LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN PASIEN LANSIA LA NSIA DENGAN KATARAK KATARAK DAN DEFISIT DE FISIT PERAWATAN DIRI DI WISMA ARIMBI UPT PELAYANAN PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN
Disusun oleh : SAFINAZ ULFA RAMADHANTI NIM : 470113116 470113116
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR AKADEMI KEPERAWATAN D! SOEDONO MADIUN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN "016
1!1 K#$%&' M&$()* L)$+(, U%-) 1!1! 1!1!1 1
P&$. P&$.& &,,-)$ )$ M&$ M&$() ()** L)$+( L)$+(,, U%-) U%-)
Menu Menuaa atau atau menj menjad adii tua tua adal adalah ah suat suatu u kead keadaa aan n yang yang terja terjadi di dida didala lam m kehidu kehidupan pan manusi manusia. a. Proses Proses menua menua merupa merupakan kan proses proses sepanj sepanjang ang hidup, hidup, tidak tidak hany hanyaa dimu dimulai lai dari dari suat suatu u wakt waktu u terte tertent ntu, u, teta tetapi pi dimu dimula laii sejak sejak perm permul ulaan aan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamia, yang berarti seseorang telah melalu melaluii tiga tiga tahap tahap kehidu kehidupan pannya nya yaitu yaitu anak, anak, dewasa, dewasa, dan tua. tua. Tiga tahap tahap ini berbeda, baik secara biologi maupun psikologi. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, contohnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semangkin memburuk, gerakan lambat, dan figure tubuh yang tidak proposional. W! dan "ndang#"ndang nomor $% tahun $&&' tentang kesejahteraan lanjut usia pada (ab $ pasal $ ayat ) menyebutkan bahwa umur *+ tahu tahun n adal adalah ah usia usia perm permul ulaa aan n tua. tua. Menua Menua buka bukanl nlah ah suatu suatu peny penyak akit it,, teta tetapi pi merupa merupakan kan proses proses yang yang berang berangsur sur#an #angsu gsurr mengak mengakiba ibatka tkan n perub perubaha ahan n yang yang kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dalam kematian. Dalam (uku jar -eriatri, Prof.Dr. . (oedhi Darmojo dan Dr. . adi Martono Martono /$&&01 /$&&01 mengatakan mengatakan bahwa 2menua3 /menjadi tua1 adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau 4 mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas /termasuk infeksi1 dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia secara perlahan memgalami kemunduran struktur dan fungsi organ. 5ondisi ini dapat
memengaruhi kemandirian dan kesehatan lanjut usia, termasuk kehidupan seksualnya. Proses menua merupakan proses terus # menurus atau berkelanjutan secara alami dan umumnya dialami oleh semua mahluk hidup. Misalnya, terjadinya kehilangan pada otak, susunan saraf, dan jaringan lain, hingga tubuh 3mati3 sedikit demi sedikti. 5ecepatan proses menua setiap indi6idu pada organ tubuh tidak akan sama. da kalanya seseorang tergolong lanjut usia atau masih muda, tetapi telah menunjukan kekurangan yang mencolok /deskripansi1. da pula orang telah tergolong lanjut usia, penampilan masih sehat, segar bugar, dan badan tegak. Walaupun demikian, harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering dialami lanjut usia. Manusia secara lambat dan progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menempuh semangkin banyak penyakit degenerati6e /misalnya: hipertensi, arteriosklerosis, diabetes melitus, dan kanker1 yang akan menyebabkan berakhirnya hidup dengan episode terminal yang dramatis, misanya: stroke, inframiokard, koma asidotik, kanker metastasis, dan sebagainya. Proses menua merupakan kombinasi bermacam#macam faktor yang saling berkaitan. 7ampai saat ini, banyak teori yang menjelaskan tentang proses menua ' yang tidak seragam. 7ecara umum, proses menua didefinisikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat uni6ersal, intrinsik, progesif, dan detrimental. 5eadaan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup. (erikut akan di kemukakan bermacam#macam teori proses menua yang penting.
1!1!"
K/)%--)%- L)$%-)
a. Departemen 5esehatan 8 membagi lansia sebagai berikut: $.
5elompok menjelang usia lanjut /09#90 tahun1 sebagai masa 6irilitas
).
5elompok usia lanjut /99#*0 tahun1 sebagai presenium
%.
5elompok usia lanjut /kurang dari *9 tahun1 senium
b. Menurut organisasi kesehatan dunia /W!1, usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria berikut ini: $. "sia pertengahan /middle age1 ialah kelompok usia 09 sampai 9& tahun ). "sia lanjut /elderly1 antara *+#40 tahun %. "sia tua /old1 antara 49#&+ tahun 0. "sia sangat tua /very old 1 di atas &+ tahun c. Menurut pasal $ "ndang#"ndang no. 0 tahun $&*9: 7eseorang dikatakan sebagai orang jompo atau usia lanjut setelah yang bersangkutan mencapai usia 99 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari#hari, dan menerima nafkah dari orang lain; /7antoso, )++&1
1!1!3
K)),&-%,- L)$%-)
Menurut 5eliat dalam Maryam /)++'1, lansia memiliki karakteristik sebagai berikut: $. (erusia lebih dari *+ tahun /sesuai dengan Pasal $ ayat /)1 ""
). 5ebutuan dan masalah yang ber6ariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif %. =ingkungan tempat tinggal yang ber6ariasi. 5arakteristik penyakit yang dijumpai pada lansia diantaranya: a.
Penyakit yang sering multipel, saling berhubungan satu sama lain
b.
Penyakit bersifat degeneratif, serta menimbulkan kecacatan
c.
-ejala sering tidak jelas, berkembang secara perlahan
d.
Masalah psikologis dan sosial sering terjadi bersamaan
e.
=ansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut
f.
7ering terjadi penyakit yang bersifat iatrogenik
g. asil penelitian profil penyakit lansia di empat kota /Padang, (andung, Denpasar, dan Makasar1 adalah sebagai berikut /7antoso, )++&1:
>ungsi tubuh yang dirasakan menurun? penglihatan /4*,)0@1? daya ingat /*&,%@1? seksual /9',+0@1? kelenturan /9%,)%@ 1? gigi dan mulut /9$,$)@1
Masalah kesehatan yang sering muncul: sakit tulang atau sendi /*&,%&@1? sakit kepala /9$,9@1? daya ingat menurun /%',9$@1? selera makan menurun /%+,+'@1? mual atau perut perih /)*,**@1? sulit tidur /)0,''@1? dan sesak napas /)$,)'@1
Penyakit kronis: reumatik /%%,$0@1? hipertensi /)+,**@1? gastritis /$$,%0@1? dan penyakit jantung /*,09@1.
1!1!4
T-2,- P#%&% P&$())$
Teori#teori yang mendukung terjadinya proses penuaan, antara lain: teori biologis, teori kejiwaan sosial, teori psikologis, teori kesalahan genetik, dan teori penuaan akibat metabolisme /7antoso, )++&1. $.
Teori (iologis Teori biologis tentang penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsik dan ekstrinsik. 8ntrinsik berarti perubahan yang timbul akibat penyebab di dalam sel sendiri, sedang teori ekstrinsik menjelaskan bahwa penuaan yang terjadi diakibatkan pengaruh lingkungan.
).
Teori -enetik Clock . Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies tertentu. Tiap spesies di dalam inti selnya mempunyai suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu dan akan menghitung mitosis. Aika jam ini berhenti, maka spesies akan meninggal dunia.
%.
Teori Mutasi 7omatik / Error Catastrophe Theory1. Penuaan disebabkan oleh kesalahan yang beruntun dalam jangka waktu yang lama melalui transkripsi dan translasi. 5esalahan tersebut menyebabkan terbentuknya enBim yang salah dan berakibat pada metabolisme yang salah, sehingga mengurangi fungsional sel.
0.
Teori utoimun / Auto Immune Theory1 Menurut teori ini proses metabolisme tubuh suatu saat akan memproduksi Bat khusus. da jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap suatu Bat, sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
9.
Teori adikal (ebas. Menurut teori ini penuaan disebabkan adanya radikal bebas dalam tubuh.
*.
Teori Pemakaian dan usak. 5elebihan usaha dan stres menyebabkan sel#sel tubuh lelah /rusak1.
4.
Teori Cirus. Perlahan#=ahan Menyerang 7istem 7istem 5ekebalan Tubuh /8mmunology 7low Cirus Theory1. Menurut teori ini penuaan terjadi sebagai akibat dari sistem imun yang kurang efektif seiring dengan bertambahnya usia.
'.
Teori 7tres. Menurut teori ini penuaan terjadi akibat hilangnya sel#sel yang biasa digunakan oleh tubuh.
&.
Teori antai 7ilang. Menurut teori ini penuaan terjadi sebagai akibat adanya reaksi kimia sel#sel yang tua atau yang telah usang menghasilkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen.
$+. Teori Program. Menurut teori ini penuaan terjadi karena kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah sel#sel tersebut mati. $$. Teori 5ejiwaan 7osial a. kti6itas atau 5egiatan / Activity Theory1 Menurut a6igusrst dan lbrecht /$&9%1 berpendapat bahwa sangat penting bagi lansia untuk tetap beraktifitas dan mencapai kepuasan. b. Teori 5epribadian (erlanjut /Continuity Theory1 Perubahan yang terjadi pada lansia sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadian yang dimiliki. c. Teori Pembebasan / Disengagement Theory1 Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang berangsurangsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya.
$). Teori Psikologi Teori#teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu teori yang ada. Teori tugas perkembangan yang diungkapkan oleh anghurst /$&4)1 adalah bahwa setiap tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan persaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini bergantung pada maturasi fisik, penghargaan kultural, masyarakat, nilai aspirasi indi6idu. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pensiun dan penurunan pendapatan, respon penerimaan adanya kematian pasangan, serta mempertahankan kehidupan yang memuaskan. $%. Teori 5esalahan -enetik Proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan sel genetik D< di mana sel genetik memperbanyak diri sehingga mengakibatkan kesalahan#kesalahan yang berakibat pula pada terhambatnya pembentukan sel berikutnya, sehingga mengakibatkan kematian sel. Pada saat sel mengalami kematian orang akan tampak menjadi tua. $0. Teori usaknya 7istem 8mun Tubuh Mutasi yang terjadi secara berulang mengakibatkan kemampuan sistem imun untuk mengenali dirinya berkurang / self recognition1, sehingga mengakibatkan kelainan pada sel karena dianggap sel asing yang membuat hancurnya kekebalan tubuh.
1!1!
F),#2),# )$. M&5'&$.)(- P&$())$ >aktor#faktor yang mempengaruhi penuaan dan penyakit yang sering
terjadi pada lansia di antaranya hereditas, atau keturunan genetik, nutrisi atau makanan, status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan dan stress /7antoso, )++&1.
1!1!6
P&())$ )$. T&+)8- P)8) L)$%-)
Perubahan yang terjadi pada lansia diantaranya /7antoso, )++&1: $.
Perubahan kondisi fisik Perubahan pada kondisi fisik pada lansia meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran,
penglihatan,
kardio6askuler,
sistem
pengaturan
tubuh,
muskolosketal, gastrointestinal, urogenital, endokrin, dan integumen. Masalah fisik sehari#hari yang sering ditemukan pada lansia diantaranya lansia mudah jatuh, mudah lelah, kekacuan mental akut, nyeri pada dada, berdebar#debar, sesak nafas, pada saat melakukan aktifitaskerja fisik, pembengkakan pada kaki bawah, nyeri pinggang atau punggung, nyeri sendi pinggul, sulit tidur, sering pusing, berat badan menurun, gangguan pada fungsi penglihatan, pendengaran, dan sulit menahan kencing. ).
Perubahan kondisi mental Pada umumnya lansia mengalami penurunann fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan#perubahan ini erat sekali kaitannya dengan perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan, dan situasi lingkungan. Dari segi mental dan emosional sering muncul perasaan pesimis, timbulnya perasaan tidak aman dan cemas. danya kekacauan mental akut, merasa terancam akan timbulnya suatu penyakit atau takut ditelantarkan karena tidak berguna lagi. al ini bisa meyebabkan lansia mengalami depresi.
%.
Perubahan psikososial
Masalah perubahan psikososial serta reaksi indi6idu terhadap perubahan ini
sangat
beragam,
bergantung
pada
kepribadian
indi6idu
yang
bersangkuatan. 0. Perubahan kognitif Perubahan pada fungsi kognitif di antaranya adalah kemunduran pada tugas#tugas yang membutuhkan kecepatan dan tugas yang memerlukan memori
jangka
pendek,
kemampuan
intelektual
tidak
mengalami
kemunduran, dan kemampuan 6erbal akan menetap bila tidak ada penyakit
9.
yang menyertai. Perubahan spiritual Menurut Maslow /$&4+1, agama dan kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.
1!" K#$%&' K),)) ')8) L)$%-) 1!"!1
P&$.&,-)$ K),))
5atarak adalah kekeruhan pada lensa atau kapsul lensa mata, penyebab umum kehilangan penglihatan yang bertahap. =ensa yang keruh menghalangi cahaya menembus kornea, yang pada akhirnya mengaburkan tangkapan bayangan pada retina. 7ebagai hasilnya, otak menginterpretasikan bayangan yang kabur /7tockslager, )++'1. 5atarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi /penambahan cairan1 lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua#duanya /8lyas, )++&1.
1!"!"
E,-#/#.- K),))
Menurut 8lyas /)++&1, katarak dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
$. >isik Dengan keadaan
fisik
seseorang
semakin tua
/lemah1
maka
akan
mempengaruhi keadaan lensa. ). 5imia pabila mata terkena cahaya yang mengandung bahan kimia atau akibat paparan ultra6iolet matahari pada lensa mata dapat menyebabkan katarak. %. Penyakit predisposisi Meliputi penyakit diabetes dan trauma mata seperti u6eitis 0. 8nfeksi 6irus di masa pertumbuhan janin Aika ibu pada saat mengandung terkena atau terserang penyakit yang disebabkan oleh 6irus. Cirus tersebut akan mempengaruhi tahap pertumbuhan janin. Misal ibu yang sedang mengandung menderita rubella. 9. "sia Dengan bertambahnya usia seseorang, maka fungsi lensa juga akan menurun dan mengakibatkan katarak.
1!"!3
K/)%--)%- K),))
Menurut 8lyas /)++&1, klasifikasi katarak berdasarkan usia terjadinya antara lain sebagai berikut: $.
5atarak kongenital 5atarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari $ tahun. 5atarak kongenital merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganannya yang kurang tepat.
).
5atarak ju6enil 5atarak yang lembek dan terdapat pada usia muda, yang mulai terbentuknya pada usia kurang dari & tahun dan lebih dari % bulan. 5atarak ju6enil biasanya
merupakan kelanjutan dari katarak kongenital. %. 5atarak senil 5atarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 9+ tahun. (erdasarkan stadium, katarak senil dapat dibedakan menjadi : 5atarak insipien: pada stadium ini, proses degenerasi belum menyerap
cairan sehingga bilik mata depan memiliki kedalaman proses. 5atarak imatur: lensa mulai menyerap cairan sehingga lensa agak cembung, menyebabkan terjadinya miopia, dan iris terdorong ke
depan serta bilik mata depan menjadi dangakal. 5atarak matur: proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini,
terjadi kekeruhan lensa. 5atarak hipermatur: pada stadium ini, terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga nukleus lensa tenggelam didalam koteks lensa.
1!"!4
P),#-%-#/#.- K),)) =ensa berisi *9@ air, %9@ protein dan mineral penting. 5atarak
merupakan kondisi penurunan oksigen, penurunan air, peningkatan kandungan kalsium dan berubahnya protein yang dapat larut menjadi tidak dapat larut. Pada proses penuaan, lensa secara bertahap kehilangan air dan mengalami peningkatan dalam ukuran dan densitasnya. Peningkatan densitas diakibatkan oleh kompresi sentral serat lensa yang lebih tua. 7aat serat lensa yang baru diproduksi di korteks, serat lensa ditekan menuju sentral. 7erat#serat lensa yang padat lama#lama menyebabkan hilangnya transparansi lensa yang tidak terasa nyeri dan sering bilateral. 7elain itu, berbagai penyebab katarak di atas menyebabkan gangguan metabolisme pada lensa mata. -angguan metabolisme ini menyebabkan
perubahan kandungan bahan#bahan yang ada di dalam lensa yang pada akhirnya menyebabkan kekeruhan lensa. 5ekeruhan dapat berkembang di berbagai bagian lensa atau kapsulnya. Pada gangguan ini sinar yang masuk melalui kornea dihalangi oleh lensa yang keruh atau buram. 5ondisi ini mengaburkan bayangan semu yang sampai pada retina. kibatnya otak menginterpretasikan sebagai bayangan yang berkabut. Pada katarak yang tidak diterapi, lensa mata menjadi putih susu. 5emudian berubah menjadi kuning, bahkan menjadi coklat atau hitam dan klien mengalami kesulitan dalam membedakan warna /8stiEomah, )++91. 1!"!
M)$-&%,)%- K/-$-% K),)) Tanda dan gejala katarak menurut 7tockslager, et al, /)++'1 antara lain
sebagai berikut: $. ). %.
5ehilangan penglihatan secara bertahap dan tidak nyeri Penglihatan baca yang buruk Pandangan silau yang mengganggu dan penglihatan
buruk pada sinar matahari yang terang 0. Pandangan silau yang membutakan akibat lampu sorot
9.
mobil pada saat mengemudi pada malam hari 5emungkinan memiliki penglihatan yang baik pada cahaya yang redup dibandingkan pada cahaya yang terang /dengan kekeruhan pada sentral1
*. 4.
Pupil berwarna putih susu rea putih keabu#abuan di belakang pupil /dengan katarak lanjut1
1!"!6
K#5'/-)%- K),)) Menurut 8stiEomah /)++91, komplikasi yang dapat terjadi akibat dari
penyakit katarak antara lain: $. "6eitis, terjadi karena massa lensa merupakan benda asing untuk jaringan
).
u6ea sehingga menimbulkan reaksi radang atau alergi. -laukoma, terjadi karena massa lensa menyumbat sudut bilik mata sehingga mengganggu aliran cairan bilik mata depan.
1!"!7
P&5&-%))$ D-).$#%,- K),)) Menurut 7tockslager, et al, /)++'1, pemeriksaan diagnostik yang dapat
dilakukan pada penderita katarak antara lain: $. Pemeriksaan oftalmoskopi untuk mengkaji struktur internal okuler. ). Pemeriksaan slit-lamp /belahan lampu1 memastikan diagnosis kekeruhan
%.
lensa /katarak1. Pemeriksaan kartu mata /Snellen chart 1 atau mesin telebinokuler /tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan1 untuk memastikan derajat
0.
kehilangan penglihatan. Pemeriksaan darah lengkap, laju sedimentasi /=FD1 untuk menunjukkan
9.
adanya anemi sistemik atau infeksi. Pemeriksaan toleransi glukosa untuk menentukan adanya kontrol diabetes.
1!"!9
P&$),)/)%)$))$ K),)) Penatalaksanaan katarak dengan tindakan operasi merupakan cara yang
efektif untuk memperbaiki lensa mata,
tetapi tidak semua kasus katarak
memerlukan tindakan operasi. !perasi katarak perlu dilakukan jika kekeruhan lensa menyebabkan penurunan tajam pengelihatan sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari#hari. !perasi katarak dapat dipertimbangkan untuk dilakukan jika katarak terjadi bersamaan dengan penyakit mata lainnya seperti glaukoma atau u6eitis. Fkstraksi lensa dengan pembedahan dan implantasi lensa intraokuler untuk mengoreksi defisit penglihatan adalah penanganan yang laBim dilakukan. Menurut 8stiEomah /)++91, jenis pembedahan untuk katarak mencakup: $. Extracapsular Cataract Extractie /FGGF1 Pada pembedahan jenis ini, korteks dan nukleus diangkat dan kapsul posterior ditinggalkan untuk mencegah prolaps 6itreus, melindungi retina dari sinar ultra6iolet, serta memberikan sokongan untuk implantasi lensa
intraokuler. Pembedahan ini paling sering dilakukan karena memungkinkan dimasukkannya lensa intraokuler ke dalam kapsul yang tersisa. Teknik yang sering digunakan adalah menghancurkan jaringan dan pengangkatan debris melalui pengisapan / suction1. 7etelah pembedahan diperlukan koreksi 6isus lebih lanjut. Cisus biasanya pulih dalam % bulan setelah pembedahan. ). Intracapsular Cataract Extractie /8GGF1 Pada pembedahan jenis ini, lensa diangkat seluruhnya. 5euntungan dari tindakan ini adalah kemudahan prosedur untuk dilakukan. 7edangkan kerugiannya mata beresiko tinggi mengalami retinal detachment dan mengangkat struktur penyokong untuk penanaman lensa intraokuler. 7alah satu teknik pembedahan ini adalah menggunakan cryosurgery, lensa dibekukan dengan probe yang sangat dingin kemudian diangkat. 1!3 K#$%&' D&-%-, P&)),)$ D-1!3!1 P&$.&,-)$ D&-%-, P&)),)$ D-Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri / Depkes )+++1. Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri /mandi, berhias, makan, toileting1 /
untuk melakukan akti6itas mandikebersihan diri. ). 5urang perawatan diri : Mengenakan pakaian berhias adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan akti6itas berdandan sendiri. %. 5urang perawatan diri : Makan adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan akti6itas makan.
0. 5urang perawatan diri : Toileting adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan akti6itas toileting sendiri /
E,-#/#.- D&-%-, P&)),)$ D-Menurut Tarwoto dan Wartonah, /)+++1 Penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut: $. 5elelahan fisik ). Penurunan kesadaran %. Penyakit kronis Menurut Depkes, /)+++1 >aktor H faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah: $. (ody 8mage -ambaran indi6idu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga indi6idu tidak peduli dengan kebersihan dirinya. ). Praktik 7osial Pada anak H anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene. %. 7tatus 7osial Fkonomi Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. 0. Pengetahuan Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya 9. (udaya Di sebagian masyarakat jika indi6idu sakit tertentu tidak boleh dimandikan. *. 5ebiasaan 7eseorang da kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain H lain.
4. 5ondisi fisik atau psikis Pada keadaan tertentu sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya. 1!3!4 D)5') )$. S&-$. T-5(/ ')8) M)%)/) P&%#$)/ H.-&$&! $. Dampak fisik (anyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : -angguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku. ). Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. 1!3!
T)$8) 8)$ G&+)/) D&-%-, P&)),)$ D-Menurut Depkes /)+++1, Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah: $. >isik a. (adan bau, pakaian kotor. b. ambut dan kulit kotor. c. 5uku panjang dan kotor d. -igi kotor disertai mulut bau e. Penampilan tidak rapi. ). Psikologis a. Malas, tidak ada inisiatif. b. Menarik diri, isolasi diri. c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina. %. 7osial a. 8nteraksi kurang. b. 5egiatan kurang. c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma. d. Gara makan tidak teratur, (5 dan (( di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri. 1!3!6 M&)$-%5& K#'-$. $. egresi
dalah 5emunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan cirri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini ). Penyangkalan Penyangkalan merupakan mekanisme koping
pertahanan untuk
mengurangi kesulitan untuk menegakkan diagnosis. %. 8solasi dirimenarik diri (ila indi6idu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan /sebenarnya mereka sadari sepenuhnya1 dengan maksud untuk melindungi dirinya sendiri. Penyangkalan kenyataan juga mengandung unsur penipuan diri. 0. 8ntelektualisasi pabila
indi6idu
menggunakan
teknik
intelektualisasi,
maka
dia
menghadapi situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara analitik, intelektual dan sedikit menjauh dari persoalan. Dengan kata lain, bila indi6idu menghadapi situasi yang menjadi masalah, maka situasi itu akan dipelajarinya atau merasa ingin tahu apa tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu terlibat dengan persoalan tersebut secara emosional. Dengan intelektualisasi, manusia dapat sedikit mengurangi hal#hal yang pengaruhnya tidak menyenangkan bagi dirinya, dan memberikan kesempatan pada dirinya untuk meninjau permasalah secara obyektif. 1!3!7
R&$,)$. R&%'#$ K#.$-,- suhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat
merawat diri sendiri adalah: $. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri a. (ina hubungan saling percaya. b. (icarakan tentang pentingnya kebersihan. c. 5uatkan kemampuan klien merawat diri. ). Membimbing dan menolong klien merawat diri. a. (antu klien merawat diri b. jarkan ketrampilan secara bertahap
c. (uatkan jadwal kegiatan setiap hari %. Giptakan lingkungan yang mendukung a. 7ediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi. b. Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien. c. 7ediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar mandi yang dekat dan tertutup. 1!4 K#$%&' A%()$ K&'&)),)$ 1!4!1
P&$.)+-)$
$. 8dentitas atau Data (iografis 5lien 8dentitas atau data biografis klien meliputi nama, umur, tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir, golongan darah, agama, status perkawinan, alamat, telepon, jenis kelamin, orang yang paling dekat dihubungi, hubungan dengan usila, alamat dan jenis kelamin orang atau keluarga tersebut /Mubarak, dkk, )++*1. 5atarak bisa terjadi pada semua umur tetapi umumnya pada usia lanjut. iwayat pekerjaan, pada pekerja laboratorium atau yang berhubungan dengan bahan kimia atau terpapar radioaktif atau sinar#I /8stiEomah, )++91. ). iwayat 5esehatan a. 5eluhan sekarang: 5lien mengeluhkan penurunan pandangan bertahap dan tidak nyeri. Pandangan kabur, berkabut atau pandangan ganda /8stiEomah, )++91. b. iwayat keluhan sekarang: "ntuk membantu klien menyampaikan keluhannya, maka digunakan analisis gejala PJ7T /smadi, )++'1. ntara lain: P: rovocative atau alliative. pa penyebab keluhan tersebutK >aktor apa saja yang memperberat atau mengurangi keluhanK J: !uality atau !uantity. (agaimana keluhan tersebut dirasakanK pakah terlihat, terdengarK 7eberapa sering keluhan tersebut dirasakanK
: "egion atau "adiation. Dimana keluhan tersebut dirasakanK pakah menyebarK 7: Severity atau Scale. pakah keluhan tersebut mengganggu akti6itasK Aika dibuat skala, seberapa parahkah keluhan tersebut dirasakanK T: Timing . 5apan keluhan tersebut mulai munculK 7eberapa s ering keluhan tersebut munculK pakah keluhan tersebut munculnya secara tiba#tiba atau bertahapK c. iwayat kesehatan sebelumnya: iwayat kesehatan sebelumnya meliputi penyakit serius atau kronik yang pernah diderita, trauma, perawatan di rumah sakit /alasan, tanggal, tempat, durasi, dokter, perawat1, operasi /jenis, tanggal, tempat, alasan, dokter, hasil, perawat1. iwayat trauma, trauma tembus ataupun tidak tembus dapat merusak kapsul lensa. iwayat penyakit atau masalah kesehatan yang ada beberapa jenis katarak komplikata terjadi akibat penyakit mata yang lain dan penyakit sistemik /8stiEomah, )++91. d. iwayat kesehatan keluarga: iwayat kesehatan keluarga meliputi bagaimana riwayat kesehatan atau keperawatan yang dimiliki salah satu anggota keluarga, apakah ada yang menderita penyakit seperti yang dialami klien, atau mempunyai penyakit degeneratif lainnya /idayat, )++'1. %. Pola >ungsi 5esehatan Pola fungsi kesehatan menurut -ordon /$&'01 antara lain: a1 Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan meliputi persepsi terhadap penyakit atau sakit. iwayat penggunaan obat#obatan merupakan salah satu dalam anamnesis pada pengkajian klien katarak /8stiEomah, )++91. b1 Pola akti6itas dan latihan Pola akti6itas dan latihan meliputi akti6itas sehari#hari seperti makan, mandi, berpakaian, toiletting , tingkat mobilitas di tempat tidur,
berpindah, berjalan, kekuatan otot, kemampuan !M / "ange of #otion1, dan lain#lain /idayat, )++'1. kti6itas kegiatan sehari#hari dinilai dengan menggunakan 8ndeks (arthel. c1 Pola nutrisi dan metabolisme Pola nutrisi dan metabolisme meliputi diet khusus atau suplemen yang dikonsumsi, instruksi diet sebelumnya, nafsu makan, jumlah makan atau minum serta cairan yang masuk, ada tidaknya mual, muntah, stomatitis, fluktuasi berat badan * bulan terakhir naik atau turun, adanya kesukaran menelan, penggunaan gigi palsu atau tidak, riwayat atau penyembuhan kulit, ada tidaknya ruam, kekeringan, kebutuhan jumlah Bat giBi, dan lain#lain /idayat, )++'1. d1 Pola tidur dan istirahat Pola tidur dan istirahat meliputi jumlah jam tidur pada malam hari, pagi, siang, merasa tenang setelah tidur, masalah selama tidur, adanya terbangun dini, insomnia atau mimpi buruk /idayat, )++'1. e1 Pola eliminasi Pola eliminasi meliputi jumlah kebiasaan defekasi per hari, ada tidaknya konstipasi, diare, inkontinensia, kebiasaan al6i, ada tidaknya disuria, nokturia, hematuri, retensi, inkontinensia, dan lain#lain /idayat, )++'1. f1 Pola kognitif dan sensori#persepsi Pola kognitif dan sensori#persepsi meliputi keadaan mental, orientasi, kacau mental, menyerang, tidak ada respon, cara bicara normal atau
tidak,
bicara
berkomunikasi,
berputar#putar
kemampuan
atau
mengerti,
juga
afasia,
gangguan
kemampuan pendengaran,
penglihatan, adanya persepsi sensorik /nyeri1, penciuman, dan lain#lain /idayat, )++'1. Penilaian status mental dengan menggunakan MM7F
/ #ini #ental Status Exam1 dan 7PM7J /Short ortable #ental Status !uestionnaire1. g1 Pola hubungan dan peran Pola peran hubungan atau interaksi sosial meliputi pekerjaan, status pekerjaan, kemampuan bekerja, hubungan dengan klien atau keluarga, dan gangguan terhadap peran yang dilakukan /idayat, )++'1. h1 Pola penanganan masalah dan toleransi stress Pola penanganan masalah dan toleransi stress meliputi koping mekanisme yang digunakan pada saat terjadinya masalah atau kebiasaan menggunakan koping mekanisme serta tingkat toleransi stress yang pernah atau dimiliki /idayat, )++'1. 7tatus emosi dinilai dengan menggunakan format penilaian status emosional lansia. 7edangkan tingkat depresi dinilai dengan menggunakan skala Depresi $eck . i1 Pola seksual dan reproduksi Pola seksualitas reproduksi meliputi periode mentruasi terakhir, masalah menstruasi, masalah pap smear , pemeriksaan payudara atau testis sendiri tiap bulan, dan masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit /idayat, )++'1. j1 Pola keyakinan dan nilai Pola keyakinan nilai meliputi pantangan dalam agama selama sakit serta kebutuhan adanya rohaniawan, dan lain#lain /idayat, )++'1. k1 Pola konsep diri dan persepsi diri Pola konsep diri dan persepsi diri meliputi persepsi tentang dirinya dari masalah#masalah yang ada seperti perasaan kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri mulai dari peran, ideal diri, konsep diri, gambaran diri dan identitas tentang diri /idayat, )++'1. 0. Pemeriksaan >isik Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain: a1 5eadaan umum 5eadaan umum meliputi kelelahan, perubahan berat badan setahun yang lalu, perubahan nafsu makan, demam, keringat malam, kesulitan
tidur, sering pilek dan infeksi, penilaian diri terhadap status kesehatan, kemampuan melakukan activity of daily life /D=1, tingkat kesadaran /kualitatif, kuantitatif1, tanda#tanda 6ital /Mubarak, dkk, )++*1.
b1 7istem respirasi 7istem respirasi meliputi batuk, sesak napas, penggunaan alat bantu pernapasan, hemoptisis, sputum, mengi /%hee&ing 1 , asma atau alergi pernapasan, frekuensi, auskultasi, palpasi, perkusi /Mubarak, dkk, )++*1. c1 7istem kardio6askuler 7istem kardio6askuler meliputi nyeri atau ketidaknyamanan dada, palpitasi, pembengkakan pada 6ena jugularis, dispnea pada akti6itas, dispnea nocturnal paroksimal , orthopnea, murmur, edema pada tungkai bawah, 6arises, parestesia, perubahan warna kaki, bagaimana dengan sirkulasi darah perifer, warna, dan kehangatannya /Mubarak, dkk, )++*1. d1 7istem neurosensori 8nspeksi dengan penlight menunjukkan pupil putih susu dan pada katarak lanjut terdapat area putih keabu#abuan di belakang pupil /8stiEomah, )++91. Pemeriksaan pada sistem penglihatan antara lain: perubahan penglihatan, pemakaian kacamatalensa kontak, nyeri, air mata berlebihan, pruritus, bengkak sekitar mata, floater , diplopia, kabur, fotopobia, penurunan 6isus, riwayat infeksi, tanggal pemeriksaan paling akhir, dan dampak pada penampilan activity of daily life /D=1 /Mubarak, dkk, )++*1. 7elain itu dikaji juga keadekuatan penglihatan, keluhan pandangan kabur,
salah
satu
mata
tidak
dapat
berfungsi,
kesulitan
untuk
memfokuskan, dan ketidakmampuan melihat dalam kegelapan /Garpenito, )+++1. e1 7istem pencernaan
7istem pencernaan meliputi asupan diit, status giBi secara umum, keadaan gigi, disfagia, tak dapat mencerna, nyeri ulu hati, adakah bising usus, tanda distensi abdomen, pembesaran hepar, mual, muntah, hematemesis, perubahan nafsu makan, intoleransi makanan, ulkus, benjolan atau massa, perubahan kebiasaan defekasi, diare, konstipasi atau obstipasi, inkontinensia al6i, melena, hemoroid, perdarahan rektum, pola defekasi biasanya /Mubarak, dkk, )++*1. f1 7istem muskuloskeletal 7istem muskuloskeletal meliputi nyeri persendian, kekakuan atau kontraktur pada sendi, pembengkakan sendi, gerakan sendi terbatas, deformitas, spasme, kram, kelemahan otot, masalah cara berjalan, nyeri punggung, gejala atau tanda kifosis, tingkat mobilitas, pola kebiasaan latihan, dampak pada penampilan activity of daily life /D=1 /Mubarak, dkk, )++*1. Penilaian keseimbangan dan gaya berjalan dinilai dengan menggunakan format pengkajian keseimbangan lansia. g1 7istem metabolisme#integumen 7istem metabolisme#integumen meliputi warna kulit apakah ikterik, lesi atau luka, adakah jaringan parut, perubahan pigmentasi, perubahan tekstur, sering memar, perubahan dan keadaan rambut, perubahan kuku, elastisitas atau turgor /Mubarak, dkk, )++*1. h1 7istem genitourinaria 7istem genitourinaria meliputi berapa pemasukan dan pengeluaran cairan, warna urine, bau urine, distensi kandung kemih, disuria /nyeri saat berkemih1, frekuensi, kencing menetes, hematuria, poliuria, anuria, oliguria, nokturia, inkontinensia uri, batu, infeksi saluran kemih. 9. Pengkajian =ingkungan
>aktor#faktor eksternal atau lingkungan sebagian besar turut berperan terhadap jatuh. 5eamanan untuk klien baik di luar maupun di dalam rumah harus dikaji. /7tanley L (eare, )++'1. (erdasarkan =aboratorium 5eperawatan
5omunitas
/)++91,
yang
termasuk dalam pengkajian lingkungan antara lain: a1 Pemukiman /$1 =uas bangunan /)1 (entuk bangunan: rumah, petak, asrama, atau pa6iliun /%1 Aenis bangunan: permanen, semi permanen, atau non permanen /01 tap rumah: genting, seng, ijuk, kayu, atau asbes /91 Dinding: tembok, kayu, bambu, atau lainnya /*1 =antai: semen, tegel, keramik, tanah, atau lainnya /41 5ebersihan lantai: baik atau kurang /'1 Centilasi: kurang dari $9@ luas lantai atau $9@ luas lantai /&1 Pencahayaan: baik atau kurang /$+1 Pengaturan penataan perabot: baik atau kurang /$$1 5elengkapan alat rumah tangga: lengkap atau tidak lengkap b1 7anitasi /$1 Penyediaan air bersih /MG51: PDM, sumur, mata air, sungai, atau lainnya /)1 Penyediaan air minum: air rebus sendiri, beli /aEua1, atau air biasa tanpa rebus /%1 Pengelolaan jamban: bersama, kelompok, pribadi, atau lainnya /01 Aenis jamban: leher angsa, cemplung terbuka, cemplung tertutup, atau lainnya /91 Aarak dengan sumber air: kurang dari $+ meter atau lebih dari $+ meter /*1 7arana pembuangan air limbah /7P=1: lancar atau tidak lancar /41 Petugas sampah: ditimbun, dibakar, daur ulang, dibuang sembarang tempat, atau dikelola dinas /'1 Polusi udara: pabrik, rumah tangga, industri, atau lainnya c1 >asilitas /$1 Peternakan: ada atau tidak, jenis /)1 Perikanan: ada atau tidak, jenis /%1 7arana olahraga: ada atau tidak, jenis /01 Taman: ada atau tidak, luasnya /91 uang pertemuan: ada atau tidak, luasnya /*1 7arana hiburan: ada atau tidak, jenis /41 7arana ibadah: ada atau tidak, jenis d1 5eamanan dan Transportasi /$1 5eamanan /a1 7istem keamanan lingkungan: ada atau tidak
/b1 Penanggulangan kebakaran: ada atau tidak /c1 Penanggulangan bencana: ada atau tidak /)1 Transportasi dan 5omunikasi /a1 5ondisi jalan masuk panti: rata, tidak rata, licin, atau tidak licin /b1 Aenis transportasi yang dimiliki: mobil, sepeda motor, atau lainnya, jumlah /c1 7arana komunikasi: ada atau tidak ada /d1 Aenis komunikasi yang digunakan dalam panti: telepon, kotak suara, fa, atau lainnya /e1 Gara penyebaran informasi: langsung, tidak langsung, atau lainnya 1!4!"
D-).$#%) K&'&)),)$ Diagnosa keperawatan yang biasanya muncul pada lansia dengan katarak
diantaranya: $. -angguan
). %.
sensori
persepsi
/penglihatan1
bd
gangguan
penerimaan
sensoristatus organ indra penglihatan esiko cidera bd disfungsi sensori penglihatan Defisit perawatan diri bd gangguan persepsi sensori /penglihatan1
1!4!3
Intervensi Keperawatan
D -angguan sensori persepsi /penglihatan1 bd gangguan penerimaan sensoristatus organ indra penglihatan
Tujuan dan 5 /
8nter6ensi /<8G1 Membantu memberikan pelajaran dan penerimaan metode alternatif untuk menjalani hidup dengan penurunan fungsi penglihatan. Meningkatkan kenyamanan, keamanan dan orientasi realitas pasien yang mengalami keyakinan yang kuat yang tidak sesuai dengan kenyataan. Memanipulasi lingkungan sekitar pasien untuk
asional
esiko cidera bd disfungsi sensori penglihatan
7etelah dilakukan tindakan selama %)0 jam diharapkan klien tidak mengalami cidera 5: 5lien terbebas dari Gedera. Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah 8njury. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Defisit perawatan diri bd gangguan persepsi sensori /penglihatan1
7etelah dilakukan tindakan selama %)0 jam diharapkan perawatan diri klien mengalami peningkatan 5: Mampu melakukan akti6itas perawatan pribadi secara mandiri atau tanpa alat bantu Mampu berpakaian dan berhias secara mandiri Menunjukkan rambut yang rapi Mampu makan secara mandiri
manfaat terapeutik. Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologis. 7ediakan lingkungan yang aman untuk pasien. 8dentifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya memindahkan perabotan yg berbahaya Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih. (icarakan tentang pentingnya kebersihan 7ediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi. Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien 7ediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar mandi yang dekat dan tertutup. (antu klien memilihkan pakaian
Mampu menjaga kebersihan tubuh Mampu melakukan akti6itas eliminasi secara mandiri
yang mudah dipakai dan dilepas -unakan piring yang berbahan tidak pecah