Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi UPTD Puskesmas Kwadungan Alamat jl Soko, Kwadungan, Ngawi. Tlp. (0351) 331048
KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI A. PENDAHULUAN Fungsi operasional merupakan dasar dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia (SDM) yang efisien dan efektif untuk pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan tersebut. Fungsi operasional tersebut terdiri dari orientasi, pelatihan, dan pengembangan SDM. Sistem orientasi tersebut sangat dibutuhkan sebagai wahana pembinaan ketenagakerjaan yang mampu beroperasi secara efektif dan menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai. Dalam suatu organisasi adanya orientasi dan pelatihan mutlak diperlukan. Kinerja karyawan menjadi fokus pelatihan utama yang dapat ditingkatkan melalui progam orientasi kerja kerja bagi karyawan baru, pelatihan bahkan pengembangan. B. LATAR BELAKANG Ketika memulai suatu pekerjaan baru bagi seorang karyawan, hal pertama yang akan muncul dalam pikirannya adalah pertanyaan-pertanyaan tentang kesanggupan melakukan pekerjaan barunya serta kecocokan dengan lingkunganbarunya. Hal ini tentunya dapat mengurangi kepuasan karyawan baru dankemampuan untuk belajar bekerja, jika tidak ada antisipasi lebih awal dari manjerSDM. Pada dasarnya kesan awal akan terasa begitu kuat dan wajar-wajar saja bagikaryawan baru karena karyawan baru masih memiliki sesuatu yang sedikit, seperti pengetahuan dan pengalaman kerja, serta untuk melakukan penilaian diri. (Mangkuprawira, 2003) Merekrut dan memilih karyawan baru yang berpotensi tidak menjamin bahwa mereka akan bekerja secara efektif. Salah satu penyebabnya adalah karyawan baru tudak mengetahui apayang harus dilakukan atau bagaimanamelakukannya. Untuk itu, langkah yang harus diambil oleh perusahaan adalahmembuat karyawan baru mengetahui apa yang
harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Langkah ini dapat dilakukan dengan memberikan orientasi kepada karyawan-karyawan baru. (Gary, 2006) C. PENGERTIAN ORIENTASI Orientasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Orientation yang artinya penyesuaian diri terhadap situasi tertentu atau lingkungan tertentu. Kegiatanorientasi dilakukan oleh departemen SDM dan atasan untuk mensosialisasikannilai-nilai organisasi pada pegawai baru. Menurut para ahli orientasi dapat diartikan dalam berbagai macam pengertian. Menurut Gary (2006), orientasi merupakan prosedur untuk memberikan informasi latar belakang kepadakaryawan baru yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secaramemuaskan, seperti infomasi tentang peraturan perusahaan. Sedangkan menurut Mondy (2008), orientasi merupakan upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja. D. TUJUAN PROGRAM ORIENTASI Orientasi merupakan suatu hal yang penting dalam proses penerimaan karyawan baru. Tanpa informasi dasar mengenai hal-hal seperti peraturan dan kebijakan dalam perusahaan, karyawan baru dapat melakukan kesalahan dalam menjalani pekerjaannya, dan tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan yang berbahaya (Gary, 2006). Oleh karena itu harus ada tujuan yang jelas dalam pelaksanaan program orientasi. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tentang tujuan dari program orientasi. E. PELAKSANAAN ORIENTASI Pada uraian di atas bahwa orientasi merupakan suatu proses penyesuaian diri karyawan terhadap perusahaan. Tujuannya jelas untuk membantu karyawan baru merasa cocok dengan lingkungan barunya. Selain itu, karyawan baru perlu dipersiapkan sejak awal agar nantinya mampu melakukan sesuatu tugas yang dibebankan perusahaan kepada mereka dengan baik. Program orientasi berhubuhan erat dengan sosialisasi, yaitu menciptakan hubungan sosial kepada karyawan baru. Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung melalui upaya agar seorang karyawan mulai mengerti dan menerima nilai, norma, dan kepercayaan seperti yang terjadi diperusahaan. Proses sosialisasi membantu perusahaan memenuhi
kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas karyawannya. Sebuah perusahaan akan sukses karena program orientasinya berlangsung optimal, melalui peningkatan proses sosialisasi terhadap karyawan baru. Sosialisasi akan membuat karyawan baru tersebut familiar dengan peranperannya, perusahaan, kebijakan-kebijakan, dan karyawan lainnya. (Mangkuprawira, 2003) F. LANGKAH- LANGKAH ORIENTASI 1. Penyuluhan pendahuluan. 2. Penunjukkan tempat tertentu (ibadah, kafetaria, dsb). 3. Mengadakan pertemuan kelas. 4. Pengenalan dengan karyawan lama. F. EVALUASI DAN PELAPORAN HASIL ORIENTASI Evaluasi hasil orientasi dilakukan oleh koordinator program terkait. Evaluasi dilakukan setelah program orientasi berakhir. Pelaporan hasil orientasi dikumpulkan dan dilaporkan 1 minggu setelah kegiatan orientasi berakhir.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi UPTD Puskesmas Kwadungan Alamat jl Soko, Kwadungan, Ngawi. Tlp. (0351) 331048
KERANGKA ACUAN AKUNTANBILITAS A. PENDAHULUAN Dalam rangka untuk pengkajian secara periodic terhadap akuntabilitas penanggung jawab upaya oleh pimpinan puskesmas untuk mengetahui apakah tujuan pelayanan tercapai dan tidak menyimpang dari visi, misi dan tujuan kebijakan puskesmas, maupun strategi pelayanan.
B. LATAR BELAKANG Akuntabilas merupakan bentuk tanggung jawab pengelola puskesmas dalam melaksanakan upaya kegiatan puskesamas sesuai dengan rencana yang disusun.
C. TUJUAN UMUM
Penanggung jawab upaya kegiatan mempunyai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja upaya kepada pimpinan puskesmas dan melakukakan tindak lanjut untuk perbaikan.
D. KEGIATAN POKOK Penilaian akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung jawab pelayanan.
E. RINCIAN KEGIATAN 1. Menentukan materi penilaian akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung jawab pelayanan; 2. Menentukan proses; pelaksanaan akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung jawab pelayanan; 3. Menentukan cara penilaian masa akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung jawab pelayanan; 4. Menentukan hasil dari pelaksanaan akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung jawab pelayanan 5. Melaporkan hasil pelaksanaan akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung jawab pelayanan. F. SASARAN
Sasaran akuntanbilitas adalah penanggung jawab program dan penanggung jawab pelayanan G. JADWAL PELAKSANAAN Penilaian akuntanbilitas dilakukan setiap 1 tahun sekali H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi dilakukan oleh kepala puskesmas dan Tim Mutu UPTD puskesmas Kwadungan I.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan MONEV dan
dilaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas Kwadungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi UPTD Puskesmas Kwadungan Alamat jl Soko, Kwadungan, Ngawi. Tlp. (0351) 331048
INDIKATOR PENILAIAN AKUNTANBILITAS 1. SK penunjukan pengelola
2. Uraian Tugas 3. Program Kerja 4. Buku kerja (buku harian) berisi catatan kegiatan pribadi, hasil kegiatan, hasil 5.
6. 7. 8. 9.
konsultasi Hasil kerja dan dianalisa (PDCA) Pencatatan dan pelaporan data Monitoring laporan dan minilokakarya Analisa data kerja akhir tahun (hasil dari statifikasi/ penilaian kinerja) Usulan kegiatan awal tahun Pedoman kerja Memiliki SOP Memiliki Standar Pelayanan Publik Memiliki standar mutu/ kinerja