Tunas Muda
Dilehermu, merah putih melingkar Sebuah ikatan abdi untuk bangsa Indonesia Engkau wahai tunas muda Adalah harapan pertiwi dan nusantara Wahai Tunas muda Masihkah kau menjadi tunas harapan Yang akan menjadikan tanah air kita tetap menjadi syurga Yang akan menjadikan kita tanah di atas tanah air kita Wahai Tunas Muda Ingatlah dasadarmumu Cerminan akhlak nan mulia Semboyan penuh makna tanpa prasyarat Wahai Tunas Muda Bukanlah seragam yang membesarkanmu Bukan pangkat yang ada dipundakmu Namun raga dan hatimu yang akan mengantarkanmu Menjadi Tunas muda Yang tumbuh menjadi sepohon kelapa Menjadi tunas bangsa yang berguna bagi agama Nusa Bangsa dan nusantara
Pramuka, Praja Muda Karana
Pramuka Sahabat Alam yang mulia Pejuang Tangguh Penuh WIbawa Tak kenal lelah Tetap tegug berdiri Menenangkan Ombak Meski tiada uang yang kau dapat Tak ada rupiah yang kau hitung Hanya letih menjadi imbalanmu Kau tetap rela berjuang bagi sesama Pramuka Praja Muda Karana Dasa darma Pedomanmu Lambang jalan hidup Yang kau junjung Pramuka Tetaplah tumbuh menjadi sebuah pohon Tetaplah bertunas Tetaplah bersinar Tetaplah menjadi pramuka Praja Muda karana
KETEGARAN PRAMUKA
Di balikmata yang senduterdapatsemangat yang menggebu Kaubegitutegardengankeadaan Hujanturun yang bernadasumbang Semilirangin yang merubahsuasana Panas yang menyerangdengangarang Dingin yang menyentuhtubuh Terlaluidenganketegaranjiwamu Tersambutdengankekuatanragamu Disini….. Diantarajatuhnya ranting-ranting cemara Diantararimbunnyapohonbelantara Sekelompokjiwa yang bertujuansama Mengujimentalnyatukmenghadapihariesok Kelak….. Tertorehsuatu memory demi memory Yang dimanadansampaikapanpuntakkanpernahhilangdariingatan Karna….. Initerjadibegituindah Walauhanyaberteduhdanberlindungdengantenda Namun….. Suatukeceriaanterpancarpadawajah-wajahdamai Padawajah-wajahgenerasimudaatasnamaPramuka HidupPramuka….. SemogajiwaPramuka Takkantergoyahkanolehapapun yang mendera
JIWA PRAMUKA
Setelahdiripenuhdengantugas yang harusdiemban Jadilahdiriksatria yang bertanggungjawab Malamkianlarutdanharikianjauh Sudahkahdirimenepati moral seorangPramuka….. Disanalahkitaberdirimenatapmasadepan yang kemilauan Pancarankasih Pancarankejujuran Pancarankesabaran Dimanaadakeragu-raguan Kitalahpembawakeyakinan Dimanaadakegelapan Kitalahpembawapelita Dimanaadakesusahandandukacita Kita datangmembawakhabarkebahagiaan Senyum di bibir, tegasterukir Wajahberseri, cerminhatisuci Tetapi….. Sudahkahjanjikita di tepati….. Sudahkahkitaberjalandibatascita-cita….. Sudahkahrokhanitetapsuci….. Semoga Allah senantiasamengaruniahidanmemenuhikeyakinan Bahwamenolongadalahlebihbaikdanlebihutama…
ANGGOTA PRAMUKA
AnggotaPramuka….. ksatriateguhmemegangjanji Teguhhatidantakpantangputusasa Sebabkeputusasahanadalahbukanpenyelesaian Taqwa, mengerjakanperintahdanmenjauhilarangan-Nya Karenatahularanganadalahdosa AnggotaPramuka….. Hidupsederhana, bersahaja, dankecermatandimilikinya Tanpamembedakanbesarkecil, tuamuda, kaya miskindanbaikburukrupa KarenasemuaciptaanTuhan AnggotaPramuka….. Selalumenjagakehormatan Karenatahuhargadirinya Takhiraukananjingmelolongdancelaan Sebabsudahpastijalan yang dilaluiadalahbenar Kebenaran yang harusditegakkan Tanpatakutbahaya Kita tetapkandiribersama AnggotaPramuka….. Patuh, taat, tapibukanmembabibuta Semuanyaberpedoman Semuanyaberaturan Sebabbukankecil yang akandipikulnya Bukanringanbebannya Tetapi….. Tanah Air, Bangsa, Pandanganhidupdankehormatan AnggotaPramuka….. Tetapmenujukeserasian, keseimbanagan, dankeselarasan
KETEGARAN PRAMUKA
Di balik mata yang sendu terdapat semangat yang menggebu Kau begitu tegar dengan keadaan Hujan turun yang bernada sumbang Semilir angin yang merubah suasana Panas yang menyerang dengan garang Dingin yang menyentuh tubuh Terlalui dengan ketegaran jiwamu Tersambut dengan kekuatan ragamu Disini….. Diantara jatuhnya ranting-ranting cemara Diantara rimbunnya pohon belantara Sekelompok jiwa yang bertujuan sama Menguji mentalnya tuk menghadapi hari esok Kelak….. Tertoreh suatu memory demi memory Yang dimana dan sampai kapanpun takkan pernah hilang dari ingatan Karna….. Ini terjadi begitu indah Walau hanya berteduh dan berlindung dengan tenda Namun….. Suatu keceriaan terpancar pada wajah-wajah damai Pada wajah-wajah generasi muda atas nama Pramuka Hidup Pramuka….. Semoga jiwa Pramuka Takkan tergoyahkan oleh apapun yang mendera
MET PAGI DUNIA
Hidup bukan dIA engan masa lalu Tapi dengan masa depan Jalani hidup dengan suatu kepastian Sambut hari dengan wajah ceria Genggam asa yang telah tercipta Padukan cita, citra, dan cinta dalam jiwa Pastikan diri tuk menggapainya Karna kita adalah anggota Pramuka Yakinkan hati….. Bahwa esok pasti kan tetap terjelang Dengan mentari yang membawa kedamaian Hiasi dunia dengan warna yang indah Jangan jadi pemimpi yang hidup dalam dunia maya Kau berhak melihat kenyataan Sebab kau punya mata dan perasaan Enyahkan kebimbangan yang membelenggu diri Sadarkan nurani tuk selalu terjaga Langkahkan kaki tuk selalu berjalan seiring dengan waktu Karna waktu tak pernah menunggu siapapun Kau harus menantang jalan panjang di depanmu Walau dengan atau tanpa kawan yang menyertaimu
JIWA PRAMUKA
Setelah diri penuh dengan tugas yang harus diemban Jadilah diri ksatria yang bertanggung jawab Malam kian larut dan hari kian jauh Sudahkah diri menepati moral seorang Pramuka….. Disanalah kita berdiri menatap masa depan yang kemilauan Pancaran kasih Pancaran kejujuran Pancaran kesabaran Dimana ada keragu-raguan Kitalah pembawa keyakinan Dimana ada kegelapan Kitalah pembawa pelita Dimana ada kesusahan dan duka cita Kita datang membawa khabar kebahagiaan Senyum di bibir, tegas terukir Wajah berseri, cermin hati suci Tetapi….. Sudahkah janji kita di tepati….. Sudahkah kita berjalan dibatas cita- cita….. Sudahkah rokhani tetap suci….. Semoga Allah senantiasa mengaruniahi dan memenuhi keyakinan Bahwa menolong adalah lebih baik dan lebih utama
KESADARAN NURANI
Ingatlah, di dalam tubuh ada gumpalan darah Bila darah itu baik Maka baiklah semua jasad dan kelakuan manusia Bila darah itu buruk Maka buruklah semua Ingatlah itu adalah hatimu Tiada yang lebih utama dari pada menolong yang lemah Menegakkan kebenaran tanpa kepongahan Bertanggung jawab karena sadar bahwa kehormatan itu suci Tegak berdiri menatap masa depan gemilang Berkarya bagi bunda pertiwi Apalah artinya sebuah nyawa Bila dibandingkan dengan korban yang tak terkendalikan Apalah artinya hidup senang Bila berdiri di atas bangkai Kita adalah pemersatu Jangan jatuhkan bila gelas-gelas itu telah retak Namun simpanlah dan cari perekatnya Karena kita berdiri di negari perdamaian Indonasia dengan Pancasila Dan kita telah tetapkan janji kita Tiada sifat yang paling buruk Kecuali manusia pelanggar janji Tiada kekejaman yang amat sangat
Kecuali manusia yang minum darah saudaranya sendiri Tiada kemunafikan yang paling buruk Kecuali orang yang berpendirian Dan….. Tiada siksa yang paling kejam Kecuali bagi manusia yang tak berterima kasih atas rahamt Tuhan Kita berkumpul di sini untuk bersatu Bersaudara….. Bekerja….. Dan saling ingatkan dari dosa Karena kita harapan-harapan Dan….. Apakah kita akan mencampakkan kepercayaan ini begitu saja? Kitalah Pandu Pertiwi Ksatria yang bertanggung jawab
ANGGOTA PRAMUKA Anggota Pramuka….. ksatria teguh memegang janji Teguh hati dan tak pantang putus asa Sebab keputus asahan adalah bukan penyelesaian Taqwa, mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya Karena tahu larangan adalah dosa Anggota Pramuka….. Hidup sederhana, bersahaja, dan kecermatan dimilikinya Tanpa membedakan besar kecil, tua muda, kaya miskin dan baik buruk rupa Karena semua ciptaan Tuhan Anggota Pramuka….. Selalu menjaga kehormatan Karena tahu harga dirinya Tak hiraukan anjing melolong dan celaan Sebab sudah pasti jalan yang dilalui adalah benar Kebenaran yang harus ditegakkan Tanpa takut bahaya Kita tetapkan diri bersama Anggota Pramuka….. Patuh, taat, tapi bukan membabi buta Semuanya berpedoman Semuanya beraturan Sebab bukan kecil yang akan dipikulnya Bukan ringan bebannya Tetapi….. Tanah Air, Bangsa, Pandangan hidup dan kehormatan Anggota Pramuka….. Tetap menuju keserasian, keseimbanagan, dan keselarasan
PRAMUKA
Derap langkahmu gegap gempita langkah maju gagah perkasa menuju ke pantai cita-cita engkau Pramuka harapan bangsa Lautan yang luas engkau seberangi gunung yang tinggi engkau daki segala rintangan engkau terjang demi mencapai cita-cita menjunjung tinggi nusa dan bangsa Aku bangga padamu, Pramuka hatimu laksana baja semangatmu selalu membara perjuanganmu mulia dan suci demi membela Ibu Pertiwi Pramuka Praja Muda Karana tidak pernah mengenal putus asa pemuda serbanguan pengawal Ibu Pertiwi selalu setia kepada janji Pramuka sejati
SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN
Wahai sahabatku, ! Ingatlah ,di dalam tubuh itu ada gumpalan darah.Bila darah itu baik, baiklah semua jasad dan kelakuan manusia.Bila darah itu buruk, maka buruklah semua . Ingat itu adalah hatimu. Kami adalah benih, yang siap disemaikan di ladang harapan.Kami adalah hujan, yang dapat menyuburkan sekuntum harapan.Kami adalah mentari, yang dapat menghangatkan badan-badan yang lemah. Kami adalah guntur, yang dapat mengelegar diangkasa raya. Aku pramuka indonesia ! Tiada yang utama dari ponolong yang lemah. Menegakan kebenaran tanpa ada koponggahan.Bertanggung jawab ,karena sadar bahwa kehormatan itu suci. Jika tunas-tunas muda, tak lagi menjadi daun. Jika doa-doa tak lagi berharap. Jika asa tak lagi menjadi damba. Kita adalah jiwa-jiwa pemersatu bangsa. Pramuka indonesia ! Jangan jatuhkan, bila gelas-gelas itu telah retak. Namun simpanlah dan carilah perekatnya.Karena kita berdiri dinegeri perdamaian.Tiada sifat yang paling buruk,kecuali manusia pelanggar janji. Tiada kejam dan kemurkaan yang amat sangat. Kecuali manusia,yang minum darah saudaranya sendiri. Tiada kemunafikan yang paling buruk,kecuali orang yang tak berpendirian.Tak ada siksa yang paling kejam,kecuali bagi kita
yang tak berterimah kasih atas rahmatNya.Tuhan Yang Maha Esa. Hanya sebaid darmaku, kusembahkan padaMu. Lilin-lilin kecil telah padam,Tak lagi menyinari malam. Hanya bayang semu membias kerintis jalan.Menapaki kaki-kaki yang bijak. Kita berkumpul untuk bersatu,bersaudara,bekerja, saling ingatkan dari dosa. Inilah sabda alamku. Jayalah selalu, Pramuka Indonesia.
WALAU PELUH MENYELIMUTI TUBUHKU
Hari ini pijakan kakiku melintasi rawa beningmu Menghimpit jemari yang lesuh, bak berlumpur Tiada kata lelah untuk mengapai satu harapan pasti Kutengadah langit membiru yang penuh dengan sejuta asa Mewarnai semua impian cinta dan harapan Jika hari ini aku belum berhasil, jika hari ini aku tetap gagal, kupercaya ada nada-nada senyum Bernyanyi untukku. Jika sebaid doa tetap berharap, jika sepuing asa masih menanbah, aku tetap pasti menghalau semua halang. Demi engkau PRAMUKA SEJATIKU Kaki yang dekil ini, terseok diatas rerumputan hayal Tubuh yang legam ini, terhempas diatas buaiyan mimpi Aku tetap memburu sejuta damai diatas ribuan cinta Walau peluh menyelimuti tubuh ini. Adakah sepenggal duka dalam harapan yang tak sampai ? Adakah secuil nestapa dalam raut yang menengadah ? Hanya doa dan harapan kusembahkan padaMU. Buih-buih ombak menari diatas riaknya golombang Menerpa wajah sang petualang cinta Dalam pekikan suara penanam budi Untuk menuai seggenggam damba, dalam untaian lagu persahabatan. PRAMUKA INDONESIA Bila peluhku tak lagi mengalir. Bertanda jiwaku mati .............. oh sang pembela diri Warnai hidupku, agar aku dapat hidup sejuta tahun lagi.
PENGGALANG YANG GAGAH
Dulu.... aku siaga Sekarang aku penggalag Kupakai seragam pramuka Aku nampak gagah Kacuku berwarna merah putih Bajuku berwarna coklat muda Celanaku berwarna coklat tua Oh..... alangkah gagahnya penampilanku Sangkur dipinggang kiri, tali dipinggang kanan Baretku yang tegak, setegak hati anak pramuka Kubawa tongkat berjalan dengan tegap, benyanyi dengan riang Aku pramuka penggalang. Bunyi langkahku, seirama dengan nada simponimu Lambaian tanganku, sesahdu bisikanmu Tiupan sumpritanku, bagai serunai anak gembala Membawa damai sang pengabdi alam.
SAAT AKU MERENUNG
Bibir ini kaku, diam seribu bahasa Kutermenung dengan wajah yang penuh pilu Membayangkan nasib di penghujung waktu Membawa impianku menerewang dalam senja. Raut wajah ini berbinar disaat hati mulai gundah Seakan telinga tak mau lagi mendengar Pikiranku menerawang kelangit ketujuh Seakan membawaku dalam surga impian Menghibur jiwa dalam kesedihan yang berkepanjangan Orang-orang tak mau lagi peduli padaku Orang-orang tak mau lagi merabah tubuhku Seakan-akan mereka jijik dan muak melihatku TUHAN Jika nasibku terhuyung dalam dosa, maafkanlah aku Jika budiku terlupakan oleh waktu, ampunilah aku Jika asaku terhempas dalam dendam, jinakkanlah aku Kupercaya Engkau pengabdi cinta Yang mampu melebur semua dosa Inilah sebaid cinta kupinta dariMU. Dinding hatiku tinggal puing yang berserahkan Tak lagi sokokoh benteng pertempuran Untuk melawan jeritan hati yang penuh luka Melebur dendam yang terkulai dosa Mencair dalam maaf yang terurai
HIDUP ADALAH PERJUANGAN
Kuberjalan melintasi rintis yang sempit Membawa seuntai kasih,dalam bayang kehidupan Nuansa alam menyibak penggaggas jiwa petualangku Menambah suasana hati riang,dalam keterpurukan batin Yang menyibak secuil dendam. Deru suara kenderaan yang memekikan telinga, mengajariku betapa derasnya Ombak kehidupan. Serunai anak gembala mengalun tanpa ada nada yang sumbang, mengigatkanku Betapa beriramanya lagu kesdihan Alur hidup manusia dalam tangan sang pencipta. Bagai roda pedati berputar Kadang diatas, kadang dibawah. Laba-laba tak lagi membuat jaring seindah kolopak bunga mawar Jangrik tak lagi bernyanyi, semerdu alunanan tembang semusim Semua.....................kosong...................hampa................tak berdaya Kutebas semua dendam untuk mencari sebuah arti kemenangan Dalam renungan malam untuk membawa mimpi menjadi kenyataan Kakiku tak berhenti walaupun lelah menghuyung nadi-nadi persendianku Tubuh ini terus merambah walau langkah terseok dan kaku Kuberjalan dalam tubuh yang sompoyongan Untuk menggapai sebuah arti kehidupan
BALADA ANAK PENGEMIS
Tubuh yang legam, rambut yang kusam Muka yang pasih, tubuh yang lusuh Menyusuri setiap gang dan kanal Mengikuti kemana langkah akan berhenti Ia menadahkan tangan berharap sekeping rupiah Jatuh ditangan yang gemetar, dari sang penabur amal hari ini Segenggam doa ia berharap Seuntai asa ia menanbah Sepuing damba ia menjawab Semoga rezeki hari ini dapat mengganjal perut yang telah kosong Buatmu ayah ...ibu..yang telah rentah termakan usia Dibilik bambu yang beratap langit nan reok pula Mereka habiskan dengan sisa-sisa hidup di penghujung waktu Tanpa nada, tanpa irama dalam sebuah konser kehidupan ibu kota.
TAPAK KAKI YANG BIJAK
Kami yang berjalan diatas kerikil tajam, dibawah terik mentari dengan tubuh Yang terkulai Kami yang menyapa dengan lembut dan haru,dalam dekapan dentuman meriammu Sebagai prajurit satria yang hanyut dalam kelam Sebagai bakti kami kepadamu, Pahlawan ibu pertiwi Kelelahan yang kami rasakan hanyalah segelintir pengorbananmu Langkah yang gontai sebagai pengganti jasadmu, yang pupus dalam medan Perjuangan Andaikan aku masih dapat menjabat tanganmu Andaikan aku masih dapat melihat wajahmu Akan kutunjukan keberanian anak negrimu Dalam suara memborondong meriam, kau tetap mengancung bambu runcingmu Diantara satu melawan seribu Maju.... sekali maju pantang mundur kau surut.... Kau tak pernah mengeluh, kau tak pernah merengek Segeggam harapan kepuasan dalam kemenagan Berkobar dalam dada sang prajurut negri Untuk mengibarkan bendera kemerdekaan Walaupun kamu tlah tiada, sinar dan harapan masih terlintas dalam benak Setiap anak negri ini, bak melati teruntai dalam kalung keabadian , Gemerlap dalam gelapnya malam. Kau pahlawanku ! Semangat perjuanganmu menjadi tiru anak bangsa. Di persada tanah leluhur Kami yang tinggal meneruskan perjuanganmu, berhati baja, berjiwa satria. Diantara tapak kaki kami yang bijak.