BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Tubercul uberculosi osiss berasa berasall dari dari kata tuberk tuberkel el yang artiny artinyaa tonjol tonjolan an kecil kecil dan kerasnyang termasuk waktu system kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri dan paru. TB paru ini bersifat menahun dan secara khas ditandai oleh pembentukan
granuloma
dan
menimbulkan
nekrosis
jaringan.
(http://piasangkipas.wordpress.com http://piasangkipas.wordpress.com)) Tuberk uberkul ulos osis is (TB) (TB) adal adalah ah penya penyaki kitt infe infeks ksii yang yang teru teruta tama ma menye menyera rang ng parenkim
paru
Tuberkulosis
dapat
juga
ditularkan
ke
bagian
tubuh
lainya,termasuk meningens,ginjal,tulang,dan nodus limpfe.(u!anne ".melt!er # Brenda $. Bare,%&&%). Tuber Tuberkul kulosi osiss yang yang biasa biasa dising disingkat kat dan populer populer dengan dengan sebuta sebutan n TB".'a TB".'a merupakan suatu penyakit menular yang biasanya muncul sebagai penyakit paru paru,karena paruparu merupakan lahan yang paling empuk bagi penyakit TB".amun demikian,kini sebagai lahan subur bagi tumbuh dan berkembangya penyakit TB" bukan lagi hanya paruparu saja tapi bias juga kulit,tulang atau organorgan penting di dalam pencernaan.(Gouzali pencernaan.(Gouzali Saydam : juli 2011 2011) *enyaki *enyakitt pada system system pernaf pernafasa asan n merupak merupakan an masala masalah h yang yang sudah sudah umum umum terj terjad adii di masy masyar arak akat at.+ .+ an TB paru paru meru merupa paka kan n peny penyak akit it infe infeks ksii yang yang 1
menye enyeb babkan
kematian
dengan
uruta utan
atas
atau
ang angka
kematian
(mortaliot (mortaliotasti astinggi,a nggi,angka ngka kejadian kejadian penyakit penyakit (morbidita (morbiditas),di s),diagnosi agnosiss dan terapi yang cukup lama.*enyakit ini biasanya banyak terjadi pada egara berkembang atau yang mempunyai tingkat social menengah ke bawah. *enyebab kematian umum di 'ndonesia dan angka kesakitan adalah TB *aru dengan urutan teratas setelah '*-.'ndonesia menduduki urutan ketiga setelah 'ndia dan "hina dalam jumlah penderita TB paru di dunia. enurut 01 sekitar 2 juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 3 juta per tahun (01,4553).+i egara berkembang kematian ini merupakan %67 daari
kematian
penyakit
pencegahan.+iperkirakan
yang
sebenarnya
dapat
diadakan
567 penderita TB berada di egara egara
berkembang.+engan munculnya epidemi 0'8/-'+ di dunia jumlah penderita TB akan meningkat.0asil meningkat.0asil sur9ey sur9ey kesehatan rumah rumah tangga (;T) (;T) tahun 4556 menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa tuberc tuberculo ulosis sis merupak merupakan an penyeba penyebab b kemati kematian an nomor nomor 3 setela setelah h penyaki penyakitt kardi9 kardi9ask askule ulerr dan penyaki penyakitt salura saluran n pernaf pernafasa asan n pada pada semua semua golongan usia dan nomor daari golongan infeksi. +iperk +iperkira irakan kan setiap setiap tahun tahun <6&.&&& <6&.&&& kasus kasus baru baru TB paru paru dimana dimana sekita sekitarr 4/3 penderita terdapat disekitar puskesmas,4/3 ditemukan di pelayanan rumah
2
akit/klinik pemerintah dan swasta,praktek swasta dan sisanya belum terjangkau unit unit pelayan pelayanan an kesehat kesehatan. an.eda edangka ngkan n kemati kematian an karena karena TB paru paru diperk diperkir irakan akan 4=6.&&& per tahun. *eny *enyak akit it TB paru paru meny menyer eran ang g
seba sebagi gian an besa besarr kelo kelomp mpok ok usia usia kerj kerjaa
produktif,penderita TB paru kebanyakan dari kelompok ekonomi rendah.+ari tahun 45564552,caku 45564552,cakupan pan penderita penderita TB *aru dengan strategis strategis +1T (+irectly (+irectly 1bser9ed Treatent hortcourse "hemotherpy) atau pengawasan lansung menelan obat jangka pendek /setiap hari baru mencapai 3>7 dengan angka kesembuhan 2=7sebelum strategi +1T (45>5455<) cakupanya sebsar 6>7 dengan angka kesembuhanyang dapat dicapai hanya <&>&7 karena pengobatan yang teratur dan kombinasi obat yang tidak cukup di masa lalu kemungkinan telah timbul kekebalan kuman TB teraddap 1-T 1-T (1bat -nti Tuberculosis) secara meluas atau Multi Drug Resistance (+;) Berd Berdas asar arka kan n hal ters tersebu ebut, t,ma maka ka penul penulis is tert tertar arik ik mela melaku kukan kan stud studii kasu kasuss keperawatan dengan judul ?-suhan eperawatan *ada lien y.@T@ dengan kasus sitem pernafasan : TB *aru di ruang perawatan 'nterna di ;A+ -jjapnge oppeng.
3
B. Tujuan 4. Tujuan Amum Antukmemperoleh gambaran penatalakasanaan -suhan eperawatan pada
lien y.@T@ dengan kasus TB *aru di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjappange oppeng. %. Tujuan husus a. embandingkan antara data yang tercantum di dalam teori dengan data dari hasil pengkajian pada kasusTB *aru y.@T@ di ;uang *erawatan interna ;A+ -jjappange oppeng. b. embandingkan antara diagnosa keprawatan yang terdapat dalam teori dengan diagnosa
keperawatan yang ditemukan
pada kasus TB *aru
y.@T@ di ;uang *erawatan interna ;A+ -jjappange oppeng. c. embandingkan antara perencanaan asuhan keperawatan yang terdapat dalam teori dengan perencanaan keperawatan yang disusun pada kasus TB *aru y.@T@ di ;uang *erawatan interna ;A+ -jjappange oppeng. d. embandingkan antara pelaksanaan implementasi keperawatan yang terdapat
dalam teori dengan pelaksanaan implementasi keperawatan
pada kasus TB *aru y.@T@ di ;uang *erawatan interna ;A+ -jjappange oppeng. e. embandingkan antara e9aluasi keperawatan yang terdapat dalam teori dengan e9aluasi keperawatan yang dilakukan
pada kasus TB *aru
y.@T@ di ;uang *erawatan interna ;A+ -jjappange oppeng. f. enerapkan metode pendokumentasian asuhan keperawatan pada kasus TB *aru y.@T@ di ;uang *erawatan interna ;A+ -jjappange oppeng. C. Manfaat
4
4.
Bagi *elayanan esehatan +apat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan khususnya kepada *erawat dalam mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan dan keperawatan serta lebih terampil memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.
%.
Bagi 'nstitusi ebagai sumber informasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan keperawatan dimasa yang akan datang sehingga dapat menghasilkan tenaga profesi pemula yang memiliki sikap, tingkah laku dan kemampuan melaksanakan praktek keperawatan secara profesional
3.
Bagi lien emberi kesempatan kepada klien untuk menerima asuhan keperawatan dalam membantu pemecahan masalah kesehatan yang dialami oleh klien.
<.
Bagi *enulis ebagai bahan e9aluasi tentang kemampuan penerapan konsep ilmu keperawatan yang nyata.
D. Metodologi 1. aktu danTempat *elaksanaan tudi -suhan eperawatan
*elaksanaan studi asuhan keperawatan pada y.@T@ dengan kasus TB paru dilaksanakan di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjapange oppeng selama % hari sejak tanggal 45 ei sampai %& ei %&46. 5
%. umber dan Tehnik *engumpulan +ata a. umber +ata 4) +ata primer ialah data yang diperoleh secara langsung dari klien mengenai kondisi dan keluhannya. %) +ata sekunder ialah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui keluarga, tenaga kesehatan serta literatur kesehatan yang berhubungan dengan keadaan pasien. b. Tehnik *engumpulan+ata Antuk menghimpun data dalam pengkajian data digunakan tehnik sebagai berikut :
4) 1bser9asi (*engamatan) aitu mengamati secara langsung mengenai keadaan klien dengan melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan keadaan klien. %) etode awancara ('nter9iew) engadakan wawancara dengan langsung dengan klien 3) *emeriksaan Cisik
6
klien dengan melakukan pertanyaan
elakukan pemeriksaan fisik kepada klien dengan tehnik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. <)
+okumentasi ang berhubungan dengan klien termasuk hasilhasil diagnostic, test, program pengobatan, interpretasi dan tindakan yang telah diberikan.
3. -nalisa +ata -nalisa data dilakukan dengan melakukan analisa kesenjangan pada masingmasing tahapan proses keperawatan antara teori dan temuan pada kasus selanjutnya menjadi pembanding.
BAB II TINJAUAN PUTA!A A. !on"e# Da"ar Medi" 1. Pengertian
Tuberkolosis adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu basil aerobik tahan asam yang ditularkan melalui udara (airborne). *ada hampir semua kasus infeksi tuberculosis didapatkan melalui inhalasi partikel kuman yang kecil (sekitar 46 mm).
7
Tuberkulosis paru (TB *aru) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru. (Brunner # uddarth, %&&%). Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Myobacterium tuberculosis). ebagian besar kuman menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. (+epkes ;', %&&=). lasifikasi Tuberculosis di 'ndonesia yang banyak dipakai berdasarkan kelainan klinis, radiologist dan mikrobiologis : 4.
Tuberkulosis paru
%.
Bekas tuberculosis
3.
Tuberkulosis paru tersangka yang terbagi dalam :
TB *aru tersangka yang diobati (sputum BT- negatif, tapi tanda tanda lain positif)
TB paru tersangka yang tidak dapat diobati (sputum BT- negatif dan tandatanda lain meragukan) (+epkes ;', %&&>)
8
$. Anato%i &i"iologi 'a%(ar 1 -natomi istem *ernafasan
9
(*restasiherfen.blogspot.com/%&&5)
*aru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar toraks, yang merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan 10
tekanan. *aruparu ada dua, merupakan alat pernafasan utama, paruparu mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak di dalam mediastinum. ediastinum adalah dinding yang membagi rongga toraks menjadi dua bagian. ediastinum terbentuk dari dua lapisan pleura. emua struktur toraks kecuali paruparu terletak diantara kedua lapisan pleura. Bagian terluarparuparu dilindungi oleh membran halus dan licin yang disebut pleura yangjuga meluas untuk membungkus dinding interior toraks dan permukaan superior diafragma, sedangkan pleura 9iseralis melapisi paru paru. -ntara kedua pleura ini terdapat ruang yang disebut spasium pleura yang mengandung sejumlah kecil cairan yang melicinkan permukaan dan memungkinkan keduanya bergeser dengan bebas selama 9entilasi. etiap paru dibagi menjadi lobuslobus. *aru kiri terdiri atas lobus atas dan bawah. ementara paru kanan mempunyai lobus atas, tengah dan bawah. etiap lobus lebih jauh dibagi lagi menjadi segmen yang dipisahkan oleh fisurel yang merupakan perluasan pleura. +alam setiap lobus paru terdapat beberapa di9isidi9isi bronkus. *ertama adalah bronkus lobaris (tiga pada paru kanan dan pada paru kiri). Bronkus lobaris dibagi menjadi bronkus segmental (sepuluh pada paru kanan dan delapan pada paru kiri). Bronkus
11
segmental kemudian dibagi lagi menjadi bronkus sub segmental. Bronkus ini dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki arteri, limfotik dan syaraf. Bronkus subsegmental membantu percabangan menjadi bronkiolus. Bronkiolus membantu kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk laposan bagian dalam jalan nafas. Bronkus dan bronkiolus juga dilapisi selsel yang permukaannya dilapisi oleh silia dan berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan benda asing menjauhi paruparu menuju laring. Bronkiolus kemudian membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi saluran transisional antara kalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas. Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus al9eolus dan jakus al9eolar kemudian al9eoli. *ertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi di dalam al9eoli. *aru terbentuk oleh sekitar 3&& juta al9eoli. Terdapat tiga jenis sel sel al9eolar, yaitu tipe ' adalah sel membentuk dinding al9eolar. elsel al9eolar tipe '' adalah selsel yang aktif secara metabolik, mensekresi sufraktan, suatufostolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah al9eolar agar tidakkolaps. el al9eoli tipe ''' adalah makrofag yang merupakan selsel fagosit besar yang memakan benda asing, seperti lendir dan bakteri, bekerja sebagai mekanisme pertahanan yang penting.
12
(melt!er # Bare, %&&%). ). Etiologi !enyebab tuberkulosis adala" Myocobacterium tuberculosis, sejenis kuman
berbentuk batang dengan ukuran panjang 4/Am.
Tergolong dalam kuman Myobacterium tuberculosae comple# adalah: a. . Tuberculosae b. 8arian -sian c. 8arian -frican ' d. 8arian -frican '' e. . Bo9is ebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Dipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut bakteri tahan asam (BT-). 0al ini terjadi karena kuman bersifat dormant , tertidur lama selama bertahuntahun dan dapat bangkit kembali menjadikan tuberkulosis aktif lagi. +i dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni dalam sitoplasma makrofag. (-sril Bahar,%&&4). umber penularan adalah penderita TB BT- positif. *ada waktu bersin atau batuk, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk +roplet (percikan dahak). +roplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. 1rang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernapasan. elama kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, 13
melalui sitem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran napas, atau penyebaran langsung kebagianbagian tubuh lainnya. +aya penularan dari seorang
penderita
ditentukan
oleh
banyaknya
kuman
yang
dikeluarkandari parunya. akin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Caktorfaktor
yang
menyebabkan
seseorang
terinfeksi
oleh
icobacterium tuberculosis : a. 0erediter : resistensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan ditrurunkan secara genetik. b. Eenis elamin : pada akhir masa kanakkanak dan remaja. -ngka kematian dan kesakitan lebih banyak terjadi pada anak perempuan. c. Asia : pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi. d. *ada masa puber dan remaja dimana masa pertumbuhan yang cepat, kemungkina infeksi cukup tinggi karena diit yang tidak adekuat. e. eadaan stress : situasi yang penuh stress (injury atau penyakit, kuranga nutrisi, stress emosional, kelelahan yang kronik) f. eningkatnya seksresi steroid adrenal yang menekan reaksi inflamasi dan memudahkan untuk penyebarluasa infeksi. g. -nak yang mendapat terapi kontikosteroid kemungkinan terinfeksi lebih mudah. h. utrisi : status nutrisi kurang. i. 'nfeksi berulang : 0'8, easles. *ertusis j. Tidak mematuhi aturan pengobatan. *. In"iden
14
*enyakit TB adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman mykrobakterium tuberkulosa telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. *rogram penanggulangan secara terpadu dilaksanakan pada tahun 4556 melalui
strategi
+1T
(+irectly
1bser9ed
Treatment
hortcourse
"hemoterapy), meskipun sejak tahun 4553 telah dicanagkan kedaruratan global penyakit tuberculosis . egelisahan global ini didasarkan pada fakta bahwa pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil disembuhkan
terutama
penderita
menular
(BT-
positif).
*enyebab
tuberculosisi paru terjadi kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. *artikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 4% jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultra9iolet, 9entilasi yang buruk dan kelembaman. +alam suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan berharihari sampai berbulanbulan. B"$ partikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat, maka akan menempel pada jalan nafas atau paruparu. uman akan dihadapi pertama kali oleh neutrofil. emudian baru oleh makrofag. ebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag kewar dari dari cabang trakea bronchial bersama gerakan silia dalam sekretnya. Bila kuman menetapkan di jaringan paru, maka akan berkembang biak dalam sitoplasma makrofag. +isini kuman dapat terbawa masuk ke organ tubuh 15
lainnya. Bila masuk ke arteri pulmonalis maka terjadi perjalanan ke seluruh bagian paru menjadi TB milier. +. Patofi"iologi etika seorang klien TB paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tidak sengaja keluarlah droplet nuklei dan jatuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya. -kibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang panas, droplet nuklei tadi menguap. enguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan membuat bakteri ini terhirup oleh orang sehat, maka orang itu berpotensi terkena infeksi bakteri tuberkulosis. *enularan bakteri lewat udara disebut air$borne in%ection . bakteri yang terisap akan melewati pertahanan mukosilier saluran pernapasan dan masuk hingga al9eoli. *ada titik lokasi di mana terjadi implantasi bakteri, bakteri akan menggandakan diri (multiplying&' Bakteri tuberkulosis dan fokus ini disebut fokus primer atau lesi primer (fokus $hon). ;eaksi juga terjadi pada jaringan limfe regional, yang bersama dengan fokus primer disebut sebagai kompleks primer. +alam waktu 3> minggu, inang yang baru terkena infeksi akan menjadi sensitif terhadap tes tuberkulin atau tes antouF. ,. Manife"ta"i !linik
*emeriksaandiagnosa a. ultur sputum: positif untuk mycobacterium tuberculosis b. Giehleelsen : positif untuk basilbasil asam cepat
16
c.
Teskulit (**+, antouF, *otongan 9olumer) menunjukkan : infeksi masa lalu dan adanya anti bodi, tetapi tidak secara berarti menujukkan penyakit
d. e. f.
aktif. Coto thoraF : menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas. 0istologi atau kulutr jaringan : positif untuk mycobacterium tuberculosis *emeriksaan fungsi paru : penurunan kapasitas 9ital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara residu dan kapasitas paru total, dan penurunan satuarasi desigen sekunder terhadap infiltrasi perenkim atau fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural.
$ejala klinik tuberculosis dapat dibagi dalam dua golongan yaitu gejala respiratorik dan gejala sistemik. a.
$ejala respiratorik 4. %. 3.
b.
Batuk lebih dari 3 minggu Batuk darah yeri dada
$ejala sistemik 4. +emam %. $ejala sistemik lainH keringat malam, anoreksia dan berat badan
menurun. -. Te"t Diagno"tik $ejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama %3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat 17
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan (+epkes, %&&>). eluhan yang dirasakan pasien tuberkulosis dapat bermacammacam atau malah banyak pasien ditemukan TB tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan.. $ejala tambahan yang sering dijumpai (-sril Bahar , %&44). 4. +emam Biasanya subfebril menyerupai demam influen!a. Tetapi kadangkadang dapat mencapai <&<4I". %. Batuk/Batuk Berdahak Terjadi karena iritasi pada bronkus. 3. esak nafas esak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paruparu. <. yeri +ada yeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. 6. alaise $ejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan). Badan makin lama makin kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan keringat pada malam hari tanpa akti9itas.
. Penalak"anaan Medik Eenis obat yangdipakai untuk penderita TB adalah :
1bat primer
1bat sekunder
18
4. %. 3. <. 6. >. =. 2.
'soni!id (0) ;ifampisin (;) *ira!inamid (G) treptomsin Jtambutol (J) Tiaseta!on 8iomisin apreomisin
4. %. 3. <. 6.
Jkonamid *rotionamid ikloserin anamisin *- (*ara -mino aliciclyc -cid)
*enilaian keberhasilan pengobatan didasarkan pada hasil pemeriksaan bakteriologi dan klinis. esembuhan tuberculosis paru yang baik akan memperhatikan
sputum
BT-(),
adanya
perbaikan
radiology
dan
menghilangkan gejala a. omplikasi 4) Batuk darah %) *neumothoraF 3) Duluh paru <) $agal nafas 6) $agal jantung >) Jfusi pleura b. *encegahan +apat dilakukandengan cara : 4) 8aksinasi B"$ pada bayi dan anak %) Terapi pencegahan 3) +iagnosa dan pengobatan tuberculosis pengobatan (K) untuk penularan B. !on"e# Da"ar A"u/an !e#era0atan
*erawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk 19
pelayanan biopsikososialspiritual yang menyeluruh ditujukan kepada indi9idu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. edangkan asuhan keperawatan adalah suatu proses rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien / pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. -suhan keperawatan dilaksanakan melalui metode proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi kode
etik
dan
etika
keperawatan
dalam
lingkup
wewenang
serta
tanggungjawabnya. *roses keperawatan bertujuan membantu indi9idu untuk menentukan masalah kesehatan yang dirasakan dengan mengajak indi9idu dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kesehatannya. embantu indi9idu mengembangkan potensianya memelihara kesehatan seoptimal mungkin agar tidak selalu bergantung pada orang lain dan memnuhi kebutuhannya membantu indi9idu memperoleh derajat kesehatannya seoptimal mungkin. *roses keperawatan adalah suatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan keperawatan yang mempunyai < tahap yaitupengkajian (assesment), perencanaan (planning), pelaksanaan (implementasi) dan e9aluasi. (*riharjo ;:%&&2) 1. Pengkajian
20
+alam pengkajian yang dilakukan adalah pengkajian data dasar meliputi : a. 'dentitas 4)
'dentitas klien
:
ama,
umur,
jenis
kelamin,
pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan alamat. %)
'dentitas penanggung
: nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan dan alamat. b. eluhan utama yang la!im ditemukan pada klien nyeri dada, batuk. *ada umumnya ditemukan klien menderita TB paru nyeri dada, sesak nafas, batuk, dan penurunan nafsu makan. c. ;iwayat kesehatan a)
ekarang
:
+iawali
dengan
keluhan
sudah
beberapa
kali
mengalami sesak nafas. b)
asa lalu
: yang perlu dikaji yaitu apakah ada riwayat gangguan
pernafasan. c)
eluarga
: -pakah ada keluarga yang menderita penyakit sama
dengan klien. d. ;iwayat kesehatan / kehamilan husus untuk anak usia & L 6 tahun, meliputi : 4) *renatal care meliputi : Berapakali pemeriksaan kehamilan, keluhan selama hamil (perdarahan, infeksi, ngidam, muntahmuntah, demam,
21
perawatan saat hamil). ;iwayat terkena sinar dan terapi obat, kenaikan berat badan selama hamil, berapa kali imunisasi TT, golongaan darah ibu dan golongan darah ayah. %) atal meliputi : Tempat melahirkan (;, linik, ;umah), lama dan jenis persaalinan (spontan, torceps, operasi), penolong persalinan (dokter, bidan, dukun beranak), cara untuk memudahkan persalinan (drips, obat perangsang), komplikasi waktu lahir (robek perineum, infeksi nifas). 3) *ost natal meliputi : ondisi bayi (BB dan *B lahir), apakah anak mengalami penyakit kuning, kebiruan, kemerahan, problem menyusui dan BB tidak sehat. Antuk semua usia meliputi : 4) *enyakit yang pernah dialami (demam, batuk, diare) %) ecelakaan yang penah dialami (jatuh, tenggelam, kecelakaan lalu lintas dan keracunan) 3) *ernah keracunan (makanan, obatobatan !at / substansi kimia dan tekstil) <) onsumsi obtobatan bebas 6) *erkembangan anak dibanding saudarasaudaranya (lambat, sama, cepat)
22
e. ;iwayat esehatan keluarga 4) *enyakit anggota keluarga (alergi, asma, TB", hipertensi, penyakit jantung, anemia, migraine, +, kanker dan jiwa) %) $enogram
f. ;iwayat imunisasi eliputi jenis imunisasi (B"$, +*T, *olio, "ampak, 0epatitis), waktu pemberian dan reakssi setelah pemberian. g. ;iwayat tumbuh kembang 4) *ertumbuhan fisik a) Berat Badan b) Tinggi Badan c) aktu Tumbuh $igi %) *erkembangan tiap tahap eliputi usia anak saat: a) Berguling b) +uduk c) erangkak d) Berdiri
23
e) Berjalan f) enyum kepada orang lain pertama kali g) Bicara pertama kali h) Bepakaian tanpa bantuan h. ;iwayat utrisi 4) *emberian -' a) *ertama kali disusui b) "ara pemberian (setiap kali menangis, terjadwal) c) Dama pemberian (berapa tahun) %) *emberian susu formula a) -lasan peberian b) Eumlah pemberian c) "ara pemberian (dengan dot atau sendok) 3) *ola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini, meliputi: a) Eenis nutrisi b) Dama pemberian (dimulai dari usia & L < bulan, < L 4% bulan, dan sampai saat ini) i.
;iwayat psikososial 4) -pakah ibu tinggal di apatemen, rumah sendiri atau kontrakM %) Dingkungan berada di kota kecamatan atau desaM
24
3) -pakah ada tangga yang bisa berbahaya M <) 0ubungan antara anggota keluarga (harmonis atau berjauhan)M j.
;iwayat spiritual 4) upport sistem dalam keluarga %) egiatan keagamaan
k. ;eaksi hospitalisasi 4) *engalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap. a) engapa anak membawa ibunya ke rumah sakitM b) -pakah dokter menceritakan tentang kondisi ibunyaM c) Bagaimana perasaan anaknya saat ini (cemas, takut khawatir atau biasa saja)M d) -pakah anaknya akan selalu berkunjung (ya, kadangkadang atau tidak)M e) i iap apaa ya yang ng ak akan an ti ting nggal gal de deng ngan an ib ibuny unyaM aM (s (sua uami mi,, an anak ak at atau au keluarga) %) *emahaman ibu tentang sakit dan rawat inap a) engapa keluarga / anak membawa ke rumah sakitM b) -papenyebab kamu sakitM c) -pakah dokter menceritakan keaadaanmuM
25
d) Bagaimana rasanya dirawat di rumah sakit (bosan, takut atau senang)M l.
-kti9itas seharihari ang perlu dikaji yaitu bagaimana nutrisi, cairan, eliminasi B- dan B-B, pola istirahat tidur, olah raga, personal hygiene, rokok, alkohol dan obatobatan, akti9itas mobilitasasi fisik dan rekreasi.
m. ;i9iew of sistem 4) eadaan umum klien %) Tanda L tanda 9ital 3) -ntrometri (TB, BB, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar perut, skin told). <) istem pernafasan
: yang perlu dikaji adalah apakah terdapat
pernafasan cuping hidung, apakah terdapat secret, pembesaran kelenjar tyroid, apakah ada tumor, bagaimana bentuk dada, perbandingan ukuran anterior, posterior dan trans9ersal, apakah terdapat retraksi pada gerakan dada, apakah memakai otot bantu pernafasan, suara nafas bagaimana, 9ocal premitus, ronchi, whee!ing, stridor, raleF, clubbing finger.
26
6) istem cardio9ascular : "onjuncti9a anemis, bibir pucat, arteri carotis lemah, akral dingin, cyanosis perifer, tekanan darah, 9ena jugularis, suara jantung, apakah ada bising aorta dan apakah ada murmur. >) isitem pencernaan
: Bibir kering, pecahpecah, kehilangan selera
makan, mual, muntah, lidah kotor ujungnya merah nyeri perabaan pada abdomen, hepatomegali, gaster kembung, hepar, teraba, ginjal, apakah terjadi pembesaran. =) istem indera a) ata
: kelopak mata, bulu mata, alis mata, 9irus dengan
menggunakan snellen chard, lapang pandang. b) 0idung
: *enciuman bagaimana, perih di hidung, trauma dan
mimisan, secret yang menghalangi penciuman. c) Telinga
: Cungsi pendengaran, kanal auditoris. erumen.
2) istem syaraf ang dikaji adalah : Cungsi serebal, status mental (orientasi, daya ingat, perhatian dan perhitungan, bahasa), kesadaran (eyes, motorik, 9erbal, dengan $"), bicara, ekspresif, recepti9e. a) Cungsi "ranial (4) er9us ' (olfaktorius) sensasi terhadap baubauan (%) er9us '' (okti9us) 9isus, lapang pandang
27
(3) er9us ''', '8, 8' (o9ulomotorius, troklearis, abdusen), gejala bola mata pupil (<) er9us 8 (Trigeminus) sensorik, motorik, otonom (6) er9us 8''(8asialis) sensorik, motorik, otonom. (>) er9us
8'''(9estibuloklearis/auditorius)
pendengaran,
keseimbangan (=) er9us 'N (glaso9aringius) (2) er9us N (9agus) gerakan u9ula, rangsang muntah/menelan. (5) er9us N' (aksesorius) sernotle, domostoideus, trapesius. (4&) er9us N''(hipoglesus) gerakan lidah. b) Cungsi motorik meliputi massa otot, tonus otot, kekuatan otot. c) Cungsi sensorik meliputi suhu, nyeri, getaran, posisi diskriminasi. d) Cungsi cerebellum meliputi koordinasi dan keseimbangan e) ;efleF bisep, trisep, patella, babiski. f) 'ritasi meningen meliputi kaku kuduk, lasague sign, brud!inki '/''. 5) istem muskuloskletal a)
epala (bentuk kepala, gerakan)
b)
8etebrae (scoliosis, lordosis, kyposis, gerakan, ;1, fungsi gerakan)
28
c)
*el9is
(gaya
jalan,
gerakan,
;1,
tredelberg
test,
ortolani/barlow) d)
Dutut (bergerak, kaku, geraakan, mc murray test, ballorement test)
e)
aki (bengkak, kaku, kemampuan jalan, tanda tarikan)
f)
Tangan (bengkak, gerakan, ;1).
4&) istem integumen a)
;ambut (warna, mudah dicabut/rontok)
b)
ulit (warna, temperature, kelembaban, bulu kulit, erupsi, tahi lalat, ruam, tekstur)
c)
uku (warna, permukaan kuku, mudah patah, kebersihan)
44) istem endokrin meliputi : a)
elenjar thyroid
: tidak ada pembesaran
b)
Jkspresi urine
: normal
c)
uhu tubuh
: tidak seimbang, keringat tidak berlebihan
d)
Tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut
4%) istem perkemihan a)
Tidak ada odema palpebra, moon face, odema anasarba.
b)
eadaan kandung kemih tidak dapat diidentifikasi
c)
Tidak ada nocturia, dysuria, kencing batu.
29
43) istem reproduksi anita
: eadaan payudara (putting, aerola, mammae), masih
kecil, laia mayora dan labia minora (bersih tidah bau) Dakilaki : keadaan penis (belum disirkum sisi tida ada, lesi.edema dan implamasi (bersih dan tidak bau). 4<) istem immune Tidak ada alergi terhadap cuaca, debu, bulu binatang atau !at kimia, alergi aksesoris perak. $. Da%#ak ke(utu/an da"ar %anu"ia M2o(a2teriu% tu(er2ulo"i"
-irbone / inhalasi droplet
aluran pernafasan
aluran pernafasan atas
saluran pernafasan bawah
Bakteri yang besar bertahan di Bronkus
paru L paru
*eradangan bronkus
al9eolus -l9eolus mengalami onsolidasi dan Jksudasi
terjadi perdarahan
*enumpukan sekret
Jfektif
tidak efektif
ecret keluar saat batuk
secret sulit dikeluarkan
$angguan pertukaran gas
demam
30
penyebaran bakteri secara Dimfa hematogen
anoreksa alaesa mual, muntah
kelebihan
batuk terus menerus
obstruksi *eningkatan suhu kebutuhan
terhisap orang
'ntoleransi akti9itas
sesak nafas *erubahan nutrisi kurang dari
;esiko penyebaran infeksi
$angguan polanafastid akefektif
Bersihan jalan nafas tidak efektif
$angguan pola istrahat / tidur umber : *rice # ilson (%&&6) dan +oengoes(%&&&)
). Diagno"a !e#era0atan ang la3i% terjadi +iagnosa keperawatan yang la!im terjadi pada klien Tuberkulosis paru
adalah : ( Doengoes( Marilyn 2000& a) ebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental atau batu. b) utrisi kurang dari kebutuhan brhubungan dengan keletihan, anoreksia atau dispnia c) *otensial terhadap transmisi infeksi yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang resiko potongan . d) *otensial terjadinya kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efektif proses dan kerusakan membran al9eolar L kapiler. e) $angguan pemenuhan kebutuhan tidur berhubungan daerah sesak napas dan nyeri dada. f) 'ntoleransi akti9itas berhubungan dengan kelemahan. g) urang pengetahuan berhubungan dengan kurng informasi tentang penyakit yng diderita 31
*. Inter4en"i a. +iagnosa ' Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental /
batuk Tujuan riteria 0asil
: :
memperbaiki obstrakasi jalan nafas pasien dapat mempertahankan jalan nafas dan
mengeluarkan sekret tanpa bantuan. Tabel 4 ;encana tindakan keperawatan pada lien dengan gangguan sistem pernafasan : TB *aru ? +iagnosa '@
4.
'nter9ensi aji Desi pola nafas klien
4.
;asional *ola nafas menentukan apa ada
%. 3.
secret kental atau tidak Antuk mengeluarkan dahak upaya tidak terdapat obstrikasi
%. -njurkan batuk efektif. 3. -njurkan klien untuk membuang dahak.
b. +iagnosa '' c. utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan keletihan, anoreksia atau dispnia 32
Tujuan
: enunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan
dengan nilai laboratorium normal. riteria 0asil : Berat badan klien meningkat Tabel % ;encana Tindakan eperawatan pada lien dengan gangguan sistem pernafasan: TB paru@ +iagnosa ''@
4.
'nter9ensi aji status nutrisi klien.
4.
;asional enentukan inter9ensi selanjutnya.
%.
aji intake dan output klien.
%.
embantu dalam mengidentifikasi kebutuhan.
3.
-njurkan klien makan sedikit tapi 3.
emaksimalkan masukan nutrisi
sering. tanpa kelemahan.
d. +iagnosa ''' 'ntoleransi akti9itas berhubungan dengan kelemahan. Tujuan : kebutuhan akti9itas klien dapat terpenuhi secara mandiri riteria hasil : klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri. Tabel 3 ;encana Tindakan eperawatan pada lien dengan $angguan istem pernafasan : TB paru@ +iagnosa '''@
4.
aji
'nter9ensi kemampuan klien
untuk 4.
melakukan akti9itas seharihari.
;asional Antuk mengetahui sejauh mana kemampuan
33
klien
dalam
%.
-njurkan klien untuk mengubah
posisi setiap % jam. 3. -njurkan keluarga
klien
%.
melakukan akti9itas . engubah posisi
3.
memperlancar peredaran darah. embantu dalam pergerakan
untuk
dapat
membantu akti9itas klien. bertujuan
mencegah
terjadinya
kekakuan otot.
e. +iagnosa '8 urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya. Tujuan
: lien dapat menjelaskan pemahaman tentang kondisi,
riteria 0asil
prognosis dan kebutuhan pengobatan. : supaya klien dapat mengerti tentang penyakit yang diderita.
Tabel < ;encana Tindakan eperawatan pada lien dengan $angguan istem *ernafasan TB paru@+iagnosa '8@ 4.
'nter9esi aji tingkat pengetahuan klien
4.
;asional Antuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
%.
klien
tentang
Berikan informasi tentang
perawatan dan pengobatan. 3. Berikan 0J tentang penyakit yang
penyakitnya. %. Antuk memberikan pengetahuan pada klien tentang penyakitnya.. 3. Antuk memberikan informasi dan
diderita.
pengetahuan tentang penyakitnya. 34
+. E4alua"i Tahap e9aluasi dalam proses perawatan mencakup pencapaian terhadap
tujuan apakah berhasil atau tidak setelah dilakukan inter9ensi, apakah masalah teratasi atau tidak dan apabila tidak berhasil maka perlu dikaji kembali, direncanakan dan dilaksankan dalam jangka waktu yang panjang atau pendek tergantung respon klien dan keefektifan inter9ensi.
A.
BAB III TINJAUAN !AU Pengkajian !e#era0atan 4. *engumpulan +ata a. Biodata 4) 'dentitas lien a) ama : ?y. T@ b) Amur : 26 tahun c) Eenis kelamin : *erempuan d) -gama : 'slam e) tatus : awin f) *ekerjaan : ';T 35
g) uku / bangsa : Bugis / 'ndonesia h) Tanggal asuk : 43 L &6 L %&4> i) Tanggal *engkajian : 45 L &6 %&4> j) +iagnosa edik : TB *aru k) -lamat : Daringgi %) 'dentitas *enanngungjawab : a) ama : 'da b) Amur : <& tahun c) *ekerjaan : ';T d) -lamat : +esa Daringgi e) 0ubungan dengan klien: -nak 3) eluhan Atama / alasan masuk ;umah sakit a) eluhan utama : yeri dada dan tembus kebelakang b) -lasan masuk ;umah sakit : lien masuk ;umah akit pada hari hari ;abu 43 ei %&4> dengan keluhan sesak napas, dan nyeri dada tembus kebelakang dalam4& hari yang lalu. c) Caktor pencetus : mendadak d) Damanya keluhan : 4& hari yang lalu e) Caktor yang memperberat : jika berakti9itas <) ;iwayat kesehatan a) ;iwayat kesehatan sekarang lien masuk ;umah sakit diantar oleh anaknya dengan keluhan sakit pada dada yang tembus kebelakang yang dialami 4& hari yang lalu. b) ;iwayat kesehatan lalu lien pernah masuk *uskesmas Batu L Batu dengan keluhan batukbatuk. c)
;iwayat kesehatan keluarga lien mengatakan : tidak ada keluarganya yang pernah mengalami penyakit TB paru
$enogram 36
$'
$ ''
$ ''' 855
50
38
48
42
?
?
?
40
eterangan : : Dakilaki : perempuan : garis keturunan : garis perkawinan N : meninggal : lien M : Amur tidak diketahui : garis serumah $ ' : kakek dan nenek klien meninggal karena faktor usia $ '' : ayah dan ibu klien meninggal karena sakit $ ''' : klien menderita penyakit TB *aru d) ;iwayat psikososial (4) *ola konsep diri a) *eran : klien berperan aktif sebagai ibu ruimah tangga b) 'deal diri : klien berharap cepat sembuh dan kembali ke rumahdan berkumpul bersama keluarganya. c) $ambaran diri : klien memndang dirinya biasabiasa saja dan tidak ada yang diistimewa d) 'dentitas diri : klien merasa puas dan menerima kodrat sebagai wanita. (%) *ola kognitif : klien dapat berkomunitas dan berbicara dengan jelas . (3) *ola keputusan : klien menyerahkan kepada allah T. 37
(<) *ola interkasi (6) +ata spiritual
: klien dapat berinteraksi dengan baik dan perawat dengan keluarga klien : lien mengatakan yakin kepada -lla T, lien mengatakan yang dialami adalah cobaan dari -llah T.
(>) ;iwayat 0ospitalisasi 4) lien dirawat di rumah sakit karena sakit TB" %) lien pernah di rawat di puskesmas Batu L Batu (=) *emeriksaan Cisik 4) eadaan umum klien : tampak lemas %) esadaran : komposmentis 3) Jkspresi wajah : tampak lemas <) Tanda Tanda 8ital a) T+ : 4<&/=& mmhg b) *ernafasan : %& F / i c) uhu : 3>,6 I" d) adi : >& F / i e) Berat Badan : <& kg f) Tinggi Badan : 46& cm 6) epala a) 'nspeksi eadaan rambut dan 0ygiene kepala (a) arna rambut : Berwarna hitam dan putih (b) *enyebaran : tidak merata (c) udah rontok : rontok (d) ebersihan rambut : kotor b) ulit 'nspeksi (a) arna kulit : awo matang (b) Earingan parut : tidak ditemukan (c) Jdema : tidak ditemukan (d) Desi : tidak ditemukan c) uka 'nspeksi (a) Bentuk wajah : 19al (b) $erakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal (c) Jkspresi wajah : pucat dan cemas d) ata 'nspeksi (a) *elpebra : Tidak mengalami oedema 38
(b) clera (c) "onjungti9a
: tidak mengalami icterus : Tidak mengalami radang dan
anemis (d) *upil : isokor kiri L kanan (e) *osisi mata : simetris kiri L kanan (f) $erakan bola mata : dapat bergerak ke segala arah (g) *enutupan kelopak mata : +apat menutup dan terbuka (h) eadaan bulu mata : tidak panjang dan tidak pendek (i) eadaan 9isus : tidak ada kelainan (j) *englihatan : sudah kabur e) 0idung dan sinus : simetris kiri L kanan f) Telinga : simetris dengan pangkal heliks g) ulut : kotor dan gigi tampak kuning h) Deher : tidak ada kelenjar tyroid i) ThoraF dan pernapasan : irama regular j) Eantung (4) *alpasi : tidak teraba iktus cordis. (%) *erkusi : tidak terdapat hipertropi Eantung (3) -uskultasi (a) BE ' : Dup (b) BE '' : +up k) -bdomen : ormal l) $enetalia dan -nus : tidak dilakukan pengkajian m) Jkstremitas (4) Jkstremitas atas (a) otorik : simetris kiridan kanan (b) ;efleks Biceps kanan/kiri : tidak dilakukan pengkajian Babinsky kanan/kiri : tidak dilakukan pengkajian (c) ensori yeri : *eka terhadap sensori nyeri ;angsangan suhu : peka terhadap rangsangan ;asa raba : peka terhadap rasa raba (%) Jkstremitas bawah (a) otorik $aya berjalan : tidak dilakukan pengkajian Tonus otot kanan/kiri: kesan normal dimana tidak terdapat tahanan aktif yang 39
kuat.
(b) ;eflek Babinsky kanan/kiri : egati9e (c) ensori yeri : *eka terhadap sensori nyeri ;angsangan suhu : *eka terhadap rangsangan suhu ;asa raba : *eka terhadap rasa raba
%. -kti9itas sehari L hari Tabel . 6 -kti9itas seharihari lien y.T dengan $angguan sistem *ernafasan : TB paru +i ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjapange oppeng Tahun %&4> o 4
egiatan utrisi a. enu makanan
ebelum akit
elama akit
asi, ayam, ikan,telur
Bubur, sayur,ikan
40
%
3
<
6
b. Crekuensi makan c. *orsi makan d. *embatasan pola makan e. akanan pantangan f. afsu makan g. BB "airan a. Eenis minuman b. Crekuensi minuman
Jliminasi a. B-B 4) Crekuensi %) Tempat 3) onsistensi <) arna b. B- 4) Crekuensi %) Tempat 3) arna <) Bau
'strahat tidur a. Tidur siang b. Tidur malam c. ebiasaan sebelum tidur d. esulitan tidur *ersonal hygiene a. andi Crekuensi "ara
3 F sehari +ihabiskan Tidak ada Tidak ada Baik <6 kg
4 F sehari Tidak dihabiskan Tidak ada Tidak ada urang <& kg
-ir putih, teh, susu >2 gelas / hari
-ir putih, susu <> gelas / hari
4 F sehari " di rumah Dunak uning
4 F sehari " di ; Dunak Dunak kuning
<6 F/hari c uning jernih -moniak
6> F /hari " ; uning -moniak
4<.&& L 4>.&& %4.&& L &6.&& Berdoa nyenyak
Tidak tentu Tidak tentu Berdoa Tidak nyenyak
% F sehari +iguyur
4 F sehari +ilap dengan kain +ibantu keluarga +itempat tidur
+ilaksanakan
andiri 41
>
=
enggunakan b. "uci rambut Crekuensi "ara +ilaksanakan enggunakan c. $osok gigi Crekuensi +ilaksanakan menggunakan d. $unting kuku Crekuensi enggunakan 1lah ;aga *rogram olah raga
abun mandi dan air
-ir hangat
4 F sehari +iguyur ecara mandiri hampo
Tidak pernah
% F sehari andiri ikat dan pasta gigi
% F sehari +ibantu keluarga
4 F seminggu ilet
4 F selama di ; *emotong kuku
Tidak ada
Berbaring di
egiatan seharihari enggunakan alat bantu
Bertani 'ya
tempat tidur lien tidak pernah berakti9itas karena
untuk berakti9itas sakit 2
;okok, alkohol, dan obat obatan a. ;okok b. -lkohol c. 1batobatan
Tidak merokok Tidak lien tidak
1batobatan sesuai
menkonsumsi obat
resep dokter
obatan
42
3. *emeriksaan +iagnostik *emeriksaan Daboratorium Eenis 0B Areum darah reatinin darah $1T $*T Trombosit Deukosit -lbumin
: Tanggal 46ei %&4> 0asil 6,= gr/dl =4 mg/dl 4,&mg/dl =4 mg/ dl <6 mg/dl %3&.&&& ul =<&& ul %.% mg/dl
ormal 434= g/ dl 4&6& mg/dl DOP4,4 mg/dl, *OP&,5 mg/dl DOP<% mg/ dl, *OP34mg/dl DOP<% mg/ dl, *OP3% mg/dl 46&.&&&<6&.&&& ul 6.&&&4&.&&& ul 3,=6,3 mg/dl
*ATA : BT- (K) <. ;encana terapi a. '8C+;D, %2 tetes/menit b. "eftriaFon 4gC/4%/ '8 43
c. ;anitidine 4 amp/4%/ '8 d. -mbroFol 3F 4 3. +ata Cokus Tabel > +ata fokus lien ?y.T@ dengan $angguan istem *ernapasan : TB" di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjapange oppeng Tahun %&4> ama : y.T +iagnosa edik : TB paru Amur : 26 tahun perawatan : interna Eenis kelamin : perempuan tanggal : 45 ei %&4>
a.
+ata ubjectif lien mengatakan batuk 6 hari
b. c.
yang lalu lien mengatakan lendirnya kental lien mengatakan kadang sesak
d.
a. b. c.
+ata 1bjektif A lemah lien sesak nafas BB sebelum sakit : <6 kg dan BB
d.
setelah sakit <& kg -kti9itas klien dibantu oleh
nafas lien mengatakan mengalami
keluarga e. Terpasang infuse di lengang kanan
penurunan nafsu makan e. lien mengatakan mengalami f. penurunan berat badan f. lien mengatakan akti9itas klien
g.
+eFtrose 67 lien tidak mengerti tentang penyakitnya
dibantu oleh keluarga lien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya.
g.
44
Tanda Tanda 8ital T+ : 4<&/=& mm0g : >& F/ menit : 3>,6Q"
* : %& F/ menit
<. -nalisa +ata Tabel = -nalisa +ata klien ?y.T@ dengan $angguan istem *ernafasan :TB paru di ;uang *erawatan interna ;A+ -jjapange oppeng Tahun %&4> ama : y. T +iagnosa edik : TB paru Amur : 26 tahun *erawatan : 'nterna Eenis elamin : *erempuan Tanggal : 45 ei %&46
45
No
Data
Etiologi
46
Ma"ala/
4
+: a. lien mengatakan batuk 6 hari yang lalu b. lien mengatakan lendirnya kental lien mengatakan
c.
ycobacterium tuberculosis
Bersihan jalan nafas tidak efektif
aluran pernafasan *enumpukan secret Tidak efektif ekret sulit dikeluarkan
kadang sesak nafas +1: a. A lemah b. lien sesak nafas T+ : 4<&/=& mm0g : >& F/ menit : 3>,6Q" * : %& F/ menit +: % a. lien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan b. lien mengatakan
Bersihan jalan nafas tidak efektif
ycobacterium tuberculosis
*enyebaran bakteri secara limfa hematogen
-noreksia, malaise, mual muntah nutrisi kurang dari kebutuhan
mengalami penurunan berat
*erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
badan +1: BB sebelum sakit : <6 kg dan BB setelah sakit <& kg
ycobacterium 47
tuberculosis +:
Terjadi perdarahan
klien mengatakan akti9itas
*enyebaran bakteri
'ntoleransi
klien dibantu oleh keluarga
secara limfa hematogen elelahan
akti9itas
3
+1 : 'ntoleransi akti9itas -kti9itas klien dibantu ycobacterium oleh keluarga tuberkulosis Terpasang infuse dilengan *enyebaran bakteri kanan +eFtrose 6 7
urang limfa hematogen pengetahuan *erubahan status kesehatan
+s : lien mengatakan urang informasi tidak mengerti tentang urang pengetahuan penyakitnya. < +o : klien tidak mengerti tentang penyakitnya.
48
B.
Diagno"a !e#era0atan Ta(el +iagnosa eperawatan lien ?y.T@ dengan $angguan istem *ernapasan TB paru di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjapange oppeng Tahun %&4>
o 4
+iagnosa Bersihan jalan nafas tidak efektif
Tanggal ditemukan 45 mei %&4>
Tanggal teratasi %4 ei %&4>
45 mei %&4>
%4 ei %&4>
45 mei %&46
%4 ei %&46
45 mei %&46
%4 ei %4&6
berhubungan dengan secret % kental / batuk utrisi berhubungan dengan 3 keletihan, anoreksia atau dispnea < 'ntoleransi akti9itas berhubungan dengan kelemahan. urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya.
49
C. 5en2ana !e#era0atan
Tabel 5 ;encana eperawatan pada lien ?y.T@ dengan $angguan istem *ernapasan : TB paru di ;uang 'nterna ;A+ -jjapnge oppeng Tahun %&4>
;encana tindakan +iagnosa
o 4.
Tujuan
Bersihan jalan nafas tidak Antuk efektif
berhubungan
;asional
memperbaiki
obstrakasi jalan nafas . "riteria : pasien dapat
a. Desi pola nafas klien
dengan secret kental /
menentukan apa ada secret kental
mempertahankan batuk + : a. lien
a. *ola nafas
jalan atau tidak
nafas dan mengeluarkan mengatakan sekret tanpa bantuan.
batuk 6 hari yang lalu b. lien mengatakan
b. -njurkan batuk efektif.
lendirnya kental c. lien mengatakan
b. Antuk mengeluarkan dahak. c. upaya tidak
kadang sesak nafas
c. -njurkan klien terdapat untuk 50
+1: c. A lemah d. lien sesak nafas %. T+ : 4<&/=& mm0g : >& F/ menit : 3>,6Q" * : %& F/ menit
membuang
obstrikasi.
dahak.
enunjukkan badan
berat meningkat
mencapai tujuan dengan nilai utrisi kebutuhan dengan 3.
kurang
laboratorium
dari
berhubungan keletihan,
normal. "riteria : berat badan klien bertambah.
anoreksia atau dispnea
a. enentukan inter9ensi
+s : a. lien
mengatakan
a. aji status nutrisi
mengalami penurunan
pasien 51
selanjutnya. b. embantu dalam
nafsu makan b. lien mengatakan
mengidentifikasi b. aji intake dan ebutuhan akti9itas klien
mengalami penurunan
output klien. dapat
kebutuhan . c. emaksimalkan
terpenuhisecara
berat badan
masukan nutrisi mandiri dengan criteria : klien dapat memenuhi
+1:
c. -njurkan klien tanpa kelemahan. makan sedikit tapi
BB sebelum sakit : <6 kg <.
kebutuhan secara mandiri tidak terpasang drain.
sering.
dan BB setelah sakit <& kg 'ntoleransi
akti9itas
berhubungan
dengan
kelemahan. +: lien dapat menjelaskan klien
mengatakan pemahaman
akti9itas
klien
tentang
dibantu
a. Antuk kondisi, prognosis dan 52
oleh keluarga
kebutuhan pengobatan.
a. aji kemampuan
mengetahui
+1 :
klien untuk
sejauh mana
-kti9itas klien dibantu
melakukan akti9itas
kemampuan klien
oleh keluarga
seharihari
dalam melakukan
Terpasang infuse dilengan
akti9itas.
kanan +eFtrose 6 7 b. engubah posisi b. -njurkan klien untuk mengubah urang berhubungan
dapat memperlancar
pengetahuan posisi tiap % jam. c. -njurkan keluarga
dengan
peredaran darah. c. embantu dalam
kurang informasi tentang
klien membantu
pergerakan
penyakitnya.
akti9itas klien
bertujuan mencegah
53
+s : lien mengatakan tidak
mengerti
terjadinya
tentang
kekakuan otot. a. Antuk mengetahui
penyakitnya. sejauh mana +o : klien tidak mengerti
a. aji tingkat
tentang penyakitnya.
pengetahuan klien.
pengetahuan klien. b. Antuk memberikan pengetahuan pada
b. Berikan informasi tentang perawatan
klien tentang penyakitnya. c. Antuk memberikan
dan pengobatan. informasi dan pengetahuan tentang c. Berikan 0J tentang penyakitnya. penyakit yang . diderita.
54
55
D. Tindakan !e#era0atan
Tabel 4& Tindakan eperawatan pada lien ?y. T@ dengan $angguan istem *ernapasan : TB paru di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjappange oppeng Tahun %&4> ama Amur Eenis kelamin
: ?y. T@ : 26 tahun : *erempuan
o
0ari/tanggal
4
elasa , 45 ei %&4>
+iagnosa medik : TB paru *erawatan : 'nterna
+ N '
Eam &2.&&
'mplementasi 4. engkaji pola nafas klien 0asil : klien mengatakan sesak nafas. T+ : 4<&/=& mm0g : >& F/ menit : 3>,6Q" * : %& F/ menit %. enganjurkan batuk efektif. 0asil : klien mengerti yang dianjurkan
3. enganjurkan klien untuk membuang dahak. 0asil : klien mengerti yang di anjurkan ''
&2.46 4. engkaji status nutrisi pasien 0asil : klien mengatakan 56
kurang nafsu makan %. engkaji intake dan output klien. 0asil : intake klien mengatakan makan 4F sehari, dan output klien tidak menentu 3. enganjurkan klien makan sedikit tapi sering. 0asil : klien mengerti yang dianjurkan '''
&5.&& 4. engkaji kemampuan klien untuk melakukan akti9itas seharihari 0asil : klien mengatakan akti9itasnya dibantu oleh keluarga %. enganjurkan klien untuk mengubah posisi tiap % jam. 0asil : klien mengerti yang
'8
4&.&&
dianjurkan 3. enganjurkan keluarga klien membantu akti9itas klien
57
0asil : keluarga klien mengerti yang dianjurkan 4. engkaji tingkat pengetahuan klien. 0asil : klien tidak mengerti tentang penyakitnya. %. Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan. 0asil : informasi belum diberikan 3. Berikan 0J tentang penyakit yang diderita. 0asil : 0J belum diberikan 4.
engkaji kemampuan klien untuk melakukan akti9itas seharihari 0asil : klien mengatakan akti9itasnya dibantu oleh keluarga
%.
enganjurkan klien untuk mengubah posisi tiap % jam. 0asil : klien melakukan
&2.46 ''
yang dianjurkan 3. enganjurkan keluarga klien 58
membantu akti9itas klien 0asil : keluarga klien melakukan yang dianjurkan 4. engkaji tingkat pengetahuan klien. 0asil : klien tidak mengerti tentang penyakitnya. %. Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan. 0asil : informasi belum
&5.&&
diberikan 3. Berikan 0J tentang penyakit
''' yang diderita. 0asil : 0J belum diberikan 4. engkaji pola nafas klien 0asil : klien mengatakan tidak sesak nafas lagi. T+ : 4%&/2& mm0g : >& F/ menit : 3>,3Q" * : %& F/ menit %. enganjurkan batuk efektif. 0asil : klien melakukan yang dianjurkan
3. enganjurkan klien untuk membuang dahak. 59
0asil : klien melakukan yang di anjurkan .
E.
E4alua"i !e#era0atan.
Tabel 44 J9aluasi eprawatan pada lien ?y.T@ dengan $angguan istem *ernafasan TB paru di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjapange oppeng Tahun %&46
o 4
0ari /Tanggal elasa, 45 ei
o. +N '
Eam 44.&&
J9aluasi : lien mengatakan sesak nafas 1 : lien sesak T+ : 4<&/=& mm0g : >& F/ menit : 3>,6Q" * : %& F/ menit - : asalah belum teratasi * : lanjutkan inter9ensi 4,%,3 4. Desi pola nafas klien %. -njurkan batuk efektif. 3. -njurkan klien untuk membuang
%&46
dahak . ''
44.3&
: klien mengatakan kurang nafsu makan 1 : A lemah
60
'''
4%.&&
BB : <& g - : masalah belum teratasi * : lanjutkan inter9ensi 4,%,3 4. aji status nutrisi pasien %. aji intake dan output klien. 3. -njurkan klien makan sedikit tapi sering
'8
4%.46 : klien mengatakan akti9itas dibantu oleh keluarga 1 : A lemah - : masalah belum teratasi * : lanjutkan inter9ensi 4,%,3 4. aji
kemampuan
klien
untuk
melakukan akti9itas seharihari %. -njurkan klien untuk mengubah posisi tiap % jam. 3. -njurkan keluarga klien membantu akti9itas klien : lien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya. 1 : klien selalu bertanya tentang
*enyakitnya.
61
- : masalah belum teratasi * : Danjutkan inter9ensi 4,%,3 4. aji tingkat pengetahuan klien. %. Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan. 3. Berikan 0J tentang penyakit yang diderita.
BAB I6 PEMBAHAAN
*ada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori dan kasus yang ditemukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien y. T dengan gangguan sistem pernafasan Tuberculosis paru yang dirawat di ;uang 'nterna ;A+ -jjappange oppeng dari tanggal 43 sampai %& ei %&46 Antuk memudahkan pembahasan maka penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan e9aluasi secara sistematis. A. Pengkajian !e#era0atan ebelum penulis mengemukakan kesenjangan antara teori dan fakta yang ada di lapangan tempat penulis mengambil data. +alam teori dikemukakan
62
gejala kelelahan umum dan kelemahan, nafas pendek karena kerja, kesulitan tidur pada malam atau demam malam hari, mengigil dan atau berkeringat, mimpi buruk, takikardia, dispnea pada kerja, nyeri dan sesak (tahap lanjut), ansietas, ketakutan mudah terangsang, kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, kering, kulit bersisik, nyeri dada meningkatkan karena berulang, batu produktif atau tak produktif, napas pendek dan riwayat tuberkulosis / terpanjang pada indi9idu terinfeksi, peningkatan frekuensi pernapasan, penurunan
fremitus, perkusi pekak,
de9iasi trakea, karakteristik sputum, de9iasi trakea. $ejala yang ditemukan pada kasus y. T yaitu sesak, batuk, kurang nafsu makan, sulit berakti9itas,. 0al ini disebabkan karena tingkat perkembangan penyakit TB berbeda pada setiap indi9idu dan klien telah mendapatkan
B.
perawatan yang insentif. Diagno"a !e#era0atan *ada asuhan keperawatan teori , didapatkan = diagnosa yang la!im terjadi antara lain sebagai berikut : 4. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental / batuk. %. utrisi
kurang
dari
kebutuhan
berhubungan
dengan
keletihan,
anoreksia atau dispnea 3. *otensial terhadap transmisi infeksi yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang resiko penyakit TB *aru.
63
<. *otensial
terjadinya
berhubungan
dengan
kerusakan penurunan
pertukaran permukaan
gas
1%
dan
"1%
efektif proses dan
kerusakan membrane al9eolar kapiler. 6. $angguan pemenuhan kebutuhan berhubungan dengan daerah sesak nafas dan nyeri dada. >. 'ntoleransi akti9itas berhubungan dengan kelemahan. =. urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit yang diderita. edangkan pada asuhan keperawatan kasus y@T@ ditemukan
<
diagnosa yang diangkat dalam teori yaitu sebagai berikut : 4. etidak efektifan kebersihan jalan nafas yang berhubungan dengan secret kental, kelemahan dan upaya batuk. lien mengatakan batuk 6
%.
hari yang lalu dan mengatakan sering sesak nafas utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan keletihan, anoreksia atau dispnea. lien mengatakan penurunan nafsu makan dan
berat badan. 3. 'ntoleransi akti9itas
<.
berhubungan
dengan
kelemahan.
lien
mengatakan akti9itasnya dibantu oleh keluarga. urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit yang diderita. lien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang dideritanya. +iagnosa yang tidak diangkat dalam asuhan keperawatan teori yaitu
sebagai berikut : 4. *otensial terhadap transmisi infeksi yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang resiko penyakit TB *aru. 64
%. *otensial terjadinya kerusakan pertukaran gas 1% dan "1% berhubungan dengan penurunan permukaan efektif proses dan kerusakan membrane al9eolar kapiler. 3. $angguan pemenuhan kebutuhan berhubungan dengan daerah sesak nafas dan nyeri dada. +iagnosa tersebut tidak diangkat karena tidak ditemukan data yang
C.
mendukung terhadap diagnosa tersebut 5en2ana ke#era0atan +alam perencanaan tdak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan. +engan kata lain semua aspek perencanaan yang dilakukan atas dasar teoritis sudah sesuai dengan masalah yang
ada dan
masalah yang ditemukan di kasus berdasarkan prioritas. -dapun inter9ensi yang didapatkan sebagai berikut: 4. aji lesi pola nafas klien. %. -njurkan batuk efektif. 3. -njurkan klien untuk membuang dahak. <. aji status nutrisi klien. 6. aji intake dan output klien. >. -njurkan klien makan sedikit tapi sering. =. aji kemampuan klien untuk melakukan akti9itas seharihari. 2. -njurkan klien untuk mengubah posisi tiap % jam. 5. -njurkan keluarga klien membantu akti9itas klien 4&. aji tingkat pengetahuan klien. 44. Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan. 4%. Berikan 0J tentang penyakit yang diderita. D.
Tindakan ke#era0atan *ada pelaksanaan asuhan keperawatan y. T ditemukan adanya
kesenjangan karena ada inter9ensi yang tidak dilaksanakan yaitu pertahankan ruangan agar bebas dari bahan iritan seperti rokok, inter9ensi ini tidak
65
dilaksanakan karena klien dirawat di ;umah akit dengan lingkungan bebas asap rokok. -dapun implementasi yang dilakukan berdasarkan rencana keperawatan yaitu : 4. engkaji lesi pola nafas klien. %. enganjurkan batuk efektif. 3. enganjurkan klien untuk membuang dahak. <. engkaji status nutrisi klien. 6. engkaji intake dan output klien. >. enganjurkan klien makan sedikit tapi sering. =. engkaji kemampuan klien untuk melakukan akti9itas seharihari. 2. enganjurkan klien untuk mengubah posisi tiap % jam. 5. enganjurkan keluarga klien membantu akti9itas klien. 4&. aji tingkat pengetahuan klien. 44. Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan. 4%. Berikan 0J tentang penyakit yang diderita. E. E4alua"i etelah melakukan asuhan keperawatan pada y. T dengan kasus tuberculosis, maka
dapat disimpulkan bahwa dari < diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental / batuk, ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan keletihan, anoreksia atau dispnea, intoleransi
akti9itas
berhubungan
dengan
kelemahan,
kurang
pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi. emua diagnosa pada klien y.@T@ teratasi. +an sehubungan pada pengkajian hari ke3 klien sudah dipulangkan dari ;A+ -jjapange oppeng.
Berdasarkan 1-* hari ke 3 yaitu : +iagnosa ' : lien mengatakan tidak sesak lagi 66
1 : A baik T+ : 4%&/2& mm0g : >& F/ menit : 3>,3Q" * : %& F/ menit - : asalah teratasi * : *ertahankan inter9ensi +iagnosa '' : afsu makan klien sudah bertambah 1 : A baik BB : <6 g - : asalah teratasi * : *ertahankan inter9ensi
+iagnosa ''' : -kti9itas klien dapat dilakukan secara mandiri 1 : A baik - : asalah teratasi * : *ertahankan inter9ensi 67
BAB 6 PENUTUP
etelah membahas konsep teori typoida abdominalis secara menyeluruh baik konsep medis maupun keperawatannya yang dilanjutkan dengan pembahasan kasus TB paru pada klien y. T di ;uang perawatan interna ;A+ -jjapange oppeng, maka pada bab ini penulis dapat menyimpulkan karya tulis ini sebagai berikut : A. !e"i%#ulan 4. *ada pengkajian klien ?y. T@ dengan gangguan sistem pernafasan
:
Tuberkulosis di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjappange oppeng ditemukan adanya sesak nafas, batuk berdahak, penurunan nafsu makan dan keterbatasan akti9itas. 0al ini disebabkan karena beberapa faktor seperti respon indi9idu yang berbeda terhadap suatu penyakit, berat ringannya proses
68
infeksi yang terjadi, kemampuan antigen itu sendiri dan kecepatan serta ketepatan perawatan dan pengobatan yang dilakukan. %. *ada diagnosa keperawatan yang la!im terjadi pada teori gangguan sistem pernafasan : Tuberkulosis di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjappange oppeng , tidak semua ada di dalam kasus dimana terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. -danya diagnosa yang la!im ditemukan pada teori sebanyak = kasus sedangkan yang ditemukan pada klien ?y. T@ ada < diagnosa keperawatan yaitu : sesak nafas, ketidakseimbangan nutrisi, intoleransi akti9itas dan kurangnya pengetahuan. 3. *ada rencana keperawatan pada kasus gangguan sistem pernafasan Tuberculosis pada klien ?y. T@ di ;uang *erawatan 'nterna ;A+ -jjappange oppeng pada dasarnya sesuai dengan teori, semua inter9ensi yang ada dalam teori direncanakan dalam kasus . <. *ada tindakan keperawatan pada kasus gangguan sistem pernafasan Tuberkulosis pada klien ?y. T@ di ;uang perawatan interna ;A+ -jjappange
oppeng,
tindakan
keperawatan
sesuai
dengan
rencana
keperawatan dalam tinjauan kasus. Tindakan bergantung pada pengetahuan perawat, sarana yang ada, kerjasama antara perawat dan klien, keluarga klien dan T' kesehatan lain yang terkait.
69
6. *ada saat melakukan e9aluasi pada kasus gangguan sistem pernafasan Tuberkulosis pada klien ?y.T@ di ;uang perawatan interna ;A+ -jjappange oppeng semua masalah keperawatan dapat teratasi.
A. aran 1. Bidang Anit *elayanan esehatan dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas layanan asuhan keperawatan hendaknya melalui pendekatan proses keperawatan dan juga melibatkan klien dan keluarga serta T' esehatan lainnya agar pelayanan asuhan keperawatan menuju drajat kesehatan yang optimal da tercapai. $. *erlunya bidang akademik dalam meningkatkan '*TJ keperawatan,
kualitas proses pendidikan dan keberhasilan peserta didik yang berkompetensi dengan pengembangan ilmu keperawatan dan kesehatan melalui pelatihan, seminar, pertemuan ilmuah, diadakannya studi banding, maupun penyediaan fasilitas, baik penyediaan buku bacaan, alat alat
laboratorium
demi
pengembangan
70
dan
peningkatan
demi
pengembangan
dan peningkatan
ilmu keperawatan dalam proses
pendidikan. ). +alam pelaksanaan asuhan keperawatan diperlukan adanya keterlibatan
klien, keluarga, masyarakat dengan healt education yang diberikan sehingga mereka dapat memperoleh dan meningkatkan pengetahuan yang diberikan dalam merawat anggota keluarga yang terkena penyakit gangguan sistem pernafasan Tuberkulosis serta factor pencetus terjadinya penyakit tersebut. *. +alam peningkatan pengetahuan profesi keperawatan hendaknya perawat
lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang teori asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernafasan Tuberkulosis.
71