Jenis, Tipe Serta Bentuk Endapan Bahan Galian teknik eksplorasiFull description
ssssFull description
Klasifikasi Endapan Bahan GalianFull description
Klasifikasi Endapan Bahan GalianDeskripsi lengkap
Bahan galian merupakan salah satu sumber daya alam non hayati yang keterjadiannya disebabkan oleh proses – proses geologi. Berdasarkan keterjadian dan sifatnya bahan galian dapat dibagi menj…Deskripsi lengkap
Bahan galian merupakan salah satu sumber daya alam non hayati yang keterjadiannya disebabkan oleh proses – proses geologi. Berdasarkan keterjadian dan sifatnya bahan galian dapat dibagi menj…Full description
lzpoFull description
Full description
presentasi intan
drDescrição completa
Klasifikasi Dan Pembentukan Endapan Bahan GalianFull description
Diktat Pengolahan Bahan Galian
Full description
Full description
Mineral Dressing ResumeFull description
Bahan Galian IndonesiaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Sebagai Arsip MataKuliah Mineral
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Wr. Wr. Wb Bismillahirahmanirrahim Segala puji saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesemp kesempata atan n untuk untuk saya saya bisa bisa menuli menulis s lapora laporan n prakti praktikum kum explo exploras rasii ini ini yaitu yaitu tentang “Survei Tinjau, Jenis dan Tipe Bentuk Bahan Galian II” dengan II” dengan baik dan tepat pada waktunya. Terimakasih atas dukungan dari kawan-kawan sekalian dan para dosen Teknik knik Pertam Pertamban bangan gan Unive Universi rsitas tas slam slam !andun !andung g yang yang telah telah membe memberik rikan an pengetahuan dan tuntunan kepada saya dalam menunjang penyusunan laporan ini. Saya sadari bahwa laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan" untuk itu kiranya dapat memaklumi. Akhir kata saya u#apkan terimaksih dan semoga laporan ini berman$aat untuk khalayak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
!andung" %& 'aret (&%)
*ajar +i,ki erian
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR ISI ...............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. %.% atar !elakang ........................................................................... %.( 'aksud /an Tujuan .................................................................... %.(.% 'aksud ............................................................................. %.(.( Tujuan ................................................................................
1 % % % %
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ (.% Survei Tnjau .............................................................................. (.( Pengertian !ahan 0alian .......................................................... (.1 2lasi$ikasi !ahan 0aliani ............................................................ (.3 Proses Pembentukkan !ahan 0alian.......................................... BAB III KESIMPULAN ...............................................................................
2 ( ( ( 1 8
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakan Sebagai suatu industri yang padat modal" padat teknologi" dan padat
sumberdaya" serta mengandung resiko yang tinggi" maka industri pertambangan menjadi hal yang sangat unik dan membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat menghasilkan sesuatu yang positi$ dan menguntungkan. !anyaknya disiplin ilmu dan teknologi yang terlibat di dalam industri ini mulai dari geologi" eksplorasi" pertambangan" metalurgi" mekanik dan elektrik" lingkungan" ekonomi" hukum" manajemen" keuangan" sosial budaya dan komunikasi" sehingga menjadikan industri ini #ukup kompleks. Agar usaha pertambangan tersebut dapat berjalan dan memperoleh keuntungan" maka potensi sumberdaya mineral4bahan galian yang ada harus diketahui dengan pasti. !egitu juga terhadap resiko yang ada" yang dapat dirin#i sebagai resiko geologi" resiko ekonomi-teknologi dan resiko lingkungan" harus dihilangkan atau paling tidak diperke#il. 2arena yang menjadi dasar dalam peren#anaan aktivitas pada industri pertambangan adalah tingkat kepastian dari penyebaran endapan" geometri badan bijih 5endapan6" jumlah #adangan" serta kualitas" maka peranan ilmu eksplorasi menjadi hal yang sangat penting sebagai awal dari seluruh rangkaian perkerjaan dalam industri pertambangan.
1.2
Mak!"# Dan T"$"an
1.2.1
Mak!"# 'aksud dari praktikum kali ini yaitu" untuk memberikan pengetahuan
mengenai jenis" tipe serta bentuk bahan galian dan klasi$ikasi bentuk lahan. 1.2.2
T"$"an •
'ampu memahami jenis" tipe dan bentuk bahan galian
•
'ampu memahami klasi$ikasi bentuk lahan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
S"r%ei Tin$a" Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi yang paling awal dengan tujuan
mengindenti$ikasi daerah7daerah yang se#ara geologis mengandung endapan berpotensi untuk diselidiki lebih lanjut serta mengumpulkan in$ormasi tentang kondisi geogra$i" tata guna lahan" dan kesampaian daerah. 2egiatannya" antara lain" studi geologi regional" pena$siran penginderaan jauh" metode tidak langsung lainnya" serta inspeksi lapangan pendahuluan yang menggunakan peta dasar dengan skala sekurang-kurangnya %8%&&.&&&
2.2
Penertian Ba&an Galian 9ndapan bahan galian adalah kumpulan unsur-unsur" mineral-mineral" bijih-bijih dan senyawa kimia yang terbentuk di alam yang bersi$at ekonomis. !ahan galian yang terdapat dibumi pada dasarnya merupakan unsur atau senyawa yang dapat berbentuk materi padat" #air atau gas. Adapun dalam endapan bahan galian terdapat banya jenis penggolongan seperi berdasarkan keterbentukan" tipe endapan" dan juga penggolongan berdasarkan undangundang yang telah ditetapkan pemerintah
2.'
Kla!i(ika!i Ba&an Galian !erdasarkan UU :o.3 Tahun (&&; endapan bahan galian dikelompokan menjadi • • •
!ahan galian mineral !ahan galian batubara !ahan galian batuan Sebagaimana pada ayat 5%6 huru$ a" bahan galian mineral diklasi$ikasikan
Pr*!e! Pe+,ent"kkan Ba&an Galian Proses terbentuknya bahan galian adalah sangat komplek. Sering lebih
dari satu proses bekerja bersama-sama. 'eskipun dari satu jenis bahan galian logam" apabila terbentuk oleh proses yang berbeda-beda"
maka akan
menghasilkan tipe endapan yang berbeda pula.
a. 2onsentrasi magmatik !eberapa mineral dalam batuan beku mempunyai nilai ekonomis" tetapi mempunyai konsentrasi ke#il. Proses konsentrasi tersebut terjadi pada saat batuan beku masih berupa magma" oleh sebab itu disebut konsentrasi magmatik. /eposit bahan galian sebagai hasil proses ini berkaitan erat dengan batuan beku intrusi$. 2onsentrasi magmatik digolongkan menjadi (" yaitu magmatik awal dan magmatik akhir. b. Sublimasi Proses ini menyangkut perubahan langsung dari keadaan gas atau uap ke keadaan padat tanpa melalui $ase #air. Proses ini berhubungan erat dengan kegiatan gunungapi dan $umarol" tetapi sublimat yang dihasilkan jumlahnya sedikit. #. 2ontak metasomatisme Pada saat magma #air dan pijar dalam keadaan sangat panas menerobos batuan" maka magma tersebut panasnya makin lama makin turun dan akhirnya
hilang. asil akhir akan membentuk batuan beku intrusi$. Proses tersebut dapat terjadi pada keadaan yang dangkal" menengah ataupun dalam. Sehingga dikenal batuan beku intrusi$ dangkal" menengah dan dalam" /alam proses tersebut akan terjadi tekanan dan suhu yang sangat tinggi" terutama pada kontak terobosannya antara magma yang masih #air dengan batuan di seki-tarnya 5c$untr% r$cks6. Akibat dari kontak ini dapat dibagi menjadi ( jenis8 - Akibat dari panas saja" tanpa adanya perubahan-perubahan kimiawi" baik pada magma maupun pada batuan yang diterobos. 2ontak ini disebut -
kontak metamor$isme. Akibat panas disertai adanya perubahan-perubahan kimiawi sebagai akibat pertukaran ion" pertambahan ion dan sebagainya" dari magma ke batuan yang diterobos dan sebaliknya. 2ontak sema#am ini disebut
disebut kontak metasomatisme. d. 2onsentrasi hidrotermal Produk akhir dari proses di$erensiasi magmatik adalah suatu larutan yang dise-but larutan magmatik yang mungkin dapat mengandung konsentrasi logam yang dahulunya berada dalam magma. arutan magmatik ini yang juga disebut larutan hidrotermal banyak mengandung logam-logam yang berasal dari magma" yang sedang membeku dan diendapkan di tempat-tempat sekitar magma yang sedang membeku tadi. arutan ini makin jauh dari magma" akan makin kehilangan panasnya sehingga dikenal8 -
/eposit hidrotermal suhu tinggi8 di tempat terdekat dengan intrusi.
-
/eposit hidrotermal suhu menengah8 di tempat-tempat yang agak jauh.
-
/eposit hidrotermal suhu rendah8 ditempat yang jauh /eposit tersebut juga dinamakan deposit hidrotermal" mesotermal dan
epitermal" tergantung dari suhu" tekanan dan keadaan geologi di mana mereka terbentuk" seperti yang ditunjukkan oleh mineral-mineral yang dikandungnya. /alam
perjalanan
menerobos
batuan"
larutan
hidrotermal
akan
mendepositkan mineral-mineral yang dikandungnya di rongga-rongga batuan dan membentuk deposit #elah 5cavit% &illin' dep$sit 6 atau melalui proses metasomatik membentuk deposit pergantian 5replacement dep$sit 6. Se#ara umum deposit replasemen terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi" pada daerah lebih dekat dengan batuan intrusi$nya yang merupakan
deposit hipotermal" sedang deposit #elah lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu dan tekanan rendah" yang merupakan deposit epitermal yang terletak agak jauh dari batuan intrusi$nya.
2./
Bent"k La&an !entuk ahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh
proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik $isikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuk lahan tersebut terdapat. asil pengerjaan dan proses utama pada lapisan utama kerak bumi akan meninggalkan kenampakan bentuk lahan tertentu disetiap roman muka bumi ini. 2edua proses ini adalah proses endogen 5berasal dari dalam6 dan proses eksogen 5berasal dari luar6. Perbedaan intensitas" ke#epatan jenis dan lamanya salah satu atau kedua proses tersebut yang bekerja pada suatu daerah menyebabkan kenmapakan bentuk lahan disuatu daerah dengan daerah lain umumnya berbeda. /ilihat dari genesisnya 5kontrol utama pembentuknya6" bentuk lahan dapat dibedakan menjadi 8 a. !entuk asal struktural !entuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik" yang berupa pengangkatan" perlipatan" dan pensesaran. 0aya 5tektonik6 ini bersi$at konstrukti$ 5membangun6" dan pada awalnya hampir semua bentuk
lahan
muka
bumi
ini
dibentuk
oleh
#ontrol
struktural.
Pada awalnya struktural antiklin akan memberikan kenampakan #ekung" dan stru#tural hori,ontal nampak datar. Umumnya" suatu bentuk lahan stru#tural masih dapat dikenali" jika penyebaran stru#tural geologinya dapat di#erminkan dari penyebaran relie$nya. b. !entuk asal vulkanik =olkanisme adalah berbagai $enomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang bergerak naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang se#ara umum disebut bentuk lahan vulkanik. Umumnya suatu bentuk lahan volkanik pada suatu wilayah kompleks gunung
api
lebih
ditekankan
pada
aspek
yang
menyangkut
akti$itas
kegunungapian" seperti 8 kepundan" keru#ut semburan" medan-medan lahar" dan sebagainya. Tetapi ada juga beberapa bentukan yang berada terpisah dari kompleks gunung api misalnya dikes" sl$ck " dan sebagainya.
#. !entuk asal $luvial !entukan asal $luvial berkaitan erat dengan akti$itas sungai dan air permukaan yang berupa pengikisan" pengangkutan" dan jenis buangan pada daerah dataran rendah seperi lembah" ledok" dan dataran alluvial. Proses penimbunan bersi$at meratakan pada daerah-daerah ledok" sehingga umumnya bentuk lahan asal $luvial mempunyai relie$ yang rata atau datar. 'aterial penyusun satuan betuk lahan $luvial berupa hasil rombakan dan daerah perbukitan denudasional disekitarnya" berukuran halus sampai kasar" yang la,im disebut sebagai alluvial. 2arena umumnya relie$nya datar dan litologi alluvial" maka kenampakan suatu bentuk lahan $luvial lebih ditekankan pada genesis
yang
berkaitan
dengan
kegiatan
utama
sungai
yakni
erosi"
pengangkutan" dan penimbunan. d. !entuk asal marine Akti$itas marine yang utama adalah abrasi" sedimentasi" pasang-surut" dan pertemuan terumbu karang. !entuk lahan yang dihasilkan oleh akti$itas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat men#apai puluhan kilometer kearah darat" tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana e$ekti$itas proses abrasi" sedimentasi" dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini" tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya" misalnya 8 tektonik masa lalu" berupa gunung api" perubahan muka air laut 5transgresi4regresi6 dan litologi penyusun. e. !entuk asal pelarutan karst !entuk lahan karst dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. 'enurut >ennings 5%;)%6" karst adalah suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relie$ dan drainase yang khas" yang disebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. /engan demikian 2arst tidak selalu pada !atugamping" meskipun hampir semua topogra$i karst tersusu oleh batugamping. $. !entuk asal 0lasial !entukan ini tidak berkembang di ndonesia yang beriklim tropis ini" ke#uali sedikit di Pun#ak 0unung >aya Wijaya" rian. !entuk lahan asal gla#ial dihasilkan oleh akti$itas es4gletser yang menghasilkan suatu bentang alam. g. !entuk lahan Aeolean 5angin6 0erakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya. 9ndapan angin terbentuk oleh pengikisan" pengangkatan" dan pengendapan material lepas oleh angin. 9ndapan angin
se#ara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu 5?9SS6. 'edan aeolean dapat terbentuk jika memenuhi syarat-syarat8 - Tersedia material berukuran pasir halus-halus sampai debu dalam jumlah -
banyak Adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu
mengangkut dan mengendapkan bahan tersebut. - 0erakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya. h. !entuk asal denudasional Proses denudasional 5penelanjangan6 merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik se#ara $isik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. !atuan yang lapuk menjadi soil yang berupa $ragmen" kemudian oleh akti$itas erosi soil dan abrasi" tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan. Pada bentuk lahan asal denudasional" maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. /erajat erosi ditentukan oleh 8 jenis batuannya" vegetasi" dan relie$.
BAB III KESIMPULAN
9ndapan bahan galian merupakan kumpulan unsur" senyawa atau substansi 7 substansi yang terbentuk di alam. 9ndapan bahan galian yang terbentuk dibumi pada dasarnya berbentuk materi padat" #air ataupun gas. /alam penggolongan berdasarkan UU :o.3 bahan galian digolongkan menjadi @ jenis" yaitu bahan galian logam" bahan galian non-logam" bahan galian batuan" bahan galian batubara dan bahan galian radio akti$.
!erdasarkan proses dan pembentukannya" jenis deposit bahan galian dapat di golongkan seperti pada tabel berikut 8 Ta,el Pr*!e! #an $eni! #e*!it Pr*!e! De*!it -an #i&a!ilkan 2onsentrasi magmatik /eposit magmatik Sublimasi Sublimat 2ontak 'etasomatisme /eposit kontak metasomatik Pengisian pada #elah-#elah terbuka 2onsentrasi hidrotermal Pertukaran ion-ion pada batuan apisan sedimenter Sedimnentasi 9vaporit Pelapukan 2onsentrasi residual 'eta$or$isme /eposit metamor$$ik Air tanah idrologi 0aram tanah 9ndapan calihe
Adapun perbedaan deposit magmatik awal dengan deposit magmatik akhir yaitu" deposit magmatik awal akan terletak dalam batuan beku pada tempat pengendapan dan mineral bijih terakumulasi sebagai padatan" pada proses ini tidak akan ada mobilitas setelah terjadinya akumulasi" sedangkan deposit magmatik akhir akan terakumulasi melalui mobilitas dan endapan mungkin akan terbentuk sebagai lapisan - dalam h$str$ck atau memotong struktur h$str$ck" /ari genenis atau #ontrol utama pembentukkannya dapat dibedakan menjadi 8 !entuk asal struktural" bentuk asal vulkanik" bentuk asal $luvial" bentuk asal marine" !entuk asal pelarutan karst" !eetuk asal Aeolen" bentuk asal 0lasial dan bentuk asal denudasional.