BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikirkan apa yang akan membuat mereka senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut. Masa remaja adalah suatu fase para remaja menemukan jati diri. Banyak halhal baru dan pengalaman baru yang dilakukan oleh para remaja untuk menunjukkan eksistensinya. Rokok di kalangan para pelajar merupakan salah satu cara bagi mereka untuk menunjukkan tingkat kedewasaan mereka serta agar mendapat pengakuan di dalam pergaulan. Semakin majunya suatu negara akan memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakatnya. Dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik besar pembuat rokok serta iklan-iklan yang sangat s angat gencar baik di stasiun televisi maupun sarana broadcast lainya semakin kuat membentuk image rokok bagi para pelajar. Sehingga, keingintahuan menjadi sangat besar dan akhirnya mulai timbul keinginan untuk mencobanya. Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Memprihatinkan memang bahwa pada masa sekarang ini remaja merokok setiap tahun semakin meningkat. Pada umumnya mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 10 hingga 15 tahun. Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain : cobacoba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, kesepian, agar terlihat gaya, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, biar tidak dikatakan banci, lambang kedewasaan, mencari inspirasi. Alasan lain adalah sebagai penghilang stres, penghilang jenuh, pencari ilham, gengsi, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng, anti mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
v
Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai anggota masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar merokok di tempat-tempat umum. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah dilakukan menujukkan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila dihirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi daripada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru mengancam para perokok, baik perokok aktif maupun pasif. Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal inilah yang mendorong kami untuk menyusun karya ilmiah tentang rokok ini. Kami berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk mengkonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.
1.2 Rumusan Masalah
Rokok selalu membawa dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Dan sering menimbulkan masalah-masalah yang serius. Rumusan masalah diantaranya: 1. Apakah rokok itu? 2. Apa saja bahan yang terkandung di dalam rokok? 3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari rokok tersebut? 4. Bagaimana tanggapan remaja tentang rokok? 5. Bagaimana remaja menyikapi bahaya dari rokok tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar para pembaca utamanya para remaja mengetahui apa itu rokok dan kandungan didalamnya. 2. Agar pembaca khususnya remaja memahami bahaya rokok. 3. Mengetahui factor penyebab remaja merokok dan pencegahannya.
v
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memperkenalkan manfaat bagi para remaja Indonesia akan pentingnya kesehatan. 2. Memperkenalkan informasi bagaimana pentingnya suatu perubahan yang lebih maju bagi bangsa jika para pemudanya mau berpartisipasi dengan cara menjaga kesehatan dan menjauhi rokok. 3. Memperkenalkan bagaimana karakter yang baik dan dapat diteladani oleh generasi berikutnya jika para remaja sekarang mampu menaati aturan-aturan dan tidak merusak reputasi bangsa dengan rokok.
v
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daundaun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Perokok aktif mempunyai pengertian orang yang melakukan langsung aktivitas merokok dalam arti mengisap batang rokok yang telah dibakar. Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis , yaitu : a.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus:
1.
Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
2.
Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
3.
Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
4.
Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
v
b.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :
1. Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. 2. Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Bahaya rokok yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. 1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb. 2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. 3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas. 4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa. 5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada
v
yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker. 6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
2.2
Bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok
Di dalam rokok terdapat banyak sekali bahan kimia yang sangat berbahaya jika masuk kedalam tubuh diantaranya : 1.
Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
2.
Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
3.
Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4.
Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
5.
Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
6.
Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
7.
Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
8.
Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
9.
Formaldehida, cairan
yang
sangat
beracun
yang
digunakan
untuk
mengawetkan mayat. 10.
Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
11.
Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
12.
Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.
Sumber : www.wikipedia.com
v
Pada awalnya rokok pertama kali dikenal di negara Amerika untuk upacaraupacara namun kedatangan para pedagang-pedagang Eropa ke Amerika dan kembali membawa pulang tembakau mengakibatkan semakin banyaknya produksi rokok yang kian menyebar luas. Lalu menyebar ke Afrika hingga sampai ke Asia. Persentase rokok dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dirjen
Pengendalian
Penyakit
dan
Penyehatan
Lingkungan
(P2PL)
Kemenkes, Tjadra Yoga Aditama mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta perokok setelah Cina dan India sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah
perokok.
Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat 43 juta dari 97 juta warga Indonesia adalah perokok pasif. Tingginya jumlah perokok aktif tersebut berbanding lurus dengan jumlah nonsmoker yang terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif) sebanyak 97 juta penduduk Indonesia sebanyak 43 juta anak-anak, diantaranya 11,4 juta diantaranya berusia 0-4 tahun. Daftar 10 negara perokok terbesar di dunia: 1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk 2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk 3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun) 4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk 5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk 6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk 7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk 8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk 9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27% 10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5% Tidak bisa dipungkiri bahwa suatu negara yang memiliki penduduk yang banyak juga memiliki para perokok aktif yang melimpah juga. Telah diketahui bahwa Indonesia menempati urutan ke 3 dengan jumlah perokok terbanyak setelah China dan India.
v
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Hari
: Rabu – Jum’at
Tanggal
: 14 – 16 Mei 2014
Tempat
: Di sekitar lingkungan Kecamatan Muara Tembesi
3.2 Subjek Penelitian
Dalam menyelesaikan pembuatan karya ilmiah ini, kami melakukan penelitian terhadap beberapa murid SD, pelajar SMP dan bebrapa pelajar SMA yang ada di kecamatan Muara Tembesi.
3.3 Prosedur Penelitian
-
Menentukan Topik
-
Mengumpulkan Bahan
-
Mencari Subjek Penelitian
-
Merumuskan Masalah
-
Melaksanakan Wawancara
-
Mencatat Hasil Penelitian
3.4 Metode Penelitian
Pada Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan metode wawancara.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data, kami langsung masuk ke kalangan masyarakat dan menemui beberapa pelajar yang kami jadikan subjek penelitian dengan menggunakan metode wawancara dengan
susunan pertanyaan yang telah kami
persiapkan. Berikut susunan pertanyaan yang kami ajukan kepada subjek penelitian :
v
Tema Wawancara : Penanggulangan Bahaya Merokok di Kalangan Remaja Tempat :
Hari/Tanggal :
Narasumber :
Pewawancara :
1. Apakah kamu Seorang Perokok ? Jawab : 2. Jika ya, Apa yang membuat kamu Merokok pada usia muda ? Jawab : 3. Apakah kamu tau zat yang terkandung dalam rokok? Jawab : 4. Menurut kamu, bahayakah merokok itu? Jawab : 5. Tahukah kamu dampak negative dari rokok? Jawab : 6. Apakah ada dampak positifnya? Jawab : 7. Apakah orang tua kamu perokok? Jawab : 8.
Apakah di SD/SMP/SMA anda pernah terjadi masalah yang berhubungan dengan rokok? Jawab :
9.
Apakah menurut kamu masalah rokok dikalangan pelajar cukup serius? Jawab :
10. Apakah anda setuju diadakannya razia kepemilikan rokok di sekolah? Jawab : 11. Jika tidak, mengapa demikian? Jawab : 12. Menurut kamu apakah razia tersebut dapat efektif dalam pelaksanaannya? Jawab : 13. Jika belum, mengapa demikian? Jawab : 14. Adakah manfaat yang dapat ambil dari razia terse but? Jawab 15. Setujukah kamu bila produksi rokok dihentikan ? Jawab :
v
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dari Wawancara yang kami lakukan kepada pelajar SD, SMP dan SMA yang berjumlah 15 orang. Dengan rincian : Lima orang kami tanyakan kepada pelajar SD (kelas 6), lima orang SMP dan 5 orang lagi pelajar SMA (di pilih secara acak tanpa mengetahui dia perokok atau tidak). Hasil data yang di dapat dari wawancara tersebut adalah: 1. Dari pertanyaan no 1 diatas, ternyata 5 orang menyatakan merokok dan 4 orang menyatakan pernah menyicipi rokok dan 6 orang tidak pernah merokok 2. Untuk pernyataan no 2 diatas, dari yang merokok menyatakan : coba-coba, ikutan teman, enak saja dan untuk pergaulan. 3. Dari pernyataan no 3, 5 orang mengatakan nikotin dan selebihnya tidak tahu. 4. Dari pernyataan no 4, hasilnya 6 orang mengatakan tidak berbahaya dan 9 orang mengatakan tidak tahu. 5. Untuk pernyataan no 5, 7 orang menjawab tidak ada dampaknya, 3 orang menjawab penyebab kanker dan impoten (membaca iklan), dan 5 orang menjawab tidak tahu. 6. Untuk pernyataan no 6, lima orang menjawab biar keliatan gagah dan percaya diri, 5 orang menjawab tidak ada dan 5 orang lagi tidak tahu. 7. Untuk pertanyaan nomor 7, Dua belas orang pelajar menyatakan orang tua mereka merokok dan 3 orang menyatakan tidak. 8. Dari pertanyaan nomor 8, semua menjawab pernah 9. Pertanyaan nomor 9, 6 orang menjawab biasalah, 5 orang menjawab tidak tahu dan 4 orang menjawab serius. 10. Pertanyaan nomor 10, 7 orang menjawab tidak setuju dan 8 orang menyatakan setuju. 11. Pertanyaan ke 11, 3 orang menjawab itu urusan pribadi, 4 orang menjawab mengganggu waktu belajar saja. 12. Pertanyaan ke 12, 8 orang menjawab efektif, 7 orang menjawab kurang efektif
v
13. Pertanyaan ke 13, sebagian besar menjawab karena kami dapat merokok diluar jam sekolah atau rokok dapat kami sembunyikan di luar sekolah. 14. Pertanyaan ke 14, 5 orang menjawab tidak ada manfaatnya, toh kami juga masih bisa merokok, 10 orang menjawab bermanfaat agar pelajar tidak merokok. 15. Pertanyaan ke 15, 7 orang menjawab tidak setuju, 4 orang menjawab setuju dan 4 orang menjawab entah/tidak tahu.
Dari beberapa pertanyaan yang di berikan ternyata sebagian besar pelajar masih belum memahami kandungan dalam rokok dan bahayanya bagi kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara di atas, pengetahuan dan pemahaman dari orang tua maupun guru disekolah masih sangat kurang sehingga pelajar cenderung lebih senang mencoba rokok. Mengintimidasi bahkan memarahi murid/pelajar merupakan hal yang sering dilakukan ketimbang memberi mereka pengertian dan pemahaman tentang rokok. Sehingga pelajar seringkali merokok secara sembunyi-sembunyi dan tidak terkontrol. Padahal kita ketahui bahwa di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Diantara 237.556.363 penduduk Indonesia 35.8 % nya adalah remaja. Dimana jumlahnya berkisar 85.045.178 orang remaja Indonesia. Pada masa remaja ini merupakan masa untuk menemukan jawaban who am I ? Dimana begitu banyak halhal yang harus dilakukan untuk menemukan jawaban pertanyaan itu. Ada banyak
v
jalan yang telah tersedia, ada jalan baik ataupun jalan buruk. tergantung remaja itu sendiri memilih jalan yang mana. Namun sebagai orang tua maupun pendidik wajib untuk mengingatkan dan memberikan pembelajaran yang baik agar anak dapat memilih dengan tepat demi masa depannya.
Statistik Perokok dari kalangan anak-anak dan remaja:
Pria = 24.1% anak/remaja pria
Wanita = 4.0% anak/remaja wanita
Atau 13.5% anak/remaja Indonesia
Statistik Perokok dari kalangan dewasa
Pria = 63% pria dewasa
Wanita = 4.5% wanita de wasa
atau 34 % perokok dewasa
4.2 Penyebab Remaja Merokok antara lain:
1.
Pengaruh Orangtua Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang
berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia. 2.
Pengaruh teman. Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka
semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.
v
3.
Faktor Kepribadian. Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah.
4.
Pengaruh Iklan. Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran
bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
4.3 Tips Mencegah Pengaruh Rokok Dikalangan Pelajar
Berikut kiat-kiat agar para remaja dapat menghindari rokok: 1. Hindari Berkumpul Dengan Teman-teman Perokok Mungkin banyak dari teman-teman anda yang sudah merokok. Anda boleh saja berteman dengan mereka, namun usahakan anda tidak berkumpul saat temen-teman anda merokok. Cukup anda berikap baik dan berteman sewajarnya saja. 2. Jangan Malu Untuk Mengatakan Bahwa Anda Bukan Perokok Ya, kebanyakan dari para remaja yang tidak merokok malu mengatakan kalo dia tidak merokok apabila sedang ditawari rokok oleh teman-temannya. Hal tersebut yang seharusnya dihindari agar anda tidak terjerumus dalam bahaya rokok. 3. Sadar Akan Bahaya Rokok Tanamkan pada diri anda bahwa merokok itu memang akan memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Dengan cara itu anda dapat lebih menjaga diri dari pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh teman anda. 4. Perbanyak Melakukan Hal-hal Positif Merokok banyak dilakukan karena sesorang sedang santai dan tidak melakukan aktivitas. Jika aktivitas anda padat maka kesempatan untuk anda ingin merokok juga akan berkurang. Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan postif seperti olah raga, membaca, atau melakukan kegiatan lain yang anda senangi.
v
Adapun Pihak sekolah dan keluarga juga dapat meminimalisir pengaruh rokok terhadap anak / remaja yaitu dengan cara antara lain : 1. Bebaskan Sekolah dari Rokok
Sekolah sekarang ini sudah menjadi lingkungan kedua bagi anak setelah rumah. Memang hal tersebut adalah benar apa adanya karena dalam kehidupan sehari-hari lebih dari 8 jam seorang anak menghabiskan waktunya berada di lingkungan sekolah. Jadi sangat wajar jika ada antisipasi dari lingkungan kedua ini. Sekolah harus terbebas dari asap rokok. Setiap guru, orang tua, maupun orang lain yang berkunjung ke sekolah harus dilarang merokok seperti halnya di sebuah rumah sakit. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan efek yang baik kepada murid dan tentunya juga kepada pihak lain yang ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan itu. Pemberian contoh secara langsung adalah hal yang paling efektif dalam mendidik anak, maka sudah sewajarnya jika ingin mendidik anak untuk tidak merokok haruslah diberikan contoh yang baik. Salah satu caranya adalah melarang siapa saja yang berada di ruang lingkup sekolah untuk melakukan kegiatan merokok. Adanya pelarangan ini juga akan memberikan kesan kepada anak akan buruknya tindakan merokok. Selain itu juga akan memberikan suasana dan lingkungan yang sehat bagi murid serta tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar. Hal yang paling sering diberikan contoh buruk kepada siswa atau pelajar dalam hal merokok adalah oleh mereka yang tidak bertanggun jawab. Sebut saja seperti securit y atau bahkan tenaga pendidik itu sendiri yang terkadang bebas melakukan kegiatan merokok. Tentu saja hal tersebut akan memberikan angin segar bahwa kegiatan merokok merupakan hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Bagaimana tidak? Para tenaga pendidiknya telah memberikan contoh bahwa merokok itu boleh dilakukan. Oleh karena itu, peringatan dan penegasan aturan yang keras dan tegas sangat diperlukan agar generasi muda tidak kehilangan masa depannya. 2. Hindari Iklan Rokok
Setiap ada event atau kegiatan yang melibatkan anak-anak pelajar dilarang menggunakan sponsor dari perusahaan rokok. Tentu saja tujuannya agar anak terhindar dan terjauhkan dari iming-iming untuk melakukan kegiatan merokok.
v
Kebanyakan dalam setiap event atau kegiatan yang dilakukan oleh
instansi
pendidikan yang berada di sekolah selalu menggunakan iklan rokok dalam kegiatannya tersebut. Padahal hal tersebut memberikan dampak yang cukup kuat kepada anak ketika seorang disuruh untuk menjauhkan diri dari apa yang hendak dilakukannya. Menghindari pemakaian iklan rokok dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh pelajar atau siswa adalah seperti memalingkan seorang anak terhadap permen pada contoh tersebut. Jika ingin pelajar bebas dari rokok maka tindakan memalingkan pelajar dari rokok dengan tidak memakai iklan rokok adalah suatu hal yang baik. 3. Jangan Merokok di Rumah
Memberikan contoh merupakan cara yang terbaik dalam memberikan suatu pelajaran kepada anak. Salah satu penyebab biasanya anak merokok karena orang tua yang berada di rumah juga merokok. Meskipun demikian ada juga yang orang tuanya merokok tetapi anaknya tidak merokok. Ketika anak berada di rumah, orang tua dilarang memperlihatkan dirinya merokok. Ini khusus bagi orang tua yang belum berhenti merokok. Namun alangkah lebih baiknya lagi jika orang tuanya juga berhenti merokok, karena biasanya apa yang dicontohkan orang tua akan diikuti si anak. Hal yang paling sulit dilakukan oleh para orang tua adalah hanya bisa ngomong tetapi tidak bisa dilakukan sendiri. Kebanyakan orang tua yang sudah merokok selalu melarang anaknya untuk tidak merokok. Alasan yang diberikan oleh orang tua pun bermacam-maca. Ada yang beralasan belum dewasa namun ada juga yang memberikan alas an merusak kesehatan tetapi pada kenyataannya mereka sendiri merokok. 4. Berikan Kegiatan Positif
Setiap orang tua diharapkan mengikusertakan anak-anaknya ke dalam kegiatankegiatan positif sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain sebagainya. Memberikan kegiatan positif merupakan salah satu dan beberapa cara yang terbaik yang bisa dilakukan oleh orang tua. Selain akan bermanfaat di masa depan juga akan mampu menjauhkan anak dari kegiatan yang tiada gunanya semacam merokok. Tentunya kegiatan positif tersebut dibarengi dengan lingkungan yang positif pula.
v
Jangan sampai kegiatannya positif tetapi dalam kegiatan positif tersebut terdapat teman yang juga memiliki kebiasaan buruk merokok. Oleh karena itu harus ada keseimbangan antara kegiatan positif dengan lingkungan yang positif pula. Mulai sekarang mari kita budayakan hidup sehat dan mulai meninggalkan rokok, agar orang-orang yang kita cintai terhindar dari penyakit berbahaya. Ingat! Kesehatan lebih penting dari segalanya
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain disekitar kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Setiap orang tua dan pendidik diharapkan mengikusertakan anak-anak ke dalam kegiatan-kegiatan positif
baik saat disekolah maupun
sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain sebagainya. Jangan sampai kegiatannya positif tetapi dalam kegiatan positif tersebut terdapat teman yang juga memiliki kebiasaan buruk merokok. Oleh karena itu harus ada keseimbangan antara kegiatan positif dengan lingkungan yang positif pula. Mulai sekarang mari kita budayakan hidup sehat dan mulai meninggalkan rokok, agar orang-orang yang kita cintai terhindar dari penyakit berbahaya. Ingat! Kesehatan lebih penting dari segalanya
5.2 Saran
Tegaslah untuk mengatakan tidak pada “Rokok”
Sebisa mungkin hindarilah teman-teman perokok dan pehamilah bahaya rokok bagi kesehatan tubuh kita
Jadikanlah sekolah dan rumah sebagai area bebas rokok sehingga remaja dapat melihat dengan contoh nyata bukan omongan belaka.
v
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok http://Tips Mencegah Bahaya Rokok Bagi Pelajar - Anneahira.com.htm http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/31/15/744854/61-4-juta-pendudukindonesia-perokok-aktif
v
PENGARUH ROKOK DI KALANGAN REMAJA
KARYA ILMIAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Oleh : 1. Gusriana Nasri 2. Pestaria Sonata 3. Angga Saputra 4. Saddan Zulkarnain
Pembimbing : Dewi Asiah, S.Pd
SMA NEGERI 2 BATANGHARI KECAMATAN MUARA TEMBESI 2014
v
HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah ini, telah disyahkan pada : Tanggal
: ……………………. 2014
Tempat
: SMA NEGERI 2 BATANGHARI
Pembimbing,
DEWI ASIAH, S.Pd NIP.
Tanda tangan
……………………….
Diketahui Oleh, Wali Kelas XI IPS – 1
MUKHSIN, S.Pd NIP.
…………………………
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini di persembahkan penulis kepada: 1. ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat sehat jasmani dan rohani hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan; 2. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung dan mengarahkan yang terbaik untuk kami; 3. Ibu Dewi Asiah, S.Pd.selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia yang selalu membimbing dalam penyusunan karya ilmiah ini; 4. Bapak Mukhsin, S.Pd selaku wali kelas XI IPS-1 yang turut membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. 5. Kepada seluruh pengjar di SMA Negeri 2 Batanghari yang sudah mengamalkan ilmu – ilmunya kepada kami; 6. Teman – teman yang selalu bersama dalam menimba ilmu di sekolah tercinta SMA Negeri 2 Batanghari.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Proses pembuatan karya tulis ini mengambil judul “Pengaruh Rokok di Kalangan Remaja”. Karya ilmiah ini di buat dan disusun untuk menyelesaikan Tugas Bahasa Indonesia. Dalam penulisan karya ilmiah ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Moncot Nasution, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMA N 2 Batanghari 2. Bapak Mukhsin, S.Pd Selaku Wali Kelas XI IPS – 1 3. Ibu Dewi Asiah selaku pembimbing sekaligus Guru Bahasa Indonesia. 4. Orang tua yang telah memberiakan dukungan, baik moral maupun material. 5. Siswa-siswi SD, SMP dam
SMA di wilayah Kecamatan Muara Tembesi
yang telah berkenan melakukan wawancara (Tanya jawab) 6. Rekan-rekan yang memberikan motivasi dan inspirasi. Penulis menyadari karya tulis ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar lebih baik lagi kedepannya.
Batanghari, Mei 2014 Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul Halaman Persembahan …………………………………………………….. Halaman Pengesahan ……………………………………………………….. Kata Pengantar ………………………………………………………………
ii
Abstrak ……………………………………………………………………….. Daftar Isi ……………………………………………………………………… BAB I
BAB II
iii
Pendahuluan
1.1 Latar belakang ………………………………………………….
1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………..
2
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………
2
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………..
3
Kajian Pustaka
2.1 Deskripsi Teori …………………………………………………
4
2.2 Bahan Kimia yang Terkandung Dalam Rokok …………..……..
6
BAB III Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………
8
3.2 Subjek Penelitian ………………………….…………………..
8
3.3 Metode Penelitian ……………………………………………..
8
3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………
8
BAB IV Pembahasan
BAB V
4.1 Hasil Penelitian ………………………………………………
10
4.2 Penyebab Remaja Merokok ………………………………….
12
4.3 Tips Mencegah Pengaruh Rokok dikalangan Pelajar ………..
13
Penutup
5.1 Kesimpulan……………………………………………………
17
5.2 Saran …………………………………………………………..
17
Daftar Pustaka ………………………………………………………………
18
v
ABSTRAK
Gusriana Nasri, Pestaria Sonata, Angga Saputra, Saddan Zulkarnain SMA Negeri 2 Batanghari Kata Kunci : Rokok, Remaja Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Masa remaja adalah suatu fase para remaja menemukan jati diri. Banyak halhal baru dan pengalaman baru yang dilakukan oleh para remaja untuk menunjukkan eksistensinya. Rokok di kalangan para pelajar merupakan salah satu cara bagi mereka untuk menunjukkan tingkat kedewasaan mereka serta agar mendapat pengakuan di dalam pergaulan. Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap 15 orang responden yang terdiri dari 5 orang remaja SD (kelas 6), 5 remaja SMP dan 5 pelajar SMA menunjukkan bahwa rokok dikalangan remaja telah dikenal bahkan sejak mereka masih duduk di bangku SD. Kebanyakan dari mereka adalah karena ingin sekedar coba-coba, ikutan teman atau untuk pergaulan. Pemahaman tentang bahaya rokok yang belum mereka pahami membuat mereka dengan bebas melakukan tindakan merokok. Tips untuk menghindari ataupun mencegah remaja merokok adalah : mengikusertakan anak-anak ke dalam kegiatankegiatan positif baik saat disekolah maupun sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan kegiatan bermanfaat lainnya.
v