Akbar Wibriansyah (1102006016)
DIAZEPAM Obat ini menyebabkan tidur dan penurunan kesadaran yang disertai nistagmus dan bicara lambat tetapi tidak bersifat analgesik. Juga tidak menimbulkan potensisasi terhadap efek penghambat neuromuskular dan efek analgesik obat narkotik. Diazepam digunakan untuk menimbulkan sedasi basal pada anestesia regional, endoskopi dan prosedur dental, juga untuk asnestesia pada pasien penderita penyakit kardiovaskular. Diazepam juga digunakan untuk medikasi preanestetik.
1
Definisi Diazepam adalah turunan dari benzodiazepine dengan rumus molekul 7-kloro-1,3dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepin-2-on (C 16 H 13 Cl N 2 O). Merupakan senyawa Kristal tidak berwarna atau agak kekuningan yang tidak larut dalam air. Diazepam masuk dalam 2
golongan long acting benzodiazepine dengan waktu paruh lebih dari 24 jam.
2
Diazepam
Mekanisme kerja Memodulasi efek postsynaptic dari transmisi GABA-A, sehingga mengakibatkan peningkatan hambatan presynaptic. Bekerja pada bagian sistem limbik, talamus, ta lamus, dan hipotalamus, untuk u ntuk 3
menimbulkan efek yang menenangkan.
1
Akbar Wibriansyah (1102006016) Farmakokinetik
Diazepam ini dimetabolisme di hati dengan bantuan enzim P450, CYP2C19, dan CYP3A4 menjadi
N-desmethyldiazepam, 3-hydroxdiazepam, oxazepam. Masa paruhnya
bertambah panjang dengan meningkatnya usia, pada usia 20 tahun kira-kira 20 jam, dan kira-kira 90 jam pada usia 80 tahun. Onset timbul setelah 5-45 min pada penggunaan oral, dan 1-5 min pada penggunaan IV. Obat Bersihan plasma hamper konstan (20-32 ml/menit), karena itu 1
pemberian diazepam jangka lama tidak memerlukan koreksi dosis.
Farmakodinamik y
Dalam sistem saraf pusat Dapat menimbulkan amnesia, anti kejang, hipnotik, relaksasi otot dan mepunyai efek sedasi, efek analgesik tidak ada, menurunkan aliran darah otak dan laju metabolisme.
y
Efek
Kardiovaskuler
Menyebabkan vasodilatasi sistemik yang ringan dan menurunkan cardiac out put. Tidak mempengaruhi frekuensi denyut jantung, perubahan hemodinamik mungkin terjadi pada dosis yang besar atau apabila dikombinasi dengan opioid. y
S istem
Respiratori
Mempengaruhi penurunan frekuensi nafas dan volume tidal , depresi pusat nafas mungkin dapat terjadi pada pasien dengan penyakit paru atau pasien dengan retardasi mental. y
Efek
terhadap saraf otot
Menimbulkan penurunan tonus otot rangka yang bekerja di tingkat supraspinal dan spinal, sehingga sering digunakan pada pasien yang menderita kekakuan otot rangka.4
Dosis Dosis diazepam untuk induksi adalah 0,1-0,5 mg/kgBB. Pada orang sehat, dosis diazepam 0,2 mg/kgBB untuk medikasi preanestetik yang diberikan bersama narkotik analgesik sudah menyebabkan tidur. Pada penderita dengan resiko tinggi, hanya dibutuhkan 0,1-0,2 mg/kgBB. Untuk sedasi basal, penambahan 2,5 mg diazepam tiap 30 detik diberikan sampai
2
Akbar Wibriansyah (1102006016) pasien tidur ringan atau terjadi nistagmus, ptosis atau gangguan bicara. Umumnya dibutuhkan 530 mg untuk sedasi ini.1,4,5,6
Kontraindikasi y
Pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas
y
Intoksikasi alkohol akut
y
Myasthenia gravis (diperbolehkan dalam keadaan terbatas)
y
Glaukoma sudut sempit
y
Depresi nafas berat
y
Penggunaan IV pada pasien shock, koma, depresi nafas, pasien yang baru-baru ini mengalami depresi pernapasan lain
y
Menyusui
y
Depresi SSP yang sudah ada sebelumnya
y
Diketahui intoleran terhadap alkohol atau glikol propilena (hanya injeksi)
3,4,7
Interaksi obat y
Karbamazepin, rifabutin, rifampisin, st john wort menurunkan efek dari diazepa m
y
S imetidin,
chlarithromycin, eritromisin dan segolongannya, itrakonazol, ketokonazol,
nefazodone, meningkatkan efek dari diazepam y
Sodium
oxybate bila digabung dengan diazepam akan meningkatkan efek dari obat lain,
dan akan menimbulkan depresi pada SSP 3
Efek Samping Efek
samping yang sering timbul adalah : hipotensi,fatigue, kelemahan otot, depresi nafas.
Kemudian efek samping yang lain : Ataxia (1-10%), Euphoria (3% ), Inkoordinasi (3% ), Somnolen,
Rash (3% ), diare (4%), neutropenia, dan flebitis bila pemberian IV yang terlalu cepat
penyuntikannya. Efek
samping lokal yang bisa timbul diantaranya: nyeri di tempat suntikan, bengkak, 3
tromboflebitis, carpal turnel syndrome, nekros is jaringan.
3
Akbar Wibriansyah (1102006016)
Daftar Pustaka 1. Bagian farmakologi FKUI. 2006. Farmakologi dan terapi edisi 4. Jakarta: Gaya Baru 2. Anonim. 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Diazepam. (akses pada 6 apr il 2011) 3. Anonim. 2011. Diazepam htt p://reference.medscape.com/drug/valium-diastat-diazepam342902 (akses pada 6 april 2011) 4. Mulyana R. 2007. Anesthesia intravena. http://ryan-mul.blogspot.com/2007/05/anesthesiintravena-by-ryan-saktika.html (akses pada 6 april 2011) 5.
Shann
F. 2008. Drug doses. Victoria: Resource centre for Child and royal children¶s hospital
parkville 6. Mycek, Mary J. 2001.Farmakologi ulasan bergambar edisi 2. Jakarta: Widya Medika 7. Anonim. 2009. Profil diazepam. http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/01/05/profil-diazepam/ (akses pada 6 april 2011)
4