BAB PENDAHULUAN
I
1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa bunyi/suara dapat kita kita dengar dengar karena karena adanya adanya gelomba gelombang ng dan kecepat kecepatan an suara suara di udara udara yang yang menghantarkan menghantarkan suara/buny suara/bunyii tersebut sampai sampai ke telinga kita. Itu disebabkan disebabkan dengan adanya benda yang bergetar yang menggetarkan benda lain sehingga dapat memperkuat suara aslinya. Percobaan ini menggunakan pipa organa untuk menentukan kecepatan suara di udara, dengan menggunakan menggunakan pipa kecil yang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan nada terkeras.
1.2 Tujuan percobaan Tujuan Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan kecepatan suara di udara dan untuk menera bilangan getar garpu tala di dalam tabung baja ynag berisi air dan di dalamnya terdapat pipa kecil yang dapat diubah-ubah .
1.3 Perm ermasalah alahan an Permas Permasala alahan han yang yang timbul timbul dalam dalam percoba percobaan an ini adalah adalah menent menentukan ukan kecepatan suara di udara dan koreksi kolom udara dalam percobaan pertama. Kemudian menera bilangan getar garpu tala, untuk menentukan frekuensi pada percobaan kedua dan membandingkan koreksi kolom udara pertama dengan koreksi kolom udara kedua.
1.4 Sistimatika Sistimatika laporan Laporan Laporan ini dimula dimulaii dengan dengan abstra abstrak, k, kemudia kemudian n dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar grafik. Bab I berisi tentang pend pendah ahul uluan uan,, yait yaitu u lata latarr bela belakan kang, g, tuju tujuan an percob percobaan aan,, perm permas asal alaha ahan n dan sistimatika laporan. Bab II adalah dasar teori, sedangkan Bab III adalah tentang peralatan dan cara kerja. Analisis data dan pembahasan diletakkan pada Bab III, sedangk sedangkan an kesimp kesimpula ulan n pada Bab IV. IV. Terakhi erakhirr adalah adalah daftar daftar pustaka pustaka dan kesimpulan.
1
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Gelombang Gelombang Gelombang adalah gangguan gangguan yang merambat dalam dalam suatu medium. medium. Ditinjau Ditinjau dari arah rambatannya gelombang dibagi menjadi dua, yaitu : 2.1.1. Gelombang Gelombang Transve Transversal rsal adalah adalah gelombang gelombang yang arah arah getarannya getarannya tegak tegak lurus dengan arah rambatannya. Contoh: tali yang diikat dan ujungnya digetarkan. 2.1.2. Gelombang Gelombang Longitudinal Longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya getarannya berimpit dengan dengan arah arah rambata rambatanny nnya. a. Contoh Contoh : pegas pegas yang yang diregan diregangka gkan n pada pada posisi posisi vertikal. Contoh-contoh diatas termasuk gelombang yang berdimensi satu. Gelomb Gelombang ang bunyi bunyi termas termasuk uk gelomb gelombang ang mekanis mekanis longit longitudi udinal nal,, yaitu yaitu arah arah getarannya di dalam gelombang itu sendiri. Gelombang bunyi dibagi menjadi 3 macam, yaitu : a. Gelombang Infrasonik, yaitu gelombang yang mempunyai frekuensi kurang dari 20 Hz. b. Gelombang yang terdengar, yaitu gelombang yang mempunyai frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. c. Gelomba Gelombang ng Ultras Ultrasoni onik, k, yaitu yaitu gelomb gelombang ang yang yang mempuny mempunyai ai frekuen frekuensi si diatas diatas 20.000 Hz.
2.2. Gelombang Longitudinal Tegak Gelombang longitudinal yang bergetar/menjalar di dalam sebuah tabung yang berisi gas n mengalami pemantulan pada ujung-ujung tabung. seperti gelombang transv transvers ersal al pada pada sebuah sebuah tali tali yang yang digeta digetarka rkan n dan intefe inteferen rensi si antara antara gelomb gelombanganggelombang yang bergetar dan arahnya berlawanan akan menghasilkan gelombang longitudinal longitudinal tegak. tegak. Apabila Apabila ujung tabung tertutup tertutup maka pantulannya pantulannya mengalami o perbe perbedaan daan fase fase sebesa sebesarr 180 dari dari gelombang gelombang yang yang masuk. masuk. Hal ini ini disebab disebabkan kan pergesera pergeseran n elemen volume yang yang kecil di ujung tertutup tertutup harus sama dengan dengan nol, maka ujung yang tertutup adalah titik simpul pergeseran. Apabila ujungnya terbuka maka elemennya dapat bergerak bebas dan merupakan titik perut pergeseran. Gelomb Gelombang ang longit longitudi udinal nal tegak tegak dapat dapat diconto dicontohka hkan n pada pada alat alat penger pengeras as yang yang menghasilkan nada tunggal dan mengakibatkan getaran pada salah satu ujung tabung. Gas mengisi tabung di tempat pemasukkan dan keluar melalui lubang kecil yang mempunyai jarak teratur antara yang satu dengan yang lain pada bagian atas tabung. Jika frekuensi diubah-ubah pada harga tertentu terjadi resonansi di dalam tabung dan kita bisa melihat perubahan panjang gelombang serta perubahan resonansi yang satu dengan resonansi lainnya.
2.3. Sumber bunyi Pipa organa adalah merupakan contoh sederhana sumber bunyi yang berasal dari kolom udara yang bergetar. bergetar. Jika kedua ujung pipa terbuka dan arah aliran udara berla berlawan wanan an maka maka timbul timbullah lah getara getaran n dan di dalam dalam pipa pipa akan bereso beresonans nansii pada frekuensi getaran alaminya, yaitu : f = m v ; L = mv diman dimanaa : v = kecep kecepat atan an gel. gel. dala dalam m kolom kolom udara udara 2L 2f L = panjang kolom udara m = 0,1,2,.. (bil. Resonansi) f = frekuensi suara di udara Pada pipa terbuka, frekuensi dasarnya adalah v / 2l (1 / 2 λ). Gambar di bawah ini menunjukkan tiga nada atas, harmonik kedua, harmonik ketiga, dan harmonik keempat, dimana f = (m+1) v / 2 L :
2
f 1= v / 2L λ1= 2L
f 2= v / L
f 3= 3v / 2L
λ2= L
λ3= 2 / 3 L
f 4= 2v / L λ4= 1 / 2 L
Gambar 1.1 Pada pipa tertutup, frekuensi dasarnya v / 4 L ( 1 / 4 λ ) Gamb Gambar ar di bawahn bawahnya ya ini ini menu menunj njuk ukkan kan tiga tiga nada nada atas atas,, harm harmoni onik k kedua kedua,, harmon harmonik ik ketiga ketiga,, harmoni harmonik k keempat keempat dan harmoni harmonik k ganjil ganjil yang yang muncul muncul,, dimana dimana f = (2m+1) v / 4 L : f 1= v / 4 L f 2= 3v / 4 L f 3= 5v / 4 L f 4= 7v / 4 L λ1= 4 L λ2= 4 / 3 l λ3= 4 / 5 L λ4= 4 / 7 L
Gambar 1.2 Dan pada percobaan yang kita lakukan yaitu menghitung kecepatan suara di udara menggunakan prinsip kerja kerja pipa organa terbuka. terbuka. Bila sumber digetarkan digetarkan pada kolom udara yang salah satu ujung tertutup dan yang lain terbuka, maka akan terjadi resonansi : L = (2m+1) λ / 4 f ............................... (1) L = (2m+1) / 4 v / f ............................... (2) Jika garpu tala digetarkan maka pada ujung terjadi perut, sehingga kita memerlukan koreksi kolom udara sebesar e, dimana : L = L’ + e ......................................... (3) L’ adalah panjang kolom udara sebenarnya. Sehingga dari 2 persamaan di atas maka diperoleh : L’ = L - e = (2m+1) v - e 4 f = (2m) v + v - e 4f 4 f = v m + v - e 2f 4 f Dari persamaan di atas, apabila L’, f, dan m, maka dapat dibuat grafik L’ = f (m), untuk bermacam-macam harga m, v, dan e. Atau jika L, v dan m diketahui, harga f dan e dapat ditentukan.
3
BAB III PERALATAN DAN CARA KERJA 3.1 Peralatan Untuk percobaan ini dibutuhkan peralatan: 1. Tabung resonansi dengan perlengkapannya 1 set 2. Garpu tala tala standart 1 buah 3. Garpu tala yang akan ditera
3.2 Cara kerja 1. Menent Menentukan ukan kecepata kecepatan n suara suara di udara udara a. Mengambil Mengambil garpu garpu tala tala standart standart yang frekuens frekuensinya inya sudah sudah diketahui diketahui b. Mengget Menggetark arkan an garpu tala tala pada kayu kayu yang disedia disediakan, kan, cara cara pegang pegang garpu tala pegang pada ujungnya yang runcing dan memukulnya arah mendatar agar kedua garpu tala bergetar bersama-sama. c. Setela Setelah h menggeta menggetarka rkan n garpu tala tala dekatka dekatkan n pada ujung ujung pipa kecil kecil yang terdapat pada tabung baja dan mencari nada terkeras dengan cara menaik/menurunkan pipa kecil dan mencatat ketinggian pipa kecil tersebut. d. Dan mengulangi mengulangi percobaan percobaan tersebut tersebut sebanyak sebanyak lima lima kali percobaaan. percobaaan. 2. Mener Menera a bilan bilanga gan n garp garpu u tala tala a. Mengam Mengambil bil garpu garpu tala tala yang lebih lebih tebal tebal dari garpu garpu tala standa standart rt dan tidak diketahui besar frekuensinya. b. Mengget Menggetark arkan an garpu tala tala dengan dengan memegang memegang ujungny ujungnyaa dan dengan dengan arah mendatar kemudian dekatkan dengan pipa kecil yang dapat dinaik-turunkan untuk mendapatkan nada terkeras. c. Mencat Mencatat at ketinggi ketinggian an pipa pipa kecil. kecil.
4
BAB IV ANALISIS DAT DATA DAN PEMBAHASAN PE MBAHASAN 4.1 Anali nalissis data Ralat pengukuran Dari hasil pengukuran yang berulang, didapatkan besar gaya yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya ralat kebetulan.
Ralat t L1’ percobaan 1
No. 1. 2. 3. 4. 5.
_ t - t 0.06 -0.04 0.16 -0.14 -0.04
t (detik) 14 13.9 14.1 13.8 13.9 _ t= 13.94
_ ( t - t )2 0.0036 0.0016 0.0256 0.0196 0.0016 _ Σ ( t - t ) 2 = 0.052
Tabel 1.1 Ralat mutlak: _ (∆ F - ∆ F) 2
∑ ∆
1/2
= n ( n - 1) =
0.052 20
1/2
= 0.05 Ralat nisbi: I = ∆ / t x 100 % = 0.05 x 100 % 13.94 = 0.36 % Keseksamaan: Keseksamaan:K K = 100 % - I = 100 % - 0.36 % K = 99.64 % Ralat t L2 percobaan 1 _ No. 1. 2. 3. 4. 5.
t (detik) 19.1 19.4 19.3 19.3 19.2 _ t = 19.26
_
t - t -0.16 0.14 0.04 0.04 -0.06
(t - t) 0.0256 0.0196 0.0016 0.0016 0.0036
2
_ Σ ( t - t ) 2 = 0.052
5
Tabel 1.2
Ralat mutlak: ∑ ∆
_ (t - t)2
1/2
= n ( n - 1) =
0.052 20
1/2
1/2
= =
0.0026 0.05
Ralat nisbi:
I = ∆ / t x 100 % = 0.05 x 100 % 19.26 = 0.26 %
Keseksamaan: Keseksamaan: K = 100 % - I = 100 % - 0.26 % K = 99.74 % Ralat t L2’ percobaan 1 _ No. 1. 2. 3. 4. 5.
t (detik) 22.9 22.8 23.1 23 22.8 _ t = 22.92
_
t - t -0.02 -0.12 0.18 0.08 -0.12
(t - t) 0.0004 0.0144 0.0324 0.0064 0.0144
_ Σ ( t - t ) 2 = 0.068 Tabel 1.3
Ralat mutlak: ∑ ∆
_ (t - t)2
1/2
= n ( n - 1) =
2
0.068 20
1/2
6
1/2
= =
0.0034 0.06 I = ∆ / t x 100 % = 0.06 x 100 % 22.92 = 0.26 %
Ralat nisbi:
Keseksamaan: Keseksamaan: K = 100 % - I = 100 % - 0.26 % K = 99.74 % Ralat t L1’ percobaan 2 _ No. 1. 2. 3. 4. 5.
t (detik) 14.6 14.9 15 15 14.8 _ t = 14.86
_
t - t -0.26 0.04 0.14 0.14 -0.06
(t - t) 0.0676 0.0016 0.0196 0.0196 0.0036
_ Σ ( t - t ) 2 = 0.112 Tabel 1.4
Ralat mutlak: ∑ ∆
_ (t - t)2
1/2
= n ( n - 1) =
0.112 20
1/2
1/2
=
= Ralat nisbi:
2
0.0056
0.08 I = ∆ / t x 100 % = 0.08 x 100 % 14.86 = 0.54 %
Keseksamaan: Keseksamaan: K = 100 % - I = 100 % - 0.54 %
7
K = 14.86 % Ralat t L2 percobaan 2 _ No. 1. 2. 3. 4. 5.
t (detik) 24 24.2 24.1 23.8 23.9 _ t = 24
_
t - t 0 0 .2 0 .1 -0.2 -0.1
(t - t) 0 0.04 0.01 0.04 0.01
2
_ Σ ( t - t ) 2 = 0.1 Tabel 1.5
Ralat mutlak: ∑ ∆
_ (t - t)2
1/2
= n ( n - 1) =
0.1 20
1/2
1/2
= = Ralat nisbi:
0.005 0.07 I = ∆ / t x 100 % = 0.07 x 100 % 24 = 0.29 %
Keseksamaan: Keseksamaan: K = 100 % - I = 100 % - 0.29 % K = 99.71 % Ralat t L2’ percobaan 2 _ No. 1. 2. 3. 4. 5.
t (detik) 33.5 33.9 33.7 34.1 34 _ t = 33.84
_
t - t -0.34 0.06 -0.14 0.26 0.16
(t - t) 0.1156 0.0036 0.0196 0.0676 0.0256
2
_ Σ ( t - t ) 2 = 0.232
8
Tabel 1.6
Ralat mutlak: ∑ ∆
_ (t - t)2
1/2
= n ( n - 1) =
0.232 20
1/2
1/2
=
=
0.0116
0.1 I = ∆ / t x 100 % = 0.1 x 100 % 33.84 = 0.296 %
Ralat nisbi:
Keseksamaan: Keseksamaan: K = 100 % - I = 100 % - 0.296 % K = 99.704 % Besa Besarr v dan dan e dapa dapatt dipe dipero role leh h deng dengan an meng menggu guna naka kan n graf grafik ik L’ dan dan m pada pada percobaan I Grafik 11 0,3 0,25 y = 0,0449x + 0,1422
0,2 ' L
0,15 0,1 0,05 0 0
0,5
1
1 ,5
2
2, 5
3
m
Regresi linear grafik: y = Bx + A y = 0,0449x + 0,1422 Dari grafik tersebut dapat dicari besar v dengan menggunakan persamaan : L’ = v / (2f) (2f) m + v / (4f) (4f) – e
9
yang disubstitusikan ke persamaan regresi : y = Bx + A sehingga didapatkan besar v: B = v / 2f v = B . 2f = 0,04 0,0449 49 . 2 . 512 512 = 45,9 45,98 8 m/dt m/dtk k dan besar e : A = v / (4f) − e e = ( v/(4f) ) − A = (45, (45,98 98 / 2048 2048)) – 0,14 0,1442 42 = 0,02 0,0224 245 5 – 0,14 0,1442 42 = - 0,12 Dari harga v diatas dapat dibuat grafik L’ dan m dari percobaan II, untuk menentukan besar f dan e.
0,5 0,45 0,4 0,35 0,3 ' L 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0
y = 0,0949 x + 0,1474
0
0 ,5
1
1 ,5
2
2, 5
m
Grafik 1.2 Dengan regresi linear : y = Bx + A y = 0,0949 x + 0,1474 Dari grafik tersebut dapat dicari besar f dengan menggunakan rumus : L’ = v / (2f) (2f) m + v / (4f) (4f) – e yang disubstitusikan ke persamaan regresi : y = Bx + A dengan menggunakan v dari hasil perhitungan percobaan pertama, maka didapatkan besar f : B = v / 2f f = ½ (v (v / B) = ½ . (45,9 (45,98 8 / 0,09 0,0949) 49) = 242,26 Hz dan besar e : A = v / (4f) − e e = ( v/(4f) ) − A = (45, (45,98 98 / 969, 969,04 04)) – 0,147 0,1474 4 = 0,04 0,0475 75 – 0,14 0,1474 74
10
= - 0,0999
4.2 Pemb embahasan Pada percobaan pertama, besar v yang didapatkan adalah 45,98 m/dtk. Kecep Kecepat atan an suar suaraa di udara udara seben sebenar arny nyaa adal adalah ah 314 314 m/dt m/dtk. k. Perb Perbed edaa aan n ini ini kemungkinan disebabkan karena peralatan yang digunakan. Pipa sangat sulit ditarik ke atas, sehingga pada saat ditarik, getaran pada garpu tala sudah tidak banyak lagi. Selain itu air yang digunakan juga mempengaruhi besar kecepatan di udara, karena air tersebut sudah sangat kotor. Faktor Faktor lainnya lainnya adalah karena faktor manusianya. manusianya. Ketelitian Ketelitian yang kurang dapat pula mempengaruhi hasil percobaan. Kemungkinan pada saat pipa ditarik ke atas, jarak antara pipa dengan garpu tala berubah. Kesalahan lainnya, pada bebera beberapa pa pengula pengulangan ngan percob percobaan, aan, saat saat memuku memukulka lkan n garpu garpu tala tala pada pada kayu, kayu, posisi posisi garpu tala tidak mendatar melainkan horisontal, horisontal, sehingga sehingga yang bergetar tidak kedua sisi tetapi hanya satu sisi garpu tala saja. Kemungkinan lain adalah kesalahan pendengaran yang disebabkan karena keadaan ruangan pada saat percobaan, sangat ramai. Bisa juga karena tidak ada batasan yang pasti dari bunyi terkeras. Pada percobaan kedua, garpu tala yang digunakan berfrekuensi 426 Hz. Tetapi dari hasil perhitungan data percobaan, besar frekuensinya adalah 242,26 Hz. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena hasil perhitungan percobaan I, v yang didapatkan tidak sesuai dengan v seharusnya. Kemungkinan kesalahan lainnya sama dengan pembahasan percobaan I
11
BAB V KESIMPULAN Dari berbagai kegiatan yang kami lakukan dalam melaksanakan percobaan ini, kami dapat menyimpulkan beberapa masalah, antara lain: • Besar e pada kedua percobaan berharga negatif • Garpu tala pada percobaan I memiliki harga frekuensi lebih tinggi daripada garpu tala pada percobaan II
• • • •
Besar v pada percobaan I adalah 45,98 m / dtk Besar e pada percobaan II adalah – 0,12 Besar f pada percobaan I adalah 242,26 Hz
Besar e pada percobaan II adalah − 0,09
12
ABSTRAK Peri Perist stiw iwaa reso resona nans nsii adal adalah ah peris peristi tiwa wa ikut ikut berg berget etar arny nyaa suat suatu u benda benda sehingga dapat memperkuat suara aslinya. Dengan adanya resonansi suara kita bisa terdengar, sebab udara diselaput suara ikut bergetar pada saat selaput suara itu bergetar, dan juga berbagai alat musik terdengar nyaring karena adanya udara di dalam ruang yang ikut beresonansi. Percobaan ini menggunakan pipa organa untuk menentukan kecepatan suara di udara, dengan menggunakan menggunakan pipa kecil yang dapat diubah-ubah diubah-ubah untuk mendapatkan nada terkeras. Apabila diketahui panjang gelombang, frekuensi alat standart (garputala), dan bilangan resonansinya maka kecepatan suara di udara dapat ditentukan, dimana kolom udara sebelumnya mengalami koreksi sebesar “e”.
i
DAFTAR DAFTAR ISI IS I
1.
Abstra Abstrak k
....... .......... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ......
( i )
2.
Daftar isi
........... ............ ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
( ii )
3.
Daft Daftar ar gamba gambarr
..... ....... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... .....
( iii iii )
4.
Daf Daftar tar tabe tabell
.... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
( iv )
5.
Daftar grafik
………………………………………………………
( v )
6.
BAB I Pend endahulu uluan
... ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
1
...... ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
1
........ ......... .......... ......... ......... ......... .......... ...
1
....... ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
1
1.4 Sistima imatika lapo aporan
......... ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
1
7.
BAB II Dasar Teori
........ ......... .......... ......... ......... ......... .......... ...
2
8.
BAB III Pera eralata atan dan cara kerja
1.1 Latar bel belakang 1.2 Tujuan percobaan 1.3 Permasalahan
9.
..... ............. ............ ............ ............ ............. ....
5
3.1 Peralatan
...... ............ ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
5
3.2 Cara kerja
.... ............ ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
5
BAB IV Analisis data dan pembahasan
... ......... ......... ......... .......... ...
7
4.1 Anali alisis data
.......... ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
7
4.2 Pembahasa asan
.......... ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
14
.... ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............. ....
15
10. BAB V Kesim esimp pula ulan 11. Daf Daftar tar Pusta ustaka ka
.... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
12. Lampiran
ii
( vi vi )
DAFTAR DAFTAR GAMBAR GA MBAR
1. Gambar resonansi resonansi pipa terbuka terbuka Gamb Gambar ar 1.1 1.1
.... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
3
2. Gambar resonansi resonansi pipa tertutup tertutup Gamb Gambar ar 1.2 1.2
.... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
iii
4
DAFTAR TABEL 1. Tabel abel ralat alat t L1’ percobaan 1 Tabel abel 1.1
.... ...... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... ..
7
2. Tabel abel ralat alat t L2 percobaan 1 Tabel abel 1.2
.... ...... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... ..
8
3. Tabel abel ralat alat t L2’ percobaan 1 Tabel abel 1.3
.... ...... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... .... .... ..... ..... ..
9
4. Tabel abel ralat alat t L1’ percobaan 2 Tabel abel 1.4
...... .......... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....
10
5. Tabel abel ralat alat t L2 percobaan 2 Tabel abel 1.5
...... .......... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....
11
6. Tabel abel ralat alat t L2’ percobaan 1 Tabel abel 1.6
...... .......... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....
iv
12
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik Grafik L’ L’ = f (m) percobaan percobaan 1 Graf Grafik ik 1.1 1.1
.... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
17
2. Grafik Grafik L’ L’ = f (m) percobaan percobaan 2 Graf Grafik ik 1.2 1.2
.... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
v
18
DAFTAR PUSTAKA 1.
Dose Dosen n - dosen dosen Fisik Fisika, a, Fisi Fisika ka I, Jurus Jurusan an Fisi Fisika ka Fakult Fakultas as Matema Matemati tika ka dan dan Ilmu Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 1998.
2.
Sears. Sears. Zemansky Zemansky,, Fisik Fisikaa Untuk Untuk Universi Universitas tas 1, Yaya Yayasan san Dana Buku Indones Indonesia, ia, Jakarta-New York, York, 1994.
3. Dosen - dosen dosen Fisika, Fisika, Petunjuk Petunjuk Praktikum Praktikum Fisika Fisika Dasar Dasar,, Fakultas Fakultas Matematika Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 19 98.
4. Halliday Halliday,, D., Resnick, Resnick, R., Fisika Fisika Jilid Jilid I.( alih bahasa bahasa : Silaban, Silaban, P dan Sucipto, Sucipto, E), E), edisi ke 3, Erlangga, Jakarta, 1989.
vi