1. PE PEN NGANT ANTAR 1.1Akuntansi sebagai profesi
Akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah, akuntan manajemen, akuntan internal, konsultan SA atau S! "ang "ang dimaksud dengan profesi akuntan akuntan adalah semua bidang pekerjaan pekerjaan #ang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern #ang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan #ang bekerja di pemerintah, peme rintah, dan akuntan sebagai pendidik. $alam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan #ang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik #ang la%imn#a terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
1.&Etika dan etika profesi
Etika adalah ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
Etika profesi 'akuntan( ) berikut adalah nilai #ang harus dimiliki oleh seorang akuntan #aitu * integritas, kerjasama, ino+asi, simplisitas. ode etik A adalah * prinsip Etika, Aturan etika, dan nterpretasi terhadap aturan Etika
&. TE-R ETA ETA $AN PENGA!/AN PENGA!/AN EP0T0SAN EP0T0SAN ERET ERETA A &.1Teori Etika &.1. &.1.1 1 Egoi Egoism sme e Rachels (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan dengan egoisme, yaitu egoisme psikologis dan egoisme etis. Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia dimotiasi oleh kepentingan berkutat diri. Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri. !ang !ang membedakan tindakan berkutat diri (egoisme psikologis) dengan tindakan u ntuk kepentingan diri (egoisme etis) adalah pada akibatnya terhadap orang lain. "indakan berkutat diri ditandai dengan ciri mengabaikan atau merugikan kepentingan orang lain, sedangkan tindakan mementingkan diri tidak selalu merugikan kepentingan orang lain.
&.1.& #tilitarianisme $ #tilitarianisme berasal dari kata %atin utilis, kemudian menjadi kata &nggris utility yang berarti berman'aat (ertens, 2000). enurut teori ini, suatu tindakan dapat dikatan baik jika membawa man'aat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah yang sangat terkenal “the greatest happiness of the greatest numbers”. *erbedaan paham utilitarianisme dengan paham egoisme etis terletak pada siapa yang memperoleh man'aat. Egoisme etis melihat dari sudut pandang kepentingan indiidu, sedangkan paham utilitarianisme melihat dari sudut kepentingan orang banyak (kepentingan bersama, kepentingan masyarakat)
&.1. &.1.2 2 $eon $eonto tolo logi gi ) &stilah deontologi berasal dari kata !unani deon yang berarti kewajiban. *aham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. +onsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau
tidaknya suatu tindakan. uatu perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik. -asil baik tidak pernah menjadi alasan untuk membenarkan suatu tindakan, melainkan hanya kisah terkenal Robinhood yang merampok kekayaan orang$orang kaya dan hasilnya dibagikan kepada rakyat miskin.
&.1.3 Teori keadilan ) Teori keadilan berhubungan dengan isu seperti ekuitas, kewajaran,dan keadilan. Teori keadilan mencakup dua prinsip dasar. Prinsip pertama menganggap bahwa setiap orang memiliki hak untuk memiliki kebebasan pribadi tingkat maksimum yang masih sesuai dengan kebebasan orang lain. Prinsip kedua menyatakan bahwa tindakan sosial dan ekonomi harus dilakukan untuk memberikan manfaat bagi setiap orang dan tersedia bagi semuanya. &.1.4 5irtue ethi6s ) alam teori$teori yang dibahas sebelumnya, baik buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip atau norma. alam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa kesenangan sebesar$besarnya bagi jumlah orang terbanyak. alam rangka deontologi, suatu perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan prinsip /jangan mencuri, misalnya. enurut teori hak, perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan hak manusia. "eori$teori ini semua didasarkan atas prinsip (rulebased ). isamping teori$teori ini, mungkin lagi suatu pendekatan lain yang tidak menyoroti perbuatan, tetapi mem'okuskan pa da seluruh manusia sebagai pelaku moral. "eori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang. alam etika dewasa ini terdapat minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas teori$teori etika sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan prinsip atau norma. 1amun demikian, dalam sejarah etika teori keutamaan tidak merupakan sesuatu yang baru. ebaliknya, teori ini mempunyai suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu 'ilsa'at !unani kuno. +eutamaan bisa dide'inisikan sebagai berikut disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. +ebijaksanaan, misalnya, merupakan suatu keutamaan yang membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi. +eadilan adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya. +erendahan hati adalah keutamaan yang membuat seseorang tidak menonjolkan diri, sekalipun situasi mengi3inkan. uka bekerja keras adalah keutamaan yang membuat seseorang mengatasi kecenderungan spontan untuk bermalas$malasan. da banyak keutamaan semacam ini. eseorang adalah orang yang baik jika memiliki keutamaan. -idup yang baik adalah hidup menurut keutamaan (virtuous life). enurut pemikir !unani (ristoteles), hidup etis hanya mungkin dalam polis. anusia adalah /makhluk politik, dalam arti tidak bisa dilepaskan dari polis atau komunitasnya. alam etika bisnis, teori keutamaan belum banyak diman'aatkan. olomon membedakan keutamaan untuk pelaku bisnis indiidual dan keutamaan pada tara' perusahaan. i samping itu ia berbicara lagi tentang keadilan sebagai keutamaan paling mendasar di bidang bisnis. iantara keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut kejujuran, 'airness, kepercayaan dan keuletan. +eempat
keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang$kadang malah ada tumpang tindih di antaranya. +ejujuran secara umum diakui sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang harus dimiliki pelaku bisnis. +ejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. 5ika mitra bisnis ingin bertanya, pebisnis yang jujur selalu bersedia memberi keterangan. "etapi suasana keterbukaan itu tidak berarti si pebisnis harus membuka segala kartunya. ambil berbisnis, sering kita terlibat dalam negosiasi kadang$kadang malah negosiasi yang cukup keras dan posisi sesungguhnya atau titik tolak kita tidak perlu ditelanjangi bagi mitra bisnis. 6aris perbatasan antara kejujuran dan ketidakjujuran tidak selalu bisa ditarik dengan tajam. +etiga keutamaan lain bisa dibicarakan dengan lebih singkat. +eutamaan kedua adalah fairness. 7airness adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan /wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi. &nsider trading adalah contoh mengenai cara berbisnis yang tidak 'air. engan insider trading dimaksudkan menjual atau membeli saham berdasarkan in'ormasi /dari dalam yang tidak tersedia bagi umum. ursa e'ek sebagai institusi justru mengandaikan semua orang yang bergiat disini mempunyai pengetahuan yang sama tentang keadaan perusahaan yang mereka jualbelikan sahamnya. 8rang yang bergerak atas dasar in'ormasi dari sumber tidak umum (jadi rahasia) tidak berlaku 'air. +epercayaan (trust ) juga merupakan keutamaan yang penting dalan konteks bisnis. +epercayaan harus ditempatkan dalam relasi timbal balik. da beberapa cara untuk mengamankan kepercayaan. alah satunya adalah memberi garansi atau jaminan. 9ara itu bisa menunjang kepercayaan antara pebisnis, tetapi hanya ada gunanya bila akhirnya kepercayaan melekat pada si pebisnis itu sendiri.
&.&Pengambilan keputusan beretika &.&.1 kerangka pengambilan keputusan beretika
Suatu kerangka multifaset komprehensif untuk pengambilan keputusan etis, dirancang untuk meningkatkan penalaran etis dengan menyediakan : a. Wawasan ke dalam identifikasi dan analisis isu-isu utama yang perlu dipertimbangkan dan pertanyaan-pertanyaan atau tantangan untuk dibesarkan b. Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan keputusan-faktor yang relevan ke dalam tindakan praktis.
Kerangka kera yang !"# menilai etiskalitas dari suatu keputusan atau tindakan dengan memeriksa:
a. konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya$
b. hak dan kewaiban yang terkena dampak$ c. keadilan yang terlibat$ d. motivasi atau kebaikan yang diharapkan.
&.&.& stakeholder impa6t anal#sis alat untuk menilai keputusan dan tindakan
Sejak berkembangn#a konsep utilitarianisme pada 1781, suatu pendekatan #ang diterima untuk menilai keputusan dan hasil tindakan adalah dengan menge+aluasi hasil akhir atau konsekuensi dari tindakan, #ang se6ara tradisional didasarkan pada dampak keputusan terhadap kepentingan pemilik perusahaan atau pemegang saham. iasan#a, dampak ini diukur dari keuntungan atau kerugian #ang terjadi, karena keuntungan telah menjadi ukuran keberadaan #ang ingin dimaksimalkan oleh pemegang saham. Pandangan tradisional ini sekarang berubah dalam dua jalan. Pertama, asumsi bah9a semua pemegang saham ingin memaksimalkan han#a keuntungan jangka pendek menunjukkan fokus #ang terlalu sempit. edua, hak dan tuntutan kelompokkelompok nonpemegang saham, seperti pekerja, konsumen:klien, supplier, pemerhati lingkungan, dan pemerintah #ang mempun#ai kepentingan dalam keluaran keputusan, atau didalam perusahaan itu sendiri, statusn#a diakui dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perusahaan modern sekarang akuntabel terhadap pemegang saham dan kelompok nonpemegang saham , #ang keduan#a menjadi pemangku kepentingan, kepada siapa respon perusahaan ditujukan. iasan#a, maksimalisasi keuntungan dalam jangka 9aktu lebih dari setahun memerlukan hubungan #ang harmonis dengan kelompok pemangku kepentingan dan kepentingann#a.
3. LINGKUNGAN ETIKA DAN AKUNTANSI 3.1 3.2 3.3
Praktik Bisnis tidak Beretika Tuntutan masarakat ter!adap "isnis Inisiati# men$iptakan "isnis "erkelan%utan
3. ETA A0NTAN PR-;ES-NA/
%.& Kode !tik 'kuntan Profesional (aris besar kode etik dan perilaku profesional adalah : a. Prinsip etika akuntan b. 'turan etika akuntan$ dan c. )nterpretasi aturan etika akuntan
:. +ontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewaiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tuuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
*.
+indari menyakiti orang lain. +arm berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.
. /ersikap uur dan dapat dipercaya Keuuran merupakan komponen penting dari kepercayaan. 0anpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif. %. bersikap adil dan tidak mendiskriminasi nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati
orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah. 1.
+ak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten. Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat peranian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
2.
#emberikan kredit yang pantas untuk properti intelektual. Komputasi profesional diwaibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.
3.
#enghormati privasi orang lain Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah teradi sebelumnya dalam searah peradaban.
4.
Kepercayaan Prinsip keuuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat ani eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.
%.* )P'5 657"! 78 !0+)5S9 Prinsip-prinsip 8undamental !tika )8'5 : &. )ntegritas : Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan uur dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya. *. 7bektivitas : Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkan teradinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah penguruh orang lain sehingga mengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.
. Kompetensi profesional dan kehati-hatian : Seorang akuntan professional mempunyai kewaiban untuk memelihara pengetahuan dan keterampilan profesional secara berkelanutan pada tingkat yang dipelukan untuk menamin seorang klien atau atasan menerima asa profesional yang kompeten yang didasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini. Seorang akuntan profesional harus bekera secara tekun serta mengikuti standar-standar profesional harus bekera secara tekun serta mengikuti standarstandar professional dan teknik yang berlaku dalam memberikan asa profesional. Kerahasiaan : Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaan informasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis serta tidak boleh mengungkapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa iin yang benar dan spesifik, kecuali terdapat kewaiban hukum atau terdapat hak profesional untuk mengungkapkannya.
%.
1.
Perilaku Profesional : Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
%. Kode !tik Profesi 'kuntan Publik +ode etik pro'esi merupakan lanjutan dari norma$norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika pro'esi. +ode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma$norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma$norma terebut sudah tersirat dalam etika pro'esi. engan demikian kode etik pro'esi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang pro'esional. "ujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. dapun 'ungsi dari kode etik pro'esi adalah 1.
emberikan pedoman bagi setiap anggota pro'esi tentang prinsip pro'esionalitas yang digariskan.
2.
ebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas pro'esi yang bersangkutan
3.
encegah campur tangan pihak diluar organisasi pro'esi tentang hubungan etika dalam keanggotaan pro'esi.
&. IKLI' ETIKA DAN INTEG(ITAS )(GANISASI 5.1 mengelola organisasi yang berintegritas 5.2 menciptakan struktur korporasi yang beretika
*. IKLI' ETIKA DAN INTEG(ITAS )(GANISASI 6.1 mengelola organisasi yang berintegritas 6.2 menciptakan struktur korporasi yang beretika
+. DE,INISI DAN P(INSIP DASA( TATA KEL)LA K)(P)(AT 7.1 Akuntabilitas (accountability ) Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya. Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan. 7.2 Pertanggungan-jawab ( responsibility )
Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab. Sebagai pengelola perusahaan hendaknya dihindari segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati seperti tersirat pada undang-undang regulasi kontrak maupun pedoman operasional bisnis perusahaan.
7.! Keterbukaan (transparancy ) Dalam prinsip ini in"ormasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. #n"ormasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan kinerja keuangan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. $udit yang dilakukan atas in"ormasi dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat ditingkatkan. 7.% Kewajaran (fairness)
Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di perusahaan akan melarang praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain. Setiap anggota direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
7.& Kemandirian (independency ) Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran
dan "ungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional perusahaan yang berlaku. 'ersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders yang ditentukan dalam undang-undang maupun peraturan perusahaan.
-. TINAUAN ST(UKTU( TATA KEL)LA DI IND)NESIA 8.1 perbandingan struktur 1 (satu) dewan dengan 2 (dua) dewan
dewan direksi = dewan eksekutif
dewan komisaris = dewan pengawas
8.2 organ korporat (RUPS, ewan komisaris, ireksi)
RUPS ada!a" organ P# $ang memi!iki kewenangan eksk!usif $ang tidak dimi!iki o!e" dewan komisaris
maupun direksi #ugas dan tanggung %awab direksi ada!a" men%a!ankan kepengurusan perseroan #ugas dewan komisaris ada!a" mengawasi dan memberikan nasi"at kepada direksi
8.3 &ubungan antar organ
'.
Prinsip prinsip penerapan *+ di ndonesia
Pada april 1<<7, -rgani%ation for E6onomi6 =ooperation and $e+elopment '-E=$( telah mengeluarkan lima prinsip 6orporate go+ernan6e se6ara uni+ersal. Prinsip tersebut mungkin disusun seuni+ersal mungkin untuk sehingga dapat disesuaikan terhadap sistem hukum, aturan, atau nilainilai #ang berlaku di masingmasing Negara. Prinsipprinsip tersebut adalah sebagai berikut* A. . =. $.
Perlindungan terhadap hak pemegang saham. Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham. Peranan stakeholders #ang berkaitan dengan perusahaan. eterbukaan dan transparansi. *. Akuntabilitas de9an komisaris independen. Prinsip * !enjamin erangka $asar =orporate Go+ernan6e #ang Efektif Prinsip * >akhak Pemegang Saham dan ;ungsifungsi Penting epemilikan Saham Prinsip * Perlakuan #ang sama terhadap Pemegang Saham Prinsip 5* Peranan Stakeholders dalam =orporate Go+ernan6e Prinsip 5* eterbukaan dan Transparansi
PRNSP 5* Tanggung ?a9ab $e9an omisaris dan $ireksi
1-.