapian bekerja q; 7ambat atau %epat
1.7;
Daftar Pusta'a
AEis, '" (200B!"Pedoman asuhan kepera#atan ji#a" $emarang1 '$6D Dr" Amino .ondoutomo" Keliat, "A" (200!" Proses kepera#atan kesehatan ji#a" 6akarta1 ;.&
Keliat, "A", Akemat, *elena, N", $usanti, *", Panjaitan, '"H", ardani, , +", dkk" (200G!" )odul praktek kepera#atan profesional ji#a ()PKP 6i#a!" 6akarta1 5K dan *8$tuart, ."" (200?!"uku saku kepera#atan ji#a" ;disi G" 6akarta1 ;.&"