Contoh satuan acara penyuluhan (SAP) tumbuh kembang anak SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Ajaran : Keperawatan Jiwa Topik : Tumbuh Kembang Anak Sub Topik : Mengasuh dan Membimbing Anak Toddler Sasaran : Keluarga dengan anak toddler ( U sia 1 – 3 Tahun) Tempat : RT 05 / RW 07 Kelurahan Kayu Putih Jakarta Pusat Hari/Tanggal : Jumat, 12 Maret 1999 Waktu : Pk. 16.00 – 17.00 WIB ( 1 jam )
A. LATAR BELAKANG Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada masyarakat RT 05 / RW 07 Ke lurahan Kayu Putih Jakarta Pusat, kelompok mengadakan pendekatan kepada pejabat RT terkait (Ketua dan Sekretaris RT). Dar i pendekatan tersebut, sekretaris RT mengungkapkan bahwa masalah yang dominan pada RT 05 tersebut adalah masalah yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak balita. Survey yang dilakukan keesokan harinya pada 16 keluarga menemukan bahwa prosentase terbanyak anak balita adalah anak usia 1 – 3 tahun. Jika dikelompokkan dalam tahap perkembangan usia tersebut adalah usia toddler. Dari survey itu pula ditemukan banyak permasalahan dalam pembinaan tumbuh kembang o leh keluarga dengan anak toddler. Dengan data tersebut maka kelompok memutuskan untuk memberikan penyuluhan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler. B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Pada akhir proses penyuluhan keluarga dapat mengenal dan memahami cara mengasuh dan membimbing anak usia toddler. C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat : 1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing 2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak 3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun) D. SASARAN Keluarga dengan anak usia toddler dengan latar pendidikan yang berbeda (15 – 20 orang) E. MATERI ( Terlampir) 1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing 2. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak 3. Hakekat mengasuh dan membimbing anak 4. Mengasuh dan membimbing anak usia toddler 1 – 3 tahun F. METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab G. MEDIA 1. Flip Chart 2. Leaflet 3. Poster H. METODE EVALUASI 1. Keluarga dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing 2. Keluarga dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak 3. Keluarga dapat menjelaskan tentang hakekat mengasuh dan membimbing anak 4. Keluarga dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun) I. KEGIATAN PENYULUHAN
No.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audience
1.
10 Menit
Pembukaan
1. Memperhatikan
1. Sambutan dari Ketua RT sekaligus
2. Menjawab salam
membuka acara penyuluhan
4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun) D. SASARAN Keluarga dengan anak usia toddler dengan latar pendidikan yang berbeda (15 – 20 orang) E. MATERI ( Terlampir) 1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing 2. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak 3. Hakekat mengasuh dan membimbing anak 4. Mengasuh dan membimbing anak usia toddler 1 – 3 tahun F. METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab G. MEDIA 1. Flip Chart 2. Leaflet 3. Poster H. METODE EVALUASI 1. Keluarga dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing 2. Keluarga dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak 3. Keluarga dapat menjelaskan tentang hakekat mengasuh dan membimbing anak 4. Keluarga dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun) I. KEGIATAN PENYULUHAN
No.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audience
1.
10 Menit
Pembukaan
1. Memperhatikan
1. Sambutan dari Ketua RT sekaligus
2. Menjawab salam
membuka acara penyuluhan
2. Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam 3. Memperkenalkan diri 4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
3. Memperhatikan 4. Memperhatikan 5. Memperhatikan 6. Menerima dan membaca
5. Menyebutkan materi yang akan diberikan 6. Membagikan leaflet 2.
35 Menit
Pelaksanaan :
1. Memperhatikan
1. Menjelaskan mengapa anak perlu
2. Memperhatikan
diasuh dan dibimbing 2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak 3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak 4. Memberikan kesempatan pada
3. Memperhatikan 4. Bertanya dan mendengarkan jawaban 5. Memperhatikan 6. Bertanya dan mendengarkan jawaban
audience untuk bertanya dan memberikan jawaban atas pertanyaan 5. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 - 3 tahun) 6. Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya dan memberikan jawaban atas pertanyaan 3.
10 Menit
Evaluasi : 1. Meminta audience menjelaskan
1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
mengapa anak perlu diasuh dan
2. Menyebutkan tentang hal yang
dibimbing
perlu diperhatikan dalam mengasuh
2. Meminta audience menyebutkan
dan membimbing anak
tentang hal yang perlu diperhatikan
3. Menyebutkan tentang hakikat
dalam mengasuh dan membimbing
mengasuh dan membimbing anak
anak
4. Menjelaskan tentang mengasuh
3. Meminta audience menyebutkan
dan membimbing anak usia toddler
tentang hakikat mengasuh dan
(1 – 3 tahun)
membimbing anak 4. Meminta audience menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 - 3 tahun) 4.
5 Menit
Terminasi
1. Memperhatikan
1. Mengucapkan terimakasih atas
2. Membalas salam
perhatian yang diberikan 2. Mengucapkan salam penutup J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK Pembawa Acara : Zuraida Penyuluh : Rasdiana Zega : Suprayitno Observer : I Made Eka Santosa Konsumsi : Tjahjanti Kristyaningsih : Ecin Hendrayani Pembantu Umum : Maryono : Herliawati K. DAFTAR PUSTAKA Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Ke dokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991 Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC , Jakarta, 1995 Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company, Missouri, 1995 Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT Pustaka Antara, Jakarta, 1996
MATERI PENYULUHAN :
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (USIA 1 – 3 TAHUN)
MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari se gi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang m ahluk yang tadinya secara mutlak ber gantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya. Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak. 1. Faktor bawaan Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir : - Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, cerdas, bodoh, dll - Keadaan fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada yang berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mere ka masing-masing. 2. Faktor lingkungan Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau televisi. Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari anak, sehingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah yang positif. 3. Faktor status nutrisi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Kekurangan makanann yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Makan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat menyebabkan kegemukan. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko anak terserang penyakit. ASI juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit. Itu disebabkan karena ASI disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga mengandung berbagai macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai infeksi. Pemberian makanan empat sehat lima sempurna pada anak toddler sangat dianjurkan karena anak pada usia ini sangat membutuhkan energi untuk aktivitasnya. HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK - Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak - Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. - Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai. - Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia - Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam keluarga, juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. - Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN) Dengan bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah bisa berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri, dikuasai, dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan rasa otonomi diri. Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak akan dikuasai rasa malu, raguragu, dan pengekangan diri yang berlebihan. 1. Ciri dan tuntutan perkembangan Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya sendiri, sehingga ia se olah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya. Tak henti-hentinya ia berjalan kian kemari dengan perasaan senang dan puas, tangannya pun akan meraih segala sesuatu yang te rjangkau olehnya.
Anak pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau t idak ia kehendaki. Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari 2. Sikap orangtua - Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk melaksanakannya secara wajar dan rasional - Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri - Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti - Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau dengar - Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat lainnya - Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain, membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab. - Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya, namun jangan terlalu ketat - Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia makan bersama keluarga - Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak m au bermain balok-balok atau menggambar - Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara. Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan. Sebaliknya, dapat juga terjadi sikap melawan dan memberontak. 3. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini - Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
- Suka mengadat (ngambek/tempertantrum) - Tingkah laku kejam - Tingkah laku menentang dan keras kepala - Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap menyerang
SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang menjadi masalah kesehatan dimasyarakat sampai saat ini.dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal dan mata. Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.
II.
PENGANTAR
Bidang Studi
: Penyuluhan Komunitas
Topik
: Merokok
Subtopik
: Bahaya Merokok bagi kesehatan dan Lingkungan
Sasaran
: Sdr.”W”
Jam
: 15.30-15.50 WIB
Hari/Tanggal
: Sabtu, 18 desember 2010
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Rumah Sdr.”W”
III.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Sdr.“W” dapat mengerti tentang bahaya kebiasaan merokok.
IV.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Sdr.“W” akan dapat menjelaskan tentang: 1.
Pengertian merokok
2.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3.
Bahaya merokok
4.
Cara mengurangi efek jelek dari rokok
5.
Alasan menghindari merokok
6.
Cara mencegah merokok
7.
Kiat-kiat berhenti merokok
8.
Pengaruh rokok terhadap lingkungan
V.
MATERI
Terlampir
VI.
MEDIA
1.
Materi SAP
2.
Leaflet
VII.
1.
METODE
Penyuluhan
2.
Tanya jawab
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
1.
2 menit
Pembukaan :
Kegiatan Peserta
1. Memberi salam
Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Mendengarkan dan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
memperhatikan
yang akan disampaikan 2.
11 menit
Pelaksanaan : Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi : 1.
Pengertian merokok
2.
Zat-zat yang terkandung dalam
rokok 3.
Bahaya merokok
4.
Cara mengurangi efek jelek dari
rokok 5.
Alasan menghindarii merokok
6.
Cara mencegah merokok
7.
Kiat-kiat berhenti merokok
8.
pengaruh rokok terhadap
lingkungan
Menyimak dan memperhatikan
3.
5 menit
Evaluasi -Menyimpulkan inti penyuluhan
Menyimak dan mendengarkan
-Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan -membiri kesempastan kepada responden untuk bertanya -memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertantanyaan yang dilontarkan 4.
2 menit
Penutup -menyimpulkan materi yang telah disampaikan -menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yanga telah dibarikan kepada peserta -Mengucapkan salam
Menjawab salam
IX.
PENGESAHAN
Yogyakarta, Januari 2008 Sasaran
Pemberi Materi Penyuluhan
( Sdr. “W”)
X.
(Lutfie Rachmandhito)
EVALUASI
Metode Evaluasi Jenis Pertanyaan Jumlah Soal
: Diskusi dan Tanya jawab : Lisan : 2 soal
XI.
LAMPIRAN MATERI
a.
Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh. b.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok
1.Nikotin Nikotin itu sendiri apabila diisap akan me rangsang keluarnya hormone adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang me ngakibatkan naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan kebutuhan energi.
c.
Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
1.
Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll. 2.
Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat ret ina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara detail. 3.
Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
4.
Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terke na infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok. 5.
Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderitaCustaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
6.
Caries
Roko mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut m embentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat. 7.
Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas. 8.
Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas. 9.
Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak merokok. 10. Osteoporosis Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma. 11. Penyakit jantung Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara y ang sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke. 12. Tukak lambung Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan. 13. Diskolori jari-jari Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna coklat kekuningan. 14. Kanker uterus Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok me neyebabkan timbulnya masalah kezsuburan pada wanita dan ber bagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini.
15. Kerusakan sperma Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas banyak terjadi pada perokok. 16. Penyakit Buerger Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang mengakibatkan ter hambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.
d.
Cara mengurangi efek jelek dari rokok
1.
Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
2.
Jangan menghisap asap dalam-dalam
3.
Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai habis)
4.
Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
5.
Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.
e.
Alasan harus menghindari rokok
1.
Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
2.
Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
3.
Akan menghemat uang
4.
Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
5.
Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan dengan udara bersih.
f.
Cara mencegah merokok
1.
Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
2.
setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini agar dilakukan
setiap merokok dalam satu hari. 3.
Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4.
Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita menikmati
5.
Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh, istirahat, minum
dengan teman, dan sesudah makan? 6.
Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi tersebut diatas untuk
merubah kebiasaan merokok pada saat itu 7.
Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda
8.
Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
9.
Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan mendiskusikan masalah
menarik yang sedang terjadi 10. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku. g.
Kiat-kiat berhenti merokok
1.
Tidak membeli rokok
2.
Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau merokok
3.
Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar tidak merokok setiap
kali kita akan mulai merokok 4.
Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas dalam-dalam atau genggam
kepalan tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan merokok akan hilang. h.
Pengaruh rokok terhadap lingkungan
Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit yang berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap merokok adalah urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya erokok bukan merupakan urusan pribadi. Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori udara sekitar. Orang orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang merokok terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap udara yang penuh dikotori oleh asap rokoknya para perokok. Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan perokok, tetapi yang menghirup udara yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain. Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut k\mengkonsumsi rokok beserta zat -zat yang terkandung di dalamnya disebut perokok pasif. Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar, mengandung zat kimia yang lebih tinggi daripada asap yang dihirup oleh perokok sendiri. Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakniperokok pasif terutama bayi dan anak-anak. Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang menderita penyakit kardiovaskuler.
XII.
DAFTAR PUSTAKA
SAP ASMA
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan
: Penyakit ASMA
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Penyakit Asma Anak Sasaran
: Pengunjung / Keluarga klien
Target
: Pengunjung / Keluarga klien
Waktu
: 30 menit
Hari / Tanggal
: Rabu , 5 Januari 2010
Tempat
: Ruang 6
Penyuluh
: Mahasiswa Klompok 7 Sgd
Nama : I Putu Agus Indra Saputra
STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
Nim : 1002055
Kls : 1A
LATAR BELAKANG
Berdasarkan data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma dan 225 ribu penderita meninggal karena asma di seluruh dunia. Angka kejadian asma 80 % terjadi di negara berkembang akibat kemiskinan, kurangnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan fasilitas pengobatan. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat 20 persen untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak terkontrol dengan baik. Hasil penelitian International study on asthma and alergies in childhood pada tahun 2006, menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi gejala penyakit asma meningkat dari 4,2% menjadi 5,4%. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, namun dalam penggunaan obat-obat yang ada saat ini hanya berfungsi untuk menghilangkan gejala saja. Selama asma menyerang, saluran napas akan mengalami penyempitan dan mengisinya dengan cairan
lengket yang diproduksi oleh dinding bagian dalam yang menyebabkan jalan udara menyempit dan mengurangi aliran keluar masuknya udara ke paru-paru. Pada asma kambuhan sering menyebabkan gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-hari. Walaupun asma merupakan penyakit yang dikenal luas oleh masyarakat , namun penyakit ini kurang
begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari sebagian perawat dan masyarakat bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana serta mudah diobati dan pengelolaan utamanya dengan obatobatan asma khususnya bronkodilator.
Berbagai faktor menjadi sebab dari keadaan ini yaitu adanya kekurangan dalam hal pengetahuan tentang asma, kelaziman me lakukan diagnosis yang lengkap atau evaluasi sebelum terapi, sistematika dan pelaksanaan pengelolaan, upaya pencegahan dan penyuluhan, serta
pengelolaan asma. Untuk meningkatkanpengelolaan asma yang baik, hal-hal tersebut di atas harus dipahami dan dicarikan pemecahannya. Kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi timbulnya serangan asma, sehingga diperlukan penatalaksanaan lingkungan. Pengaturan rumah sehat yaitu ke adaan rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, saluran pembuangan air harus lancar, kamar tidur sebaiknya sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah (Husada, 2008). Banyak penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah sehingga pengetahuan te ntang cara hidup sehat, menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi belum diketahui dengan baik. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilai-nilai yang benar maupun salah, termasuk nilai kesehatan (Kusnoputranto, 2003). Dengan pengetahuan yang benar, didukung perilaku dan sikap untuk melaksanakan hidup sehat, serta didukung oleh pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat diharapkan dapat menurunkan kejadian diare di masyarakat khususnya pada balita. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan penyakit Asma pada anak, peserta penyuluhan diharapkan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian karena penyakit Asma dapat dicegah. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu : 1. Menjelaskan pengertian Asma 2. Menjelaskan Penyebab Asma 3. Menjelaskan pencegahan penyakit Asma 4. Menjelaskan Prinsip tatalaksana penderita Asma 5. Menjelaskan Tatalaksana penderita Asma di r umah 6. Mendemonstrasikan cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami METODE
Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab
MEDIA
Brousur KISI-KISI MATERI
1. Pengertian Penyakit Asma 2. Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma 3. Pencegahan penyakit Asma 4. Prinsip tatalaksana penderita Asma 5. Tatalaksana penderita Asma di rumah 6. Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami
PENGORGANISASIAN No
KEGIATAN
1.
Pendahuluan
- Menyampaikan salam - Menjelaskan tujuan - Apersepsi - Membalas salam - Memperhatikan - Memberikan respon 3 menit 2. Penyampaian materi a. Menjelaskan dan menguraikan materi ttg: -Pengertian Assma -Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma
RESPON KELUARGA
WAKTU
-Pencegahan penyakit Asma -Prinsip tatalaksana penderita Asma -Tatalaksana penderita Asma di rumah b.Mendemonstrasikan cara melakukan pencegahan awal c.Memberikan kesempatan pada peserta penyuluhan untuk ber tanya d.Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas - Memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dengan cermat - Menanyakan hal yang belum jelas - Memperhatikan jawaban penyuluh 20 menit 3. Penutup - Tanya jawab (Evaluasi) - Menyimpulkan hasil materi - kontrak waktu selanjutnya - Mengakhiri kegiatan (Salam)- Menanyakan hasil yang belum jelas dan menjawab pertanyaan - Menjawab salam penutup7 menit
SETTING TEMPAT
Letter I dengan penyaji di depan audience penyuluhan.
SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN
1. Pendahuluan 2. Penyampaian Materi
3. Penutup
METODE EVALUASI
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang : 1. Pengertian Penyakit Asma 2. Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma 3. Pencegahan penyakit Asma 4. Prinsip tatalaksana penderita Asma 5. Tatalaksana penderita Asma di rumah 6. Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami
REFERENSI
http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/08/askep-asthma-bronkhiale.html http://www.sabili.co.id/tibbun-nabawi/mengurangi-kekambuhan-asma http://www.scribd.com/doc/37547761/15272284-Final-Paper-Asma http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/154/asma http://manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/ http://rumahartikel.blogspot.com/2010/12/ramuan-tradisional-untuk-penderita-asma.html www.infoibu.com http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/173-penyakit-asma.html
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Penyakit Asma Asma berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”Asthma” yang berarti terengah-engah (Eng? ”panting”).
Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda. Pada saat serangan, yang te rjadi adalah menyempitnya jalan napas kita akibat dari pengerutan bronkus yang menyebabkan udara sulit keluar masuk paru. Penyebab dari asma belum sepenuhnya dimengerti. Namun faktor risiko yang dapat mencetuskan timbulnya asma adalah, allergen (zat yang menyebakan alergi), merokok, dan iritasi zat kimia. Asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat di control dengan tata laksana yang tepat. Gejala dan Tanda
Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik atau mengidimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya. Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu ber nafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngikngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang ber samaan, yaitu :
Peradangan (inflamasi) pada saluran nafas
Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)
Pengeluaran cairan mukus/lendir pekat secara berlebihan
Akibat dari tiga proses pada asma, maka pasien asma dapat mengalami kesukaran bernafas atau se sak yang disertai batuk dan mengi. Bentuk serangan akut asma m ulai dari batuk yang terus-menerus, kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada seperti tertekan, sert a nafas yang berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari. Ciri-ciri Asma Pada Anak - Batuk atau meninggi pada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman
- Ada riwayat alergi baik pada pasien atau ke luarga - Asma bisa juga karena adanya kelainan pada saluran pernafasan seperti halnya otot saluran nafas mengkerut, saluran lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental dan lengket. - Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada dan biru disekitar mulut serta susah berkata-kata. 2. Penyebab Asma
Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma. a. Faktor predisposisi • Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. 2.
Faktor presipitasi
1.
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. 2. Ingestan, yang masuk melalui mulut. Seperti : makanan dan obat-obatan. 3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. seperti : perhiasan, logam dan jam tangan. 2.
Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya ser angan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. 3.
Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma
yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati. 4.
Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti. 5.
Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Secara umum pencetusnya adalah:
Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan inflamasi/peradangan.
Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk.
Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya. o
Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
o
Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur,
Cuaca(panas / dingin ).
Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.
3 . Klasifikasi ASMA sbb : Derajat
Gejala
Gejala malamFaal paru
Intermiten
Gejala kurang dari 1x/minggu
AsimtomatikKurang dari 2 kali dalam sebulanAPE > 80%Mild persistan-Gejala lebih dari 1x/minggu tapi kurang dari 1x/hari -Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidurLebih dari 2 kali dalam sebulanAPE >80%Moderate persistan-Setiap hari, -serangan 2 kali/seminggu, bisa beraharihari. -menggunakan obat setiap hari -Aktivitas & tidur tergangguLebih 1 kali dalam semingguAPE 60-80% Severe persistan - gejala Kontinyu -Aktivitas terbatas -sering seranganSeringAPE <60%
Serangan Asma dikatakan mengancam jiwa jika kesadaran penderita sudah menurun. Napasnya juga pendek-pendek, dan bibir serta kuku penderita tampak kebiruan. Gejala lainnya adalah APE sudah tidak dapat diperiksa lagi. APE dihitung dengan alat bernama Peak Flow Meter untuk melihat fungsi paru penderita. Saat itu, dalam darah penderita juga terlihat kadar O2 yang menurun, sementara CO2 meningkat. 4. AKIBAT DAN TATALAKSANA ASMA Tata Laksana
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari faktor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan obat pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma Tindakan: - Pembekaman: pembekaman didahului dengan pijat refleksi secara umum, titik pembekaman yang dipilih adalah titik paru berhubungan dengan faktor sesak napasnya, titik jantung berhubungan kekuatan pembuluh darah dan titik hati berhubungan dengan alerginya. Pembekaman dilakukan 2 minggu sekali selama 3 bulan dilanjutkan sebulan sekali selama 6 bulan lalu 3 bulan sekali seterusnya.. - Fisioterapi untuk otot-otot bantu pernapasannya agar tercapai relaksasi yang optimal, dilakukan sekali sebulan.
-
Lakukan olah raga ringan teratur dengan porsi 3 X seminggu 30 menit. Sekarang sedang dipopulerkan
klub senam asthma. Senam asma bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan pasien dan membantu menjarangkan kekambuhan. -
Hindari asap rokok, terutama di ruangan tertutup. Hindari polusi udara dengan cara berangkatlah ke
kantor pagi-pagi sehingga lalu lintas belum padat dan polusi udara masih ringan. Bekerjalah lebih awal dan mintalah kompensasi dari pimpinan untuk pulang lebih cepat agar terhindar dari kemacetan dan polusi yang berat di sore hari. -
Bersihkanlah sumber-sumber debu yang biasanya ada di kipas angin, AC, kawat nyamuk, dan karpet
dan jangan memelihara binatang piaraan. Dengan tatalaksana yang tepat , penyakit asma dapat dikendalikan sehingga penderita dapat hidup secara normal, penata laksanaan terdiri dari 6 bagian: 1.Edukasi penderita 2.Menilai dan memonitor beratnya penyakit secara efektif dengan mengukur fungsi paru 3.Menghindari dan mengendalikan pencetus asma 4.Merencanakan pengobatan jangka panjang untuk pencegahan 5.Merencanakan pengobatan untuk serangan akut 6.Penanganan lanjut secara teratur 5. Pencegahan penyakit Asma
Asma memang tak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan. Untuk bisa mengendalikannya, kita harus memahami hal-halsebagai berikut: 1.Pahami Seluk Beluk Penyakit Asma Asma bisa terjadi pada semua golongan dan lapisan usia. Sayangnya, gangguan ini tak dapat dihilangkan sama sekali. Namun demikian, asma dapat dikendalikan. Seseor ang disebut penderita asma kalau ia sedang terserang asma atau kondisi asmanya tidak stabil sehingga memerlukan obat-obatan. Beda halnya dengan penyandang asma yang berarti sudah jarang terkena serangan (asma st abil) dan tidak lagi mengonsumsi obat-obatan. Tentu saja seorang penyandang bisa menjadi penderita kembali bila ia mengalami serangan akibat daya tahan tubuh yang menurun atau karena adanya faktor pencetus. fokus utama pengobatan asma bukan pada keluhan batuk atau sesak napasnya, tapi lebih pada peradangan atau inflamasinya. Dengan mengatasi inflamasi saluran napas maka derajat hiperreaktivitas saluran napas dapat terkontrol. Tak heran, bila pengobatan asma selalu dilakukan dalam jangka panjang, minimal 6 bulan, hingga yang bersangkutan dinyatakan stabil. 2. Kenali Berat Ringan Penyakit
Kita harus mengetahui klasifikasi atau derajat asma, sebelum melakukan tindakan yang lebih jauh. Derajat asma dapat dibagi berdasarkan frekuensi dan berat r ingan gejala yang terjadi. Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak dalam serangan.Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang kekambuhannya dalam 1 minggu kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan pencegahan. Namun, penderita asma dengan tipe persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan secara bertahap disesuaikan dengan klasifikasinya. 3. Hindari Faktor Pencetus Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya). Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obatobatan. Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor -faktor pencetus tersebut. 4.Gunakan Obat Yang Tepat sulit membuat kesimpulan progres pengobatan. Sebaliknya, pemeriksaan teratur akan memudahkan dokter melakukan evaluasi. Jika terdapat kemajuan, maka dosis obat pengontrol akan diturunkan hingga akhirnya tidak diperlukan lagi. Pemeriksaan ber henti saat kondisi penderita asma dinyatakan stabil. Yang dimaksud keadaan stabil adalah bila tidak ada lagi serangan, tidak ada lagi batuk malam hari, tidak ada lagi produksi lendir, dan aktivitas anak seperti berlari-lari tidak menimbulkan sesak. 5.Mengatasi Serangan Akut Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil: * Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan be rikan air putih hangat untuk diminum. * Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas. * Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat. Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya. Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran
napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana. 6.Tingkatkan Kebugaran Fisik Olahraga paling baik bagi anak penderita asma adalah berenang. Disamping melatih otot bantu napas, renang juga memberikan kelembapan udara ke dalam bronkus. Namun perlu diketahui, sebagian penderita asma bisa mendapat serangan setelah berolahraga. Akan tetapi o lahraga tetap dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi kerja otot pernapasan dan memperbaiki fungsi pertukaran oksigen dan alveolus ke pembuluh kapiler. Oleh karenanya, olahraga bagi penderita asma perlu disesuaikan dengan derajat berat ringan penyakitnya. Sebelum mengajak si kecil berolahraga, konsultasikan dengan dokter pulmonologi anak Anda. 7.Alat Terapi Inhalasi Anak Nebuliser jenis ultrasonik merupakan alat terapi inhalasi yang cocok bagi si kecil. Efektivitasnya, 20-30% obat akan masuk di saluran napas dan alveoli sedangkan 2-5% akan mengendap di mulut dan tenggorokan. Berkaitan dengan ini, terapi inhalasi bisa memiliki efek samping berupa iritasi mulut dan tenggorokan serta infeksi jamur di tenggorokan. Untuk mencegahnya, mintalah anak untuk berkumur setelah menggunakan obat. Alat terapi inhalasi lain yang dapat digunakan pada asma anak adalah: babyhaler dan volumatic. Pada anak yang lebih besar dapat digunakan MDI (metered dose inhaler) atau turbohaler. 6. Prinsip tatalaksana penderita Asma
Pengobatan pada penyakit asma perlu dibedakan antara pengobatan jangka panjang untuk pencegahan asma dan pengobatan untuk serangan asma akut. 1. Pengobatan Jangka Panjang Umumnya penderita baru datang ke dokter pada saat ada serangan asma. Tujuan dilakukannya pengobatan asma jangka panjang, yaitu: 1.mengendalikan gejala asma, termasuk se rangan pada malam hari (nocturnal), 2.mencegah eksaserbasi (serangan) asma dan kunjungan ke bagian awat darurat, 3.memelihara fungsi paru agar sedekat mungkin dengan nilai normal, 4.menjaga agar akivitas tetap normal, termasuk bermain dan berolah ra ga, 5.mengurangi ketidakhadiran di sekolah, 6.mencegah timbulnya efek samping pengobatan asma, 7.meminimalkan penggunaan agonis beta-2 (obat antiasma), dan
8.mencegah kematian karena asma. 2.
Pengobatan untuk serangan asma
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda Mencegah terjadinya asma dapat dilakukan mulai dari rumah dengan menjauhkan anak dari Alergen. seperti debu,serpih atau bulu binatang, spora jamur. Cuaca (panas / d ingin ). zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, perhiasan, logam dan jam tangan
Hal-hal yang perlu dicermati oleh penderita asma atau keluarganya sebagai berikut:
1.Kenali gejala-gejala makin memberatnya serangan asma, 2.Pada penderita asma persisten sedang sampai berat atau pernah me ngalami serangan asma akut yang berat, perlu memantau penyakitnya melalui peak flow meter (PFM). 3.Pada penderita asma perlu memiliki rencana pengobatan secara tertulis yang harus diikuti sewaktu mendapat serangan berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma persisten sedang sampai berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma berat. 4.Segera mencari pertolongan jika terjadi hal-hal berikut ini: a.Mendapat serangan asma berat, b.Pengobatan tidak cepat memberikan respons atau perbaikan hanya bertahan sebentar, c.Kondisi asma terus memburuk. 5.Menyimpan obat untuk mengatasi serangan asma akut, seperti tablet kortikosteroid, agonis betaaerosol, serta alat penunjang lainnya, seperti spacer dan nebulizer. 6. Bila terjadi gejala tak perlu panik, (ter utama pada anak), *minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum. * Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
* Jika tidak ada perbaikan, segera bawa penderita ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat Hal-hal yang dapat dilakukan di rumah jika terjadi serangan asma, sebagai berikut:
1.Dampingi penderita. Tenangkan dan berikan petunjuk posisi duduk atau posisi lain yang membuatnya nyaman. 2.Buka atau longgarkan pakaian yang mengganggu pernapasan. 3.Jika ada, berikan oksigen 1-2 ltr per menit. 4.Usahakan agar ruangan cukup mengandung oksigen, dengan membuka jendela atau ventilasi udara (tetapi penderita jangan sampai ter kena angin langsung). 5.Berikan obat sesuai dengan petunjuk dokter. 6.Dalam keadaan darurat (tidak ada obat), penderita dapat dipandu untuk menghirup uap air panas yang diberi garam dapur. 7.Berikan minum air hangat yang banyak agar lendir yang kental dapat cair dan mudah dikeluarkan. 8.Jika serangan sudah reda, gantilah pakaian yang basah oleh keringat. v
Mengobati masalah lain
Apabila diketemukan penderita asma disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan asma. 7. Cara pengobatan :
Sambil melanjutkan obat yang sekarang sudah biasa Anda minum, setidaknya untuk sementara, maka di anjurkan mencoba hal-hal di bawah ini. 1)
Pelajarilah makanan-makanan yang memicu kambuhnya asma Anda dan hindarilah. Apabila
banyak zat gizi yang memicunya maka perlu dilakukan desensitisasi dimana tubuh Anda dilatih makan sedikit-sedikit, tapi kontinyu bahan yang menyebabkan alergi tersebut sehingga lama-kelamaan tubuh akan terbiasa. Hal ini untuk menjaga agar Anda tidak terlalu banyak pantang makanan sehingga menjadi kekurangan zat gizi yang akan melemahkan daya tahan tubuh . Tapi untuk melakukan ini mintalah pertimbangan dokter Anda. 2) Obat yang biasa diberikan adalah: