DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SIMOMULYO Jalan Gumuk Bogo Nomor 1 Surabaya 60181 Telp. (031) 531 2201
KERANGKA ACUAN KEGIATAN HAJI PUSKESMAS SIMOMULYO TAHUN 2017 NO. 440/B.V.KAK.0511.11/436.7.2.2/2017 I.
Pendahuluan Ibadah haji adalah Rukun Islam kelima yang merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap orang Islam yang mampu menunaikannya. Dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 97 dijelaskan bahwa mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu (istithaah) mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dengan demikian, istithaah menjadi hal penting dalam pelaksanaan ibadah haji, yang dalam Fiqih Islam, Istithaah (termasuk Istithaah Kesehatan) dinyatakan sebagai salah satu syarat wajib untuk melaksanakan ibadah haji Ada 4 kesimpulan dari pemeriksaan kesehatan haji yaitu 1. Memenuhi syarat 2. Memenuhi syarat dengan pendampingan 3. Tidak memenuhi syarat sementara
4. Tidak memenuhi syarat Dalam
rangka
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
yang
merata,
terjangkau, bermutu, dan berkeadilan, salah satunya adalah menyesuaikan dengan visi misi Puskesmas Simomulyo. Visi
: Sebagai Mitra Masyarakat dalam mewujudkan masyarakat sehat. :
Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. 2. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Penggerak Peran Serta Masyarakat. 3. Meningkatkan kualitas SDM di Puskesmas. Tata Nilai
: “D T K “ D : Disiplin T : Tanggung jawab K : Kerjasama
1. Disiplin : Bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Tanggung jawab : Bekerja sesuai dengan standar dan bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan.
3. Kerjasama : Dalam melakukan pekerjaan selalu bekerja sama, baik
dengan lintas program maupun dengan lintas sektor. II.
Latar Belakang Puskesmas
sebagai
unit
organisasi
kesehatan
melaksanakan
pembinaan dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. Ibadah haji adalah ibadah fisik, sehingga jemaah haji dituntut mampu secara fisik dan rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancar. Salah satu kegiatan penyelenggaraan kesehatan haji yang sangat penting dan strategis adalah serangkaian upaya kegiatan melalui program pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji agar terpenuhinya kondisi istithaah kesehatan (kemampuan kesehatan jemaah haji untuk melakukan serangkaian aktivitas rukun dan wajib haji). Penyelenggaraan kesehatan haji menuju istithaah kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. Pelaksanaan istithaah kesehatan jemaah haji yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 tahun 2016 menjelaskan tahapan atau upaya melalui pemeriksaan dan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji untuk mencapai istithaah kesehatan III.
Tujuan Umum Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji di wilayah kerja puskesmas Simomulyo sebelum keberangkatan dengan menghasilkan data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan dan perlindungan kesehatan di Indonesia dan pengelolaan kesehatan di arab saudi.
IV.
Tujuan Khusus 4.1 Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas. 4.2 Tersedianya
data
kesehatan
sebagai
dasar
upaya
perawatan,
pemeliharaan, pembinaan dan perlindungan jemaah haji 4.3 Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor resiko jamaah haji secara benar dan lengkap dalam buku kesehatan jemaah haji (BKJH) 4.4 Terwujudnya fungsi BKJH sebagi sumber informasi medik jemaah haji untuk kepentingan pelayanan kesehatan haji. 4.5 Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan laik kesehatan (istitho’ah) jemaah haji
4.6 Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit menular berpotensi KLB pada masyarakat. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
V.
Sebagai acuan pelaksanaan, maka perlu ditetapkan indikator sesuai tahapan pelaksanaan program kesehatan haji dalam upaya pencapaian istithaah kesehatan. Indikator yang dimaksud meliputi: 1.
Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama. Setidaknya 90% jemaah haji yang akan melakukan setoran awal atau telah mempunyai nomor porsi dilakukan pemeriksaan kesehatan tahap pertama (penentuan tingkat risiko kesehatan).
2.
Pembinaan Kesehatan Masa tunggu. Setidaknya 90% jemaah haji pada masa tunggu yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan tahap pertama, telah mengikuti program pembinaan kesehatan haji.
3.
Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua. Seratus persen (100%) jemaah haji yang akan berangkat pada tahun berjalan telah dilaksanakan pemeriksaan tahap kedua (penetapan istithaah) di puskesmas selambatnya pada 3 (tiga) bulan sebelum keberangkatan.
4.
Pembinaan Kesehatan Masa Keberangkatan.
Peran Lintas Program dan Lintas Sektor 5.1.1 Lintas program : Pemberian vaksin meningitis 5.1.2 Lintas sektor : Pengawasan pemeriksaan haji tahap 2 dari dinas kesehatan kota surabaya VI.
Cara Melaksanakan Kegiatan 1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama.
a.
Anamnesa.
b. Pemeriksaan fisik. c.
Pemeriksaan penunjang.
d.
Diagnosis.
e.
Penetapan tingkat risiko kesehatan.
f.
Rekomendasi/saran/rencana tindaklanjut.
2. Pembinaan Kesehatan Masa tunggu. Bentuk pembimbingan kesehatan antara lain: a.
Konseling kesehatan.
b.
Peningkatan kebugaran.
1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua. a. Anamnesa.
b. Pemeriksaan fisik. c. Pemeriksaan penunjang. d. Hasil dan Rekomendasi Dokter Spesialis. e. Penetapan diagnosis. f. Penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. penetapan istithaah sebagai hasil akhir pemeriksaan kesehatan tahap kedua meliputi: 1.
Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji;
2.
Memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah haji dengan
pendampingan; 3. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji sementara; 4. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji. g. Penandaan gelang bagi Jemaah Haji. 5. Pembinaan Kesehatan Masa Keberangkatan VII.
Sasaran Semua calon jemaah haji yang bertempat tinggal atau berdomisili diwilayah kerja Puskesmas Simomulyo.
VIII.
Jadwal Pelaksanaan Untuk jadwal kegiatan biasanya dikoordinasikan dengan petugas atau kader lainnya.
KEGIATAN
JAN
Pemeriksaan
BULAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPTOKT NOP DES √ √
haji tahap I Pembinaan
√
kesehatan masa tunggu Pemeriksaan
√
haji tahap II IX.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan pelaporan Setelah
pemeriksaan
kesehatan
selesai,
dilakukan
evaluasi
pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan pelaporan dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan. Kemudian hasil pemeriksaan tersebut akan dievaluasi oleh Penanggung Jawab Program. Hasil rekap selanjutnya dilaporkan kepada Penanggung Jawab program pemeriksaan kesehatan haji untuk diteruskan ke Kepala Puskesmas.
X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan 10.1 Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan haji dicatat dalam lembar pemeriksaaan kesehatan haji dan dilaporkan ke Kepala puskesmas dan diteruskan ke dinas kesehatan kota surabaya. 10.2
Pelaporan melalui entry data di portal web siskohatkes kementrian kesehatan