tentang cara berkomunikasi dengan pasienDeskripsi lengkap
komunikasi efektif bruuFull description
This slide was presented in the Scientific forum at UKIDeskripsi lengkap
Full description
berisi tentang pengertian dan cara berkomunikasi yagn efektifFull description
Deskripsi lengkap
RUMAH SAKIT .................... Jl. Jend. Sudirman No. ..................................
B i smi llaa llaahir r ahma hmaanir r ahii m
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 116/RSTAB/PER-DIR/I/2015 TENTANG KEBIJAKAN PENINGKATAN PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF EFEKTIF DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI Menimbang :
Bahwa dalam rangka mendukung terbentuknya komunikasi yang yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dipahami oleh penerima untuk menghasilkan peningkatan keselamatan pasien, maka perlu di buat kebijakan tentang peningkatan komunikasi efektif di Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani. Mengingat :
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit 3. Permenkes no. 269/Menkes/Per/III/2008/tentang Rekam Medis MEMUTUSKAN Menetapkan :
KESATU
:
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI TENTANG KEBIJAKAN PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANANAN;
KEDUA
:
Komunikasi efektif dilakukan oleh para pemberi layanan di rumah sakit menggunakan perintah tertulis, lisan maupun telepon.
KETIGA
:
Konsultasi hasil pemeriksaan pasien dapat dilakukan oleh: a. Dokter jaga kepada dokter spesialis, apabila dokter jaga berhalangan maka dokter jaga dapat mendelegasikan tugas konsultasi kepada perawat atau bidan, namun tanggung jawab terhadap hasil konsultasi tetap berada pada dokter jaga dengan cara dokter jaga menandatangani hasil konsultasi pada rekam medis pasien. b. Petugas penunjang medis kepada dokter atau petugas yang lain.
KEEMPAT
:
Apabila perintah dilakukan melalui lisan atau telepon maka petugas harus melakukan metode TBK (Tulis, Baca Ulang dan Konfirmasi ulang) perintah yang disampaikan oleh ole h pemberi perintah.
KELIMA
:
Dokumentasikan semua perintah dalam rekam medis pasien dan tulis nama terang dan paraf atau tanda tangan penerima perintah serta konfirmasikan ulang kepada pemberi perintah dan mintakan tanda tangan pemberi perintah.
KEENAM
:
Pembinaan dan pengawasan pelayanan peningkatan komunikasi efektif di Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani dilaksanakan oleh Managemen Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani.
RUMAH SAKIT .................... Jl. Jend. Sudirman No. ..................................
KETUJUH
:
Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan dan dapat ditinjau ulang apabila ada kekeliruan.
Pekanbaru, 30 Januari 2015 Direktur ,
dr. Dovy Saptika Faulin NIK : 2014001651
Lampiran Peraturan Direktur RS. PROF. DR. TABRANI Nomor : 116/RSTAB/SK-DIR/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015
RUMAH SAKIT .................... Jl. Jend. Sudirman No. ..................................
KEBIJAKAN PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF 1. Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan. 2. Tujuannya untuk menghindari dalam komunikasi saat memberikan perintah lisan, perintah melalui telpon, dan saat pelaporan ke mbali hasil pemeriksaan kritis 3. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan di tuliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut 4. Perintah lisan dan melalui telpon atau pemeriksaan secara lengkap di bacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut 5. Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA, maka nama obat LASA harus dieja satu per satu hurufnya dengan menggunakan ejaan Alfabet Internasional 6. Perintah atau hasil pemeriksaan di konfirmasi oleh individu yang member perintah atau hasil pemeriksaan tersebut 7. Pemberi perintah mendengar pembacaan dan memberi pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misalnya “ ya sudah benar”. Konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya. 8. Ada kolom keterangan yang dapat di mpakai mencatat hal-hal yang perlu di catat contoh: Jika pemberi perintah tidak mau tanda tangan. 9. Pelaporan hasil pemeriksaan kritis a. Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. b. Rumah sakit mempunyai prosedur meliputi : penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus di laporkan.
10. Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon
Pekanbaru, 30 Januari 2015
RUMAH SAKIT .................... Jl. Jend. Sudirman No. ..................................