Kawasan Perlindungan Setempat Kawasan perlindungan setempat diperuntukkan bagi kegiatan pemanfaatan lahan yang dapat menjaga kelestarian jumlah, kualitas dan penyediaan tata tata air dan kelancaran serta ketertiban pengaturan dan pemanfaatan pemanfaatan air dari sumber-sumber air. Kawasan perlindungan setempat terdiri dari: 1. Kawasan sempadan sungai, Kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting u mempertahankan fungsi sungai. Kawasan Sempadan Sungai di wilayah Kabupaten Pemalang terdapat di seluruh wilayah yang dilewati oleh sungai yaitu Sungai Wal anak sungainya yang melewati Kecamatan Moga, Randudongkal, Bantarbolang, Pemalang dan Taman. Sungai Rambut yang terdiri sungai yang melewati Kecamatan Moga dan Pemalang, serta Sungai Waluh beserta 30 anak sungai yang melewati Kecamatan Beli Randudongkal, Bantarbolang, Ampelgading, Comal dan Ulujami dengan panjang sekitar 92,5 Km.
Luas Sempadan Sungai di Kabupaten Pemalang No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kecamatan
Belik Watukumpul Moga Belik Randudongkal Pemalang Taman Petarukan Bodeh Ampelgading Comal Ulujami Jumlah
Luas (Ha)
177,844 257,806 4,870 336,578 138,783 64,889 113,085 8,010 529,826 177,261 31,138 73,610 1.913,700
Arahan pemanfaatan guna memberikan perlindungan perlindungan bagi sungai, adalah adalah :
Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai. Dilarang melakukan kegiatan yang secara sengaja dan jelas menghambat arah dan intensitas aliran air sama sekali tidak di Diperbolehkan bagi kegiatan pertanian dengan jenis tanaman yang diijinkankan pada kawasan sempadan sungai; Diperbolehkan bagi kegiatan yang tidak memanfaatkan lahan secara luas; Diperbolehkan melakukan kegiatan yang dapat memperkuat fungsi perlindungan kawasan sempadan sungai dan tidak men kegiatannya di masa mendatang.
Pengendalian kegiatan yang ada disekitar sungai dengan memanfaatkan lahan di daerah manfaat sungai dapat diperuntukan bagi k sebagai berikut :
Kegiatan budidaya pertanian dengan jenis tanaman yang diizinkan; namun lebih diutamakan dilakukan penanaman tumbuh berakar dalam guna mencegah terjadinya longsor;
Untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan, rambu-rambu pekerjaan/pengamanan, serta saran navigasi pelayaran; Untuk pemasangan rentang kabel listrik, kabel telepon, dan pipa air minum; Untuk pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan/jembatan umum; dan Untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dan bangunan pengambilan dan pembuangan air. Untuk menyelenggarakan kegiatan bagi masyarakat yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan fung (dapat digunakan untuk olah raga, rekreasi, parkir dan lain-lain). Untuk pemanfaatan lain yang diatur melalui peraturan daerah sesuai dengan kondisi sungai dan kondisi daerah, serta tetap mempertimbangkan kelestarian dan fungsi sungai.
Pemanfaatan badan air sungai dapat diperuntukan bagi kegiatan tertentu sebagai berikut:
Prasarana angkutan air Sarana kegiatan pariwisata Olah raga air Perikanan Pembangkit listrik tenaga air ( jika memungkinkan) Penambangan bahan galian (dengan batasan tertentu, dalam arti kegiatan yang dilakukan tidak mengganggu ekosistem su kelestarian sungai dan kualitas air sungai) Kegiatan budaya dan keagamaan
2. Kawasan sempadan pantai, Kawasan tertentu sepanjang pantai, yang bermanfaat penting untuk menjaga kelestarian fungsi pantai da ri berbagai kegiatan yang d mengancam kelestariannya. Kriteria garis sempadan pantai yaitu paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah Kawasan Sempadan Pantai di Kabupaten Pemalang terdapat di sepanjang pantai di Kecamatan Petarukan, Pemalang dan Ulujami, garis pantai seluas 600,272 Ha,
No.
1 2 3 4
Kecamatan
Pemalang Petarukan Ulujami Taman Jumlah
Luas (Ha)
91,100 83,111 377,987 48,529 600,272
Arahan pengelolaan Kawasan Sempadan Pantai di wilayah Kabupaten Pemalang meliputi:
Kegiatan yang diperbolehkan dilakukan di sepanjang garis pantai adalah kegiatan yang mampu melindungi atau memperku perlindungan kawasan sempadan pantai dari abrasi dan infiltrasi air laut ke dalam tanah; dan Pada kawasan sempadan pantai, usaha-usaha yang berkaitan dengan kelautan tetap dapat dilakukan sepanjang tidak men mengurangi fungsi lindung kawasan. Pada kawasan sempadan pantai, usaha-usaha yang berkaitan dengan kelautan, seperti misalnya dermaga, pelabuhan, ata perikanan lain, dapat terus dilakukan. Kegiatan reklamasi diperkenankan sepanjang mengikuti kaidah-kaidah kelestarian pesisir dan pantai.
3. Kawasan sekitar mata air.
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestaria air. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air dan k kawasan sekitarnya. Kriteria garis sempadan sekitar mata air yaitu 200 (dua ratus) meter di sekitar mata air, sedangkan perlindungan pada kawasan ini s peraturan yang ada meliputi wilayah dalam dengan jarak 200 m di sekeliling mata air (luas kawasan sekitar mata air di wilayah Kabu Pemalang yaitu sebesar 2.722,337 Ha).
Luas Kawasan Sempadan Mata Air di Kabupaten Pemalang No.
1 2 3 4 5 6
Kecamatan
Bantarbolang Belik Moga Pulosari Randudongkal Warungpring Jumlah
Luas (Ha)
193,145 356,398 790,354 200,927 513,636 667,877 2.722,337
Arahan pengelolaan pemanfaatan daerah sekitar mata air yang perlu diterapkan di daerah sekitar mata air di Kabupaten Pemalang
Kegiatan yang diutamakan adalah kegiatan perhutanan dengan jenis tanaman tahunan yang produksinya tidak dilakukan d penebangan pohon; Dilarang melakukan kegiatan penggalian atau kegiatan lain yang sifatnya mengubah bentuk kawasan sekit ar mata air dan/a mengakibatkan tertutupnya sumber mata air; Diperbolehkan melakukan kegiatan persawahan, perikanan, atau kegiatan pertanian dengan jenis tanaman tertentu yang di Diperbolehkan melakukan kegiatan yang secara langsung tidak terkait dengan pemanfaatan sumber mata air; dan Kegiatan yang sudah ada dan dapat mengganggu fungsi kawasan sekitar mata air, dipindahkan dengan penggantian yang l dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kawasan Terbuka Hijau termasuk di Dalamnya Hutan Kota Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumb baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam, dan termasuk didalamnya adalah hutan kota. Berdasarkan Peratu Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 Tentang Hutan Kota, hutan kota diselenggarakan dengan tujuan untuk kelest keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya, kemudian hutan kota juga b memperbaiki dan menjaga iklim mikro, nilai estetika dan meresapkan air, serta menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkung serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Langkah-langkah pengamanan untuk melindungi kawasan ruang hijau kota, diantaranya adalah:
Tidak diijinkan atau membiarkan adanya daerah gundul atau terbuka serta menutup areal yang gundul dengan pepohonan rumputan/ semak belukar Dilarang melakukan penebangan pohon di kawasan ini tanpa seijin instansi atau pejabat yang berwenang, serta memberika cukup berat bagi para pelanggarnya Melakukan penguatan dengan menggunakan tanaman keras terhadap tebingtebing yang lebih tinggi dari 3 meter dengan k besar dari 20% Di daerah ini dikembangkan jenis tanaman semusim dan dilakukan pengawasan yang cukup ketat agar tidak terjadi peneba secara liar atau pengembangan kegiatan budidaya Kegiatan perkotaan yang dapat diijinkan di kawasan ruang hijau kota ini kegiatan rekreasi dan olahraga alam
Berdasarkan bentuknya kawasan terbuka hijau di Kabupaten Pemalang direncanakan akan terbagi kedalam bentuk-bentuk berikut i
Bentuk Jalur, yaitu ruang terbuka hijau yang dibangun memanjang antara lain berupa jalur peneduh jalan raya, jalur hijau di sungai, sempadan pantai dengan memperhatikan zona pengaman fasilitas/instalasi yang sudah ada, antara lain ruang beba Mengelompok, yaitu merupakan ruang terbuka hijau yang dibangun dalam satu kesatuan lahan yang kompak. Menyebar, yaitu merupakan ruang terbuka hijau yang dibangun dalam kelompok-kelompok yang dapat berbentuk jalur dan yang terpisah dan merupakan satu kesatuan pengelolaan.
Kawasan terbuka hijau yang terdapat di Kabupaten Pemalang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata alam, rekreasi dan ata penelitian dan pengembangan; pendidikan; dan atau budidaya hasil hutan bukan kayu. Kemudian untuk kawasan terbuka hijau yang hutan kota akan dikembangkan di Kabupaten Pemalang dikelompokan menjadi beberapa kelompok berikut ini:
Kawasan Terbuka hijau yang terletak di Kawasan Permukiman. Tipe kawasan terbuka hijau ini adalah ruang terbuka hijau y pada areal permukiman, yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, penyerap karbondioksida, peresap air, penahan angin, kebisingan, berupa jenis komposisi tanaman pepohonan yang tinggi dikombinasikan dengan tanaman perdu dan re rumputa jenis atau karakteristik pepohonan yang di kembangkan di kawasan ini adalah : Pohon-pohon dengan perakaran kuat, ranting tidak mudah patah, daun tidak mudah gugur. o Pohon-pohon penghasil bunga/buah/biji yang bernilai ekonomis. o Kawasan Terbuka hijau yang terletak di Kawasan Industri, yaitu r uang terbuka hijau yang dibangun d i kawasan industri me untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan, yang ditimbulkan dari kegiatan industri. Adapun Karakteristik pepohonanny pohon berdaun lebar d an rindang, berbulu dan yang mempunyai permukaan kasar/berlekuk, bertajuk tebal, tanaman yang bau harum. Kawasan Terbuka hijau yang memiliki fungsi sabagai kawasan Rekreasi untuk dengan jenis pepohonan yang indah dan uni penghasil bunga/ buah (vector) yang digemari oleh satwa, seperti burung, kupu-kupu dan sebagainya. Kawasan terbuka hijau dengan tipe pengamanan, yaitu kawasan yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan pengguna jalur kendaraan dengan membuat jalur hijau dengan kombinasi pepohonan dan tanaman perdu. Adapun karakteristik pepoh adalah pohon-pohon yang berakar kuat dengan ranting yang tidak mudah patah, yang dilapisi dengan perdu yang liat, dilen pisang-pisangan dan atau tanaman merambat dari legum secara berlapis -lapis.