GONORE PADA KEHAMILAN
I.
PENDAHULUAN Gonore Gon ore men mengacu gacu pad padaa ser serang angkai kaian an kond kondisi isi kli klinis nis yan yang g mel meliba ibatka tkan n
infeks inf eksii den dengan gan bak bakter terii pat patogen ogen yan yang g dit ditula ularka rkan n sec secara ara sek seksua sual, l, Neisseria gonorrhoeaediide gonorrhoeae diidentifi ntifikasi kasi oleh mikro mikrobiolo biologi gi diploc diplococci occi intr intraselul aseluler er Gramnegat neg atif if.. N. gonorrhoeae dapa dapatt dip dipero eroleh leh di beb bebera erapa pa lok lokasi asi mukosa pada saluran genital bawah, termasuk uretra, leher rahim, kelenjar Bartholin dan kelenja kel enjarr Ske Skene, ne, ser serta ta mel melalu aluii sal salura uran n anor anorekta ektal, l, far faring ing,, dan konj konjung ungtiv tiva. a. bakteri ini mungkin menyebar ke saluran kelamin bagian atas, tuba, dan rongga perut, serta lokasi sistemik lainnya. menurut referensi gonore sudah ada sejak lebih dari 2 tahun, gonore adalah penyakit tua, dengan manusia yang berfungsi sebagai host alami. Gono Go nore re ad adal alah ah in infe feks ksii um umum, um, de deng ngan an !u !usa satt ba baru ru-b -bar aru u in inii unt untuk uk !engend !eng endali alian an dan !en !encega cegahan han !eny !enyaki akitt mem memper perkir kiraka akan n angk angkaa lebi lebih h dar darii ". kasus baru di #S setiap tahun, hanya setengah dari yang dilaporkan. !ada tahun 2$, ada %&.&"' kasus gonore dilaporkan di #S $$,& kasus per &. orang, turun &,() dari tahun sebelumnya. Gonore berikut infeksi klamidia sebagai yang paling sering dilaporkan infeksi menular seksual kedua di #S #S.. Seb Sebagai agai *+ *+S S dapa dapatt dio diobat bati, i, tin tingka gkatt gono gonore re mena menangga nggapi pi int interv ervens ensii kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk penemuan kasus dan pengobatan agresif, dan antara tahun tahun &$"( dan &$$", kasus turun "') dalam menanggapi menanggapi program pengendalian gonore nasional. Setelah kesimpulan dari program itu, tingkat gonore tetap relatif stabil. II.
DEFINISI
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh eisseria gonorrh gonorrhoeae oeae yang mengin menginfek feksi si lapisan lapisan dalam dalam uretra, uretra, leher leher rahim, rahim, rektum rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata konjungtiva dan bagian tubuh yang lain. III.
EPIDEMIOLOGI
1
*nfeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. /alaupun semua golongan rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya berkisar pada usia &(-%( tahun. 0i antara populasi wanita pada tahun 2, insidens tertinggi terjadi pada usia &( -&$ tahun "&(,1 per &. sebaliknya pada laki-laki insidens rata-rata tertinggi terjadi pada usia 2-2' tahun ($," per &.. 3pidemiologi N. gonorrhoeae berbeda pada tiap 4 tiap negara berkembang. 0i dunia diperkirakan terdapat 2 juta kasus baru setiap tahunnya. 0i *ndonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan data perilaku risiko tinggi dalam !+S ialah perilaku yang menyebabkan seseorang mempunyai risiko besar terserang penyakit, dan jika dilihat dari segi usia, maka yang tergolong kelompok risiko tinggi adalah 242' tahun./anita tercatat lebih sedikit menderita G5 daripada laki-laki. 6al ini disebabkan ) perempuan tidak mengeluhkan adanya gejala, maka dari itu tidak segera mencari pengobatan. 7ukup tingginya penderita G5 yang berstatus belum menikah ini mencerminkan banyaknya pasangan yang melakukan hubungan seksual pranikah, yang tidak menutup kemungkinan juga dilakukan secara berganti-ganti pasangan.
IV.
ETIOLOGI
Gonore disebabkan oleh gonokok yang dimasukkan ke dalam kelompok Neisseria, sebagai Neisseria Gonorrhoeae. Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi dengan lebar , u, panjang &,1 u, dan bersifat tahan asam. 8uman ini juga bersifat negatif gram, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas %$9 7, dan tidak tahan :at desinfektan.
2
Gambar & ; gambaran Neisseria Gonorrhoeae 0aerah yang paling mudah terinfeksi adalah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang imatur, yakni pada vagina wanita sebelum pubertas, sendi, endokard, epitel tatah konjungtiva, epitel vagina pada wanita belum dewasa dan yang tua juga mudah diserang gonokokkus.
V.
GAMBARAN KLINIK
+asa tunas sulit untuk ditemukan karena pada umumnya asimtomatik, gejala awal bisa timbul pada waktu "-2& hari setelah terinfeksi. !ada wanita, penyakit akut atau kronik jarang ditemukan gejala subjektif dan objektifnya dan tanda-tanda radang tidak seberapa menonjol, rasa nyeri yang tidak seberapa tinggi, infeksi pada wanita, pada mulanya hanya mengenai serviks uteri, kemudian menyebar ke organ lain, gejala klinik infeksi gonore adalah kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah, demam, keluarnya cairan dari vagina, nyeri ketika berkemih dan desakan untuk berkemih, secret yang purulen dari urethra, kelenjar para-urethralis, dan kelenjar bartolini, dan sekresi mukoperulen dari serviks. !ada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen, duh tubuh akan terlihat
3
lebih banyak, bila terjadi servitis akut. yeri panggul < perut bagian bawah terjadi pada () kasus.
VI.
DIAGNOSIS
0iagnosis
ditegakkan
berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisis
dan
pemeriksaan penunjang. Serta biakan atau pemerikasaan gen hasilnya positif. 0ari anamnesis biasaya pasien datang dengan keluhan keluarnya cairan dari vagina, rasa nyeri pada panggul bawah, demam, nyeri ketika berkemih dan desakan untuk berkemih. Beberapa laporan mengatakan adanya rasa terbakar, gatal, atau peradangan, vulva, vagina, leher rahim, uretra atau, sebagian besar, atau tidak menunjukkan gejala. 0uktus Bartholin dan kelenjar mungkin terlibat, dapat dilihat dengan adanya pembengkakan atau pembentukan abses. =aringitis akut dan tonsilitis mungkin terjadi, tapi ini jarang terjadi. *nfeksi mata yang paling sering terjadi pada neonatus yang lahir dari ibu yang terinfeksi, ophthalmitis dewasa mungkin hasil dari autoinokulasi. !ada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen, duh tubuh akan terlihat lebih banyak, bila terjadi servitis akut. yeri panggul < perut bagian bawah terjadi pada () kasus. 0iagnosis dapat ditegakkan dengan smear dari situs yang terlibat dengan pembiakan gram negatif diplococci. amun, konfirmasi setelah pertumbuhan pada medium selektif juga sangat penting.
Pemeriksaan Khss
&. 2. %. '. (. 1. ".
VII.
3ksudat untuk diplokok intraselular gram-negatif Biakan pada media khusus !emeriksaan antibodi fluoresensi Biakan dan kanalis ani pada pria homoseksual Biakan dan serviks pada wanita Biakan dan faring pada kasus-kasus yang dicurigai terjadi kontak orogenital >es serologik untuk sifilis
PENGOBATAN
4
>erapi pada pasien dewasa yang tidak mengalami komplikasi infeksi anogenital adalah ; &. 7eftria?one ( mg intramuskuler sebagai dosis tunggal dengan a:itromisin & gr oral dosis tunggal. 2. #:itromicin digunakan sebagai pengobatan lini kedua untuk terapi gonore. 6al ini untuk mencegah resistensi sefalosporin yang berlebihan. 0okter menganjurkan menggunakan regimen alternatif untuk pengobatan gonore secara teratur untuk meninjau tren lokal dan nasional di resistensi antimikroba gonokokal. Semua agen di bawah ini harus disertai dengan a:itromisin & g oral dosis tunggal. &. 7efi?ime ' mg oral dosis tunggal. 6anya dianjurkan bila suntikan intramuskular merupakan kontraindikasi atau ditolak oleh pasien. 2. Spectinomycin 2 g secara intramuskular sebagai dosis tunggal. %. @egimen dosis tunggal cephalosporin lain, terutama sefotaksim( mg intramuskuler sebagai dosis tunggal atau cefo?itin 2 g secara intramuskular sebagaidosis tunggal ditambah probenesid & g oral. !ada wanita hamil tidak dapat diberikan obat golongan kuinolon dan tetrasiklin. Aang direkomendasikan adalah pemberian obat golongan sefalosporin Seftriakson 2( mg *+ sebagai dosis tunggal. ika wanita hamil alergi terhadap penisilin atau sefalosporin tidak dapat ditoleransi sebaiknya diberikan Spektinomisin 2 gr *+ sebagai dosis tunggal. !ada wanita hamil juga dapat diberikan #moksisilin 2 gr atau % gr oral dengan tambahan probenesid & gr oral sebagai dosis tunggal yang diberikan saat isolasi . gonorrhoeae yang sensitive terhadap penisilin. #moksisilin direkomendasikan unutk pengobatan jika disertai infeksi C. trachomatis.
VIII. KOMPLIKASI
8omplikasi gonore dapat terjadi pada wanita hamil, diantaranya ; !. ". #. $.
*nfeksi pada serviks servisitis gonore Salpingitis penyakit radang panggul *nfertilitas *nfeksi pada uretra dapat terjadi para urethritis 5
%. !ada kelenjar Bartholin bartholinitis &. adanya kemungkinan lahir prematur, infeksi neonatal dan keguguran
akibat infeksi gonokokkus pada wanita hamil '. adanya sepsis pada bayi baru lahir karena gonore pada ibu.
K(m)*ikasi Pa+a anin +an -ai -ar *ahir
&. 8ebutaan, untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang lahir di rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore 2. !embengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah %. !enyakit sistemik seperti meningitis dan arthritis sepsis pada bayi yang terinfeksi pada proses persalinan. 8omplikasi diseminata pada pria dan wanita dapat berupa artritis, miokarditis,endokarditis, perikarditis, meningitis dan d ermatitis. /anita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus lubang dubur bisa menderita gonore pada rektumnya. !enderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. 0aerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah. !ada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum penderita. +elakukan hubungan seksual melalui mulut oral se? dengan seorang penderita gonore bias menyebabakn gonore pada tenggorokan faringitis gonokokal.
6
Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan. ika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar konjungtivitis gonore.
I/.
PEN0EGAHAN
!encegahan gonore dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut ; &. >idak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi 2. !emakaian 8ondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini %. 6indari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai. '. Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa guna mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan (. !engendalian penyakit menular seksual ini adalah dengan meningkatkan keamanan kontak seks dengan menggunakan upaya pencegahan.
7
8