LAPOR LAPORAN AN PRAK PR AKTIK TIK KERJA LAPANGAN (PKL)
AKTIVITAS MANAJEMEN OPERASIONAL DAN PEMASARAN AGROWISATA SABILA FARM YOGYAKARTA Oleh: MOHAMMAD REZA FAUZI 111109200007
KATA PENGANTAR
Bismil Bismillahir lahirrahmanirrahi rahmanirrahiim, im, Alhamdulillah Alhamdulillah,, puji dan syukur penulis ucapkan Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menulis dan menyelesaikan laporan Praktikum Kerja Lapangan (PKL) ini yang berjudul “AKTIVITAS
MANAJEMEN OPERASIONAL
DAN PEMASARAN PEMASARAN AGROWISATA AGROWISATA SABILA FARM ”. Dalam penulisan laporan PKL ini penulis banyak mendapat bantuan baik berupa materi maupun bimbingan, dorongan motivasi dan semangat yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak atas tersusunya laporan PKL ini. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
KATA PENGANTAR
Bismil Bismillahir lahirrahmanirrahi rahmanirrahiim, im, Alhamdulillah Alhamdulillah,, puji dan syukur penulis ucapkan Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menulis dan menyelesaikan laporan Praktikum Kerja Lapangan (PKL) ini yang berjudul “AKTIVITAS
MANAJEMEN OPERASIONAL
DAN PEMASARAN PEMASARAN AGROWISATA AGROWISATA SABILA FARM ”. Dalam penulisan laporan PKL ini penulis banyak mendapat bantuan baik berupa materi maupun bimbingan, dorongan motivasi dan semangat yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak atas tersusunya laporan PKL ini. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
6. Bapak Ir. Muhammad Gunung Soetopo dan Ibu Ir. Elly Mulyati yang telah memberi kesempata ke sempatan n untuk untuk dapat dapa t menimba menimba ilmu dan mendapat enda patkan kan pengal pe ngalaman aman berharga. ber harga. 7. Kepada rekan-rekan dan keluarga besar Sabila Farm, yaitu Mas Umam, Mas Tataq, Mas Rezha, Mbak Ayu dan Ceu Juwita, Hasnah, Pak Mul dan Bu Mar untuk pengalaman, dorong doro ngan an semangat semangat dan doany doa nya. a. 8. Kepada Nenek Mita dan Atuk Marwoto atas dukungan, doa dan telah menjadi Orang Tua kost ko st penulis penulis selama di Yogyakarta. Yogyaka rta. 9. Kepada sahabat-sahabat penulis yaitu Reviko, teman-teman Genk Moeslimah and Friends, Bayu MBR, teman-teman POPMASEPI UIN Jakarta, Avrilia dan Nopi atas dukungan, semangat dan doanya. 10. Kepadan teman-teman Agribisnis Angkatan 2011 dan teman-teman KKN SEHATI 2014 atas dukungan, dukungan, doa dan motivas otivasinya. inya. 11. Sel Se luruh pi p ihak yang terliba terlibatt dalam da lam pel pe laksanaa ak sanaan n dan da n penyu pe nyusuna sunan n laporan lapora n PKL ini ini yang. yang. “Tiada gading yang tak retak”. Sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan, kekurangan dan keterbatasan, penulis menyadari bahwa laporan PKL ini masih
DAFTAR ISI Kata pengantar …………………………………………………………….....
i
Daftar isi……………………………………………………………...............
iii
Daftar gambar …………………………………………………………….....
vi
Daftar table……………………………………………………………........
viii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ………………………………………………………
1
1.2. Tujuan pelaksanaan praktik kerja lapangan…………………………
7
1.2.1. Tujuan umum………………………………………………..
7
1.2.2. Tujuan khusus………………………………………………..
8
1.3. Ruang lingkup pembahasan laporan………………………………..
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Agrowisata ………………………………………………………….
9
2.2. Manajemen operasional……………………………………………..
12
2.2.1. Perencanaan …………………………………………………
13
2.3.4.5.
People ……………………………………………………...
25
2.3.4.6.
Process …………………………………………………….
27
2.3.4.7.
Physical evidence…………………………………………
27
BAB III. PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sejarah singkat perusahaan………………………………….
28
3.2. Dasar pemikiran terbentuknya perusahaan…………………..
30
3.3. Keadaan umum perusahaan………………………………….
30
3.3.1. Jargon perusahaan……………………………………
33
3.3.2. Semangat Indonesi feed Asia……………………………
33
3.3.3. Visi dan misi perusahaan…………………………….
34
3.3.4. Nilai filosofis perusahaan……………………………
35
3.3.5. Struktur organisasi perusahaan………………………
35
3.3.6. Ketenaga kerjaan……………………………………
36
3.3.7. Uraian pekerjaan……………………………………
37
3.3.8. Sistem penggajian, insentif, dan tunjangan…………..
38
3.3.9. Ruang lingkup bisnis perusahaan…………………….
39
5.2. Manajemen operasional……………………………………………
60
5.2.1. Perencanaan …………………………………………………
61
5.2.2. Pengorganisasian ……………………………………………
63
5.2.3. Pelaksanaa …………………………………………………..
66
5.2.4. Pengawasan…………………………………………………..
74
5.3. Manajemen pemasaran………………………………………………
80
5.3.1. Segmentasi …………………………………………………..
81
5.3.2. Penargetan pasar Sasaran (targeting )………………………..
83
5.3.3. Pemosisian ( positioning )…………………………………….
84
5.3.4. Bauran Pemasaran…………………………………………..
84
5.3.4.1.
Product ……………………………………………………
85
5.3.4.2.
Price ………………………………………………………
87
5.3.4.3.
Place ……………………………………………………….
88
5.3.4.3.1.
Lokasi ………………………………………..
88
5.3.4.3.2.
Saluran distrubusi……………………………
89
5.3.4.4.
Promotion …………………………………………………
5.3.4.4.1. 5.3.4.5.
People
Bauran promosi………………………………
90 90 95
DAFTAR GAMBAR
1
Sistem Operasi Konversi…………………………………………………
12
2
Bauran pemasaran ……………………………………………………….
18
3
Logo Sabila Farm ……………………………………………………….
28
4
Struktur Organisasi UD. Sabila …………………………………………
35
5
Skema operasi agrowisata………………………………………………
61
6
Bagan alir operasional……………………………………………………
67
7
Desain operasi kunjungan/wisata………………………………………..
68
8
Sesi berfoto……………………………………………………………….
69
9
Operasi pemanduan pengunjung…………………………………………
70
10
Grafik indikator keindahan lingkungan…………………………………..
77
11
Grafik indikator penilaian kesejukan dan kenyamanan lingkungan…….
77
12
Grafik indikator penilaian kebersihan lingkungan………………………
78
13
Grafik indikator fasilitas pendukung wisata……………………………..
78
14
Grafik indikator keramahan pramuwisata/personil………………………
79
15
Grafik indikator penguasaan materi pramuwisata………………………..
79
DAFTAR TABEL 1
Produk domestik bruto menurut lapangan usaha………………………
2
2
Kedatangan wisatawan mancanegara 2009 – 2013……………………
3
3
Perbedaan karakteristik yang produk barang dan jasa ………………
19
4
Luas kebun dan komoditas UD. Sabila Farm
31
5
Daftar pekerja UD. Sabila Farm beserta jabatan dan tingkat pendidikan
36
6
Kerangka acuan rencana kerja…………………………………………
40
7
Rekapitulasi data pengunjung (Jan – Okt 2014) ………………………
76
8
Harga paket wisata……………………………………………………..
88
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Indonesia
„ Negeri
Zambrud
Khatulistiwa‟
merupakan
negara
tropis
yang
memiliki kekayaan hayati berupa flora dan fauna serta ekosistem yang sangat beragam, bahkan banyak jenis flora dan fauna yang bersifat endemik dan khas seperti Salak (Salacca zalacca), Matoa ( Pometia pinnata), Orangutan ( Pongo pygmaeus), dan Komodo (Varanus komodoensis) berkat keistimewaan letak geografis dan geologisnya. Selain kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga diberkati oleh panorama alam yang sangat memikat dan menakjubkan mulai dari pantai hingga pegunungan. Tidaklah berlebihan jika sebutan “ Heaven on Earth” disematkan pada negera kita tercinta berkat kekayaan alam dan keindahan panorama yang berada disetiap jengkal wilayah Indonesia merupakan sebuah anugerah Sang Maha Pencipta. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dari kekayaan
sumber
daya
alam,
kesuburan
tanah,
termasuk
plasma
nutfah
Petanian berperan dalam penyerapan tenaga kerja. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
per Februari 2014, sebanyak 40,83 juta orang atau 34,55% masyarakat menggantungkan hidupnya di sektor ini. Yang terpenting pertanian berperan dalam penyediaan pangan bagi 253,60 juta jiwa1 penduduk Indonesia dan menyediakan bahan baku bagi industri. Dengan
demikian
sudah
seharusnya
pertanian
menjadi
leading
sector
dalam
merupakan
sektor
andalan
dalam
Indonesia,
dapat
pembangunan ekonomi nasional. Sektor pertumbuhan
pariwisata ekonomi.
untuk
saat
Dengan
ini
juga
keindahan
alam
yang
dimiliki
dipastikan sektor pariwisata merupakan sektor potensial dalam pengembangan ekonomi. Sebagai
dampak
dari
globalisasi
dan
perkembangan
teknologi
transportasi
dan
telekomunikasi, menyebabkan pelesir menjadi suatu kebutuhan yang cukup penting untuk dipenuhi. Perkembangan sektor pariwisata Indonesia sendiri pada periode ini memasuk
“Periode
Keemasan”,
dibuktikan
dengan
terus
meningkatnya
jumlah
kedatangan wisatawan mancanegara dan trend positif pertumbuhannya, seperti pada grafik dan tabel di bawah:
Tabel 2. Pertumbuhan Wisatawan Mancanegara 2009 – 2013
Pariwisata
juga memaparkan peran pariwisata dalam bidang ekonomi pada tahun ini
yaitu kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional ialah sebesar 4,01 persen dengan penghasilan devisa 10,69 miliar dollar AS, jumlah tenaga kerja di bidang ini juga cukup tinggi yaitu 10,3 juta orang.3 Pariwisata dikatakan sebagai agent of development atau katalisator pembangunan dikarenakan
pariwisata
dapat
memicu
dan
mempercepat
proses
pembangunan
perekonomian nasional (Yoeti, 2008), misalnya: 1. Penigkatan kegiatan perekonomian sebagai akibat dibangunnya prasarana dan sarana demi pengembangan pariwisata, sehingga infrastruktur atra wilayah akan saling terkoneksi. 2. Meningkatkan
industri-industri kepariwisataan
seperti
industri
transportasi,
akomodasi penginapan, restoran, dll. 3. Meningkatkan permintaan produk-produk hasil pertanian untuk kebutuhan hotel dan restoran seperti bahan pangan, buah dan sayur; telur, daging dan ikan, bunga, dll. 4. Meningkatkan
permintaan
barang-barang
kerajinan
tangan
(Handicraft ),
souvenir, dan barang seni lainya. 5. Memperluas
produk-produk
lokal
untuk
dikenal
dan
dipasarkan
secara
tumbuhan yang dibudidayakan itu telah menimbulkan motivasi dan daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya. Pada prinsipnya, agrowisata merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung di tempat pariwisata yang diselenggarakan. Aset utama untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan dan keindahan alam (Apriyanti, 2012). Dapat dikatakan bahwa agrowisata merupakan bentuk ekspansi dari sektor pertanian dalam bidang pariwisata. Keindahan panorama dan lansekap pertanian yang umumnya bersuasana pedesaan, asri, dan sejuk; pengalaman melakukan kegiatankegiatan petanian yang pengunjung khususnya masyarakat urban belum pernah lakukan, dan pegetahuan dan edukasi seputar sistem pertanian merupakan hal yang ditawarkan kepada pengunjung. Usaha agrowisata bersifat jangka panjang dan hampir tidak mungkin sebagai usaha jangka pendek, untuk itu segala usaha perlu dilakukan dalam perspektif jangka panjang. Jika wisatawan mendapatkan kesan buruk terhadap kondisi sumber daya alam dan lingkungan, maka dapat menyebabkan dampak yang panjang untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap keadaan sumber daya alam dan lingkungan di tempat agrowisata tersebut. Dapat dikemukakan bahwa agrowisata merupakan usaha agribisnis embutuhka
keharmoni
a aspek (Apriyanti 2012: 16).
umumnya bertindak sebagai pihak yang melegitimasi dan memberikan alasan-alasan rasional agar rencana investasi dapat dimaklumi masyarakat local. Investasi semacam ini acapkali mengundang kontroversi kendati ditolak masyarakat pasti akan tetap jalan. Karenanya, developments
pariwisata goals),
massal
tidak
mengingat
sejalan
dengan
progam
MDGs
(millinium
pariwisata
massal
kurang
mempertimbangkan
kepentingan masyarakat local jadi tidak bisa nyambung dengan program pengentasan tingkat kemiskinan ekstrim (Sarjana, 2012). Prinsip agrowisata sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang melibatkan aspek lingkungan (ekologis) dan sosial-ekonomi masyarakat. Mazilu and Iancu (dalam Sarjana, 2012) mengungkapkan bahwa agrowisata adalah kegiatan kepariwisataan yang bertujuan membantu petani untuk meraih keuntungan dengan menggunakan modal mereka sendiri dari lingkungan pertanian. Karenanya, agrowisata memiliki potensi yang sangat kompleks yakni memadukan elemen potensi alam dan budaya, sejarah sebagai atraksi wisata. Lebih jauh kegiatan ini menjadi katalisator peningkatan perekonomian masyarakat lokal guna menunjang peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan. Agrowisata secara tidak langsung akan menciptakan kesejahteraan bagi petani selaku pemilik usaha tani. Dengan agrowista, petani akan mengubah paradigma
lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan karena mereka akan secara langsung merasakan pentingnya ketersediaan air dan kesuburan tanah terhadap usaha taninya. Dengan demikian petani akan lebih berdaya dalam mengatur usaha taninya. Sehingga keuntungan yang didapat dari diversifikasi usaha tani dapat langsung ia rasakan. Penanganan usaha tani yang baik akan menghasilakn usaha tani yang berkelanjutan dimana dapat memunculkan harapan bagi para petani untuk ikut dan terus memperbaiki usaha tani mereka dan melestarikanya. UD. Sabila Farm merupakan perusahaan yang memprouksi buah-buahan tropis yang berkhasiat (khususnya buah naga) dan memiliki unit usaha berupa Agrowisata. UD. Sabila Farm berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan kota pariwisata budaya dan alam. UD. Sabila Farm memiliki semangat turut membangun pertanian,
dengan
demikian
penulis
merasa
akan
mendapat
banyak
ilmu
dan
pengetahuan yang baru apabila penulis memiliki kesempatan untuk melakukan praktik kerja lapangan di UD. Sabila Farm. UD. Sabila Farm dan pemiliknya Ir. Gunung Soetopo atau yang biasa di kenal sebagai Pakdhe Gun telah mendapat penghargaan yang di berikan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai “Pelopor Perkebunan Buah Nusantara skala Orchard di Indonesia. Selain itu Sabila Farm juga memiliki visi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan dunia pertanian melalui Agroeduwisata.
1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah salah satu kegiatan akademis yang harus dilaksanakan
mahasiswa
Program
Studi
Agribisnis,
Fakultas
Sains
dan
Teknologi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Terkait dengan judul dan fokus konsentrasi, tujuan praktek kerja lapang terbagi menjadi dua yaitu:
1.2.1 Tujuan Umum Tujuan praktik kerja lapang (PKL) secara umum antara lain adalah agar mahasiswa dapat: a. Memiliki wawasan lebih mendalam dalam bidang pertanian terutama Sosial Ekonomi
Pertanian/Agribisnis,
sehingga
memudahkan
untuk
melakukan
penelitian dan penulisa n skripsi. b. Memperoleh
pengalaman
kerja
sebelum
memasuki
dunia
kerja,
serta
memperoleh referensi dari tempat melakukan Praktik Kerja Lapang (PKL). c. Mengaplikasikan
pengetahuan
akademis
yang
telah
diperoleh
selama
perkuliahan, serta memberikan kontribusi pengetahuan pada lokasi Praktik Kerja Lapang (PKL) secara jelas dan konsisten serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di tempat PKL. d. Memahami k
konsep non-akademi dan non-teknis dalam dunia kerja.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Laporan Ruang lingkup pembahasan laporan adalah kegiatan operasional dan pemasaran Agrowisata di UD. Sabila yaitu: 1. Pembahasan umum mengenai kegiatan operasional dan pemasaran Agrowisata UD. Sabila beserta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. 2. Fokus pembahasan mengenai
kegiatan operasional dan pemasaran yang telah
diterapkan oleh bagian pemeliharaan, pengadaan, SDM, pemasaran, dan standar operasional prosedur pada Agrowisata UD. Sabila Farm.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Agrowisata Agrowisata merupakan terjemahan dari kata Bahasa Inggris yaitu Agrotourism yang terdiri dari Agro yang berarti pertanian dan Tourism yang berarti pariwisata/pelesir. Bisa dikatakan bahwa agrowisata merupakan produk jasa wisata yang memanfaatkan obyekobyek pertanian sebagai daya tariknya. Agrowisata didefinisikan sebagai suatu kawasan usaha pertanian yang dikembangkan secara kreatif sehingga memiliki daya tarik wisata. Komponen kegiatan dapat meliputi salah satu, beberapa, atau keseluruhan subsistem agribisnis berupa penyediaan sarana produksi, kegiatan produksi/budidaya, pengolahan dan pemasaran produk
pertanian, penelitian dan pengembangan pertanian, serta kegiatan
budaya masyarakat yang berkaitan dengan pertanian (Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi, Kementrian Pertanian RI 2012: 9). Menurut Reynolds (dalam jurnal Songkhla dan Somboonsuke, 2013), “ Agrotourism definition are generally accepted in term of tourism business operatin within farm by way of entertaining and educating the visitor by farm owners themselves”, yang terjemahanya adalah istilah yang berlaku pada usaha pariwisata yang beroperasi dalam usaha tani dengan menghibur dan mengedukasi pengunjung melalui lahan pertanian.
dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Oleh karena itu, pengelolaannya harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut: a. Pengaturan dasar alaminya, yang meliputi kultur atau sejarah yang menarik, keunikan sumber daya biofisik alaminya, konservasi sumber daya alam ataupun kultur budaya masyarakat, b. Nilai pendidikan, yaitu interpretasi yang baik untuk program pendidikan dari areal, termasuk lingkungan alaminya dan upaya konservasinya. Partisipasi masyarakat dan pemanfaatannya.
Masyarakat hendaknya melindungi/menjaga fasilitas atraksi yang
digemari wisatawan, serta dapat berpartisipasi sebagai pemandu serta penyedia akomodasi dan makanan, c. Dorongan meningkatkan upaya konservasi. Wisata ekologi biasanya tanggap dan berperan aktif dalam upaya melindungi area, seperti mengidentifikasi burung dan satwa liar, memperbaiki lingkungan, serta memberikan penghargaan/falitas kepada pihak yang membantu melingdungi lingkungan. Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup (seperti museum), ruangan terbuka (taman atau lansekap), atau kombinasi antara keduanya
a) Agrowisata Ruang Terbuka Alami Objek agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada areal di mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara
fasilitas
pendukung
untuk
pengamanan
wisatawan
tetap
disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi, dan keamanan dari binatang buas. Contoh agrowisata terbuka alami adalah kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat; Suku Tengger di Jawa Timur; Bali dengan teknologi subaknya; dan Papua dengan berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budi daya umbiumbian. b) Agrowisata Ruang Terbuka Buatan Kawasan agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan-kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh
2.2. Manajemen Operasional Secara harfiah, manajemen operasional terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan operasional.
Manajemen
merupakan
sebuah
proses
yang
berhubungan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
dengan
fungsi
aktivitas organisasi
atau perusahaan. Sedangkan Operasional (bentuk jamak dari operasi) merupakan kegiatan atau proses merubah sumber daya (Input) menjadi produk berupa barang atau jasa (Output) yang memiliki nilai tambah. Dessler (dalam Sule dan Saefullah, 2005) mendefisikan manajemen operasi sebagai rangkaian proses pengolahan seluruh sumber daya perusahaan yang dibutuhkan dalam menghasilkan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Gambar 1. Sistem operasi konversi
c. Fungsi manajemen, berarti kegiatan manajemen operasi memerlukan pengetahuan yang luas mencakup planning, actuating, dan controlling . Dalam pelaksanaanya, berbagai sumber daya (6M: Material, Money, Man, Machine, Management, Methode), energi dan informasi diintegrasikan untuk menghasilkan barang atau jasa, d. Efisien, yang berarti pengoptimalan pengunaan sumber daya dan memperkecil limbah.
Kegiatan
operasi
harus
menghasilkan
produk
sesuai
dengan
yang
tujuan
untuk
direncanakan. e. Tujuan,
berarti
kegiatan
manajemen
operasi
harus
memiliki
menghasilkan produk sesuai dengan rencana. Dalam
operasional
jasa
( services),
faktor
masukan
(inputs)
pada
umumnya
merupakan keahlian, kemampuan (skill dan ability), dilengkapi dengan peralatan yang memiliki teknologi yang sesuai di dalam melakukan proses konversi, sehingga keluaran (outputs)
merupakan
(Tampubolon,
2003:6).
jasa
atau
Menurut
pelayanan Haming
yang dan
sesuai
dengan
Nurnajamuddin
harapan
pelangganya
(2011:27),
manajemen
operasional memiliki beberapa tujuan, diantaranya: a. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan oleh pasar b. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk menghasilkan keluaran secara efisien
penetapan
tujuan
organisasi,
menentukan strategi untuk
pencapaian
tujuan
organisasi tersebut secara menyeluruh, serta menyertakan sistem perencanaan menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
2.2.2. Pengorganisasian Fungsi pengorganisasian berhubungan dengan pengoptimalan penggunaan sumber daya perusahaan sehingga dapat menciptakan keterpaduan tugas dan peran masing-masing sumber daya dalam aktivitas organisasi atau perusahaan. Menurut Firdaus (2007) fungsi pengorganisasian terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti: a. Menyususn struktur organisasi b. Menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan c. Memilih, menempatkan dan mengembangkan karyawan d. Merumuskan garis kegiatan perusahaan e. Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi dan menunjuk staffnya.
2.2.3. Pelaksanaaan (Pengarahan) Pelaksanaan dapat dibagi menjadi fungsi pengarahan dan koordinasi.
tugas dan kewajiban yang telah diberikan dalam rangka mencapai tujuan secara bersama-sama.
2.2.4. Pengawasan Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengidentifikasi apaapa yang telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ada dalam suatu kegiatan
organisasi
dengan
tujuan
untuk
segera
mengetahui
kemungkinan
terjadinya hambatan atau penyimpangan, sekaligus untuk mnegadakan koreksi (evaluasi) untuk memperlancar tercapainya tujuan (Firdaus, 2007). Pengawasan perlu dilakukan secara terus menerus (kontinyu) untuk memastikan perencanaan berjalan sebagaimana mestinya.dalam pengawasan terdapat fungsi evaluasi yang menekankan pada tindalan penilaian proses pelaksaaan terkait kemungkinan adanya hambatan, penyimpangan atau tercapainya tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan perencanaan perusahaan. Evaluasi ditujukan pada objek penilaian dalam suatu periode tertentu.
2.3. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Manajemen pemasaran merupakan proses analisis, perencanaan, implementasi dan dali
di
tuk
ciptakan
bang
dan
2.3.1. Segmentasi Pasar Segmentasi (pengelompokan) pasar adalah pembagian dari pada pasar secara keseluruhan ke dalam kelompok-kelompok untuk penyesuaian yang lebih tepat dan konkret dari suatu produk, sesuai keinginan, kebutuhan, dan karakter yang diminta oleh konsumen (Mursid, 2010). Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), segmentasi pasar merupakan pembagian pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakter, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Terdapat tiga pola dasar mengelompokan pasar (Mursid, 2010), yaitu: a. Geographic Segmentation, pengelompokan berdasarkan daerah geografis yang mempengaruhi kebutuhan dan karakter pasar. b. Demographic Segmentat ion, pengelompokan berdasarkan keadaan suatu masyarakat
yang
berubah-ubah
(demographic
variable).
karakteristik pada Demographic Segmentat ion, diantaranya: a) Kelompok umur (age group) b) Jenis kelamin ( sex) c) Besarnya keluarga ( family size)
Terdapat
berbagai macam karakteristik serupa dan kebutuhan yang akan dijadikan target pelayanan oleh perusahaan.
2.3.3. Pemosisian (positioning ) Pemosisian atau positioning merupakan perancangan dan penawaran citra yang di dapat oleh konsumen melalui cara pandangnya dan anggapan konsumen akan posisi perusahaan di dalam persaingan. menurut Al Ries dan Trout (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006) positioning tidak hanya menyangkut pada apa yang dilakukan terhadap produk (barang atau jasa), tetapi apa yang pemasar lakukan terhadap pikiran atau benak konsumen. Positioning merupakan cara bagaimana konsumen menerima perusahaan secara psikologis agar tercipta citra (image) positif sebagaimana yang diharapkan. Tujuan dilakukannya positioning adalam untuk membedakan presepsi konsumen terhadap perusahaan berikut produknya (barang maupun jasa) dari pesaing. Positioning
dalam
produk
barang
mengkomunikasikan
atribut
dari
barang
tersebut. Namun dalam produk jasa, positioning mengacu pada upaya penempatan atau menggerakan suatu produk ke tingkatan yang diinginkan dan sesuai dengan perhatian konsumen.
Gambar 2. Bauran pemasaran
Terdapat perbedaan karakteristik antara produk barang dan produk jasa. Produk barang bersifat materi dan dapat diindrakan sebelum membeli dan mengkosumsi, sedangkan jasa bersifat immateri dan intangible. Dalam bauran pemasaran produk barang mencakup 4P, yakni: Product, Price, Place, dan Promotion. Pada produk jasa 4P dirasa kurang mencukupi, maka perlu adanya penambahan 3P
lainya, yakni: People,
Physical Evidance, dan Process.
Penambahan People, Physical Evidance, dan Process terkait dengan sifat jasa dimana tahapan operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutserakan konsumen dan pemberi jasa secara
Tabel 3. Perbedaan Karakteristik Produk Barang dan Jasa
Barang
Jasa
Berwujud
Tidak berwujud
Dapat disimpan
Tidak dapat disimpan
Banyak menggunakan proses mesin
Banyak menggunakan proses manusia
Diproduksi dulu baru dikonsumsi
Diproduksi bersamaan waktunya dengan dikonsumsi
Kontak dengan konsumen rendah
Kontak dengan konsumen tinggi
Kualitas bersifat obyektif
Kualitas bersifat subyektif
Sumber: (Prasetya dan Lukiastuti, 2011)
Nilai manfaat dan value menjadi penting karena konsumen tidak hanya membeli barang secara fisik tetapi juga manfaat pada produk. Terutama
pada
produk
jasa
yang
tidak
mengakibatkan
pertukaran
kepemilikan dari pemberi jasa kepada konsumen. Dalam produk jasa terdapat beberapa karakteristik menurut Griffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2008), diantaranya:
2.3.4.2.
(penentuan Price
Harga)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk dapat mengkonsumsi sebuah produk bernilai ekonomi. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan. Penentuan harga pada
perusahaan jasa merupakan aspek-aspek
yang sangat penting
terutama memberikan nilai kepada pelanggan. Kegiatan penentuan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran karena penentuan
harga
terkait langsung nantinya dengan pendapatan yang
diterima oleh perusahaan (Setyaningsih, 2007) Faktor-faktor yang mempengaruhi penentian harga (Lupiyoadi dan Hamdani, 2008), adalah: a. Positioning jasa b. Sasaran perusahaan c. Tingkat persaingan d. Siklus hidup jasa e. Elastisitas permintaan f.
Struktur biaya Sumberdaya yang digunakan
jenis interaksi yang mempenaruhi lokasi (Lupiyoadi dan Hamdani, 2008), yaitu: a. Konsumen Mendatang Pemberi Jasa (Perusahaan) Apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang berdekatan dengan konsumen sehingga mudah dijangkau. b. Pemberi Jasa Mendatangi Konsumen Dalam hal ini lokasi menjadi tidak terlalu penting , tetapi penyampaian
jasa
yang
berkualitas
priima
haruslah
menjadi perhatian. c. Pemberi Jasa dan Konsumen Tidak Bertemu secara Langsung. Hal ini berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, computer, atau surat.
Lokasi menjadi sangat tidak penting selama
komunikasi antara kedua belah pihak berjalan dengan baik.
e. Pengantar jasa terkontrak (contracted service deliverers)
2.3.4.4.
(Promosi) Promotion Menurut Alma (dalam Hasan, 2012) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi berusaha
pemasaran, menyebarkan
yang
merupakan
informasi,
aktivitas
pemasaran
mempengaruhi/membujuk,
yang
dan
atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Selain
untuk
menyebarkan
informasi
mengenai
produk,
mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan target konsumen akan perusahaan dan produknya, pemasaran juga dapat menciptakan dan mempertahankan selera konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk yang sudah ada bahkan memunculkan sebuah trend. Namun harga dan kualitas dari produk yang dipromosikan haruslah diperhatikan, sehingga pencapaian tujuan perusahaan akan volume penjualan serta market share akan tercapai.
2.3.4.4.1.
Bauran Promosi (Promotion Mi x)
lain yang mendukung positioning jasa. Terdapat beberapa tujuan periklanan, di antaranya adalah: -
Iklan yang bersifat memberikan informasi (informative advertising),
iklan
menerangkan
produk
yang jasa
secara dalam
panjang tahap
lebar rintisan
(perkenalan) guna menciptakan permintaan atas produk tersebut.
-
Iklan membujuk ( persuasive advertising ), iklan menjadi penting
dalam
situasi
persaingan
di
mana
sasaran
perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.
-
Iklan pengingat (reminder advertising ), iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan ( maturity) suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.
-
Iklan pemantapan (reinforcement advertising ), iklan yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat,
Pada dasarnya tujuan pengiklanan adalah komunikasi yang
-
Orang merupakan bagian dari produk jasa terutama produk jasa.
-
Sifat penjualan secara perorangan dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan perilaku
penawaran
dengan
masing-masing pembeli.
kebutuhan
Selain
itu,
dan tenaga
penjualan juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat pada saat itu juga.
c. Promosi Penjualan Promosi
penjualan
adalah
semua
kegiatan
yang
dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai kepada penjual akhirnya. Promosi penjualan terdiri atas brosur, lembar informasi, dan lainlain. Promosi penjualan dapat diberikan kepada: -
Konsumen:
Berupa
penawaran
demo produk, pengembalia
cuma-cuma,
sampel,
tunai, hadiah dan garansi
sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, antara lain: -
Membangun citra
-
Mendukung aktivitas komunikasi lainnya
-
Mengatasi permasalahan dan isu yang ada
-
Memperkuat positioning perusahaan
-
Mempengaruhi public yang spesifik
-
Mengadakan peluncuran untuk produk atau jasa baru
Program hubungan masyarakat, antar lain: -
Acara-acara penting
-
Hubungan dengan investor
-
Pameran
-
Mensponsori beberapa acara
e. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) Dalam
hal
ini
mempromosikan
peranan produk.
orang
sangat
Dengan
kata
penting lain
dalam
pelanggan
- Mail order - Direct response - Direct selling -
Telemarketing
- Digital marketing
2.3.4.5.
(Orang/Pekerja) People Dalam pemasaran, aspek „orang‟ berfungsi sebagai penyedia jasa yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam penentuan „orang‟ atau pekerja berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia seperti perekrutan, penyeleksian, pelatihan, motivasi, dan lainya. Kesuksesan pemasaran jasa ditentukan oleh kualitas SDM yang dimilik. Untuk pencapaian hasil yang optimal diperlukan keterlibatan langsung antara penyedia jasa dan konsumenya. Peran penting SDM dalam pemasaran jasa dapat dijelaskan dalam aspek pemasaran internal dan layanan konsumen. Pemasaran efektivitas konsumen.
kerja
internal SDM
Pemasaran
(internal
marketing)
sebelum
mereka
internal
merupakan
menciptakan
berhubungan langkah
dengan awal
suatu para dalam
segala
permasalahan
yang
dihadapi
sehingga
dapat
terjadi
komunukasi dua arah dan terjalin suasana keterbukaan.
2.3.4.6.
(Proses) Process Proses
merupakan
gabungan
sekumpulan
aktivitas,
umumnya
terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, di mana jasa diproduksi dan disampaikan kepada konsumen. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:76) proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu: a. Kompleksitas (complexity) Berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses. b. Keragaman (divergence) Berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.
2.3.4.7.
(Bukti/Sarana Physi cal Evi dance
Fisik)
Bukti atau sarana fisik merupakan lingkungan fisik tempat jasa diproduksi dan langsung berhubungan dengan proses pemberian jasa kepada k
Ada dua tipe physical evidence (Lupiyoadi dan
BAB III PROFILE PERUSAHAAN Bidang Usaha
: Agrowisata dan Produksi Buah-buahan
Alamat Perusahaan
: Jl.Kaliurang KM 18,5 Pakem-Sleman Yogyakarta
Nomor Telpon
: (0274) 7115454
Situs Web
: www.sabilafarm.co m
Email
:
[email protected]
Bentuk Badan Hukum : UD (Usaha Dagang) Logo Perusahaan
:
Gambar 3. Logo Sabila Farm
Sabila Farm. Dengan latar belakang pendidikan lulusan Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Pakdhe Gun Soetopo bertekad kebun Sabila Farm merupakan pelabuhan terakhir kariernya, setelah 3 tahun bekerja sebagai pegawai negeri dan selama 26 tahun di bidang pertanian, akhirnya Beliau memilih menjadi seorang petani hortikultura di Depok, dengan menanam melon, semangka, bunga potong dan memproduksi media tanam. Pengalaman menjadi penasihat perusahaan benih hortikultura berteknologi tinggi memberikanya ilmu dalam berusaha tani. UD. Sabila Farm dibangun pada tahun 2005 dengan menyewa lahan kas desa seluas 5 hektar, dengan luasan 4 hektar untuk komoditas buah naga dan sisanya ditanami oleh komoditas papaya, sirsak, srikaya, delima, jambu kristal, nangkadak, dan pisang. . Jenis buah naga yang ditanam adalah varietas Buah Naga Sabila Putih dan Buah Naga Sabila Merah yang telah disahkan oleh SK Menteri Pertanian pada tanggal 26 Mei 2010 dengan No SK 2103/Kpts/SR.120/5/2010 untuk Buah Naga Sabila Putih, sedangkan untuk Buah Naga Sabila Merah dengan No SK 2103/Kpts/SR.120/5/2010.
Kata
“Sabila” diambil dari nama anak bungsu pemilik perusahaan ini, selain itu kata “Sabila” memiliki arti yaitu Sarana Belajar Ilmu Allah. Pada awal pembangunanya, kebun Sabila Farm hanyalah berfungsi sebagai kebun produksi. Seiring dengan berjalanya waktu dari permintaan para pengunjung,
Meski kerap menjadi tempat pelatihan untuk mahasiswa dan karyawan yang akan pensiun, dan banyak dikunjungi oleh tamu dari berbagai macam kalangan, itu semua bukanlah tujuan utama yang ingin dicapai Pakdhe Gun, melaikan beliau menginginkan
Sabila
Farm
menghasilkan
terobosan
positif
bagi
pembangunan
pertanian Indonesia, khususnya hortikultura. Sabila Farm juga merupakan perintis kebun buah naga komersil di Indonesia.
3.2. Dasar Pemikiran Terbentuknya Perusahaan Usaha di bidang pertanian atau agribisnis merupakan bidang usaha dengan prospek
sepanjang
masa.
Dalam
satu
hari,
pada
umumnya
setiap
manusia
mengkonsumsi barang hasil pertanian sebanyak minimal tiga kali. Selain itu terdapat fakta bahwa angka impor produk hortikultura terbilang besar
dan masih sedikit jumlah
pengusaha buah naga di dalam negeri. Hal ini yang dilihat sebagai peluang yang harus di ambil oleh Pakdhe Gun untuk mengembangkan usaha di bidang hortikultura khususnya buah naga. Buah naga merupakan buah yang eksotis, memiliki banyak nilai gizi dan khasiat bagi kesehatan, juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi pada saat itu. Ini semua yang menjadikan Buah Naga sebagai produk primadona di Sabila Farm.
3.3. Keadaan Umum Pe
ahaan
Tabel 4. Luas kebun dan komoditas Kebun
SF 1
Luas Lahan
Jenis Tanaman
1,9 Ha
Buah Naga Putih, Buah Naga Merah dan Buah Naga Kuning Srikaya Jumbo, Sirsak, Delima, Jambu biji merah, dan
0,6 Ha
Nangkadak
SF 2
1,1 Ha
Buah Naga Merah, dan Srikaya Jumbo.
SF 3
1,2 Ha
Buah Naga Merah, dan Pepaya.
Lahan yang digunakan Sabila Farm merupakan lahan padas yang tidak sesuai untuk kegiatan usaha tani dan memiliki tingkat curah hujan cukup tinggi yang tidak sesuai untuk ditanami tanaman buah naga. Dengan semangat Krenova (Kreasi dan Inovasi) yang menghasilkan teknologi tepat guna, Pakdhe Gun memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang tidak kondisional berupa lahan-lahan marginal dan iklim yang tidak sesuai dapat kita kondisikan agar sesuai dan mengahasilkan. Terbukti dengan
kebun
Sabila
Farm
yang
memiliki
lahan
marginal
(sub-optimal)
dapat
menghasilkan hasil panen yang optimal berkualitas premium. Teknologi yang diterapkan di Sabila Farm adalah teknologi pencahayaan lampu yang mengkondisikan penyinaran tanaman lebih dari dua belas jam untuk menstimulus
memberikan timbal balik kepada alam, mengawali (bertanam) dengan niat dan itikat baik dan bertawakal dengan harapan memperoleh hasil panen yang baik. Dalam satu masa panen yaitu dimulai dari bulan November hingga April, dalam satu tiang yang berisi empat tanaman buah naga dapat menghasilkan buah sebanyak 30 Kg. Dan dalam luas lahan satu hektar terdapat kurang lebih seribu tiang. Maka dalam satu masa panen dengan luasan 2 Ha, Sabila farm dapat memproduksi buah naga mencapai 30.000 Kg. Selain memproduksi buah-buahan, Sabila Farm juga melakukan pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah produknya. Untuk buah, terdapat banyak produk olahan berupa Buah Potong (Slices Fruits), Selai dan Sirup Buah Naga; Dodol Buah Naga, Srikaya, dan Pepaya; Cheesse Stick Buah Naga, Pudding Buah Naga, Salad Buah Naga, Pecel Kulit Buah Naga, bahkan memanfaatkan Bunga Buah Naga yang diolah menjadi Teh Bunga Buah Naga. Dalam pemasarannya, Sabila Farm tidak mendistribusikan produknya ke pasar swalayan dan retail. Sistem pemasaran yang digunakan adalah pemasaran langsung kepada pelanggan dengan sistem pesan atau order dan penjualan langsung di kebun. Dengan begitu hubungan perusahaan dan pelanggannya akan erat sehingga setiap
3.3.1. Jargon “Jebret..!! Jebreet..!! Jebreeet..!!” Sabila Farm dalam usahanya memiliki sebuah jargon atau selogan yang selalu
dikumandangakan
pada
setiap
pengunjung
yakni
salam
“Jebret..!!
Jebreet..!! Jebreeet..!!”. Jargon ini tidak hanya simple, mudah di ingat, dan menarik, tetapi juga memiliki nilai makna dan filosofis. Makna dalam setiap kata jebret sebagai berikut:
Jebret yang pertama adalah niat. Dalam mencapai kesuksesan niat merupakan langkah pertama yang harus dimiliki. Karena dengan adanya niat, maka seseorang akan memusatkan pikiran, perkataan, dan tindakanya untuk niatnya tersebut.
Jebret yang kedua adalah tekad. Jika niat telah dimiliki, maka selanjutnya adalah tekad. Dalam hal ini tekad dapat berarti konsistensi untuk terus mencapai tujuan dengan pantang menyerah dan menjadikan masalah sebagai tantangan.
Jebret yang terakhir adalah nekad. Nekad yang dimaksud dalam hal ini adalah nekad dengan perencanaan. Untuk memulai sesuatu terkadang dibutuhkan
tindakan
nekad
yang
dikarenakan
resiko
usaha
dan
mengesampingkan takut
akan
gagal.
rasa
ragu
Nekad
yang
dengan
Asia. Indonesia Feed Asia merupakan sebuah semangat yang selalu digemakan oleh Pakdhe Gun ke seluruh penjuru nusantara pada setiap kesempatan seperti seminar, talkshow, diskusi public yang dihadiri oleh beliau. Didasari oleh tingginya angka impor pangan yang terjadi di Indonesia, Pakdhe Gun memberi motivasi dan semangat kepada para mahasiswa, sarjana pertanian, universitas sebagai insane akademis dan lembaga peneliti; petani, pengusaha, dan semua stakeholder untuk terjun dan bergandengan tangan untuk membangun dalam sektor pertanian di Indonesia. Disadari betul bahwa setiap elemen harus terlibat untuk mengembalikan kedigdayaan pertanian Indonesia. Insan akademis seperti mahasiswa, sarjana pertanian, dan universitas serta lembaga penelitian harus mengembangkan teknologi tepat guna yang dapat digunakan oleh produsen sehingga Indonesia.
meningkatkan Lalu
produktivitas
pemerintah
pembangunan pertanian.
harus
dan
kualitas
membuat
produk-produk
regulasi
pendukung
pertanian dalam
Dengan demikian, semua pihak yang terlibat jika
berkerja dengan sinergis, pertanian Indonesia akan kembali ke masa kejayaannya dan mengantar bangsa ini menjadi „Macan Asia‟.
3.3.3. Visi dan Misi Perusahaan
3.3.4. Nilai Filosofis Terdapat prinsip filosofis yang diterapkan di Sabila Farm, diantaranya:
Bertani tidak harus di lahan yang subur (optimal) tetapi dengan kreasi dan inovasi (Krenova) yang menghasilkan teknologi tepat guna, lahan marginal (sub-optimal ) juga dapat digunakan untuk berusaha tani. Dengan demikian, lahan
sub-optimalpun
dapat
menghasilkan
produk
yang
berkualitas
premium.
„Bertani dengan Hati‟, dimana dalam berusahan tani, faktor keseimbangan ekologi haruslah sangat diperhatikan dengan tidak mengeksploitasi lahan,
,
tidak bersifat serakah, dan memberikan timbal balik yang positif kepada alam sehingga alam pun akan memberikan hasil panen yang memuaskan.
3.3.5. Struktur Organisasi Direktur
Manajer Administrasi
Manajer Operasional
Manajer Pemasaran
operasional, dan manaje administrasi. Manajer operasional menangani produksi kebun dan operasional agrowisata dengan dibantu oleh para asisten manajer yaitu, asisten manajer produksi, asisten manajer edukasi dan asisten manajer rekreasi. Asisten manajer edukasi dan rekreasi membawahi staff operasional sedangkan asisten manajer produksi membawahi langsung pekerja kebun.
3.3.6. Ketenagakerjaan Karyawan UD. Sabila Farm terdiri dari karyawan tetap, karyawan tidak tetap, dan karyawan paruh waktu. Karyawan tetap berjumlah 12 orang, karyawan tidak tetap saat ini berjumlah 1 orang dan karyawan paruh waktu berjumlah 4 orang. Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah berkerja lebih dari satu tahun dengan kinerja baik. Untuk karyawan paruh waktu merupakan karyawan berstatus mahasiswa yang sedang melaksanakan studinya dengan jadwal kerja yang disesuaikan dengan jadwa kuliahnya. Berikut ini merupakan table daftar karyawan disertai dengan jabatan dan tingkat pendidikanya. Tabel 5. Daftar pekerja beserta jabatan dan tingkat pendidikan
No. 1
Nama Ir. Muh
ad Gun
Soetopo
Jabatan
Pendidikan
Pemilik/Direktur
S1
13
Budi
Staf rekreasi
SMA
14
Yanto
Pekerja
SD
15
Dores
Pekerja
TK
16
Muhalib
Pekerja
SD
17
Yono
Pekerja
-
18
Heru
Pekerja
-
19
Sardju
Pekerja
SD
Tingkat pendidikan yang dimiliki karyawan dimulai dari Taman Kanak-kanak, Sekloah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga jenjang Sarjana
Strata – 1. Sedangkan untuk yang berstatus mahasiswa
merupakan karyawan paruh waktu ( part time) yang jam kerjanya disesuaikan denga jadwal kuliah. Dalam waktu panen raya ataupun saat terjadi banyaknya kunjungan rombongan dalam satu waktu, pihak Sabila Farm akan memanggil pegawai harian untuk menutupi kebutuhan tenaga kerja yang bersifat kondisional.
3.3.7. Uraian Pekerjaan (Job descri pti on )
c. Manajer Pemasaran Bertugas melakukan pemasaran dan pelayanan terhadap konsumen serta menjalin
kerjasama
dengan
berbagai
pihak
guna
memperluas
perkembangan usaha.
d. Manajer Administrasi Bertugas mengatur arus keuangan baik pemasukan atau pengeluaran dalam usaha ini serta kegiatan administrasi yang ada di perusahaan.
e. Asisten Manajer Produksi Bertanggung jawab atas keberlangsungan produksi.
f.
Asisten Manajer Rekreasi Bertanggung jawab atas kegiatan yang berkaitan dengan kunjungan ataupun pelatihan yang ada di perusahaan.
g. Asisten Manajer Edukasi Bertanggung jawab atas kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan didikan atau
kegiatan
ahasi
seperti
eliti
kerj
b. Insentif Insentif yang di berikan pada karyawan diberikan pada karyawan dengan jam kerja lebih (lembur). Pekerja kebun yang melakukan penyerbukan bunga buah naga pada malam hari dan karyawan yang tidak mengambil jatah hari libur akan mendapatkan insentif lembur. Nominal didasarkan pada jam lembur dan beban kerja.
c. Tunjangan Tunjangan yang diberikan untuk pada karyawan diantaranya tunjangan hari raya pada setiap tahun, tunjangan bahan bakar dan tunjangan beras sebanyak 20 Kg per bulan.
3.3.9. Ruang Lingkup Bisnis Perusahaan Selain menjalankan Agrowisata dan memproduksi buah-buahan tropis seperti Buah Naga Putih, Merah, dan Merah Super; Pepaya California, Sirsak Madu, Srikaya Jumbo, Jambu Kristal, dan lainya; UD. Sabila Farm juga memproduksi berbagai bibit tanaman seperti bibit Sirsak Madu, bibit Srikaya Jumbo, bibit Jambu Kristal. UD. Sabila Farm juga menyediakan stek Buah Naga Naga Putih, Merah dan Merah Super dal
ju lah banyak pada pel
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT DAN PELAKSANAAN PKL
4.1. Waktu dan Tempat PKL Kegiatan PKL ini dilakukan mulai dari tanggal 6 Oktober sampai dengan tanggal 6 Desember 2014 dengan sistem enam hari kerja dan 8 jam kerja per hari.
Lokasi
pelaksanaan PKL bertempat UD. Sabila Farm yang beralamat di Jalan Kaliurang KM 18,5 Dukuh Kertodadi, Kelurahan Pakem Binangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
4.2. Rincian Pelaksanaan PKL 4.2.1. Kerangka Acuan Kerja Sebagai bahan acuan kerja dalam melaksanakan praktik kerja lapang (PKL), kerangka acuan rencana kerja berdasarkan pengajuan penulis dan penyesuaian dari pemilik, sebagai berikut: Table 6. Kerangka Acuan Kerja
4
5
6
7
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
a u Minggu Ke-6 d e K n a l u Minggu Ke-7 B
Praktik pembuatan stek
7)
Tataq,
Praktik pembuatan pestisida nabati
8)
Umam
Praktik pengendalian OPT
Pembuatan lubang biopori
Praktik penyerbukan bunga
9)
Ayu,
Praktik pemanenan
10)
Hasnah
Praktik pascapanen
,
Praktik pemasaran buah
11)
Juwita,
Praktik pengolahan
12)
Rezha,
13)
Tataq,
14)
Umam
Penyusunan SOP Agroeduwisata
15)
Rezha
Penyusunan brosur promosi
16)
Umam
Penyusunan paket agroeduwisata
Identifikasi
17)
Rezha
18)
Umam
19)
Rezha
20)
Umam
dan
analisis
fasilitas
agroeduwisata
Identifikasi agroeduwisata
dan
analisis
aktivitas
dan menganalisis
aktifitas agroeduwisata, dan mengidentifikasi dan menganalisis
laporan kunjungan.
4.2.2.
Penjabaran Buku Harian Kerja (L ogbook ) Minggu pertama, adalah merupakan tahap awal Pelaksanaan praktik kerja lapang
(PKL).
Kegiatan
yang
dilakukan
penulis
pada
minggu
pertama
diantaranya: 1) Orientasi di UD. Sabila Farm. Pada minggu ini penulis berkenalan dan sosialisasi dengan pemilik, manajer, dan staff sehingga memudahkan penulis dalan beradaptasi dengan para pegawai. Selanjutnya penulis menerima pemaparan materi mengenai sejarah perusahaan, profil, ruang lingkup usaha, hingga teori kesesuaian lahan, produksi Buah Naga dan aktivitas agrodeuwisata Sabila Farm melalui presentasi dari Mas Umam. 2) Mengidentifikasi lapang di kebun SF1, SF2, dan SF3; kemudian menganalisis kesesuaian kondisi lapang dengan prinsip Sapta Pesona Pariwisata,
yaitu
keamanan,
kenyamanan,
kebersihan,
kesejukan,
keindahan, keramahan, dan kenangan. 3) Mengidentifikasi dan menganalisis data pengunjung agroeduwisata dari buku
kunju
/t
Dal
i put
data,
uli
Kemudian polen diserbukan menggunakan kuas ke bunga betina yang telah merekah. Sobek salah satu kelopak bunga betina untuk penanda bahwa
bunga
telah
mengalami
penyerbukan manual agar
bunga
penyerbukan menghasilkan
manual.
Tujuanya
buah sursak yang
memiliki bentuk yang optimal. 6) Mengamati proses pelatihan budidaya Buah Naga. Penulis mengamati proses pelatihan yang dilakukan oleh trainer
Minggu kedua, adalah minggu dimana penulis mempelajari praktik persiapan lahan, penanaman, dan pemeliharaan dalam produksi Buah Naga. Kegiatan yang dilakukan penulis pada minggu kedua diantaranya: 1) Praktik pembuatan jarak tanam. Jarak tanam yang diperlukan untuk budidaya Buah Naga adalah 2,5 x 2,5 – 3 x 3 m. Pola jarak tanam 3 x 3 m di buat dengan menggunakan ajir bamboo, tali nylon dan meteran. Pola jarak tanam haruslah tegak lurus, tidak boleh miring. Untuk memastikan tegak lurus digunakan prinsip phytagoras (6, 8, 10) dengan menggunakan papan siku. 2) Mengamati aktivitas pemandu wisata. Penulis melakukan pengamatan dan belajar bagaimana melayani pengunjung dan cara pemandu untuk
4) Memanen Pepaya California. Pemanenan buah papaya dilakukan dengan cara dipetik langsung tanpa menggunakan alat. Buah papaya yang siap dipanen berciri memiliki semburat kuning atau oranye. Papaya dipanen sesuai
dengan
sempurna
atau
permintaan
pembeli
memiliki
semburat
dengan 30%
kondisi (mengkal),
telah 50%,
oranye 70%
dikarenakan papaya merupakan buah klimaterik yang masih mengalami proses pematangan (fisiologis) walaupun telah di panen/petik. 5) Melakukan kegiatan pascapanen. Setelah Buah Naga dan papaya dipanen,
kemudian
diangkut
ke
area
pascapanen
untuk
dilakukan
pensortiran dan penyucian. Untuk Buah Naga, bunga yang mongering harus dipisahkan terlebih dahulu. Dalam proses penyortiran, buah yang bagus
dan
buruk
kualitas
dan
tampilanya
dipisahkan.
Pencucian
dilakukan dengan air mengalir. Buah dibersihkan menggunakan lap dan sikat halus hingga bersih dari kotoran yang melekat. Untuk Buah Naga, setelah dicuci, lubang bekas bunga pada ujung buah di semprotkan udara menggunakan kompresor untuk menghilangkan kotoran pada rongga lubang. Kemudian dikeringkan menggunakn lap dan diangin-anginkan. Setelah kering buah diletakan pada rak pajang atau siap untuk dikemas. 6) Praktik penanaman. Untuk menanam tanaman Buah Naga dibutuhkan
penanaman
stek
menempel
pada
sisi
tiang.
Sedangkan
untuk
penggunaan tiang kayu beri sedikit ruang (sekitar 5cm) pada bagian panggal tiang. Setelah ditanam, kemudian stek diikat menggunakan tali rafia dan dilakukan penyiraman sedikit demi sedikit
di sekitar stek
(tidak di siram langsung pada stek). 7) Praktik pengemasan produk. Setelah buah di bersihkan, kemudian buah di grading menurut berat dan ukurannya. Setelah itu diberi label untuk menandakan
produk
dari
UD.
Sabila
Farm.
Selanjutnya
buah
di
selubungi oleh jaring busa styrofoam untuk menjaga buah agar tidak terguncang, terbentur dan terjadi kerusakan fisik pada saat pengiriman. Kemudian buah disusun dalam kemasan kardus yang telah terdapat lubang-luabang aerasi untuk menjaga produk agar tidak lembab. Jika sudah di kemas, produk diberikan alamat pemesan dan siap untuk dikirim. 8) Mengikuti
proses
pengiriman
produk
pesanan.
Dalam
pemasaran
produknya UD. Sabila Farm mendistribusikan produk kepada pelanggan melalui jasa pengiriman barang via layanan pengiriman barang (TIKI, JNE), bis antar kota (Bis Ramayana), kereta api (Herona) dan pesawat terbang. Produk dapat dikirim langsung ke rumah pelanggan atau di
wisata.
Tujuannya
adalah
untuk
melakukan
perbandingan
(benchmaking ) dengan mengukur performa atau kinerja dan kualitas untuk
mengambil
keunggulan-keunggulan
yang
digunakan
dalam
perbaikan. 10) Memantau dan melakukan Sweeping terhadap kebersihann kebun dari sampah berupa sulur hasil pemangkasan yang tercecer di kebun maupun sampah lainya yang dibawa pekerja atau pengunjung ke dalam kebun. 11) Praktik pembuatan stek. Stek yang dimaksud merupakan sulur Buah Naga yang sudah siap untuk menjadi tumbuhan baru dengan criteria sudah cukup tua yaitu berusia lebih dari tiga tahun, sudah pernah berbuah yang ditandai dengan terdapat bekas luka pemanenan pada sulur, sulur telah berada di posisi dalam yang tertumpuk sulur-sulur yang lebih muda sehingga tidak mendapatkan paparan sinar matahari, dan sulur harus bebas dari penyakit. Sulur dengan kriteria di atas dipangkas dari pangkalnnya kemudian di potong-potong sepanjang 35 cm pada cetakan sulur. 12) Melakukan penjualan produk di pasar Sunday morning UGM. Penulis ikut dalam aktivitas penjualan produk-produk UD. Sabila Farm seperti buah poton (Slices Fruits), pudding Buah Naga, dan asin
bogor.
masukan dalam cetakan dan diberi rangka dalam. Setelah kering, cetakan dibuka dan iang dijemur di tempat yang tidak terkena matahari langsung selama 7 hari. Pada penggunaan tiang rambat berupa kayu hidup. Kayu yang dijadikan tiang rambat haruslah memiliki beberapa kriteria, yaitu: a. Kayu dapat hidup pada saat ditanam (dapat distek) dan memiliki peakaran yang kokoh sehingga mampu menahan beban Buah Naga. b. Kayu memiliki daun dan percabangan yang tidak terlalu rimbun sehingga tidak menghalangi paparan sinar matahari untuk tanaman Buah Naga. Paparan sinar matahari merupakan faktor penting dalam budidaya Buah Naga. Karena Buah Naga dalam klasifikasinya merupakan tanaman dengan keluarga Cactaceae. Sehingga memiliki karakter yaitu tanaman hari panjang dengan arti tanaman Buah Naga harus mendaparkan paparan sinar matahari lebih dari 12 jam. Tiang rambat berukuran 2 m ditujukan untuk mempermudah proses perawatan dan pemanenan tanaman. Selain itu jika semakin tinggi tiang rambat maka waktu yang diperlukan tanaman untuk berbuah juga akan semakin lama. Hal ini disebabkan tanaman Buah naga memiliki karakter tanaman grafitasi, yaitu sulur tanaman buah naga akan siap berbuah jika
karena bunga tersebut dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tingkat keberhasilanya lumayan tinggi. Sedangkan untuk bunga Buah Naga Merah Super ( Hylocereus costarisensis) secara morfologi bunga, letak antara putik dan benang sari bejauhan sehingga diperlukan bantuan penyerbukan manual. Penyerbukan di awali dengan mengambil polen dari bunga Buah Naga Putih ( Hylocereus undatus) dan diserbukan pada putik bunga Buah Naga Merah Super (Hylocereus costarisensis). Hat tersebut dilakukan karena secara genetic Buah Naga Putih memiliki ukuran dan berat yang lebih tinggi di bandingkan Buah Naga Merah dan Buah Naga Merah Super. Dengan menyerbukan polen Buah Naga Putih ke putik Buah Naga Merah atau Buah Naga Merah Super, maka ukuran buah akan lebih besar jika dibandingkan dengan buah yang tidak mengalami penyerbukan silang. 4) Menjadi trainer penanaman dalam pelatihan. Dikarenakan penulis telah mendapatkan teori dan praktik penanaman. Penulis mulai mencoba menjadi trainer untuk pelatihan budidaya pada sesi praktik penanaman. 5) Presentasi laporan hasil identifikasi lapangan di kebun SF1, SF2, dan SF3; kesesuaian kondisi lapangan dan kebun Sabila Farm dengan prinsip Sapta Pesona Pariwisata, identifikasi dan analisis data pengunjung
di
kebun.
Selain
juga
dengan
adanya
kantin
sebagai
pelayanan,
pengunjung juga akan merasa betah dan lebih menikmati kunjungannya. Penulis bersama peserta mentorship Indonesia Bangun Desa yaitu Mbak Ayu dan Ceu Juwita mulai merancang mini café untuk mendukung agrowisata Sabila Farm.
Minggu aktivitas
keempat
praktik
produksi
merupakan daan
minggu
pascapanen
dimana lanjutan
penulis minggu
melakukan sebelumnya.
Kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan, diantaranya: 1) Merancang instrument kebun berupa penamaan jalan dan pengadaan papan nama jalan di kebun. Sebagai rekomendasi dari hasil identifikasi dan analisi yang telah dipresentasikan untuk terdapat pemisahan antara area kebun yang dipergunakan untuk kegiatan produksi dan area yang diperuntukkan khusus
untuk
wisatawan
(area
wisata).
Maka
diperlukan
instrument
penanda dan penamaan jalan untuk mempermudah pembentukan area wisata. 2) Membuat papan penunjuk lokasi fasilitas wisata dan papan penanda jalan. Setelah perancangan selesai. Setelah diputuskan terdapat area wisata dan jalan-jal
di kebun yan terdiri dari
3) Mempersipakan mini café. Setelah proses perancangan diputuskan “Café Undatus” sebagai nama dari mini café tersebut. Penulis bersama Mbak Ayu, Ceu Juwita, dan Ibu Elly mempersiapkan menu makanan dan minuman yang akan disediakan oleh Café Udatus, dan akhirnya menu yang akan di tawarkan adalah jus Buah Naga, Sirsak, Srikaya; kopi, teh, beras kencur kunyit asam, pudding buah naga, buah potong, Chesse Stick Buah Naga, mie goreng dan rebus; dll. 4) Debut
menjadi
pramuwisata.
Penulis
pertama
kali
mencoba
menjadi
pemandu wisata untuk rombongan Bapak dan Ibu Peneliti dari Instansi Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi. Penulis memandu rombongan berkeliling kebun Buah Naga dan menjelaskan sifat-sifat dan karakteristik Buah Naga, budidaya dan produksi buah naga, serta penerapan teknologi pencahayaan pada kebun buah naga. 5) Pratik pembuatan pestisida nabati dan jebakan lalat ( fly trap). a. Penulis dibimbing Mas Rezha membuat pestisida nabati yang berasal dari Buah Maja ( Aegle marmelos ), bawang putih dan ragi. Proses pembuatanya sebagai berikut: buah maja dibelah, dan diambil daging buahnya kemudian di ekstrak dengan meremas-remas daging buah yang dicampur air. Kemudian tambahkan 2 bonggol bawang putih yang telah
Kemudian jebakan lalat yang telah siap diaplikasikan pada setiap titik dengan
jarak
masing-masing
titik
2
m
di
areal
luar
pagar.
Pengaplilkasian di luar pagar ditujukan untuk mencegah lalat buah yang terpancing untuk tidak masuk ke dalam kebun melainkan terpusat ke pagar di luar kebun. 6) Penulis menjadi pramuwisata kembali untuk memandu rombongan dari SMP Labschool Cibubur. Penulis memandu untuk berkeliling kebun. Pemandu pada saat itu belajar untuk dapat menangani kegiatan pemanduan wisata pada pengunjung dengan cara penanganan yang berbeda
dibandingkan
dengan
pengunjung
sebelumnya.
Untuk
pengunjung remaja khususnya anak SMP, penulis harus berkomunikasi lebih atraktif dengan memancing minat pengunjung dan mengaitkan teori dalam pelajaran IPA yang telah mereka dapatkan di sekolah dengan kondisi lapangan di kebun. 7) Praktik pemupukan. Pemupukan sebagai kegiatan perawatan dilakukan setiap empat bulan sekali. Pemupukan menggunakan pupuk kandang sapi atau kambing segar tanpa proses fermentasi sebanyak 10 – 20 kg per tiang tanaman. Pemupukan hanya di letakan pada permukaan tanah, tidak digali dan dicampur dengan tanah, karena tipe perakaran tanaman
dengan mencabut atau menggunakan cangkul untuk membersihkan gulma. 9) Mengikuti lokakarya peserta mentorship Indonesia Bangun Desa. 10) Membuat
Taman
Megalithikum.
Taman
Megalithikum
merupakan
taman kreasi dari penulis, rekan-rekan di Sabila Farm, dan Ibu Elly untuk memanfaatkan spot kosong di dalam kebun yang berpotensi di jadikan tempat beristirahat atau berkumpul. Dengan memanfaatkan bebatuan dan batang pohon yang disusun sedemikian rupa dengn suasana yang cukup sejuk, maka terciptalah sebuah taman bernama Taman Megalithikum. 11) Praktik pembuatan lubang biopori. Lubang biopori berfungsi untuk menjadi tempat serapan air sehingga lahan tidak mengalami genangan ketika hujan lebat datang. Selain itu lubang biopori digunakan untuk penanganan
hama
uret.
Dengan menggunakan bor
biopori tanah
dilubangi sedalam 20 cm kemudian masukan serasag daun ke dalam lubang dan tutup lubang dengan pot yang sesuai dengan diameter lubang. 12) Membersihkan
kebun.
Penulis
membersihkan
kebun
dari
sampah
organic maupun anorganik untuk menjaga kebersihan dan keindahan
membuat SOP wisata dan pelatihan dengan berpatokan pada flow chart operasional. SOP wisata terdiri dari: a. SOP pemesanan/reservasi b. SOP Koordinasi Internal dan Persiapan c. SOP Tour Kebun d. SOP Pelaksanaan Pelatihan e. SOP Evaluasi Kunjungan 3) Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) perawatan. SOP perawatan ditujukan agar aktivitas perawatan berjalan secara periodi dan kontinyu. SOP perawatan terdiri: a. SOP pemangkasan sulur liar b. SOP Sanitasi c. SOP Pemantauan Kebersihan d. SOP Pemantauan Kondisi Fasilitas dan Peralatan Agroeduwisata 4) Penulis membuat SOP Pemantauan Kebersihan dan SOP Pemantauan Kondisi
Fasilitas dan Peralatan Agroeduwisata.
Sedangkan SOP
pemangkasan sulur liar dan SOP Sanitasi mengacu pada SOP yang telah di buat perusahaan. 5) Membuat paket wisata. Penulis mencoba utuk mebuat paket wisata dari
9) Membuat membuat
dekorasi
teras
kerei/kanopi
berupa
kerei/kanopi
tumbuhan
bertujuan
tumbuhan. untuk
Penulis
menambah
kesejukan, keindahan, dan keasrian. Dengan menggunakan kawat dan jarri jarrin ng, kerei/kan kerei/kanopi opi di tanam tanam tanam tanaman an ornam ornament ental al berupa berupa tanaman tanaman Melati Paris. Minggu keenam merupakan minggu dimana penulis melakukan aktivitas yang
berkaitan
dengan
manajemen
operasional
dan
pemasaran
agrowisata
lanjutan. Kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan, diantaranya: 1) Menginventaris peralatan rekreasi dan edukasi. Penulis memperbarui daftar inv inventar entar is peralatan rekreasi re kreasi dan edukasi yang telah telah ada. 2) Mengidentifikasi fasilitas agroeduwisata. 3) Melakukan pemantauan peralatan rekreasi dan edukasi dan fasilitan agrowisata
dengan
membuat
form
pemantauan
dan
pengawasan
kondisinya. 4) Melayani pengunjung. 5) Menjadi pramuwisata. 6) Merancang kuisioner kepuasan pengunjung. Dalam ativitas manajemen terdapat proses evaluasi. Oleh karena itu kepuasan konsumen sebagai
3) Menyusun Menyusun form dan format format kel ke lengkapan SOP. SO P. 4) Menjadi trainer budidaya trainer budidaya untuk pelatihan. 5) Menjadi pramuwisata 6) Memulai untuk mengajukan kuisioner evaluasi kepuasan pengunjung.
Minggu aktivitas
yang
kedelapan berkaitan
merupakan dengan
minggu
manajemen
dimana
penulis
operasional
dan
melakukan pemasaran
agrowisata lanjutan. Kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan, diantaranya: 1) Melakukan peremajaan alat edukasi berupa kartu penamaan ilmiah di masingmasing-masi masing ng tanaman display 2) Menjadi pemanduwisata 3) Menjadi trainer untuk materi mengenai sejarah perusahaan, profil, ruang lingkup usaha, hingga teori kesesuaian lahan, produksi Buah Naga dan aktivi aktivitas tas agrodeu agrodeuwi wisata sata Sabil Sabila Farm dalam dalam pelati pelatih han. 4) mewawancara
pemilik
mengenai
profil
perusahaan,
manajemen
personal personaliian, pemasara pemasaran, n, dll dll dan men mengam gamb b il data. 5) Merekapitu Merek apitulla si data kuisi kuisioner. oner.
Minggu
kesembilan
merupakan
minggu
dimana
penulis
melakukan
4.3. Interaks Inte raksii dengan denga n Pendamping Pendamping Lapangan Berikut ini adalah ada lah profi pro fill pendamping pend amping Praktik Pra ktik Kerja Ke rja Lapang: Lapa ng: Nama Nama
: Chairu Chairull Umam Umam,, S.P
Jabata Jab atan n
: Asisten manajer anaje r rekrea rek reasi si
Alamat Alamat
: Jl. Jl. Angga Angga jaya 2 no 291. 291 . Kel Ke l. Condong Co ndong catur. Sleman. Sleman. Yogyakarta Yogyakarta
Email
:
[email protected]
Selama dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang, pendamping memberikan perhatian dan bim bimbing bingan an yang ang sang sangat besar. Inter Interaksi aksi yang dil dilakukan akukan penul penuliis
dan pendampi pendamping ng
dilakukan setiap hari kerja. Interaksi biasanya menyangkut jadwal kegiatan, teknis kegiatan, dan kendala dalam menjalankan kegiatan. Pendamping selalu memberikan pengarah pengarahan an agar agar kegiatan kegiatan tersebu tersebutt dapat berjal berjalan an dengan dengan lancar. ancar. Hubun Hubungan gan social social denga dengan n pendampi pendamping ng lapangan apangan dan rekan-rekan yang yang lain ainnya nya sehari sehari-hari -hari berlan berlangs gsu ung dengan dengan sangat baik dan tetap terus terjaga sampai masa Praktek Kerja Lapangan berakhir,hingga sekarang (PascaPKL).
4.4. Pegalaman yang Diperoleh Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) di UD. Sabila Farm, banyak pengal pengalam aman an yang yang penul penulis dapatkan ketika ketika melaku elakukan kan Praktek Kerja Lapangan Lapangan disan disanaa selam selamaa sembil
mi
melak melaksanak sanak
PKL PK L di UD. Sabil Sa bilaa Fa
Diantara Diantara
adalah: ad alah:
4.5. Keterampilan yang Diperoleh Ketika penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di UD. Sabila Farm, banyak sekali pengalaman yang diperoleh. Namun tidak hanya pengalaman yang didapat melainkan beberapa keterampilan yang sangat berguna seperti: 1. Mendapatkan kemampuan teknis dan teori tentang produksi dan pemasaran Buah Naga, diantaranya: a. Praktik pembuatan jarak tanam b. Praktik pembuatan tiang beton c. Praktik penanaman d. Praktik sanitasi e. Praktik pemupukan f.
Praktik pemangkasan dan pengikata n
g. Praktik pembuatan stek h. Praktik pembuatan pestisida nabati i.
Praktik pengendalian OPT
j.
Pembuatan lubang biopori
k. Praktik penyerbukan bunga l.
Praktik pemanenan Praktik pascapanen
4. Mengetahui manajemen operasional dan pemasaran yang ada pada Agrowisata, seperti : a. Mempersiapkan
pelaksanaan
operasi
wisata,
pelatihan,
dan
bagaimana
menjadi pramuwisata dan trainer. b. Mengetahui proses operasi wisata dan pelatihan. c. Dapat membuat SOP operasional dan perawatan. d. Dapat membuat instrument penanda jalan. e. Mengetahui manajemen pemasaran agrowisata di UD. Sabila Farm. f.
Dapat membuat desain brosur dan spanduk promosi
g. Memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung.
5. Dapat membuat kerei/kanopi tanaman dan vertikultur
BAB V PEMBAHASAN 5.1. Agrowisata Agroeduwisata Sabila Farm beralamat di Jalan Kaliurang KM 18.5, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Dibuka pada tahun 2007, Agroeduwisata Sabila Farm telah berhasil mendapatkan 192 kunjungan pada tahun pertamanya. Agrodeuwisata Sabila Farm menawarkan wisata pertanian outdoor dengan objek kebun buah naga. Buah naga merupakan buah eksotis dengan warna merah magentanya yang menarik perhatian, bentuknya yang unik meiliki sirip seperti naga, dan rasanya yang manis dan lezat, serta belum banyak masyarakat yang mengetahui bagaimana bentuk pohon dan kebunya merupakan daya tarik bagi Agroeduwisata Sabila Farm. Sebagai agrowisata, Agroeduwisata Sabila Farm telah memenuhi perihal yang harus diperhatikan dalam pengelolaanya, diantaranya sebagai berikut: a. Agroeduwisata Sabila Farm merupakan kebun wisata rekreasi dan edukasi dengan komoditas buah naga. Kondisi kebun masih meiliki lansekap alaminya berupa lahan karst miring yang dimodifikasi sehingga sesuai untuk budidaya buah naga. Dengan morfologi tumbuhan buah naga yang masih satu famili dengan tumbuhan kaktus. Membuat suasana dalam kebun mirip de
di Amerika Latin. Selain
5.2. Manajemen Operasional Sistem
manajemen
yang
diterapkan
dalam
Agroeduwisata
Sabila
Farm
merupakan sistem manajemen kekeluargaan yang disesuaikan dengan lingkup usahanya sekarang. Operasional agrowisata berjalan setiap hari kecuali pada Hari Raya, dimulai pada jam 08.00 sampai dengan 16.00 WIB. Unsur operasional yang telah di miliki oleh Agroeduwisata Sabila Farm, antara lain: a. Kontinyu, aktivitas operasional yang ada di Agroeduwisata Sabila Farm berjalan secara berkelanjutan dan tidak bersifat sementara atau sesaat. Walaupun kegitan kunjungan
masih
bersifat incidental , tetapi
kegiatan
operasional
lainya
seperti
kegiatan pengawasan dan perawatan tetap berjalan. Kegiatan pengawasan kondisi kebun dilakukan untuk memastikan keadaan kebun siap setiap kunjungan akan dilaksanakan. Sedangkan perawatan fasilitas dan peralatan rekreasi-edukasi dilakukan untuk mengetahui kondisi fasilitas dan peralatan rekreasi-edukasi dalam keadaan baik. b. Efektif, proses dan kegiatan operasional dirancang dengan memperhatikan aspek efektivitas sehingga dapat berjalan dengan sebaik-baiknya demi pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan wisata didesain secara efektif dengan alur operasi yang telah ditentukan
sehingga
Agroeduwisata
pengunjung
Sabila
Farm.
merasa
puas
Penggunaan
dengan
peralatan
kujungan yang
wisatanya
ditujukan
di
untuk
telah
ditentukan.
Sedangkan
dalam
fungsi
pengawasan
manajer
operasional
melakukan pengawasan terhadap proses operasi pemanduan kunjungan wisata dan melakukan penilaian (evaluasi) bila menemukan hambatan atau penyimpangan dari alur operasi. Operasional yang dilakukan oleh Agroeduwisata Sabila Farm dapat dikatakan cukup efisien dalam lingkup usahanya saat ini. Dengan operasi kunjungan yang masih bersifat incidental, penggunaan sumber daya sudah cukup tepat. Dalam operasinya Agroeduwisata Sabila Farm memiliki tujan untuk dapat memuaskan setiap pengunjungnya yang berwisata. Selain itu diharapkan juga selain dapat berwisata dan berekreasi,
pengunjung
juga
mendapatkan
edukasi dan
pengalaman
mengenai
budidaya buah naga. Agroeduwisata Sabila Farm merupakan bagian dari usaha yang menawarkan produk
jasa, dimana
operasional jasa memiliki masukan berupa kemampuan dan
keterampilan dari pramuwisata yang dioperasikan dalam proses kegiatan pemanduan wisata melalui kebun dan peralatan rekreasi dan edukasi dengan hasil keluaran berupa pelayanan rekreasi dan edukasi, serta kepuasan pengunjung.
ingin diraih dalam satu tahun ke depan. Pada rapat awal musim yaitu bulan April 2014, untuk perencanaan Agroeduwisata Sabila Farm ditetapkan beberapa rencana yang akan dilaksanakan diantaranya: a. Peningkatan
kualitas
pelayanan
terhadap
pengunjung
sehingga
dapat
menjadikan Agroeduwisata Sabila Farm sebagai Agrowisata terkemuka di Yogyakarta. b. Pengadaan fasilitas dan peralatan-peralatan rekreasi dan edukasi guna mendukung operasi wisata. Dalam perencanaan ini, fasilitas dan peralatan rekreasi dan edukasi terdiri dari: -
Pengadaan bangku bamboo yang diperuntukan untuk fasilitas pengunjung di area teras.
-
Pengadaan caping sebagai aksesoris pengunjung dan alat rekreasi untuk berkeliling kebun.
-
Pengadaan mainan tradisional seperti congklak dan gasing bamboo yang diperuntukan untuk pengunjung anak-anak.
c. Pembangunan kebun SF 4, SF 5, dan Museum Hortikultura (museum Pertanian).
Dalam
perencanaan
ini,
telah
dilakukan
proses
perijinan
hingga penyewaan lahan hingga memulai proses pembukaan lahan yang dimulai pada bulan Oktober. Kebun SF 4 dan SF 5 direncanakan akan
5.2.2. Pengorganisasian Dalam operasional jasa, personilia menjadi sumber daya yang sangat penting
karna
kedudukannya
sebagai frontliner dalam
Pengorganisasian merupakan tindakan pemaduan sumber daya,
penyediaan
jasa.
dengan tugas dan
peran masing-masing personalia dalam operasional jasa. Struktur organisasi UD. Sabila Farm telah ditetapkan seperti yang ada dalam profile perusahaan dan lampiran. Sedangkan penentuan pekerjaan yang harus dikerjakan personalia telah tertuang dalam uraian pekerjaan ( job description), sebagai berikut: a. Direktur Bertugas
sebagai
pengendali
utama
dan
bertanggung
jawab
terhadap
keberlangsungan usaha. Tugas yang diemban adalah : a) Mengambil kebijakan atas setiap hal yang terjadi dalam perusahaan b) Memberikan keputusan krusial untuk perusahaan c) Membagi tugas dan kewajiban pada setiap bagian d) Mengontrol dan mengevaluasi perkembangan usaha
b. Manajer Operasional Bertugas sebagai pengendali dan bertanggung jawab terhadap kegiatan
c. Manajer Pemasaran Bertugas melakukan pemasaran dan pelayanan terhadap konsumen serta menjalin
kerjasama
dengan
berbagai
pihak
guna
memperluas
perkembangan usaha. Tugas yang diemban adalah : a) Memasarkan produk melalui media elektronik seperti facebook, twitter, blog dan lainnya atau media cetak dan alat promosi seperti leaflet, brosur dan banner. b) Mencari informasi yang berkaitan dengan event seperti bazar atau pameran yang dapat dijadikan media promosi produk c) Bertanggung jawab atas penjualan produk baik secara langsung maupun tidak langsung d) Memberikan laporan dan masukan kepada direktur perusahaan
d. Manajer Administrasi Bertugas mengatur arus keuangan baik pemasukan atau pengeluaran dalam usaha ini serta kegiatan administrasi yang ada di perusahaan. Tugas yang dilakukan adalah : a) Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran dalam perusahaan b) Mencatat
seluruh
transaksi-transaksi
keuangan
yang
terjadi
f.
Asisten Manajer Rekreasi Bertanggung
jawab
atas
kegiatan
yang
berkaitan
dengan
kunjungan
ataupun pelatihan yang ada di perusahaan. Tugas yang dilakukan adalah : a) Mencatat jadwal kunjungan b) Mengelola kunjungan lapangan dan/atau pelatihan indoor c) Membuat laporan kunjungan bulanan d) Memberikan laporan dan masukan kepada manajer operasional
g. Asisten Manajer Edukasi Bertanggung jawab atas kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan ataupun kegiatan mahasiswa seperti penelitian, magang kerja atau praktik kerja lapang. Tugas yang dilakukan adalah : a) Mencatat jadwal : Magang Kerja/ PKL/ Penelitian/ Tugas Akhir b) Mencatat jumlah mahasiswa : Magang Kerja/ PKL/ Penelitian/ Tugas Akhir c) Membuat jadwal kegiatan yang dilakukan selama di UD. Sabila Farm d) Bertanggung jawab menyelenggarakan presentasi peserta Magang Kerja/ PKL/ Penelitian/ Tug
Akhi
i.
Staff Rekreasi Bertanggung jawab atas pengadaan peralatan penunjang rekreasi dan pemeliharaan fasilitas rekreasi. Tugas yang dilakukan adalah : a) Memantau dan memelihara kondisi peralatan dan fasilitas rekreasi b) Menyediakan peralatan dan perlengkapan rekreasi dan pelatuhan c) Menyediakan makanan dan minuman bagi peserta pelatihan
j.
Staff Edukasi Bertanggung jawab atas akomodasi dan kebutuhan mahasiswa penelitian, magang kerja atau praktik kerja lapang. Tugas yang dilakukan adalah : a) Menyiapkan
akomodasi
dan
konsumsi
mahasiswa
penelitian,
magang kerja atau praktik kerja lapang selama di UD. Sabila Farm b) Pelayani
kebutuhan
mahasiswa
penelitian,
magang
kerja
atau
praktik kerja lapang selama di UD. Sabila Farm
5.2.3. Pelaksanaan Pelaksanaan operasi wisata terdiri atas alur operasional sebagai acuan
langkah/sistematika
kerja
dalam
sebuah
organisasi.
SOP
dibuat
untuk
mengefisiensikan waktu, untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, serta untuk menjaga standard dan kualitas pelayanan yang diberikan untuk pelanggan. Oleh karena itu Standar Operasional Prosedur (SOP) harus dijalan secara disiplin dan professional. SOP memiliki tujuan diantaranya untuk menjaga konsisitensi dan tingkat kinerja unit kerja, menghindari dan meminimalisasi kegagalan atau kesalahan. a. Bagan alir Operasional Menurut observasi dan pengamatan penulis, pengunjung yang datang berkunjung melalui pemesanan atau reservasi dan pengunjung yang langsung datang ke lokasi (on the spot ) belum dibedakan. Padahal dalam prosedur penanganan kedua jenis pengunjung ini memiliki perbedaan secara teknis. Maka penulis telah membuat bagan alir operasi kunjungan sebagai berikut:
Informasi dalam rencana kunjungan akan menjadi bahan untuk persiapan dan kordinasi yang dilakukan oleh manajer operasional atau asisten manajernya
sebelum
dilakukannya
operasi
kunjungan/wisata.
Manajer
operasional atau asistennya akan memberi pengarahan dan koordinasi terkait persiapan pelaksanaan kunjungan/wisata. Persiapan pelaksanaan kunjungan/wisata
meliputi
pengecekan
kondisi
kebun,
persiapan
akomodasi dan pengarahan personil-personil yang akan terlibat sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawabnya dalam operasi kunjungan yang akan datang. Bagi pengunjung yang datang langsung ke lokasi Agroeduwisata Sabila Farm, untuk saat ini dalam operasi wisata tidak dikenakan biaya kunjungan,
dikarenakan
tidak
mengalami
tahapan
reservasi
sehingga
kunjungan tidak dapat dikendalikan sebelumnya. Sehingga dalam hal dokumentasinya
hanya
mengandalkan
buku
tamu.
Maka
penulis
merekomendasikan adanya proses ticketing . Selain untuk membuat operasi kunjungan atau wisata menjadi lebih teratur dan terkendali, juga dapat terdokumentasi
dengan
baik.
Kemudian
setelah
memasuki
tahapan
ticketing dan persiapan, pengunjung akan melakukan operasi kunjungan atau wisata. Penulis telah membuat desain operasi kunjungan atau wisata
1. Operasi
kunjungan
atau
wisata
diawali
dengan
penyambutan
pengunjung oleh staff dan pramuwisata di teras dengan 3S (senyum, salam, sapa). Kemudian manajer operasional biasanya menyapa pengunjung secara personal. 2. Setelah penyambutan, pengunjung diarahkan untuk menggunakan caping yang tersedia di gazebo sebagai aksesoris dan menjaga pengunjung
dari
terik
matahari
di
areal
kebun.
Kemudian
pengunjung diarahkan ke area atau spot berfoto untuk dokumentasi Agroeduwistata juga sebagai kenang-kenangan untuk pengunjung. Sesi berfoto di lakukan di awal operasi karena kondisi pengunjung masih fresh
dan
antusias
sehingga
foto
pengunjung
didapatkan dalam penampilan yang baik (good looking ).
yang
pengunjung untuk
menjaga
kebersihan
kebun,
tidak
merusak
tanaman, dan berhati-hati saat berada di arel kebun, karena sulur buah naga memiliki duri yang tajam. 4. Setelah memasuki kebun , pertama kali pengunjung akan dipandu ke areal identifikasi tanaman yang terdapat tanaman buah naga Putih, Merah, dan Merah Super. Pengunjung akan diajak untuk menebak
dan
mengidentifikasi
bagaimana
dan
perbedaan
morfologi sulur, buah, dan bunga dari masing-masing tanaman buah naga. 5. Kemudian pramuwista memberi edukasi dan informasi secara rinci tentang
asal
usul,
karakteristik,
sifat-sifat,
proses
budidaya,
perawatan, sampai pascapanen tanaman Buah Naga. 6. Lalu pengunjung akan diajak untuk melihat perbedaan aplikasi media
rambat
yang
menggunakan
tiang
beton
menggunaka n tiang kayu hidup berupa kayu jaranan.
dan
yang
8. Setelah
berkeliling
kebun,
pengunjung
dipersilahkan
untuk
beristirahat di teras utama sembari menikmati panorama kebun dan Gunung Merapi. Pengunjung juga akan ditawarkan minuman dan makanan olahan dari buah-buah yang di produksi UD. Sabila Farm yang disediakan oleh Café Undatus. Sambil beristirahat manajer operasional
dan
berbincang-bincang.
pramuwisata Sambil
akan
menemani
berbincang,
pengunjung pramuwisata
mempersilakan pengunjung mengisi buku tamu dan menuliskan kesan-pesan mereka terhadap kunjungan dan proses pemanduan yang
dirasakannya.
Dalam
operasi
kunjungan/wisata
terdapat
kegiatan praktik penanaman yang disesuaikan dengan permintaan pengunjung. Praktik penanaman dilakukan di kebun praktikum. Pengunjung dipandu oleh pramuwista dan praktikum akan dipandu oleh trainer. Dalam kegiatan ini pengunjung akan diajak untuk melakukan
kegiatan
persiapan
lahan
tanam,
pengunjung
akan
diminta untuk mencangkul lahan dengan jarak 1x1 m dan membuat lubang tanam untuk memancangkan tiang rambat sedalam 30 cm. Kemudian dalam pembuatan media tanam, penggunjung akan mencapur tanah dengan pupuk kandang sekam bakar dan kapur
pelaksanaan operasi. Selanjutnya kesimpulan rapat di tuangkan dalam notulensi kunjungan/wisata sebagai dokumen.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) Agroeduwisata Sabila Farm dalam operasionalnya belum memiliki standar operasional formal yang terdokumentasi. SOP memiliki peran yang penting dalam operasional sebagai panduan prosedur teknis pelaksanaan operasi dan dapat memimalisasi terjadinya kesalahan operasi. Maka penulis telah membuat beberapa SOP terkait dengan kegatan operasional Agroeduwisata Sabila Farm yang terdiri dari: a. SOP Pemesanan/Reservasi Bertujuan untuk mencatat informasi rencana kunjungan calon pengunjung
dan
membuat
daftar
rencana
kunjungan.
SOP
pemesanan/reservasi dilaksanakan oleh bagian administrasi dengan sasaran ialah calon pengunjung. Dalam SOP bagian administrasi akan meminta informasi kunjungan dan data pemesan yang terdiri dari kapan, jumlah pengunjung, paket wisata yang di pilih dan sistem
pembayaranya. dan ren
Kemudian kunju
akan
dicatat
pada
buku
c. SOP Operasi Kunjungan/Wisata: Tour Kebun Bertujuan
untuk
mengarahkan
pemandu
untuk
memberikan
pelayanan yang prima agar pengunjung dapat menyerap semua edukasi atau informasi dan merasa puas.
d. SOP Operasi Kunjungan/Wisata: Pelatihan Bertujuan
untuk
mengarahkan
trainer
untuk
memberikan
pelayanan yang prima agar pengunjung dapat menyerap semua edukasi baik teori maupun teknis.
e. SOP Evaluasi Kunjungan/Wisat a Bertujuan untuk mengukur kinerja pelayanan wisata. SOP ini dilaksanakan oleh semua personil yang terlibat dalam operasi kunjungan/wista.
f.
SOP Operasi Pemeliharaan Kebun Bertujuan untuk pemantauan dan pengendalian kebersihan dan kerapian kerbun dari sampah. SOP ini dilaksanakan oleh petugas kebun dalam periode waktu dua mi
sekali
5.2.4. Pengawasan Aktivitas pengawasan yang dilakukan Agroeduwisata Sabila Farm berupa pemantauan fasilitas.
peralatan rekreasi dan edukasi. Pengawasan dilakukan
dalam periode waktu enam bulan sekali dan dilaksanakan oleh asisten manajer rekreasi dan staff rekreasi. Penulis melakukan pemantauan dan inventarisasi barang
dan
peralatan yang
dimiliki Agroeduwista Sabila
Farm,
kemudian
didapatkan hasi sebagai berikut: a. Peralatan pelatihan budidaya b. Peralatan pelatihan panen dan pascapanen c. Peralatan edukasi d. Peralatan rekreasi e. Peralatan akomodasi tidur dan ibadah f.
Peralatan café undatus dan makan
g. Barang elektronik h. Barang lain-lain i.
Barang dekorasi
Aktivitas pemantauan peralatan menghasilkan data kondisi peralatan yang dapat dijadikan dasar untuk kegiatan pengendalian dan peremajaan terhadap barang atau
-
Gudang
b. Pendopo Buah Naga memiliki luas 18 x 14 m yang terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya: -
Aula Buah Naga
-
Kamar 3, kamar 4, dan kamar 5
-
Mushola
-
Dapur
c. Café Undatus yang berada di pelataran utara Pendopo Buah Naga d. Toilet, sebanyak 6 unit yang memiliki luas masing-masing unit ± 7,5 x 3 m e. Gazebo, sebanyak 2 unit yang berada di lapangan dengan kondisi baik dan yang berada di kebun sektor G dengan kondisi rusak. Kondisi dari masing-masing fasilitas sudah cukup baik, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah kondisi kamar yang harus dijaga kebersihanya dari debu dan sarang tawon dan serangga. Evaluasi merupakan proses penilaian kinerja dari operasional. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh manajer operasional terhadap operasional Agroeduwisata Sabila Farm. Dalam aktivitas evaluasi penulis membuat evaluasi kepuasan
g. Kesan baik dan kenangan (memorable) h. Pelayanan wisata i.
Keinginan pengunjung untuk berkunjung kembali
Untuk mengukur tingkat kepuasan akan indikator penilaian, penulis menggunakan skala likert. Kuisioner dibagikan dalam jangka waktu 21 sampai dengan 28 Novermber 2014. Responden merupakan 10% dari jumlah pengunjung rata-rata dalam satu bulan. Berdasarkan buku tamu Agroeduwisata Sabila Farm yang terhitung dari 1 Januari hingga 30 Oktober (data kunjungan yang telah diolah) terdapat jumla ratarata pengunjung tiap bulan adalah 331 pengunjung. Maka jumlah resonden yang diperlukan adalah (331 x 10% = 33,1 dibulatkan menjadi 33) 33 pengunjung. Rekapitulasi data pengunjung dari 1 Januari – 30 Oktober dapat dilihat dalam table dibawah:
Rekapitulasi Data Pengunjung Sabila Farm No
Bulan 1 JAN 2 FEB 3 MAR
Pengunjung Ind,Kel, Inst noRombongan 99 222 103 99
516 126
Total Pengunjung 321 619 225
d. 3 orang ora ng pengu pe ngunju njung ng rombongan Ahli Ahli Gizi Gizi Sulawesi Tenggara Tenggara.. Paket wisata yang dinikmati responden terdiri dari edukasi kelas, tur kebun, praktik praktik menan enanam, am, dan workshop membatik. Setelah data kuisioner terkumpul (data dapat dilihat dalam lampiran) dan diolah menjadi grafik pie, pie, penulis mengunakan analisis deskriptif untuk membuat intepretasi.
keindahan 18%
9% sangat baik baik cukup kurang 73%
tidak baik
Gambar 10. Grafik Grafik indikato indikatorr peni pe nilaia laian n kein ke inda dahan han lin lingk gkun unga gan n Aspek keindahan dinilai dalam kategori baik dengan menurut hampir setengan pengunjung. Hal ini dikarenakan kondisi kebun yang terjaga baik didukung dengan lokasi Agroeduwisata Sabila Farm yang berada di kaki Gunung
Secara keseluruhan kesejukan dan kenyaman berada dalam kategori baik. Tetapi terdapat pengunjung yang menjawab kurang, dikarenakan kemungkinan waktu kunjungan pada keadaancuaca dengan mata hari yang terik dan berangin sehingga kondisi kebun yang kering membuat ketidaknyamanan bagi pengunjung.
Kebersihan 9%
sangat baik 36%
baik cukup
55%
kurang tidak baik
Gamabar 12. 12 . Grafik Grafik indikator indikator peni pe nilaia laian n keb k ebersihan ersihan lilingkunga ngku ngan n
Untuk keseluruhan kebersihan lingkungan dapat dikatakan baik dengan lebih dari 90% jawaban baik. Hal ini menandakan bahwa pemantauan kebersihan kebun telah berjalan dengan baik.
Fasilitas
Keramahan sangat baik 42%
baik cukup
58%
kurang tidak baik
Gambar 14. Grafi Grafik indikator indikator keramahan pram pra muwis uwis ata/perso ata /perso nil ni l Semua pengunjung berpendapat bahwa proses operasi wisata berjalan dengan baik. Keramahan dalam berkomunikasi yang dilakukan oleh pramuwisata dan personi perso nill Agroeduwisat Agroeduwisataa Sabi Sab ila Farm F arm dapat dap at memuaska emuaska n pengunjung. pengunjung.
Penguasaan materi pramuwisata 3%
sangat baik 30%
baik cukup
67%
kurang tidak baik
Gambar 15 Grafik Grafik indikator indikator
materi pramuwi
Penilaian aspek kesan baik dan kenangan (memorable) yang diberikan dalam kegiatan operasi wisata dapat dikatakan bahwa operasi wisat yang dirasakan pengunjung memberi kesan positif dan kenangan baik. Pengunjung tidak hanya meras senang, tetapi juga mendapatkan pengalaman baik dan pengetahuan baru di Agroeduwisata Sabila Farm.
keinginan berkunjung kembali sangat baik
36%
baik cukup
64%
kurang
Gambar 17. Grafik indikator keinginan untuk berkunjung kembali Dapat Agroeduwisata
disimpulkan Sabila
bahwa
Farm
proses
berjalan
operasi
dengan
dan
pelayanan
baiksehingga
wisata
menghasilkan
pelayanan dan kepuasan pengunjung. Hampir semua pengunjung berpendapat ingin berkunjung kembali. Dari semua aspek penilaian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
yang telah terkenal dan menjadi ciri khas dan akan selalu dicari oleh wisatawan yang berkunjung. Dengan demikian, manajemen pemasaranyang jitu merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menarik pengunjung ke Agrowisata Sabila Farm. Agrowisata dengan produk Buah Naga belum banyak di Indonesia dan di Yogyakarta mungkin hanya Agroeduwisat Sabila Farm tempatnya. Sebagai agrowisata yang menawarkan edukasi dan rekreasi di kebun buah naga, kegiatan penanaman dan memetik buah langsung dari pohonnya merupakan pengalaman menarik yang dapat dirasakan oleh pengunjung, dan hal itu lah yang ditawarkan Agroeduwisata Sabila Farm pada semua pengunjungnya.
5.3.1. Segmentasi Dapat dikatakan segmen pasar Agroeduwisata Sabila Farm merupakan pengunjung
dari berbagai kalangan
usia,
profesi,
dan
wilayah.
Berwisata
merupakan kegiatan yang digemari oleh semua orang dan wisata yang unik dan memberikan pengalaman dan ilmu baru bagi pengunjung pasti akan dicari cari oleh pengunjung.
Segmen Pengunjung 15%
b. Sekolah Menengah Pertama sebesar 2% atau sekitar 69 orang pengunjung c.
Sekolah Menengah dan yang sederajar sebesar 7% atau sekitar 207 orang pengunjung.
d. Universitas
(Mahasiswa)
sebesar
27%
atau
sekitar
762
orang
pengunjung. Untuk segmen pengunjung institusi merupakan pengunjung yang berasal dari institusi pemerintahan, swasta, bahkan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pengunjung institusi memiliki besaran 48% atau sekitar 1351 orang pengunjung. Sedangkan untuk segmen keluarga merupakan pengunjung dari berbagai rentang usia mulai dari balita, anak-anak, orang dewasa dan manula. Pengunjung keluarga memiliki memiliki besaran 15% atau sekitar 415 orang pengunjung. Pengunjung Agroeduwisata Sabila Farm merupakan pengunjung yang berasal dari berbagai macam kota di nusantara bahkan manca negara. Persebaran pengunjung menurut wilayah (berdasarkan data Jan – Okt 2014) dalam gambar di bawah ini:
dapat dilihat
Pengunjung Agrowisata Sabila Farm juga mengelami trend peningkatan tiap tahunnya. Hal ini menandakan bahwa „motor‟ pemasaran ber jalan dengan sangat baik sehingga dapat menatik pengunjung yang terus bertambah pada setiap tahunnya. Perkembangan jumlah pengunjung dapat dilihat melalui grafik dibawah ini. 6000 5000 4000 3000 4978 2000
3970 2393
1000 0 192 2007
1179
588
422
549
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Total Pengunjung
Gambar 20. Grafik perkembangan jumlah pengunjung Sejak awal pembukaan Agroeduwisata Sabila Farm sudah mengalami peningkatan jumlah penggunjung pada tahun kedua. Pada tahun ketiga terjadi sedikit
penurunan
dan
mengalami
peningkatan
kembali
pada
tahun-tahun
5.3.2. Penargetan pasar Sasaran (Targeting ) Berdasarkan
segmen
pasar
diatas,
diketahui
pasar
sasaran
dari
Agroeduwisata Sabila Farm terdiri dari: a. Kalangan pelajar SD, SMP, dan SMA yang mengadakan studi wisata dengan minat agrowisat atau ekowisata. b. Kalangan mahasiswa pertanian yang mengadakan kegiatan kunjungan lapang ke perusahaan agribisnis yang bergerak pada sektor hortikultura, penerapan pertanian ekologis, dan pengolahan buah naga. c. Kalangan Institusi yang mengadakan kunjungan wisata berbasis edukasi pertanian, penerapan teknologi pertanian, dan sistem pertanian ekologis. d. Kalangan keluarga yang ingin berwisata dengan suasana pertanian dengan daya tarik edukasi dan aktivitas pertanian. e. Pengunjung
individu
yang
menginginkan
pelatihan
budidaya
dan
produksi Buah Naga
.
5.3.3. Pemosisian (positioning ) Agroeduwisata
Sabila
berbasi edukasi pertani
Farm
den
memiliki positioning
komoditas buah-buah
sebagai agrowisata barkhasiat. Selai itu
5.3.4.1.
Product
Agroeduwisata
Sabila
Farm
menawarkan
pelayanan
jasa
agrowisata
berbasis edukasi dan pengalaman baru dengan produk-produknya, yaitu: a. Tur Kebun Merupakan
kegiatan
berkeliling
kebun
dengan
dipandu
oleh
pramuwisata selama 45 menit.
b. Edukasi kelas merupakan kegiatan wisata yang diawali dengan pemaparan materi peresentasi mengenai teknik budidaya dan prosese produksi buah naga di kelas (Aula Buah Naga). Pengunjung akan diajak untuk berkeliling
kebun
berkeliling
pengunjung
tanaman
dengan akan
dipandu
oleh
melakukan
dan penanen (memetik)
buah
pramuwisata.setelah praktik
naga.
penanaman Kegiatan ini
berdurasi 120 menit dan pengunjung akan disuguhkan buah potong (kondisional).
c. Agropreuneur mot ivation Merupakan kegiatan pemotivasian untuk berwirausaha di bidang
Lalu pengunjung cilik juga akan melakukan kegiatan fun games yang di pandu oleh trainer. Paket wisata ini berdurasi 90 menit.
e. Workshop membatik Merupakan
kegiatan
pelatihan
membatik
yang
dipandu
oleh
pembatik asli yang akan mengajarkan pengunjung cara membatik, mulai dari membuat pola, memberikan malam, proses pewarnaan, sampai proses pelorotan hingga batik yang berupa saputangan jadi dan dapat dibawa pulang oleh pengunjung sebagai oleh-oleh.
f.
Pelatihan Agroeduwisata Sabila Farm mengadakan program pelatihan bagi pengunjung yang ingin mengetahui secara detail budidaya dan proses produksi buah naga mulai dari persiapan lahan, penanaman, proses pemeliharaan, panenen, pascapanen, hingga pengolahan. Tersedia dua jenis paket pelatihan yaitu paket pelatihan singkat saru hari dan pelatihan dua hari.dengan durasi masing-masing hari tujuh
jam.
Pengunjung
akan
mendapatkan
buku
pengangan
(handbook ) dan jadwal kegitan yang disesuaikn dengan hari paket
Gambar 21. Lokasi kebun dan panoramanya a. Lokasi Agroeduwisata Sabila Farm berada di kaki Gunung Merapi yang merupakan ikon panorama alam Kabupaten Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada saat cuaca cerah, tidak berkabut
pengunjung
dapat
dengan
jelas
melihat
panorama
Gunung Merapi yang sangat kontras dengan hijaunya kebun dan mareh magenta dari Buah Naga b. Pengunjung yang berwisata ke Agrowisata Sabila Farm tidak hanya dapat berekreasi tetapi juga mendapatkan edukasi dan pengalam dari kegiatan pertanian seperti menanam dan memanen buah yang tidak banyak ditawarkan oleh tempat wisata sejenis lainya. c. Pengunjung juga akan mendapatkan motivasi Agropreuneursip dan
Tabel 8. Harga paket wisata
Harga di atas merupakan harga yang dibebankan tiap pengunjung (orang) dengan ketentuan jumlah minimal pengunjung pada tiap paket wisata 30 orang. Apabila jumlah pengunjung yang memesan kurang dari 30 orang maka pemesan akan tetap dihitung sebagai 30 pengunjung. Untuk paket wisata tur kebun dan edukasi kelas pada segmen pengunjung instansi dan umum dengan pemesanan kegiatan penanaman dikenakan tambahan biaya sebesar Rp.200.000 dan kegiatan pemanenan (memetik)
sehingga
menjadi
sebuah
berkunjung. Lokasi merupakan
penentu
dalam
keputusan
untuk
yang dimiliki Agroeduwisata Sabila Farm
keunggulan
tersendiri
karena
adanya
panorama
Gunung Merapi. Selain itu lansekap kebun yang berupa lahan miring
karst
berpasir,
kondisi
kebun
yang
terbuka
mendapt
paparan sinar matahari langsung, rerimbunan tanaman Buah Naga membuat suasana tersendiri mak gurun di daerah Amerika Latin. Selain itu Agroeduwista Sabila Farm juga beradi di daerah startegis yaitu di Jalan Kaliurang KM 18,5 yang merupakan jalur utama hilir-mudiknya pengunjung menuju objek wisata Kaliurang. Akan tetapi letak Agroeduwista Sabila Farm yang berada di dalam gang membuat akses pengunjung sulit untuk mengetahui lokasi jika
tidak benar-benar memperhatikan jalan dan penanada lokasi
berupa baner kecil seperti pada gambar dibawah.
yang
telah
sering
membawa
pengunjung
yang
emnggunakan
jasanya untuk berwisata ke Agroeduwisata Sabila Farm.
5.3.4.4.
Promotion
Dalam satu tahun ini Agroeduwisata Sabila Farm memutuskan tidak melakukan kegiatan promosi secara aktif. Sebab adanya faktor musim panen yaitu bulan November hingga April, pada saat promosi dilakukan banyak pengunjung yang datang ke Agroeduwisata Sabila Farm di luar musim panen kecewa karena tidak dapat melihat, memetik dan merasakan buah naga secara langsung di kebun. Sehingga promosi hanya dilakukan melalui media sosial yaitu akun facebook Pakde Gun.
5.3.4.4.1.
Bauran Promosi (Promotion Mi x) Bauran promosi yang sempat dijalankan Agroeduwisata Sabila Farm selama ini adalah sebagai berikut. a. Periklanan. Agroeduwisata Sabila Farm telah menggunakan metode periklanan dalam mempromosikan agrowisatanya kepada khalayak ramai dengan membuat iklan di beberapa media
informasi dasar dan foto-foto kunjungan wista yang dapat menarik
minat
calon
pengunjung
untuk
berkunjung
ke
Agroeduwisata Sabila Farm.
Gambar 23. Desain leaflet promosi Penulis juga membuat desain spanduk promosi yang dapat di pasang di Jalan Kaliurang. Penulis terinspirasi oleh sistem promosi pertokoan baju yang ada di daerah puncak. Mereka
memasang spanduk promosi di jalan dengan kata
Spanduk
pertama
di
pasang
300
m
dari
lokasi
Agroeduwosata Sabila Farm. Spanduk petama terdiri dari gambar logo perusahaan saja tanpa nama dan tulisan berwarna
magenta
menggunakan
dengan warna
kalimat
perintah
latar hitam.
negatif
Tujuan
adalah
untuk
mempengaruhi psikologi pembaca dan mengundang rasa penasaran.
Sedangkan
pemakaian
warna
hitam
dan
magenta karena perpaduan warna tersebut dapat menarik perhatian (eye catching ). Spanduk kedua masih tetap dengan konsep yang sama tetapi berisi kalimat yang menguundang perhatian pembaca. Dipasang sekitar 200 m dari lokasi. Spanduk ketiga terdiri atas gambar logo dan nama Agroeduwisata Sabila Farm dengan kalimat ajakan dan warna magenta yang merupakan warna identitas Sabila Farm dan latar putih. Sepanduk ini merupakan strategi promosi yang bertujuan untuk menarik pengunjung yang sedang menuju objek wisata Kaliurang atau yang baru saja dari sana.
dan lainya. Selain menjadi peserta pameran. Pada tahun 2008 dan 2009, Agroeduwisata Sabila Farm mengadakan acara hiburan masyarakat yaitu pertunjukan barongsai dan liong-
liong
sebagai
sarana
promosi
guna
menarik
pengu pengunjung njung untu untuk k datang datang ke Agroedu Agroeduwi wisata sata Sabil Sabila Farm. Farm.
Gambar 25. Ev 25. Event ent hiburan sebagai saran promosi Kemudian
Agroeduwisata
Sabila
Farm
juga
pernah
mengadakan perlombaan kreasi olahan buah naga dan pameran pameran
body
painting
bagi bagi
saran
promosi promosi
dan
memperkenalkan Agroeduwisata Sabila Farm ke khalayak ramai.
d. Informasi Informas i dari d ari mulu mulutt ke mulu mulutt (word of mouth) mouth)
ikut berkunjung. Secara tidak langsung hal ini menjadi sebuah jaringan pemasaran yang saling beruntun. Dengan demikian
Agroeduwisata
Sabila
Farm
sangat
menjaga
hubung hubungaa nya dengan pelangg pelanggaa n secara personal. personal.
e. Pemasaran Pe masaran Langsung Langsung (direct ( direct mark marketing) eting) dan d an publika publikasi si Agroeduwisata
Sabila
Farm
juga
telah
menggunakan
metode pemasaran pemasa ran langsung dan pubikasi, antara lain: lain: -
Pada masa awal pembukaan, Agroeduwisata Sabila Farm Fa rm juga menggun menggunak akan an surat langsung langsung
(direct
mail) yang ditujukan kepada siswa SD di sekitar Sleman dan Yogyakarta. Agrowisata Sabila Farm mengadakan acara fun games yang di tujukan pada siswa SD tersebut. -
Kemudian
Agrowisata
Sabila
Farm
juga
telah
dijadikan lokasi syuting dan peliputan beberapa program program telev televiisi nasi nasional onal,,
diant diantaran aranya ya Ala Ala Chef
Trans TV, Chef Traveller Trans TV, Inspirasi Pagi SCTV, peliputan salah satu program DAAI TV, dan
Gambar 26. 2 6. Media Media publi publikasi kas i promosi -
Agroeduwisata Sabila Farm juga tidak ketinggalan menggun menggunak akan an secara
media sosial sos ial sebagai seb agai pemasaran pe masaran
digital
memanfaatkan
(digital (digital media
marketing )
sosial
dengan
berupa facebook ,
twitter dan website. website. Dalam media sosial facebook, Agrowisata Sabila Farm membuat fans page page dengan jum jumlah likes sebanyak 744 . Melalui akun facebook akun facebook Pakdhe Pak dhe
Gun,
Agrowisata
Sabila
Farm
juga
melakukan promosi kepada teman, kerabat, dan followers followers dari akun facebook Pakdehe Pak dehe Gun. Untuk pengg penggunaan unaan
website website
dapat
diakses diakses
melal elalui ui
diisi oleh personil yang merupakan sarjana pertanian atau mahasiswa petanian
sehingga
telah
memiliki
kemampuan
berkominikasi
dan
menyampaikan materi edukasi dengan baik. Lalu proses pengarahan dan pengkoordinasian sudah berjalan dengan baik.dapat dipastikan personil yang berada dalam posisi sebagai frontliner telah memiliki attitude dan cara berkomunikasi yang baik dengan mengutamakan keramahan dan pelayanan prima terhadap pengunjung. Untuk menjaga dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pramuwista
dalam
pelayanan
jasa,
diperlukan
adanya
proses
pengembangan pengetahuan dan kemampuan pramuwista. Untuk saat ini pembaruan informasi dan pengetahuan pramuwisata sudah berjalan secara non
formal
melalui
diskusi
pemilik
dengan
para
pramuwisata.
Pengembangan pengetahuan dan kemampuan pramuwista harus dijadikan sebuah program perusahaan (formal) secara periodik dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia perusahaan.
5.3.4.6.
Process
Proses merupakan semua aktivitas dan prosedur dalam operasi pai
jasa wisata kepada kons
Proses
iliki
h
a. Essential evidence Merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan layout dari gedung, ruang dan lain-lain. Yang termasuk dalam bukti fisik esensial yakni bangunan dan fasilitas. Agroeduwisata Sabila Farm telah memiliki bangunan dan fasilitas yang memadaan sebagai tempat wisata. Bangunan dan fasilitas yang telah dimiliki Agroeduwisata Sabila Farm, diantaranya: -
Aula Buah Naga Aula berfungsi sebagai ruang kelas, tempat penyampaian materi edukasi dan motivasi Agropreuneurship kepada pengunjung.
-
Lapangan (ruang terbuka) dan gazebo Sebagai tempat wisat, ruang terbuka diperlukan untuk ruang gerak pengunjung. Selain itu dapt digunakan sebagai tempat
permain
dan
bercengkrama
bagipengunjung
keluarga dengan anak mereka. Di area lapang terdapat gazebo
yang
beristirahat
dapat
digunakan
pengunjung
untuke
hanya sekedar ingin mencicipi produk olahan yang tersedia dalam menu.
-
Lahan parkir Terdapat lahan parkir bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat di areal kebun SF1, sedangkan
untuk
pengunjung
rombongan
yang
menggunakan bus, areal parkir tersedia di kebun SF2.
-
Seragam Terdapat
seragam
pramuwisata
yang
digunakan
dalam
operasi penyampaian jasa. Peragam dapat mempengaruhi penampilan pramuwisata dan akhirnya membentuk presepsi pada pengunjung
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Agroeduwisata Sabila Farm merupakan salah satu unit usaha dari UD. Sabila Farm
di
bidang
pengalaman
agrowisata
berbasis
edukasi
melakukan kegiatan pertanian
dengan
daya
tarik
berupa
seperti menanam dan memanen
(memetik) Buah Naga langsung dari kebun. Manajemen operasional yang diterapkan
di
kekeluargaan, kontinyu,
Agroeduwisata tetapi
efektif,
telah
Sabila
memenuhi
fungsi
Farm
masih
prinsip
manajemen
bersifat
manajemen (perencanaan,
sederhana
operasional,
dan yaitu
pengorganisasian,
pelaksanaan/pengarahan, dan pengawasan), efisien, dan tujuan. Pengalokasian sumber daya dan pengarahan operasional Agroeduwisata Sabila Farm sudah berjalan dengan baik. Agroeduwisata Sabila Farm telah menerapkan prinsip Sapta Pesona
Pariwisata,
yaitu
keamanan,
kebersihan,
kenyamanan,
keindahan,
keramahan, kesejukan, dan kenangan. Konsistensi dan koordinasi personil dalam menjalankan operasi pelayanan wisata yang prima menjadi kunci kesuksesan Agroeduwisata
Sabila
Farm
mendapatkan
kepuasan
pengunjung.
Walaupun
memanen dan memetik buah naga tergantung pada musim tidak dapat dinikmati setiap saat. Sehingga banyak pengunjung yang berwisata di luar musim merasa kecewa.
6.2. Saran Setelah
melaksanakan
Praktek
Kerja
Lapang
(PKL),
penulis
mencoba
merekomendasikan saran sebagai berikut: 1. Perlu adanya SOP formal sebagai acuan prosedur pelaksanaan masing-masing kegiatan operasi, sistem penilaian kinerja personil dan sistem dokumentasi yang baik untuk mempermudah dan membantu manajer operasional dalam melakukan proses
pengawasan,
pengevaluasian
dan
pengendalian
aktivitas
operasional.
Dikarenakan operasi wisata bergantung pada musim panen, maka dibutuhkan alat peraga edukasi, misalnya gambar buah dari Buah Naga Putih, Merah, dan Merah Super. Proses mekarnya bunga dan penyerbukan merupakan sesuatu yang menarik dan dapat menjadi pengalaman baru bagi pengunjung, maka perlu dibuat sebuah film yang merekam proses mekarnya bung dan tahapan penyerbukan. Diperlukan
adanya
fasilitas
tambahan
berupa
permainan
tradisional
seperti
panahan jasa, enggrang dan lainya sebagai daya tarik sampingan ketika Buah Naga bel
pada m
berbuah.
DAFTAR PUSTAKA Apriyanti, Ririn. Dampak Agrowisata PTPN VIII Rancabali terhadap Pendapatan dan Dampak Sosial bagi Masyarakat Sekitar. [Skripsi] Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Jatinangor. 2012. Downey dan Erickson. 2000. Manajemen Agribisnis. New York: McGraw-Hill Firdaus, Muhammad. 2007. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara Gumbira dan Intan. 2001. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Haming dan Nurnajamuddin. 2011. Manajemen Produksi Modern: Operasi Manufaktur dan Jasa. Jakarta: Bumi Aksara. Hasan, Fitriyani Dayasari. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Achmad Yani Makasar. [Skripsi] Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin Makasar.
PT. Garuda Indonesia Airlines di Bandara Polonia Medan. [Tesis] Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara Medan. 2008 Mursid. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara Malik, Syaiful. Strategi Pengembangan Agrowisata Kandank Jurank Doank. [Skripsi]. Program Studi Agribisnis. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010. Masang, Luther. Strategi Pengembangan Agrowisata Obat Tradisional Tanaman Sringanis Bogor. [Skripsi]. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 2006 Pamungkassari, Ayu Resti. Dampak Agrowisata Toga Putri terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar. [Skripsi] Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Jatinangor. 2013. Prasetya dan Lukiastuti. 2011. Manajemen Operasi. Yogyakarta: CAPS
http://www.resjournals.org/JAFS/PDF/2013/April/Songkhla_and_Somboonsuke.pdf . 11 Desember 2014 Subowo.
2002.
Warta
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian
Indonesa:
Agrowisata
Meningkatkan Pendapatan Petani. Publikasi Badan Litbang Pertanian.[Jurnal] Vol. 24 No.1.
http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi_conten.php?volumeID=wr24102 .
11 Desember 2014 Sule dan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen: Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Tampubolon, Manahan P. 2003. Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia Indonesia. Utomo, Daniel Kristanto. Dimensi Kualitas Layanan Pembentukan Kepuasan Konsumen PT. Garuda Indonesia Airlines. [Skripsi] Fakultas Ekonomi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2011 Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Jakarta: Kompas
LAMPIRAN 1. Foto-foto Dokumentasi
Menjadi trainer praktik penanaman untuk
Menjadi pramuwisata untuk rombongan SMP
rombongan pengunjung petani wanita
Labschool Cibubur
Wonosari
Penulis menjadi presenter materi pelatihan
Presenter menjadi pramuwisata untuk
Workshop membatik
Penulis membuat kerei/kanopi tanaman
Penulis mengikuti proses pembukaan lahan
Penulis bersama rekan-rekan Sabila Farm
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Berikut ini merupakan SOP yang dibuat penulis berdasarkan observasi dan pengamatan operasional wisata: 2.1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemesanan/Reservasi Definisi
Kegiatan yang dilakukan oleh calon pengunjung yang meminta disediakan tempat dan waktu untuk melaksanakan kunjungan wisata.
Tujuan
Untuk mencatat informasi rencana kunjungan calon pengunjung dan membuat daftar rencana kunjungan.
Sasaran
Calon pengunjung.
Penanggung jawab
Bagian administrasi
Masukan yang dibutuhka n
Informasi pemesan dan kunjungan
Keluaran yang dihasilkan
Data pemesanan kunjungan atau pelatihan dan jadwal rencana kunjungan atau pelatihan.
Alat
Buku pemesanan kunjungan atau pelatihan, buku/papan jadwal rencana kunjungan.
Teknis
a.Memberikan salam dan sapa, ucapkan: “Assalamualaikum, Selamat Pagi/Siang/Sore dengan
instansi, jumlah pengunjung, waktu kunjungan, jenis paket wisata, dan bagaimana pembayaran pemesanan tersebut. f. Mengucapkan terima kasih, ucapkan “ terima kasih atas pemesananya, kami tunggu kedatanganya di Sabila Farm”. g.Mencatat informasi pemesanan dalam jadwal rencana kunjungan. h.Menindak lanjuti reservasi kunjungan selambatlambatnya 5 hari sebelum hari kunjungan.
2.2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Koordinasi Internal dan Persiapan Definisi
Kegiatan yang dilakukan oleh manajer operasi untuk mengatur dan memberi arahan tentang teknis operasi kepada staff internal serta memastikan semua elemen wisata siap untuk dioperasikan/digunakan.
Tujuan
Mengarahkan staff internal untuk melaksanakan operasi sesuai prosedur.
fasilitas, peralatan, dan keperluan kunjungan.
2.3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Ticketing Tujuan
Membuat Operasional agroeduwisata terstruktur dan terkendali.
Sasaran
Pengunjung
Penanggung jawab
Bagian Administra si
Masukan yang dibutuhka n
Tiket
Keluaran yang dihasilkan
Pendapatan/penerimaa n
Alat
Tiket
Teknis
a.Menanyakan jumlah pengunjung dan menawarkan fasilitas pramuwisata.
2.4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan Wisata: Tour Kebun Definisi
Kegiatan yang dilakukan oleh pramuwisata berdasarkan rencana dan pemesanan pengunjung untuk berkeliling
megaphone, kamera, Teknis
a.Menyambut pengunjung dan memberikan senyum, salam, sapa kepada pengunjung, Ucapkan: “Assalamualaikum, Selamat Pagi/Siang/Sore. Selamat datang di Sabila Farm” b.Memandu pengunjung untuk melakukan foto bersama. c.Memperkenalakan diri secara singkat pada pengunjung. d.Sebelum memasuki kebun, menawarkan pengunjung untuk menggunakan caping dan menghimbau utuk menjaga keamanaan, kebersihan, dan tidak merusak tanaman. e.Menjelaskan tentang sejarah singkat kebun sabila farm. f. Memandu dan mengarahkan pengunjung untuk mengikuti rangkaian kegiatan kunjungan paket wisata yang disetujui. g.Ramah tamah dengan pengunjung.
pascapanen prodksi buah naga. Tujuan
Mengarahkan trainer untuk memberikan pelayanan yang prima agar pengunjung dapat menyerap semua edukasi baik teori maupun teknis.
Sasaran
Peserta Pelatihan
Penanggung jawab
Staff edukasi dan rekreasi/trainer
Masukan yang dibutuhkan
Pelayanan prima
Keluaran yang dihasilka n
Testimoni/Kesan pesan yang tertuang dalam buku Pesan-Kesan, kanvas kenangan.
Teknis
a.Menyambut peserta pelatihan dan memberikan senyum, salam, sapa kepada pengunjung, Ucapkan: “Assalamualaikum, Selamat Pagi/Siang/Sore. Selamat datang di Sabila Farm” b.Memandu peserta pelatihan untuk melakukan foto bersama. c.Memperkenalakan diri secara singkat pada pengunjung. d.Menjelaskan jadwal kegiatan pelatihan kepada
operasional wisata secara rutin. Definisi
Kegiatan yang dilakukan staff internal bersama pramuwisata untuk menilai kinerja pelaksanaan operasional wisata secara rutin.
Tujuan
Mengukur kinerja pelayanan wisata.
Sasaran
Operasi pelayanan wisata
Penanggung jawab
Asisten manajer rekreasi
Masukan
Testimony pengunjung, kenadala dan hambatan pelayanan wisata
Keluaran
Dokumentasi evaluasi yang tertuang dalam notulensi kunjungan
Alat Teknis
Notulensi kunjungan a. Melakukan evaluasi kunjungan/pelatihan dengan mendiskusikan hasil dari notulensi kunjungan/pelatihan. b.Mendiskusikan permasalahan dan kendala yang ditemui selama kunjungan dan pelatihan. c.Megevaluasi kinerja pramuwisata
Keluaran yang dihasilka n Teknis
Kebun yang bersih dan rapi a.
Melakukan pengecekan terhadap sampah yang berserakan dan sulur yang tumbuh liar sehingga kebersihan dan kerapihan kebun di area wisata.
b. Melalukan pengendalian dengan pembersihan kebun dan pemangkasan sulur liar.
2.1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaa n Fasilitas dan Peralatan Agroeduwisata Definisi
Kegiatan yang dilakukan staff edukasi dan rekreasi secara rutin untuk memeriksa kondisi fasilitas dan peralatan agroeduwisata.
Tujuan
Memantau dan mengenda likan kondisi fasilitas dan peralatan Agroeduwisata
Penanggung jawab
Staff Operasional
Periode waktu
1 bulan sekali
Masukan yang dibutuhkan
Buku inventaris fasilitas dan peralatan agroeduwisata.
3. Paket kunjungan dan fasilitas No 1.
Paket wisata Paket Tur kebun
- Berkeliling kebun bersama guide
Fasilitas
-
Guide
-
Air minera l gelas
-
Rumah joglo
-
Buah potong
Durasi 45 menit
- Melihat koleksi tanaman buah di sabila farm 2.
Paket Agropreuneur Motivation.
- Pemutaran video dan pemaparan power point mengenai buah naga
- Motivasi kewirausahaan 3.
Paket Belajar Bertani
- Edukasi keliling kebun bersama guide
(kondisional)
-
Air minera l gelas
-
Guide
-
Buah potong
- Praktik penanaman - Praktik panen (kondisional) 4.
Air minera l gelas
Paket Edukasi ruang dan lapang budidaya
-
Rumah joglo
buah naga
-
Guide
-
Buah potong
point mengenai buah naga
90 menit
(kondisional)
-
- Pemaparan video dan pemaparan power
60 menit
(kondisional
120 menit
- Pemaparan video dan pemaparan power
-
point mengenai buah naga
Aula ( sound, LCD, Tikar)
- Motivasi buah naga
-
Pelatihan
- Fun game/senam
-
Perlengkapan game
- Edukasi keliling kebun bersama guide
-
Snack 2 x
- Praktek penanaman
-
Makan 4 x
- Praktek kegiatan pemeliharaan
-
Air selama kegiatan
Paket Petani Cilik
-
Rumah joglo
(PAUD, TK, SD)
-
Aula (sound, lcd,
- Praktek panen (kondisional) - Praktek kegiatan pasca panen 7.
- Keliling kebun - Ayo berkebun (Praktik menanam tanaman)
tikar)
-
Perlengkapan game
-
Buah potong
- Fun game 8.
Game plus (pelajar dan umum)
- Pemutaran video dan materi power point
90 Menit
(kondisional)
-
Air minera l gelas
-
Joglo (sound, lcd, tikar)
120 menit
4. Laporan pengawasan peralatan dan fasilitas agroeduwisata DAFTAR INVENTARI ALAT – ALAT PELATIHAN BUDIDAYA No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
1
Cangkul
3
Baik
2
Cetakan bibit
4
Baik
3
Linggis
5
Baik
4
Sarung tangan
3
Baik
5
Ajir bamboo
±200 btg
Baik
6
Lot
1
Baik
7
Cetakan beton
7
Baik
8
Angkong
4
1 rusak
Keterangan
DAFTAR INVENTARIS ALAT – ALAT PELATIHAN PANEN DAN PASCAPANEN No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
Keterangan
1
Gunting panen
5
Baik
2
Krat buah besar
4
Baik
2 merah, 2 biru
3
Krat buah kecil
3
Baik
Warna putih
4
Timbangan duduk
2
Baik
Kapasitas 10 kg
5
Timbangan dacin
1
Baik
Kapasitas 50 kg
115
6
Tas buah
2
1 rusak warna kuning
7
Stempel
2
Baik
8
Kompresor
1
Baik
1 keci 1 besar
BARANG ELEKTRONIK No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
Keterangan
1
Televisi
1
Baik
Layar datar
2
Kulkas
1
Baik
Sharp
3
Blender
1
Baik
Miyako
4
Camera
5
Telephone
1
Baik 1
Rusak, jika menerima telpon hrs dg speaker
6
Kipas Angin
2
Baik
7
Jam dinding
1
Baik
8
Dispenser
1
Baik
9
Showcase
1
Baik
116
ALAT EDUKASI No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
Keterangan
1
LCD Proyektor
1
Baik
2
Sound system
3
Baik
3
Microphone
1
Baik
4
White board
5
Baik
5
Meja kayu
26
Baik
6
Kursi besi
54
Baik
7
Kursi Plastik
27
Baik
8
Tikar plastik
10
Baik
9
Foto frame 12 R
31
Baik
10
Kanvas
36
Baik
11
Meja kayu kecil
5
Baik
12
Banner
1
Baik
X baner
13
Spanduk
6
Baik
Besar 5, Kecil 1
14
Meja kerja
1
Baik
15
Meja TV
1
Baik
16
Sertifikat penghargaan pak gun
23
Baik
1 rusak
117
ALAT REKREASI No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
1
Megaphone
1
2
Caping
50
Kondisi
Keterangan
1 tidak bercap, tidak berkaret 3 tidak bercap, berkaret 12 bercap, tidak berkaret 10 bercap, berkaret 4 rusak 20 baru
3
Payung
5
3 rusak 2 baru
4
Taplak
29
Baik
5
Buku pengunjung
1
Baik
6
Kursi bamboo
9
6 perlu diremajakan
25 taplak merah, 4 taplak cokelat
3 baru 7
Kursi Rotan
1 set
Baik
8
Meja Rotan
1
Baik
9
Meja bamboo
1
Baik
10
Tong sampah plastic
7
Baik
11
Tandon air
1
Baik
Bulat
118
12
Sapu lidi
2
Baik
13
Serok sampah
2
Baik
14
Sapu ijuk
2
Baik
15
Papan penanda jalan
8
Baik
16
Congklak
1 set
Baik
17
Gasing
2
Baru
PERALATAN AKOMODASI TIDUR DAN IBADAH No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
Keterangan
1
Karpet polos
8
Baik
Hijau
2
Kasur
12
3 kasur tipis rusak
8 tipis, 1 kapuk, 3 spons
3
Bantal
20
Baik
8 bantal kecil
4
Selimut
11
Baik
5
Tempat tidur
3
Baik
6
Sajadah
6
Baik
7
Sarung
1
Baik
8
Mukena
3
Baik
119
PERALATAN CAFÉ DAN MAKAN No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
1
Piring Anyaman
50
Baik
2
Piring Makan
41
Baik
3
Piring lepek
61
Baik
4
Cangkir
36
Baik
5
Piring Anyaman
50
Baik
6
Piring Makan
41
Baik
7
Piring lepek
61
Baik
8
Cangkir
36
Baik
Keterangan
34 lepek snack, 27 lepek cangkir
34 lepek snack, 27 lepek cangkir
BARANG LAIN-LAIN No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
1
Ember toilet
5
Baik
2
Tempat Sabun
5
Baik
3
Torren Air
1
Baik
4
Listrik
3500 kwh
Baik
Keterangan
120
BARANG DEKORASI No.
Nama / Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
1
Pipa Vertikultur
1
Baik
2
Kerai Tanaman
1 set
Baik
3
Palang Vertikultur
1 set
Baik
4
Pot kecil 6 cm
18
Baik
5
Pot besar piring
1
Baik
6
Pot coklat
1
Baik
7
Pot kaca kotak
1
Baik
8
Gelas
1
Baik
9
Pot keramik
2
Baik
10
Pot putih bunga-bunga
1
Baik
11
Pot hijau besar
11
Baik
12
Pot hitam buah naga kuning
11
Baik
13
Pot tanaman obat
14
Baik
14
Pot hitam tanaman hias (kecil)
37
Baik
Keterangan
121
INVENTARISASI BANGUNAN DI SF 1 No.
Jenis Ruangan
Jumlah
Ukuran P (m)
L (m)
Kondisi
Keterangan
Luas (m )
1
Pendopo Srikaya
14
10
Baik
2
„Ruang Srikaya‟
11,1
4,7
Baik
3
Office
3
2
Baik
4
Kamar 1
3
2,3
Baik
5
Kamar 2
3
3
Baik
6
Mushola
3
2,3
Baik
7
„Gudang Srikaya‟
3
2
Baik
8
Pendopo Buah Naga
1
18
14
Baik
9
Aula Buah Naga
1
11,6
8,6
Baik
10
Mushola Buah Naga
1
2,05
1,76
Baik
11
Kamar 3
2,6
1,76
Baik
12
Kamar 4
2,7
1,76
Baik
13
Kamar 5
2,5
1,75
Baik
14
Dapur
Baik
15
Café Undatus
Baik
16
Toilet (1,6 m x1,3 m)
6
7,5
3
17
Gazebo
2
2,5
2,5
Baik Gzb atas baik, gzb bawah rusak
Bambu 122
5. Peta kebun
123