FAKTOR RESIKO MUSKULOSKELETAL MUSKULOSKELETAL DISORDERS Laporan Diajukan untuk Memenuhi Nilai Tugas Individu Mata Kuliah Ergonomi
Oleh : Abu Zar 108101000006 Kes Mas Va
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 2010
A. Pend Pendah ahul ulua uan n Musculoskele Musculoskeletal tal disorders disorders (MSDs) atau atau gangg ganggua uan n otot otot rang rangka ka meru merupa pakan kan kerus kerusak akan an
pada pada otot otot,, sara saraf, f, tendo tendon, n, liga ligame ment nt,, pers persend endia ian, n, kart kartil ilago ago,, dan dan disc discus us
inve invert rteb ebral ralis is.. Kerus Kerusak akan an pada pada otot otot dapa dapatt beru berupa pa kete ketegan ganga gan n otot otot,, infl inflam amas asi, i, dan dan degenerasi. degenerasi. Sedangkan kerusakan kerusakan pada tulang dapat berupa memar, mikro faktur, patah, atau terpelintir. MSDs terjadi dengan dua cara: 1. Kele Kelela laha han n dan kele keleti tiha han n teru teruss mene meneru russ yang yang dise disebab babka kan n oleh oleh frek frekuen uensi si atau atau periode waktu yang lama dari usaha otot, dihubungkan dengan pengulangan atau usaha yang terus menerus dari bagian tubuh yang sama meliputi posisi tubuh yang statis; 2. Kerusa Kerusakan kan tiba-tib tiba-tibaa yang yang diseba disebabkan bkan oleh aktivit aktivitas as yang yang sangat sangat kuat/ber kuat/berat at atau atau pergerakan yang tak terduga. Frekuensi yang lebih sering terjadi MSDs adalah pada area tangan, bahu, dan punggung. Aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya MSDs yaitu penanganan bahan dengan punggung yang membungkuk atau memutar, membawa ke tempat yang jauh (akt (aktiv ivit itas as mend mendor oron ong g dan dan mena menari rik) k),, posi posisi si kerj kerjaa yang yang stat statik ik deng dengan an pungg punggun ung g membun membungkuk gkuk atau atau terus terus meneru meneruss dan duduk duduk atau atau berdir berdirii tiba-t tiba-tiba iba,, mengem mengemudi udikan kan kendaraan dalam waktu yang lama (getaran seluruh tubuh), pengulangan atau gerakan tiba-tiba meliputi memegang dengan atau tanpa kekuatan besar. Musculoskeletal disorders (MSDs) juga dikenal dengan nama lain, diantaranya: 1. Repetitive Strain Injuries (RSIs); 2. Cumulative Trauma Disorders (CTDs); 3. Over Overus usee Inju Injuri ries es;; 4. Repeti Repetitiv tivee Motion Motion Disord Disorders ers;; 5. Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs). 1 ___________________
1
http://merulalia.wordpress.com/2010/08/30/msds/ (diak diakse sess Oktober 2010) B. Faktor-fak Faktor-faktor tor Resiko Resiko Muskulos Muskuloskelet keletal al Disorders Disorders
pada pada
tangg anggal al
25
Walaupun faktor penyebab kasus MSDs sangat sulit untuk ditentukan akan tetapi faktor resiko memberikan ciri yang khas dan dapat dilihat dalam bidang studi ergonomik. Faktor resiko tersebut meliputi: 1. Pengulangan gerakan yang terus menerus 2. Kekuatan ( Force) Force) 3. Mechanical stresses 4. Postur tubuh 5. Getaran 6. Temperatur 7. Tekanan yang disebabkan oleh keadaan luar Hal ini adalah pentin penting g untuk untuk memaham memahamii apakah apakah suatu suatu faktor faktor resiko resiko menjad menjadii penyebab atau bukan. Suatu faktor resiko tidaklah selalu menjadi suatu faktor penyebab dari MSDs. Karena lamanya waktu tidaklah mudah untuk memperlihatkan suatu faktor resiko resiko menjadi menjadi penyebab penyebab MSDs akan tetapi tetapi derajat derajat faktor resiko resiko tersebutla tersebutlah h yang dapat menunjukkan MSDs.
[6, 7]
Dengan cara yang sama, suatu kasus MSDs bisa dihubungkan dihubungkan
dengan suatu faktor faktor resiko resiko yang merupakan suatu kombinasi dari berbagai berbagai faktor faktor resiko resiko ataupun faktor tunggal. Evaluasi menjadi hal utama dari berbagai kasus MSDs karena kemungkinan terjadinya faktor resiko tersebut dapat terjadi diluar p ekerjaan. Lebih lanjut, tidak setiap orang yang terkena faktor resiko dapat berkembang menjadi MSDs. Maupun orang-o orang-oran rang g yang yang sama-s sama-sama ama terken terkenaa faktor faktor resiko resiko memili memiliki ki kombin kombinasi asi dan deraja derajatt keparahan sama, belum tentu memiliki respon reaksi yang sama. Meskipun demikian, faktor-faktor tersebut adalah faktor yang umum terjadi pada suatu MSDs dalam beberapa dalam beberapa kombinasi dan beberapa orang. a. Pengulangan yang dilakukan terus menerus Tingkat pengulangan digambarkan sebagai suatu rata-rata jumlah gerakan atau penggunaan alat yang dilakukan oleh bagian tubuh secara berulang dalam satu unit waktu. Gerakan serupa yang berulang setelah jangka waktu tertentu dapat menyebabkan ketega ketegangan ngan yang yang berleb berlebih ih pada pada otot otot dan juga juga kelebi kelebihan han penggun penggunaan aan kelomp kelompok ok otot otot
tertentu dapat mendorong kearah kelelahan berotot. Hal yang menarik, gejala ini sering dihubungkan dengan tendon dan kelompok otot yang melibatkan gerakan berulang, tetapi justr justru u terjad terjadii pada pada tendon tendon antagon antagonis is atau atau kelomp kelompok ok otot otot yang yang mensta menstabil bilisa isasi si posisi posisi tersebut. Terkadang dengan bermacam-macam tugas, kelompok otot mempunyai periode aktivitas dengan periode istirahat tertentu, hal seperti ini yang mungkin memberikan keuntungan untuk mengurangi terjadinya kemungkinan cedera. Force) b. Kekuatan ( Force) Kekuatan adalah gaya mekanik atau fisik untuk memenuhi suatu gerakan spesifik. [5]
Jumlah kekuatan yang diperlukan oleh suatu aktivitas kadang-kadang dapat berlebihan
sehingga menyebabkan kelelahan otot. c. Mechanical stresses Mechanical stresses digambarkan digambarkan sebagai cedera yang hebat akibat benda tajam, tajam, peralatan atau instrumen ketika memegang, menyeimbangkan atau memanipulasi. Hal ini sering ditemui ketika bekerja dengan lengan bawah atau pergelangan tangan berlawanan terh terhad adap ap tepi tepi suat suatu u meja meja.. Otot Otot dan dan tend tendon on dite ditemp mpat atka kan n pada pada tepi tepi meja meja kemudi kemudian an ditekan ditekankan kan pada tepi tepi tajam tajam meja meja terseb tersebut. ut. Menggu Menggunaka nakan n tangan tangan sebaga sebagaii palu palu untuk untuk menutu menutup p suatu suatu penutu penutup p juga juga dapat dapat mencip menciptak takan an tekanan tekanan mekani mekanik k yang yang berleb berlebiha ihan, n, terutama jika penutup tersebut memiliki tepi yang tajam. d. Postur tubuh Postur tubuh adalah posisi bagian dari tubuh yang berhubungan dengan suatu bagian bagian tubuh lain yang dihubungkan dihubungkan dengan sudut sambungan. sambungan. Postur tubuh merupakan salah satu dari hal yang paling sering dihubungkan dengan faktor resiko. Ada suatu zone pergerakan netral untuk tiap gerakan yang menghubungkan satu dengan dengan yang yang lain. lain. Karena Karena masing masing-ma -masin sing g dihubun dihubungka gkan n oleh oleh perger pergeraka akan n yang yang tidak tidak memerl memerlukan ukan kekuat kekuatan an dari dari otot otot atau atau dapat dapat menyeb menyebabka abkan n ketida ketidakny knyama amanan. nan. Resiko Resiko cedera akan meningkat kapan saja pada setiap orang saat bekerja apabila melakukan pergerakan di luar zona netral mereka sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Untuk lengan atas dan bahu zona netralnya adalah santai dengan bahu sejajar lantai dan pada bidang yang sama, lengan berada disampingnya. Bekerja dengan lengan
jauh dari tubuh, overextended dan bahu yang bergerak diluar jangkauan normal yang memerl memerlukan ukan kekuata kekuatan n otot otot lebih lebih tinggi tinggi dapat dapat mening meningkat katkan kan resiko resiko untuk untuk terjad terjadiny inyaa cedera. Selain itu, posisi duduk yang tegang, seperti miring kesamping, memuntir tulang punggung, membengkok ke depan atau merosot merupakan awal respon dari kompensasi faktor resiko dengan hubungan kerja yang dapat menjadi kebiasaan seiring berjalannya waktu. waktu. Postur Postur tubuh tubuh dan faktor faktor-fa -fakto ktorr mempos memposisi isikan kan tubuh tubuh sepert sepertii memuta memutarr batang batang tubuh, menaikkan posisi bahu, memutar/menengokkan kepala, mengangkat siku lengan sering dihubungkan dengan peningkatan resiko gejala MSDs. f. Getaran Getaran merupakan salah satu faktor etiologi MSDs dilingkungan kerja, yaitu melalui prnggunaan peralatan yang bergetar dengan frekuensi antara 20-80 Hz. Dental Hz. Dental handpieces dan instrumen-instrumen otomatis bertenaga mesin yang dioperasikan pada frekwensi lebih dari 5.000-10.000 Hz dan jangka waktu penggunaannya dalam prosedur perawatan gigi relatif singkat. Jadi dengan demikian, hal itu juga akan muncul menjadi faktor faktor resiko resiko di dalam dalam profes profesii dokter dokter gigi gigi yang yang relati relatiff kecil. kecil. Tetapi Tetapi aktifi aktifitas tas diluar diluar pekerjaan dari seorang praktisi dapat melibatkan faktor resiko ini. Sebagai contoh, jika diikuti oleh penggunaan dari suatu gergaji mesin atau perkakas kayu aktif bertenaga mesin untuk periode waktu yang lama. g. Temperatur Temperatur Temperatur yang rendah dapat mengurangi mengurangi keterampilan keterampilan manual praktisi dan dapat dapat menyeb menyebabk abkan an gejala gejala nerve-en nerve-end d impair impairment ment . Temp Temper erat atur ur harus harus diat diatur ur atau atau disesuaikan dengan kenyamanan bekerja bagi praktisi dan kenyamana perawatan bagi pasiennya. 2.6 Tekanan yang disebabkan oleh keadaan luar Tekanan yang disebabkan oleh keadaan luar, dapat digambarkan sebagai cara yang dilakukan oleh suatu pekerjaan dengan tersusun, tersusun, terawasi dan terproses. terproses. [4] Hal ini mencerminkan sifat yang objektif dari proses pekerjaan. Mungkin termasuk didalamnya variab variabelel-var variab iabel el sepert sepertii varias variasii pekerj pekerjaan, aan, kendali kendali pekerj pekerjaan, aan, beban beban kerja, kerja, tekanan tekanan
waktu waktu,, dan bata batasa sann-bat batas asan an keua keuanga ngan. n. Pada Pada pros proses es manufacture, beber beberapa apa studi studi menunjukkan adanya hubungan antara faktor tekanan yang disebabkan oleh keadaan luar dan tingginya insidensi MSDs. arthritis, penyakit Beberapa faktor yang memperentan seperti usia, rheumatoid arthritis, ginjal, ginjal, ketidaksei ketidakseimbangan mbangan hormonal, hormonal, diabetes, diabetes, hypothyroidism, adalah mekanismemekanismemekanisme biologis yang mempengaruhi peningkatan kerusakan jaringan dan MSDs. Faktor Faktor-fa -fakto ktorr lain lain sepert sepertii berat/ berat/beba beban, n, dimens dimensii pergel pergelang angan an tangan tangan,, menunj menunjukka ukkan n keterkaitan dengan adanya bukti epidemiologis tetapi mekanismenya masih belum jelas. Meski Meski demiki demikian an faktor faktor-fa -fakto ktorr lain lain juga juga berpen berpengar garuh uh sepert sepertii geneti genetika ka dan pengar pengaruh uh keadaan umum. Sebagai tambahan, ada sejumlah besar faktor-faktor resiko yang tidak bisa dipisahkan dari kegemaran-kegemaran dan aktivitas lain seperti merajut, menyulam, bowling , penggunaan komputer, dan berlebihan mengemudi.
C. Jenis-jeni Jenis-jeniss Muskul Muskuloskele oskeletal tal Disorders Disorders Faktor-faktor yang mendorong kearah MSDs terjadi pada beberapa orang dan sebagi sebagian an lagi lagi terjad terjadii dari dari waktu waktu terpap terpaparn arnya. ya. Gejala Gejala MSDs MSDs terlih terlihat at dalam dalam berbaga berbagaii bentuk. bentuk. Hal tersebut tersebut mempersuli mempersulitt mengidentif mengidentifikasi ikasi penyebab penyebab awal terjadiny terjadinyaa MSDs hingga timbul gejala yang jelas. 2 Jenis-jenis keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) antara lain: a. Sakit Leher Sakit leher adalah penggambaran umum terhadap gejala yang mengenai leher, pening peningkat katan an tegang tegangan an otot, otot, leher leher miring miring atau atau kaku leher. leher. Penggun Penggunaa komput komputer er yang yang terkena sakit ini adalah pengguna yang menggunakan gerakan berulang pada kepala seperti menggambar dan mengarsip, serta pengguna dengan postur yang kaku; b. Nyeri Punggung Nyeri Nyeri punggung merupakan merupakan istilah istilah yang digunakan digunakan untuk gejala nyeri punggung yang spesifik seperti herniasi lumbal, arthiritis, ataupun spasme otot. Nyeri punggung juga dapat disebabkan oleh tegangan otot dan postur yang buruk saat menggunakan komputer; __________________
2
Arief Cahyanto, Makalah Aspek Ergonomi di Bidang Kesehatan Gigi, Gigi, (Bandung:
2009) halaman 3-11 c. Carpal Tunnel Syndrome Merupakan kumpulan gejala yang mengenai tangan dan pergelangan tangan yang diakibatkan iritasi dan nervus medianus. Keadaan ini disebabkan oleh aktivitas berulang yang menyebabkan penekanan pada nervus medianus. Keadaan berulang ini antara lain sepert sepertii menget mengetik, ik, arthri arthritis tis,, fraktu frakturr pergel pergelang angan an tangan tangan yang yang penyem penyembuha buhanny nnyaa tidak tidak normal, atau kegiatan apa saja yang menyebabkan penekanan pada nervus medianus; d. De Quervains Tenosynovitis Penyakit ini mengenai pergelangan tangan, ibu jari, dan terkadang lengan bawah, diseba disebabkan bkan oleh oleh inflam inflamasi asi tenosinovium dan dan dua dua tend tendon on yang yang bera berasa sa di ibu ibu jari jari pergelangan tangan. Aktivitas berulang seperti mendorong mendorong space bar dengan bar dengan ibu jari, tenosinovium. menggenggam, menjepit, dan memeras dapat menyebabkan inflamasi pada tenosinovium. Gejala yang timbul antara lain rasa sakit pada pa da sisi ibu jari lengan bawah; e. Thoracic Outlet Syndrome Merupakan Merupakan keadaan yang mempengaruhi mempengaruhi bahu, lengan, lengan, dan tangan yang ditandai dengan nyeri, kelemahan, dan mati rasa pada daerah tersebut. Terjadi jika lima saraf utama utama dan dua arteri arteri yang yang mening meninggal galkan kan leher leher tertek tertekan. an. Thoracic Thoracic Outlet Outlet Syndrome disebabkan oleh gerakan berulang dengan lengan diatas atau maju kedepan. Pengguna komput komputer er beres beresik iko o terk terken enaa sind sindro rom m ini ini kare karena na adany adanyaa gera geraka kan n beru berula lang ng dala dalam m menggunakan keyboard dan keyboard dan mouse; mouse; f. Tennis Elbow Tennis elbow adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan inflam inflamasi asi tendon tendon eksten ekstensor sor,, tendon tendon yang yang berasal dari siku lengan bawah dan berjalan keluar ke pergelangan tangan. Tennis elbow disebabkan oleh gerakan berulang dan tekanan pada tendon ekstensor. g. Low Back Pain Low back pain terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu lumbal yaitu L4 dan L5. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan posisi tubuh membungkuk ke depan maka akan terjadi terjadi penekanan penekanan pada discus. discus. Hal ini berhubungan dengan posisi duduk yang janggal, kursi tidak ergonomis, dan peralatan lainnya yang tidak sesuai dengan antopometri.3 ____________________
3
http://merulalia.wordpress.com/2010/08/30/msds/ (diak diakse sess Oktober 2010)
pada pada
tangg anggal al
25