Tedy Tarudin (1000684) PEMBAHASAN
Pada praktikum kali kali ini, dilakukan pengamatan terhadap kemasan plastik. Tujuan dari praktikum ini yaitu dapat mengenali berbagai jenis kemasan plastik yang yang sering sering diguna digunakan kan sebaga sebagaii pelind pelindung ung makana makanan n atau produk produk pangan pangan dan produk-produk pasca panen, mengetahui karakteristik masing-masing jenis kemasan plastik dan mampu mengidentifikasi jenis kemasan plastik berdasarkan karakteristik tersebut. Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaranlembar lembaran an yang yang mempun mempunyai yai keteba ketebalan lan-ket -keteba ebalan lan yang yang berbed berbeda-b a-beda eda.. Plastik Plastik banyak digunakan untuk mengemas bahan pangan karena kemudahan dibentuk, mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap produk, tidak korosif, dan mudah dalam dalam pena penang ngan anan anny nyaa (Heru (Herudi diya yant nto, o,M. M.S. S. 2008 2008). ). Komp Kompon onen en utam utamaa plast plastik ik sebelum membentuk polimer adalah monomer, yaitu rantai yang paling pendek. Polimer Polimer merupakan merupakan gabungan gabungan dari beberapa beberapa monomer monomer yang akan membentuk membentuk rantai yang yang sangat panjang. panjang. Bila rantai tersebut tersebut dikelompok dikelompokkan kan bersama-sama bersama-sama dalam suatu pola pola acak, menyerupai menyerupai tumpukan tumpukan jerami maka disebut disebut amorp, amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan sifat yang lebih keras dan tegar (Syarief, et al., 1988). Cara pembuatan plastik secara umum adalah dengan menggunakan resin yang yang alami alami maupun maupun sinteti sintetik. k. Resin Resin alami alami seperti seperti oleore oleoresin sin,, terpen terpentin tin,, damar damar sedang sedangkan kan resin resin sintet sintetis is seperti seperti poliet polietilen ilen,, polipr polipropi opilen len,, polivi polivinil nil klorid klorida, a, dll. dll. Untuk memperbaiki memperbaiki sifat plastik yang diperoleh, diperoleh, ditambahkan ditambahkan bahan lain seperti filler, plastikizer, lubricant, antioksidan, zat warna dan lain sebagainya. Kelemahan bahan kemasan plastik ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Berbagai jenis bahan kemasan lemas seperti seperti misaln misalnya ya poliet polietilen ilen,, polipr polipropi opilen len,, nilon nilon poliest poliester er dan film film vinil vinil dapat dapat
digunakan secara tunggal untuk membungkus makanan atau dalam bentuk lapisan dengan dengan bahan bahan lain lain yang yang direka direkatka tkan n bersama bersama.. Kombin Kombinasi asi ini disebu disebutt lamina laminasi. si. Sifat-sifat Sifat-sifat yang dihasilkan dihasilkan oleh kemasan kemasan laminasi dari dua atau lebih film dapat dapat memiliki sifat yang unik.(Winarno, 1994). Menurut Eden dalam Davidson (1970), klasifikasi plastik menurut struktur kimianya terbagi atas dua macam yaitu: 1. Line Linear, ar, bila bila mono monome merr memb memben entu tuk k ranta rantaii poli polime merr yang yang luru luruss (line (linear) ar) maka maka akan terbentuk plastik thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh pada suhu terte tertent ntu, u, mele meleka katt meng mengik ikut utii peru peruba baha han n suhu suhu dan dan sifat sifatny nyaa dapa dapatt bali balik k (reversible) kepada sifatnya yakni kembali mengeras bila didinginkan. 2. Jari Jaring ngan an tig tiga dim dimensi ensi,, bila ila mono monome merr berb berben entu tuk k tiga tiga dim dimensi ensi akib akibat at polimerisasi berantai, akan terbentuk plastik thermosetting dengan sifat tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversible). Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Sifat terpenting bahan kemasan yang digunakan meliputi permeabilitas gas dan uap air, bentuk dan permukaannya. Permeabilitas uap air dan gas, serta luas permukaan kemasan mempengaruhi jumlah gas yang baik dan luas permukaan yang kecil menyebabkan masa simpan produk lebih lama. Syarief Syarief et al., al., (1989) (1989) membag membagii plastik plastik menjad menjadii dua berdas berdasark arkan an sifatsifatsifatnya terhadap perubahan suhu, yaitu: 1. Termoplastik Termoplastik:: meleleh pada pada suhu suhu tertentu, tertentu, melekat melekat mengiku mengikuti ti perubahan perubahan suhu suhu dan mempun mempunyai yai sifat sifat dapat dapat balik balik (reversi (reversibel bel)) kepada kepada sifat sifat aslinya aslinya,, yaitu yaitu kembali mengeras bila didinginkan. 2. Termos Termoset: et: tidak dapat dapat mengik mengikuti uti perubaha perubahan n suhu suhu (irrev (irreversi ersibel bel). ). Bila sekali sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemana Pemanasan san
yang yang tinggi tinggi tidak tidak akan akan meluna melunakka kkan n termos termoset et melain melainkan kan akan
memb memben entu tuk k aran arang g
dan dan terur terurai ai kare karena na sifat sifatny nyaa yang yang demi demiki kian an seri sering ng
digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin.
Penggu Penggunaa naan n plastik plastik sebaga sebagaii bahan bahan pengem pengemas as mempun mempunyai yai keungg keunggula ulan n dibanding bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplatis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. Sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan (Winarno, 1987). 1987). Pengukuran Pengukuran nilai densitas densitas pada plastik sangat penting, penting, karena karena densitas densitas dapat menunjukkan struktur plastik secara umum. Aplikasi dari hal tersebut yaitu dapat dapat diliha dilihatt kemamp kemampuan uan plastik plastik dalam dalam melind melindung ungii produk produk dari dari beberap beberapaa zat seperti air, O2 dan CO2. Birley Birley,,
et al .
(1988), (1988), mengemukak mengemukakan an bahwa plastik
dengan dengan densita densitass yang yang rendah rendah menand menandaka akan n bahwa bahwa plasti plastik k terseb tersebut ut memilik memilikii struktu strukturr yang yang terbuka terbuka,, artiny artinyaa mudah mudah atau atau dapat dapat ditemb ditembusi usi fluida fluida sepert sepertii air, air, oksige oksigen n atau CO2. Penggu Penggunaa naan n plastik plastik sebaga sebagaii bahan bahan pengem pengemas as mempun mempunyai yai keun keungg ggul ulan an diba diband ndin ing g baha bahan n kema kemasa san n lain lain kare karena na sifat sifatny nyaa yang yang ring ringan an,, transparan, transparan, kuat, termoplastis termoplastis dan seelktif seelktif dalampermeab dalampermeabilitasn ilitasnya ya terhadap terhadap uap air, O2, CO2. Kegiat Kegiatan an yang yang dilaku dilakukan kan pada pada prakti praktikum kum ini yaitu yaitu mendes mendeskri kripsi psikan kan berbagai jenis kemasan plastik, mengukur ketebalannya, mengukur beratnya, menghi menghitun tung g massa massa jenisn jenisnya, ya,men mengid gidenti entifik fikasi asi jenis jenis plasti plastik k dengan dengan uji nyala nyala (burning (burning test) dan Mengetahui Mengetahui Permeabilita Permeabilitass Uap Air Dari Plastik. Sampel yang diguna digunakan kan adalah adalah plastik plastik dengan dengan kode kode A, B, C, D, E, F. Semua Semua jenis jenis plasti plastik k tersebut dibandingkan dengan literatur baik berupa ketebalan, identifikasi, massa jenis, berat dari plastik, Uji nyala dan Permeabilitas Uap Air Dari Plastik. A. Deskripsi berbagai jenis plastik
Tabel deskripsi beberapa jenis sampel plastik No Jenis plastik 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F
Deskripsi Kaku, kuat, tebl, transparan, fleksible, elastis Tidak terlalu kaku, suram, kuat, agak tebal Lentur, suram, kurang kuat, sangat tipis Kuat, kaku, tidsk elastis, sudah berbentuk wadah, transparan, tebal Kuat, agak transparan, kaku, tipis Lentur, sangat transparan, tidak kuat, sangat tebal
No. 1 2 3 4 5 6
Jenis Plastik A B C D E F
Perbedaan secara viaual transparan kekuatan ++++ + + + ++ + ++ + ++ ++ ++++++ + + + ++ + +++ ++++ + +++ + +
kekakuan +++++ +++ ++ + ++ + + + ++++ +
ketebalan +++++ + ++ + ++ + + + + ++ ++++
Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaranlembaran dan mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Plastik dibuat dari resin baik alami atau sintetik yang tersusun dari banyak monomer, yaitu rantai paling pendek, sehingga terbentuk suatu polimer. Plastik dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis jenis berdas berdasark arkan an struktu strukturr kimian kimianya, ya, yaitu yaitu liniar liniar bila bila monome monomerr memben membentuk tuk rantai polimer yang lurus, dan jaringan tiga dimensi bila monomer berbentuk 3 dimensi akibat polimerisasi berantai. Pada
praktikum kali
ini
jenis
plastik plastik
yang
di
amati
adalah
dengan dengan kode kode A, B, C, D, E, F. Deskripsi Deskripsi yang dilakukan dilakukan adalah kekakuan, kekakuan, tansparan, kekuatan dan ketebalan. Pada Pada desk deskri rips psii Keka Kekaku kuan an,, tran transp spara aran, n, Keku Kekuat atan an dan dan Kete Keteba bala lan n jeni jeniss plastik D memiliki tingkat Kekakuan yang paling tinggi dibandingkan jenis plastik yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa jenis plastik dengan kode D memiliki sifat-sifatnya adalah permukaan transparan sampai keruh, permeabilitas terhadap gas dan air rendah sehingga baik untuk produk yang peka O 2, tahan minyak minyak dan lemak, berwarna kuning bila terkena panas, tidak mudah sobek, dan tahan terhadap asam dan alkali kecuali asam pengoksida. Perbedaan karakteristik dari setiap jenis plastik ini dapat menyebabkan perbedaan jenis bahan pangan yang dapat dikemas. Sifat bahan pangan yang akan dikemas harus cocok dengan karakteristik kemasan plastik yang akan digunakan.
Misalnya karena PVC plastik yang tebal, maka cocok untuk mengemas bahan yang mudah menguap karena permeabilitasnya rendah. B. Mengukur Ketebalan plastik
Pengukuran Pengukuran Ketebalan dengan Mikrometer sekrup dan Jangka sorong sorong (dalam mm). Jenis Kertas :A Pengukuran
Jenis Plastik : B Pengukuran
Mikrometer Jangka Sorong 1 2 3 4 5 rata-rata Max Min
0,065 0,07 0,07
0,01 0,02 0,01 0,01
0,068 0,07 0,065
0,014 0,02 0,01
Mikrometer 1 2 3 4 5 rata-rata max min
Jenis Plastik : C Pengukuran
Jangka Sorong 1 0,03 0,005 2 0,025 0,005 3 0,025 0,005 4 0,005 5 0,005 rata-rata 0,026 0,005 max 0,03 0,005 min 0,025 0,005 Jenis Plastik : E Pengukuran Jangka Mikrometer Sorong 1 0,12 0,005 2 0,07 0,01 3 0,05 0,01 4 0,005 5 0,005 rata-rata 0,08 7.10 -3 max 0,12 0,1 min 0,05 0,005 Mikrometer
0,05 0,045 0,045
0,046 0,05 0,045
Jangka Sorong 0,01 0,01 0,01 0,005 0,01 9.10 -3 0,01 0,005
Jenis Plastik : D Pengukuran
Jangka Sorong 1 0,14 0,02 2 0,145 0,03 3 0,11 0,02 4 0,01 5 0,03 rata-rata 0,131 0,022 max 0,14 0,03 min 0,11 0 ,1 Jenis Plastik : F Pengukuran Jangka Mikrometer Sorong 1 0,02 0,01 2 0,015 0,01 3 0,02 0,02 4 0,01 5 0,005 rata-rata 0,0183 0,011 max 0,02 0,02 min 0,015 0,005 Mikrometer
Ketebalan merupakan karakteristik dan sifat yang penting bagi kemasan plastik. Semakin tebal suatu s uatu plastik, maka akan semakin rendah permeabilitasnya, artinya semakin sulit untuk terjadi perpindahan gas dan uap air. Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran terhadap setiap sampel masingmasing 3 kali untuk mendapat hasil yang lebih akurat. Pengukuran dilakukan deng dengan an meng menggu guna naka kan n mikr mikrom omet eter er sekru sekrup p dan dan jangk jangkaa soro sorong ng.. Dari Dari hasi hasill pengukuran didapat bahwa pengukuran dengan mikrometer sekrup ternyata lebih teliti dibandingkan dengan pengukuran dengan jangka sorong. Hal ini terlihat dari lebih konstannya angka pada pengukuran dengan mikrometer sekrup. Dari hasil pengukuran, baik dengan menggunakan jangka sorong ataupun mikrometer mikrometer sekrup, jenis plastik paling paling tebal adalah jenis plastik dengan kode D diik diikut utii kode kode E, A, B, C dan dan F. Dari Dari hasil hasil peng pengam amat atan an yang yang dida didapa pat, t, dapa dapatt disimpulkan bahwa jenis plastik dengan Kode D memiliki tingkat permeabilitas yang yang paling paling rendah, rendah,
sedang sedangkan kan kode E memili memiliki ki tingka tingkatt permea permeabili bilitas tas yang yang
paling tinggi. Ketebalan plastik dipengaruhi oleh dipengaruhi tekanan yang diberikan pada bahan bahan plastik plastik pada saat pembuatan pembuatan plastik tersebut. C. Pengukuran Massa Jenis Plastik
Tabel Berat Plastik/Satuan Luas Jenis Plastik : A Pengukuran 1 2 3 rata-rata Pengukuran 1 2 3
Jenis Plastik : B Pengukuran
g/cm2 0,005253 0,005252 0,005251 0,005252
g/m2 5,253x10 -7 5,252x10 -7 5,251x10 -7 5,252x10 -7
Jenis Plastik : C g/cm2 g/m2 0,001596 1,596x10 -7 0,001582 1,582x10 -7 0,001582 1,582x10 -7
1 2 3 rata-rata Pengukuran 1 2 3
g/cm2 0,003152 0,003182 0,003182 0,003172
g/m2 3,152x10 -7 3,182x10 -7 3,182x10 -7 3,172x10 -7
Jenis Kertas : D g/cm2 g/m2 0,044306 4,4306x10 -6 0,044309 4,4309x10 -6 0,044301 4,4301x10 -6
rata-rata
0,001586
1,586x10 -7
Jenis Plastik : E g/cm2 g/m2 0,004775 4,775x10 -7 0,004662 4,662x10 -7 0,004776 4,776x10 -7 0,004737 4,737x10 -7
Pengukuran 1 2 3 rata-rata
rata-rata Pengukuran 1 2 3 rata-rata
0,044304
4,4304x10 -6
Jenis Plastik : F g/cm2 g/m2 0,001452 1,452x10 -7 0,001455 1,455x10 -7 0,001453 1,453x10 -7 0,001453 1,453x10 -7
Tabel Massa Jenis Masing-Masing Sampel No.
Jenis Plastik
ketebalan (cm)
volume (tebal x 100cm)
Berat (g)
Densitas (g/cm3)
1 2 3 4 5 6
A B C D E F
0,014 9.10-3 0,005 0,022 7.10 -3 0,011
1,4 0,9 0,5 2,2 0,7 1,1
0,5252 0,3172 0,1586 4,4304 0,4737 0,1453
0,375 0,352 0,317 2,013 0,676 0,132
Pada percobaan ini, ini, dilakukan pengukuran terhadap berat per satuan luas dari tiap-tiap plastik. Penimbangan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel plastik agar didapatk etelitian dalam pengukuran. Setelah dilakukan penimbangan dan pengukuran berat per satuan ternyata diketahui bahwa plastik paling berat terbesar adalah sampel dengan kode D diikuti kode A, E, C, B, dan F. Sedangkan dari pengukuran massa jenis masing-masing sampel diketahui bahwa plastik paling terbesar densitasnya adalah sampel dengan kode D diikuti kode E, A, B, C, dan F. Nilai massa jenis ini menunjukkan seberap seberapaa rapat rapat moleku molekull yang yang menyus menyusun un plastik plastik ini. ini. Semaki Semakin n rapat rapat susuna susunan n molekulnya molekulnya (monomernya), (monomernya), maka semakin besar nilai density/mas density/massa sa jenisnya. jenisnya. Semakin Semakin besar density plastik maka akan semakin semakin rendah pula permeabilita permeabilitasnya. snya. Menu Menuru rutt Suyit Suyitno no (199 (1990) 0) PVC PVC mempu mempuny nyai ai sifat sifat
keras keras,,
kaku kaku,, jernih jernih dan dan
mengkilap, sangat sukar ditembus air dan permeabilitas gasnya rendah sehingga sesuai untuk mengemas makanan yangbanyak mengandung air.
Pengukuran Pengukuran nilai densitas densitas pada plastik sangat penting, penting, karena karena densitas densitas dapat menunjukkan struktur plastik secara umum dan dapat dilihat kemampuan plastik dalam melindungi produk dari beberapa zat seperti air , O2 dan CO2. Birley, Birley, et al. (1988), mengemukakan mengemukakan bahwa plastik dengan densitas yang rendah rendah menand menandaka akan n bahwa bahwa plastik plastik tersebu tersebutt memili memiliki ki strukt struktur ur yang yang terbuka terbuka,, artiny artinyaa mudah mudah atau atau dapat dapat ditemb ditembusi usi fluida fluida seperti seperti air , oksige oksigen n atau atau CO2. CO2. Densita Densitass plastik sangat penting dalam menentukan sifat-sifat plastik yang berhubungan dengan dengan pemaka pemakaian iannya nya.. Berdas Berdasark arkan an sifat sifat permea permeabil bilita itasny snyaa yang yang rendah rendah serta serta sifat-sifat mekaniknya yang baik, polietilen banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan dengan derajat derajat kerapa kerapatan tan yang yang baik baik (Sacha (Sacharow row dan Griffin Griffin,, 1970). 1970). Menuru Menurutt Buckle Buckle et al. (1987) permeabilitas permeabilitas gas PVC (seperti (seperti CO2, O2, N2) lebih lebih rendah dibandingkan dengan HDPE, LDPE, PP, sehingga sehingga PVC cocok untuk untuk mengemas mengemas produk yang banyak mengandung senyawa volatil (senyawa yang mudah menguap, Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan dimana permeabilitas PVC yang paling rendah karena nilai densitasnya sangat tinggi, terbukti PVC sangat cocok untuk mengemas makanan. D. Identifikasi Jenis Plastik dengan Uji Nyala (Burning Test)
Tabel Pengamatan Uji Nyala Sifat-Sifat Plastik dalam Uji Nyala No.
Jenis Plastik
Kemudahan menyala
1 2 3 4 5 6
A B C D E F
10.40 7.34 11.77 2.00 2.00 2.00
Padam sendiri
Bau
Warna Nyala Api
+ ++ + +++ ++ ++
Orange, biru Biru (++) Biru (+) Orange (+++) Putih/bening Putih/bening
Jenis polymer
Apabila suatu plastik tidak diketahui polimernya, maka digunakan pengujian dengan menggunakan nyala api atau burning test. Burning test adala alah
sua suatu
bentuk
pengujian
yang
dapat
digunakan
untuk
mengid mengident entifi ifikasi kasi suatu suatu polim polimer er dari dari plastik plastik dengan dengan membak membakar ar plastik plastik tersebut pada nyala api. Yang termasuk dalam uji nyala adalah kemudahan nyala, waktu padam sendiri, bau atau aroma, warna nyala api, kelakuan bahan dan kemudian ditentukan jenis polimer dengan melihat tabel standar tentang tentang pengujian pengujian nyala api. Kelemahan Kelemahan uji bakar jika plastik dibakar hanya hanya mungki mungkin n diband dibanding ingkan kan antara antara warna warna api, api, dan leleha lelehanny nnyaa serta serta mudah mudah atau tidakn tidaknya ya terbak terbakar ar karena karena sifat sifat lainny lainnyaa seperti seperti bau sangat sangat bersifat subjektif. Berdasa Berdasarka rkan n tabel tabel pengam pengamata atan n di dapat dapat Sifat Sifat pembak pembakaran aran pada pada sampel kode E dan F memiliki kemiripan dari kemudahan menyala, bau dan dan warn warnaa nyal nyalaa api. api. Pada Pada sampe sampell deng dengan an kode kode B dan dan C memi memili liki ki kemiripan dari bau dan warna nyala api. Sedangkan pada sampel dengan kode A dan D memiliki kemiripan pada warna nyala api. Dari keseuruhan didapat didapat bahwa Kemudahan Kemudahan nyala dan kemudahan kemudahan padam sesuai dengan literature dan semua cocok dengan tabel cirri-ciri identifikasi kemasan plastik.
E. Permebilias uap dari plastik Plastik A
Waktu
Plastik B
Kontrol
silika di plastik
silika di gelas
1
61,9 gr
12,8 gr
70,2 gr
2
61,9 gr
12,9 gr
70,3 gr
3 4
61,9 gr 61,9 gr
12,9 gr 12,9 gr
70,3 gr 70,3 gr
5
61,9 gr
13,0 gr
70,3 gr
Kontrol
Plastik D Waktu 1 2 3 4 5
Kontrol
silika di plastik
silika di plastik
Plastik C silika di gelas
Kontrol
Plastik E silika di gelas
Kontrol
silika di plastik
silika di plastik
silika di gelas
Plastik F silika di gelas
Kontrol
silika di plastik
silika di gelas
Pada paraktikum kali ini digunakan silika gel sebagai indikator transfer massa uap air dimana silika gel tersebut dimasukan ke dalam beker glass dan kedalam plastik. Selain itu digunakan pula Plastik jenis PP dengan sampel Kode A. Silika gel bersifat menyerap uap air yang disebut absorpsi yang diawali oleh perluasan pergerakan sistem dari konsentrassi keseimbangan. Kemudian beker glass ditutup dengan plastik PP dan plastik PP yang telah diisi silika gel di sealer . Lalu beker glass yang telah ditutup oleh plastik dan plastik yang telah diisi silika gel dan di sealer diinkubasi diinkubasi selama 5 hari dan ditimbang ditimbang massanya Kemampuan bahan pengemas untuk melindungi produk yang dikemas adalah satu persyaratan penting untuk bahan pengemas. Untuk menjaga agar produk tetap renyah, maka bahan pengemas harus dapat melindungi produk dari uap air. Kemampuan bahan pengemas
untuk
melindungi
produk
yang
dikemas
dinyatakan
dengan
permeabilitas. Permeabilitas bahan pengemas adalah massa dari gas atau uap yang dapat di transfer per unit waktu, area, dan laju transfer massa uap air yang melewati kemasan dengan luas permukaan tertentu per hari untuk tebal dan suhu serta serta kelemb kelembaba aban n relatif relatif terten tertentu tu dan dinyat dinyataka akan n dalam dalam gram gram H2O/m H2O/m 2hari 2hari mmHg. Massa Massa sili silika ka gel gel yang yang dipe dipero role leh h dari dari beke bekerr glass glass yang yang yang yang ditu ditutu tup p menggunakan plastik jenis PP mulai hari ke-1 sampai hari ke-5 berturut-turut adalah 70,2 gr, 70,3 gr, 70,3 gr, 70,3 gr, dan 70,3 gr. Sedangkan Massa silika gel yang diperoleh yang dikemas dalam PP mulai hari ke-1 sampai hari ke-5 berturut-turut
adalah 12,8 gr, 12,9 gr, 12,9 gr, 12,9 gr, dan 13,0 gr. Dan pada kontrol mulai hari ke-1 sampai hari ke-5 berturut-turut adalah 61,9 gr, 61,9 gr, 61,9 gr, 61,9 gr, dan 61,9 gr. Selama waktu inkubasi dari hari hari ke-1 sampai hari ke-5 pada silika gel dalam beker glass yang ditutup dengan jenis plastik PP maupun pada plastik PP yang diisi dengan silika gel mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena adanya transfer massa uap air dari lingkungan ke silika gel. Prosesnya adalah udara dalam wadah plastik PP yang tertutuprapat terserap oleh silika gel sehingga tekanan udara lebih rendah daripada lingkungan. Berdasarkan beda tekanan tersebut, maka
massa dari silika gel terus bertambah akibat masuknya uap air dari lingkungan ke silika gel. Perhitungan permeabilitas: Tebal Kemasan = 0,08 mm Diameter Kemasan = 24,3 mm Luas Permukaan =
=
1 4 1 4
x π x D2
x 3,14 (24,3) 2
= 463,53465 Persamaan linear: y = bx + a X
Y
Hari
B e ra t
1
70,2 gr
2
70,3 gr
3
70,3 gr
4
70,3 gr
5
70,3 gr
Slope = 0,0684 gr H 2O / harix Permeabilitas =
Slope A(mm)
x
Tebal 1atm
= 1,180494274 x 10 -5 mm/hari mm2
atm KESIMPULAN
Plastik adalah suatu polimer tinggi yang dicetak dalam lembaranlembaran lembaran
yang mempunyaik mempunyaiketebalan etebalan berbeda-beda. berbeda-beda. Plastik
rantai-panja rantai-panjang ng
atom mengikat mengikat
satu
sama lain.
adalah polimer; polimer;
Rantai ini,memben ini,membentuk tuk
banyak unitmolekul berulang, atau"monomer". atau"monomer". PVC lebih tebal dan lebih berat dibandingkan dengan jenis plastik lain. Urut Urutan an plast plastik ik dari dari yang yang pali paling ng teba teball sampa sampaii yang yang pali paling ng tipi tipiss yait yaitu u PET PET (Polyethylene Terephthalate), PVC (Polyvinyl Chloride), PP (Polypropylene) 0,3, HDPE (High (High Density Polyethyl Polyethylene), ene), LDPE (Low Density Density Polyethyl Polyethylene), ene), dan PP (Polypropylene) 0,1. Sema Semaki kin n teba teball bera beratt plast plastik ik maka makaak akan an semak semakin in bera berat. t. Plast Plastik ik PET PET memiliki memiliki tebal, berat, berat, dan densitas yang lebih tinggi dibanding dibandingkan kan dengan jenis plastik yang lain. Kelemahan bahan kemasan plastik ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Penggu Penggunaa naan n plastik plastik sebaga sebagaii bahan bahan pengem pengemas as mempun mempunyai yai keungg keunggula ulan n dibanding bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplatis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. PVC cocok untuk mengemas produk yang banyak mengandung senyawa volatil (senyawa yang mudah menguap).
DAFTAR PUSTAKA
Anon Anonim im..
2010 2010.. Tran Transf sfer er Massa Massa Uap Air Air Mele Melewa wati ti Film Film Kema Kemasan san PE dan dan PP._________
Buckle, K.A., dkk. 1987. Ilmu Pangan. UI-Press . Jakarta. Mimi, Nurminah. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruhn Pengaruhnya ya terhadap terhadap Bahan yang dikemas. Avaibleat Avaibleat http://www .iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=173 (diakses tanggal 11 April 2013) Syarief.R., S. Santausa dan Isyana. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.