Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM
Keefektif an Organisa si I.
PENDAHULUAN
Bagaimanakah kita menentukan sebuah sebuah Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP telah telah melaku melakukan kan tugasn tugasnya ya dengan dengan berhasi berhasill ? Jika Jika semua semua lulus lulusann annya ya memper memperole oleh h pekerjaan setelah lulus, apakah hal tersebut menyatkan kepada kita bahwa fakultas tersebut tersebut efektif? efektif? Atau apakah kita harus melihat kenaikan prosentase prosentase penerimaan penerimaan mahasiswa baru, jumlah publikasi ilmiah para dosen, atau jumlah gaji rata-rata dari para alumninya atau para staf dosennya ? Contoh diatas dimaksudkan untuk secara sepintas melihat masalah yang akan dijumpai jika kita menentukan atau mengukur keefektifan organisasi. Berdasarkan kajian historis historis tentang perkemban perkembangan gan konsep konsep keefektifan keefektifan organisasi organisasi
dapat dilihat dilihat
pada awalnya sekitar tahun 1950-an, dimana keefektifan diartikan secara sederhana sebaga sebagaii sejauh sejauh mana mana sebuah sebuah organ organisa isasi si mewuju mewujudka dkan n tujuan tujuan-tu -tujua juanny nnya. a. Definis Definisii tersebut tersebut terkesan terkesan memiliki makna yang belum jelas , sebab masih timbul pertanyaan pertanyaan misalnya : tujuan siapa ? tujuan jangka panjang atau pendek ? dan lain sebagainya.
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM Kemudia Kemudian n sekitar sekitar tahun tahun 1960-a 1960-an n dan awal awal 1970-a 1970-an n kajian kajian tentang tentang keefekt keefektifan ifan orgnanisasi menghasilkan tiga puluh kriteria berbeda yang semua mengaku mampu untuk mengukur “keefektifan organisasi” . Namun tidak dapat disangkal akibat dari adanya keanekaragaman organisasi yang dievaluasi serta faktor subyektivitas serta minat para penilai penilai yang bervariasi, bervariasi, maka menyebabka menyebabkan n beberapa kriteria kriteria terkesan terkesan saling saling bertent bertentang angan an ,misal ,misalny nyaa untuk untuk kriteri kriteriaa efisie efisiensi nsi tentu tentu akan akan dicapai dicapai melalu melaluii penggunaan sumber semaksimal mungkin. Hal ini ditandai dengan tidak adanya sisa / kelonggaran. Kebalikannya, untuk kriteria fleksibilitas/ adaptasi hanya dapat dicapai jika ada kelebihan ( surplus ) alias harus ada sisa/ kelonggaran. Secara singkat 30 kriteria tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 1.1.: Kriteria tentang Keefektifan Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 10. 11. 12. 13. 13. 14. 15. 16.
Keef Keefek ekti tifa fan n kese keselu luru ruha han n Produktivitas Efisiensi Laba Kualitas Kecelekaan Pertumbuhan Kemangkiran Per Pergant gantia ian n pega pegawa waii Kepu Kepuas asan an kerja kerja Moti Motiva vasi si Moral/ Moral/sem semang angat at juang juang Kont Kontro roll Konflik Konflik/so /solid lidari aritas tas Fleksibili Fleksibilitas/p tas/penyesu enyesuaian aian Perencanaa Perencanaan n & penetapan penetapan tujuan tujuan
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 23. 24. 25. 26. 26. 27. 27. 28.
Konsen Konsensus sus tentan tentang g tujuan tujuan Internalisas Internalisasii tujuan tujuan organisasi organisasi Konsesus Konsesus tentang tentang keberha keberhasilan silan Keterampila Keterampilan n interperso interpersonal nal manajeri manajerial al Ketera Keterampi mpilan lan manajer manajerial ial Manajemen Manajemen Informasi Informasi & komunikasi komunikasi Kesi Kesiap apan an Pemanf Pemanfaat aatan an lingkung lingkungan an Evalua Evaluasi si piha pihak k luar luar Stab Stabil ilit itas as Nila Nilaii SDM SDM Partisipasi Partisipasi & pengaruh pengaruh yang yang digunakan digunakan bersama 29. Peneka Penekanan nan pada pada pelati pelatihan han & pengembangan 30. Peneka Penekanan nan pada pada perfor performa ma
Pada perkembangan selanjutnya sekitar tahun 1980-an dalam buku berjudul “ In Search of Exellence” karya dari Tom peters dan Robert Watermansetelah mengakji lebih dari empat puluh dua perusahan yang dianggap mempunyai pengelolaan baikdan sangat efektif , disebutkan menuurut mereka ada delapan karakteristik umu yang dipuny dipunyai ai perusa perusahan han-pe -perus rusaha ahaan an tersebu tersebutt : (1) Mereka Mereka mempun mempunyai yai bias bias terhada terhadap p tindakan dan penyelesaian pekerjaan; (2) Mereka selalu dekat dengan para pelanggan agar mengerti secar penuh kebutuhan pelanggan; (3) Mereka memberi para pegawai suatu suatu tingk tingkat at oton otonom omii yang yang tingg tinggii dan dan memup memupuk uk seman semanga gatt kewi kewira rasw swas asta taan an (entrepren ); (4) Mereka Mereka berus berusaha aha mening meningkat katkan kan produk produktiv tivitas itas lewat lewat entrepreneurial eurial spirit ); partis partisipa ipasi si para para pegawa pegawainy inya; a; (5) Para Para pegawai pegawai mengeta mengetahui hui apa yang yang diingi diinginka nkan n perusahaan, dan para manajer terlibat aktif pada masalah disemua tingkat; (6) Mereka selau dekat dengan usaha yang mereka mereka ketahui ketahui dan pahami; (7) Mereka mempunyai mempunyai struktur organisasi yang luwes dan sederhana, dengan jumlah orang yang minimal dalam aktivitas-aktivitas staf pendukung; (8) Mereka menggabungkan kontrol yang
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM ketat dan desentralisai unutk mengamankan nilai-nilai inti perusahaan dengan kontrol yang longgar dibagian-bagian lain untuk mendorong pengambilan resiko serta inovasi Oleh karena keefektifan keefektifan organisasi organisasi sulit untuk didefinisikan didefinisikan secara formal dan bulat maka pada dewasa ini terdapat kesepakatan umum bahwa keefektifan organisasi membutuhka membutuhkan n kriteria kriteria majemuk disebabkan disebabkan fungsi fungsi organisas organisasii yang berbeda-beda berbeda-beda harus dievaluasi dengan menggunakan menggunakan karakteristik karakteristik yang berbeda-beda berbeda-beda pula, dan bahwa keefektifan organisasi harus mencakup penilaian pada aspek cara-caranya /
means (process) , maupun hasilnya / ends (outcomes) . Dalam pembahasan selanjutnya akan disajikan tentang berbagai pendekatan yang perna pernah h dilaku dilakukan kan untuk untuk mengk mengkaji aji konsep konsep keefek keefektifa tifan n organi organisas sasii dan kemudi kemudian an membandingkan antar pendekatanan-pendekatan tersebut.
II. II.
BEBE BE BERA RAP PA PEND PENDEK EKA ATAN KE KEEF EFEKT EKTIF IFAN AN ORGA ORGANI NISA SASI SI
Dalam membahas tentang keefektifan organisasi secara garis besar dapat dibedakan dalam empat empat pendekatan yang masing-masing masing-masing mempunyai mempunyai asumsi-asumsi dan masalah masalah-ma -masal salahn ahnya ya serta serta bagaima bagaimana na nilai nilai atau atau pengar pengaruhn uhnya ya terhada terhadap p para para manajer.
1. Pendekatan Pencapaian Tujuan ( goal ( goal attainment approach ) •
Asumsi-asumsi
Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang yang dibuat dibuat dengan dengan sengaj sengaja, a, rasion rasional, al, dan mencari mencari tujuan tujuan.. Oleh Oleh karena karena itu, itu, pencap pencapaian aian tujuan tujuan yang yang berhas berhasil il menjad menjadii sebuah sebuah ukuran ukuran yang yang tepat tepat tentan tentang g keefektifan. keefektifan. Namun demikian, demikian, agar pencapaian pencapaian tujuan bisa menjadi ukuran ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsi-asumsi lain juga harus sah. Pertama, organisasi harus mempunyai tujuan akhir. Kedua, tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agardapat di mengerti. Ketiga, tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola. Keempat, harus ada konsensus konsensus atau kesepakatan kesepakatan umum mengenai mengenai tujuan-tujua tujuan-tujuan n tersebut. tersebut. Akhirnya, Akhirnya, kemajuan ke arah tujuan-tujuan tersebut harus dapat diukur. •
Masalah-masalah
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM Pendekatan pencapaian tujuan penuh dengan masalah yang menyebabkan penera penerapan panny nyaa secara secara eksklu eksklusif sif dapat dapat di pertany pertanyakan akan . Banyak Banyak dari masalah masalah tersebut berhubungan secara langsung dengan asumsi-asumsi yang telah kita sebut sebelumnya. Bukan suatu masalah apabila anda membahas tujuan secara umum , namun jika anda menggunakan pendekatan pencapaian tujuan anda anda harus bertanya: tuju tujuan an siap siapa? a? Mene Meneje jeme men n punc puncak ak?? Jika Jika demi demiki kian an,, siap siapaa yang yang terma termasu suk k di dalamnya, dan siapa yang tidak? Beberapa organisasi besar, hanya melihat para vice-pr vice-presi esiden dentt serta serta yang yang berada berada di atasnya atasnya saja saja yang yang termasu termasuk k manejem manejemen en puncak. Juga mungkin dari beberapa para pengambil keputusan yang benar-benar mempunyai kekuasaan dan pengaruh di dalam organisasi tetapi bukan anggota dari dari manajem manajemen en senior senior.. Ada beberap beberapaa kasus kasus orangorang-ora orang ng dengan dengan pengal pengalama aman n bertahun-tahun atau yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu mempunyai pengaruh pengaruh yang signifigan signifigan (penting) dalam menentukan menentukan tujuan organisas organisasii mereka (mereka adalah bagian dari dominant coalition), meskipun mereka tidak termasuk di antara kader eksekutif senior. Apa yang dinyatakan secara resmi oleh sebuah organisasi sebagai tujuan tidak selalu mencerminkan mencerminkan tujuan yang sebenarnya. sebenarnya. Tujuan-tujua Tujuan-tujuan n resmi cenderung cenderung untuk sangat dipengaruhi oleh standar sosial yang di inginkannya. Pernyataan pernyataan yang di kemukakan seperti “menghasilkan produk bermutu dengan harga yang bersaing”, “menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab”, “mem “memas asti tika kan n
bahw bahwaa
usah usahaa-us usah ahaa
prod produk ukti tiff
kita kita
tida tidak k
akan akan
menc mencem emar arii
lingkungan”, “mempertahankan reputasi kita dalam integritas “, dan “menerima orang orang cacat cacat dan dari dari golong golongan an minori minoritas tas”” dapat dapat diambi diambill dari dari brosur brosur-br -brosu osur r perusahaan. Pernyataan-pernyataan resmi yang samar yang bukan diberikan tanpa pamrih pamrih ini dapat dapat berbun berbunyi yi enak enak tetapi tetapi jarang jarang sekali sekali member memberika ikan n kontri kontribus busii terhadap pengertian tentang apa yang sebetulnya hendak di capai oleh sebuah organisas organisasi. i. Dengan adanya kemungkinan kemungkinan bahwa tujuan-tujuan tujuan-tujuan yang resmi dan yang sebenarnya dapat berbeda, maka suatu penilaian tentang organisasi mungkin harus memasukan juga pernyataan yang di buat oleh dominant coalition ditambah dengan sebuah daftar tambahan yang dibuat atas dasar pengamatan mengenai apa yang sebenarnya di lakukan oleh para anggota dalam organisasi. Tujuan jangka pendek dari sebuah organisasi kerap kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya. Misalnya, tujuan jangka pendek utama sebuah perusahaan FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM diarahkan kepada masalah keuangan untuk meningkatkan modal kerja sebanyak 20 juta juta dalam dalam jangka jangka waktu waktu duabel duabelas as bulan bulan mendat mendatang ang.. Tetapi etapi tujuan tujuan lima lima tahunnya adalah untuk meningkatkan pangsa pasarproduknya dari 4% menjadi 10%. Dalam menerapkan pendekatan pencapaian tujuan, tujuan-tujuan mana yang jangka pendek atau jangka panjang yang harus di gunakan? Fakta bahwa organisasi mempunyai tujuan majemuk juga menciptakan kesulitan. Tujuan-tujuan tersebut dapat saling bersaing dan seringkali saling tidak cocok. cocok. Pencap Pencapaian aian “kualita “kualitass produk produk yang tinggi tinggi “ dan “biaya “biaya per unit unit yang yang rend rendah ah”, ”, misa misaln lny ya, bisa bisa sali saling ng bert berten enta tang ngan an satu satu sama sama lain lain.. Pend Pendek ekat atan an pencapaian tujuan mengasumsikan harus ada kesepakatan terhadap tujuan. Dengan adanya trujuan majemuk dan kepentingan yang berbeda-beda dalam organisasi, maka kesepakatan tersebut mungkin tidak dapat terjadi kecuali bila tujuan-tujuan tersebut di nyatakan dalam istilah yang mendua dan samar-samar untuk memberi kes kesemp empatan atan
kepa kepad da
berb erbagai agai
kelom elompo pok k
yang ang
berk erkepen epenti ting ngan an
untuk ntuk
mengir mengirterp terpreta retasik sikann annya ya sesuai sesuai dengan dengan kepenti kepentinga ngan n pribad pribadii mereka mereka.. Hal ini, ini, sebetulnya, sebetulnya, dapat menerangkan menerangkan mengapa mengapa kebanyakan kebanyakan tujuan resmi organisas organisasiiorganisasi besar secara tradisional di buat secara luas dan tidak nyata. Tujuannya adalah untuk menentreramka menentreramkan n berbagai berbagai kelompok kelompok yang berkepenting berkepentingan an dalam organisasi. Tujuan ujuan majemu majemuk k harus harus diatur diatur sesuai sesuai dengan dengan kepent kepenting ingann annya, ya, jika jika kita kita menginginkan tujuan tersebut berarti bagi para anggota. Tetapi bagaimana anda dapat dapat mengal mengaloka okasik sikan an kepent kepenting ingan an yang yang relatif relatif terhada terhadap p tujuan tujuan-tu -tujua juan n yang yang mungkin saling tidak cocok dan mewakili kepentingan yang berbeda-beda? Jika ditamba ditambahka hkan n pada pada fakta fakta tersebu tersebut, t, bahwa bahwa person personalia alia dan hubun hubungan gan kekuas kekuasaan aan dalam dalam organ organisa isasi si beruba berubah, h, demiki demikian an juga juga kepent kepenting ingan an yang yang dikaitk dikaitkan an dengan dengan tujuan yang berbeda-beda tersebut maka anda mulai menyadari kesukaran yang akan dihadapi dalam mengoperasionalkan pendekatan tujuan. Penger Pengertian tian terakhi terakhirr perlu perlu diberik diberikan an sebelu sebelum m kita kita menyim menyimpul pulkan kan bagian bagian mengenai mengenai masalah-mas masalah-masalah alah pada pendekatan pendekatan pencapaian pencapaian tujuan. tujuan. Mungkin Mungkin saja bagi banyak organisasi tujuan tidak mengatur perilaku. “Pernyataan umum yang mengatakan bahwa kesepakatan tentang tujuan harus dibuat sebelum tindakan dilakukan mengaburkan fakta bahwa kesepatakan itu tidak mungkin terjadi kecuali jika ada sesuatu yang nyata, di mana hal tersebut dapat terjadi. Dan ‘sesuatu yang nyata’ nyata’ ini ternyat ternyataa bisa bisa berupa berupa tindak tindakan an yang yang sudah Dalam hal sudah dilakuka dilakukan n.” Dalam FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM tertentu, tertentu, tujuan tujuan resmi hanya rasionalisas rasionalisasii untuk menjelaskan menjelaskan tindakan yang telah lalu, bukan pemandu ke masa depan. Organisasi mungkin bertindak lebih dahulu, baru kemudian menciptakan “tujuan” untuk membenarkan apa yang telah terjadi. Jika hal ini benar, maka pengukuran keefektifan organisasi dengan mensurvei
dominant coalition bukan menghasilkan benchmark (standar) yang dapat dijadikan pemban pembandin ding g perform performaa yang yang sebenar sebenarny nya, a, tetapi tetapi lebih lebih berupa berupa deskri deskripsi psi formal formal mengenai pandangan dominant coalition tentang performa sebelumnya. Apa arti dari dari semua semua ini? ini? Tampakn ampaknya ya hanya hanya orang orang yang yang naif naif yang yang akan akan mene meneri rima ma pern perny yataa ataan n form formal al yang ang dibu dibuat at oleh oleh mana manaje jeme men n seni senior or untu untuk k menggambarkan tujuan organisasi. Seperti yang disimpulkan oleh seorang penulis setelah setelah menemu menemukan kan bahwa bahwa perusa perusahaan haan-pe -perus rusaha ahaan an ternya ternyata ta menged mengedark arkan an set tujuan yang berbeda-beda: pertama untuk para pemegang saham, kedua untuk para pelanggan, ketiga untuk para pegawai, keempat untuk masyarakat umum, dan masih ada yang kelima untuk manajemen sendiri, maka pernyataan formal tentang tujuan tujuan organ organisa isasi si harus harus diperla diperlaku kukan kan sebaga sebagaii “donge “dongeng ng yang yang dihasi dihasilka lkan n oleh oleh sebu sebuah ah
orga organi nisa sasi si
untu untuk k
memp memper erta tang nggu gung ngja jawa wabk bkan an,,
menj menjel elas aska kan, n,
atau atau
merasionalkan merasionalkan eksistensi eksistensinya nya terhadap terhadap audience tertent tertentu u ketimb ketimbang ang sebaga sebagaii indikasi yang sah dan dapat dipercaya mengenai tujuan”.
•
Nilainya bagi Para Manajer
Masa Masala lah-m h-mas asala alah h
terse tersebu but, t,
mesk meskip ipun un past pastii
memb membera eratk tkan an,,
tidak tidak
haru haruss
ditafsirkan sebagai tuduhan yang tidak beralasan tentang tujuan. Organisasiorga organi nisa sasi si itu itu ada ada untu untuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an – masa masalah lahny nyaa terle terleta tak k pada pada iden identi tifi fika kasi si
dan dan
peng penguk ukur uran anny nya. a.
Keab Keabsa saha han n
dari dari
tuju tujuan an-t -tuj ujua uan n
yang ang
diidentifikasi tersebut mungkin dapat ditingkatkan secara mencolok dengan (1) memast memastika ikan n bahwa bahwa masuk masukan an diterim diterimaa dari semua semua orang orang yang yang mempun mempunyai yai pengaruh pengaruh penting penting dalam merumuskan merumuskan tujuan-tujuan tujuan-tujuan yang resmi, meskipun meskipun mereka bukan bagian dari manajemen senior, (2) menyertakan tujuan yang sebe sebena narny rnyaa yang yang dipe dipero role leh h melal melalui ui peng pengam amata atan n peri perilak laku u para para angg anggot otaa organisas organisasi; i; (3) mengakui mengakui bahwa organisasi organisasi mengejar mengejar tujuan jangka pendek pendek maupun jangka panjang; (4) menekankan tujuan-tujuan yang nyata, yang dapat diverifikasi diverifikasi dan dapat diukur ketimbang ketimbang menggantuk menggantukan an diri pada pernyataan pernyataan tidak jelas yang hanya mencerminkan harapan masyarakat; dan (5)
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM melihat tujuan sebagai kesatuan yang dinamis yang berubah dari waktu ke waktu ketimbang melihatnya sebagai pernyataan tentang tujuan yang kaku dan tetap. Jika Jika para para manajer manajer bersed bersedia ia mengha menghadap dapii komple kompleksi ksitas tas yang yang terdapat terdapat pada pada pendekatan pendekatan pencapaian tujuan tersebut maka mereka bisa memperoleh informasi yang cukup mendasar untuk menilai keefektifan sebuah organisasi. Tetapi masih ada banyak hal yang bersangkut paut dengan keefektifan organisasi ketimbang hanya mengidentifikasi dan mengukur hasil tertentu. 2. Pendekatan Sistem ( system approach ) •
Asumsi – asumsi
Pendekatan sistem terhadap EO mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negatif terhadap performa keseluruhan sistem. Keefektifan Keefektifan membutuhkan membutuhkan kesadaran kesadaran dan interaksi yang berhasil berhasil dengan dengan konstituensi lingkungan. Manajemen tidak boleh gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan, serikat serikat buruh, buruh, dan konsti konstitue tuensi nsi sejeni sejeniss yang yang mempun mempunyai yai kekuat kekuatan an untuk untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil. Kelangsungan hidup membutuhkan penggantian yang terus-menerus untuk sumber daya yang dikonsumsi. Bahan baku harus diamankan, lowongan yang terjadi karena pengunduran pengunduran diri dan pensiunnya pensiunnya para pegawai pegawai harus diisi, lini produksi yang menurun harus diganti, perubahan dalam ekonomi dan selera para konsumen atau pelanggan harus diantisipasi dan dihadapi, dan seterusnya. Kegagalan untuk mengganti akan mengakibatkan kemunduran dan, mungkin, kematian organisasi. •
Masalah-masalah
Dua Dua keku kekura rang ngan an yang ang pali paling ng meno menonj njol ol dari dari pend pendek ekat atan an sist sistem em ada ada hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar penting. Pengukuran tujuan akhir tertentu dapat dianggap mudah diband dibanding ingkan kan dengan dengan percob percobaan aan untuk untuk menguk mengukur ur variabe variabell proses proses,, seperti seperti “fleksibilitas “fleksibilitas respons terhadap perubahan perubahan lingkungan lingkungan”” atau “kejelasan “kejelasan dari komunikasi intern”. Masalahnya adalah istilah itu mungkin dapat menjelaskan
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM apa yang dimaksud oleh orang awam, tetapi pengembangan alat ukur yang sah dan dan anda andall untu untuk k mempe mempero role leh h kuant kuantit itas as atau atau intn intnsi sita tasn snya ya agak agakny nyaa tidak tidak mung mungki kin n.
Uku Ukuran ran
apa apa
pun yang ang
digu igunak nakan, an,
oleh oleh kare karen nany anya, dapat apat
dipertanyakan secara terus-menerus. Di dalam olah raga, seringkali dikatakan bahwa “yang diperhitungkan adalah apakah anda menang atau kalah, bukan bagaimana anda memainkan pertandingan tersebut”. Dapat dipertanyakan apakah hal tersebut juga berlaku bag bagii orga organi nisa sasi si.. Jika Jika tuju tujuan an suda sudah h tercap tercapai ai,, apak apakah ah caracara-ca caran ranya ya masi masih h penting? Sasarannya adalah untuk menang, bukan untuk pergi ke pertandingan dan kalah dengan baik! Masalahnya dengan pendekatan sistem, paling tidak menurut para kritikusnya, adalah pendekatan itu berfokus pada cara-cara yang diperlukan untuk mencapai keefektifan daripada kepada keefektifan organisasi itu sendiri. Kritik Kritik ini akan akan lebih lebih berart berartii jika jika kita kita mengko mengkons nsept eptualk ualkan an pendek pendekatan atan pencapaian tujuan dan pendekatan sistem sebagai pendekatan yang berorientasi kepada tujuan. Yang pertama menggunakan tujuan akhir; yang lain cara-cara tujuan tujuan.. Dari Dari perspe perspektif ktif ini dapat dapat diperde diperdebat batkan kan bahwa bahwa karena karena keduan keduanya ya menggunakan tujuan, maka anda sebaiknya menggunakan yang lebih berarti dan yang (walalupun mempunyai masalah pengukuran sendiri) lebih mudah untuk dikuantifikasikan; yaitu pendekatan pencapaian tujuan. •
Nilainya bagi Para Manajer
Para manajer yang menggunakan pendekatan sistem terhadap EO cenderung kurang mementingkan hasil yang cepat. Mereka kemungkinan besar tidak akan membu membuat at kepu keputu tusa san n yang yang menu menuka karr kese keseja jaht htera eraan an jangk jangkaa panj panjan ang g dan dan kelangsungan hidup organisasi dengan membuat mereka tampak sehat dalam jangka pendek. Selain itu, pendekatan sistem meningkatkan kesadaran para manajer tentang adanya adanya saling ketergantunga ketergantungan n di antara aktivitas-aktivitas aktivitas-aktivitas organisasi. Keunggulan akhir dari pendekatan sistem adalah kemampuannya untuk diapli diaplikas kasika ikan n jika jika tujuan tujuan akhir akhir sangat sangat samar samar atau atau tidak tidak dapat dapat diukur diukur.. Para Para manajer organisasi masyarakat seringkali menggunakan “kemampuan untuk mend mendap apat atka kan n
pena penamb mbah ahan an
angg anggar aran an””
seba sebaga gaii
ukur ukuran an
menggantikan kriteria masukan dengan kriteria keluaran.
FKM UNDIP – Pebruari 2001
keef keefek ekti tifa fan n
–
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM strategic-constiutencies approach ) 3. Pendekatan Konstituens-Strategis Konstituens-Strategis ( strategic-constiutencies •
Asumsi-asumsi
Pendekatan pencapaian tujuan memandang organisasi sebagai kesatuan yang sengaja dibuat, rasional, dan mencari tujuan. Pendekatan konstituensi-strategis memandang organsisasi secara berbeda. Organisasi diasumsikan sebagai arena politik politik tempat kelompok-k kelompok-kelompo elompok k yang berkepentin berkepentingan gan (vested interests interests) bersaing untuk mengendalikan sumber daya. Dalam konteks ini, keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh mana keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya yaitu pihak-pihak yang yang menjad menjadii tempat tempat bergan bergantun tung g organ organisa isasi si tersebu tersebutt untuk untuk kelang kelangsun sungan gan hidupnya di masa depan. Kiasan Kiasan dari “arena politik” selanjutny selanjutnyaa mengasums mengasumsikan ikan bahwa organisasi organisasi mempunyai sejumlah konstituensi dengan berbagai tingkat kekuasaan, yang masing masing-mas -masing ing mencob mencobaa untuk untuk memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan hanny nya. a. Tetapi, etapi, setiap setiap konstituensi juga mempunyai sekumpulan nilai yang unik, sehingga preferensi mereka tidak mungkin bisa sesuai. •
Masalah-masalah
Seperti halnya pendekatan sebelumnya, yang ini pun bukannya tanpa masalah. Dalam praktek, tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan. Karena Karena lingku lingkunga ngan n beruba berubah h dengan dengan cepat, cepat, apa yang yang kemarin kemarin kritis kritis bagi bagi organisasi mungkin tidak lagi untuk hari ini. Bahkan jika konstituensi di dalam lingku lingkunga ngan n dapat dapat diiden diidentif tifika ikasi si dan diasum diasumsik sikan an relatif relatif cukup cukup stabil stabil,, apa sebena sebenarny rnyaa yang yang memisa memisahka hkan n konsti konstitue tuensi nsi strateg strategis is dari dari yang yang “hampi “hampir” r” merupakan konstituensi strategis? Di manakah anda membuat pemisahan itu? Dan Dan
buka bukank nkah ah kepe kepent ntig igan an seti setiap ap angg anggot otaa
domi domina nant nt coal coalit itio ion n
sang sangat at
mempen mempengar garuhi uhi apa yang yang ia persep persepsik sikan an sebaga sebagaii sesuat sesuatu u yang yang strateg strategis? is? Seorang eksekutif dalam fungsinya di bagian akunting kemungkinan besar tidak tidak akan akan melihat melihat dunia dunia – atau konstu konstuens ensii strateg strategis is organ organisa isasi si – dengan dengan panda pandanga ngan n yang yang sama sama seperti seperti seoran seorang g ekseku eksekutif tif yang yang berfun berfungsi gsi di bagian bagian pem pembe beli lian an..
Akhi Akhirn rnya ya,,
meng mengid iden enti tifik fikas asik ikan an
hara harapa pan n
FKM UNDIP – Pebruari 2001
yang yang
dian dianut ut
oleh oleh
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM konstituensi strategis mengenai organisasi menimbulkan masalah. Bagaimana anda dapat memperoleh informasi tersebut secara tepat. •
Nilai bagi Para Manajer
Jika Jika kela kelang ngsu sung ngan an hidu hidup p pent pentin ing g bagi bagi sebu sebuah ah orga organi nisa sasi si,, maka maka adala adalah h kewajiban para manajer untuk mengerti kepada siapa (dalam arti konstituensi) orga organi nissasi asi
itu itu
ber bergantu antun ng
untu ntuk
kela kelan ngsun gsunga gan n
hidup idupny nya. a.
Deng Dengan an
mengoperasikan pendekatan konstituensi strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin mengabaikan atau sangat mengganggu sebuah sebuah kelompok kelompok yang kekuasaanny kekuasaannyaa dapat menghambat menghambat kegiatan-keg kegiatan-kegiatan iatan sebuah organisasi secara nyata. Jika manajemen mengetahui dukungan dari siap siapaa
merek erekaa
butu butuhk hkan an
supay upayaa
organis anisas asii
dapat apat
memp emperta ertaha han nkan kan
kesehat kesehatann annya, ya, maka maka mereka mereka dapat dapat memodif memodifika ikasi si urutan urutan preferen preferensi si tujuan tujuan-tujuan tujuannya nya sesuai sesuai dengan dengan kebutu kebutuhan hanny nyaa untuk untuk mencerm mencermink inkan an hubung hubungan an kekuasaan yang berubah dengan para konstituensi strategisnya.
approach ) 4. Pendekatan Nilai-nilai Bersaing (competing-values ( competing-values approach) •
Asumsi-asumsi
Sebelum Sebelum menyajikan menyajikan pendekatan nilai-nilai bersaing secara eksplisit, eksplisit, terlebih dahulu dahulu kami kami perlu perlu menetap menetapkan kan asumsi asumsi yang yang menjad menjadii dasar dasar pencipt penciptaan aanny nya. a. Mari kita mulai dengan asumsi bahwa tidak ada kriteria “paling baik” untuk menilai keefektifan sebuah organisasi. Tidak ada tujuan tunggal yang dapat disetujui oleh semua orang dan juga tidak ada konsensus yang menetapkan tujuan tujuan mana mana yang yang harus harus didahu didahuluk lukan an dari yang yang lainny lainnya. a. Oleh Oleh karena karena itu, konsep konsep EO itu sendir sendirii subye subyekti ktif, f, dan tujuan tujuan yang yang dipilih dipilih seoran seorang g penilai penilai berdasarkan atas nilai-nilai pribadi, pereferensi serta minatnya. Hal ini dapat dilihat jika kita mengambil sebuah organsisasi dan melihat bagaimana kriteria mengenai EO berubah untuk mencerminkan kepentingan si penilai. NilaiNilai-nil nilai ai bersai bersaing ng secara secara nyata nyata melangk melangkah ah lebih lebih jauh jauh daripa daripada da hanya hanya pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut mengas gasumsikan
bahw ahwa
berb erbagai
macam cam
piliha ihan
ter tersebut
dapat
dikonsolidasikan dan diorganisasi. Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan bahwa bahwa ada elemen elemen umum umum yang yang mendas mendasari ari setiap setiap daftar daftar kriteri kriteriaa EO yang yang komprehensif dan bahwa elemen tersebut dapat dikombinasikan sedemikian
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM rupa sehingga sehingga menciptakan menciptakan kumpulan dasar mengenai mengenai nilai-nilai nilai-nilai bersaing. bersaing. Masing-masing kumpulan tersebut lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik. •
Masalah-masalah
Karena Karena model model nilainilai-nil nilai ai bersai bersaing ng melipu meliputi ti tujuan tujuan maupun maupun caranya caranya,, maka maka model ini mengatasi mengatasi masalah yang timbul timbul jika kita menggunaka menggunakan n pendeketan pendeketan pencapaian tujuan (goal-attainment) atau sistem. Nilai-nilai bersaing mencakup konstituen konstituensi si strategis strategis tetapi tidak berbuat berbuat apa-apa untuk mengurangi mengurangi masalah seperti yang timbul karena digunakannya pendekatan ini, seperti yang telah kami singgung. Metodologi Metodologi nilai-nilai nilai-nilai bersaing bersaing membuat membuat pendekatan pendekatan ini lebih baik dalam menilai persepsi dari konstituensi mengenai seberapa baik sebuah organisasi itu mengerjakan kedelapan kriteria ketimbang menjelaskan kriteria mana yang ditekankan konstituensinya. Penggunaan daur hidup untuk menentukan model EO mana yang harus diperhatikan oleh manajemen sangat menarik, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan diperlukan untuk untuk menentukan menentukan apakah model-mode model-modell tentang tentang keefektifan keefektifan itu benar benar-be -benar nar beruba berubah h dengan dengan cara yang yang dapat dapat dirama diramalka lkan n seiring seiring dengan dengan perkembangan organisasi-organisasi tersebut melalui daur hidup mereka. •
Nilai Bagi Para Manajer
NilaiNilai-nil nilai ai bersain bersaing g mengak mengakui ui bahwa bahwa kriteri kriteriaa majemuk majemuk dan kepent kepenting inganankepe kepent ntin inga gan n yang yang sali saling ng bert berten entan tanga gan n mend mendas asari ari seti setiap ap usah usahaa dala dalam m menentukan dan menilai EO. Selain itu, dengan mengurangi sejumlah besar kriteria keefektifan ke dalam empat model organisasi yang secara konseptual jelas, maka pendekatan nilai-nilai bersaing dapat membantu manajer dalam mengid mengident entifik ifikasi asi kecoco kecocokan kan dari dari berbag berbagai ai kriteria kriteria bagi bagi konstit konstituen uensi si yang yang berbeda-beda serta daur hidup yang berbeda-beda pula.
II. II.
OPER OPERAS ASIO IONA NALI LISA SASI SI KE KEEM EMP PAT PEN PENDE DEKA KAT TAN
3. OPERASIONA OPERASIONALISAS LISASII PENDEKA PENDEKAT TAN TUJUAN TUJUAN
Pendekatan pencapaian tujuan mungkin paling nyata terlihat pada Management by Objectives ( MBO ) yang menilai keefektifan dengan cara seberapa jauh organisasi mencap mencapai ai tujuan tujuan – tujuan tujuan khusun khusunya ya yang yang telah telah ditetap ditetapkan kan secara secara bersam bersamaa oleh oleh
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM pimpinan dan anggotanya. Tujuan tersebut secara nyata dapat dibuktikan dan diukur, serta kondisi kondisi yang memungkinkan tujuan itu terpenuhi juga telah ditentukan. Tingkatan sejauh mana masing-masing tujuan harus dipenuhi juga telah ditetapkan, dan juga dibandingkan antara prestasi sebenarnya dengan tujuan yang ada. 1. OPERASIONA OPERASIONALISAS LISASII PENDEKA PENDEKAT TAN SISTEM SISTEM
Pandangan Pandangan sistem melihat pada faktor-fakto faktor-faktorr seperti hubungan hubungan dengan dengan lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerusdari masukan serta penerimaan yang menguntungkan dari keluaran, fleksibilitas respons terhadap perubahan lingkungan, efisiensi yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran, kejelasan komunikasi intern, tingkat konflik diantara kelompok dan tingkat kepuasan kerja pegawai. Lebih berorientasi pada cara tanpa mengabaikan tujuan akhir yang dijadikan salah satu determinan penting dari EO. Hubungan timbal balik yang penting terdapat antara variabel variabel dalam sistem yang dapat diubah menjadi rasio EO, yatiu meliputi rasio output / input ( O/I ), transformation / input ( T/I ), transformastion / output ( T/O ), perubahan dalam input / output ( δ I/O ), seperti yang terlihat dalam contoh di tabel berikut ini :
TABEL 3.1 : Contoh Ukuran Keefektifan Sistem Berbagai Jenis Organisasi
VARIABEL SISTEM O/I
PERUSAHAAN
RUMAH SAKIT
PERGURUAN TINGGI Laba atas investasi Σ total pasien yang Σ publikasi fakultas dilayani T/I Perputaran Investasi modal dalam Biay iaya untuk ntuk siste istem m persediaan teknologi kesehatan informasi T/O Volume penjualan Σ to t otal pa p asien se s embuh Σ mahasi asiswa yang yang dilayani lulus δI/O Perubahan modal Peruba Perubahan han Σ pasien pasien Peru Peruba baha han n Σ mhsw mhswaa kerja yang dilayani yang mendaftar Sumber : William M.Evan. “Organization “Organization Theory and Organizational Organizational Effectiness: Effectiness: an An Exploratory Analysis”, Analysis”, Kent, Ohio, 1976, hal. 22 –23 yang diolah Aplikasi sistem yang lain terhadap EO adalah pemeriksaan manajemen ( management audit ), yang dkembangkan oleh Jackson Martindell yang dimaksudkan untuk untuk mengan menganalis alisis is aktivi aktivitas tas-akt -aktivi ivitas tas utama utama dalam dalam sebuah sebuah perus perusahaa ahaan n bisnis bisnis,, meliputi aktivitas masa lalu, masa kini dan masa mendatang, serta untuk memastikan
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM bahwa bahwa organ organisa isasi si memper memperoleh oleh usaha usaha masksi masksimal mal dari dari sumber sumber-su -sumbe mberr dayany dayanya. a. Martind Martindell ell mengaju mengajukan kan konsep konsep penilai penilaian an dalam dalam sepulu sepuluh h perform performaa yatiu yatiu melipu meliputi ti bidan bidang g : fungs fungsii ekonom ekonomi, i, strukt struktur ur organ organisa isasi; si; keseha kesehatan tan pendap pendapatan atan;; pelaya pelayanan nan terhadap terhadap pemegang pemegang saham; penelitian dan pengemban pengembangan; gan; dewan direksi; kebijakan kebijakan keuangan; efisiensi produksi; kegiatan penjualan; erta evaluasi eksekutif. Sejumlah kriteria tersebut meskipun hanya relevan untuk organisasi komersial namun dapat dimodifikasi juga untuk organisai nirlaba. Pendekatan sistem lain digunakan oleh para peneliti dari Universitas Michigan untuk untuk mempel mempelajar ajarii prestas prestasii tujuh tujuh lima perusa perusahaan haan asurans asuransi. i. Mereka Mereka mempel mempelajar ajarii sepulu sepuluh h dimens dimensii keefekt keefektifan ifan melipu meliputi ti : busines businesss volume; volume; produs produstion tion cost; cost; new-
member member produc productivi tivity; ty; youthful youthfulness ness of members; members; business business mix; workfor workforce ce growth growth;; devotion devotion to manageme management; nt; maintena maintenance nce cost; cost; member member produc productivi tivity; ty; dan market penetration . 2. OPERASIONALISAS OPERASIONALISASII PENDEKAT PENDEKATAN KONSTITUENSI – STRA STRATEGIS TEGIS
Langkah awal mengaplikasikan perspektif ini dapat dengan jalan meminta domina dominant nt coaliti coalition on mengid mengidenti entifik fikasi asikan kan konsti konstiuen uen strateg strategis is yang yang mempen mempengaru garuhi hi kelangsung kelangsungan an hidup organisasi organisasi yang kemudian dapat dikombinas dikombinasii atau disatukan disatukan dalam sebuah daftar dafta r. Daftar ini kemudian kemudian dievaluasi dievaluasi untuk menentukan menentukan kekuasaan relatif masingmasingmasing masing,, dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan mengid mengidenti entifik fikasi asi harapan harapan-ha -harpa rpan n dan tuntut tuntutan an yang yang dimiliki para kosntituen tersebut. Tahap terakhir adalah membandingkan berbagai harpan harpan tersbut tersbut,, menent menentuka ukan n harapa harapan n yang yang bersif bersifat at umum umum dan yang yang tak sesuai sesuai,, memberikan bobot relatif serta mebuat urutan preferensi dari berbagai tujuan bagi organi organisas sasii yang yang sebena sebenarny rnyaa merupak merupakn n gambar gambaran an kekuas kekuasaan aan relatif relatif dari dari masing masing-masing konstituen strategis yang ada. Keefektifan organisasi dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memenuhi berba berbagai gai tujuan tujuan tersebu tersebut. t. Di dalam dalam tabel tabel dibawah dibawah ini akan akan diperli diperlihat hatkan kan contoh contoh kriteria EO dari konstituen strategis yang dipilih : TABEL 3.2 : Kriteria EO yang Khas dari Konstituen strategis yang Dipilih
KONSTITUENSI Pemilik Pegawai Pelanggan Pemasok
KRITERIA EO YANG KHAS Laba atas investasi; pertumbuhan income Kompensasi; tunjangan tambahan;kepuasan kondisi kerja Kepuasan thd harga; kualitas; pelayanan Kepuasan thd pembayaran; potensi penjualan masa y.a.d.
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM Kreditur Serikat Buruh
Kemampuan membayar hutang Upah da dan tu tunjangan ta tambahan ya yang be bersaing; ko kondisi ke kerja yang memuaskan ; kesedian bargaining yang fair Tokoh Masya syarakat Kontrib ribusi orgns dalam masala alah masyar syaraakat; at; tidak ada ada kerusakan di lingkungan masyarakat Lemb Lembag agaa Peme Pemeri rint ntah ah Tundu unduk k pad pad huku hukum; m; meng menghi hind ndar arii dend dendaa / tunt tuntut utan an dan dan teguran Sumber: Stephen P Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi. 1994, hal. 73, yang diolah 3. OPERASIONA OPERASIONALISAS LISASII PENDEKAT PENDEKATAN NILAI-NILAI NILAI-NILAI BERSAING BERSAING
Ada tiga kumpulan dasar tentang nilai-nilai bersaing yang dihasilkan dari pen pengo golah lahan an tiga tiga pulu puluh h krite kriteri riaa EO sepe sepert rtii yang yang tercan tercantu tum m dalam dalam Tab Tabel el
1.1 1.1
sebelumnya. Kumpulan pertama adalah fleksibiltas versus kontrol , yang pada dasrnya keduanya keduanya saling bertentangan bertentangan . Fleksibilita Fleksibilitass menghargai menghargai inovasi, penyesuaian dan perubahan perubahan namun sebaliknya sebaliknya kontrol kontrol lebih menyukai menyukai stabilitas, stabilitas, ketentraman, serta prediksi kemungkinan. Kumpulan kedua adalah manusia versus organisasi , yang keduanya saling bert berten enta tang ngan an dima diman n yang yang satu satu lebih lebih mene meneka kank nkan an perh perhati atian an pad pad pera perasa saan an atau atau kebu kebutu tuha han n manu manusi siaa dalam dalam orga organi nisa sasi si , dan dan yang yang lainn lainnya ya lebih lebih perh perhati atian an pada pada pencapaian produktivitas dan tugas. Kumpulan ketiga adalah cara versus tujuan yang merupak merupakan an dikoto dikotomi mi dan telah telah dibaha dibahass dalam dalam pendek pendekatan atan tujuan tujuan dan pendek pendekatan atan sistem sebelumnya. Kombinasi nilai-nilai tersebut dapat menjadi delapan sel atau kumpulan kriteria EO meli melip puti uti kom kombin binasi asi dari ari : Organ Organiz izati ation, on, Flexi Flexibil bilit ityy & Means Means (OFM); (OFM);
Organi Organizati zation on Flexibil Flexibility ity & Ends (OFE); (OFE); Organi Organizati zation,C on,Contr ontrol ol & Means Means (OCM); (OCM); Orga Organi niza zati tion on,, Cont Contrrol & Ends Ends (O (OCM CM); ); Peop People le,C ,Con ontr trol ol & Mean Meanss (PCM (PCM); ); People,C People,Contr ontrol ol & Ends (PCE); (PCE); People,F People,Flexi lexibili bility ty & Means (PFM); (PFM); dan People, Flexibility & Ends (PFE ) Tabel 3.3 : Delapan Sel Kriteria EO
SEL OFM
DESKRIPSI Fleksibilitas tas
OFE
Perolehan Sumber Perencanaan Produktivitas & efisiensi
OCM OCE
DEFINISI Penyesu esuaia aian diri yg baik aik thd perub rubahan ahan & kondisi isi dari luar Peningkatan dukungan dr luar & menambah jmlh naker Tujuan jelas & dipahami dgn benar Volume keluaran tinggi; rasio O/I juga tinggi
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM PCM PCE
Tersedianya Informasi Stabilitas
Saluran komuikasi membantu pemahaman thd info yg mempengaruhi pekerjaan mereka Perasaan tenteram, kontinuitas , kegiatan berjalan scr benar Saling percaya, menghormati dan dapat bekerja sama
PFM
Naker yang kohesif PFE Naker yang Mendapat pelatihan, punya ketrampilan & kapasitas utk terampil bekerja secara baik Sumber : Stephen P Robbins, Teori Organisasi : Struktur, Struktur, Desain & Aplikasi, 1994, hal. 78, 78, yang diolah Ke-delapan sel kriteria EO tersebut kemudian dapat dikombinasi lagi menjadi empat modelatau definisi keefektifan yaitu meliputi : •
Human relation model : mendefinisikan EO sebagai adanya tenaga kerja
yang terpadu/ kohesif ( sebagai cara / PFM ) dan terampil ( tujuan / PFE ) •
Open-system model : mendefinisi mendefinisikan kan EO dengan dengan adanya adanya fleksibilita fleksibilitass (cara /
OFM) dan kemampuan untuk mendapatkan sumber daya ( tujuan / OFE). •
Rational-goal model : mendefinisikan EO dengan adanya rencana-rencana
atau tujuan tertentu (cara/OCM) serta produktivitas dan efisiensi yang tinggi ( tujuan/OCE) •
meneka kank nkan an pada pada manu manusi siaa dan dan kont kontro roll serta serta Internal-process Internal-process model : mene penyebaran informasi ( cara/ PCM) dan stabilitas serta ketentraman ( tujuan / PCE ) dalam menilai EO.
GAMBAR 3.1 :
EMPAT EMPAT MODEL MODE L TENTANG NILAI NIL AI KEEFEKTIFAN
F Human Relation Model
PFE
Open – Systems Model
OF M
PF M
OF E
P
O PC M
Internal – Process Model
OC E PC E
OC M
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Rational - Goal Model
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM
C Sumber : Stephen P Robbins, Teori Organisasi : Struktur, Struktur, Desain & Aplikasi, 1994, hal. 79 dan 81, yang diolah
III. III.
MEMB MEMBAN ANDI DING NGKA KAN N KEE KEEMP MPA AT PEND PENDEK EKA ATAN
Setelah membahas empat pendekatan yang berbeda untuk menilai keefektifan organisasi yang masing-masing mempunyai cara tersendiri serta dapat menjadi model yang bermanfaat. Untuk menentukan dalam kondisi bagaimana dari masing-masing pendektan itu agar dapat dicapai hasil yang optimal , berikut ini dalam tabel 3.1 akan diikhtisarkan setiap pendekatan tersebut dengan cara mengidentifikasikan apa yang dibutuhkan dalam menetapkan keefektifan beserta kondisi –kondisi yang diperlukan.
Tabel 4.1. Perbandingan Keempat Pendekatan bagi Keefektifan Organisasi PENDEKATAN
Pencapaian tujuan Sistem
Konstituensi strategis
Nilai-nilai bersaing
DEFINISI
BERGUNA PADA SAAT
Organi anisas sasi efekt ektif sampai mpai sejauh…. Organ ganisas isasii dapa dapatt menc mencap apai ai tujuan yang telah ditetapkan. Organisas Organisasii memperoleh memperoleh sumber sumber yang dibutuhkan.
Pen Pende deka kata tan n lebi lebih h disu disuka kaii pada saat ……. Tujuan ujuan jelas, jelas, dibatas dibatasii waktu, waktu, dan dapat diukur. Ada hubu hubung ngan an yang ang jela jelass antara masukan dan keluaran. Semu Semuaa kons konsti titu tuen ensi si stra strate tegi giss Konst onstit itu uensi ensi mem mempuny unyai paling tidak dipenuhi. pengaruh yang kuat terh terhad adap ap orga organi nisa sasi si,, dan dan organisasi harus menanggapi tuntutantuntutan. Penekanan organisasi di keempat Organisas Organisasii sendiri sendiri tidak jelas bidan bidang g utama utama sesuai sesuai dengan dengan mengenai apa yang menjadi preferensi dari konstituen. penekanannya, atau mengenai enai minat dala alam peru peruba baha han n krit kriteri eriaa dala dalam m jangka waktu tertentu.
Diadaptasi dari Kim S. Cameron, “The Effectiveness of Ineffectiveness”, dalam B.M. Staw dan L.L. Cummings, ed., Research in Organizational Behavior, vol.6 (Greenwich, Conn: JAI Press, 1984), hlm. 276. Dengan izin.
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM IV.
PENUTUP
Ringkasan
Membuat Membuat definisi definisi tentang tentang keefektifan keefektifan eorganisasi eorganisasi memang terbutki terbutki sulit dan kompleks, dengan menggunakan empat pendekatan dalam menilai keefektifan yang melip meliput utii : (1) (1) Pend Pendek ekata atan n Penc Pencap apaia aian n Tujua ujuan n mene meneta tapk pkan an bahw bahwaa EO seba sebaga gaii pencapaian tujuan akhir; (2) Pendekatn Sistem memfokuskan pada cara-cara dan kemamp kemampuan uan organ organisa isasi si memepe memeperol roleh eh masuka masukan, n, mempro memproses ses masuka masukan n tersebu tersebut, t, menyalu menyalurkan rkan keluar keluaran, an, dan memper mempertaha tahanka nkan n stabil stabilitas itas dan keseimb keseimbang angan an dalam dalam sistem; sistem; (3) Pendek Pendekatan atan Konsti Konstitue tuens nsi-st i-strate rategis gis yang yang mendefi mendefinis nisika ikan n EO sebaga sebagaii sesuatu yang dapat memenuhi tuntutan t untutan dari konstituen di dalam dala m lingkungan organisasi dis disebab ebabka kan n
organis anisas asii
mem memerlu erluka kan n
dukun ukunga gan n
teru teruss
mener enerus us
,
sehin ehing gga
keberhasilannya diukur dari kemampuan untuk memuaskan individu, kelompok, serta lembaga lembaga yang yang menjad menjadii tempat tempat bergan bergantun tung g bagi bagi kelangs kelangsung ungan an hidup hidup organ organisa isasi si tersebut; tersebut; (4) Perspektif Perspektif terakhir adalah pendekatan pendekatan yang berdasarkan berdasarkan pada nilai-nilai nilai-nilai bersaing, yang mencoba mempersatukan sejumlah besar kriteria tentang EO kedalam empat model , masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai serta dalam tahap mana organisasi tersebut berada di daur hidupnya. Secara Secara konsep konseptua tuall EO memang memang komple kompleks ks begitu begitu juga juga upaya upaya untuk untuk mendef mendefisn isnika ikan n , bahwa bahwa Keefekt Keefektifan ifan Organi Organisas sasii secara secara umum umum dapat dapat didefin didefinisi isikan kan sebagai tingkatan pencapaian organisasi atas tujuan jangka pendek (tujuan) dan
jangka jangka panjang panjang (cara. (cara. Pemiliha Pemilihan n itu mencermi mencerminkan nkan konstitu konstituen en strategi strategis, s, minat minat pengevaluasi , dan tingkat kehidupan organisasi
DAFTAR PUST PUS TAKA
Robbins Stephen P, Jusuf Udaya, Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi, Edisi 3, Arcan, Jakarta, 1994, hal.52 -85
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM
TABEL 3.3 : SE L OFM OFE OCM OCE PCM PCE PFM PFE
Delapan Sel Kriteria E O
DESKRIPSI Flek Fleksi sibi bili lita tass
DEFINISI Peny Penyes esua uaia ian n dir dirii yg baik baik thd thd peru peruba baha han n& kondisi dari luar Perolehan Peningkatan dukungan dr luar & menambah Sumber jmlh naker Pere Perenc ncan anaa aan n Tujua ujuan n jela jelass & dip dipah aham amii dgn dgn bena benar r Produktivitas Volume keluaran tinggi; rasio O/I juga tinggi & efisiensi Tersedianya Saluran komuikasi membantu pemahaman thd Informasi info yg mempengaruhi pekerjaan mereka Stabilitas Peras rasaan tenteram, am, kontinuitas , kegiatan berjalan scr benar Naker yang Saling percaya, menghormati dan dapat bekerja kohesif sama Naker yang Mendapat pelatihan, punya ketrampilan & terampil kapasitas utk bekerja secara baik
Sumber : Stephen P Robbins, Teori Organisasi : Struktur, Desain & Aplikasi, Aplikasi , 1994, hal. hal. 78, yang diolah
GAMBAR 3.1 :
EMPAT EMPAT MODEL MODE L TENTANG NILAI NIL AI KEEFEKTIFAN
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM
F Human Relation Model
Open – Systems Model
OF M
PFE
PF M
OF E
P
O PC M
Internal – Process Model
OC E PC E
OC M
Rational - Goal Model
C Sumber : Stephen P Robbins, Teori Organisasi : Struktur, Desain & Aplikasi, Aplikasi , 1994, hal. 79 dan 81, yang diolah
KEEFEKTIFAN ORGANISASI ( EFEKTIVITAS ORGANISASI )
Disusun oleh : Dr. Sutopo Patria Jati, MM NIP : 132 229 753
FAKULTAS AKULTAS KESEHAT KES EHATAN AN MASYARAK MASYARAKA AT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 20001
FKM UNDIP – Pebruari 2001
Makalah Ilmiah Keefektian Organisasi oleh dr. Sutopo Patria Jati ,MM
FKM UNDIP – Pebruari 2001