Survei tinjau , tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-derah daerah-derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut. Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan mineralisasi/cebakan skala regional terutama hasil stud geologi regional dan analisis pengindraan jarak jauh untuk dilakukanny dilakukannya a pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah !emetaan "eologi dan #opografi skala $ %&.''' samapai skala $ $'.'''. !enyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek aspek-aspek geologi diantaranya pemetaan geologi,parit uji, sumur uji. !ada penyelidikan geologi geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. (dapun pengamatan yang dilakukan meliputi jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih. !embuatan Sumur )ji Survey geofisika aerimagnet *asisnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka. Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung cebakan mineral yang potensial. +egiatan !enyelidikan !enyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal, misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang tujuanya adalah untuk mengidentifikasi suatu Sumber aya ineral #ereka nferred ineral 0esources1 yagn perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas. #ahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei #injau. 2akupan derah yang diselidikii lebih keci #ahap dengan skala peta antara $ &'.''' sampai dengan $ %&.'''. ata yang didapat meliputi morfologi topografi1 dan kondisi geologi jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang berkembang1. !engambilan contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi. Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi. Exsplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang bor, bor, shafts, dan terowongan.
https://himatto.wordpress.com/2011/05/14/ta https://himatto.wordpr ess.com/2011/05/14/tahapan-dalam-eksp hapan-dalam-eksplorasilorasipenambangan/
TAHAPAN EKSPLORASI Tahapan eksplorasi dilakukan melalui
1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan •
Survey Tinjau
Yaitu kegiatan eksplorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan udara, citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengidentifikasi daerah-daerah anomial yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Prospeksi mum •
Tahapan ini dimaksudkan untuk mempersempit daerah sebaran endapan mineral yang potensional. !egiatan ini dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal, misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, studi geokimia dan geofisika untuk mengidentifikasi suatu sumber daya mineral tereka yang perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas.
2. Tahap Eksplorasi Detail Setelah melakukan tahap eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan melakukan tahap eksplorasi detail "#hite, $%%&'. !egiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat, yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan volume cadangan, penyebaran kadar(kualitas, secara mendatar maupun tegak. )ari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil "*+', sehingga perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindari.
. Studi Kela!akan Pada
tahap
ini
dibuat
rencana
produksi,
rencana
kemajuan
tambang,
metode
penambangan, perencanaan peralatan dan investasi tambang. )engan melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran. aka dapat diketahui cadangan bahan galian itu dapat ditambang dengan menghasilkan keuntungan atau tidak. http://kyubhil.blogspot.co.id/2013/09/tahapan-eksplorasi-penambangan.html
$. Survey Tinjau Survey tinjau merupakan tahap eksplorasi batubara yang paling awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang mengandung endapan batubara yang prospek untuk
diselidiki lebih lanjut. !egiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi studi geologi regional, interpretasi potret udara, geofisika, dan peninjauan lapangan pendahuluan. Sebelum dilakukan kegiatan survey tinjau, perlu dilakukan/ 0 Studi 1iteratur, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data dan peta-peta yang sudah ada "dari survei-survei terdahulu', catatan-catatan lama, laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tandatandanya dapat dilihat di lapangan. 0 Survey dan Pemetaan, jika peta dasar "peta topografi' dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei dan pemetaan singkapan "outcrop' atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai "peta skala $ / +. sampai $ / 2.'. Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. !alau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari "singkapan', melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting +. Prospeksi Pada tahap ini, dilakukan pemilihan lokasi daerah yang mengandung endapan batubara yang potensial untuk dikembangkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebaran dan potensi endapan batubara yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Pemboran uji pada tahap ini bertujuan untuk mempelajari stratigrafi regional atau litologi, khususnya di daerah yang mempunyai indikasi adanya endapan batubara. 3arak antar titik bor berkisar dari $ sampai 4 meter. Pada tahap ini peta yang dipakai mulai dari $/2. sampai $/+2.. 4. 5ksplorasi Pendahuluan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran awal tentang endapan batubara yang meliputi jarak titik pengamatan, ketebalan, kemiringan lapisan, bentuk, korelasi lapisan, sebaran, struktur geologi dan sedimen, kuantitas dan kualitasnya. 3arak antar titik bor berkisar 2 6 $ meter, skala peta yang digunakan mulai dari $/ +2. sampai $/$.. Sesuai dengan !eputusan )irektur 3endral Pertambangan mum 7o. 88$.!(+$())3P($%%8 tentang Pemberian !uasa Pertambangan, 1aporan !uasa Pertambangan Penyelidikan mum perlu dilampiri dengan beberapa peta/ 9 Peta lokasi(situasi 9 Peta geologi lintasan dan singkapan "skala $/+2.' 9 Peta kegiatan penyelidikan umum, termasuk lokasi sumur uji, parit uji, pengambilan contoh batubara "skala $/$.' 9 Peta anomali geofisika, bila dilakukan "skala $/$.'
9 Peta penyebaran endapan batubara dan daerah prospek "skala $/$.' 9 Peta wilayah rencana peningkatan !uasa Pertambangan 9 Penampang sumur uji 9 Penampang parit uji 9 Penampang lubang bor )ari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik "prospek' atau tidak. !alau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap eksplorasi selanjutnya. :. 5ksplorasi ;inci Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail "#hite, $%%&'. !egiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat "jarak antar titik bor + meter', yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan "volume cadangan', penyebaran kadar(kualitas secara mendatar maupun tegak. )ari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil "*+'. Sebelum dilakukan kegiatan ini, dilakukan terlebih dahulu studi kelayakan dan amdal, geoteknik, serta geohidrologi. Skala peta yang digunakan adalah $/+. sampai $/2. Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 4)imensi "panjang-lebar-tebal' serta data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur "kalau ada' akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar(ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang. 3uga penting untuk merencanakan produksi bulanan(tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya. Sesuai dengan !eputusan )irektur 3endral Pertambangan mum 7o. 88$.!(+$())3P($%%8 tentang Pemberian !uasa Pertambangan, 1aporan !uasa Pertambangan 5ksplorasi perlu dilampiri dengan ebberapa peta/ 9 Peta lokasi(situasi 9 Peta topografi "skala $/2 sampai $/+.' 9 Peta kegiatan eksplorasi, meliputi lokasi singkapan batubara, sumur uji, parit uji, pemboran, dan pengambilan contoh batubara "skala $/+. sampai $/$.' 0 Peta geologi daerah "skala $/2 sampai $/+.' 9 Peta penyebaran endapan batubara "skala $/2 sampai $/+.' 9 Peta perhitungan + dimensi batubara "skala $/2 sampai $/+.'
9 Peta penyebaran kualitas, antara lain nilai kalori, kandungan abu, dan kandungan sulphur "skala $/2 sampai $/+.' 9 Peta isopach tanah penutup "skala $/2 sampai $/+.' 9 Peta isopach ketebalan lapisan batubara "skala $/2 sampai $/+.' 9 Peta kontur struktur "skala $/2 sampai $/+.' 9 Penampang geologi 9 Penampang bor 9 Penampang(sketsa singkapan batubara 9 Penampang perhitungan cadangan batubara 9 ometer perlu juga dibuat dalam laporan tertulis
http://harrykurniarmansyah.blogspot.co.id/2014/01/kegiatan-eksplorasi.html 1. Sur"e! Tin#au $Re%onnaissen%e& Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dalam kegiatan eksplorasi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral secara geologi atau daerah anomali yang prospektif untuk penyelidikan lebih lanjut. )alam tahapan ini, penyelidikan dilakukan pada daerah yang sangat luas dengan pengamatan dilakukan tidak berpola dan pada lokasi-lokasi yang dianggap menarik. ?wal dari tahapan ini biasanya berupa pengumpulan data skunder dan primer. Pengumpulan data skunder berupa studi kepustakaan, survey foto udara dan analisa peta geologi regional. Pengumpulan data primer berupa pemetaan geologi regional dengan skala $ / +2. atau $ / $., peninjauan pada lokasi-lokasi yang dianggap
menarik yang biasanya diikuti dengan pengambilan contoh geokimia batuan dan sedimen sungai secara acak juga didukung dengan pengambilan conto konsentrat dulang.
Ta'el 1. Hu'un(an antara Tahapan Eksplorasi den(an )etoda Pen!elidikan* Kerapatan Titik Pen(a+atan dan Kalasi,ikasi Su+'er Da!a $-adan(an& ahan /alian Eksplorasi Tahapan Metoda Eksplorasi (Penyelidikan
!uas "ilayah Kerapatan Titik Pengamatan
Klasi#ikasi Sumber $aya dan %adangan
Penyelidikan Umum
Eksplorasi
Survey Tinjau Kepustakaan, Survey udara/foto udara, Pemetaan Geologi Regional skala 1 :250000 ! 1:100000, Geokimia
Prospeksi Pemetaan geologi semi rin"i, 1:100000 ! 1:10000, penyelidikan geokimia dan geofisika
Sangat luas
Sampai $e$erapa ratus km2 'erplola, 1*10 km2 per"onto endapan sungai aktif Sum$er daya terreka
'idak terpola, pada lokasi*lokasi yang menarik Sum$er daya &ipotetik
Eksplorasi Umum Pemetaan geologi rin"i skala 1:10000!1:2000, penyelidikan geokimia dan geofisika, parit /sumur u#i, pem$oran geologi 'er$atas ($e$erapa pulu& km2) 'erpola (grid), interval 100*25 m "onto tana&
Eksplorasi Rinci Pemetaan geologi rin"i skala 1:2000! 1:500, prit / sumur u#i, pem$oran geologi, tero%ongan, u#i pengola&an
Sum$er daya terun#uk
Sum$er daya terukur
Pengembangan Studi Kelayakan Konstruksi
Sangat ter$atas ($e$erapa km2) +akin rapat, pem$oran dilakukan makin rapat adangan terkira atau ter$ukti
0an(ka aktu $Tahun& Luas $Ha& " @erdasarkan 7o. : Tahun +%, tentang Pertambangan ineral dan @atubara'
'UP Eksplorasi
&enis Mineral Pu
-.pl
s
Radioakti#
Prod
uas (a)
3 (241)13(1)
+a. 100000 2 +in 5000
20 3 (2.10)
+a. 25000
1
2 3 (241) 2
+a. 50000 +in 5000
2
20 3 (2.10)
+a. 15000
1
3 (141) 1 3 (1)
+a. 25000 +in 500
20 3(2.10) Semen 10 3 (2.5)
+a. 5000
1
5 3 (2.5)
+a. 5000
'ergantung Penugasan
'ergantung Penugasan
)ukan logam
)atuan
uas (a) Konst
1 !ogam
)atubara
'UP perasi Produksi
1
1
1
+a. 5000 +in 5
1
3(1.1)
1
'ergantung Penugasan
adangan
!eterangan / 3angka waktu AP 5ksplorasi 4 B "+C$' artinya jangka waktu i>in 4 tahun dapat
diperpanjang + kali masing-masing $ tahun
2. Prospeksi $Prospe%tin(& Tahapan eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran mineral dengan cara mempersempit daerah yang mengandung sebaran endapan mineral yang potensial, luas daerahnya biasanya sampai beberapa ratus km+. etoda yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, penyelidikan geokimia dan geofisika. Pada tahapan ini pengamatan dan pengambilan conto geokimia dilakukan lebih terpola. Donto yang diambil biasanya berupa endapan sungai aktif dan batuan dimana setiap conto mewakili daerah seluas $ 6 $ km +. Penyelidikan geofisika mulai dilakukan pada tahapan ini, tujuannya untuk mengetahui kondisi geologi(mineralisasi bawah permukaan baik menyangkut keberadaan(posisi dan dimensi mineralisasi dengan metoda geofisika. etoda ini sebagai pendukung data geokimia dan pemetaan. Selain kedua metoda tersebut dilakukan juga uji paritan, uji sumuran dan pemboran geologi. )alam tahapan ini estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpetasi geologi, geokimia dan geofisika.
. Eksplorasi 3+u+ $/eneral E4ploration& Tahapan eksplorasi ini dimaksud untuk mendeliniasi suatu endapan atau untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga dimensi endapan mineral. 1uas daerah yang diselidiki biasanya terbatas dalam beberapa puluh km+. etoda yang digunakan dalam tahapan ini adalah pemetaan geologi rinci pada skala $ / $. 6 $ / +., pencontohan batuan(tanah pada jarak yang lebih rapat dengan menggunakan grid dengan interval tertentu. etoda pendukung lain adalah geofisika, pembuatan uji paritan dan pemboran untuk evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu endapan mineral. Pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi mulai dapat dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran geologi suatu endapan berdasarkan sebarannya, perkiraan awal bentuk tiga d imensinya, ukuran, sebarannya, kuantitas dan kualitasnya. Easil analisis dan evaluasi dari tahapan ini untuk menentukan apakah eksplorasi rinci dan studi kelayakan tambang diperlukan. 5. Eksplorasi Rin%i $Detailed E4ploration& Tahapan ini dilakukan untuk mendeliniasi secara rinci dalam bentuk 4-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan,sumuran, pemboran, terowongan. 1uas daerah yang diselidiki biasanya sangat terbatas dalam beberapa km+ dengan titik pengamatan yang makin rapat. )engan jarak titik pencontohan(pengamatan yang semakin rapat, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. )alam tahapan ini kegiatan yang dilakukan biasanya berupa pemetaan geologi rinci dengan skala $ / +. 6 $ / 2, pembuatan parit uji(sumur uji, pemboran, terowongan dan mulai dilakukan uji pengolahan.
1aporan eksplorasi adalah dokumentasi mutahir dari setiap tahapan eksplorasi yang menggambarkan keberadaan endapan mineral baik secara bentuk, ukuran, sebaran, kualitas dan kuantitas. 1aporan tersebut memberikan status mutahir sumberdaya mineral yang dapat digunakan untuk menentukan tahapan-tahapan berikutnya yang akan dilakukan.
http://pertambangan-geologi.blogspot.co.id/2011/04/tahapan-penyelidikan-dantingkat.html