Contoh pelaporan PPI
TAHUN 2015 (Maret - Juni) 1. PENDAHULUAN
Terjangkitnya infeksi nosokomial/HAIs atau sering disebut juga infeksi rumah sakit, artinya infeksi yang terjadi terj adi dirum dirumah ah sakit sakit.. Hal ini beri berimplik mplikasi asi sangat luas menimbulkan menimbulkan masal masalah ah bagi penderita penderita dan dapat merugikan nama baik rumah sakit. Sebagai sebuah penyakit yang berdiri sendiri (terlepas dari keterkaitan penyakit dasar) yang munul sebagai akibat tindakan medis dan asuhan kepera!atan yang dilakukan baik sesuai S"# atau pun tidak, maka infe infeksi ksi nosok nosokomia omiall dapat mempe mempengar ngaruhi uhi morbi morbidita ditas s dan mort mortalit alitas as penya penyakit kit dasar dasar.. Aki Akibat bat lain adalah hari ra!at yang lebih panjang dan itu berarti perlu adanya tambahan biaya sedangkan bagi rumah sakit dapat memberikan kesan kurang baik terhadap penegahan infeksi yang merupakan indikator keselamatan pasien rumah sakit. 2. PENGORGANISASIAN
"ada tahun ini "engo "engorgani rganisasia sasian n ada perubahan perubahan yait yaitu u ""I$ ""I$S S berbentuk "anitia "anitia "enegahan "enegahan dan "engendali "eng endalian an Infek Infeksi si $umah Sakit, terd terdiri iri dari berba berbagai gai unit terka terkait it yang berta bertanggung nggung ja!ab kepada %irektur &edik &edik dan 'epera!atan. 'emudian untuk operasional, ada Tim "enegahan "enegahan dan "engendalian Infeksi Infek si $umah Saki Sakitt yang terdiri dari unsur pera! pera!at at (IPC (IPCN N =Inf =Infecti ection on preve prevention ntion control nurse dan IPCLN= Infection prevention control link nurse) erdasarkan S' %irektur tama $umah Sakit Syafira *o+ '".-./-/0 Tentang Te ntang "embentukan "anitia "enegahan dan "engendalian Infeksi (""I) (""I) $umah Sakit Syafira tanggal maret 0 ""I$S mempunyai peran peran penting dalam rangka memberikan pelayanan pelayanan prima terhadap pasien, baik langsung ataupun tidak langsung. &emberi pengertian dan tambahan !a!asan terhadap pasien dan pengunjung pengu njungnya nya tent tentang ang perke perkembang mbangan an penya penyakit kit dan kuman seti setidakny daknya a akan mempengaruhi mempengaruhi ting tingkat kat kesembuhan pasien. 'endala yang dihadapi + %alam perjalan kinerjanya ""I$S masih menghadapi beberapa kendala antar lain belum ditetapkannya I"1* yang fulltime sehingga banyak hal yang tidak tergarap antara lainnya pembuatan re2isi protap, panduan, pedoman, dan beberapa beberapa kerjasama yang semestinya semestinya di lakukan lakukan dengan unit lainnya lainnya menjadi tidak dapat dilakukan ontohnya ontohnya mendisain sebuah ruangan seharusnya seharusnya melibatkan unsur ""I$S ""I$S untuk memberikan masukan kepada tim/unit tim/unit /pihak yang melaksanakan pembangunan sehingga sesuai atau paling ti paling tidak dak men mendek dekati ati kai kaidah dah "" ""II Se Setid tidakny aknya a "" ""II mem member berika ikan n mas masuka ukan n ten tentan tang g 3e 3enti ntilas lasii unt untuk uk sehingga turn o2er udara diruangan menjadi seimbang, penahayaan, dan lain4lain. Harapan4harapan "engorgani "eng organisasia sasian n ""I$ ""I$S S kedep kedepan an bisa memb memberika erikan n kontr kontribusi ibusi yang baik untu untuk k penin peningkata gkatan n mutu layanan di $S Syafira dan bisa berkolaborasi dengan unit yang lain untuk kemajuan $S syafira dan akhirnya berpartisipasi dalam dalam me!ujudkan mayarakat Indonesia yang berkualitas, Sehat Sehat dan &andiri sehingga usia harapan hidup akan lebih baik.
Analisa Tabel . Table diatas adalah data dari ruangan ra!at inap yang diakumulasikan dan dibagi jumlahnya per item di kalikan . Telah ditetapkan yaitu diba!ah 5 jika kita melihat pelayanan S"& 'emenkes tahun untuk angka infeksi tidak boleh lebih dari ,05 ah!a pada table tersebut terlihat angka infeksi yang paling tinggi adalah akibat tusukan jarum infuse/ I3 1atheter yaitu menapai .65 disusul infeksi luka operasi .7 5, deubitus ,05 pneumoni sebesar .85, infeksi saluran kemih .95. Adapun selanjutnya infeksi luka :S% sebanyak , 5, dan angka sepsis belum pernah dilaporkan, sehingga angka tersebut kami anggap nihil. ila kita lihat angka di setiap bulannya maka pada bulan ;uni < adalah angka yang paling tinggi dan terburuk pada 0 tahun terakhir, dan ini dipiu dari angka plhebitis yang menapai 7.5.
No
Bulan
Insiden rate
&aret
.695
April
.=5
<
&ei
.7%
9
;uni
0.7=5 Rata-rata
2.71
Tabel selengkapnya pada lampiran $umus untuk mendapatkan iniden rate+ kejadian infeksi kasus baru > 5 Semua pasien yang berpotensi terinfeksi $umus untuk mendapatkan angka rata4rata ;umlah kejadian infeksi kasus baru > 5 Semua pasien yang dira!at hidup/mati ila kita lihat satu persatu dari data yang terkumpul , phlebitis adalah angka yang paling tinggi yaitu .65 sehingga memiu peningkatan angka infeksi. 'emungkinan penyebabnya adalah ? . %isinfeksi yang tidak ade@uat. . <. 9.
"rosedur yang tidak dijalankan dengan baik saat pemasangan I3 1atheter. ingkungan terkontaminasi kuman. 'epatuhan ui tangan petugas saat sebelum melaksanakan tindakan a septi rendah, meskipun belum ada data yang kuat untuk kepatuhan ui tangan.
masih sangat
0. "era!atan luka / punture site yang tidak ade@uate 7. "enggunaan I3 line B < hari di satu tempat. Infeksi luka operasi (I#) sebesar .75 berarti jika terdapat pasien maka akan terjadi infeksi sebanyak 7 orang atau 7/mil. "neumonia menunjukan angka .85 ,<95 angka ini munul dengan pembanding tirah baring lama sedangkan pasa pemasangan 2entilator di I1 kemudian terjadi pneumonia.
infeksi akibat pemasangan atheter urin ,9 5 ini menunjukan, perlu diingatkan kembali bah!a prosedur pemasangan dan prosedur ui tangan harus sudah terbiasa. !. "EGIA#AN $ANG SUDAH DILA"SANA"AN
.
'ampanye 1ui tangan (hand Hygiene ampain) Adalah masih menjadi sasaran a!al untuk pengendalian infeksi pada tanggal = dan &ei < telah dilaksanakan kegitan pelatihan ui tangan yang diikuti oleh seluruh unsur karya!an mulai dari direktur utama, direktur dan stafnya, para dokter, farmasi, laboratorium, pera!at, radiolagi, bag umum, seuriti, dan tidak terkeuali leaning ser2ise. &eskipun pada akhirnya peserta yang mengikuti pelatihan dunyatakan lulus namun pada proses obser2asi dilapangan terdapat i. 87,= 5 sudah mengikuti pelatihan ii. 8. 5 menui tangan dengan benar iii. . 5 menui tangan salah iv. .<7 5 menui tangan dengan tahapan yang terle!at v. vi.
.9 5 menui tangan dengan tahapan yang melompat %an ada <.< 5 (79) orang belum mengikuti pelatihan, akan disusulkan
pelatihannya. . 'egiatan sosialisasi dan orientasi ""I$S bagi karya!an baru . "ada 7 April 0 melaksanakan kegiatan orientasi pada karya!an baru . "ada April 0 kami melakukan kegitan sosialisasi kepada teman4teman pera!at di ruang bersamaan dg diklat kepera!atan <. C2aluasi "rogram %ari 'egiatan "okok "rogram "rogram kepada pasien dan pengunjung rumah sakit+ "rogram pendidikan dan pelatihan kepada pasein dan penunggunya belum dilaksanakan seara berkesinambungan. Sosialisasi tentang pengendalian infeksi masih sangat minim dilakukan, memberikan informasi tentang pengendalian infeksi kepada pengunjung menjadi bagian yang ukup penting untuk bisa terkendalinya infeksi nosokomial (HAIs) "rogram pendidikan kepada petugas sedikit demi sedikit sudah berjalan, orientasi petugas/karya!an baru, sudah dilaksanakan meskipun belum sepenuhnya. ntuk tahap a!al program sudah dilaksanakan kegiatan pelatihan ui tangan. "rogram immunisasi belum dapat dilaksanakan pada bulan ini karena terbentur dengan anggaran, demikian juga dengan immunisasi bagi petugas/karya!an yang renananya akan dilakukan immunisasi Hep. eberapa pelatihan tindakan in2asif, penanganan pasien infeksius dan pelatihan sterilisasi bagi petugas 1SS% belum dapat dilaksanakan karena terbentur dengan anggaran untuk mengikuti pelatihan 1SS%. ntuk Sur2ey dapat terlaksana seara rutin untuk melihat mutu pelayanan ditinjau dari beberapa angka infeksi yang antara lain IS', I#, pneumania, tusukan jarum infus, sepsis, dan angka infeksi pada pemasangan :S%. Terkait dengan program penyehatan lingkungan dirasakan masih perlu banyak koreksi 9.
Tata hubungan kerja Sampai saat ini ada hal yang perlu kita koreksi bersama, yaitu tentang pelaksanaan pembangunan, yang belum pernah meminta masukan kepada ""I tentang bagimana tinjauan ""I dengan pembangunan yang ada ? ontohnya bangunan I1 sangat mengabaikan pentingnya petukaran udara seara alamiah, begitu
juga bangunan $adiologi yang baru dibuka banyak ruangan yang tidak ada 2entilasinya sehingga perputaran udara menjadi sangat minimal. Selain itu juga disyaratkan untuk menutup area yang sedang dibanagun /direno2asi terkait dengan menjaga /meminimalisir kontaminasi udara dari debu, sehingga protap yang dibuat belum tersosialisasi dengan baik. %. PENGGUNAAN AN#I &I"ROBA
"enggunaan antibiotika dan antimikroba di $S Syafira belum ada standarisasi / formularium yang disepakati. "ada umumnya antimikroba yang digunakan adalah sepalosforin generasi III, karena dokter lebih mengutamakan kesembuhan pasiennya dengan ara pemberian antimikroba yang diperaya. Sepalosporin gen III adalah antimikroba yang banyak dipilih, kemudian golongan @uinolon dan gol penisilin adalah pilihan ke <. ah!a pemetaan kuman di $S Syafira belum pernah dilakukan dimana hasil peta kuman dapat digunakan untuk keperluan penggunaan antibiotika dan antimikroba yang !ajar. 'arena biaya untuk peta kuman ukup mahal maka boleh juga disepakati berdasarkan empiris yang dikumpulkan oleh praktisi disepakati dan diusulkan menjadi standar / formularium yang berlaku, sehingga antibiotika di $S Syafira dapat di kendalikan. Hal ini diperlukan karena pada umumnya kuman akan bermutasi menjadi resisten ketika terpapar, dan sedikit demi sedikit kuman akan membuat pertahan dirinya dengan bermutasi dan akhirnya kuman resisten. '. PE&BA#ASAN PENGUN(UNG Sampai saat ini bila kita perhatikan pembatasan !aktu berkunjung masih belum terlaksana. "embatasan pengunjung selain !aktu juga pada anak4anak diba!ah tahun masih banyak yang lolos. %iruang ra!at inap belum bisa dilaksanakan pembatasan pengunjung, sehingga terkadang ruangan menjadi penuh dan pengap, sehingga tidak salah jika ruang ra!at inap seara keseluruhan menjadi ruangan yang memberikan kontribusi meningkatnya angka infeksi. ;uga diruangan lain yang seharusnya menjadi ruangan )isolasi* digunakan juga oleh keluarga pasein untuk tidur dan menunggu pasien diruangan yang sama/diruang ra!at. Sehingga sudah sering ditemukan yang dulunya menunggu pasien sekarang menjadi pasien. +. LAPORAN PENGU(IAN BBL" (A"AR#A
"ada tanggal = &ei < telah dilakukan uji bakteri udara. %isemua ruangan terdapat jamur "ada pemeriksaan usap linen di kamar bedah terdapat aillus sp pada baju oprasi "emeriksaan air bersih liform memenuhi standar yang dipersyaratkan, sehingga kualitas air masih baik. "ada pemeriksaan usap alat dapur, jumlah kuman pada nampan, mangkok, pisin lauk, piring, dan plato semua terdapat kuman diatas ambang batas yang dipersyaratkan. =(Tujuh) orang yang diperiksa retal s!ab semuanya negatif "ada nasi putih, pepes ayam, sayur sop oyong, tempe baem terdapat esherihia oli D,E dan angka yang dipersyaratkan . %ari hasil pemeriksaan udara dan usap alat dan makanan maka kita dapat mengantisipasi beberapa hal antara lain tidak terjadi !abah diare di rumah sakit.
7. BEBERAPA ,A#A#AN PELA"SANAAN "EGIA#AN DI O" #ER"AI# DENGAN PPI
. 'etika kita masuk ke #' di area 'otor kita !ajib melepaskan alas kali / sepatu yang berasal dari luar #k, akan tetapi kursi roda / brandar dari luar bisa masuk sampai ke ruang tindakan. . elum adanya petunjuk / batas yang memisahkan area4area di #', termasuk area pasien preoprasi dan post operasi, sehingga kedepan masuk dan keluar pasien dari pintu yang berbeda.
. "ESI&PULAN DAN RE"O&ENDASI 1. "esi/ulan
Angka Infeksi rumah sakit / HAIs, di $S Syafira masih terlalu tinggi dan perlu pengendalian yang lebih intensif, jadi rata4rata dalam 7 bulan terakhir .=5. "erlu dilakukan langkah4langkah yang kongkrit untuk pengendalian infeksi ini sehingga manfaat pelatihan ui tangan masih sangat rendah korelasinya untuk pengendalian infeksi. 2. Re0oendasi ) "erlu adanya pelatihan / $efresh untuk pemasangan I3 1hateter, dan pelatihan penangan pasien menular. ) 'epada 'omite &edik segera membuat usulan penggunaan antibioti dan antimikroba yang !ajar, bila belum mungkin dilaksanakan peta kuman maka boleh kita buat seara empiris. <) "engumpulan data / pelaporan harus sesuai dengan kejadiannya dan harus dipahami kapan kita laporkan sebagai infeksi, sehingga tidak ada yang ditutupi atau bahkan dilebihkan. 9) "erlu pemahaman semua pihak tentang pembatasan kunjungan dimana !aktu belum terkontrol dan anak4anak diba!ah tahun masih banyak yang masuk keruangan ra!at inap. 0) "erlu difikirkan ara e2akuasi pasien dengan kursi roda yang masuk dan keluar #', karena bila diperhatikan sepatu petugas harus dilepas, sementara kursi roda masuk dengan frek!ensinya ukup tinggi. Sebaiknya juga diatur pasien pre d an postop tidak satu pintu. 7) ;ika memungkinkan nantinya didekat pintu #' dapat dipasang plang / pembatas untuk brankar / kursi roda agar tidak dapat masuk sampai kedalam, hanya sampai pintu #' saja. =) 'edepan mungkin dapat disediakan tisu to!el untuk mengeringkan tangan setelah menui tangan / hand !ashing, karena mengeringkan tangan sudah tidak direkomendasikan dengan menggunakan handuk yang sehari ganti. 8) %ukungan manajemen yang berkesinambungan sangat dibutuhkan untuk pelayanan yang baik dan berkualitas. !. Penutu/ %emikian laporan ini di buat mudah4mudahan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk beberapa kebijakan yang menyangkut ""I$S, tentunya untuk kemajuan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan yang bermutu, dan turut be rkontribusi untuk meniptakan masyarakat yang sehat dan mandiri.
""I$S. $S.SFAGI$A "C'A*A$ 'CTA
Dr. ASRIAL.S/PD
*ip. 6=97<6