BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya,(Permenkes 75 Tahun 2014). Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Pelaksana Tehnis Tehnis Dinas Kesehatan Kab/Kota Kab/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya. Dan merupakan instansi terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat luas, dan Puskesmas mempunyai fungsi yaitu : a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah wilayah kerjanya. Departemen kesehatan telah mengembangkan 10 program unggulan, dan program kesehatan kerja merupakan salah satu program unggulan. Yang bertujuan untuk meratakan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat pekerja. Program kesehatan kerja ini merupakan suatu upaya perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja yang bertujan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pekerja,
mencegah
dari
timbulnya
gangguan
kesehatan,
melindungi pekerja dari bahaya kesehatan serta menempatkan pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja.
1
1.2.Identifikasi Masalah
Pada laporan manajemen ini, permasalahan terkait program kesehatan kerja yang akan dibahas antara lain: 1. Bagaimana pelaksanaan program kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara? 2. Bagaimana prosedur dalam program kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara? 3. Bagaimana kelengkapan sarana prasarana dalam pelaksanaan kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara?
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.KEADAAN UMUM UPTD URUSAN PUSKESMAS SANGURARA
1. Keadaan Geografi
Puskesmas
Sangurara
merupakan
salah
satu
pusat
pelayanan
kesehatan masyarakat yang berada di Wilayah Kecamatan Tatanga Kota Palu, dimana wilayah kerja Puskesmas 80 % daratan, 20 % perbukitan, dan masih terdapat dusun sulit di Kelurahan Donggala Kodi. Puskesmas Sangurara adalah salah satu Puskesmas di Kota Palu yang terletak di Kecamatan Tatanga, dengan luas wilayah kerja + 13,69 km 2 dan terbagi ke dalam 5 kelurahan yang terdiri dari 31 RW dan 100 RT. Adapun batas – batas wilayah kerja Puskesmas Sangurara, yakni :
Sebelah utara berbatasan dengan Kel. Ujuna Kel. Kamonji.
Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Palu.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kel. Pengawu, Kel. Tavanjuka
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Doda, Denggune Kec. Marawola.
2. Suhu dan Kelembaban Udara
Suhu udara di Puskesmas Sangurara sesuai dengan suhu udara ratarata di Kota Palu yaitu 25° - 35°C dengan kelembaban rata - rata antara 6095% 3. Kependudukan Jenis kelamin dan kelompok usia
Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di Puskesmas Sangurara pada tahun 2015 yaitu jumlah penduduk laki-laki 24.670 jiwa (51%) dan
3
penduduk perempuan 23.876 jiwa (49%) yang berarti jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah Penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Berikut gambaran perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di wilayah kerja Puskesmas Sangurara tahun 2015.
Grafik. 1 Persentase Perbandingan Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Di Puskesmas Sangurara Tahun 2015
49%
Laki-laki
51%
Perempuan
Sumber : BPS Kota Palu Tahun 2015 Sedangkan gambaran perbandingan distribusi penduduk menurut kelompok usia muda, produktif dan lanjut usia dapat dicermati melalui grafik di bawah ini :
4
Grafik. 2 Distribusi Penduduk Menurut Pengelompokan Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara Tahun 2015
28547
17124
2875
Usia Muda
Produktif
Usia Lanjut
Sumber : BPS Kota Palu
Kepadatan Penduduk
Distribusi penduduk di wilayah Puskesmas Sangurara belum merata dan tidak seimbang. Kelurahan Nunu dengan luas wilayah terkecil, memiliki jumlah penduduk sebanyak 8460 jiwa (17,4%) dengan kepadatan penduduk tertinggi 69.34 orang per km 2. Sedangkan Kelurahan Duyu dengan luas wilayah terbesar memiliki jumlah penduduk sebanyak 7672 jiwa (15.8%) dengan kepadatan terendah 12.45 orang per km 2.
5
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Data Kependudukan di Wilayah Puskesmas Sangurara Tahun 2015 Luas Wilayah Jumlah Penduduk No
Kelurahan
Luas (km2)
%
Jumlah
%
Kpdtan Pddk (km2)
JML
JML
RMH
KK
1
Donggala Kodi
2,36
17.2
9151
18,9
38.78
1208
1798
2
Balaroa
2,38
17,3
14772
30,4
54,08
1903
2269
3
Duyu
6,16
45,2
7672
15,8
12.45
998
1380
4
Boyaoge
1,57
11,5
8491
17,5
54.08
1155
1604
5
Nunu
1,22
8,9
8460
17,4
69.34
1156
1338
2020 Puskesmas
13,69
100
48.546
100
35
6.420
8.389
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2015 Sosial Ekonomi
Sarana pendidikan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sangurara sebanyak 37 buah sarana yang tersebar di 5 kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang menunjukkan jumlah sarana pendidikan. Tabel 2. Sarana Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara Tahun 2015 No
Kelurahan
1
Sarana pendidikan
Jumlah
TK
SD
SMP
SMA
Dgl. Kodi
1
3
-
-
4
2
Balaroa
3
4
-
-
7
3
Duyu
2
3
2
3
9
4
Boyaoge
2
4
-
-
6
5
Nunu
2
5
3
3
11
Jumlah
10
19
5
6
37
Sumber : Data Sekolah
6
2.2.UPAYA KESEHATAN KERJA
1. DEFINISI Upaya kesehatan kerja merupakan salah satu kegiatan pokok puskesmas
dal
rangka
memberikan
perlindungan
kesehatan
dan
keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di wilayah kerja puskesmas. Bentuk upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan bagi pekerja meliputi upaya
peningkatan
kesehatan,
pencegahan
penyakit
akibat
kerja,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang merupakan hak-hak dasar pekerja sesuai deklarasi ILO 1998.
2. TUJUAN TUJUAN UMUM: Meningkatkan kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja melalui upaya kesehatan kerja.
TUJUAN KHUSUS: a. Peningkatan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. b. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya yang belum terjangkau (underserverd) c. Peningkatan keselamatan kerja dengan mencegah pemajanan bahan bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat serta penerapan prinsip-prinsip ergonomic d. Meningkatkan kemitraan melalui kerjasama lintas program, lintas sector dan LSM dalam upaya kesehatan kerja.
7
3. SASARAN SASARAN LANGSUNG Sebagai sasaran langsung dari upaya kesehatan kerja di Puskesmas adalah masyarakat pekerja di sector kesehatan, antara lain masyarakat pekerja: a. Puskesmas b. Balai Pengobatan/Poliklinik c. Labolatorium Kesehatan d. Pos UKK e. Jaringan dokter perusahaan bidang kesehatan kerja.
SASARAN TIDAK LANGSUNG a. Masyarakat pekerja di berbagai sektor pembangunan b. Dunia usaha c. LSM
4. STRATEGI a. Upaya Kesehatan Kerja bagi pekerja dan keluarganya dikembangkan secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan Puskesmas dan rujukannya b. Upaya Kesehatan Kerja dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit
akibat
kerja,
penyembuhan
penyakit
dan
pemulihan
kesehatan. c. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja dilaksanankan melalui peran serta aktif masyarakat dengan menggunakan pendekatan PKMD
8
5. LANGKAH KEGIATAN UPAYA KESEHATAN KERJA
A. Pembinaan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam menyiapkan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas: 1. latihan petugas puskesmas Dalam
rangka
mempersiapkan
puskesmas
di
dalam
pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) terlebih dahulu diadakan latihan untuk petugas Puskesmas yaitu dokter Puskesmas dan petugas pengelola UKK. Dalam latihan ini diberikan materi tentang Kesehatan Kerja dan konsep Departemen Kesehatan di dalam menyelenggarakan UKK. 2. Pemberian informasi kepada staf Puskesmas oleh petugas yang telah dilatih tentang UKK yang meliputi latar belakang, tujuan dan sasaran, kebijakan dan strategi, kegiatan pokok dan cara pelaksanaannya serta pentingnya peran serta masyarakat dalam program tersebut. 3. Pendekatan
Pembangunan
(PKMD)/pendekatan
Kesehatan
kemasyarakatan,
Masyarakat berupa
Desa
pertemuan-
pertemuan tingkat kecamatan (lintas sektor) dan desa, Survei Mawas Diri (SMD), serta musyawarah masyarakat pekerja.
B. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 1. Penyuluhan tentang pelayanan kesehatan kerja oleh dokter Puskesmas/staf sebagai tindakan pelayanan paripurna (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif). 2. Pelayanan kesehatan kerja di Puskesmas 3. Latihan kader 4. Pembentukan Pos UKK di tempat kerja Untuk setiap 10-50 pekerja dengan jenis pekerjaan yang sesuai, dibentuk satu Pos UKK di tempat mereka bekerja. Pos ini dibina oleh seorang atau beberapa kader kesehatan kerja.
9
BAB III PEMBAHASAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes RI, 2004). Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2004). Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Indikator utama kecamatan yang sehat yaitu (Depkes RI, 2004) : 1. Lingkungan sehat 2. Perilaku sehat 3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu 4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan Misi puskesmas, yaitu (Depkes RI, 2004) : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan mas yarakat 3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 4. Memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
perorangan,
keluarga
dan
masyarakat serta lingkungannya
10
Terdapat tiga fungsi utama puskesmas, yaitu (Depkes RI, 2004) : 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 2. Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan 3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi (Depkes RI, 2004) : 1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif,
dengan
kelompok
masyarakat
serta
sebagian
besar
diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas 2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health services). Dalam sistem pemerintahan daerah, puskesmas merupakan organisasi struktural dan berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertanggung jawab terhadap kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2004). Fungsi pelayanan kesehatan tersebut dapat dikelompokkan dalam upaya kesehatan perorangan strata pertama yang bersifat private goods seperti penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan perorangan, dan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat public goods seperti promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan (Depkes RI, 2004)
Program kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara di kelola oleh seorang perawat yang bekerjasama dengan dokter, perawat, dan kader yang telah memperoleh pelatihan kesehatan kerja. Berikut adalah bentuk kegiatan program kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara:
11
1. Pemeriksaan rutin Pemeriksaan rutin di Puskesmas Sangurara berupa pemeriksaan kesehatan yang dilakukan rutin tiap bulan sekali. Biasanya dilakukan minggu ketiga atau keempat. Pemeriksaan ini dilakukan di Pos UKK yang telah dibentuk di sebuah pabrik tahu sekaligus usaha kue kering dan catering yang berada di Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga. Pemeriksaan ini dimulai dengan melengkapi identitas pekerja di Meja registrasi (1), kemudian ke meja pemeriksaan tekanan darah (2), meja pemeriksaan oleh dokter (penentuan diagnosis dan resep obat) (3), dan meja obat (4). 2. Pemeriksaan berkala Pemeriksaan berkala di Puskesmas Sangurara berupa pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dilakukan tiap 3 bulan sekali. Pemeriksaan ini berupa pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaa kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Bagi masyarakat dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal maka akan diberikan pengobatan oleh dokter, namun apabila dokter berhalangan datang, maka masyarakat tersebut akan dirujuk ke Puskesmas. 3. Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan di Puskesmas Sangurara dapat berupa penyuluhan di lingkungan pabrik binaan mengenai kebersihan dan kemanan tempaat kerja, cara-cara bekerja dengan aman dan nyaman (mis. Alat Proteksi Diri), serta pencegahan penyakit,pengobatan sederhana, dan kecelakaan akibat kerja. Pelaksanaan kegiatan ini dapat dirangkaikan dengan kunjungan pos UKK ataupun saat pemeriksaan PTM Dalam menjalankan program ini, pihak pengelola memiliki kendala dengan kesadaran pekerja yang kadang masih kurang mengenai keselamat diri, yaitu tidak mengenakan Alat Proteksi Diri (APD) saat bekerja. Hal ini bisa berdampak buruk pada keselamatan kerja dan produktivitas pekerja. Oleh karena itu diharapkan kepada pihak pengelola untuk dapat lebih aktif lagi untuk memberikan edukasi
12
mengenai pentingnya mengenakan APD saat bekerja untukmenghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun diluar hal tersebut, program kesehatan kerja puskesmas Sangurara sudah cukup baik dan telah menjadi program percontohan kesehatan kerja di Puskesmas se-Provinsi Sulawesi Tengah.
13
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan 1. Pelaksanaan program kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara sudah cukup baik, dan saat ini menjadi program percontohan kesehatan kerja di Puskesmas se-Provinsi Sulawesi Tengah. 2. Program kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, akan tetapi terkadang masih terdapat kurangnya kesadaran pekerja tentang pentingnya mengenakan APD saat bekerja. 3. Sarana dan prasarana kesehatan kerja di Puskesmas Sangurara sudah cukup memenuhi standarnya.
14