GANGGUAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS IVC SD NEGERI 34/I TERATAI, MUARA BULIAN Rena1, Agung Rimba Kurniawan2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja gangguan kosentrasi belajar siswa di SD Negeri 34/I Teratai. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan subyek kelas IVC, jumlah siswa 23 dan wali kelas.Kesulitan kosentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, dan hal itu menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar. Setelah peneliti turun ke lapangan melakukan observasi dan wawancara, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kosentrasi belajar siswa yaitu Faktor Internal, dari dalam diri sendiri, misalnya minat belajar rendah (mata pelajaran yang dianggap tidak menarik), siswa hanya terfokus pada pelajaran yang disukainya saja, kurangnya kesiapan belajar siswa dari rumah, yaitu siswa yang lupa bawa pena, pensil dan lain sebagainya, motivasi yang diterima oleh siswa, tidak semua siswa mendapat motivasi belajar yang baik dari keluarga dan Faktor Eksternal, pengaruh teman, baik teman sebangku maupun teman dikelas , pada saat guru menjelaskan pelajaran, kadang teman berbicara, meminjam pena, buku, sehingga kosentrasi terganggu, pengaruh lingkungan sekolah, pada saat pelajaran dimulai terdapat kelas lain yang sedang berolahraga, suara yang terdengar membuat kosentrasi siswa terpecah antara mendengarkan guru menjelaskan dan suara bising diluar kelas. Kata Kunci : Gangguan, konsentrasi belajar, SD Negeri 34/I Teratai PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar adalah proses interaksi antara individu dengan sumber belajar yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku. Pada dasarnya tujuan utama dari kegiatan belajar mengajar adalah agar siswa menguasai materi pelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.Kegiatan belajar mengajar di kelas tak dapat dipisahkan dari sosok guru. Peranan guru sebagai fasilitator dan juga motivator, menjadi hal yang sangat penting dalam berlangsungnya proses pembelajaran
yang efektif dan dalam proses pembelajaran yang efektif membutuhkan konsentrasi belajar dari perserta didik. Konsentrasi belajar merupakan faktor penentu keberhasilan siswa dalam menyerap ilmu yang disampaikan guru pada kegiatan belajar mengajar di kelas.Konsentrasi belajar menurut Femi Olivia (2008:40) adalah pemusatan pikiran atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa selama periode belajar. Kosentrasi belajar dapat ditunjukkan oleh beberapa hal diantaranya fokus
pandangan, adanya perhatian, kemampuan menjawab, bertanya dan sambutan psikomotorik yang baik, namun banyak siswa kehilangan konsentrasi belajar ketika proses permbelajaran berlangsung. Maka dari itu kita perlu mengetahui gangguan apasaja yang menyebabkan kosentrasi belajar siswa teganggu dan upaya apa agar hal tersebut bisa di atasi.
paksaan.Ketika seseorang sedang berkonsentrasi, objek yang difokuskan hanya objek yang menjadi target utama kosentrasi, sehingga informasi yang diperoleh hanyalah informasi yang telah dipilih. Focus yang ditajamkan meningkatkan kemungkinan seseorang dapat menyerap dan memahami informasi yang didapat.
B. Tujuan penelitian Mendiskripsikan gangguan-gangguan yang ada di SD Negeri 34/I Teratai siswa kelas IVC C. Manfaat penelitian Mengetahui apa saja gangguan atau masalah yang diperoleh siswa saat belajar
Ada 2 hal yang menyebabkan sulitnya seseorang untuk berkonsentrasi, yaitu :
KAJIAN PUSTAKA A. Konsentrasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Konsentrasi yaitu “Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.” Konsentrasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses, dimana seluruh fikiran dan perasaan terfokus sepenuhnya pada objek atau kegiatan tertentu, sehingga otak akan reflex mengesampingkan hal-hal lainnya, hanya objek yang merupakan target konsentrasilah yang menjadi focus utama. Kosentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan menjaga fikiran terhadap suatu hal, dengan kata lain, kegiatan tersebut dilakukan secara sadar dan tidak ada
a. Faktor Eksternal yaitu lingkungan, sebagian besar orang akan merasa kesulitan untuk berkonsentrasi ketika mereka berada di lingkungan yang bising. b. Faktor Internal, adanya gangguan perkembangan otak dan hormone yang menyebabkan seseorang memiliki fikiran yang lamban sehingga dalam berkonsentrasipun lamban B. Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui, atau keinginan untuk merubah suatu kebiasaan yang belum maju kea rah yang lebih maju. Menurut Ernest R . Hirgard dalam (Sumardi Suryabrata, 18984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang dilakukan oleh lainnya.
Sedangkan menurut James Patrick Chaplin (Dictionary of Psychology 1985).Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan.Rumusan pertama belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua belajar adalah proses memperoleh responrespon sebagai akibat adanya latihan khusus. Pengertian belajar menurut Gegne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta merta akibat reflex atau perilaku yang bersifat naruliah. Singkatnya, belajar merupakan proses atau usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahua, keterampilan, maupunsikap dan nilai yang positive sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah si pelajari. Faktor Belajar.
yang
Mempengaruhi
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dibedakan dalam dua kategori : a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi : faktor fisiologis : keadaan pokus jasmani dan keadaan fungsi jasmani . faktor fisikologis : kecerdasan siswa, motivasi, minat,ingatan, bakat , konsentrasi belajar,rasa percaya diri dan cita-cita. b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar seperti lingkungan sosial, (sekolah,masyarakat, dan keluarga) lingkungan non sosial (alamiah, instrumental, serta materi pelajaran). Jika didalam kegiatan belajar siswa mengalami masalah atau hambatan dengan faktor-faktor diatas, maka sudah dapat dipastikan bahwa konsentrasi belajar siswa akan terganggu dan siswa tidak akan focus dalam menerima pelajaran
METODE Jenis Penelitian adalah DeskriptifKualitatif . Metode penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisi dengan pendekatan induktif.
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Menurut definisi ini penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif sehingga merupakan rinci dari suatu fenomena yang diteliti Subjek penelitian adalah pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian.Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan Teknik sampling yang digunakan. Subjek penelitian dapat terdiri dari tiga level, yaitu: a. Mikro merupakan level terkecil dari subjek penelitian, dan hanya berupa individu. b. Meso merupakan level subjek penelitian dengan jumlah anggota lebih banyak, misalnya keluarga dan kelompok. c. Makro merupakan level subjek penelitian dengan anggota yang sangat banyak, seperti masyarakat atau komunitas luas. Peran subjek penelitian adalah memberikan tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan
kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tempat Observasi dilaksanakan di SD Negeri 34/I Teratai, Muara Bulian. Agar observasi ini sesuai dengan apa yang diharapkan penulis membatasi ruang lingkup observasi, yaitu hanya satu kelas (kelas IVC) di SD tersebut. Waktu penelitian ini berlangsung selama satu hari saja, pada thari Kamis, 22 November 2018.Tempat observasi di SD Negeri 34/I Teratai, Muara Bulian, di kelas IVC dengan jumlah siswa 23 orang dan wali kelas ibu Marhama S.Pd. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif.Metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data itu.Penelitian deskriftif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu.Setelah mode ditetapkan, berikutnya ditentukan tehnik pengumpulan data yang sesuai dengan metode yang dipakai dalam penellitian ini. Studi Kepustakaan • Buku Belajar dan Pembelajaran • Sumber lain diinternet
HASIL DAN PEMBAHASAN ❖ Wawancara dengan wali kelas IVC mengenai kosentrasi belajar siswa
a. b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pada hari kamis, tanggal 22 November 2018, saya melakukan wawancara dengan wali kelas IVC yang hasilnya sbb: Konsentrasi siswa hanya sebagian yang baik. Siswa dapat memusatkan perhatian pada guru hanya pada saat awal pelajaran dimulai. Setiap siswa mempunyai tingkat kosentrasi yang berbeda-beda sehingga tidak semua siswa bisa menangkap dan menyerap dengan cepat materi pelajaran yang dijelaskan guru. Ketika guru bertanya pada siswa, ada sebagian siswa yang terlihat kebingungan, memberikan jawaban yang tidak sesuai, itu disebabkan karena rendahnya tingkat kosentrasi siswa. Kosentrasi siswa meningkat hanya pada saat belajar pada mata pelajaran yang disukai mereka saja. Malas belajar yang dialami siswa biasanya disebabkan oleh adanya kurang kemampuan siswa dalam berkonsentrasi. Dengan tidak adanya kosentrasi membuat siswa menjadi susah menguasai apa yang dibaca dan yang dipelajari. Ada beberapa faktor pendukung kosentrasi belajar pada siswa, siswa yang kosentrasinya bagus, dia sudah mendapat dukungan, kesiapan belajar dari rumah sangat berpengaruh sampai disekolah, mendapat motivasi dari orang
tua membuat anak tersebut bersemangat untuk belajar. Dan faktor yang mempengaruhi kosentrasi belajar juga terdapat pada orang tua, orangtua yang sedang bertengkar di rumah, siswa yang sering dimarahi, itu mengganggu mental siswa, tidak mendapatkan dukungan dari rumah sehingga disekolahpun dia menjadi malas belajar, kemudian faktor lain yaitu, kadang siswa tidak sarapan pagi, dia meerasa kelaparan sehingga tidak dapat focus pada pelajaran. Kesehatan juga berpengaruh dalam kosentrasi belajar. h. Upaya yang dilakukan guru dalam memusatkan perhatian yaitu pada saat siswa tidak memperhatikan, guru secara sengaja memanggil, misalnya menyuruh membaca, mengulangi apa yang disampaikan, sehingga siswa kembali memperhatikan pelajaran. Pada saat melakukan observasi di SDN 34/I Teratai di kelas IVC penelititidak melakukan wawancara dengan siswa, namun peneliti mengamati pada saat proses pembelajaran, peneliti mengamati siswa belajar, pada awal pembelajaran, tampak berjalan dengan baik, namun lama-lama konsentrasi siswa terpecah karena adanya gangguan, yang saya temui yaitu : a. Benar yang dikatakan walikelas IVC bahwa kesehatan juga berpengaruh dalam kosentrasi belajar siswa,
b.
c.
d.
e.
f.
pada saat belajar saya mendekati salah satu siswa saya bertanya, kenapa, dia menjawab bahwa dia lapar, karena bangun terlambat tidak sempat sarapan, dia merasa tidak nyaman saat belajar. Siswa yang duduk didepan dengan siswa yang duduk dibelakang tingkat kosentrasinya berbeda, siswa yang duduk didepan lebih baik kosentrasinya karena selalu diperhatikan oleh guru, sedangkan siswa yang duduk dibelakang, sering mengobrol dengan teman sebangkunya. Adanya suara dari luar, pada saat belajar ada kelas VI yang belajar olahraga, sehingga siswa yang berada didekat jendela sesekali melihat keluar, dan konsentrasi terpecah Buku paket yang digunakan siswa diberikan 1 permeja, ketika guru menjelaskan apa yang ada dibuku tidak semua memperhatikan, sebagian siswa malah mengobrol dengan teman sebangkunya Ketika ada siswa yang disuruh guru untuk membaca buku paket, saat melakukan kesalahan teman yang lain malah mengejek sehingga konsentrasi terpecah dan mengurangi waktu belajar. Ketika siswa sedang focus belajar, teman yang lain tibatiba memanggil, meminjam pena, buku, peraut, dsb.
Dari hasil wawancara peneliti dengan wali kelas, dan mengamati kelas saat belajar, menurut peeliti ada
dua faktor penyebab gangguan kosentrasi siswa yaitu sbb : 1. Faktor Internal ▪ Dari dalam diri sendiri, misalnya minat belajar rendah (mata pelajaran yang dianggap tidak menarik), siswa hanya terfokus pada pelajaran yang disukainya saja. ▪ Kurangnya kesiapan belajar siswa dari rumah, yaitu siswa yang lupa bawa pena, pensil dan lain sebagainya ▪ Motivasi yang diterima oleh siswa, tidak semua siswa mendapat motivasi belajar yang baik dari keluarga 2. Faktor eksternal Berupa suasana, perlengkapan, penerangan ruangan, suara, dan adanya gambar-gambar yang mengganggu perhatian. Yang saya temui dalah : ▪ Pengaruh teman, baik teman sebangku maupun teman dikelas , pada saat guru menjelaskan pelajaran, kadang teman berbicara, meminjam pena, buku, sehingga kosentrasi terganggu ▪ Pengaruh lingkungan sekolah, pada saat pelajaran dimulai terdapat kelas lain yang sedang berolahraga, suara yang terdengar membuat kosentrasi siswa terpecah antara mendengarkan guru menjelaskan dan suara bising diluar kelas
Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kosentrasi belajar siswa a. Kesiapan belajar (ready learning) Sebelum melakukan aktivitas belajar, untuk siap melakukan aktivitas belajar ada dua hal yang perlu diperhatikan, kondisi fisik dan psikis. b. Kondisi lingkungan belajar harus kondusif Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, walaupun sebenarnya hal ini tidak mudah karena akan selalu ada gangguan baik disengaja maupun tidak. c. Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan imajinasi berfikir dan aktif bertanya. Apabila guru berhasil menanamkan hal tersebut, siswa akan terangsang belajar dan lebih terfokus pada materi pelajar. seperti hidayat, menurut saya dia kurang diberikan motivasi oleh orangtuanya, dia merasa masa bodoh dengan pelajaran, dirumah dimarahi dulu baru belajar, menurut saya anak itu harus diberikan perhatian, dibujuk, agar dia senang belajar d. Membuat bahan pelajaran menjadi lebih menarik sehingga mudah dipahami oleh siswa e. Guru bisa menarik perhatian siswa seperti memanggil ketika siswa tersebut mulai gelisah,
mengobrol dengan temannya, sehingga siswa tersebut bisa kembali memperhatikan pelajaran. f. Meningkatkan kosentrasi belajar siswa tidak selalu ditangani dengan serius, sesekali adakan permainan yang dapat meningkatkan kosentrasi siswa, memainkan games singkat yang bisa mengarahkan siswa untuk berkosentrasi seperti permainan topi saya bundar, katakan “DOR’’ dll. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Belajar merupakan satu hal pokok dalam dunia pelajar.Namun, tidak sedikit yang mengalami kesulitan belajar, yang salah satu penyebabnya adalah gangguan konsentrasi. Gangguan konsentrasi belajar disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : a. Faktor Internal ▪ Dari dalam diri sendiri, misalnya minat belajar rendah (mata pelajaran yang dianggap tidak menarik), siswa hanya terfokus pada pelajaran yang disukainya saja. ▪ Kurangnya kesiapan belajar siswa dari rumah, yaitu siswa yang lupa bawa pena, pensil dan lain sebagainya ▪ Motivasi yang diterima oleh siswa, tidak semua siswa mendapat motivasi
belajar yang baik dari keluarga b. Faktor eksternal Berupa suasana, perlengkapan, penerangan ruangan, suara, dan adanya gambar-gambar yang mengganggu perhatian. Yang saya temui dalah : ▪ Pengaruh teman, baik teman sebangku maupun teman dikelas , pada saat guru menjelaskan pelajaran, kadang teman berbicara, meminjam pena, buku, sehingga kosentrasi terganggu ▪ Pengaruh lingkungan sekolah, pada saat pelajaran dimulai terdapat kelas lain yang sedang berolahraga, suara yang terdengar membuat kosentrasi siswa terpecah antara mendengarkan guru menjelaskan dan suara bising diluar kelas c. Saran Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sehubung dengan hasil penelitian ini adalah bagi pembaca yang berminat dan para guru harus memperhatikan kosentrasi belajaran siswa, karena sangat berpengaruh dengan hasil belajarnya.Keadaan gangguan konsentrasi dalam proses pembelajaran hendaknya dihindari, bisa dengan cara diatas yang sudah dijelaskan, sesuai dengan masalah apa yang dihadapi, guru harus mampu mengerti keadaan
siswa, hal tersebut memang tidak mudah, tetapi guru harus mampu mengatasinyaagar dapat memberikan dampak positif pada siswa yaitu prestasi yang meningkat. Adapun untuk orang tua atau wali murid, hendaknya selalu memperhatikan perkembangan anaknya, motivasi yang diberikan ole orang tua sangat dibutuhkan oleh siswa, guru dan orang tua juga dapat bekerja sama dalam mengawasi perkembangan siswa. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman.(2012). Belajar Pembelajaran.Bandung Alfabeta
dan :
Dimyati, dan Mudjiono.(2013). Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta :Rineka Cipta Kemenkes, 2014.Peningkatan Konsentrasi Belajar. Dimyati, dan Mudjiono.(2006). Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta http://www.academia.edu//11972151/p engertian_minat_belajar?email_ work_card=view=paper Slameto, (2010) Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta Abdurrohman,Mulyono. Pendidikan Bagi
(2003). Anak
Berkesulitan Belajar.Jakarta Rineka Cipta
: