LAPORAN PENDAHULUAN ASMA
A. Defi Defini nisi si Asma Asma adalah adalah penya penyakit kit yang yang diseba disebabk bkan an oleh oleh pening peningkat katan an respon respon dari dari trachea dan bronkus terhadap bermacam-macam stimulus yang ditandai deng dengan an meny menyem empi pitn tny ya bron bronku kuss dan dan bron bronki kiol olus us dan dan sekr sekres esii yang ang berlebihan dari kelenjar-kelenjar mukosa bronkus. Asma juga disebut dengan dengan penyaki penyakitt paru-p paru-paru aru kronis kronis yang yang menye menyebab babkan kan pender penderita ita sulit sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena adanya pengencangan dari otot otot sekitar saluran pernafasan, peradangan, rasa nyeri, pemebngkakan dan iritasi pada saluran nafas di paru-paru. Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami mengalami penyempita penyempitan n karena hiperaktivitas hiperaktivitas terhadap terhadap rangsangan rangsangan terte tertent ntu, u, yang yang meny menyeb ebab abka kan n pera perada dang ngan an,, peny penyem empi pitan tan ini ini bersi bersifa fatt berulang namun reversible (Nurarif !usuma, "#$%&. Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu ('melter, "##" ) *$$& +. tio tiologi enu enuru rutt berb berbag agai ai pene penelit litia ian n menu menunj njuk ukka kan n dasar dasar gejal gejalaa asma asma yang yang inflama inflamasi si dan respons respons saluran saluran napas napas yang yang berleb berlebiha ihan n ditand ditandai ai dengan dengan adany adanyaa kalor kalor (panas (panas karena karena vasodi vasodilat latasi& asi&,, tumor tumor (esudas (esudasii plasma plasma dan edema&, dolor (rasa sakit karena rangsangan sensori&, dan function laesa (fungsi yang terganggu& ('udoyo, "##&. 'edangkan menurut Nurarif Hardhi ("#$%& pemicu timbulnya seranganserangan asma adalah) /nfeksi) virus yang menyebabkan flu, bakteri dan jamur, infeksi virus • •
0'1. 2uaca3i 2uaca3ikli klim) m) peruba perubahan han tekanan tekanan udara, udara, suhu suhu udara udara beruba berubah h secara secara mendadak, angin dan kelembapan udara. 4at iritan, bahan kimia, asap rokok, emosional.
•
5enetik ) keturunan. 0esiko orang tua dengan asma maka akan
•
mempunyai anak dengan asma tiga kali lipat lebih tinggi. /nhalan) debu, kapuk, tungau, bulu binatang, serbuk sari, bau asap, uap
• • • •
cat. akanan) putih telur, susu sapi, kacang tanah, coklat, biji-bijian, tomat. 6bat) aspirin !egiatan fisik) olahraga berat, kecapaian, terta7a terbahak-bahak. 8enis kelamin, jumlah kejadian asma pada anak laki-laki lebih banyak dibandingkan anak perempuan (1an, "##9&. :eningkatan resiko pada anak laki-laki disebabkan oleh semakin menyempitnya saluran pernapasan, perubahan pada pita suara yang cenderung membatasi
•
respon bernapas. ;aktor lingkungan ) adanya tengau debu rumah, binatang kecoa, makanmakanan tertentu, bahan penga7et dan penyedap, obat-obatan tertentu, iritan, ekspresi emosi yang berlebihan.
2. ;aktor 0esiko D. !lasifikasi Asma dibedakan menjadi dua jenis, yaitu) $. Asma bronkial ". Asma kardial 'edangkan menurut c2onnel Holgate ('udoyo, "##& asma dapat dibedakan menjadi) $. Asma ekstrinsik ". Asma intrinsik <. Asma yang berkaitan dengan penyakit paru
. :atofisiologi Faktor pencetus - Alergen - Stress - Cuaca/ikli m Spasme otot polos sekresi kelenar bronkus
Basofl mengeluarkan mediator
!A"!!#A " PE$%#&A$
Permiabelit as kapiler meningkat Edema mukosa, sekresi produkti,
Pen'empitan/obstr uksi proksimal dari bronkus pada tahap ekspirasi dan Batuk, )hee*ing, &E%+A&EFE&%+FA " BE$S+A" .AA" "APAS
&onsentrasi oksigen dalam darah hipoksem %ekanan partial oksigen Pen'empit an alan Peningkat an kera otot &E%+A&EF E&%+1A" P0A
Suplai darah dan oksigen ke antung %ekanan darah menurun &elemahan dan keletihan +"%0E$A"S+ A&%+1+%AS
'umber) 'ibuea ("##&, 0ahajoe ("#$"&, Aru ("##&, dalam Nurarif Hardhi ("#$%&
;. =anda dan 5ejala 'esak napas saat beraktivitas berat ataupun berbicara • +atuk berdahak • Nadi lemah • 'uara napas mengi di pagi hari atau setiap kali berbicara dan beraktivitas • ;rekuensi respirasi > "% ?3menit • :ernapasan cuping hidung • =arikan dinding dada lebih dalam • Napas dangkal • +atuk dan pilek menahun • 5. Diagnostik :enunjang $. 'pirometer ) dilakukan sebelum dan sesudah bronkodilator hirup ". <. 9. %. *.
(nebulier3inhaler&, positif jika peningkatan 1:3!1: > "#@. 'putum ) eosinofil meningkat osinofil darah meningkat. ji kulit 06 dada yaitu patologis paru3komplikasi asma A5D) terjadi pada asma berat pada fase a7al terjadi hiposekmia dan hipokapnia (:26" turun& kemudian fase lanjut normokapnia dan hiperkapnia (:26" meningkat&.
B. ;oto dada A: dan lateral) hiperinflasi paru, diameter anteroposterior membesar pada foto lateral, dapat terlihat bercak konsolidasi yang tersebar. H. :enatalaksanaan :rogram penatalaksanaan asma meliputi B komponen (Nurarif Hardhi, "#$%&, yaitu)
$. dukasi dukasi yang baik akan menurunkan morbiditi dan mortaliti. dukasi tidak hanya ditujukan untuk penderita dan keluarga tapi juga pihak lain yang membutuhkan seperti pemegang keputusan, pembuat perencanaan bidang kesehatan3asma, profesi kesehatan. ". enilai dan memonitor berat asma secara berkala :enilaian klinis berkala antara $-* bulan dan monitoring asma oleh penderita sendiri mutlak dilakukan pada penatalaksanaan asma. <. /dentifikasi dan mengendalikan faktor pencetus 9. erencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang :enatalaksanaan asma bertujuan untuk mengontrol penyakit, disebut sebagai asma terkontrol. =erdapat < faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu medikasi (obat-obatan&, tahapan pengobatan, dan penanganan asma mandiri (:elangi asma&. %. enetapkan pengobatan pada serangan akut :engobatan serangan ringan yang paling baik adalah pengobatan inhalasi agonis beta-". :engobatan pada serangan sedang adalah nebulasi agonis beta-" tiap 9 jam dengan alternatif agonis beta-" subkutan, aminofilin /1, adrenalin $3$### #,< ml '!. :engobatan pada serangan berat terbaik pengobatan yang dilakukan adalah nebulisasi agonis beta-" tiap 9 jam dengan pengobatan alternatif agonis beta-" '!3/1, dan adrenalin $3$### #,< ml '!. 'edangkan pengobatan yang mengancam ji7a seperti serangan akut berat dapat dipertimbangkan dengan menggunakan intubasi dan ventilasi mekanis. *. !ontrol secara teratur
:enatalaksanaan jangka panjang terdapat " hal yang harus diperhatikan dokter adalah follow up secara teratur dan rujuk ke ahli paru untuk konsultasi atau penanganan lanjut bila diperlukan. B. :ola hidup sehat a. eningkatkan kebugaran fisik, dengan cara olahraga mengikuti 'enam Asma /ndonesia ('A/& adalah salah satu bentuk olahraga yang
dianjurkan
karena
melatih
dan
menguatkan
otot-otot
pernapasan. b. +erhenti atau tidak pernah merokok c. Cingkungan kerja, kenali lingkungan kerja yang berpotensi dapat menimbulkan asma.
/. Asuhan !epera7atan $. Anamnesis Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan. 5ejala asma sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri (pada saat berbeda&, dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak yang hebat yang disertai gangguan kesadaran. !eluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada 7aktu serangan. :ada serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan gejala tak ada yang khas. !eluhan yang paling umum ialah ) Napas berbunyi, 'esak, +atuk, yang timbul secara tiba-tiba dan dapat hilang segera dengan spontan atau dengan pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk 7aktu yang lama. ". :emeriksaan ;isik +erguna selain untuk menemukan tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga berguna untuk mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan ) $& 'tatus kesehatan umum. :erlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara bicara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otot-otot
pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien. "& /ntegumen. Dikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji 7arna rambut, kelembaban dan kusam. <& =horak. /nspeksi) Dada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya peningkatan diameter anteroposterior, retraksi otot-otot /nterkostalis, sifat dan irama pernafasan serta frek7ensi peranfasan. :alpasi) :ada palpasi di kaji tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus. :erkusi) :ada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan diafragma menjadi datar dan rendah. Auskultasi) =erdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan e?pirasi lebih dari 9 detik atau lebih dari inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan heeing. 9& 'istem pernafasan. +atuk mula-mula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya menjadi produktif yang mula-mula encer kemudian menjadi kental. arna dahak jernih atau putih tetapi juga bisa kekuningan atau kehijauan terutama kalau terjadi infeksi sekunder. a& ;rekuensi pernapasan meningkat b& 6tot-otot bantu pernapasan hipertrofi c& +unyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang memanjang disertai ronchi kering dan 7heeing. d& kspirasi lebih daripada 9 detik atau lebih panjang daripada inspirasi bahkan mungkin lebih. e& :ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan) Hiperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan • diameter anteroposterior rongga dada yang pada perkusi •
terdengar hipersonor. :ernapasan makin cepat dan susah, ditandai dengan pengaktifan
otot-otot
sternokleidomastoideus&,
bantu
napas
sehingga
(antar
tampak
iga,
retraksi
suprasternal, supraclavikula dan sela iga serta pernapasan •
cuping hidung. :ada keadaan
yang
lebih
berat
dapat
ditemukan
pernapasan cepat dan dangkal dengan bunyi pernapasan dan 7heeing tidak terdengar(silent chest&, sianosis. %& 'istem kardiovaskuler. =ekanan darah meningkat, nadi juga meningkat :ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan) a& takhikardi makin hebat disertai dehidrasi. b& =imbul :ulsus paradoksusdimana terjadi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari $# mmHg pada 7aktu inspirasi. Normal tidak lebih daripada % mmHg, pada asma yang berat bisa sampai $# mmHg atau lebih. c& :ada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama jantung
<. Analisa Data N o $
Data D' ) -!lien mengatakan sesak napas -!lien mengatakan batuk tidak dapat keluar D6 ) -Adanya suara napas tambahan dan 7heeing -:ernapasan >"%?3m
D' ) - !lien mengatakan sesak napas D6 ) -
;rekuensi napas
tiologi
asalah
;aktor pencetus !etidakefektifan E bersihan jalan engeluarkan mediator) histamin, napas platelet, bradikinin E :ermiabilitas kapiler meningkat E !ontriksi otot polos meningkat E 'pasme otot polos sekresi kelenjar bronkus meningkat E 6bstruksi bronkus pada tahap ekspirasi dan inspirasi E +atuk, 7heeing, sesak napas E !etidakefektifan bersihan jalan napas ;aktor pencetus E engeluarkan mediator) histamin, platelet, bradikinin E :ermiabilitas kapiler meningkat
5angguan pertukaran gas
-
<
>"% ?3m ;rekuensi nadi >#?3m Dispnea 'ianosis 5DA abnormal
D') !lien mengatakan sering sakit dada apabila kelelahan. D6) 0espirasi menunjukkan > "% ?3menit =erdengar suara 7heeing !lien menunjukkan terengah-engah
9
%
D') -!lien mengeluh sesak sampai ke ulu hati -!lien mengatakan posisi apapun tidak menunjukkan rasa nyaman -!lien menunjukkan skala nyeri "-< D6) -!lien terlihat gelisah - ==1 menunjukkan ketidaknormalan -!lien nampak meringis kesakitan menahan sakit D') -!lien mengatakan akan merasa sesak bila beraktivitas berlebihan -!lien merasa tidak ingin melakukan aktivitas
E !ontriksi otot polos meningkat E !onsentrasi oksigen dalam darah menurun E Hipoksemia E 5angguan pertukaran gas ;aktor pencetus !etidakefektifan E pola napas engeluarkan mediator) histamin, platelet, bradikinin E :ermiabilitas kapiler meningkat E !ontriksi otot polos meningkat E 'pasme otot polos sekresi kelenjar bronkus meningkat E :enyempitan dari bronkus pada tahap ekspirasi dan inspirasi E +atuk, 7heeing, sesak napas E :enyempitan jalan napas E !etidakefektifan pola napas ;aktor pencetus Nyeri akut E engeluarkan mediator) histamin, platelet, bradikinin E :ermiabilitas kapiler meningkat E !ontriksi otot polos meningkat E 'pasme otot polos sekresi kelenjar bronkus meningkat E 6bstruksi bronkus pada tahap ekspirasi dan inspirasi E +atuk, 7heeing, sesak napas E Nyeri akut ;aktor pencetus E engeluarkan mediator) histamin, platelet, bradikinin E :ermiabilitas kapiler meningkat E
/ntoleransi aktivitas
!ontriksi otot polos meningkat E D6) -!lien nampak tidak !onsentrasi oksigen dalam darah menurun banyak melakukan E aktivitas banyak Hipoksemia -!lien nampak banyak E duduk dan berbaring 'uplai darah dan oksigen kejantung untuk menstabilkan berkurang otot pernapasan. E :enurunan kardiak output E =ekanan darah menurun E !elemahan keletihan E /ntoleransi aktivitas
9. Diagnosa !epera7atan a. +ersihan jalan nafas tidak efektif b. 5angguan pertukaran gas c. :ola Nafas tidak efektif d. Nyeri akut e. /ntoleransi aktivitas
/N=01N'/ !:0AA=AN
RENCANA KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC) INTERVENSI (NIC)
$ +ersihan jalan nafas tidak efektif 'etelah dilakukan tindakan kepera7atan selama < ? "9 jam, pasien mampu ) 0espiratory status ) 1entilation 0espiratory status ) Air7ay patency Aspiration 2ontrol, Dengan kriteria hasil ) •
endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
•
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips& enunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak
•
ada suara nafas abnormal& ampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas
NIC : Air7ay anagement $. +uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau ja7 thrust bila perlu ". :osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
<. /dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 9. Cakukan fisioterapi dada jika perlu %. !eluarkan sekret dengan batuk atau suction *. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan B. +erikan bronkodilator bila perlu F. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. . onitor respirasi dan status 6" " 5angguan pertukaran gas 'etelah dilakukan tindakan kepera7atan selama < ? "9 jam, pasien mampu ) 0espiratory 'tatus ) 5as e?change 0espiratory 'tatus ) ventilation 1ital 'ign 'tatus Dengan kriteria hasil )
•
endemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat emelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
•
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips& anda tanda vital dalam rentang normal
• •
NIC :
$. ". <. 9. %.
+uka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau ja7 thrust bila perlu :osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi /dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Cakukan fisioterapi dada jika perlu !eluarkan sekret dengan batuk atau suction
*. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan B. +erika bronkodilator bial perlu F. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. . onitor respirasi dan status 6" $#. onitor rata G rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi $$. 2atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal $". onitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis& $<. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan 3 tidak adanya ventilasi dan suara tambahan < :ola Nafas tidak efektif
'etelah dilakukan tindakan kepera7atan selama < ? "9 jam, pasien mampu ) 0espiratory status ) 1entilation 0espiratory status ) Air7ay patency 1ital sign 'tatus Dengan !riteria Hasil ) •
endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu enunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak
•
ada suara nafas abnormal& =anda =anda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan&
•
NIC : $. +uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau ja7 thrust bila perlu ". :osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi <. /dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
9. Cakukan fisioterapi dada jika perlu %. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan *. onitor respirasi dan status 6" B. :ertahankan jalan nafas yang paten F. :ertahankan posisi pasien . 6bservasi adanya tanda tanda hipoventilasi $#. onitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi $$. onitor =D, nadi, suhu, dan 00 $". Auskultasi =D pada kedua lengan dan bandingkan $<. onitor =D, nadi, 00, sebelum, selama, dan setelah aktivitas $9. onitor frekuensi dan irama pernapasan $%. onitor suara paru $*. onitor pola pernapasan abnormal $B. onitor suhu, 7arna, dan kelembaban kulit $F. onitor sianosis perifer 9 Nyeri akut 'etelah dilakukan tindakan kepera7atan selama < ? "9 jam, pasien mampu ) :ain Cevel, :ain control, 2omfort level Dengan !riteria Hasil ) •
• •
ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan& elaporkan bah7a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen n yeri ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri&
• •
enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang =anda vital dalam rentang normal
NIC : $. Cakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi ". 6bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan <. 5unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 9. valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau %. +antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan *. !ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan B. :ilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal& F. !aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi . Ajarkan tentang teknik non farmakologi $#. +erikan analgetik untuk mengurangi nyeri $$. =ingkatkan istirahat $". =entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat $<. :ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu $9. +erikan analgesik tepat 7aktu terutama saat nyeri hebat $%. valuasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping& % /ntoleransi aktivitas 'etelah dilakukan tindakan kepera7atan selama < ? "9 jam, pasien mampu ) nergy conservation Activity tolerance 'elf 2are ) ADCs Dengan !riteria Hasil ) •
+erpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan 00
•
ampu melakukan aktivitas sehari hari (ADCs& secara mandiri
NIC : $. +antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan ". +antu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social <. +antu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan 9. +antu klien untuk membuat jad7al latihan di7aktu luang %. onitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
DAFTAR PUSTAKA
Aru, 'udoyo., dkk. ("##&. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, ED. 4. 8akarta) /nternal :ublishing. Nurarif, Amin Huda Hardhi !usuma. ("#$%&. Asuhan eperawatan !erdasarkan Dia"nosa #edis $anda. ogyakarta) edication. :erhimpunan Dokter :aru /ndonesia.
("##<&. Pedoman
Dia"nosis
dan
Penatalaksanaan Asma di Indonesia. 0ahajoe, Nastini 'upriyanto +ambang, dkk. ("#$"&. Buku Ajar %espirolo"i Anak, Ed. 1. 8akarta) /DA/. 'ibuea, Herdin, dkk. ("##&. Ilmu Penyakit Dalam. 8akarta) 0ineka 2ipta.