22
BAB III METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Penel enelit itia ian n
ini ini
mengg enggun unak akan an
anal analis isis is framing
sebagai
metode. Framing bersama semiotik dan analisis wacana berada dala dalam m rump rumpun un anal analis isis is isi. isi. Seba Sebaga gaii kelan elanju juta tan n anal analis isis is
isi isi
kovens kovensional ional (klasik) (klasik),, analisi analisis s framing berusaha meninggalkan meninggalkan analisis isi konvensional disebabkan ketidakmampuan membaca urgen urgensi si pesan pesan sebaga sebagaii bagian bagian terpen terpenti ting ng dari dari analis analisis is sosia sosial. l. Karena Karena itu karakteri karakteristik stik analisis analisis framing berada berada diant diantara ara dua dua pendekatan, disatu sisi sisi mempertahankan mempertahankan beberapa beberapa pendekatan pendekatan dasar dasar analis analisis is isi dan dis disisi isi lain lain menge mengemb mbang angka kan n model model yang yang mampu ampu meng mengun ungk gkap apk kan
makna akna diba dibali lik k
idio idiolo logi gi atau atau
cara cara
pandang (live word) media.
1. Saat
Konsep Framing Berita pertama pertama kali kali diperkenal diperkenalkan kan oleh Baterso Baterson n di tahun
1995, framing
dima dimakn knai ai
seba sebaga gaii
stru strukt ktur ur
konse onsept ptua uall
atau atau
perangkat kepercayaan yang mengorganisasi pandangan politik, kebijakan, wacana, serta menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Lebih lanjut Goffman pada tahun 1974, 1974,
menga menganda ndaik ikan an
(kep (kepin inga gann-k kepin epinga gan n
framing
peri perila lak ku)
sebagai yang yang
strips rips
of
beh behavi avior
memb membim imbi bing ng
indi indivi vidu du
membaca realitas.1 Konsep framing atau frame --- istilah dari ranah psikologi--berang berangka katt dari dari cara cara panda pandang ng bahwa bahwa kontr kontruks uksii reali realitas tas pasti pasti berg bergan antu tung ng kepad epada a
baga bagaim iman ana a
cara cara “s “san ang g
pemi pemili lik k
ceri cerita ta” ”
menyampaikannya kepada khalayak. W. A Gamson2 mengatakan: 1
2
Agus Sudi Agus Sudiby byo, o, Poli Politi tik k 2001,Yogyakarta, hal. 23. Ibid Agus Ibid Agus Sudibyo hal. 221
Media edia
dan dan
Perta rtarung runga an
Wacana cana,,
LKiS,
23
“Proses framing berkaitan dengan persoalan bagai agaima mana na sebua ebuah h reali ealita tas s dikem ikemas as dan dan disajikan dalam presentasi media. Oleh karena itu, itu, fram frame e seri sering ng diid diiden enti tifi fika kasi si seba sebaga gaii cara cara berc bercer erit ita a (sto (story ry line line)) yang yang meng mengha hadi dirk rkan an kons onstruk truks si makn akna spesif esifik ik tent tentan ang g obje objek k wacana”.
Kisah Kisah Kabay Kabayan an Perg Pergii ke Kota, ota, tentu tentu akan akan menja menjadi di kisah kisah mengiris hati bila yang diceritakan adalah tentang bagaimana ia tersesat, tidak tahu arah, kecopetan, dan mendapat perlakuan angkuh orang-orang kota. Namun kisah tersebut akan menjadi kocak ocak
manak anakal ala a
Kabayan
yang yang
dengan
dice diceri rita tak kan
penjaga
karcis
tent tentan ang g gedung
per percekc cekcok okan an si bioskop
yang
berulangkali menyobek karcisnya ketika hendak menonton film atau saat masuk sebuah bank dengan semangat berteriak salam dan berjabat tangan dengan nasabah karena dikira sedang ada pengajian. Media Media massa massa dalam dalam analisis analisis framing dipandan dipandang g sebagai sebagai media media diskusi diskusi antara antara pihak-pih pihak-pihak ak tertentu tertentu dengan dengan idiologi idiologi dan kepen epenti ting ngan an
yang yang
berb berbed edaa-be beda da..
Mer Mereka eka
beru berusa saha ha
untu untuk k
memberi titik tekan kerangka dan prespektif pemikiran tentang satu satu obje objek k waca wacana na.. Ag Agus us Sudi Sudiby byo o menc mencat atat at framing secara umum dirumuskan sebagai proses penyeleksian dan penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas yang tergambar dalam teks komunikasi dengan tujuan aspek tersebut dapat menjadi lebih noticeable, noticeable, meaningfull dan memorable bagi khalayak.3 Pada prakteknya framing memastikan adanya prioritas isu terten tertentu tu dengan dengan menghi menghilan langk gkan an isu isu yang yang lain. lain. Penon Penonjol jolan an ini ini dapat dapat dil dilaca acak k dari dari strate strategi gi media media dalam dalam penem penempat patan an berita berita,,
3
Ibid. Agus Sudibyo.
24
pengul pengulang angan, an, pemak pemakaia aian n gambar gambar dan grafis grafis,, dan labeli labelisas sasi. i.4 Definisi Definisi ini sejalan sejalan dengan dengan pendapat pendapat Michel Michel Parenti arenti
5
sebagai
berikut :
“Framing is achieved in the way the news is pack ackaged, the amount of exposu osure, the placem placement ent (fron (frontt page page of back, back, lead lead story story or last), the tone of presentation (sympathetic or slig slight htin ing) g),, the the acco accomp mpan anyi ying ng head headli line nes s and and visual effects, and labelling and vocabulary. Just short of lying, the media can mislead us in a variety of ways, telling us what to think abaout a story before we have had a change to think about ourselves”.
Pola penonj penonjola olan n semaca semacam m itu dipan dipandan dang g
bukan bukan hanya hanya
sebagai bias media, namun lebih menukik pada level idiologis media menyajikan wacana. Proses
framing
mult multid idis ispl plin iner er
untu untuk k
komunikasi.6
Pakte aktek k
menu menunt ntut ut meng mengan anal alis isis is anal analis isis is
kompl omplek eksi sita tas s feno fenome mena na
memu memung ngki kink nkan an
dan dan
pres prespe pekt ktif if akti aktivi vita tas s
dise disert rtak akan anny nya a
konsep-konsep sosiologis, politik, dan kultural untuk menganalis fenomena-fe fenomena-fenoma noma komunik komunikasi asi sehingga sehingga suatu suatu fenomena fenomena dapat dapat benar benar-be -benar nar dipaha dipahami mi dan diapr diapresi esiasi asi berdas berdasark arkan an konte konteks ks sosi sosiol olog ogis is,, poli politi tis s atau atau kultu ultura rall yang yang meli meling ngk kupin upinya ya.. Dala Dalam m konteks konteks ini, teori kritis memberi arahan lapangan kerja (fieldwork (fieldwork direction) direction) guna memberi fokus pada kerangka proses framing itu sendiri.
2.
4
5 6
Teknik Framing Framing Berita
Alex Shobur, Analisis Shobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001 hal. 164. Op. Cit.Agus Cit.Agus Sudibyo hal. 222 Op.Cit. Alex Shobur hal.177.
25
Seorang wartawan dengan keterbatasannya tidak mungkin mamp mampu u memmem-framing framing selu seluru ruh h bagi bagian an beri berita ta.. Hany Hanya a bagi bagian an-bagian bagian terten tertentu tu saja saja yang yang dapat dapat diframing diframing namun namun bagian bagian ini merupakan merupakan bagian penting dalam sebuah berita. Menuru Menurutt Entma Entman n7,
framing dalam dalam berita berita memp mempuny unyai ai
empat fungsi yaitu : 1. Mendef Mendefini inisik sikan an masala masalah—m h—mene enetapk tapkan an apa yang dilakukan agen kausal ( baca : pihak media), dengan biaya dan keuntungan apa, biasanya pengukuran melalui nilai-nilai budaya bersama. 2. Mendiagnosis penyebab--meng mengid iden enti tifi fik kasi asi kekua ekuata tan n yan yang menciptakan masalah. 3. Melakukan penilaian moral--meng mengev eval alua uas si agen agen-a -age gen n kaus usal al beserta dampak-dampak yang diakibatkannya. 4. Menyarankan perbaikan--menawarkan dan memberikan pemb pemben enara aran n terh terhad adap ap penan penanga gana nan n masalah, serta memprediksi kemungkinan akibatnya.
Sement Sementara ara itu Abrar Abrar membu membuat at empat empat
pola pola umum dari dari
teknik framing berita yang dipakai wartawan. Pertama, cognitive dissonance, dissonance, ketidaksesuaian antara sikap dan perilaku. perilaku. Seorang wartaw wartawan an dalam dalam memb memberi eritak takan an kasus kasus pemerk pemerkos osaan aan dengan dengan ber berempa empati ti pada pada korba orban, n, maka aka ia tida tidak k dapa dapatt sert serta a mert merta a menunjukkan menunjukkan bentuk simpatinya simpatinya tersebut. Ia masih harus tunduk pada aturan jurnaliastik dan menjunjung kaidah tersebut. Kedua, empati. empati.
Teknik eknik empati adalah adalah menemp menempatka atkan n diri
dalam pribadi khayal dalam diri khalayak, sementara khalayak dita ditari rik k dala dalam m posi posisi si dan dan kondi ondisi si su subj bjek ek pemb pember erit itaa aan n yang yang dimaks dimaksud. ud. 7
Ketiga, etiga, assosi assosiasi asi,, yaitu yaitu menggabu menggabungk ngkan an kondi kondisi si,,
Ibid Alex Ibid Alex Shobur hal.173-174. hal.173-174.
26
kebijakan aktual dengan fokus berita. Hal ini guna memancing kesadaran khalayak untuk ikut turut serta melakukan perubahan sebagaimana yang diinginkan oleh wartawan. Selanjutnya berita ditutup dengan teknik packing teknik packing,, dimana khalayak diarahkan untuk menerima kebenaran tanpa syarat, sebab mereka tidak berdaya untuk untuk membantah membantah keben kebenaran aran yang yang
direko direkonstr nstruksi uksikan kan dalam dalam
berita.8
B. Analisis Analisi s Data Framing Anali An alisi sis s berita berita dengan dengan kons konsep ep framing yang digunaka digunakan n pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Pan dan
Kosichi
dan
Teun
Van
Dijk.
Model
ini
berusaha
menghubungkan berbagai elemen yang ada dalam teks berita dengan mengasumsikan bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi berfungsi sebagai pusat pusat organis organisasi asi ide. Contohnya Contohnya pada kutip utipan an su sumb mber er,, lata latarr info inform rmas asi, i, pema pemaka kaia ian n kata kata,, dan dan lain lain sebagainya ke dalam teks secara keseluruhan. Cara wartawan memaknai suatu berita dapat dilihat dari berb berbag agai ai pera perang ngka katt tand tanda a yang yang ada ada dala dalam m teks teks beri berita ta yang yang dibu dibuat at.. Sehi Sehing ngga ga makn makna a berh berhub ubun unga gan n erat erat anta antara ra
frame
wartawan dan media yang menjadi objek penelitian.9 Perangkat framing dalam model Pan dan Kosichi dan Teun Van Dijk Dijk dibagi dibagi menja menjadi di menja menjadi di empat empat strukt struktur ur besar besar yaitu yaitu Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris. Retoris.
a.
Sintaksis
Secara etimologis Sintaksis berasal dari kata Yunani yaitu “sun” sun”
berarti
“dengan”,
dan
“tattien” tattien”
yang
berarti
“mene “menemp mpatk atkan an”. ”. Dalam Dalam penger pengertia tian n umum umum,, Sintak Sintaksis sis adalah adalah 8 9
Ibid Alex Ibid Alex Shobur. Eriyanto, Bimo Nugroho, Politik Media Mengemas Berita, Berita, ISAI Jakarta, 1999 hal 29.
27
susu su suna nan n kata kata atau atau fras frase e dala dalam m kali kalima mat. t. Seme Sement ntar ara a dala dalam m pendekatan analisis framing, framing, sintaksis sintaksis adalah cara atau atau strategi strategi wartawan untuk menyusun fakta yang diperoleh baik peristiwapernyataan, opini, kutipan, maupun pengamatan atas peristiwa ke dalam sebuah kesatuan/ bentuk umum berita. Stru Strukt ktur ur sint sintak aksi sis s yang yang pali paling ng popu popule lerr dala dalam m bent bentuk uk strukt struktur ur piram piramida ida terbal terbalik. ik. Sehin Sehingga gga unit unit yang yang dapat dapat diam diamati ati dalam dalam struktur struktur sintak sintaksis sis adalah adalah melalui melalui kutip utipan an
yang yang
diam diambi bil, l,
sert serta a
judul judul ((headline headline), ), lead ,
pene penem mpata patan n
dari dari
berb berbag agai ai
pernyataan sumber informasi. Headline mempunyai aspek sintaksis yang tinggi, tinggi, karena karena headline merujuk pada tingkat kecenderungan sebuah berita.10 Headline mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti dan dibuat untuk untuk selanjutnya selanjutnya
dikonst dikonstruks ruksii pengetahuan pengetahuan tersebut tersebut melalui melalui
judul berita. Sementara lead berfungsi lead berfungsi menunjukkan prespektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan. Sebagai paragraf pembuka, lead kaya aya
akan akan
nuan nuansa sa
kecen ecende deru rung ngan an
sebu sebuah ah
beri berita ta,,
mel melalui alui
pemilihan atau penonjolan aspek berita tertentu. Lata Latarr adal adalah ah bagi bagian an beri berita ta yang yang dapa dapatt memp mempen enga garu ruhi hi semantik (arti kata) yang hendak ditampilkan. Wartawan dalam menulis berita biasanya mengemukakan mengemukakan latar belakang peristiwa yang yang ditu dituli lis. s. Lata Latarr yang yang dipi dipili lih h menen enentu tuka kan n ke arah arah mana mana pand pandan anga gan n khal khalay ayak ak hend hendak ak diba dibawa wa.. Lata Latarr pada pada umum umumny nya a ditampil ditampilkan kan diawal diawal sebelum sebelum opini wartawan wartawan atau komuni komunikato katorr yang sebenarnya muncul, dengan maksud untuk mempengaruhi dan dan memb member erii bobo bobott argu argume ment ntat atif if yang yang kuat uat dan dan reasonable (beral (beralasa asan). n). Sehing Sehingga ga latar latar dapat dapat menjad menjadii alasan alasan pemben pembenar ar gagasan yang diajukan dalam teks.
10
Ibid. 31
28
Bagian berita lain yang penting adalah pengutipan sumber berita berita.. Bagian Bagian ini ini dalam dalam penuli penulisa san n berita berita dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk membangu membangun n objektifi objektifitas— tas—prin prinsip sip keseim keseimbanga bangan n dan ketida ketidak-k-berpihakan (cover (cover both side). side). Bagian ini juga menekankan menekankan bahwa apa yang yang ditul ditulis is wartaw wartawan an bukan bukan pendap pendapat at wartaw wartawan an belak belaka, a, namu namun n pend pendap apat at dari dari sese seseor oran ang g yang yang memp mempun unya yaii otor otorit itas as tertentu. Penguti Pengutipan pan sumber sumber ini menjadi menjadi perangkat perangkat framing untuk tiga tiga hal. hal. Perta Pertama ma,,
mengk mengklai laim m valid validita itas s atau atau keben kebenara aran n dari dari
pernyata pernyataan an yang dibuat dengan dengan mendasar mendasarkan kan diri pada klaim klaim otoritas akademik. Wartawan dapat saja mempunyai pendapat send sendir irii
atas atas
suat su atu u
peri perist stiw iwa, a,
peng pengut utip ipan an digu diguna naka kan n
untu untuk k
membe memberi ri bobot bobot atas atas pendap pendapat at yang yang dibuat dibuat,, seolah seolah pendap pendapat at terseb tersebut ut tidak tidak omong omong koso kosong ng tetapi tetapi diduk didukung ung oleh oleh ahli ahli yang yang berk berkom ompe pete ten. n.
Kedua edua,,
pand pandan anga gann nnya ya
kepad epada a
mengecilkan
pendapat
dihu dihubu bung ngk kan
deng dengan an
mengh enghub ubun ungk gkan an peja pejaba batt atau kutip utipan an
yang yang
poin poin
berw berwen enan ang. g.
pandangan atau atau
tert terten entu tu
tertentu
pand pandan anga gan n
dari dari
Ketig etiga, a, yang
mayor ayorit itas as
sehingga sehingga pandanga pandangan n tersebut tersebut tampak tampak sebagai sebagai penyimpan penyimpangan gan dari ari
pen pendap dapat
umum umum..
Tekni knik
ini
sanga angatt
ber berguna una
untu untuk k
menek menekank ankan an aspek aspek argum argument entati atiff dari dari keselur eseluruha uhan n pendap pendapat at dalam teks, bahwa meskipun ada yang berseberangan pendapat, namun hal itu kecil artinya dibanding dengan pendapat-pendapat lain yang tercantum.
b.
Skrip
Laporan berita sering disusun sebagai suatu jalinan cerita. Hal ini disebabkan oleh dua hal; pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan peristiwa yang ditulis merupakan kela kelanju njutan tan dari peristiw peristiwa a sebelu sebelumn mnya; ya;
kedu kedua, a, bahwa bahwa berita berita
29
sendi sendiri ri memp mempuny unyai ai orient orientasi asi untuk untuk mengh menghubu ubungk ngkan an dengan dengan lingku lingkungan ngan komun komunal al berita. berita. dapat
disamakan
dengan
Sehingga Sehingga menuli menulis s berita berita hampir hampir menulis
cerita
atau
novel.
Perbedaannya bukan terletak pada cara bercerita namun lebih pada fakta yang dihadapi .11 Bentuk umum dari skrip adalah pola 5 W+1H ( who, what, where, where, when, when, why why dan how). how). Mesk Meskip ipun un pola pola ini ini tida tidak k sela selalu lu dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan, namun kategori info inforrmasi masi ini ini yang yang diha dihara rapk pkan an diam diambi bill oleh oleh wart wartaw awan an untu untuk k dilaporkan. Unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi framing yang penting. Bila dalam sebuah berita diterangkan unsur-unsur pela pelak ku (who), who), temp tempat at dan dan wakt waktu u kejad ejadia ian n (where where dan when when), dan dan baga bagaim iman ana a kejad ejadia ian n berl berlan angu gusn sng g (how), how), namu namun n deng dengan an serta serta merta merta mengh menghila ilangk ngkan an unsur unsur-un -unsur sur penyeb penyebab ab kejadia ejadian n (why ), ), maka wartawan mempunyai maksud tertentu. Tata ata urut urutan an dala dalam m meny menyus usun un beri berita ta juga juga memp mempun unya yaii pengaruh pengaruh penting penting dalam dalam proses proses framing. framing . Suatu kejadian yang mengedepankan unsur who misalnya, tentu ada pertimbangan yang yang cuk cukup menda endasa sarr kenap enapa a haru harus s pela pelak ku terl terleb ebih ih dulu dulu dimunculkan, barangkali pelaku adalah tokoh besar, artis, atau orang yang mempunyai pengaruh di masyarakat. Hal ini bukan saja saja ber berhubu hubung ngan an deng dengan an aspe aspek k nila nilaii beri berita ta yang yang hend hendak ak ditonjolkan, namun ada konstruksi dan idiologi wartawan yang turut menentukan tata letak penggunaan unsur-unsur dari pola 5W+1H. Wartawan juga mempunyai cara bercerita tertentu seperti dengan dengan gaya dramatis dramatis,, mengadukmengaduk-aduk aduk emosi emosi pembaca, pembaca, atau cara bercerita yang biasa-biasa saja. Cara bercerita semacam ini tidak tidak pernah pernah lepas lepas dari strategi wartawan wartawan untuk untuk menekan menekankan kan atau atau menga mengabur burka kan n fakta fakta yang yang sebena sebenarn rnya. ya. Sebaga Sebagaii contoh contoh,, 11
Ibid. hal.33
30
sebuah sebuah berita berita pemerk pemerkosa osaan an dis disusu usun n wartaw wartawan an menggu menggunak nakan an cara cara
ber berceri cerita ta
yang yang
dram dramat atis is
deng dengan an
menyo enyorroti oti
kejad ejadia ian n
pemerk pemerkosaa osaan n secara secara detail, detail, sehingga sehingga aspek pidana atau latar latar kejadian tidak terlalu dipersoalkan.
c.
Tematik
Setiap Setiap warta wartawan wan mempun mempunyai yai tema tema terten tertentu tu atas atas suatu suatu peristiwa.
Tema tersebut tersebut muncul sebagai sebagai konstruksi konstruksi wartawan wartawan
dalam membuat teks berdasarkan apa yang ia peroleh dan apa yang yang hendak hendak ia tulis tulis.. Dalam Dalam peris peristiw tiwa a terten tertentu, tu, pembua pembuatt teks teks dapat memanipulasi penafsiran pembaca atau khalayak dengan melakukan permainan definisi dan diksi guna menggambarkan fakta. Misalnya sebuah demonstrasi yang secara umum berjalan damai damai dapat dapat dikons dikonstru truksi ksi sebaga sebagaii sebuah sebuah demons demonstra trasi si yang yang anarkis hanya karena penekanan fakta pada beberapa insiden yang sebenarnya tidak terlalu dipersoalkan. Tema tema tersebut dapat dapat dilac dilacak ak melalu melaluii sus susuna unan n atau atau bentuk bentuk kali kalima matt terten tertentu, tu, proposisi proposisi atau hubungan antar proposisi. proposisi. Eleme Elemen-e n-elem lemen en dalam dalam temati tematik k adalah adalah sebaga sebagaii berik berikut ut : Pertama, Pertama,
elem elemen en
ber berhubu hubung ngan an
det detai aill
deng dengan an
beri berita ta..
kontr ontrol ol
Elem Elemen en
info inforrmasi asi
yang yang
det detai aill
beri berita ta
dita ditam mpilk pilkan an
seseoran seseorang. g. Komunika omunikator tor akan akan menampil menampilkan kan secara secara berlebiha berlebihan n infor nform masi
yang ang
mengu engun ntung tungk kan
diri diriny nya a
atau tau
citr citra a
yang yang
berlebiha berlebihan. n. Sebalikn Sebaliknya ya ia akan menampi menampilka lkan n informasi informasi dalam dalam jumlah yang sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan) bila hal
itu
merugikan
kedudukannya.
Informasi
yang
menguntu menguntungka ngkan n tidak tidak saja ditampil ditampilkan kan secara secara berlebih berlebih tetapi tetapi dengan detail yang lengkap dan kalau perlu dengan data-data. Detail yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan menciptakan citra tertentu
31
pada pada
khala khalayak yak..
dihi dihila lang ngka kan n
Sement Sementara ara
bila bila
tida tidak k
detail detail—m —mesk eskipu ipun n
meng mengun untu tung ngka kan n
lengk lengkapap--ak -akan an
posi posisi si
komun omunik ikat ator or..
Sebagai contoh, seorang pemerkosa dalam pernyataanya akan mengurangi detail yang kemungkinan akan memojokkan dia dan menca mencari ri detail detail-de -detai taill yang yang dapat dapat menye menyela lama matka tkanny nnya a dengan dengan menca mencari ri alibi alibi atau atau mema memapar parka kan n kondi kondisi si kejiwaa ejiwaanny nnya a ketika etika melakukan tindak pemerkosaan. Kedua, Kedua, eleme elemen n
Maksud Maksud.. Hampi Hampirr sama sama dengan dengan elemen elemen
Detail. Bila elemen detail informasi yang menguntungkan akan diur iuraik aikan
den dengan
menge engek ksplis plisiitka tkan
panj anjang
leba ebar,
info nformasi asi
yang ang
maka aka
elem elemen en
maksud ksud
meng enguntu untun ngka gkan
bag bagi
komuni komunikat kator or.. Informas Informasii tersebut tersebut disajik disajikan an secara secara jelas, jelas, dengan dengan kataata-ka kata ta yang yang tega tegas s
dan dan
lang langsu sung ng ke
fakt fakta. a. Seme Sement ntar ara a
info inforrmasi masi yang yang meru merugi gika kan n akan akan dibu dibuat at sama samar, r, impl implis isit it,, dan dan tersembunyi dengan kata-kata yang berbelit-belit dan eufimistik . Ketiga,
Nominalisasi. Nominalisasi. Elemen ini berhubungan dengan
pertan pertanyaa yaan n apaka apakah h komun komunik ikato atorr memand memandang ang objek objek sebaga sebagaii sesu sesuat atu u yang yang tung tungga gall atau atau berd berdir irii seba sebaga gaii satu satu kesat esatua uan. n. Nominal Nominalisas isasii dengan dengan sendirin sendirinya ya mengarah mengarah pada generalis generalisasi. asi. Jon Jono o yang yang dipu dipuk kuli uli oleh oleh poli polisi si dala dalam m demo demo maha mahasi sisw swa a akan akan memp mempun unya yaii
makn makna a
berb berbed eda a
ketik etika a
tekn teknik ik nomi nomina nali lisa sasi si ini ini
digunakan, seperti dengan menyusun judul, “Bentrok, mahasiswa dipukul dipukulii polisi” dibanding dibanding dengan judul “Polis “Polisii
memuk memukuli uli Jono,
seorang mahasiswa peserta demo”. Keempat ,
Koher oheren ensi si.. Koher oheren ensi si adal adalah ah pert pertal alia ian n atau atau
jalinan antar kata, proposisi, atau kalimat. kalimat. Dua buah kalimat atau proposisi
yang
dihubu dihubungk ngkan an
menggambarkan
fakta
berbeda
dapat
mengg mengguna unaka kan n kohere oherens nsi, i, sehing sehingga ga fakta fakta yang yang
tida tidak k berh berhub ubun unga gan n dapa dapatt menj menjad adii terh terhub ubun ung g kare karena na tekn teknik ik koherensi tersebut.
32
Proposisi Proposisi “gadis “gadis menangis” menangis” dan “uang hilang” hilang” adalah dua dua fakt fakta a yang yang berb berbed eda. a. Kedua eduany nya a dapa dapatt dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an koher koherens ensii sebabsebab-aki akibat bat sehing sehingga ga propo proposis sisii terseb tersebut ut menja menjadi di “gad “g adis is mena menang ngis is kar karena ena
uang uang(n (nya ya))
hila hilang ng”. ”. Dua Dua
prop propos osis isii
tersebut tidak berhubungan bila yang dipakai koherensi adalah kata kata hubu hubung ng misa misaln lnya ya “d “dan an”, ”, menj menjad adii “g “gad adis is mena menagi gis s dan dan uang(nya) hilang”. Koherensi digunakan untuk melihat bagaimana seseorang secara strategis menggunakan wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah peristiwa itu dilihat sebagai sesuatu yang yang berhub berhubung ungan, an, saling saling terpis terpisah, ah, atau atau jus justru tru sebab sebab akibat akibat.. Pilihan-pilihan tersebut ditentukan oleh sejauh mana komunikator berkepentingan terhadap peristiwa tersebut. Koherensi oherensi terbagi terbagi menjadi menjadi tiga jenis jenis. Pertam Pertama a, koherensi koherensi kondisional. kondisional. Koherensi Koherensi kondisional kondisional dapat berupa hubungan sebab akib akibat at atau atau hubu hubung ngan an penj penjel elas as.. Hal Hal ini ini seca secara ra muda mudah h dapa dapatt dili diliha hatt dari dari peng penggu guna naan an kata kata hubu hubung ng yang yang dipa dipak kai untu untuk k mengggambarkan dan menjelaskan hubungan, atau memisahkan satu satu
prop propos osis isii
dihu dihubu bung ngka kan n
deng dengan an
baga bagaim iman ana a
sese seseor oran ang g
mema memakn knai ai su suat atu u peri perist stiw iwa a yang yang ingi ingin n dita ditamp mpil ilka kan n di depa depan n publik. Kohere oherensi nsi kondi kondisio sional nal juga juga ditand ditandai ai dengan dengan pemak pemakaia aian n anak anak kalim alimat at seba sebaga gaii penj penjel elas as.. Di sini sini ada ada dua dua prop propos osis isi. i. Propo Proposi sisi si pertam pertama a dij dijela elask skan an dalam dalam propo proposi sisi si kedua edua dengan dengan meng menggu guna naka kan n kata kata hubu hubung ng sepe sepert rtii “yang yang” ” atau atau “d “dim iman ana. a.” ” Sebag ebagai ai
propo oposis sisi
penj penjel ela as,
art arti
dari dari
propos posisi
per pertam tama
sebe sebena narn rnya ya tida tidak k terl terlal alu u dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh prop propos osis isii kedua edua.. Namun Namun komuni komunikato katorr berusaha berusaha memasukk memasukkan an kepentin kepentingann gannnya nya dalam dalam proposisi proposisi penjelas penjelas ini. Seperti dalam kalima kalimat, t,
“Pres “P residen iden
Gus Dur memberi penjelasan kepada pers”, sebenarnya sudah
33
dapat dapat dimengert dimengertii oleh khalayak. khalayak. Namun Namun dengan dengan penambah penambahan an kalima kalimatt penjelas penjelas “y “yang ang memakai memakai kaos kaos oblong” oblong” maka maka khalayak khalayak mengasoisiasikan bahwa presiden Gus Dur cenderung informal, santai atau bahkan juga dikesankan tidak menghormati lembaga kepresidenan yang ia pimpin. Kedua, Kedua, koherensi koherensi fungsional. Hubungan fungsional memuat genera generali lisas sasii dan dan spesif spesifik ikasi asi.. Dik Dikotomi otomi “kami “kami” ” dan dan “mer “merek eka” a” merupakan pola over generalisasi yang mudah dijumpai dalam teks berita. Ketiga, Ketiga,
koherensi
pembeda.
Koherensi
pembeda
berhub berhubung ungan an dengan dengan pertan pertanyaa yaan n bagaim bagaimana ana dua fakta fakta atau atau peris peristiw tiwa a dibeda dibedaka kan. n. Dua Dua perist peristiwa iwa yang yang dibuat dibuat seolah seolah-ola -olah h bertentan bertentangan gan (contras) contras) dengan dengan membe memberi ri kata kata hubung hubung sepert sepertii “dibandingkan”, “tetapi” atau “meskipun demikian.” Stra Strate tegi gi koher oheren ensi si pemb pembed eda a
ini ini sang sangat at efek efekti tiff
untu untuk k
melakukan melakukan penyangkalan, penyangkalan, seperti dalam dalam kalimat kalimat “ Saya bukan bukan rasialis, tetapi.....”. Kalimat penyangkalan tersebut memposisikan komun omunik ikat ator or seca secara ra posi positi tif, f, seme sement ntar ara a tind tindak akan an atau atau fakt fakta a dibelakang “bukan rasialis” dijelaskan secara argumetatif yang mengukuhkan posisinya. Elemen kelima adalah bentuk kalimat. Elemen ini dari segi sintaksis berhubungan dengan cara berfikir logis yaitu kausalitas. Logika Logika kausali kausalitas tas dalam dalam bahasa bahasa diterjem diterjemahka ahkan n dengan dengan subjek subjek (yang menerangkan) dan predikat ( yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa tetapi turut menentukan makna yang dibentuk melalui susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subje ubjek k
dari ari
per pernya nyataan taanny nya, a,
sedan edang g
dalam lam
kalim limat
pasif sif
seseorang menjadi objek dari pernyataannya. Susunan kalimat aktif
“Kumbang “Kumbang memperko memperkosa sa Bunga” menempatkan menempatkan Kumbang Kumbang
34
sebagai subjek. Penempatan kumbang diawal kalimat atau frase, memberi glorifikasi atas kesalahan Kumbang. Sebaliknya kalimat “Bunga diperkosa Kumbang” mengesankan penghilangan subjek dim dimana ana
Kumba umbang ng tida tidak k
dile dileta takk kkan an
seca secara ra
menj menjad adii
ters tersem embu buny nyi. i.
titi titik k
sent sentra rall
Sehi Sehing ngga ga
kali kalim mat, at,
bent bentuk uk
dia dia
kalim alimat at
menentuk menentukan an apakah apakah subjek subjek diekspre diekspresik sikan an secara secara ekplisit ekplisit atau implisit dalam teks. Bentuk Bentuk lain lain adalah adalah dengan dengan pemak pemakaia aian n urutan urutan katakata-ka kata ta yang
mempunyai
dua
fungsi
secara
politik.
Pertama,
mene meneka kank nkan an atau atau meng menghi hila lang ngka kan n deng dengan an pene penemp mpat atan an dan dan pemakai pemakaian an kata kata atau frase yang mencolok mencolok dengan dengan permai permainan nan semant semantik. ik. Hal yang yang pentin penting g dari dari sinta sintaksi ksis s adalah adalah bagaim bagaimana ana proposisi-proposisi diatur dalam satu rangkaian kalimat. Kedua, mengenali bentuk kalimat sebagai deduktif atau induktif. Elemen keenam adalah adalah eleme elemen n kata kata ganti. ganti. Elemen Elemen kata kata ganti ganti merupak merupakan an elemen elemen untuk untuk memanip memanipulas ulasii bahasa bahasa dengan dengan mencipta menciptakan kan suatu suatu imajina imajinasi. si. Kata Kata ganti ganti juga merupak merupakan an alat bagi komunikator untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam
wacana.
Elemen
kata
ganti
“saya”
atau
“kami”
merupakan bentuk resmi dari sikap komunikator semata-mata. Seme Sement ntar ara a
“kita kita” ”
meruj erujuk uk
pada pada pemb pembuk ukaa aan n
sek sekat
anta antara ra
khalay khalayak ak dan komu komunik nikato atorr sehing sehingga ga apa yang yang menja menjadi di sikap sikap komunikator meresap seolah-olah seolah- olah menjadi sikap bersama.
d.
Retoris
Struktur retoris dari sebuah berita menggambarkan pilihan gaya
atau
kata
yang
dilakukan
oleh
wartawan
untuk
menekankan arti yang ingin ditonjolkan. Wartawan menggunakan perangkat
retoris
guna
membuat
citra,
meningkatkan
kemeno kemenonjol njolan an pada sis sisii tertentu tertentu dan meningk meningkatka atkan n gambaran gambaran
35
yang yang diingi diingink nkan an dari dari su suat atu u beri berita ta..
Hal Hal ini ini juga juga menun menunju juk k
kecen kecender derung ungan an konstru onstruksi ksi kebenar ebenaran an yang yang hendak hendak dibang dibangun un oleh wartawan. Bebera Beberapa pa elemen elemen struku strukutur tur retor retoris is
yang yang dipakai dipakai oleh
wartawan: Pertama, Pertama, leksik leksikon. on. Eleme Elemen n ini menan menandak dakan an pil piliha ihan n kata kata dari berbagai kemungkinan kata yang dapat dipakai. Suatu fakta dapat digambarkan dengan beberapa kosa kata yang merujuk pada fakta tersebut. Kata “mati” mempunyai padanan kata lain sepe sepert rtii
tewa tewas, s,
gugu gugur, r,
menin eningg ggal al,,
mengh enghem embu busk skan an
nafa nafas s
tera terakh khir ir,, dan dan lain lain seba sebaga gain inya ya.. Pili Piliha han n kata kata seca secara ra idio idiolo logi gis s menunjukkan politik pemaknaan yang dilakukan seseorang. Bagi orang orang di luar luar pihak pihak,, musuh musuh atau atau lawan, lawan, pengg penggamb ambara aran n kata kata tertentu
mempunyai
makna
politis,
sebagaimana
kita
melekatkan fakta yang sama dengan kata berbeda pada pihak kita. Misi perang Amerika dalam banyak kesempatan disinggung oleh preside presidennya nnya
sebagai sebagai misi “pembela “pembela kebenara kebenaran n” “Invansi “Invansi
atas nama PBB” sementara bagi pihak lawan tentu hal ini disebut dengan “agresi”. Tekni eknik k
yang yang palin paling g popu popule lerr adal adalan an dengan dengan labelling, labelling ,
sebuah sebuah teknik teknik melek melekatk atkan an idi idiom om terten tertentu tu kepad kepada a fakta fakta atau atau peri perist stiw iwa a
deng dengan an
maksu aksud d
mem memberi berik kan
makn makna a
tend tenden ensi sius us
terhad terhadap ap fakta fakta atau atau peris peristiw tiwa a terseb tersebut. ut. Kasus Kasus pemban pembantai taian an rakyat disebut dengan upaya normalisasi keamanan, sementara pihak-pi pihak-pihak hak yang tidak tidak sepakat sepakat dengan dengan kebija kebijakan kan yang dibuat dibuat dikatakan sebagai “oposan radikal”, “kelompok pengacau” dan lain sebagainya. Kedua, gaya gaya.. Elem Elemen en gaya gaya ber berhubu hubung ngan an deng dengan an bagaimana pesan yang disampaikan dibungkus dengan bahasa tertentu untuk menimbulkan efek tertentu pula. Sebuah kasus
36
pemerk pemerkosa osaan an yang yang dipenu dipenuhi hi dengan dengan tulis tulisan an dengan dengan bahasa bahasa hukum bermaksud bermaksud menggiring prespektif prespektif pembaca untuk melihat fakta dalam berita berita tersebut tersebut dalam dalam sisi sisi-sis -sisii hukum. hukum. Sementara Sementara tulis tulisan an bombas bombastis tis tentan tentang g kasu kasus s pemerk pemerkos osaan aan yang yang dipenu dipenuhi hi dengan dengan
bahasa-bah bahasa-bahasa asa dan idiom-idom idiom-idom pornogra pornografis fis tentu juga
mengarahkan mengarahkan khalayak untuk berpikir pornografis. pornografis. Ketiga, Ketiga, grafis. Elemen ini digunakan untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan, yang berarti dianggap penting. Eleme Elemen n ini muncu muncull lewat lewat berbag berbagai ai teks teks yang yang dibuat dibuat berbed berbeda a deng dengan an teks teks lain lainny nya. a. Pemak emakai aian an huru huruff teba tebal, l, huru huruff miri miring ng,, pemakai pemakaian an garis garis bawah, bawah, termasu termasuk k didalam didalamnya nya caption, raster , grafik, grafik, gambar, gambar, dan tabel merupakan merupakan teknik-tek teknik-teknik nik dari grafis guna
mendukung
pesan.
Bagian
yang
dicetak
berbeda
merup merupak akan an bagian bagian yang yang diangg dianggap ap pentin penting g oleh oleh komu komunik nikato ator, r, dimana dimana ia mengi mengingi ngink nkan an khalay khalayak ak menar menaruh uh perhat perhatian ian yang yang besar kepada bagian tersebut. Elemen grafis memberi pengaruh kognitif, dalam arti meng mengon ontr trol ol per perhati hatian an dan dan keter eterta tari rika kan n seca secara ra inte intens nsif if dan dan menu menunj njuk ukka kan n apak apakah ah info inform rmas asii
itu itu dian diangg ggap ap pent pentin ing g atau atau
menarik sehingga harus dipusatkan/difokuskan. Melalui citra foto, tabe tabell pene penemp mpat atan an teks teks,, tipe tipe huru huruf, f, dan dan elem elemen en graf grafis is lain lain;; pendapat idiologis yang muncul dapat dimanipulasi secara tidak langsung. Keempat , pengandaian. Elemen wacana pengandaian ( presupposition) presupposition) merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Kalau latar berarti upaya untuk mendu menduku kung ng pendap pendapat at dengan dengan jalan jalan memb memberi eri latar latar belak belakang ang maka pengandaian adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercaya kebenarannya. Pengandaian
37
hadi hadirr
dal dalam
per pernyat nyataa aan n
yang yang
dipa dipand ndan ang g
terp terper erca caya ya
dan dan
karenanya karenanya tidak perlu dipertanyakan. dipertanyakan. Ketika
seorang
pejabat
menyebutkan
bahwa
“kena “kenaik ikan an harga harga sudah sudah dipert dipertim imban bangk gkan an masak masak-m -masa asak k oleh oleh peme pemeri rint ntah ah
deng dengan an
menye enyera rap p
aspi aspira rasi si dari dari
rak rakyat” yat” maka aka
pernyata pernyataan an ini sebenarn sebenarnya ya merujuk merujuk bahwa bahwa kebija kebijakan kan tersebut tersebut sudah tidak dapat ditawar, ditawar, sehingga jangan jangan dipertanyakan. dipertanyakan. Elemen kelima, kelima, metafo metafora. ra. Seseor Seseorang ang dalam dalam suatu suatu wacana wacana tidak tidak saja saja menyam menyampai paika kan n pesan pesan pokok pokok melal melalui ui teks, teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, dan metafora yang dimaksudkan seba ebagai gai
ornamen amen
atau atau
bumbu umbu
dari ari
suat uatu
ber berita. ta.
Namu amun
pemakain metafora tertentu dapat dijadikan alat pelacak untuk menge mengerti rti su suatu atu makna makna teks.. teks.. Metafo Metafora ra terten tertentu tu dipak dipakai ai oleh oleh wartaw wartawan an secara secara strateg strategis is
sebaga sebagaii landas landasan an berfik berfikir ir,, alasa alasan n
pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik. Wartawan artawan menggunak menggunakan an keper kepercayaa cayaan n masyarak masyarakat, at, ungkapan ungkapan sehari-hari, peribahasa, pepatah, petuah, atau bahkan ayat-ayat suci guna memperkuat pesan utama yang hendak disampaikan. Gamson menyebutnya sebagai popular sebagai popular wisdom, wisdom, sebagai sebagai upaya untuk
merangkai
sejumlah
pesan
agar
khalayak
dapat
mengkontruksi suatu wacana. Ungkapan “ sudah jatuh tertimpa tangga tangga pula” pula” diguna digunaka kan n untuk untuk menga mengamb mbark arkan an sebuah sebuah parta partaii politik kecil yang kalah dalam pemilu dan tidak mampu membuat koalas koalasii dengan dengan partai-par partai-partai tai besar, besar, atau “ kebenar kebenaran an memang memang pahit’ pahit’ untuk untuk menggam menggambark barkan an sebuah sebuah demonstr demonstrasi asi mahasisw mahasiswa a yang membuat banyak jatuh korban. Bent Bentuk uk lain lain dari dari popular popular wisdom wisdom adalah adalah analogi. analogi. Analogi merujuk pada kisah-kisah romantik yang banyak diingat orang, atau pada konsep-konsep dan program-program dengan baha bahasa sa-b -bah ahas asa a yang yang deka dekatt dan dan dik diketah etahui ui.. Orde Orde Baru Baru seri sering ng
38
melakukan politik analogi dengan konsep Semar, seorang tokoh pewa pewaya yang ngan an sete seteng ngah ah dew dewa dan dan sete seteng ngah ah manu manusi sia a untu untuk k memberikan aspek legitimasi pada rejim yang berkuasa. Contoh klasik dari frame retoris ditampilkan ditampilkan oleh presiden pertama RI, Soekarno ketika menanggapi demontrasi mahasiswa tahun tahun 60-an 60-an yang yang menun menuntut tut peruba perubahan han morali moralitas tas,, kebija ebijakan kan peme pemeri rint ntah ahan an,,
sert serta a
kekec ekecew ewaa aan n
ter terhada hadap p
kabin abinet et,,
dan dan
orientasi politik Sukarno yang dianggap masih melindungi tokohtokoh PKI dengan mengadakan aksi corat-coret di rumah salah satu istrinya istrinya dengan teks teks “lonte agung agung istana” “gerwani “gerwani agung” agung” dan “sarang sipilis”. Teks pidato Sukarno adalah sebagai berikut : “Kau “Kau tahu tahu apa yang yang dil dilaku akukan kan mahasi mahasiswa swa-maha mahasi sisw swa a diru diruma mah h ibu ibu Hart Hartin ini? i? Kau tahu tahu rumah ibu Hartini Hartini dicorat-cor dicorat-coret et “lonte “lonte agung, agung, “gerwani “gerwani agung dan lain-lainny lain-lainnya? a? Kau tahu apa artiny artinya a lonte? lonte? Hartin Hartinii adalah adalah ist istrik riku u dan aku aku adalah bapakmu. Inikah yang dilakukan seorang anak terhadap ibunya ?.” 12
Pada kutipan ini, Sukarno melakukan tiga teknik sekaligus, pertama
nominalisasi
generalisasi
dengan
menyebut
“mahasi “mahasiswa-m swa-mahas ahasiswa iswa” ” (padahal (padahal yang melakuk melakukan an aksi coratcoratcoret coret
hanya hanya satu elemen elemen mahasisw mahasiswa a dari sekian sekian elemen elemen yang
tergabun tergabung g dalam dalam KAMI,
koher koherensi ensi ( “Hartini “Hartini adalah adalah istriku istriku dan
aku adalah adalah bapakmu” bapakmu”)) dan analog analogii dengan dengan pertany pertanyaan aan retor retoris is “Inikah yang dilakukan seorang anak terhadap ibunya ?.” Frame retoris tidak saja muncul pada pidato-pidato atau pernyataan-pernyataan politik tetapi juga pada wacana-wacana dan liputan yang tidak “berbau” idiologis-politis tetapi juga pada wacana pornografis media massa terutama dalam leksikon kata-
12
Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran, Demonstran, LP3ES, 1983, Jakarta, hal 198.
39
kata konotatif yang membentuk dan menekankan makna kata tertentu (assosiatif). (assosiatif). Elemen-elemen Elemen-elemen dalam analisis wacana Pan dan Kosicki Kosicki dari Teun Teun Van Van Dijk dalam bagan dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3 Kerangka Framing Pan Kosicki dari Model Teun Teun Van Dijk STRUKTUR SINTAKSIS Cara wartawan menyusun fakta SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta TEMATIK Cara wartawan menulis fakta RETORIS Cara wartawan menekankan fakta
PERANGKAT FRAMING 1. Skema Berita
2. Berita
Kelengkapan
3. Detail 4. Koherensi 5. Bentuk Kalimat 6. Kata Ganti 7. Leksikon 8. Grafis 9. Metafora
UNIT YANG DIAMATI headli headline, ne, lead, lead, latar info inforrmasi, si, kutip utipan an sumber, sumber, pernyataa pernyataan, n, penutup. 5W+1H
para paragra graf, f, prop propos osis isi, i, kalim alimat at,, hubu hubung ngan an antar kalimat kata, idiom, gambar/foto, grafik
Sumber; Alex Shobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001, hal.176