IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di SD Muhammadiyah IV Malang)
Tesis Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ilmu Keislaman Konsentrasi Pendidikan Islam
Oleh Noor Jehhan NIM: FO. 3.4.01.59
PROGRAM PASCASARJANA IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2008
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan fokus penelitian, temuan dan hasil penelitian, dapat penulis simpulkan sebagai berikut : Pertama, implementasi MBS di SD Muhammadiyah IV telah dirintis sejak tahun 2003,
dengan mitra kerja UNICEF, melalui serangkaian tahapan antara lain; (a) sosialisasi, (b) pelatihan, (c) perumusan visi, misi tujuan pendidikan, (d) mengidentifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran sekolah berdasarkan standard yang berlaku, (e) melakukan evaluasi dan analisis kelembagaan antara kondisi nyata dan standard yang akan dicapai, (f) menyusun
rencana
pengembangan
kelembagaan
(sekolah),
(g)
melaksanakan
rencana
pengembangan sekolah, dan (h) melakukan monitoring dan evaluasi. Melalui implementasi MBS selama kurun waktu 5 tahun ini, setidaknya Sekolah telah banyak merasakan manfaat dari otonomi pengelolaan sekolah di mana jalur birokrasi pendidikan
makin singkat sehingga
manajemen sekolah dapat berjalan makin efektif dan efesien, pembelajaran makin kreatif dan variatif, transparansi manajemen keuangan sekolah dan meningkatnya partisipasi masyarakat. Kedua, implementasi MBS di SD Muhammadiyah IV berimplikasi positif pada mutu
atau kualitas dan layanan pendidikan meliputi : (a) prestasi akademik dan non akademik yang meningkat, (b) pembelajaran yang efektif dan efesien, (c) kepemimpinan yang transformatif dan visioner, (d) meningkatnya kinerja dan profesionalisme guru, dan (e) partisipasi dan kepercayaan masyarakat meningkat.
Ketiga, faktor pendukung yang paling berpengaruh dalam keberhasilan program MBS di
SD Muhammadiyah IV antara lain: (1) Kepemimpinan yang efektif. Figur Kepala sekolah yang selalu memberikan tauladan dan inspirasi untuk mendedikasikan diri secara total pada profesi mampu menjadi motivator bagi para guru untuk terus mengupayakan perbaikan kinerjanya, (2)Tata nilai. Tata nilai spiritualitas yang dielaborasikan dan di internalisasikan dalam iklim kerja sekolah juga turut andil sebagai faktor pendukung. Tata nilai tersebut antara lain: (a) Nilai ibadah. Nilai ibadah merupakan salah satu nilai dasar yang diyakini dan dikembangkan di SD Muhammdiyah IV. Nilai Ibadah dalam perspektif
sekolah
dalam hal ini yayasan, kepala
sekolah, guru dan karyawan adalah melaksanakan dan mengelola pendidikan dengan motivasi pengabdian (ibadah) kepada Allah. Meski demikian, sekolah tetap melakukan pengawasan atau control terhadap kinerja para pengurus yayasan, kepala sekolah, guru dan karyawan. (b) Nilai jihad. Melaksanakan tanggung jawab dan kinerja sebagai praktisi pendidikan yang mencerdaskan kehidupan generasi muslim adalah salah satu bentuk jihad yang mulia. (c) Nilai Fastabiq al khiraat. Nilai fastabiqul khaairat diderivasi dari sunnah nabi. Bahwa berkompetisi untuk kebaikan adalah suatu hal yang mulia. (d) Nilai disiplin dan keteladanan. Kedisiplinan dan keteladanan adalah dua niali yang menjadi corak khas SD Muhammdiyah IV. Praktisi pendidikan adalah role model bagi siswa, maka sedapatnya diupayakan bagi seluruh komponen praktisi pendidikan untuk mampu menjadi tauladan yang baik bagi siswa. Tauladan adan media yang paling efektif untuk pembelajaran budi pekerti atau akhlaq siswa.(3)Networking. Kerjasama dengan berbagai pihak membuat SD muhammdiyah IV lebih leluasa untuk mengembangkan diri, baik dari sisi finansial, pengembangan kelembagaan dan pengembangan SDM. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaam MBS di SD Muhammadiyah IV antara lain: (1)masih terbatasnya sarana prasarana sekolah dalam penyelenggaraan program sekolah seperti
ruang kelas, ruang lab computer dan perangkatnya, (2) masih ada sebagian kecil orang tua siswa yang kurang responsif dengan program sekolah mengingat orangtua siswa SD Muhammadiyah IV sangatlah heterogen baik dari status sosial, maupun latar belakang pendidikan.
B. Saran-saran
Dari hasil penelitian tentang implementasi MBS di SD Muhammadiyah IV Malang, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi para pengelola pendidikan Otonomi pendidikan memberikan kewenangan pada para pengelola sekolah
untuk
mengelola sekolah sesuai kemampuan sumber daya yang ada secara lebih mandiri. Di era globalisasi yang kompetitif ini, manajemen sekolah tidak boleh dilakukan asal jadi. Kompetisi antara satu daerah dengan daerah lain ataupun sekolah satu dengan sekolah lain sangat ketat terutama bagi sekolah swasta. Kompetisi mutu akan menjadi garis demarkasi antara hidup dan mati. Reformasi adalah langkah bijak. Pentingnya mutu merupakan salah satu alasan krusial untuk perbaikan sekolah secara berkelanjutan. Tidak ada jalan lain kecuali pengelola sekolah mau merenungkan, ke mana sekolah akan dibawa? Pertanyaan ini menyangkut visi, misi dan strategi. Apa yang harus
disiapkan
untuk survivenya sekolah,? Siapa yang harus
dilibatkan dalam memberdayakan sekolah? Manajemen
yang bagaimana yang harus
diterapkan untuk mendukung kemajuan yang diharapkan? Apa harapan orang tua, pelajar dan masyarakat dari mutu sekolah dan para pengelola sekolah adalah motor bagi gerakan menciptakan sekolah yang efektif. 2. Bagi para guru
Guru merupakan salah satu komponen vital pembelajaran. Kesadaran dan kemauan guru untuk selalu melakukan peningkatan kompetensi dan profesionalisme, jelas akan memberi korelasi positif pada peningkatan proses dan hasil pendidikan. Setidaknya ada 4 kompetensi yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh guru sepanjang kariernya
sebagaimana
diamanatkan undang-undang sistem pendidikan nasional (UUSPN) bab IV pasal 28 ayat 3 tahun 2005 tentang kompetensi guru, meliputi; (a) kompetensi paedagogik, (b) kompetensi kepribadian, (c) kompetensi profesional, dan (d) kompetensi sosial. Oleh karena itu, guru dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. 3. Bagi para praktisi pendidikan Agar sekolah-sekolah ungulan yang bernuansa Islam tetap survive dan mampu merespon kebutuhan masyarakat pada setiap
zaman, maka ia harus memiliki strategi peningkatan
kualitas mutu dan layanan pendidikan. Strategi tersebut
pada dasarnya bertumpu pada
kemampuan memperbaiki dan merumuskan tujuan pendidikan yang jelas. Tujuan tersebut selanjutnya dirumuskan dalam program pendidikan yang aplicable, metode dan pendekatan yang partisipatif, guru yang berkualitas, lingkungan pendidikan yang kondusif serta sarana dan prasarana yang relevan dengan tujuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Imron. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Madrasah
Melalui Inovasi
Pendidikan; Pendekatan Madrasah-Based Management dalam
Manajemen
Pelatihan Kepala
Madrasah Se-Jawa Timur oleh STAIN Malang, 17 oktober 1999. Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana ilmu, 1999. -------------------, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung, Mizan, 1994.
Bogdan, R,C. dan Biklen, S.K. Qualitative Research for Education, an Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon Inc, 1982.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah
Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah –Buku I. Jakarta: 2001.
Duhou, Ibtisam Abu. School Based Management (Manajemen Berbasis Sekolah). Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002. Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Manajemen PT. Grafindo Persada, 2001. Fajar, Malik. Visi Pembaharuan Pendidikan Islam. Jakarta: CV. Alfa Grafikatama, 1998. Fattah, Nanang. Manajemen Berbasis Sekolah; Strategi Pemberdayaan Sekolah dalam rangka Peningkatan Mutu dan Kemandirian Sekolah. Bandung: Penerbit Andira, 2000.
Faure, Edgar. “Pendidikan dan Hari Depan Ummat Manusia” dalam Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman. Ed. Sindhunata. Yogyakarta: Kanisius, 2001.
Firdaus, Akhol. Sesat Nalar Manajemen Berbasis Sekolah (makalah), 2003. Gorton, Richard A. School Administration. Iowa: W.M.C. Brown Company Publishers, 1976. Huberman, A. Michael dan Miles, B. Matthew B. “Data Management and Analysis Methods“ dalam Handbook of Qualitative Research ed. Denzin, K. Norman dan Lincoln, S. Yvonna S. London: Sage Publication, 1994. Jerome, S. Arcaro. Pendididkan Berbasis Mutu; Prinsip-prinsip perumusan dan Tata langkah Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005.
Maksum. Madrasah; Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Morhman, Susan Albers et.al , School–Based Management; Organizing for High Perfomance, San Francisco: Josey Bass, 1994. Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif . Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003. Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah; Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Nurkolis, Manajemen Berbasisi Sekolah; Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo, 2003. Poster, Cyril. Gerakan Menciptakan Sekolah Unggul. Jakarta: Lembaga Indonesia Adidaya, 2000. Rahim, Husni. Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001. Sallis, Edward. Total Quality Management , Terj. Riyadi, Ahmad Ali. Yogyakarta: Ircisod, 2006. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafimdo Persada, th. Slamet, P.H. Slamet, PH, Karakteristik Kepala Sekolah Tangguh, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 025 edisi September 2000.
----------------.Manajemen Berbasis Sekolah dalam Jurnal Pendidikan dan KebudayaanNo 27 Tahun 2001 Spradly, J.P. Metode Etnograf , Terj. Elizabeth, Misbah Zukfa. Yogyakarta: Tiara Wacana, th. Steenbrink, Karel. Pesantren, Madrasah, Sekolah; Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta; LP3ES: Jakarta, 1994. Strauss, Anselm dan Corbin, Juliet. Basics of
Qualitative Research; Grounded
Theory,
Procedures and Tehniques. London: Sage Publication, 1990.
Subakir, Supriyono dan Sapari, Ahmad. Manajemen Berbasis Sekolah; Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Melalui Pemberdayaan Masyarakat, Otonomi Sekolah dan Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenagkan (PAKEM)-Rintisan di Mojokerto.
Surabaya: Penerbit Anggota IKAPI Cabang Jatim, 2001. Sutopo, H.B. “Pengumpulan dan Pengolahan Data dalam
Penelitian
Kualitatif“ dalam
Metodologi Penelitian Kualitatif; Tinjauan Teoritis dan Praktis. Ed. Masykuri Bakri
Malang: Lembaga Penelitian Universitas Islam Malang dan Visi Press, 2003. Suyanto, “Memahami Visi dan Misi Mendikbud Baru” dalam Kompas, Jum’at 24 April 1998. Wahid, Abdul. ”Manajemen Berbasis Madrasah; Ikhtiar Menuju Madrasah yang Mandiri” dalam Dinamika Pesantren dan Madrasah. Ed. Ismail dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
World Bank, Education in Indonesia; from Crisis to Recovery , Jakarta: tp,1998 Yulk, A. Gray. Kepemimpinan dan Organisasi. Jakarta: Prenthallindo, 1998. Yunus , Mahmud. Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Mutiara, 1979.