BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Etno Etnogr graf afii
meru merupa paka kan n
sala salah h
satu satu
dari dari
seki sekian an
pend pendek ekat atan an
dala dalam m penelitian
kualitatif . Dalam tradisi t radisi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, etnografi dikenal sebaga sebagaii salah salah satu satu tradis tradisii kualit kualitati atiff selain selain peneli penelitia tian n biogra biografi, fi, fenome fenomenol nologi ogi,, grounded research, research, dan studi kasus. Penelitian etnografi diidentikan dengan kerja antropologi, antropologi, dengan dasar selain sebagaifounding sebagai founding father , penentu cikal bakal lahirnya antropologi, juga karena karakter penelitian etnografi yang mengkaji secara alamiah individu dan masyarakat yang hidup dalam situasi budaya tertentu. Karena itupula etnografi dikenal sebagai naturalistic inquiry . Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. Peneliti Peneliti menguji menguji kelompok kelompok tersebut tersebut dan mempelaj mempelajari ari pola perilaku perilaku,, kebiasaa kebiasaan n dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai sebuah proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, sehingga sehingga peneliti peneliti memahami memahami betul betul bagaiman bagaimana a kehidupa kehidupan n kesehari keseharian an subjek subjek peneliti penelitian an tersebut (Participant (Participant observation, observation , life history , , yang kemudian diperdalam denganindepth dengan indepth interview terhadap terhadap masing!m masing!masin asing g individu individu dalam dalam kelompok kelompok tersebut. tersebut. Dengan Dengan demikian demikian penelitian etnografi menghendaki etnografer "peneliti # ($ mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, bahasa, dan interaksi dalam kelompok dalam dalam situasi budaya tertentu, (% memahami budaya atau aspek budaya dengan memaksimalkan observasi dan interpretasi perilaku manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya, (& menangkap secara penuh makna makna realitas realitas budaya budaya berdasar berdasarkan kan perspekti perspektiff subjek subjek peneliti penelitian an ketika ketika mengguna menggunakan kan simbol!simbol simbol!simbol tertentu dalam konteks budaya yang spesifik.
B. Rumusan Masalah
$.
'paka pakah h pen peng gerti ertia an pen penel eliitian tian etno tnografi rafi
%.
)aga )agaim iman ana a lan langk gkah ah!l !lan angk gkah ah pene peneli liti tian an etno etnogr graf afii
Desain Penelitian Etnografi Menurut Creswell, para ahli banyak menyatakan mengenai beragam jenis penelitian etnografi, namun Creswell sendiri membedakannya menjadi 3 bentuk yang paling popular yaitu Etnografi realis dan etnografi kritis. Penjelasannya sebagai berikut 1.
Etnografi realis Etnografi realis mengemukakan suatu kondisi objektif suatu kelompok dan laporannya biasa ditulis dalam bentuk sudut pandang sebagai orang ke3. !eorang etnografi realis menggambarkan fakta detail dan melaporkan apa yang diamati dan didengar dari partisipan kelompok dengan mempertahankan objekti"itas peneliti.
#. Etnografi !tudi kasus !tudi kasus merupakan jenis penting dari etnografi, meskipun berbeda dari etnografi dalam beberapa $ara penting. Peneliti studi kasus dapat fokus pada kejadian, a$ara, atau kegiatan yang melibatkan indi"idu, bukan hanya kelompok %!take, 1&&'(. )uga, ketika penulis studi kasus penelitian kelompok, mereka mungkin lebih tertarik untuk menggambarkan kegiatan kelompok bukannya mengidentifikasi pola perilaku bersa ma yang ditunjukkan oleh kelompok. Peneliti studi kasus $enderung untuk mengidentifikasi tema budaya pada awal studi, terutama salah satu dari antropologi*,mereka fokus pada eksplorasi +kasus+ yang sebenarnya %in, #--( se$ara mendalam. !ebuah studi kasus adalah eksplorasi mendalam tentang sistem yang dibatasi %misalnya, kegiatan, a$ara, proses, atau indi"idu( berdasarkan pengumpulan data luas %Creswell, #--/(. 0atasan berarti bahwa kasus ini dipisahkan untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau batasbatas fisik.
3. Etnografi kritis Dewasa ini populer juga etnografi kritis. Pendekatan etnografi kritis ini penelitian yang men$oba merespon isuisu sosial yang sedang berlangsung misalnya dalam masalah jenderemansipasi,
kekuasaan, status 2uo, ketidaksamaan hak, pemerataan dan
lain
sebagainya. )enis)enis etnografi lainnya diungkapkan oleh Denin, 1&&/* 4eCompte et al., 1&&3* 5an Maanan, 1&* Madison, #--' dalam Cresswel, #-1# .sebagai berikut 6 1. Etnografi kritis 6 objektif, etnografi ditulis se$ara ilmiah #.
Etnografi 7onfensional6 laporan mengenai pengalaman pekerjaan lapangan yang dilakukan etnografer.
3. !ejarah hidup 6 studi situasi seorang indi"idu dalam konteks budaya pada hidupnya 8. 9utoetnografi6 refleksi dari seseorang mengenai konteks budayanya sendiri. '. Mikroetnografi6 studi yang memfokuskan pada aspek khusus dari latar dan kelompok budaya. :. Etnografi studi kasus 6 analisis kasus dari seseorang, kejadian, kegiatan dalam perspektif budaya.
/. Etnografi kritis 6 studi pola bersamadari kelompok marginal dengan tujuan ad"okasi tentang isuisu kekuasaan dan otoritas .
Etnografi feminis6 studi mengenai perempuan dalam praktek budaya yang yang merasakan pengekangan akan hakhaknya.
&.
Etnografi postmodern6 suatu etnografi yang ditulis untuk menyatakan keprihatinan mengenai masalahmasalah sosial terutama mengenai kelompok marginal.
1-. Etnografi ;o"el6 kerja fiksi yang fokus pada aspek budaya kelompok
Prosedur Penelitian Etnografi
Menurut Creswell, walau tidak ada satu $ara saja dalam menititi etnografi namum se$ara umum prosedur penelitian etografi adalah sebagai berikut 6 1.
Menentukan apakah masalah penelitian ini adalah paling $o$ok didekati dengan studi etnogafi. !eperti telah kita bahas di atas bahwa etnografi menggambarkan suatu kelompok budaya dengan mengekloprasi keper$ayaan, bahasa dan perilaku %etnografi realis(* atau juga mengkritisi isuisu mengenai kekuasaan, perlawanan dan dominansi %etnografi kritis(.
#.
Mengidentifikasi dan menentukan lokasi dari kelompok budaya yang akan diteliti. 7elompok sebaiknya gabungan orangorang yang telah bersama dalam waktu yang panjang karena disini yang akan diteliti adalah pola perilaku, pikiran dan keper$ayaan yang dianut se$ara bersama.
3.
Pilihlah tema kultural atau isu yang yang akan dipelajari dari suatu kelompok.
8.
=entukan tipe etnografi yang $o$ok digunakan untuk memlajari konsep budaya tersebut. 9pakah etnografi realis ataukah etnografi kritis.
'.
7umpulkan informasi dari lapangan mengenai kehidupan kelompok tersebut. Data yang dikumpulkan bisa berupa pengamatan, pengukuran, sur"ei, wawan$ara, a nalisa konten, audio"isual,pemetaan dan penelitian jaringan. !etelah data terkumpul data tersebut dipilah pilah dan dianalisa.
:.
ang terakhir tentunya tulisan tentang gambaran atau potret menyeluruh dari kelompok budaya tersebut baik dari sudut pandang partisipan maupun dari sudut pandang peneliti itu sendiri. Peneliti etnografi se$ara umum mempunyai kesamaan dengan seseorang penjelajah yang men$oba memetakan suatu wilayah hutan belantara. Penjelajah memulai dengan suatu masalah umum, mengidentifikasi $iri$iri utama dari wilayah tersebut* peneliti etnografi ingin mendeskripsikan wilayah kultural. 7emudian penjelajah mulai mengumpulkan informasi, menapak berjalan pertama satu arah, kemudian barangkali menyelidiki rute tersebut, selanjutnya memulai penyelidikan satu arah baru. Pada penemuan sebuah danau di tengah sebuah hutan berpohonpohon besar, penjelajah mungkin berjalan mengelilinginya, kemudian berjalan melewati daerah yang sudah dikenal untuk mengukur jarak danau dari tepi hutan
tersebut. Penjelajah akan sering memba$a kompas, memeriksa arah matahari, membuat $atatan tentang tandatanda yang menonjol, dan menggunakan umpan balik dari setiap pengamatan untuk memodifikasi informasi awal. !etelah beberapa minggu penyelidikan, penjelajah mungkin mengalami kesulitan menjawab pertanyaan >9pa yang telah kamu temukan?@ !eperti seseorang peneliti etnografi, penjelajah men$ari untuk mendeskripsikan suatu area hutan belantara daripada berusaha menemukan sesuatu.
#.
1# langkah pengumpulan data penelitian Etnografi menurut !pradley dalam Cresweel sebagai berikut6 1. Menetapkan seorang informan. #.
Melakukan wawan$ara dengan informaninforman, yaitu wawan$ara mendalam untuk mengetahui tentang fenomena yang diteliti.
3.
Membuat $atatan etnografis melalui $atatan harian hasil wawan$ara %nama informan, tempat, waktu, tanggal, $atatan hasil wawan$ara dan $atatan refleksi(.
8. Mengajukan pertanyaan deskriptif, yaitu pertanyaan tentang fenomena budaya yang diteliti. '. Melakukan analisis wawan$ara etnografis, yaitu dengan membuat $atatan$atatan refleksi dan menghubungkannya dengan $atatan$atatan lainnya untuk memperoleh kesamaan, kategori sementara dan sebagainya. :.
Membuat analisis domain %diperoleh dari grand tour obser"ation( yaitu melalui uni"ersal semanti$ relationship.
/.
Mengajukan pertanyaan struktural, yaitu pertanyaan yang menyangkut keseluruhan dari analisis domain. Misalnya, apa saja jenis keseluruhan perkawinan di desa ini.
.
Membuat analisis taksonomis6 pada analisis ini sudah difokuskan pada fenomena budaya yang diteliti, jadi pada domain tertentu, misalnya pada domain fungsi %kawin sirri(. Pemenuhan hasrat seksual, menolong kesulitan ekonomi, pemenuhan aktualisasi diri. Masingmasing akan memiliki subfungsi yang akan berkembang sesuai dengan penelusuran wawan$ara dan dikategorikan sesuai dengan kesamaannya.
&.
Mengajukan pertanyaan kontras, yaitu pertanyaan untuk mengungkap adanya kontras di setiap elemen di dalam domain. Misalnya apakah ada yang berbeda pendapat dalam menanggapi fungsi kawin sirri tersebut.
1-. 9nalisis komponensial6 yang dibidik oleh analisis komponensial adalah adanya perbedaanperbedaan di setiap elemen dalam analisis domain. Melalui $ontrast 2uestions maka akan diperoleh dimensidimensi kontras di dalam setiap domain. Misalnya6 pemenuhan kebutuhan seksual "s bukan pemenuhan kebutuhan seksual dan sebagainya. 11. 9nalisis tema budaya, yaitu memahami tema budaya apa yang dominan dari suatu entitas budaya pada masyarakat. Dari setiap domain tersebut tentunya terdapat domain penting dan dominan, yang darinya dapat diketahui apa tema budaya yang ada di masyarakat tersebut. 1#. Menulis laporan etnografis, yaitu berperspektif personal "oi$e, bahasa informal, menerima kaidahkaidah bahasa kualitatif. Pengumpulan data etnografi dapat dilakukan dengan $ara obser"asi partisipan, 9nda akan mengamati akti"itas orang, karakteristik fisik situasi sosial, dan apa yang akan menjadi bagian dari temat kejadian. !elama pelaksanaan pekerjaan lapangan, apakah seseorang mempelajari sebuah desa suku tertentu untuk satu tahun atau pramugari pesawat udara untuk beberapa bulan, jenis obser"asi akan berubah. 9nda akan mulai dengan melakukan obser"asi akan berubah. 9nda akan mulai dengan melakukan obser"asi deskriptif se$ara umum, men$oba memperoleh suatu tinjuan terhadap situasi sosial dan yang terjadi di sana. 7emudian setelah perekaman dan analisis data awal 9nda, 9nda dapat mempersempit penelitian 9nda dan mulai melakukan obser"asi ulang di lapangan, 9nda akan mempersempit penyelidikan 9nda untuk melakukan obser"asi selektif. Balaupun obser"asi 9nda semakin terfokus, 9nda akan selalu melakukan obser"asi deskriptif umum hingga akhir studi lapangan 9nda. =iga jenis obser"asi ini berhubungan dengan tiga jenis pertanyaan etnografi. Instrumen Pengumpul dan Paparan Data Etnografi
!ebagaimana layaknya penelitian kualitatif yang mengedepankan naturalitik dalam mendapatkan data yang sifat deskriptif, maka penelitian etnografi juga memafaatkan teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian kualitatif pada umumnya, namun ada beberapa
teknik yang khas. 9dapun instrumen pengumpul data pada penelitian etnografi sebagai berikut6 1. Pertama, wawancara mendalam (indepth interview( merupakan serangkaian pertanyaan yang diajukan peneliti kepada subjek penelitian. Mengingat karakter etnografi yang naturalisti$, maka bentuk pertanyaan atau wawan$ara yang dilakukan merupakan pertanyaan terbuka dan sifatnya mengalir, meski demikian untuk menjaga fo$us penelitian ada baiknya seorang peneliti memiliki panduan wawan$ara yang sifatnya fleksibel. !etiap wawan$ara yang dilakukan, peneliti harus memperdalamnya dengan $ara membuat $atatan hasil wawan$ara dan obser"asi. 7arena itu, kegiatan wawan$ara akan selalu menghasilkan pertanyaan baru yang sifatnya memperdalam apa yang telah diterima dari subjek penelitan. Dalam konteks memperdalam data, proses wawan$ara dapat dilakukan se$ara spontan maupun teren$ana. #. Kedua, Observasi partisipan (participant observation). Antuk mengetahui se$ara detail langsung bagaimana budaya yang dimiliki indi"idu atau sekelompok masyarakat maka seorang peneliti eetnografi harus menjadi >orang dalam@. Menjadi >orang dalam@ akan memberi keuntungan peneliti dalam menghasilkan data yang sifatnya natural. Peneliti akan mengetahui dan memahami apa saja yang dilakukan subjek penelitian, prilaku keseharian, kebiasaan kebiasaan yang dilakukan keseharian, hingga pada pemahaman terhadap symbol simbol kehidupan subjek penelitian dalam keseharian yang bisa jadi orang lain tidak memahami apa sebenarnya symbol itu. Menjadi orang dalam memberikan akses yang luar biasa bagi peneliti untuk >menguak@semua hal tanpa sedikitpun halangan, karena subjek penelitian akan merasa kehadiran peneliti tak ubahnya sebagai bagian dari keluarganya, sehingga tidak ada keraguan dan hambatan bagi subjek untuk berperilaku alami, sebagaimana layaknya dia hidup dalam keseharian. ;amun demikian, menjadi orang dalam melalui kegiatan obser"asi partisipan tidak menjadikan peneliti larut hingga tidak bisa membedakan dirinya dengan diri subjek penelitian. Posisi inilah yang harus benarbenar dijaga dalam melakukan riset etnografi. 3. Ketiga, Diskusi kelompok terarah (Focus roup Discussion(, merupakan kegiatan diskusi bersama antara peneliti dengan subjek penelitian se$ara terarah. Dalam konteks ini sebenarnya kemampuan peneliti untuk menyajikan isu atau tema utama, mengemasnya dan kemudian mendiskusikan serta mengelola diskusi itu menjadi terarah dalam arti proses diskusi tetap berada dalam wilayah tema dan tidak terlalu melebar apalagi sampai menyertakan emosi subjek se$ara berlebihan menjadi kata kun$i dari proses D yang baik. Diskusi kelompok terarah ini bisa diawali dengan pemilihan anggota diskusi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti, ataupun dapat saja dilakukan dengan se$ara a$ak, namun tetap memperhatikan >kekuatan@ masingmasing peserta diskusi, mulai dari tingkat pendidikan, intelektualitas, pengalaman bahkan keseimbangan gender. Dengan penetapan ini, merupakan langkah untuk menghindari ketimpangan atau dominannya satu kelompok atau indi"idu dalam sebuah diskusi. 7emudian, dilanjutkan dengan tema yang akan diusung peneliti, dan diskusikan se$ara bersama. Proses inilah yang kemudian oleh peneliti di$atat se$ara rin$i untuk kemudian dijadikan dasar pijak untuk memperdalam dan memperkaya data etnografi.
8. Keempat, !e"arah hidup (#i$e histor%), merupakan $atatan panjang dan rin$i sejarah hidup subjek penelitian. Melalui $atatan sejarah hidup ini peneliti etnografi akan memahami se$ara detail apa saja yang menjadi kehidupan subjek penelitian dan fa$torfaktor yang mempengaruhinya termasuk budaya yang ada di lingkungannya. Catatan s ejarah hidup, menghendaki kemampuan peneliti untuk jeli dalam melihat setiap detail kehidupan seseorang, sehingga tergambar dengan jelas bagaimana >jalan@ kehidupan subjek penelitian dari lahir hingga dewasa sehingga terketemukan peristiwaperistiwa penting yang menjadi titik balik %turning point ( dalam sejarah kehidupan subjek penelitian. Meski hampir sama dengan pola autobiografi, namun terdapat perbedaan terutama pada upaya yang lebih kuat dalam penulisan untuk menghindari subjekti"itass penulis. '. Kelima, analisis dokumen (Document anal%sis(. 9nalisis dokumen diperlukan untuk menjawab pertanyaan menjadi terarah, disamping menambah pemahaman dan informasi penelitian. Mengingat dilokasi penelitian tidak semua memiliki dokumen yang tersedia, maka ada baiknya seorang peneliti mengajukan pertanyaan tentang informaninforman yang dapat membantu untuk memutuskan apa jenis dokumen yang mungkin tersedia. Dengan kata lain kebutuhan dokumen bergantung peneliti, namun peneliti harus menyadari keterbatas an dokumen, dan bisa jadi peneliti men$oba memahami dokumen yang tersedia, yang mungkin dapat membantu pemahaman. 0erbagai teknik pengumpulan data yang terpapar tersebut bisa digunakan peneliti se$ara bersamaan atau dipilih peneliti berdasarkan kebutuhan dan juga bergantung peneliti dalam memaksimalkan instrument tersebut. ang jelas, bagaimana upaya peneliti dalam mendapatkan dan menghasilkan data etnografi yang rin$i dan utuh. !etelah melakukan proses penggalian data dan menganalisisnya, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan peneliti adalah membuat laporan etnografi. 9da enam bentuk
laporan
etnografi
yang
dapat
disajikan
peneliti,
yaitu
6
%1( ethnocentric
descriptions adalah studi yang dibentuk dengan tidak menggunakan bahasa asli dan mengabaikan makna yang ada. Masyarakat dan $ara berperilaku dikarakteristikkan se$ara stereotipe* %#( social science descriptions digunakan untuk studi yang terfokus se$ara teoritis pada uji hipotesis* %3( standard ethnographies menggambarkan "ariasi luas yang ada pada penutur asli dan menjelaskan konsep asli. !tudi ini juga menyesuaikan kategori analitisnya pada budaya lain* %8(monolingual ethnographies, seorang anggota masyarakat yang dibudayakan menulis etnografi dalam bahasa aslinya. Etnografer se$ara hatihati membawa sistem semantis bahasanya dan menterjemahkan ke dalam bahasanya* %'( li$e histories adalah salah satu bentuk deskripsi yang menawarkan pemahaman terhadap budaya lain. Mereka yang melakukan studi ini akan mengamati se$ara mendetail kehidupan seseorang dan proses yang menunjukkan bagian penting dari budaya tersebut. !emua di$atat dalam bahasa asli, kemudian diterjemahkan dan disajikan dalam bentuk yang sama sesuai dengan pen$atatan* serta %:(ethnographicnovels.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
1. Penelitian etnografi adalah penelitian kualitatif yang melakukan studi terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat se$ara alami untuk mempelajari dan menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu dalam hal keper$ayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok tersebut. #.
Desaian etnografi yang sering digunakan adalah etnografi realis, studi kasus dan etnografi kritis.
3. 4angkahlangkah penelitian etnografi adalah sebagai berikut 6 a.
Menetapkan seorang informan.
b.
Melakukan wawan$ara dengan informaninforman, yaitu wawan$ara mendalam untuk mengetahui tentang fenomena yang diteliti.
$.
Membuat $atatan etnografis melalui $atatan harian hasil wawan$ara %nama informan, tempat, waktu, tanggal, $atatan hasil wawan$ara dan $atatan refleksi(.
d.
Mengajukan pertanyaan deskriptif, yaitu pertanyaan tentang fenomena budaya yang diteliti.
e.
Melakukan analisis wawan$ara etnografis, yaitu dengan membuat $atatan$atatan refleksi dan menghubungkannya dengan $atatan$atatan lainnya untuk memperoleh kesamaan, kategori sementara dan sebagainya.
f.
Membuat analisis domain %diperoleh dari grand tour obser"ation( yaitu melalui uni"ersal semanti$ relationship.
g.
Mengajukan pertanyaan struktural, yaitu pertanyaan yang menyangkut keseluruhan dari analisis domain. Misalnya, apa saja jenis keseluruhan perkawinan di desa ini.
h.
Membuat analisis taksonomis6 pada analisis ini sudah difokuskan pada fenomena budaya yang diteliti, jadi pada domain tertentu, misalnya pada domain fungsi %kawin sirri(. Pemenuhan hasrat seksual, menolong kesulitan ekonomi, pemenuhan aktualisasi diri. Masingmasing akan memiliki subfungsi yang akan berkembang sesuai dengan penelusuran wawan$ara dan dikategorikan sesuai dengan kesamaannya.
i.
Mengajukan pertanyaan kontras, yaitu pertanyaan untuk mengungkap adanya kontras di setiap elemen di dalam domain. Misalnya apakah ada yang berbeda pendapat dalam menanggapi fungsi kawin sirri tersebut.
j.
9nalisis komponensial6 yang dibidik oleh analisis komponensial adalah adanya perbedaan perbedaan di setiap elemen dalam analisis domain. Melalui $ontrast 2uestions maka akan diperoleh dimensidimensi kontras di dalam setiap domain. Misalnya6 pemenuhan kebutuhan seksual "s bukan pemenuhan kebutuhan seksual dan sebagainya.
k.
9nalisis tema budaya, yaitu memahami tema budaya apa yang dominan dari suatu entitas budaya pada masyarakat. Dari setiap domain tersebut tentunya terdapat domain penting dan dominan, yang darinya dapat diketahui apa tema budaya yang ada di masyarakat tersebut.
l.
Menulis laporan etnografis, yaitu berperspektif personal "oi$e, bahasa informal, menerima kaidahkaidah bahasa kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, )ohn B. #--/. &ualitative 'nuir% *esearch Design, Choosing +mong Five +pproch. California6 !age Publi$ations. Emir. #-11. etodologi Penelitian Pendidikan Kuantitati$ Kualitati$ .)akarta6 Fajarafindo.
Creswell, )ohn B.#-1#. -ducational research, Planning, Concucting and -valuating uantitative adn &ualitattive *esearch. University of Nebraska–Lincoln6 Pearson Publi$ations.