KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
Dasar-dasar Tentang Kalibrasi Per ert temuan 1 & 2 Danang Kristio Danang Kristioko ko L, ST, ST,MM MM HP: 081553791919; 081211687282
Dasar-dasar Dasar-dasar Tentang Kalibrasi
TO-01 Pengenalan Alat Uk Ukur
TO-02 Pengerti rtian Kal Kaliibrasi
TO-03 Ketertelusuran
TO-04 O-04 TUR TUR (T (Test est Unc Uncer erttain ainty Rati Ratio) o)
POLITEKNIK POLITEK NIK KESEHATAN KESEHATAN JAKARTA JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Dasar-dasar Dasar-dasar Tentang Kalibrasi
TO-01 Pengenalan Alat Uk Ukur
TO-02 Pengerti rtian Kal Kaliibrasi
TO-03 Ketertelusuran
TO-04 O-04 TUR TUR (T (Test est Unc Uncer erttain ainty Rati Ratio) o)
POLITEKNIK POLITEK NIK KESEHATAN KESEHATAN JAKARTA JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
DASAR-DASAR ASAR-DASAR TENT TENTANG KALIBRA KALIBRASI SI
TO-01 Pengenalan Alat Uk Ukur
POLITEKNIK POLITEK NIK KESEHATAN KESEHATAN JAKARTA JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Electrosurgery Electrosurgery Analyzer Analyzer Electrosurgery Analyzer Adalah Adal ah : Su Sua atu al ala at un untu tuk k me meng nguk ukur ur kek ekua uata tan n da day ya Cu Cuttti ting ng da dan n coagul coa gulat ation ion pada Ele Electr ctrosu osurg rgery ery Uni Unitt at ataup aupun un cou couter ter..
Parame Par ameter ter yang diuk diukur ur : Cuttin Cut ting g dan Coa Coagul gulati ation on den denga gan n sa satua tuan n wa watt tt..
POLITEKNIK POLITEK NIK KESEHATAN KESEHATAN JAKARTA JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Infusion Device Analyzer Infusion Device Analyzer Adalah : Suatu alat untuk mengukur flow (aliran) dan occlusion (penyumbatan) pada infusion pump dan syringe pump.
Parameter yang diukur : Flow dengan satuan LPM (liter per menit). Occlusion (penyumbatan) dengan satuan psi.
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Digital Pressure Meter Digital Pressure Meter Adalah : Suatu alat untuk mengukur leak pressure (kebocoran tekanan) serta akurasi tekanan pada sphygmomanometer dan suction pump.
Parameter yang diukur : Leak pressure (kebocoran tekanan) dengan satuan mmHg/menit. Akurasi tekanan dengan satuan mmHg.
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ultrasound Watt meter Ultrasound Watt meter Adalah : Suatu alat untuk mengukur kekuatan daya yang dihasilkan pada ultrasound therapy.
Parameter yang diukur : Akurasi kekuatan daya yang dihasilkan dengan satuan watt (W)
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Electrical Safety Analyzer Electrical Safety Analyzer Adalah : Suatu alat untuk mengukur kelistrikan dari alat kesehatan yang difokuskan pada pengukuran arus bocor, baik dalam unit maupun kabel patient.
Parameter yang diukur : Mains voltage dengan satuan Volt (V) Protective earth resistance dengan satuan ohm (Ω) Insulation resistance dengan satuan Mega ohm (M Ω) Earth leakage current dengan satuan mikro ampere (µA) Enclosure leakage current dengan satuan mikro ampere (µA)
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
SigmaPace SigmaPace Adalah : Suatu alat untuk mengukur output dari alat pacemaker. Parameter yang diukur : Transcutaneous pacer dengan pulse output; Current : 4mA – 250mA Rate : 5 PPM – 300 PPM Width : 1ms – 99.9 ms Energy : 1 µJ – 1.99 J Transvenous pacer dengan pulse output; Current : 0.05 mA – 30 mA Rate : 10 PPM – 999 PPM Width : 0.02 ms – 9.99 ms Voltage : 0.05 V peak – 30 V peak Energy : 1 nJ – 999 µJ POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Patient Simulator Multi Parameter Simulator (Patient Simulator) Adalah : Suatu alat untuk memberikan simulasi sinyal jantung pada patient monitor maupun electrocardiograph. Parameter yang disimulasikan : Beat Per Minute (BPM) sebagai sinyal jantung. Respiration Rate (RR) dengan satuan BRPM. Serta parameter tambahan sesuai dengan spesifikasi masing-masing alat. POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
SPO2 Simulator SPO2 Simulator Adalah : Suatu alat untuk memberikan simulasi sinyal SPO2 (kadar oksigen dalam darah) pada patient monitor (bed side monitor). Parameter yang disimulasikan : Beat Per Minute (BPM) sebagai sinyal jantung. SPO2 dengan satuan persent (%).
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ventilator Tester Ventilator Tester Adalah : Suatu alat untuk mengukur volume tidal, minute volume, breath rate, inspiratory-expiratory time ratio, inspiratory-expiratory time, PIP, Inspiratory pause pressure, mean airway pressure, PEEP, Inspiratory dan expiratory hold time, PIF, PEF, pada ventilator. Parameter yang diukur : Inspiratory and expiratory tidal volume degan satuan ml Expiratory minute volume dengan satuan lpm Breath rate dengan satuan BPM Inspiratory-expiratory time ratio dengan satuan detik (s) Inspiratory-expiratory time dengan satuan detik Peak Inspiratory Pressure dengan satuan cmH2O Inspiratory pause pressure dengan satuan cmH2O Mean airway pressure dengan satuan cmH2O Positive End Expiratory Pressure dengan satuan cmH2O Inspiratory dan expiratory hold time dengan satuan detik(s) Peak Inspiratory Flow dengan satuan lpm Peak Exspiratory Flow dengan satuan lpm POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Tachometer Tachometer Adalah : Suatu alat untuk mengukur kecepatan putaran dari centrifuge dan treadmill, serta alat-alat yang berprinsip kecepatan putaran. Parameter yang diukur : Kecepatan Putaran dengan satuan rotation per minute (rpm).
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Light Meter Light Meter Adalah : Suatu alat untuk mengukur intensitas cahaya dari lampu, dalam hal ini sering difungsikan untuk mengukur intensitas (lux) dari lampu operasi.
Parameter yang diukur : Intensitas Cahaya dengan satuan lux
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Anesthesia Vaporizer Analyzer Anesthesia Vaporizer Analyzer Adalah : Suatu alat untuk mengukur persentase output dari gas bius (vapor) pada sebuah vaporizer.
Parameter yang diukur : Persentase dengan satuan %
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Precission Multi Purpose Grey Scale Precission Multi Purpose Grey Scale Adalah : Suatu alat yang digunakan untuk mengkalibrasi USG, dengan setting distance (jarak) tertentu sebagai titik ukur pada ultasonograph.
Parameter yang disimulasikan : Distance (jarak) antar titik dengan satuan mm.
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Defibrillator Analyzer Defibrillator Analyzer Adalah : Suatu alat untuk mengukur energy yang dikeluarkan dari defibrillator atau DC Shock.
Parameter yang diukur : Energy dengan satuan joule (J)
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Non-Invasive Blood Pressure Non-Invasive Blood Pressure Adalah : Suatu alat untuk memberikan simulasi tekanan darah pada patient monitor dengan setting tertentu.
Parameter yang disimulasikan : NIBP dengan satuan mmHg
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Oxygen Analyzer Oxygen Analyzer Adalah : Suatu alat untuk mengukur konsentrasi / kadar oksigen pada ventilator, anesthesia, oksigen theraphy, oksigen consentrator dan beberapa alat lainnya.
Parameter yang diukur : Kadar Oksigen dengan satuan persent(%)
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Fetal Simulator Fetal Simulator Adalah : Suatu alat untuk simulasi dari detak jantung janin. Digunakan pada Doppler maupun CTG.
Parameter yang disimulasikan : Fetal Heart Rate dengan satuan BPM
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
DASAR-DASAR TENTANG KALIBRASI
TO-02 Pengertian Kalibrasi
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Pengertian Kalibrasi serangkaian kegiatan yang membentuk, hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrument pengukur atau system pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai- nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. (definisi: Metrologi) kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan atau bahan ukur. (definisi Per-Menkes. No. 363 Tahun 1998) kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang mampu telusur (traceability) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional. (definisi: BSN, VIM 2.22 (6.11)) POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Pengertian Kalibrasi Adalah : suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan/atau bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurannya serta evaluasi ketidakpastian pengukuran yang tertelusur ke standar nasional dan atau internasional. Dengan kata lain: suatu kegiatan pengukuran membandingkan Unit Under Test (UUT) dengan Standart. [VIM 2.22 (6.11)] POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Pengertian Kalibrasi Kalibrasi hanya diperuntukkan alat yang sedang dioperasionalkan, bukan diperuntukkan alat yang rusak. Alat rusak harus diperbaiki dahulu, baru kemudian dilakukan kalibrasi untuk memastikan bahwa alat tersebut betul-betul baik. Kalibrasi merupakan bagian dari “Jaminan Mutu” POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Tujuan Kalibrasi
Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukkan suatu instrument ukur, atau deviasi dimensi nasional yang seharusnya untuk suatu bahan ukur.
Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standard nasional maupun internasional.
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Periode (selang) Kalibrasi Selang kalibrasi suatu alat tergantung pada karakteristik dan tujuan pemakaiannya. Ditinjau dari segi karakteristiknya, makin tinggi kualitas metrologies makin panjang selang kalibrasinya. Thermocouple : 12 Bulan Thermo Controler : 12 Bulan Hygrometer : 6 Bulan Micrometer : 6 Bulan Vernier Caliper : 12 Bulan Gauge Block : 24 Bulan Kalibrasi alat kesehatan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun. (permenkes 363) (SR 05) POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Pentingnya Kalibrasi FREKUENSI PEMAKAIAN PERAWATAN DAN PENYIMPANAN YANG KURANG BAIK AKIBAT PERBAIKAN / TERJATUH PEMAKAIAN YANG CEROBOH TRANSPORTASI SUHU/KELEMBABAN EKSTRIME POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Regulasi Kalibrasi Peralatan Medik] di Indonesia SNI ISO/IEC 17025: 2008 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi
Undang-undang No. 44 Tentang Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tanggal 8 April 1998 Tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
Surat Keputusan Kepala Direktorat Instalasi Medik No. KS.00.03.6.1.092 tanggal 17 Maret 1998 Tentang Pembentukan Tim Penyusunan Guidelines for Calibration in the Hospital.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 394/MENKES-KESOS/SK/V/2001 Institusi Penguji Alat Kesehatan POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Satuan Dasar SI Besaran
Satuan Dasar
Simbol
panjang
meter
m
massa
kilogram
kg
waktu
sekon
s
arus listrik
ampere
A
suhu termodinamika
kelvin
K
kuantitas zat
mole
mol
kuat cahaya
kandela
cd
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
DASAR-DASAR TENTANG KALIBRASI
TO-03 Ketertelusuran
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ketertelusuran (traceability) Ketertertelusuran (traceability) adalah kemampuan dari suatu hasil ukur secara individu untuk dihubungkan ke standar-standar nasional / internasional untuk satuan ukuran dan / atau system pengukuran yang di sahkan secara nasional maupun internasional melalui suatu rantai perbandingan yang tak terputus. Dengan kata lain : alat ukur untuk melakukan kegiatan kalibrasi harus terkalibrasi EAL-G12 TRACEABILITY OF MEASUREMENT POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ketertelusuran (traceability) EAL-G12 TRACEABILITY OF MEASUREMENT
National Standar
Reference Standard
Working Standard
Mesuring Equipment
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ketertelusuran (traceability) Standar Nasional (national standard ) Adalah standar yang ditetapkan oleh pemerintah suatu negara sebagai basis dalam menentukan semua standar lain yang sejenis, di negara tersebut, untuk besaran yang dimaksud. Catatan :
Standar nasional di suatu negara umumnya adalah standar primer. POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ketertelusuran (traceability) Standar Acuan (reference standard ) Adalah standar, umumnya dengan mutu metrologis tertinggi yang ada di suatu lokasi tertentu, yang digunakan sehari-hari untuk mengkalibrasi bahan atau alat ukur. Secara spesifikasi alat dibawah National Standard.
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ketertelusuran (traceability) Standar Kerja (working standard ) Adalah standar kerja, umumnya dengan mutu metrologis dimana alat tersebut biasanya dibawa ke insitu atau di laboratorium yang digunakan sehari-hari untuk mengkalibrasi bahan atau alat ukur. Secara spesifikasi alat dibawah Reference Standard.
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Ketertelusuran (traceability) Peralatan Ukur (mesuring equipment ) Adalah peralatan ukur, umumnya dengan mutu kalibrasi dimana alat tersebut biasanya dibawa ke lapangan atau ke lokasi kerja untuk mengukur sebuah obyek. Apabila di Rumah Sakit sebagai peralatan kesehatannya. Secara spesifikasi alat dibawah Working Standard.
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
DASAR-DASAR TENTANG KALIBRASI
TO-04 TUR (Test Uncertainty Ratio)
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Test Uncertainty Ratio (TUR)
Test Uncertainty Ratio (TUR) adalah perbandingan antara ketidakpastian yang ditetapkan (specifed) bagi instrument yang dikalibrasi terhadap ketidakpastian instrument pengkalibrasi. MIL-STD-45662A POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4
Test Uncertainty Ratio (TUR) Test Uncertainty Ratio (TUR)
Klasifikasi
1:1
Interkomparasi
> 1 : 1 s.d 4 : 1
Kritis
4 : 1 s.d 10 : 1
Normal
> 10 : 1
-----------
Langkah kompensasi
Kompensasi pada teknik pengukuran, dan analisis ketidakpastian yang detail. Koompensasi pada kondisi tertentu, dan analisis ketidakpastian yang detail. Simplifikasi analisis ketidakpastian Ketidakpastian kalibrator dapat diabaikan
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II | JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK D4