Implemen Implemen traktor traktor adalah peralatan yang digunakan digunakan pada traktor traktor sesuai sesuai dengan kegunaannya. Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah jika traktor tersebut tersebut tidak dip[asangi dip[asangi oleh implement. implement. Implement Implement pada traktor dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu : •
Alat pembuka
•
Alat penghancur atau penghalus
•
Alat perata atau pembendeng
•
Alat pemeliharaan
Implement terpenting dalam pengolahan tanah adalah bajak (Plow) dan rotary rotary tiller tiller.. Rotary Rotary tiller tiller dapat dapat juga juga dipaka dipakaii sebaga sebagaii alat alat pengh penghanc ancur. ur. Bajak Bajak sendiri dibagi menjadi 2 macam : •
Single action : bajak hanya dapat memotong dan melemparkan tanah ke salah satu arah saja.
•
Double action : bajak yang dapat diatur arah pelemparan tanahnya (ke kiri atau ke kanan). Reversible Reversible plow ini lebih banyak banyak memiliki fungsi dibandingkan dengan bajak single action.
Cara menggandengkannya dengan traktor ialah dengan memasangkannya pada pada drawba drawbarr atau hitch hitch dan memasa memasangk ngkan an pin. pin. Sebelu Sebelum m pemasa pemasanga ngan n bajak bajak dilak dilakuk ukan an,, roda roda untu untuk k memb membaja ajak k haru haruss dipa dipasa sang ng dahu dahulu lu.. Misa Misaln lnya ya untu untuk k membajak tanah yang kering akan lain rodanya dengan untuk membajak tanah yang basah. Bajak Piringan
Bajak piringan piringan dikembangk dikembangkan an sekitar sekitar tahun 1890. model-mode model-modell didaftar didaftar dalam katalog menjelang tahun 1895. salah satu patent tertua untuk bajak piringan diperoleh M.A. dan I.M. Cravath, Blomington, Illionis. Semenjak tahun 1900, pengemban pengembangan gan bajak piringian piringian mengikuti mengikuti kecenderun kecenderungan gan yang serupa dengan dengan bajak singkal.
Bajak piringan dikemukakan dalam rangka usaha mengurangi gesekan dalam menciptakan telapak bajak menggelinding, dan bukan telapak yang harus meluncur sepanjang paliran. Tidak dapat dikatakan dengan autoritas bahwa setelah tambahan berat diberikan kepada bajak, bajak tersebut akan mempunyai tarikan lebih rendah daripada tipe singkal. Namun, hasil penggunaan bajak piringan menunjukkan bahwa bajak piringan telah disesuaikan dfengan kondisikondisi dimanan singkal tidak dapat bekerja, seperti dalam hal-hal berikut: 1. Tanah lekat berlilin, tanah debu, yang tidak meluncur paada singkal dan tanah-tanah yang mempunyai lapis keras dibawah telapak bajak. 2. Tanah kering dan keras yang tidak dapat dipenetrasi dengan bajak singkal. 3. Tanah kasar, berbatu, dan banyak berakar-akar, dimana piringan akan melintas diatas batu-batuan tersebut. 4. Lahan bergambut dan bersesah, dimana bajak singkal tidak akan dapat membalik potongan tanah. 5. Pembajakan yang dalam.Tipe bajak ini digunakan di negara-negara bagian selatan dan utara dan secara sangat luas di daerah-daerah barat daya serta di daerah barat Tengah yang setengah basah. Berikut adalah jenis – jenis bajak piringan : 1. Bajak piringan tarikan biasa
Bajak piringan tarikan biasa dilengkapi dengan tiga roda, yaitu roda paliran dan roda lahan. Roda paliran depan berada pada ujung depan rangka dan dihubungkan dengan penyangga untuk mengarahkan serta membelokkan bajak. Roda paliran belakang biasanya dimungkinkan untuk berputar pada pembelokkan kekiri, tapi arah gerakkannya terbatas ke arah kanan sehingga akan menahan bajak dalam posisi yang tepat pada waktu pembajakkan. Kedua roda paliran dimiringkan untuk mempertahankan bajak pada posisinya. Roda lahan biasanya ditempatkan ke arah belakang bajak namun sedikit di depan roda paliran belakang. Pengangkatan daya selalu merupakan bagian roda lahan. Pada pembajakkan lahan yang keras tambahan berat pada roda-roda tersebut akan membantu menahan dan memantapkan bajak. 2. Bajak Piringan tarikan Satu Arah
Bajak piringan satu arah merupakan suatu kombinasi prinsip-prinsip bajak piringan biasa dengan garu piringan. Kecepatan bajak ini tidak boleh lebih dari 6,4 km/jam. Operasi dengan kecepatan tinggi menaikkan kebutuhan daya dan menyebabkan terlalu banyak penggemburan tanah permukaan dan tidak meninggalkan seresah diatas permukaan tanah untuk mencegah erosi angin. Bajak ini mempunyai rangka, rangkaian roda dan alat pengatur kedalaman seperti bajak piringan biasa namun telapak bajak piringan dipasang pada satu poros dan berputar sebagai satu unit. Keistimewaan dan penggunaan khusus bajak satu arah ini antara lain adalah : a. Perlengkapan kotak benih yang memungkinkan penanaman biji-bijian dan rumput. b. Adanya bagian rangkaian yang dapat dilepas untuk mengurangi berat. c. Sistem pemasangan pirng-piringan yang eksentrik dapat mencegah erosi angin. d. Dapat digunakan untuk pembuatan sengkedan dengan dasar yang lebar. 3. Bajak Piringan Semi Terpasang
Bajak ini juga disebut bajak sambungan langsung. Bagian depannya disambung dengan traktor dan dipasang padanya sehingga menghilangkan roda paliran depan serta roda lahan. Sebuah roda paliran mendukung ujung belakang. Bajak tersambung erat ini bersifat kompak dan mudah dalam penanganannya. Bajak ini mudah digerakkan karena
pembelokkan-pembvelokkan
pendek
mudah
dilaksanakan,
y6ang
memungkinkan operator untuk bekerja rapat dengan pagar. Bajak ini juga dapat di undurkan ke pojok-pojok. Secara automatik roda belakang dapat dikendalikan dari mekanisme kemudi pada bagian depan traktor. Bajak-bajak ini dibuat dalam 3 ukuran menurut jumlah telapak bajaknya. Alat pengangkat hidraulik menaikkan bagian depan bajak cukup tinggi sehingga dapa diputar dan diangkut dengan mudah. 4. Bajak Piringan Terpasang Terpadu
Pemasangan terpadu bajak piringan pada bagian belakang suatu traktor
sehingga bajak tersebut dapat diangkat atau dinaikkan dengan alat pengangkat hidraulik. Sebuah roda paliran belakang pada suatu bajak piringan terpasang terpadu dapat berfungsi untuk mengimbangi tekanan-tekanan dari samping, mempertahankan bajak pada arahnya serta bekerja sebagai roda pengukur kedalaman dalam pembajakan. Garu
Garu berdasarkan bentuk dan kegunaannya dibedakan atas : garu piringan (disc harrow), garu bergigi paku (spikes tooth harrow), garu bergigi per (springs tooth harrow) dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (spesial harrow). 1. Garu piringan (disc harrow)
Pada prinsipnya peralatan pengolah tanah ini hampir menyerupai bajak piringan, khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya. Garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan pada pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama. Bagian-bagian utama dari garu piringan adalah piringan, poros piringan, penggarak piringan dan kerangka. Piringan berfungsi untuk memotong, mengangkat dan menghancurkan serta membalik tanah. Poros piringan berfungsi sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan. Penggarak piringan berfungsi untuk menjaga piringan tetap bersih. Kerangka atau batang rangkaian berfungsi untuk merangkai piringan-piringan. Bila sistem penggandengan dengan daya penariknya sistem hela trailing maka garu piringan akan dilengkapi dengan roda dukung. Konstruksi garu piringan biasanya terdisi atas dua rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses penghancuran tanah, langkah penggaruan dibedakan atas penggaruan satu aksi (single action) dan penggaruan dua aksi (double action). 2. Garu bergigi paku (spikes tooth harrow)
Sering juga disebut sebagai garu sisir. Garu sisir ini ditarik hewan, umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasanya digunakan untuk mengolah tanah sawah
yang dalam keadaan basah sebagai pekerjaan lanjutan dari pengolahan tanah pertama dengan bajak singkal. Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari logam yang dipasang pada batang penempatan dengan disusun secara berselang-seling antar batang penempatan yang satu dengan lainnya. Bagian-bagian utamanya terdiri atas : gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat. Gigi-gigi paku berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan tanah, paku terpasang pada suatu batang dan garu terpasang pada beam. Garu bergigi paku ini digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pengolahan tanah pertama (pembajakan).
Pembahasan
Dalam pemasangan implemen traktor yang perlu diperhatikan adalah posisi traktor dan implement yang akan dipasangkan terhadap traktor harus sejajar. Jika traktor yang akan dipasangkan tidak sejajar dengan implementnya maka akan terjadi kesulitan dalam memasangkannya. Berikut adalah cara pemasangan implement traktor : 1. Memposisikan traktor tepat sejajar dengan implement yang akan dipasangkan. Disini pengemudi harus mahir dalam mengendalikan traktor agar pemasangan implement menjadi mudah dan cepat. Jika pengemudi tidak mahir dalam mengendalikan traktor maka pemasangan implement akan sangat memakan waktu dan sulit. Patokannya adalah kita perhatikan bagian upper hitch point pada traktor harus sejajar dengan implementnya. 2. Setelah implement dan traktor dalam sejajar, aturlah jarak traktor dan implement hingga tepat. Patokannya adalah bagian three point hitch pada traktor telah sesuai dengan lubang pada batang penarik (beam) pada implement. Kita dapat mensesuaikan kedua lower link arm dengan menaikkan atau menurunkanya hingga sesuai dengan lubang yang terdapat pada implement dengan cara menekan atau menarik tuas yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan lower link arm disanping jok kemudi. 3. Dalam pemasangan three point hitch terhadap implement, hal pertama yang harus dilakukan adalah memasangkan bagian sebelah kiri terlebih dahulu pada
batang penarik pada implement. Hal ini dikarenakan pada bagian sebelah kiri (lower link arm dan lift arm) sebelah kiri bersifat static. Setelah itu sesuaikan lubang pada implement dengan lower hitch point dan kunci dengan menggunakan pin. Setlah bagian sebelah kiri terpasang barulah kita memasang bagian sebelah kanannya dengan cara yang sama. Jika bagian sebelah kanan tidak sesuai kita dapat mengaturnya karena (lower link arm dan lift arm) bersifat dinamis. Setelah kedua lower hitch point terpasang barulah kita dapat memasang upper hitch point dengan cara yang sama yaitu dengan menyesuaikan lubang pada btang penarik yang terdapat pada implement dengan upper hitch point lalu menguncinya dengan sebuah pin. 4. Setelah semua three hitch pint terpasang barulah kita kencangankan alat yang menyatu dengan lower link arms yang berbentuk seperti ulir, hingga lower link arm tidak dapat bergerak lagi. 5. Setelah semua siap barulah traktor dan implementnya dapat digunakan.