KONSEP METODOLOGI PEMBELAJARAN
A. Latar atar Be Bela laka kang ng Dalam Dalam proses proses pembel pembelajar ajaran, an, guru guru harus harus bersifa bersifatt kreati kreatiff dalam dalam member memberika ikan n dan
menyampaikan materi yang akan di terangkan atau dije laskan ke peserta didik. Disini, guru perlu menggunakan metode dan model sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar lancar.. Pembel Pembelajar ajaran an adalah adalah sebuah sebuah upaya upaya untuk untuk mencip menciptak takan an iklim iklim dan pelaya pelayanan nan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa. Metode merupakan merupakan langkah langkah operasional operasional dari strategi strategi pembelajaran pembelajaran yang dipilih dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber sumber belajar dengan warga belajar, belajar, sehingga untuk melaksanakan melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masingmasing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
B. Tujuan !aha !ahan n ajar ajar meto metodo dolo logi gi pemb pembel elaja ajara ran n ini ini adal adalah ah untu untuk k menam menamba bah h peng pengay ayaan aan,,
pengembangan serta wawasan peserta diklat diluar kampus, terutama halhal yang bersifat aplikatif, aplikatif, sehingga sehingga peserta diklat dapat memahami serta mengimplem mengimplementasik entasikanny annyaa dalam kehidupan seharihari di tempat kerja maupun di tempattempat lainnya seperti digunakan pada acara formal seperti seminar, lokakarnya dan lainnya. lainnya.
C. Penge Pengert rtian ian Meto Metoe e Pe!" Pe!"ela elajar jaran an Kata "Metodologi# berasal dari bahasa $unani methodos yang berarti cara, dan logos
yang berarti ilmu. Dengan demikian Metodologi dapat diartikan % &uatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan metode, peraturan, atau kaedah yang diikuti dalam ilmu pengetahuan. 'Komaruddin dan $ooke, ()))*. Metodik ' Methodentic ' Methodentic** sama artinya dengan metodologi ' Methodology*, Methodology*, yaitu suatu penyelidikan yang sistematis dan formulasi metodemetode yang akan digunakan dalam penelitian. Metodologi, menurut Kamus !esar !ahasa Indonesia 1
'Depdiknas, ())(*, berarti " ilmu tetang metode, uraian tentang metode. Istilah metode dapat
digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Metode juga dapat diartikan sebagai suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Unsur+unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktiitas untuk mencapai tujuan. -dapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Unsur+unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktiitas untuk mencapai tujuan. -dapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Istilah
pembelajaran
sama
dengan
instruction
atau
pengajaran.
Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. 'Purwadinata, /01*. . Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan kondisikondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar, sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masingmasing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar 'oleh siswa* dan mengajar 'oleh guru*. Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatie lama dan karena adanya usaha. 2leh sebab itu, pembelajaran dapat dijadikan sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. 2
!erdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan mengatur serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar biasa belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan serta adanya suatu proses interaksi yang dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk memunculkan keinginan belajar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui media, lingkungan, dan lainnya. Pembelajaran menurut para ahli 3 .
Menurut Knowles, pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
(.
Menurut Crow & Crow, Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap.
4.
Menurut Munif Chatib, Pembelajaran adalah suatu proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
5.
Menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan belajar.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. 6adi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. !erdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam3 .
Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
(.
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan
4.
untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
5.
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar 3
7.
8enaga untuk melahirkan kreatiitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreatiitas warga
belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya 0. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk 1.
mengetahui keberhasilan pembelajaran Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Dapat ditarik kesimpulan bahwa, Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang membahas
tentang caracara dan usaha yang digunakan untuk melaksanakan suatu proses interaksi antara pebelajar dan pebelajar agar tujuan yang telah ditentukan dalam pendidikan dapat tercapai.
D. Jeni# Metoe Pe!"elajaran $.
Metoe Cera!a%
Metode pembelajaran ceramah
adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. &eperti ditunjukkan oleh Mc 9eish '/10*, melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. :age dan !erliner '/;3571*, menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciriciri tertentu.
&.
Metoe Di#ku#i
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan
masalah
sehingga
didapatkan
kesepakatan
diantara
mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif ':agne = !riggs. /1/3 (7*. Menurut Mc. KeachieKulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. 8etapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. &ehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
4
'.
Metoe De!on#tra#i
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan seperti3 !agaimana cara mengaturnya> !agaimana proses bekerjanya> !agaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator 'orang luar yang sengaja diminta* atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya. Kelebihan Metode Demonstrasi 3 a.
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi 3 a.
&iswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b.
8idak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.
&ukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
(.
Metoe )era!a% *lu#
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. -da tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu3 a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan '
+.
Metoe Re#ita#i
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri. Kelebihan Metode Resitasi adalah 3 a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
5
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri. Kelemahan Metode Resitasi adalah 3 a.
Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b.
Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c.
&ukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan indiidual.
,.
Metoe Ek#*eri!ental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktiitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
-.
Metoe Stu Tour /Kara 0i#ata1
Metode study tour &tudy tour 'karya wisata* adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
2.
Metoe lati%an ketera!*ilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan
keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan
mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu 'misal3 membuat tas dari mute*. Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
3.
Metoe *engajaran "eregu 6
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masingmasing mempunyai tugas.!iasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
$4. Metoe *eer tea)%ing
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
$$. Taileren !et%o
Taileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya.
$&. Metoe glo"al /gan5e !et%o1
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
E. Moel Pe!"elajaran
Istilah model pembelajaran sangat dekat dengan pengertian stategi pembelajaran. Meskipun demikian, pengertian model pembelajaran ini dibedakan dari pengertian strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal. &esuatu yang nyata dan dikonersi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif 'Meyer, ?.6., /473(*. Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkatperangkat pembelajaran termasuk didalamnya bukubuku, film, komputer, kurikulum, dll '6oyce, //(35*. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengoraganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktiitas belajar mengajar. '&oekanto, dkk 'dalam @urulwati, 7
()))3)*. 6adi, model pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang sistematis sebagai perancang bagi para pengajar untuk mencapai tujuan belajar. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada suatu strategi, metode, dan teknik. &ecara sederhana, pendekatan pembelajaran lebih melihat pembelajaran sebagai proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya. Metode lebih berfokus pada prose belajar mengajar untuk bahan ajar dan tujuan pembelajaran tertentu. &edangkan model
pembelajaran
lebih
melihat
pembelajaran
sebagai
suatu
desain
yang
menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sebuah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktiitas pembelajaran. Dengan demikian aktiitas pembelajaran benarbenar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Pemilihan model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik setiap kompetensi dasar yang disajikan. 8idak semua model pembelajaran cocok untuk setiap kompetensi dasar. :uru perlu memilih dan menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. !erdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum ()4. Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedangdikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadangkadang untuk kepentingan penelitian 'penelitian akademik maupun penelitian tindakan* sangat sulit menermukan sumbersumber literarturnya. @amun, jika para guru 'calon guru* telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses 'beserta konsep dan teori* pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran 8
tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masingmasing, sehingga pada gilirannya akan muncul modelmodel pembelajaran ersi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khaAanah model pembelajaran yang telah ada.
6. 1.
Jeni# Moel Pe!"elajaran Di#)o7er Learning Discoery learning adalah salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dan
diterapkan dalam pelaksaan pembelajaran kurikulum ()4. :uru sebagai pelasana utama pembelajaran tentu berkewajiban untuk memahami dan menerapkan model pembelajaran ini. Model pembelajaran discobery learning menggamit beberapa langkah pembelajaran yaitu3 persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. &edangkan pada kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran discoery learning menggamit pemberian stimulasi! rangsangan" pernyataan!identi#ikasi masalah" pengumpulan data" pengolahan data" eri#ikasi !pembuktian dan menarik kesimpulan !generalisasi$
&.
Pro"le!8"a#e learning Problem based learning adalah metode mengajar yang menggunakan masalah yang
nyata, proses dimana siswa belajar, baik ingatan maupun keterampilan berpikir kritis. Problem based learning adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, kerja kelompok, umpan balik, diskusi, dan laporan akhir. Dengan demikian siswa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pembelajaran berdasarkan masalah kegunaannya adalah untuk merangsang berfikir dalam situasi yang berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Problem based learning menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model pembelajaran berbasis masalah menerapkan siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil, mengidentifikasi apa yang diketahui dan yang lebih penting adalah apa yang mereka tidak tahu serta apa yang harus dipelajari untuk memecahkan masalah. Problem based learning menyediakan pembelajaran aktif, independent, dan mandiri, sehingga menghasilkan siswa yang independen yang mampu meneruskan untuk belajar mandiri dalam kehidupannya. Dalam pembelajaran kelas model problem based learning suasana lebih hidup deiigan diskusi, debat, clan kontroersi, keingintahuan siswa lebih besar, problem based learning adalah metode mengajar yang memotiasi siswa untuk 9
mencapai sukses secara akademik. Problem based learning adalah suatu strategi pelatihan, siswa bekerja bersama dalam kelompok, dan memikul tanggung jawab untuk pemecahan masalah secara profesional. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai pengamat dan penasehat.
'.
Proje)t8"a#e Learning
Model pembelajaran Proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyekBkegiatan sebagai media. :uru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Kegiatan pembelajaran ini dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insestigasi dan memahaminya. Melalui model pembelajaran ini" proses in%uiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun 'a guiding %uestion* dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek 'materi*. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung siswa dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. Model pembelajaran yang dilakukan ini merupakan inestigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi perhatian dan usaha peserta didik. G. Penekatan S)ienti9i)
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu kurikulum ()4 mengamanatkan esensi pendekatan scientific dalam pembelajaran. Pendekatan scientific diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran induktif dibandingkan dengan penalaran deduktif. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik kesimpulan yang spesifik. &ebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. &ejatinya, penalaran induktif menempatkan buktibukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknikteknik inestigasi atas
10
suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian 'method of inCuiry* harus berbasis pada buktibukti dari objek yang dapat diobserasi, empiris, dan terukur dengan prinsipprinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktiitas pengumpulan data melalui obserasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi dan mengusi hipotesis. Kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scienti#ic, yaitu3 .
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu% bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda, atau
(.
dongeng semata. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif gurusiswa terbebas dari prasangka yang sertamerta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
4.
dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 7. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,
dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 0. !erbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 1. 8ujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Kurikulum ()4 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah ' scienti#ic appoach* dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
11
&angkah'&angkah Pembelajaran pada Pendekatan cienti#ic (Pendekatan lmiah)
mengam ati
menany a
Mengumpul kan
mengaso siasi
mengko munikasi
&angkah' langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (scienti#ic approach)
Keterkaitan antara langkah pembelajaran dengan kegiatan belajar dan maknanya, yaitu3 Langka% *e!"elajaran Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Kegiatan "elajar
Membaca, mendengar, menyimak, melihat 'tanpa atau dengan alat* Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati 'dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik* Melakukan eksperimen Membaca sumber lain selain buku teks Mengamati objekBkejadianBaktiitas ?awancara dengan narasumber
Ko!*eten#i ang ike!"angkan Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi Mengembangkan kreatiitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi 12
Mengasosiasi
Mengkomunikasi kan
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur, dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan, kerja hasi kegiatan mengumpulkanB keras, kemampuan eksperimen mau pun hasil dari menerapkan prosedur dan kegiatan mengamati dan kegiatan kemampuan berpikir induktif mengumpulkan informasi. serta deduktif dalam Pengolahan informasi yang menyimpulkan. dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumbe yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur, kesimpulan berdasarkan hasil teliti, toleransi, kemampuan analisis secara lisan, tertulis atau berpikir sistematis, media lainnya. mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar
Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu3 sikap 'afektif*, pengetahuan 'kognitif*, dan keterampilan 'psikomotor*. Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inoatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. 9angkahlangkah Kegiatan Pembelajaran dalam Kurikulum ()4 adalah sebagai berikut 3 .
anah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik
(.
"tahu mengapa.# anah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
4.
didik "tahu bagaimana#. anah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik "tahu apa.# Easil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk
menjadi manusia yang baik ' so#t skills* dan manusia yang memiliki kecakapan dan 13
pengetahuan untuk hidup secara layak ' hard skills* dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan ilmiah ' scienti#ic appoach* dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. &edangkan proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan seperti digambarkan dalam skema berikut ini3
Proses Pembelajaran 8iga anah
:. Ke#i!*ulan
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode yang dapat digunakan adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, ceramah plus, eksperimental, ketrampilan, study tour, peer, taileren dan pengajaran beregu. Dalam kurikulum ()4 ada beberapa model yang dapat digunakan yaitu model discoery learning, problembased learning, dan projectbased learning. Model yang digunakan boleh lebih dari tiga model ini. Dalam menerapkan model pembelajaran perlu tampak pendekatan scientific 'pendekatan ilmiah*. Dalam pendekatan ilmiah ini, tahapan yang dilakukan adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan 14
mengkomunikasikan.
Dengan
adanya
pendekatan
scientific,
metode
dan
model
pembelajaran sehingga menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, dan inoatif
I.
Da9tar *u#taka
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan epublik Indonesia @omor ;-. '()4*. mplementasi Kurikulum. 6akarta Mel, &iberman. '())7*. *ctie &earning + ,-, trategi Pembelajaran *kti# , Diterjemahkan oleh &arjuli, dkk., $ogyakarta 3 $apendis. Fathurrohman, P., dkk. '())1*. trategi .elajar Mengajar . !andung3 -ditama. &ilberman, M. '())7*. *ctie &earning+ ,-, trategi Pembelajaran *kti#$ 8erjemahan oleh &arjuli dkk. $ogyakarta3 $ayasan Pengkajian dan PengembanganIlmuilmu Pendidikan Islam. &yah, E. '())*. Pengantar /mum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan 0eri#ikati# ,
15