this document tell you about solusio plasntaDeskripsi lengkap
REBUNG BAB II UNTUK TINJAUAN PUSTAKA
tumor mediastinumDeskripsi lengkap
Sel TumbuhanFull description
cara penulisan tinjauan pustaka
Tipussszzz yeayFull description
Tinjauan Pustaka Pembuatan Wine dan Jenis Mikroba yang Bekerja Skala Industri
gigiDeskripsi lengkap
TINJAUAN PUSTAKA pancasilaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka menguraikan hasil-hasil karya ilmiah yang pernah dilakukan oleh sejumlah ilmuwan/penulis yang karyanya mempunyai kaitan dengan Proyek Akhir yang dilakukan. Pada terpecahkan
bagian
atau
ini
dijelaskan
masalah-masalah
belum
terjawab,
membandingkan
yang
dan
belum
mereferensi
solusi/pemecahan masalah kita dengan solusi lain melalui studi literatur yang mendalam. Mirip dengan bagian Latar Belakang Masalah, tujuan Tinjauan Pustaka adalah untuk meyakinkan pembaca tentang kelayakan (worthiness) proyek akhir yang akan dibuat. Perbedaannya adalah argumen-argumen pada latar belakang hanya dijelaskan secara umum, pada tinjauan pustaka argumen-argumen secara spesifik dibangun dalam konteks (domain) bidang/area ilmu pengetahuan. Terminologi-terminologi yang digunakan menunjuk konsep atau makna yang secara khas dikenali dalam bidang yang dimaksud. Perlu diperhatikan, sumber yang digunakan dalam bagian tinjauan
pustaka harus disebutkan secara eksplisit. Jangan pernah mengusulkan suatu gagasan dan menganggap gagasan tersebut baru tanpa pernah menelusuri dan membuktikan kebaruannya melalui studi literatur yang mendalam!!!.
Berikut ini adalah contoh tinjauan pustaka Penelitian yang pernah dilakukan berhubungan dengan teknologi jaringan komputer khususnya jaringan MPLS, kualitas layanan (QoS) dan traffic engineering antara lain adalah: 1) Dalam penelitiannya Omar (2008), melakukan analisa penerapan traffic
engineering pada jaringan non MPLS dan MPLS terutama pada operator Internet Service Provider (ISP). Setelah menganalisa secara komparatif throughput paket-paket protokol UDP dan TCP dari lapis transport terhadap jaringan non MPLS dan MPLS, hasilnya menunjukkan bagaimana jaringan MPLS yang menerapkan traffic engineering mampu meningkatkan kinerja jaringan backbone dan skalabilitas jaringan internet pada lingkungan beban trafik yang tinggi untuk beberapa macam aplikasi yang berbeda. Ternyata penerapan traffic engineering adalah merupakan keunggulan jaringan MPLS terhadap jaringan berbasis IP (non MPLS), karena proses routing menjadi lebih cepat dengan melakukan pendefinisian jalur khusus (router LSP) untuk pengiriman paket data. Router
LSP pada jaringan MPLS dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai jalur routing, sehingga utilisasi sumber-sumber jaringan lebih optimal dan pada gilirannya meningkatkan kinerja jaringan. 2) Dalam makalahnya di jurnal IEEE, Awduche (1999) menjelaskan tentang konsep, fungsi dan tantangan traffic engineering internet pada jaringan IP (non MPLS) dengan menggunakan beberapa model a.l: model overlay, model IP over ATM, model MPLS-TE. Selain itu didiskusikan pula aplikasi dan manfaat MPLS traffic engineering pada jaringan IP. Pada bagian penutup disimpulkan bahwa optimasi kinerja jaringan internet menggunakan teknologi jaringan MPLS dan peningkatan kualitas layanan (QoS) menggunakan differentiated services diperoleh berdasarkan pada model IP over ATM sebagai alternatif lain dari jaringan MPLS. 3) Rendy (2005) pada makalahnya di Seminar Nasional “Soft Computing, Intelligent Systems and Information Technology” (SIIT 2005), melakukan penelitian tentang Perancangan, Simulasi dan Analisa Kinerja Jaringan IP Melalui Teknologi MPLS. Penelitiannya sehubungan dengan perkembangan pesat jaringan internet dalam beberapa tahun terakhir ini yang ditandai dengan munculnya teknologi dan layanan-layanan baru menuntut pemakaian bandwidth secara efisien dan efektif. Hal ini ditempuh dengan meningkatkan kemampuan router untuk dapat membuat keputusan bahwa sebuah paket yang diterima akan dikirimkan dan diteruskan ke tujuan sesuai dengan header paket-nya. Dan ini diperoleh dengan memanfaatkan teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS). Dalam penelitiannya di lakukan kajian melalui simulasi terhadap kinerja jaringan IP melalui teknologi MPLS dengan melihat parameter Quality of Service (QoS) dan penyebab kongesti yang mungkin terjadi. Parameter kinerja yang diamati meliputi throughput, delay, paket loss dan hasilnya diperoleh peningkatan nilai throughput 40% dan penurunan delay 200% jika dibanding dengan teknologi non MPLS. Ternyata implementasi MPLS di jaringan dapat meminimalisasi efek kongesti yang terjadi dengan memanfaatkan bandwidth jaringan yang belum terpakai secara optimal. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian beberapa model simulasi menggunakan paket-paket protokol UDP dan TCP dari lapis transport, yaitu membandingkan unjuk-kerja protokol transport jaringan MPLS dan jaringan non MPLS agar diperoleh optimasi kualitas jaminan layanan (QoS) terutama bagi trafik layanan multimedia. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software simulasi jaringan, yaitu OPNET IT Guru Academic Version.