PEMBAGIAN ENDAPAN BAHAN GALIAN DI INDONESIA BERDASARKAN BERDASARKAN TIPE DAN BENTUK PENGENDAPANNYA
A. Endapan Bahan galian galian Endapan bahan galian adalah kumpulan unsur – unsur, mineral – mineral, bijih – bijih dan senyawa kimia yang terbentuk di alam yang bersifat ekonomis. Bahan galian yang terdapat dibumi pada dasarnya merupakan unsur atau senyawa yang dapat berbentuk materi padat, cair atau gas. Adapun dalam endapan bahan galian terdapat banya jenis penggolongan seperi berdasarkan keterbentukan, tipe endapan, dan juga penggolongan berdasarkan undang – undang yang telah ditetapkan pemerintah pemerintah
B. Berdasarkan Undang – Undang No.4 tahun 2009 Berdasarkan undang – undang terbaru yaitu, UU No.4 Tahun 2009 endapan bahan galian dikelompokan menjadi ●
Bahan galian mineral
●
Bahan galian batubara
●
Bahan galian batuan Sebagaimana pada ayat (1) huruf a, bahan galian mineral diklasifikasikan
menjadi ●
Bahan Galian Logam
●
Bahan Galian Bukan Logam
●
Bahan Galian Radioaktif Bahan Galian Batuan merupakan perubahan dari Bahan Galian Golongan
C yang berasal dari UU No. 11 Tahun 1967
C. Berdasarkan Keterbentukannya Berdasarkan Proses Keterbentukannya Endapan Bahan Galian dibagi menjadi Fase Magmatik ●
Magmatik Awal (Early Magmatic Deposits) Deposits )
●
Dissemination
●
Segregation
●
Injection
Magmatik Akhir (Early Magmatic Deposits)
D.
●
Residual Liquid Segregation
●
Residual Liquid Injection
●
Immicible Liquid Segregation
●
Immicible Liquid Injection
Fase Magmatik
a) Magmatic Concentration
Terbentuknya deposit bahan galian ini terjadi k arena adanya differensiasi dari magma. Magma merupakan cairan silikat pijar merupakan sumber dari jebakan bijih yang terbentuk dari bermacam-macam unsur / senyawa dimana dari masing-masing unsur / senyawa tersebut mempunyai daya larut yang berbeda – beda. Pada saat terjadi intrusi, magma naik ke permukaan bumi sehingga temperatur dan tekanannya akan turun. Akibatnya unsur / senyawa tersebut terjadi kristalisasi, dimana unsur/senyawa yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu sebagai terbentuk endapan bijih. b) Endapan magmatik awal ( Early Magmatik deposits) Deposit endapan magmatik awal dihasilkan dari proses magmatik secara langsung,
yang
disebut
orthomagmatik.
Orthomagmatik
adalah
proses
pengkristalan magma hingga mencapai 90%. Mineral bijih pada endapan ini pada umumnya selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu : I.
Dissemination
Proses kristalisasi pada endapan ini merupakan proses kristalisasi awal dan terbentuk pada kedalaman yang sangat jauh. Kristalisasi pada endapan ini menghasilkan batuan beku granular , dimana kristal mineral yang terbentuk tidak terkonsentrasi namun tersebar secara merata (disseminated ) didalam bentuk tubuh batuan beku intrusive yang berbentuk dike, pipa atau Stock . Ukuran deposit pada proses ini relatif sangat besar dibandingkan dengan jenis deposit lainnya. Contoh deposit endapan ini adalah diamond pipe pada batuan kimberlite.
Gambar 1 Pipa Kimberlite
II.
Segregasi Segregasi
magmatik
awal
merupakan
konsentrasi
pertama
yang
menghasilkan unsur – unsur yang berharga dari magma. Konsentrasi ini terbentuk dari hasil diferensiasi kristalisasi akibat gaya gravitasi. Akibat dari proses kristalisasi ini, sebagian material menjadi lebih berat dari larutan sehingga material – material yang lebih berat ini turun ke bagian bawah dapur magma sehingga terendapkan dan terakumulasikan. Bentuk endapan segregasi magmatik ini pada umumnya berbentuk lensa dan relatif berukuran kecil. Biasanya berupa lensa pod tidak menerus, stringer & buches dan membentuk sebuah perlapisan pada hostrock .
Foto 1 (a) Endapan kromit berbentuk lensa, (b) S t r at i f o r m B a n d O f C h r o m i t e (hitam) Pada B u s h v e l d Ig n e o u s C o m p l e x
III.
Injeksi Pada deposit mineral bijih ini, mineral bijih kemungkinan dapat terbentuk akibat adanya diferensiasi kristalisasi secara lebih awal atau bersamaan dengan batuan yang berasosiasi dengan mineral silikat yang berasosiasi dengan mineral bijih tersebut. Mineral bijih t ersebut tidak terakumulasikan pada tempat terendapkannya namun di injeksikan ke celah - celah hostrock atau batuan sekitarnya. Endapan deposit mineral bijih tersebut memotong struktur batuan termasuk fragmen batuan, atau terjadi sebagai dike atau tubuh intrusi. Contoh endapan ini adalah Titaniferous magnetite dike.
Gambar 2 Ilustrasi deposit endapan dengan proses injection
E.
Endapan Magmatik Akhir Deposit magmati akhir ini terdiri atas deposit mineral bijih yang mengkristal
dari magma sisa setelah terbentuknya batuan silikat yang merupakan akhir dari proses magmatik. Pada umumnya gejala yang sering nampak dari proses ini adalah pembentukan mineral yang kemudian memotong endapan magmatik awal dan dicirikan adanya reaction rim yang mengelilingi mineral yang telah terbentuk. Deposit yang terbentuk dari proses ini terbentuk dari proses diferensisasi kristalisasi, akumulasi gravitasi dari heavy residual liquid dan pemisahan likuid sulfida droples ( liquid immiscibillity ). I.
Residual Liquid Segregation Pada endapan deposit ini, mineral – mineral mafik mengkristal lebih dahulu sehingga magma sisa yang bersifat felsik menjadi kaya akan silikat alkali dan uap air. Plagioklas mengkristal terlebih dahulu dan Fe oksida
dengan/tanpa piroxene mengkristal setelah plagioklas. Residual liquid mungkin menerobos keluar atau dapat juga trepisah dari rongga-rongga kristal dari dapur magma dan mengkristal tanpa berpindah. Jebakan deposit ini pada umumnya sejajar dengan struktur batuan primer sekitarnya yang terdiri dari anhorthsite, norite, gabro atau batuan lain. Contoh endapan proses ini adalah Cebakan Titanifereous magnetite di Bushveld complex II.
Residual Liquid Injection Pada proses ini hampir sama dengan residual liquid segregation, dimana kumpulan residual liquid yang banyak mengandung Fe oleh adanya tekanan dari luar menyebabkan liquid tersebut menerobos ke tempat yang tekanannya lebih rendah seperti kedalam celah atau perlapisan batuan di sekitarnya. Namun, jika akumulasi liquid ini tidak terjadi, maka residual liquid yang kaya Fe ini akan tersaring keluar membentuk late magmatic injection deposite.
III.
Immiscible Liquid Segregation Pada magma basa yang kaya sulfida - sulfida Fe-Ni-Cu Sulphide saat mengalami pendinginan terpisan dan membentuk bagian yang tidak bisa bercampur lalu mengendap pada dasar dapur magma yang membentuk larutan yang terpisah. Sulfida – sulfida akan tetap laruta sampai semua silikat mengalami kristalisasi. Ciri – ciri endapan ini pada umumnya merupakan tubuh – tubuh yang tidak menerus dan terletak dibagian dasar terutama jika ada cekungan.
IV.
Immiscible Liquid injection Proses ini hampir sama dengan proses Immiscible Liquid Segregation . Namun,
jika
larutan
ini
terganggu
misalnya
terintrusi
semebelum
terkonsolidasi maka akan ter semprot keluar, ke daerah yang memiliki tekanan lebih rendah yaitu dibagian atas magma yang terkonsolidasi aau dibatuan sekitar. Bentuk endapan deposit ini tidak teratur atau dapat hampir sama dengan dike. Endapan deposit ini didominasi oleh nikel.
KESIMPULAN
Endapan bahan galian merupakan kumpulan unsur, senyawa atau substansi – substansi yang terbentuk di alam. Endapan bahan galian yang terbentuk dibumi pada dasarnya berbentuk materi padat, cair ataupun gas. Dalam penggolongan berdasarkan UU No.4 bahan galian digolongkan menjadi 5 jenis, yaitu ●
Bahan galian logam
●
Bahan galian non-logam
●
Bahan galian batuan
●
Bahan galian batubara Pada
dasarnya
pembentukan
bahan
galian
terbentuk
oleh
proses
dissemination, segregation, dan injection. Dissemination merupakan proses dimana kristalisasi terjadi langsung pada magma dan membentuk batuan beku granular. Pada proses ini proses kristalisasi mineral tidak terkonsentrasi, namun tersebar merata. Segregation atau segregasi merupakan proses pembentukan endapan mineral yang terjadi karena diferensiasi gravity. Dengan kata lain, proses ini juga dapat disebut proses magmatik cair. Konsentrasi ini terbentuk dari hasil diferensiasi kristalisasi akibat gaya gravitasi. Akibat dari proses kristalisasi ini, sebagian material menjadi lebih berat dari larutan sehingga material – material yang lebih berat ini turun ke bagian bawah dapur magma sehingga terendapkan dan terakumulasikan. Injeksi atau injection merupakan proses dimana kemungkinan mineral bijih dapat terbentuk akibat adanya perbedaan kristalisasi. Mineral bijih mengkristal secara lebih awal atau mengkristal bersamaan dengan batuan yang berasosiasi dengan mineral silikat. Mineral bujuh tidak terakumulasi di tempat terndapkannya namun diinjeksikan pada celah celah hostrock atau batuan – batuan yang ada disekitarnya. Berdasarkan proses dan pembentukannya, jenis deposit bahan galian dapat di golongkan seperti pada tabel berikut :
Tabel Proses dan jenis deposit
Proses
Deposit
Magmatic Concentration
Magmatic Deposits
Sublimation
Sublimats
Metasomatism Contact
Metasomatic Contact Deposits
Hydrotermal Concentration
Cavity Filling Deposits Replacement Deposits
Sedimentation
Sedimented Deposits
Weathering
Residual Concentration
Metamophism
Metamorphic Deposits
Adapun perbedaan deposit magmatik awal dengan deposit magmatik akhir yaitu, deposit magmatik awal akan terletak dalam batuan beku pada tempat pengendapan dan mineral bijih terakumulasi sebagai padatan, pada proses ini tidak akan ada mobilitas setelah terjadinya akumulasi, sedangkan deposit magmatik akhir akan terakumulasi melalui mobilitas dan endapan mungkin akan terbentuk sebagai lapisan - dalam hostrock atau memotong struktur hostrock
DAFTAR PUSTAKA
Arangi Panjah, Najib. 2013. Proses terbentuknya endapan bahan galian . Blogspot.com. diakses pada 16 Februari 2014 Anonym. 2010. Proses Pembentukan Bahan Galian. Blogspot.com. diakses pada 16 Februari 2014