BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kebutuhan bahan tambang yang akan menunjang kelangsungan hidup
bagi manusia untuk bertahan hidup bahan tambang yang tentunya akan di cari dan memiliki nilai ekonomis jika di tambang tentunya akan dimanfaatkan bagi manusi manusia a untuk untuk keberl keberlan angus gusung ungan an hidup hidup.. Pencar Pencaria ian n bahan bahan galian galian tamban tambang g tentun tentunya ya harus harus memili memiliki ki perhi perhitun tungan gan dan pertim pertimba banga ngan n yang yang akurat akurat serta serta multig multiguna una agar agar penca pencaria rian n tidak tidak berda berdapa pak k pada pada kerugi kerugian an menghi menghitun tung g dan mengestimasikan seberapa banyak bahan tambang yang terbentuk dari setiap bahan bahan galian galian tamabng tamabng yang terbentuk terbentuk tergantun tergantung g dari bahan galian galian tersebut tersebut yang memiliki genesa masing-masing yang memiliki ciri khasnya setiap bahan galian yang terbentuk. Bahan Bahan galian galian tambang tambang yang akan dimanfaa dimanfaatkan tkan oleh seluruh seluruh makluk makluk hidup yang akan dimanfaatkan sebaik mungkin dan memiliki multifungsi sebagai bahan yang sudah jadi untuk keperluan yang menunjang bagi kelangsungan hidu hidup p
sert serta a
memp memper ermu muda dah h
memanf memanfaat aatkan kanny nya a
sebaik sebaik
kela kelang ngsu sung ngan an
mungki mungkin. n.
hidu hidup p
Penen Penentua tuan n
bagi bagi
yang yang
manu manusi sia a
yang yang
memper memperhi hitun tungak gakan an
ketepa ketepatan tan akura akuratt mendap mendapatk atkan an suatu suatu yang yang diing diingink inkan an memil memiliki iki param paramete eterrparameter yang telah ditetapkan sebagai yang dimaksudkan sesuai bahan galian tamban tambang g yang yang akan akan dicar dicarii sebelu sebelumny mnya a halter halterebu ebutt untuk untuk menges mengestim timasi asikan kan seberapa banyak dan tentunya memiliki nilai ekonomis yang lebih.
1.2
Maksud dan Tujuan
1.2.1
Maksud Memperlajari bagian umum tentang ekplorasi yang telah ada selami ini
serta serta menge mengetah tahui ui konsep konsep-ko -konse nsep p eksplo eksploras rasii yang yang akan akan diguna digunakan kan sesuai sesuai literatur yang ada selama ini telah di pelajari.
1.2.2
Tujuan Mencari dan menemukan bagian-bagian dari tabel deskripsi. Mengidentifikasi Mengidentifikasi macam-macam batuan. Mendapatkan gambaran bentuk dari bahan galian endapan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Sure! T!njau Survei tinjau dilakukan langsung melkukan pengamatan ke lokasi
keberadaan, kegiatan surveitinjau tersebut • • • • • •
2.2
Trancing Pemetaan geologi Pengamatin singkapan Panning Pengmbilan sampel !ndentifikai di lokasi
Pengenalan Ba"an #al!an B!j!" Suatu bahan endapan galian yang memiliki mineral-mineral yang
tersususn dari kumpulan kristal-kristal memiliki pemanfaatan melalui proses pengolahan dan juga dapat secara langsung dimanfaatkan. "ntuk mengenali endapan bahan galian tersendiri dapat dilakukan dengan cara pengamatan secara dalam bentuk sifat fisiknya diambil sample tersebut dan dideskripsikan #arna, bentuk butir, ukuran butir, keseragaman antar butir hasil pengamatan yang telah dideskripsi dicantumkan pada formulir yang telah ditentukan. Pengenalan mineral-mineral dapat juga secara megankopis dimana pengamatan tersebut hanya menggunakan mata leanjang saja dan bisa menggunakan alt bantu loop. Pengamatan mikroskopis dapat membantu pengenalan mineral-mineral yang akan diamati dilakukan menggunakan alat mikroskop.Pengenalan mineral-mineral juga dapat dilakukan dengan cara analisis kimia tertentu. Kelompok silikat Mineral yang termasuk dalam kelompok mineral-mineral silikat dengan contoh batuan garnierit , zirkon dan lain sebagainnya. Kelompok sulfida Mineral yang termasuk pada bagian kelompok mineral sulfida dengan contoh batuan galena, pirit, kalkopirit sfalerit, molibdenit dan sebagian lainya. Kelompok oksida Mineral yang termasuk pada bagian kelompok mineraloksida dengan conto batuan hematit, kromit, magnetit, kasiterit dan sebagian lainnya. Kelompok karbonat
Mineral yang termasuk pada bagian kelompok mineral karbonat dengan contoh batuan a$urit, marahit dan sebagian lainnya.
2.$
T!%e dan Bentuk Enda%an Ba"an #al!an %ipe-tipe endapan bahan galian memiliki keterbentukan atau genesa
&genetic type' yang berbeda-beda seperti proses magmatisme • • • • • •
Magmatik (idrotermal )pitermal Skarn Sedimentasi Metamorfisme
Sumber : www.Google.com/Searcing
#a&'ar 2.1 Bentuk Badan B!j!"
Keterbetukan genesa dari suatu endapan bahan galian ini berkaitannya dengan bentuk besar atau kecilnya badan endapan tersebut serta kemenerusan dari suatu endapan bahan galian yang terbentuk & continuity ' tubuh bahan galian, sebaran komponen-komponen yang tersusun dari unsur bahan galian mineral berharga dengan demikian berkaitan dengan geometri bentuk badan galian tertentu dan kompleksitas endapan bahan galian. Bentuk geometri dan kompleksasi endapan
bahan
galian
akan
menentukan pemilihan atau penggunaan metode serta teknik ekplorasi, desain atau pola eksplorasi serta kerapatan titik-titik dari pengamatan serta banyaknya jumlah titik pengamatan dan banyaknya pengambilan pemerconto. Sebelum menentukan metode serta teknik eksplorasi lebih lanjut sebelumnya harus melakukan identifikasi terhadap jenis tipe endapan bahan galian.
2.(
U'a"an Batuan ) Alteration)
Suatu ubahan pada batuan tertentu pada susunan kimia yang akan mengalami perubahan secara alamiah di alam disebabkan oleh proses fisika maupun kimia tentunya karena ada kegiatan magma tisme dan larutan hidrotermal ubahan juga sering dianggap pada f ase mailihan atau metamorfisme yang mengalami ubahan biasanya lebih lemah dan bersifat lokal dibandingkan dengan proses mailhan perubahan susunan kimia atau mineral dari suatu batuan dapat juga diakibatkan oleh proses pelapukan. Proses ubahan yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan pada sifat fisik arna' dan pembentukan mineral tertentu dengan demikian perubahan dapat ditentukan dengan mengamati dan memberikan perubahan.
Sumber : www.Google.com/Searcing
#a&'ar 2.2 Pr*ses Mag&at!s&e
2.(.1
+en!s U'a"an M!neral atau Batuan Peruahan
batuan
samping
&wall
rock
alteration'
terjadi
kerna
diakibatkannya oleh kegiatan aktifitas magma yang berlangsung. *enis serta bentuk ubahan berkaitan dengan adanya pemineralisasian & mineralization' atau pembentukan endapan bahal galian tertentu ada beberapa jenis ubahan pada batuan diantaranya adalah +lbitisasi &albitization) Proses penggantian mineral plagioklas kalsium oleh mineral albit. +rgilisasi & Argillization) Proses penggantian mineral felspar menjadi mineral lempung seperti kaolin dan monmorionit. )pidotisasi &epidotization) Proses ubahan melalui proses hidrotermal dimana plagioklas dengan membebaskan anortit membentuk epidot. Proses ini sering disertai sangat khas bertalian dengan proses malihan. Karbonatisasi &carbonatization)
Proses ubahan melalui proses pelapukan kimia yang melibatkan transformasi mineral yang terkandung kalsium didalamnya menjadi karbonat atau bikarbonat dari logam-logam itu yang disebabkan oleh karbon dioksida. Khloritisasi &chloritization' Proses ubahan yang terbentuk secara alamiah di alam menjadi mineral tertentu sehingga terbentuk khiorit. Serisitisasi &sericitization) Proses ubahan yang terbentuk
melalui
kegiatan magma
proses
hidrotermal yang melibatkan terbentuknya propilit dengan pembentukan penggantuan oleh kumpulan minral karbonat. Propolotisasi &Propylitization) Proses ubahan yang terbentuk ubahan hidrotermal yang mengakibatkan repleacemen terbentuk di alam secara alamiah oleh mineral karbonat. Propolit &Propylite) Proses ubahan yang terbentuk dari batuan andesit mengalami ubahan hidrotermal yang merupakan greenstone dan mengandung mineral kalsit khiorit epidot serpentin danlain sebagainya. reisenisasi &greisenization) Proses ubahan yang terbentuk dari proses hidrotermal diaman felspar dan muskovit berubah menjadi agregat kuarsa, topas karena kegiatan uap air yang mengandung luorine proses ini biasanya berlangsung pada batuan granit yang mengalami ubahan pnematolit. imonitisasi &limonitization) Proses ubahan yang terbentuk karena limonit terbentuk karena proses oksidasi terhadap mineral pemba#a e atau juga bisa terbentuk karena sebagian endapan anorganik dan biogenik di ra#a tentunya memiliki adanya mata air. imonit Proses ubahan yang terbentuk karena kelompok ini senya#a oksida yang memiliki fisik ber#arna coklat dan terbentuk secara alamiah di alam limonit memiliki susunan kimia yang bervariasi dan terdiri dari beberapa senya#a hidroksida besi. Gossan Proses ubahan yang terbentuk karena pelapukan pemba#a besi yang menutupi endapan sulfida pelapukan ini terbentuk kerna oksidasi sulfida dan terlepasnya sulfur dan sebagian besar logam menyisakan oksida besi
adanya gossan mengindikasikan adanya kemungkinan mineralisasi sulfida dengan contoh mineral kalkopirit, pirit, galena dan sfalerit.
Sumber : www.Google.com/Searcing
,*t* 2.1 -e!n
2.(.2
u&%ulan atau /*na U'a"an M!neral Agrillic &argilisasi' Proses ubahan yang terdiri dari kaolin dan monmorilonit masing-masing dari dus jenis mineral tersebut dapat membentuk dengan koalisasi dibagian dalam menunjukan bah#a ubahan telah berlanjut dan terdiri dari kumpulan mineral. Phyllic &serisitisasi' Proses ubahan yang terbentuknya ditandai adanya mineral seridit, kuarsa pyrit kumpulan ubahan yang didominasi oleh ilit atau serisit dan kuarsa terbentuk pada temperatur menengah sampai tinggi, larutan asam sampai netral dengan salinitas bervariasi umumnya $ina permeabel. Potassic Proses suatu $ona ubahan batuan yang ditandai adanya mineral adularia sebagian mineral sekunder adalah biotit, ortoklas, kuarsa, dan magnetit. %erbentuk pada temperatur menegah &/00 o1 - 200o1' dengan kehadiran larutan p( hapir netral Skarn Skarn terbentuk dengan kehadiran larutan yang kaya akan 1a dengan temparatur tinggi dan juga bervariasi sekitar &200o1 3 400o1' terbentuk diantara kontak secara langsung dengan intrusi.
Sumber : www.Google.com/Searcing
#a&'ar 2.$ E&as Porfiri
BAB III TU#AS DAN PEMBAHASAN
$.1
Tugas Membuat sketsa delianiasi bentuk lahan pada mika transparan yang telah
ditentukan kode foto udara +5-/5 dan +/.
$.2
Pe&'a"asan Pembuatan sketsa deliniasi bentuk lahan menggunakan alat stereoskop
dengna perlengkapan foto udara yang telah ditentukan oleh instruktur setiap praktikan menggambarkan deliniasi bentuk lahan dari foto udara yang diteropong langsung dengan mata telanjang terbagi menjadi / bagian potongan foto udara dengan nomor kode tertentu pada bagian kanan dan kiri dengan kode bagian foto udara sebalah kanan genap dan sebalah kiri ganjil setiap potongan memiliki lingkaran kecil yang nantinya akan membantu pengelihatan berdasarkan potngan yang nantinya akan disatukan. Mengamati setelah lingkaran kecil yang menyatu tersebut memperhatikan kondisi dari foto udara yang ada dan mengindikasikan adanya pada bentuk lahan lokasi yang diamati.
Pembagian
lahan
berdasarkan
parameter-parameter
yang
ada
menuntukan batas-batas bentuk lahan #ilayah tersebut dari bahan galian yang di tentukan berdasarkan informasi-inforamasi yang didapatkan.
Sumber : !ata "asil Pengamatan #oto $dara
#a&'ar $.1 Del!n!as! Bentuk La"an
$.2.1
Deskr!%s! Batuan ke01 Pada deskripsian batuan
pertama
dilakukan
yang
telah
dipilih
sebelumnya untuk dideskripsi terlihat pada kode batuan M - 66 3 / memiliki #arna dengan menggunakan skala #arna Pole Golden %od memiliki mineralmieral penyusun batuan tersebut 7uarsa, kakopirit, dan pyrite dengan sabaran mineral pada batuan yang tidak merata serta terlihat adanya proses alterasi yang terjadi termasuk jenis batuan beku dengan bahan galian yang akan diambil dan tentunya akan dimanfaatkan adalah e &besi' masuk dalam bagian kelompok bahan galian logam dan bentuk tubuh magmatik serta tipe endapan yang terjadi magmatik juga keterdapatan batuan tersebut berada distruktural.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* $.1 Batuan Beku
$.2.2
Deskr!%s! Batuan ke02 Pada deskripsian batuan
pertama
dilakukan
yang
telah
dipilih
sebelumnya untuk dideskripsi terlihat pada kode batuan P - 8 memiliki #arna
dengan menggunakan skala #arna Ghost white memiliki mineral-mieral penyusun batuan tersebut kapur dengan sabaran mineral pada batuan yang merata serta tidak terlihat adanya proses alterasi yang terjadi termasuk jenis batuan sedimen dengan bahan galian yang akan diambil dan tentunya akan dimanfaatkan adalah kapur masuk dalam bagian kelompok bahan galian batuan dan bentuk tubuh perlapisan serta tipe endapan yang terjadi sedimenter juga keterdapatan batuan tersebut berada di Prototaip ars..
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* $.2 Batuan Sed!&en
$.2.$
Deskr!%s! Batuan ke0$ Pada deskripsian batuan
pertama
dilakukan
yang
telah
dipilih
sebelumnya untuk dideskripsi terlihat pada kode batuan M% - 50 memiliki #arna dengan menggunakan skala #arna Tan
memiliki mineral-mieral penyusun
batuan tersebut gamping dan lempung dengan sabaran mineral pada batuan yang tidak merata serta tidak terlihat adanya proses alterasi yang terjadi termasuk jenis batuan sedimen dengan bahan galian yang akan diambil dan tentunya akan dimanfaatkan adalah gamping masuk dalam bagian kelompok bahan galian batuan dan bentuk tubuh perlapisan serta tipe endapan yang terjadi sedimenter juga keterdapatan batuan tersebut berada di Prototaip ars.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* $.$ Batuan Sed!&en
$.2.(
Deskr!%s! Batuan ke0( Pada deskripsian batuan
pertama
dilakukan
yang
telah
dipilih
sebelumnya untuk dideskripsi terlihat pada kode batuan M - 2 memiliki #arna dengan menggunakan skala #arna
&ight 0ellow memiliki mineral-mieral
penyusun batuan tersebut 1a1o 2 dengan sabaran mineral pada batuan yang tidak merata serta tidak terlihat adanya proses alterasi yang terjadi termasuk jenis batuan sedimen dengan bahan galian yang akan diambil dan tentunya akan dimanfaatkan adalah gamping masuk dalam bagian kelompok bahan galian batuan dan bentuk tubuh perlapisan serta tipe endapan yang terjadi sedimenter juga keterdapatan batuan tersebut berada di Prototaip ars.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* $.( Batuan Sed!&en
$.2.
Deskr!%s! Batuan ke0 Pada deskripsian batuan
pertama
dilakukan
yang
telah
dipilih
sebelumnya untuk dideskripsi terlihat pada kode batuan P 3 50 memiliki #arna dengan menggunakan skala #arna '%! 1 2onstraction memiliki mineral-mieral
penyusun batuan tersebut 7uarsa dengan sabaran mineral pada batuan yang tidak merata serta tidak terlihat adanya proses alterasi yang terjadi termasuk jenis batuan beku dengan bahan galian yang akan diambil dan tentunya akan dimanfaatkan adalah batuan masuk dalam bagian kelompok bahan galian batuan dan bentuk tubuh isometrik serta tipe endapan yang terjadi hidrotermal juga keterdapatan batuan tersebut berada di struktural.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* $. Batuan Beku
BAB I-
ANALISA
Berdsarkan praktikum minggu kemarin mengenai survei tinjau dan tipe bentuk endapan bahan galian dengan tugas mendeskripsikan beberapa batuan didapatkan analisa pada kegiatan praktikum minggu ini mengenai batuan-batuan yang telah di deskripsi. Semua keterbentukan batuan dipengaruhi adanya gaya-gaya geologi di tempat tersebut serta material-material atau mineral pembentuk batuan tersebut dan juga bisa mengalami perubahan akibat proses geologi yang erjadi tentunya didaerah tersebut yang terjadi adanya gaya geologi. Komoditas bahan tambang kelompok 2 Komoditas bahan tamabng kelompok 2 yaitu vulkanik yang berada •
didaerah dago keterdapatan bahan galian vulkanik berasal dari gunung api erupsi sebelumnya dan mengalami transportasi oleh media air atau aliran sungi dan terendapkan disuatu tempat. %empat komoditas kelompok 2 vulkani tersebut berada di tempat relatif datar dilihat pada peta topografi tentunya membuktikan hasil dari •
sedimentasi didaerah dataran. +sal keberadaan Bumi ini mencari keseimbangan yang nantinya se#aktu #aktu akan berubah-ubah tergantung dari lokasi dan gaya geologi yang berpengaruh di lokasi tersebut. Bahan galian vulkanik yang berasal dari gunung api yang telah mengalami
erupsi
mengeluarkan
material-materil
didalam
gunung
tersebut karena ada perbedaan tekanan gunung tersebut melepaskan gayanya agar stabil material yang keluar dari ka#ah mengalami transportasi oleh keminringan dari gunung dan terendapkan disuatu tempat dataran atau cekungan yang bisa terendapkan.
Sumber : www.Google.com/Searching
,*t* (.1 #unung A%! Eru%s!
(.1
Deskr!%s! Batuan 1 Pengkayaan mineral yang diakibatkan teralterasinya batuan induk
pengkayaan mineral logam berat kalkopirit dan pyrit pada batuan induk yang menyatu dibatuan beku, proses gaya-gaya geologi tersebut mempengaruhinya sehingga keterbentukannya menjadi seperti batuan tersebut. +danya bidang lemah pada batuan induk tersebut sehingga menimbulkan pengaruh terhadap batuan konsentrasi pengkayan supergen and richmen logam berat berkontak langsung dengan batuan yang terdekat disekitarnya. %ipe endapan magmatik yang berada pada bagian ba#ah magma akibat gravity setling itu menerobosnya magama yang memiliki logam berat dengan gaya relatif besar karena dari permukaan ba#ah magma yang terkonsentrasi logam berat tersebut terba#a oleh perbedaan tekanan sehingga menerobos bidang lemah.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* (.1 Batuan Beku
(.2
Deskr!%s! Batuan 2 Bahan galian yang diambil yaitu kapur yang berasal dari gamping telah
mengalami beberapa tahapan proses sehingga menjadi kapur dan butirannya sangat halus tersebut dikarena lingkuan pengendapan sedimen tersebut batuan yang terbentuk hingga menjadi batu kapur. Sebaran yang merata karena dilihat dari genesanya tersedimentasikan disuatu tempat sehingga kemerataannya relatif baik hingga menjadi rata sebaran mineral karena proses transportasi yang cukup lama dalam jangka #aktu gelogi.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* (.2
Batuan Sed!&en
(.$
Deskr!%s! Batuan $ Batuan dengan keterdapatan komposisi mineral gamping dan lempung
pada batuan yang dideskripsikan terlihap memiliki perlapisan pada batuan tersebut mengindikasi batuan sedimen karena batuan sedimen tentunya kerterbentukan secara sedimentasi terlihat dari ciri perlapisan yang berbeda pada batuan. Perlapisan yang terbentuk karena proses jangka #aktu geologi yang relatif lama satu demi satu material yang berbeda-beda antara gamping dengan lempung dan material lain juga terendapkan disuatu tempat.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* (.$ Batuan Sed!&en
(.(
Deskr!%s! Batuan ( %idak jauh halnya dengan deskripsi batuan sebelumnya masi dengan
batuan gamping namun disini tidak terlihat adanya perlapisan tapi tidak tau apakah dilapangan batuan tersebut keterbentukannya berada diposisi sebelah mana dan orang yang mengambil pada posisi dimana dan seberapa besar pengmbilan sampel pada batuan induk yang relatif besar dan dideskripsikan di laboratorium.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* (.( Batuan Sed!&en
(.
Deskr!%s! Batuan Keberadaan
komposisi
mineral
kuarsa
dan
tidak
merata
pada
pendeskripsian batuan tersebut menyatu dengan batuan beku terlihap perlapisan namun bukan perlapisan karena batuan tersebut termasuk pada jenis batuan beku yang dideskripsikan.
ebih tepatnya terbentuk dari tipe endapan hidrotermal karena mengisi bidang lemah dengan bentuk rekahan rekahan yang kosong tersebut terisi oleh larutan sisa magama sehingga terbentuklah batuan tersebut. Mineral kuarsa yang terbentuk karena kristalisasi yang relatif sangat cepat kerterbentukannya menjadi mineral kuarsa tersebut tidak sempat terikat dengan mineral mineral lainnya selain mineral kuarsa yang mengisi rekahan akibat proses beda tengan karena fluida akan mengisi rongga kosong diakibatkan beda tekanan.
Sumber : "asil !eskripsi di &aboratorium 'ksplorasi $(S*A +,-
Sketsa dan ,*t* (. Batuan Beku
BAB ESIMPULAN
Setelah
melakukan
pendeskripsian batuan didapatkan
parameter dasi sesiap batuan Kode 9arna Komposisi Mineral Sebaran Mineral Proses +lterasi *enis Batuan :ama Batuan Bahan alian Kelompok Bahan alian Bentuk %ubuh %ipe )ndapan Keterdapatan di apangan •
• • • • • • • • •
• •
parameter-
enesa mempengaruhi bentuk endapan bahan galian yang akan terbentuk serta sebaran dari bahan endapan tersebut memiliki sebaran konsentrasi bentuk geometri yang kompleks dari edapan tersebut yang nantinya akan mempengaruhi dan menentukan Metode eksplorasi Pola eksplorasi Pola pemboran Menghitung estimasi dari endapan bahan galian dari kegiatan eksplorasi • • •
lebih lanjut yang telah dilakukan sebelumnya metoda perhitungan estimasi sumberdaya dan cadangan untuk menentukan layak tambang dan memiliki nilai ekonomis jika ditambang.
DA,TAR PUSTAA
:one,
name
/05/,
Bentuk
Enda%an
Ba"an
#al!an3
http;;###.academia.edu;<545=68;P)MB+!+:>):?+P+:>B+(+:> +!+:>?!>!:?@:)S!+>B)A?+S+AK+:>%!P)>?+:>B):%"K>P):) (eri,
:?+P+:, ?iaksese pada tanggal /6 Maret /05< +ndi, /055, 3 Peralatan Dasar Geologi http;;ayobelajargeologi
Lapangan4 ,
.blogspot.com;/055;5/;peralatan-dasar-geologi-
lapangan.html, ?iakses /6 Maret /05< &@nline'. ransiskus,
(a$el.
/052.
Alat
sure43,
#ordpress.
#ordpress.com
/052;06;55;alat survey;, diakses pada tanggal /6 Maret /05< &online'.
;