CASE
CEPHALGIA
Pembimbing :
Dr. Chynthia Sahetapy, SpS Disusun oleh : Dian Kusumadewi 06 – 113
KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI
PERIODE 2 APRIL 2011 – 30 APRIL 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
1
NYERI KEPALA / CEPHALGIA
I. PENDAHULUAN
Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit kepala. Nyeri kepala (headache) merupakan keluhan neurologik dengan berbagai macam penyebab baik yang bersifat intrakranial maupun ekstrakranial, termasuk diantaranya kelainan kelainan emosional emosional,, cedera cedera kepala, kepala, migraine, migraine, demam, demam, kelainan kelainan vascular vascular intrakran intrakranial, ial, penyakit gigi, massa intrakranial, penyakit-penyakit penyakit-penyakit pada mata telinga atau hidung.
(1,2)
dan alasan yang paling sering seorang pasien pergi ke dokter. Nyeri kepada tersebut digambarkan bermacam-macam ada yang tumpul, tajam, seperti kilat, berdenyutnya dan lain-lain. Nyeri kepala itu sendiri merupakan keadaan akut yang merupakan manifestasi dari keadaan lainnya. sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala tanpa penyebab yang jelas. Sakit kepala banyak yang berhubungan dengan kelainan di mata,hidun mata,hidung, g, tenggorok tenggorokan, an, gigi dan telinga. telinga. Tekanan Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan menyebabkan perasaan berdenyut di kepala, tetapi tekanan darah tinggi jarang menyebabkan sakit kepala menahun Biasanya dokter bisa menentukan penyebab sakit kepala dari riwayat kesehatan penderita dan hasil pemeriksaan fisik. Kadang dilakukan pemeriksaan darah untuk menentukan penyebabnya. Pungsi lumbal (peng (pengamb ambila ilan n sejuml sejumlah ah kecil kecil cairan cairan dari dari kolumna kolumna spinalis spinalis untu untuk k
dipe diperi riks ksaa
diba dibawa wah h
mikr mikros osko kop) p) dila dilaku kuka kan n
jika jika didu diduga ga
meningitis). penyebabnya adalah suatu suatu infeksi (misalnya meningitis). Hanya sebagian kecil sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak, cedera otak atau berkurangnya oksigen ke otak. Jika diduga suatu tumor, stroke atau kelainan otak lainnya, maka dilakukan pemeriksaan ct scan atau mri. mri.
I.1 DEFINISI 2
Dapat dikatakan sebagai rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada daerah atas kepala memanjang dari orbital sampai ke daerah belakang kepala (area oksipital dan sebagian daerah tengkuk). Nyeri kepala adalah nyeri yang berlokasi di atas garis orbitomeatal. orbitomeatal. Pendapat lain mengatakan nyeri atau perasaan tidak enak diantara daerah orbital dan oksipital yang muncul dari struktur nyeri yang sensitif.
II. II. ET ETIO IOLO LOGI GI
Nyeri kepala penyebabnya penyebabnya multifaktoria multifaktorial, l, seperti seperti kelainan emosional, emosional, cede cedera ra kepal kepala, a, migr migrai aine, ne, demam demam,, kela kelaina inan n vaskul vaskuler er intr intrakr akrani anial al otot, otot, mass massaa intrakranial, penyakit mata, telinga /hidung.
III. GAMBARA GAMBARAN N KLINIK III.1 Lokasi nyeri Nyeri yang berasal dari bangunan intrakranial tidak dirasakan didalam rongga tengkorak melainkan akan diproyeksikan ke permukaan dan dirasakan di daerah distribusi saraf yang bersangkutan. Nyeri yang berasal dari dua pertiga bagian depan kranium, di fosa kranium tengah dan depan, depan, serta serta di supratentoriu supratentorium m serebeli serebeli dirasakan dirasakan di daerah front frontal, al, pariet parietal al di dalam dalam atau atau belaka belakang ng bola bola mata mata dan tempor temporal al bawah. bawah. Nyeri Nyeri ini disalurkan melalui cabang pertama nervus Trigeminus.
(1,5)
Nyeri yang berasal dari bangunan bangunan di infratentoriu infratentorium m serebeli di fosa posterior posterior (misalnya (misalnya di serebelum) serebelum) biasanya diproyeksikan ke belakang telinga, di atas persendian serviko-oksip serviko-oksipital ital atau dibagian dibagian atas kuduk. kuduk. Nervi kraniales IX dan X dan saraf spinal C1, C2 dan C3 berperan untuk perasaan di bagian infratentorial. Bangunan peka nyeri ini terlibat melalui berbagai cara yaitu oleh peradangan, traksi, kontraksi otot dan dilatasi pembuluh darah. (1) Nyeri yang berhubungan dengan penyakit mata, telinga & hidung cenderung di fron fronta tall pada pada perm permul ulaa aann nnya. ya. Nyer Nyerii kepa kepala la yang yang bert bertam amba bah h heba hebatt menu menunj njuk ukkan kan kemungkinan massa intrakranial yang membesar (hematoma subdural, anerysma)
3
III.2 Lamanya nyeri kepala Lamanya nyeri kepala bervariasi, pada nyeri kepala tekanan (pressure headache) disebabkan oleh ketegangan emosional dapat berlangsung berhari-hari atau bermingguminggu. Pada penderita migraine ne dirasa dirasakan kan nyeri nyeri kepala kepala paroks paroksism ismal, al, singka singkatt & penderita migrai melumpuhkan, berlansung kurang dari 30 menit.
III.3 Berulangnya nyeri kepala Berulangnya nyeri kepala suatu fenomena yang telah diketahui. Pada wanita yang mender menderita ita migran migranee akan akan mendap mendapat at serang serangan an berula berulang ng ketika ketika sedang sedang menstr menstruas uasi. i. Sedangkan Sedangkan nyeri kepala kepala yang berhubungan berhubungan dengan gangguan gangguan hidung akan berulang berulang apabila sering terjadi infeksi traktus respiratorius atas yang sering ditemukan.
IV. PATOGENES PATOGENESIS IS Menurut H.G.Wolf terdapat 6 mekanisme dasar yang menimbulkan nyeri kepala yang berasal dari sumber intrakranial
(2).
1. Tarikan Tarikan pada vena vena yang yang berjalan berjalan ke sinus sinus venos venosus us dari permuk permukaan aan otak otak dan pergeseran sinus-sinus sinus-sinus venosus utama. 2. Tarika Tarikan n pada pada A. Mening Meningea ea media media 3. Tarikan Tarikan pada pembul pembuluh-pe uh-pembul mbuluh uh arteri arteri besar besar di otak otak atau tarikan tarikan pada pada cabang-cabangnya. 4. Distensi Distensi dan dilata dilatasi si pembuluh-pe pembuluh-pembul mbuluh uh nadi intrakran intrakranial ial (A.Frontal (A.Frontalis, is, A. Temporalis, A. Discipitalies) 5. Inflamasi Inflamasi pada pada atau sekitar sekitar struktu strukturr kepala yang yang peka terhadap terhadap nyeri nyeri meliputi meliputi kulit kepala, periosteum, (m. frontalis, Ni temporalis, m.orsipiutlis. 6. Tekanan Tekanan langsun langsung g pada nervus nervus cranial cranialis is V, IX, X saraf saraf spinal spinal dan cervikali cervikaliss bagian atas yang berisi banyak banyak serabut aferen rasa nyeri.
Daerah Daerah yang yang tidak tidak peka peka terha terhadap dap nyeri nyeri adalah adalah : parenk parenkim im otak, otak, epend ependim im ventrikel, pleksus koroideus, sebagian besar duramater, piarachnoid meningen meliputi konvektivitas otak dan tulang kepala. Tetapi rasa nyeri tersebut dapat dibangkitkan oleh karena tindakan fisik seperti batuk, mengejan yang meningkatkan tekanan intrakranial
4
dan dapat dapat memper memperbur buruk uk nyeri nyeri kepala kepala berhub berhubung ungan an dengan dengan perdar perdaraha ahan n atau atau massa massa intrakranial. Setelah Setelah dilakukan dilakukan lumbal fungsi (LP) rasa nyeri semakin semakin hebat pada waktu waktu mengangkat kepala dan berkurang dengan meletakkan kepala relatif lebih rendah. Pada nyeri kepala nocturnal tipe migraine kadang-kadang diperberat dengan posisi berbaring dan berkurang rasa nyeri jika penderita berdiri tegak.
V. KLASIFK KLASIFKASI ASI NYERI NYERI KEPA KEPALA LA I. Nyeri kepala PRIMER
a. Migren b. Tension Type Headache c. Clus Cluste terr head headac ache he d. Other Other primar primary y headac headaches hes
II.Nyeri kepala SEKUNDER a.
Nyeri Nyeri kepal kepalaa yang yang berkai berkaitan tan deng dengan an traum traumaa kepala kepala dan dan / atau atau leher leher..
b.
Nyeri kepala yang berkaitan berkaitan dengan kelainan vaskuler vaskuler cranial atau servikal
c.
Nyeri kepala kepala yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan kelain kelainan an non non vaskuler vaskuler intracrani intracranial. al.
d.
Nyeri Nyeri kepala kepala yang yang berka berkaita itan n dengan dengan substa substans nsii atau withd withdraw rawaln alnya. ya.
e.
Nyer Nyerii kepa kepala la yan yang g berk berkai aita tan n denga dengan n infe infeks ksi. i.
f.
Nyeri Nyeri kepa kepala la yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kelain kelainan an hemo hemosta stasis sis
g. Nyeri kepala atau nyeri vaskuler berkaitan dengan kelainan kranium, leher, mata, telinga, telinga, hidung, hidung, sinus,gig sinus,gigi,mul i,mulut, ut, atau struktur struktur facial atau kranial kranial lainnya. h.
Nyeri Nyeri kepal kepalaa yang yang berkai berkaitan tan deng dengan an kelai kelainan nan psik psikiat iatrik rik..
III. Neuralgia kranial, sentral atau nyeri facial f acial primer dan nyeri kepala lainnya
a.
Neuralgia kranial dan penyebab sentral nyeri facial
b.
Nyeri kepala lainnya, neuralgia kranial, sentral atau nyeri facial primer.
5
A . MIGREN Merupakan serangan nyeri kepala berulang bervariasi dalam intensitas, frekuensi dan lamanya. Serangan seringkali berawal unilateral biasanya disertai dengan anoreksia terkadang nausea dan vomitus. Pada sebagian kasus didahului atau disertai gangguan efek, motorik serta sensorik yang nyata dan seringkali turunan. Dibawah ini diberikan varian khusus nyeri kepala, masing-masing memiliki sebagian ciri, namun tidak tidak perlu seluruhnya seluruhnya yang telah dijelaskan :
Migren Tanpa Aura
Nyeri kepala berulang dgn manifestasi serangan selama 4 – 72 jam. Karakteristik unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah berat dgn aktifitas fisik yg rutin dan diikuti dgn dgn nause dan atau muntah muntah dan fotofobia dan fonofobia. fonofobia. Kriteria Diagnosis : A. SekurangSekurang- kuran kurang g 5 kali kali serang serangan an yang yang termasu termasuk k kriteria kriteria B-D. B. Sera Serang ngan an nyer nyerii kepa kepala la berl berlan angs gsun ung g anta antara ra 4-72 4-72 jam jam (tid (tidak ak diob diobat atii atau atau pengobatan tidak cukup). cukup). C. Nyeri Nyeri kepal kepalaa yang yang terja terjadi di sekura sekurangng- kurangny kurangnyaa dua dari karakt karakter erist istik ik sebaga sebagaii berikut: - lokasi lokasi unila unilater teral al - sifatn sifatnya ya mende mendenyu nyutt - intensit intensitas as sedang sedang sampai sampai berat - diperberat diperberat oleh kegiatan kegiatan fisik D. Selama Selama serangan serangan sekurangsekurang- kurangnya kurangnya ada satu satu dari yang tersebu tersebutt di bawah ini : -
mual da dan at atau muntah
-
fot fotofob ofobia ia dan fono onofob fobia
E. Tidak berkaitan berkaitan dgn kelainan kelainan lain.
Migren Dengan Aura
Seranga Serangan n NK berulan berulang g didahulu didahuluii gejala gejala neurolo neurologik gik fokal fokal yg revers reversibel ibel 6
secara bertahap 5 – 20 menit dan berlangsung < 60 mnt. Kriteria Diagnosis : A. Sekurang- kurangnya terdapat terdapat 2 serangan seperti kriteria B – D. B. Adanya aura paling paling sedikit sedikit satu dibawah dibawah ini tetapi tetapi tdk dijumpai dijumpai kelemaha kelemahan n motorik. 1.
Ggn visual reversibel spt : Positip ( cahaya berkedi-kedip, bintik-bintik atau
garis. Negatip ( hilang penglihatan). 2.
Ggn sensoris reversibel termasuk positip (nyeri) / negatip ( hilang rasa).
3. Ggn bica bicara ra disfa disfasia sia yg revers reversibel ibel semp sempurna urna C. Paling sedikit 2 dibawah ini. 1.
Gejala Gejala visual visual homonim homonim dan/ gejala gejala sens sensoris oris unilate unilateral ral.. 2.
Pal Paling ing tida tidak k tim timbul bul satu satu mac macaam aur aura seca secara ra gr gradua aduall ≥ 5 mnt mnt dan dan /
jenis aura aura lainnya ≥ 5 mnt. 3.
Masing – masing gejala berlangsung 5 – 60 mnt
D. Nyeri Kepala memenuhi kriteri migran tanpa aura E. Tidak berkaitan degan kelainan lain
Epidemiologi Migraine sering mulai terdapat pada anak-anak ± 15 tahun. Gejala khas yang timbul pada saat serangan nyeri kepala disertai gejala gastrointestinal gastrointestinal dan visual (Nause (Nauseaa dan vomitus vomitus,, photofob photofobia, ia, hemiano hemianopsi psia). a). Dan onsetny onsetnya a mendadak mendadak dan menghilang perlahan-lahan. perlahan-lahan. Faktor Pencetus i.
Faktor Ekstrinsik 1.
Kete Ketega gang ngan an jiwa jiwa ( stre stress ss ) : emos emosio iona nall maup maupun un fisi fisik k dapa dapatt
memperberat serangan migren. 2.
Maka Makana nan n tert terten entu tu : maka makana nan n atau atau zat zat tert terten entu tu dapa dapatt memi memicu cu
timbulnya serangan migren. Pemicu migren tersering adalah alkohol dan bir. 3.
Lingkungan : perubahan lingkungan (cuaca, musim, tekanan udara,
terik matahari; lingkungan kerja tak menyenangkan dan suara yang tak 7
menyenangkan). Obat Obat-o -oba bata tan n : vaso vasodi dila lato torr (nit (nitro rogl glis iser erin in,,
4.
antihi antihipe pert rtens ensii
(nife (nifedip dipine ine,,
capt captop opri ril, l,
prazo prazosi sin, n,
isos isosor orbi bid d dini dinitr trat at), ), rese reserp rpin, in,
minox minoxid idil il), ),
histami histamin-2 n-2 bloker bloker (simet (simetidin idin,, ranitidi ranitidin), n), antibio antibiotik tik (trime (trimetopr toprim im sulfa, sulfa, griseofulvin, griseofulvin, tetrasiklin), tetrasiklin), selective selective serotinin serotinin reuptake reuptake inhibitor, inhibitor, vitamin vitamin A dosis tinggi,dan lain-lain. ii.
Faktor Instrinsik Hormon Hormonal al
1.
: Fluktu Fluktuasi asi hormonal hormonal merupak merupakan an faktor pemicu pemicu pada
60% wanita. Nyeri kepala migren di picu oleh turunnya kadar 17-b estradiol plasma plasma saat akan haid. Serangan Serangan migren migren berkurang berkurang selama selama kehamilan kehamilan karen karenaa kadar kadar estr estroge ogen n yang yang relati relatiff tingg tinggii dan konst konstan. an. Pema Pemakai kaian an pil pil kontrasepsi, kontrasepsi, clomiphene, danazol juga meningkatkan meningkatkan frekuensi frekuensi serangan serangan migren. Menopaus Menopausee : Nyeri Nyeri kepala kepala migren migren akan akan mening meningkat kat frekuen frekuensi si dan
2.
berat ringannya ringannya pada saat menjelang menjelang menopause. menopause. Tetapi beberapa beberapa kasus membaik membaik setela setelah h menopau menopause. se. Terapi Terapi hormona hormonall dengan dengan estrog estrogen en dosis dosis rendah dapat di berikan untuk mengatasi serangan migren pasca menopause.
Pencegahan Methyse Methysergi rgide de meleat meleat (sanse (sansert) rt) efekti efektiff untuk untuk mencegah mencegah nyeri nyeri kepala kepala vaskuler. Dosis : 2-4 tablet / hari ( @ tablet : 2 mg Kontraindikasi : kehamilan, penyakit vaskuler perifer dan arteriosolerosis berat tidak boleh digunakan lebih dari 6 bulan dengan masa selang tanpa obat ±
3-4 minggu.
Terapi a.
Terapi serangan akut
1.
Ergo Ergota tami min n tart tartat at (gy (gyne nerg rgen en)) Dosis
: 0,25 – 0,5 mg IM 4 –5 mg oral/sublingual dilanjutkan dengan pemberian 2 8
mg tiap jam sampai dosis II mg. Kontraindikasi : sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung arteriosclerosis Efek samping : baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang, nyeri otot.
2.
Dihy Dihydr dror orgo gota tami min n (DH (DHE E 45) 45) Dosis : 1 mg IM/N Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam.
3.
Ergota Ergotamine mine dengan dengan caffe caffeine ine / atrop atropin in secara secara oral oral dengan dengan dosis dosis kecil. kecil.
4.
Penekana Penekanan n a.caroti a.carotiss eksterna eksterna/sa /salah lah satu satu cabangnya cabangnya dengan dengan oksigen oksigen 100% 100% melalui masker untuk meredakan serangan akut.
b.
Tindakan um umum
Sampai obat meredakan nyeri kepala maka : 1.
Beri Berist stir irah ahat at di kurs kursi. i.
2.
Tidur Tidur minima minimall selama selama 2 jam jam setela setelah h nyeri nyeri hilang hilang dalam dalam ruanga ruangan n gelap gelap dan tenang tanpa makan dan minum.
c.
Mengg enggag agal alka kan n sera serang ngan an
Penderi Penderita ta merasa merasa seranga serangan n akan akan terjadi terjadi,, harus harus berist beristirah irahat at dan relaks relaks ditempat tidur dalam ruangan tenang dan gelap. -
Pentobarbital 0, 0,1 g/ g/oral
-
Ergot Ergotam amin in tatr tatrat at (gyne (gynerg rgen) en) 3-4 3-4 subl subling ingua uall asp aspir irin. in.
Nyeri kepala migraine migraine diangga dianggap p akibat akibat perubahan vaskuler vaskuler . Serangan permulaan vasokonstriksi a. ekstrakranial, meningeal, cerebral → dilatasi dan distensi pembuluh-pembuluh darah kranial terutama a. carotis eksterna. eksterna. Dengan meningkatnya meningkatnya amplitudo amplitudo pulsasi sangat menentukan menentukan sifat nyeri kepala menusuk-nusuk. Dilatasi Dilatasi persisten persisten
→ pembuluh
darah
kaku seperti pipa dan serangan nyeri kepala akan menjadi nyeri yang 9
menetap. menetap. Fase Fase kont kontra raks ksii otot otot,, deng dengan an sera serang ngan an rasa rasa nyer nyerii terj terjad adii setelahnya. setelahnya. NFE (neurokin-forming enzym) ditemukan pada cairan tubuh penderita penderita nyeri kepala tipe migraine migraine lama dan berat. Dimana NFE ini menurunkan ambang rangsang nyeri sehingga mudah timbul rasa nyeri, vasodilatasi kapiler dan meningkatkan kerentanan terhadap cedera.
Migren hemiplegik dan migren oftalmoplegik
Nyeri kepala vascular yang ditandai oleh fenomena sensorik sensorik dan motorik yang bertahan selama dan sesudah serangan nyeri kepala.
Nyeri kepala separuh bawah
Nyeri kepala yang mungkin mungkin akibat mekanisme mekanisme vascular, vascular, terutama terutama berpusat berpusat pada wajah bagian bawah.dalam bawah.dalam kelompok kelompok ini terdapat terdapat beberapa beberapa kasus seperti neuralgia fasialis fasialis atipikal, atipikal, neuralgia neuralgia ganglion sfenopalatinum sfenopalatinum (sluder) dan neuralgia vidianus (vail).
B . TENSION TYPE HEADACHE
(3,8,10)
Tension Tension headache headache merupakan merupakan tipe nyeri nyeri kepala kepala yang paling sering dijumpai dijumpai terutama terutama pada wanita setengah baya penderit penderitaa datang datang dengan dengan keluhan keluhan nyeri nyeri kepala kepala berdenyut, nyeri tumpul seperti tertarik, terbakar atau tidak tidak jelas ciri-cirinya. Sesuai dengan kriteria the international headache society maka diagnosis nyeri kepala tegang otot episodik ditegakkan apabila :
1. Minimal ada 10 kali serangan nyeri kepala seperti tersebut diatas. 2. Tidak Tidak ada ada nausea nausea dan vomitu vomituss
3. Tidak ditemukan adanya fonofobia dan fotofobia , dan kalaupun ada hanya salah satu.
4. Dikatakan nyeri kepala tegang otot yang berhubungan dengan gangguan otot perikranial perikranial (dahulu (dahulu disebut muscle contraction headache), bila ditemukan adanya ketegangan otot perikranial dengan cara palpasi atau dengan pemeriksaan EMG. Sementara itu apabila tidak ada ketegangan dinamakan nyeri kepala tegang otot yang tidak berhubungan dengan gangguan otot perikranial, yang dahulu dikenal
10
sebagai idiopatik headache, essential headache, psychogenic headache. Apabila bentuk bentuk di atas ditemukan ditemukan akan tetapi serangan nyeri kepala paling paling 5. Apabila terjadi paling sedikit 15 hari tiap bulannya bulannya dan telah berlangsung lebih dari 6 bulan, bulan, serta serta mungki mungkin n pula pula diiringi dengan salah satu dari gejala berikut ini : nausea, fotofobia, fonofobia, akan tetapi tidak disertai vomitus , maka diagnosisnya adalah nyeri kepala tegang otot kronik. Bentuk seperti tadi, apabila ditemukan adanya ketegangan otot perikranial, dan bila tidak ditemukan adanya ketegangan otot maka disebut disebut sebagai nyeri kepala kepala tegang tegang otot kronik yang berhubun berhubungan gan dengan gangguan otot perikranial. 6. Tipe Tipe yang lain, lain, yaitu yaitu semua semua bentu bentuk k nyeri nyeri kepala kepala yang yang mirip mirip dengan dengan gejala gejala sebagaimana diuraikan diatas, tetapi tidak memenuhi syarat untuk diagnosis salah satu nyeri kepala tegang otot dan juga tidak memenuhi kriteria untuk nyeri kepala migren tanpa aura.
Tatalaksana a.
Psik Psikol olog ogik ik (ps (psik ikot oter erap api) i)
b. Fisiologik (relaksasi). (relaksasi). c.
Farmakolo Farmakologik gik (anal (analgesi gesik, k, sedativ sedativee minor minor transq transquiliz uilizers) ers)
d. Edukasi -
Latar Belakang Timbal Penyakit
-
Penjelasan mengenai pemeriksaan tambahan.
C . CLUSTER HEADACHE
Nyeri kepala atau muka unilateral yang hebat selama selama 15 menit-3 jam yang dise disert rtai ai injek injeksi si konju konjungt ngtiva iva,, lakr lakrima imasi si,, penyu penyumb mbat atan an hidung hidung ipsi ipsila late tera rall beberapa beberapa kali dalam dalam sehari sehari dalam kurun kurun waktu waktu beberapa beberapa minggu minggu hingga bulan. bulan. Pada Pada seba sebagi gian an pend pender erit itaa meni menimb mbul ulka kan n nyer nyerii teka tekan n di daer daerah ah dasa dasar r tengkorak dan leher ipsilateral. Bentuk-bentuk Cluster Headache : 1. NKK tipe tipe episodik episodik,, paling sering sering (80%) (80%) : 1-3 serangan serangan singkat singkat periorbi periorbital tal seharinya selama 2-12 minggu diikuti masa bebas serangan selama 3 bulan 3 tahun. 11
2. NKK tipe tipe kronik kronik (20%) (20%) : tidak tidak ada remisi remisi selam selamaa lebih dari dari 1 tahun atau atau remisi singkat kurang dari 14 hari (NKK tipe primer), sedangkan yang berkembang berkembang dari tipe tipe episodik episodik disebut disebut sebagai sebagai NKK NKK tipe sekunder. sekunder. 3. NKK var varian : a. Chronic paroxysmal hemicrania (Sjasteed&Dale) :serangan sering, singkat, dapat diatasi dengan Indometasin. b. Cluster headache varian-varian NKK(Medina&Diamond) : serangan multipel pada nyeri kepala vaskuler tanpa bebas nyeri kepala.
Gejala Klinis : •
Nyeri timbul mendadak, eksplosif eksplosif dan unilateral unilateral (mencapai (mencapai puncak dalam 1015 menit dan berlangsung hingga 2 jam) berupa nyeri seperti dibor disekitar dan belakang mata, seperti biji mata mau keluar, nyeri seperti dibakar, menetap tak berdenyut, tanpa disertai gejala aura, frekuensi 4-6 serangan dalam sehari.
•
Nyeri menjalar menjalar ke daerah supraorbita, supraorbita, pelipis, pelipis, maksila maksila dan gusi atas (daerah (daerah divisi 1 dan 2 nervus trigeminus ).
•
Sering Sering ditemu ditemukan kan nyeri nyeri tumpul tumpul yang ditemu ditemukan kan menetap menetap di mata, mata, pelipis pelipis rahang atas di luar serangan.
•
Serangan sering terjadi tepat setelah tertidur dan gangguan pernafasan waktu tidur dapat mencetuskan serangan.
Gejala Penyerta : •
Gejala otonom : penyumbatan hidung ipsilateral, pembengkakan jaringan
lunak, dahi berkeringat, berkeringat, lakrimasi, mata merah (injeksi (injeksi konjungtiva) konjungtiva) akibat aktivitas berlebihan parasimpatis. •
Parali Paralisis sis parsia parsiall simpat simpatis is sindro sindroma ma Horner Horner ringan ringan (ptosi (ptosis, s, miosis miosis,,
anhidrosis), bradikardia, muka merah atau pucat, nyeri di muka dan daerah arteri karotis ipsilateral. •
Gejala migren : ggn gastrointestinal, fotofobia dan fonofobia ( tdk sebanyak
migren) •
Perubahan Perubahan perilaku selama selama serangan berupa kegelisahan kegelisahan : berlari-lari berlari-lari atau 12
duduk dalam posisi tertentu dengan mata yang dikompres, dikompres, berteriak kesakitan dan kadang-kadang ada upaya untuk bunuh diri. •
Gejala neurologik : hiperalgesia pada muka dan kepala
Faktor Pencetus : •
vasodilator (nitrogloserin )
•
histamin
•
menghirup asap
•
stress
•
panas
•
perubahan perubahan cuaca
•
terlambat makan
•
tidur hingga siang
• •
pernah trauma trauma operasi di kepala
Terapi :
1. Methosergide Methosergide meleat meleat (sansert), (sansert), 2 mg 2-3 2-3 kali/hari. kali/hari. 2. Desens Desensitis itisasi asi histamin histamin 3. Deri Derivat vat erg ergot ot 4. Inhalas Inhalasii oksige oksigen n 5. Istira Istirahat hat total total 6. Kompre Kompress dingin dingin
13
NYERI KEPALA AKIBAT REAKSI VASCULAR HIDUNG
Nyeri kepala dan gangguan hidung (hidung tersumbat, tersumbat, rinore, rinore, rasa sesak atau terbakar) berulang, diakibatkan bendungan dan edema membran mukosa hidung. Nyeri kepala terutama pada bagian anterior, anterior, ringan sampai sampai sedang dalam intensitasnya. intensitasnya. Penyakit ini biasanya biasanya merupa merupakan kan bagian bagian dari dari reaksi reaksi individu individu selama selama stress stress.. Seringk Seringkali ali disebut disebut ‘rinitis vasomotor’ .
NYE NYERI
KEPALA
KARENA
WAHAM,
KEADAA DAAN
KONVE NVERSI
ATAU TAU
HIPOKONDRIA
Nyeri Nyeri kepala pada penyakit-penya penyakit-penyakit kit dimana gangguan gangguan klinis umum berupa suatu reaksi waham atau konversi dan tidak ditemukan suatu mekanisme nyeri prefer. Yang juga erat kaitannya adalah reaksi hipondri, dimana gangguan perifer sehubungan dengan nyeri kepala adalah minimal. Penyakit-penyakit ini disebut juga nyeri kepala ‘psikogenik’.
NYERI KEPALA VASCULAR NON-MIGREN
Disertai dilatasi menyeluruh arteri kranium yang tidak berulang. Infeksi sistemik, biasanya dengan demam. Lain-lain, Lain-lain, termasuk termasuk keadaan hipoksia, hipoksia, keracunan keracunan karbon monoksida, pengaruh nitrat sirkulasi otak (pada keadaan tertentu), reaksi pasca kontusio, keadaan pasca konvulsi dan beberapa kasus hipertensi arteri esensial (mis:kasus-kasus dengan nyeri kepala dini hari).
NYERI KEPALA TRAKSI
Nyeri kepala kepala akibat akibat tarikan tarikan struktur struktur intrakranial intrakranial vascular vascular akibat adanya adanya massa. massa. a.
Tumo Tumorr prim primer er atau atau met metas asta tati tik k pada pada men menin inge gen, n, pemb pembul uluh uh dar darah ah,, atau atau ota otak. k.
b.
Hematoma (epidural, subdural, subdural, atau parenkim)
c.
Abse Absess (epi (epidu dura ral, l, subd subdur ural al atau atau pare parenk nkim im))
d.
Nyer Nyerii kep kepal alaa pas pasca ca pung pungsi si lumb lumbal al (nye (nyeri ri kepa kepala la ‘boc ‘bocor or’) ’)..
e.
Pseu Pseudo dotu tumo morr sere serebr brii dan dan ber berba baga gaii peny penyeb ebab ab pem pembe beng ngka kakan kan otak otak..
14
NYERI KEPALA AKIBAT RADANG KRANIUM YANG HEBAT
Nyeri kepala akibat radang struktur struktur kranium yang dapat segera dikenali-ter dikenali-terjadi jadi akibat radang yang biasanya tidak berulang, steril ataupun infeksi. a.Gangguan intrakranial – meningitis infeksiosa, kimia ataupun alergi, perdarahan subaraknoid, reaksi pasca pneumo-ensefalografi, arteritis dan f lebitis. b.
Gangguan ekstrakranial-arteritis ekstrakranial-arteritis dan selulitis. selulitis.
NYERI KEPALA AKIBAT PENYAKIT MATA, TELINGA, HIDUNG DAN SINUS, GIGI ATAU STRUKTUR KEPALA DAN LEHER LAINNYA.
NEURITIS KRANIALIS AKIBAT TRAUMA, NEOPLASMA ATAU RADANG.
NEURALGIA KRANIALIS
Neuralgia Neuralgia trigeminal trigeminal (tic (tic doloreu doloreux) x) dan glosofa glosofaring ringeal. eal. Nyeri Nyeri bersif bersifat at tajam biasanya timbul timbul berurutan berurutan secara secara cepat selama cepat selama beberapa menit, terbatas pada daerah saraf yang terkena terkena dan seringkali dipicu oleh stimulasi organ akhir.
VI. PEMERIKSAAN KLINIK VI.1. ANAMNESIS
a.
Jenis nyeri kepala Jenis, nyeri kepala dapat diutarakan sebagai nyeri yang menetap, berdenyut yang berdenyut yang kadangkadang sesuai dengan denyutan jantung , nyeri seperti ditarik atau diikat , nyeri seakan-akan kepala mau pecah, pecah , nyeri yang berpindah-pindah, berpindah-pindah , maupun perasaan perasaan kepala yang tidak enak . Keluha Keluhan n pende penderit ritaa harus harus benar-b benar-bena enarr dipah dipahami ami agar agar tidak tidak terjad terjadii salah salah persep persepsi si atau atau interpretasi. Nyeri kepala yang menusuk-nusuk dan berdenyut lebih berdenyut lebih mungkin dijumpai pada penyakit penyakit vascular seperti migren, migren, hipertensi hipertensi arterial arterial dan malformasi vascular intrakranial . intrakranial . Nyeri kepala tertekan ( pressure pressure headache headache)) yaitu perasaan seperti pita yang melingkari kepala dan menjepitnya kuat-kuat sering disebabkan gangguan emosional.
15
b.
Onset nyeri kepala Onse Onsett
nyer nyerii
kepa kepala la
dapa dapatt
memb member erik ikan an
gamb gambar aran an
pros proses es
pato patolo logi gik k
yang yang
melatarbelakanginya. Nyeri kepala yang baru saja terjadi mempunyai banyak kemungkinan penyebab baik yang bersifat ringan/benigna maupun berat/serius. Nyeri kepala yang makin memberat atau menghebat menunjukkan kemungkinan adanya proses intrakranial intrakranial yang makin makin berkemban berkembang g . Nyeri kepala yang timbul secara sangat mendadak harus dicurigai sebagai akibat dari perdarahan perdarahan intrakranial intrakranial spontan , terutama perdarahan subaraknoidal subaraknoidal atau intraventrikular . Meningitis, glukoma, masloiditis Sementara itu nyeri kepala yang kronis dapat terjadi pada kasus tension headache, pasca trauma kepala , neurosis rinitas vasomotor, sinusitis, kelainan refraksi yang tidak dikoreksi.
c.
Frekuensi dan periodisitas nyeri kepala Migren merupakan nyeri kepala yang episodik dan tidak pernah tidak pernah muncul sebagai nyeri kepala harian atau dalam waktu yang lama. lama . Cluster headache muncul sebagai nyeri kepala harian selama beberapa minggu atau bulan dan kemudian diikuti suatu interval bebas nyeri kepala dalam waktu yang lama. Nyeri kepala yang bersifat kronis, dirasakan setiap hari dengan sifat yang konstan biasanya merupakan gambaran tension headache atau nyeri kepala psikogenik.
d.
Puncak dan lamanya nyeri kepala Migren biasanya Migren biasanya mencapai puncak puncak nyeri 1-2 jam pasca-onset pasca-onset dan berlangsung selama selama 6 – 36 jam. jam. Cluster headache langsung sampai pada puncak perasaan nyeri pada saat penderita penderita terbangun dari tidurnya, tidurnya , atau nyeri kepala memuncak beberapa menit setelah onset pada onset pada saat penderita dalam keadaan tidak tidur. Tension headache muncul muncul secara secara perlahan perlahan selama beberapa jam dan kemudian terus berlangsung selama berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa sampai beberapa tahun. tahun. Nyeri kepala yang mendadak dan berat kemudian menetap biasanya terjadi pada perdarahan intrakranial. Sementara itu, neuralgia oksipital dan trigeminal biasanya muncul langsung dengan intensitas puncak, bersifat menyengat dan mengagetkan.
16
e.
Waktu te terjadinya ny nyeri ke kepala da dan fa faktor pr presipitasi. Cluster headache seringkali muncul pada saat penderita dalam keadaan tidur lelap dan ada kecenderungan bahwa serangan nyeri kepala muncul pada saat yang sama . Migren dapat muncul setiap baik siang baik siang maupun maupun malam tetapi seringkali seringkali mulai mulai pada pagi hari. hari. Tension headache khas dengan nyeri kepala sepanjang sepanjang hari dan seringkali memberat pada siang atau siang atau sore sore hari hari.. Penderita yang mengalami nyeri kepala kronis dan berulang seringkali dapat mengenali faktor apa saja yang mendorong terjadinya suatu serangan nyeri kepala. Migren dapat dicetuskan oleh makanan makanan tertentu tertentu , dan minuma minuman n obat tertentu tertentu.. Faktor Faktor emosi dapat mencetuskan serangan migren dan tension headache. Apabila Apabila membungku membungkuk, k, mengejan, mengejan, mengangka mengangkatt sesuatu sesuatu barang, barang, batuk batuk atau menjalani menjalani pemeriksaaan valsava merasakan nyeri kepala, maka harus dipertimbangkan adanya kemungkinan lesi intrakranial terutama fosa posterior . posterior . Namun demikian, nyeri kepala yang timbul pada saat dalam posisi berdiri tegak dan segera mereda pada saat berbaring adalah khas untuk suatu kebocoran CSS yang CSS yang dapat terjadi secara spont secara spontan an.. Nyeri kepala selama koitus, teristimewa selama atau segera sesudah orgasmus bersifat benigna apalagi apabila sebelumnya terjadi aktvitas seksual beberapa kali. Dalam keadaan ini dapat terjadi terjadi nyeri kepala kepala tunggal tunggal,, langsung langsung bersifat berat. Hal demikian demikian ini harus harus dicurigai adanya kemungkinan perdarahan p erdarahan subaraknoidal.
f.
Lokasi dan evolusi Penderita diminta untuk menunjuk lokasi nyeri dengan ujung jarinya. Hal ini sangat
membantu proses pemeriksaan. Migren sangat sering bersifat unilateral , biasanya didaerah frontotempor frontotemporal al . Namun demikian suatu saat dapat menyeluruh atau dapat berkembang dari lokasi unilateral menjadi nyeri menyeluruh. Cluster headache hampir selalu unilateral dan khas terpusat dibelakang atau sekitar bola mata mata.. Tension headache khas dengan nyeri kepala yang menyeluruh tetapi dapat pula terpusat di daerah frontal atau serviko-oksipitasi .
17
g.
Kual Kualit itas as dan dan int inten ensi sita tass nye nyeri ri Nyeri kepala yang berkaitan dengan demam dan hipertensi seringkali bersifat
berdenyut. Migren dapat bersifat berdenyut dan seringkali ditutup oleh perasaan khas dengan sifat yang berat, nyeri sekali seakan-akan kepala dibor dan terus menerus , tension headache, headache, dicirikan dicirikan oleh perasaan perasaan penuh, diikat kencang atau ditekan ditekan kuat-kuat dan kadang-kadang ada yang mengeluh bahwa kepalanya seakan-akan mengenakan topi yang sesak.
h.
Geja Gejala la prod prodro roma mall dan dan peny penyer erta ta migren. Gejala-gejala visual baik visual baik positif positif maupun maupun Gejala pendahulu sangat khas pada migren.
negatif , gejala hermisterik hermisterik misalnya hemiparesis, parastesia, dan gangguan gangguan berbahasa dapat mendahului munculnya nyeri kepala pada migren. Sementara itu, migren basilaris dapat disertai oleh gejala-gejala lainnya yang berasal dari gangguan pada batang otak misalnya vertigo, disatria, ataksia, koadriparesis dan diplopia. Cluster headache seringkal seringkalii didahulu didahuluii oleh miosis dan ptosis ipsilateral, epifora, konjungtiva kemerahan dan hidung mampet . mampet . Sementara itu nyeri kepala dengan demam sugestif untuk infeksi. infeksi. Keluarnya Keluarnya cairan cairan berdara berdarah h atau atau purulen purulen dari dari hidung hidung harus dicurigai adanya proses patologik patologik di hidung atau sinus. sinus . Nyeri kepala yang hebat disertai warna merah pada sclera merupakan gambaran infeksi bola mata atau glaukoma akut . akut .
i.
Fakt Faktor or yan yang g memb member erat atka kan n rasa rasa nye nyeri ri Memberatya Memberatya nyeri kepala pada saat batuk , mengejan atau bersin menggambarkan
kemungkinan adanya proses intrakranial. Sementara itu apabila nyeri kepala bertambah bertambah berat pada saat ada gerakan tertentu menunjukkan adanya pengaruh muscular . Aktivitas dapat memperberat nyeri pada migren atau tension headache sebaliknya istirahat baring biasanya biasanya akan memperberat situasi situasi penderita cluster headache. headache.
j.
Faktor pereda nyeri Istirahat Istirahat , menghindari cahaya dan tidur meredakan perasaaan nyeri pada penderita
migren. Masase atau kompres hangat akan menolong penderita tension headache. Nyeri
18
pada cluster headache akan berkurang dengan penekanan lokal penakanan lokal atau pemberian kompres hangat hangat atau dingin.
k.
Riwayat ke keluarga Migren dan tension headache headache kadang-kadang kadang-kadang bersifat familial.
VI. 2. Pengobatan sebelumnya
Riwayat minum obat sebelumnya dan efek yang dirasakan penderita perlu ditanyakan ditanyakan secara rinci, meliputi dosis, cara memasukkan memasukkan obat (diminum, (diminum, suntikan) dan lamnya pengobatan. Hal ini untuk mengetahui apakah ada lajak dosis dalam penggunaan penggunaan preparat preparat ergot ergot dan analges analgesik ik serta kafein. kafein.
VI. 3. Alasan mencari pertolongan dokter Pertanyaan Pertanyaan perihal ini sangat sangat berarti berarti apabila apabila kita berhadapan berhadapan dengan dengan penderita penderita nyeri nyeri kepala kepala kronis kronis.. Pada Pada umumny umumnyaa pender penderita ita ini sudah sudah memer memeriks iksaka akan n diri diri kepada kepada beberapa dokter namun tidak tidak kunjung sembuh.
VI.4.
Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat Riwayat penyakit penyakit sebelumn sebelumnya ya yang meliputi meliputi penyakit-p penyakit-penyak enyakit it umum lainnya, lainnya, penyakit saraf, trauma, operasi dan alergi perlu ditanyakan secara rinci. Riwayat minum obat yang tidak berhubungan dengan keluhan nyeri kepala perlu ditanyakan pula.
VII.
PEMERIKSAAN FISIK Dalam praktek pemeriksaan fisik dimulai pada saat penderita masuk ke dalam ruang periksa atau pada saat dokter melakukan pendekatan di sisi tempat tidur penderita. Observasi yang teliti merupakan kunci untuk mengetahui apakah penderita mengalami gangguan fisik atau psikiatrik atau apakah penderita tampak cemas depresif dan apakah riwayat penderita dapat dipercaya sepenuhnya.
19
Setiap kali ada keluhan nyeri kepala maka pemeriksaan neurologi secara lengkap harus dilakukan secara cermat. Pemeriksaan tersebut secara garis besar meliputi status mental, gaya berjalan, nervi, kraniales, sistem motorik dan sistem sensorik. Kepala dan leher harus diperiksa secara seksama. Inspeksi dan palpasi dilakukan secara bersama-sama untuk mengetahui kelainan-kelainan yang mungkin ada. vertebra servikal perlu diperiksa apakah ada kaku kuduk, gangguan mobilitas leher, nyeri otot-otot leher dan gangguan lainnya. Tanda-tanda vital dimulai dengan perubahan tekanan darah dapat menimbulkan nyeri nyeri kepala. kepala. Adanya Adanya perubahan perubahan denyut nadi hendaknya hendaknya dicari dicari kemungkin kemungkinan an adanya adanya kaitan kaitan dengan dengan nyeri nyeri kepala kepala walaup walaupun un tidak tidak langsu langsung ng.. Suhu Suhu tubuh tubuh diperi diperiksa ksa secara secara obyekt obyektif if bila bila ada demam. demam. Pemeri Pemeriksa ksaan an umum umum lainny lainnyaa perlu perlu dilaku dilakukan kan,, misaln misalnya ya pemeriksaan jantung jantung dan paru-paru, palpasi abdomen dan pemeriksaan kulit.
VIII.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
VIII A. PEMERIKSAAN RADIOLOGIK 1. Foto Foto polos polos kepala kepala Pada foto polos dapat dilihat adanya pelebaran sela tursika, lesi pada kalvarium, kelainan pertumbuhan kongenital, kelainan pada sinus dan prosesus mastoideus. 2. Foto Foto verteb vertebra ra servik servikal al Nyeri kepala yang lebih dirasakan di daerah tengkuk disebabkan oleh perubahan degenerati degeneratiff di diskus diskus intervert intervertbralis bralis dan permukaan permukaan sendi sendi servikal servikal bagian bagian atas. atas. Arthritis rheumatoid dapat menimbulkan nyeri kepala bagian belakang. 3. CT sca scan n dan dan MRI MRI CT Scan dapat memberi gambaran yang sangat jelas tentang tentang proses desak ruang intrakranial misalnya tumor otak, hematoma intraserebral, infark otak, abses otak, hidrosefal hidrosefalus, us, hematoma hematoma epidural, epidural, dan hematoma hematoma subdural. subdural. CT Scan Scan juga juga dapa dapat t memberi gambaran tentang perdarah subaraknoidal . subaraknoidal . Pada penderita cluster headache, tension tension headache, headache, dan nyeri nyeri kepala kepala fungsion fungsional al akan memberi gambaran gambaran normal. normal. Demikian juga halnya pada migren. Namun demikin pada migren yang berat kadangkadang memperlihatkan area pembengkakan. Sementara itu CT Scan juga bermanfaat untuk untuk memeriksa memeriksa daerah daerah orbita, orbita, sinus sinus tulang-tu tulang-tulang lang wajah, wajah, vertebra vertebra serviks, serviks, dan
20
jaringan lunak di leher. MRI dapat digunakan untuk memeriksa lesi posterior dan foramen magnum. 4. Angio Angiogra grafi fi serebr serebral al Pemeriksaan Pemeriksaan ini bersifat bersifat invasive, invasive, dan jarang jarang sekali sekali dipergunak dipergunakan an dalam upaya menegakkan penyebab nyeri kepala tertentu. Sebagai contoh oklusi pembuluh darah serebral dapat menimbulkan nyeri kepala dan demikian juga halnya kasus aneurisma dan malformasi arterio-venosa.
VIII. B. PEMERIKSAAN CSS Apabi Apabila la dicuri dicurigai gai adanya adanya infeks infeksii intrak intrakran ranial ial,, perdar perdaraha ahan n intra intrakra krani nial al atau atau kegana keganasan san mening meningeal eal sement sementara ara pemeri pemeriksa ksaan an dengan dengan CT Scan Scan tidak tidak menunj menunjukk ukkan an adanya kelainan, maka seyogyanya dilakukan fungsi lumbal untuk kemudian dilakukan analisis CSS.
VIII. C. ELEKTRO-ENSEFALOGRAFI Kada Kadang ng-ka -kada dang ng EEG EEG berm berman anfa faat at pada pada kasu kasuss-ka kasu suss deng dengan an geja gejala la foka fokall sementara hasil CT Scan normal. Perlu pula diingat bahwa nyeri kepala merupakan salah satu satu geja gejala la epil epilep epsi si.. Untu Untuk k itu itu perl perlu u anam anamne nesi siss yang yang lebi lebih h cerm cermaa sebe sebelu lumn mnya ya mempertimbangkan pemeriksaan EEG.
VIII. D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Dalam kedaan tertentu perlu dilakukan pemeriksaan darah. hal ini didasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap.
VIII. E. PEMERIKSAAN KHUSUS DAN KONSULTASI Pemeriksaan Pemeriksaan mata meliputi perimetri perimetri dan tekanan tekanan intraokular intraokular kadang-kadang perlu dikerjakan; apabila dipandang perlu maka penderita dapat dikirim kepada dokter spesialis mata.
21
Konsultasi kepada dokter gigi dapat dilakukan setelah dicurigai adanya faktor gigi sebagai penyebab. penyebab. Sementara Sementara itu konsultasi konsultasi kepada kepada dokter dokter spesiali spesialiss THT dapat dilakukan dilakukan setelah diketahui diketahui atau dicurigai dicurigai adanya kemungkina kemungkinan n kelainan kelainan di bidang bidang penyakit THT. Kasus tertentu memerlukan konsultasi dan atau penanganan psikiatri perlu hatihati dan penjelasan yang cukup agar penderita dan atau keluarganya tidak kaget atau malu.
IX.
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA
1.
Analgetikum, mi misalnya : a.
Asam salisila salisilatt 500 500 mg tablet, tablet, dosis dosis 150 mg/hari. mg/hari.
b. Metampiron 500 mg tablet, tablet, dosis 1500 mg/hari c.
Asam mefena mefenamat mat 250 250 – 500 500 mg tablet, tablet, dosis dosis 750 750 – 1500 mg/hari. mg/hari.
2. Penenang Penenang / ansiol ansiolitik itik,, misalnya misalnya : a.
Klordiase Klordiasepoks poksid id 5 mg tablet, tablet, dosis dosis 15-30 mg/hari. mg/hari.
b. Klobazepam 10 mg tablet, tablet, dosis 20 – 30 mg/hari c. Loraze Lorazepam pam 1-2 1-2 mg tabl tablet et,, dosis dosis 3 – 6 mg/har mg/hari. i. 3.
Antidepresan, misalnya : a.
Maprotili Maprotiline ne 25, 25, 50, 70 70 mg tablet tablet,, dosis dosis 25 – 75 mg/hari mg/hari..
b. Amineptine 100 mg tablet, tablet, dosis 200 mg/hari. 4.
Anes Aneste tesi siaa / anal analge geti tik k lok lokal al misa misaln lnya ya inje injeks ksii pro proka kain in..
REHABILITASI
1. Latiha Latihan n pengen pengendar daraan aan otot-o otot-oto tott misaln misalnya ya latiha latihan n relaks relaksasi asi,, psikot psikotera erapi, pi, yoga, yoga, meditasi, dll.
22
STATUS NEUROLOGI NEUROLOGI
1. N Na ama
: Tn. E
2. Jenis Kelamin
: Pria
3. Us U sia
: 44 tahun
4. Pekerjaan
:-
5. Agama 6. Tgl. Masuk
: Kristen Protestan : 11 April 2011
Anamnesis Autoanamnesis Tgl : 11 April 2011
Keluhan utama
: Sakit Kepala 23
Keluhan Tambahan : Leher tegang, berkeringat, lemas, cepat lelah
Riwayat Perjalanan Penyakit ±
3 minggu SMRS, pasien mengeluh sakit kepala, rasanya seperti ditarik-
tarik, keluhan ini dirasakan hilang timbul. Pasien belum minum obat untuk mengurangi keluhan ini, selain itu paseien juga merasa lehernya tegang, lemas dan suka berkeringat jika mendengar bunyi keras. ±
1 minggu SMRS, pasien datang ke puskesmas dengan keluhan yang sama
dan diberikan B komples, namun keluhan tidak berkurang.
Riwayat Penyakit Terdahulu •
Tahun Tahun 2008 2008
: awal awal mul mulaa pasi pasien en mer meras asaka akan n sakit sakit kepa kepala la,, dala dalam m seta setahun hun bis bisaa 4-5x 4-5x timbul.
•
Tahun Tahun 1998 1998
: Riwa Riwayat yat hiper hiperte tensi nsi tidak tidak terk terkont ontrol rol,, kepal kepalaa berge bergerak rak-ge -gera rak k sendi sendiri ri
dan
frekwensinya makin meningkat, riwayat merokok
(+) 10 tahun,
1bungkus/hr.
Pemeriksaan Fisik a. Status Status Genera Generalis lis:: Keada adaan um umum
: ta tampak sa sakit kit ri ringan
Kesad Kesadar aran an
: comp compos os ment mentis is (E4M (E4M6V 6V5) 5)
Tekanan Tekanan Darah Darah
: 130/90 130/90 mmHg mmHg
Nadi adi
: 78 x/m x/meni enit
Pern Pernaf afas asan an
: 18 x/me x/meni nitt
Suhu
: 36° C 24
b. Stat Status us Reg Regio iona nall Kepala
: normocephali
Wajah
: simetris
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung
: bentuk biasa, lapang +/+, sekret -/-
Mulut
: mukosa bibir lembab
Telinga Telinga Leher
: liang lapang lapang +/+, serumen serumen
-/-
: KGB tidak teraba membesar
Toraks
: pergerakan pergerakan dinding dinding dada dada simetris simetris kanan kanan =
kiri Paru-paru
: bunyi nafas dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen
: tampak datar, BU (+) 3x/mnt
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Genitalia externa Extr Extrem emit itas as
: tidak dilakukan : akral akral hang hangat at,, edem edemaa-//-
c. Stat Status us Neur Neurol olog ogii
1.
Rangsang meningeal Kaku kuduk
: tidak ada
Brud Brudzi zins nski ki I
: tida tidak k ada ada
Brud Brudzi zins nski ki II : -/-/-
2.
Kerniq
: -/-
Laseque
:>70º/>70º
Syaraf Kranial 25
:
N.I
cavum nasi: lapang/lapang tes penghidu: sulit dinilai
:
N.II
visus ka kasar, li lihat wa warna, da dan la lapang pa panda ndang
sulit di
funduscopy tidak dilakukan N.III, IV, VI : Sikap bola mata
: simetris
Ptosis
: -/-
Stra trabismu smus
: -/-/-
Enoptalmus
: -/-
Eksoptalmus
: -/-
Diplopia
: tidak ada
Deviasi konjugee
: tidak ada
Per Pergerakan bola mata ata
: ke ke se segala ala arah
Refleks akomodasi
:+
Pupil
: Bulat, isokor 3mm/3mm, letak di tengah, tepi rata Refleks cahaya langsung +/+ Refleks cahaya tidak langsung +/+ Refleks akomodasi +/+
N.V
Motorik
Sensorik
Refleks
: buka tutup mulut
: baik
gerakan rahang
: baik
menggigit
: baik
: rasa nyeri
: baik
rasa raba
: baik
rasa suhu
: baik
: refleks kornea
:+/+ 26
refleks maseter
:+
N.VII Sikap wajah
: simetris
Mimik
: biasa
Angkat alis
: baik aik
Kerut dahi
: baik
Kembung pipi
: baik
Lagoftalmus
:-
Menyeringai
: SNL simetris
Chovstek
:-
N. VIII Nistagmus
:-
Vertigo
:-
Suara berbisik Gesekan jari
: baik : baik
Tes rinne rinne
: baik
Tes weber weber
: baik
Tes swabach swabach
: baik
N. IX, X 27
Arkus faring
: simetris
Palatum molle
: intak
Uvula
: di tengah
Disartria
:-
Disfagia
:-
Disfonia
:-
Refleks okulokardiak
: +/+
Refleks sinus caroticus
: +/+
Refleks faring
:+
N. XI Angkat bahu
: baik
Menoleh
: baik
N. XII Sikap lidah
: simetris
Atrofi
:-
Fasikulasi
:-
Tremor Tremor
:-
Julur lidah
: baik
Tenaga Tenaga otot otot lidah lidah
: baik 28
3.
Motorik Derajat kekuatan otot
:--------------------
Tonus Tonus Otot
Lengan
Kiri
normotoni
normotoni
normotoni
normotoni
norm ormoton toni
norm normo oton toni
norm normot oton onii
norm normot oton onii
:
Fleksor Ekstensor
:
Tungkai Tungkai
:
Fleksor Ekste Ekstens nsor or
Kanan
:
Trofi otot
: eutrofi eutrofi
Gerakan spontan abnormal
4.
: tic
Refleks : Fisiologis
: B i c ce eps ++/++ Triceps
Patologis
:
++/++
KPR
++/++
APR
++/++
Babinski
-/-
Chaddock Gordon
-/-
-/29
Oppenheim Schaefer
-/-
Rossolimo Mendel
6.
Koordinasi
Sensibilitas
-/-
bechterew -/-
Hoffman
5.
-/-
trommer -/-
klonus
lutut -/-
Klonus
kaki -/-
: Statis
: baik
Dinamis
: baik
: Ekst ksterose oseptif : Raba Raba
: Bai Baik, k, sime simetr tris is kanan kanan dan kiri kiri
Nyeri : Baik, simetris simetris kanan dan dan kiri Suhu Suhu Propioseptif
7.
: Bai Baik, k, sime simetr tris is kanan kanan dan kiri kiri :
Getar dan arah
: baik
Gerak dan sikap
: baik
Vegetatif :
8.
Miksi
: baik
Defekasi
: baik
Fungsi Luhur : Memori
: baik 30
Bahasa
: baik
Kognitif
: baik
Emosi
: baik
Visuos uospasial
: bai baik
Resume : Seorang pasien pria berusia 44 tahun datang ke RS UKI dengan keluhan sakit kepala. Hal ini sudah ia rasakan
±
3 minggu. Pasien mengeluh sakit
kepalanya seperti ditarik-tarik, dan dirasakan hilang timbul. Pasien belum minum obat untuk mengurangi keluhan ini, selain itu paseien juga merasa lehernya tegang, lemas dan suka berkeringat jika mendengar bunyi keras. ±
1 minggu minggu SMRS, SMRS, pasien berobat berobat
ke puskesmas puskesmas dengan dengan keluhan keluhan yang
sama dan diberikan B komples, namun keluhan tidak berkurang. Pada tahun 2008 pasien mulai merasakan sakit kepala dan dalam setahun bisa 4 hingga 5x timbul. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol sejak tahun 1998. Selain itu ia juga merasa kepalanya sering berg berger erakak-ge gera rak k sendi sendiri ri dan dan frek frekwe wens nsin inya ya maki makin n meni mening ngka kat. t. Riwa Riwaya yatt merokok (+) 10 tahun, 1bungkus/hr.
Status Generalis: Keada adaan um umum
: ta tampak sa sakit kit ri ringan
Kesad Kesadar aran an
: comp compos os ment mentis is (E4M (E4M6V 6V5) 5)
Tekanan Tekanan Darah Darah
: 130/90 130/90 mmHg mmHg
Nadi adi
: 78 x/m x/meni enit
Pern Pernaf afas asan an
: 18 x/me x/meni nitt
Suhu
: 36° C
Status Regional Status Neurologis
: Dalam batas normal : Dalam batas normal 31
Gerakan spontan abnormal
: TIC
Diagnosa Klinis Topis Etiologis
: cephalgia : pembulu pembuluh h darah darah ekstrakra ekstrakranial nial : idiopatik
Diagnosa Banding
:
Pemeriksaan Pe Penunjang
:
Terapi
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
:-
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg Cholinaar2 x 500 mg Cap. Campur3 x 1: Clobazam7,5 mg Atifan0,25 mg Serenase0,25 mg Cefalgin3 x 1 tab
32
Prognosis
Ad
vitam itam
Ad
Sanationum : Dubia ad malam
Ad
fungsionum : Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
Follow UpTanggal 12 April 2011(PH : 1)
S: Sakit Kepala O: Status generalis Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 120/80 mmhg
darah
Nadi
: 78 x/menit
Suhu
: 36,5ºC
RR
: 20x/menit
Pemeriksaan Neurologis Rangsang
meningeal
: tidak ada kelainan
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan
Motorik:
G erakan er akan
sponta spontan n abnormal abnormal
Refleks
: tic : tidak ada kelainan
koordinasi statis & dinamis
: baik
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik
Fungsi
: baik
Luhur
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia 33
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
: IRL + 1amp Neurobion 5000/24jam
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg
Follow UpTanggal 13 April 2011(PH : 2)
S: Kepala belakang & tengkuk terasa tegang O:
Status generalis Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 140/90 mmhg
darah
Nadi
: 70 x/menit
Suhu
: 36ºC
RR
: 21x/menit
Pemeriksaan Neurologis Rangsang
meningeal
: tidak ada kelainan
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan
Motorik: Gerakan
spontan abnormal
Refleks
: tic : tidak ada kelainan
Koordinasi statis & dinamis
: baik 34
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik
Fungsi
: baik
Luhur
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
: IRL + 1amp Neurobion 5000/24jam
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg
Follow UpTanggal 14 April 2011(PH : 3)
S: Sakit Kepala O:
Status generalis Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 120/80 mmhg
darah
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,4ºC
RR
: 20x/menit
Pemeriksaan Neurologis Rangsang
meningeal
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan 35
Motorik: Gerakan
spontan abnormal : tic
Refleks
: tidak ada kelainan
koordinasi statis & dinamis
: baik
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik
Fungsi
Luhur
: baik
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
: IRL + 1amp Neurobion 5000/24jam
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg Cholinaar 2 x 500 mg Capsul Campur 3 x 1 Clobazam7,5mg Serenase0,25 mg Ativan0,25 mg
Follow UpTanggal 15 April 2011(PH : 4)
S: Sakit kepala berkurang, daun telinga masih sakit O:
Status generalis 36
Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 120/80 mmhg
darah
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,5ºC
RR
: 18x/menit
Pemeriksaan Neurologis Rangsang
meningeal
: tidak ada kelainan
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan
Motorik: Gerakan
spontan abnormal
Refleks
: tic : tidak ada kelainan
koordinasi statis & dinamis
: baik
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik
Fungsi
Luhur
: baik
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
: IRL + 1amp Neurobion 5000/24jam
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg Cholinaar 2 x 500 mg 37
Capsul Campur 3 x 1 Clobazam7,5mg Serenase0,25 mg Ativan0,25 mg
Follow UpTanggal 16 April 2011(PH : 5)
S: Tengkuk leher terasa tegang O:
Status generalis Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 120/80 mmhg
darah
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36ºC
RR
: 18x/menit
Pemeriksaan Neurologis Rangsang
meningeal
: tidak ada kelainan
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan
Motorik: Gerakan
spontan abnormal
Refleks
: tic : tidak ada kelainan
koordinasi statis & dinamis
: baik
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik
Fungsi
Luhur
: baik 38
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
: AFF Infus
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg Cholinaar 2 x 500 mg Capsul Campur 3 x 1 Clobazam7,5mg Serenase0,25 mg Ativan0,25 mg
Follow UpTanggal 17 April 2011(PH : 6)
S: Kepala & leher masih sakit, tapi sudah berkurang O:
Status generalis Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 120/80 mmhg
darah
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,2ºC
RR
: 20x/menit
Pemeriksaan Neurologis 39
Rangsang
meningeal
: tidak ada kelainan
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan
Motorik: Gerakan
spontan abnormal
Refleks
: tic : tidak ada kelainan
koordinasi statis & dinamis
: baik
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik
Fungsi
Luhur
: baik
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
:-
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg Cholinaar 2 x 500 mg Capsul Campur 3 x 1 tab Clobazam7,5mg Serenase0,25 mg Ativan0,25 mg
Follow UpTanggal 18 April 2011(PH : 7)
S: Sakit Kepala berkurang O:
40
Status generalis Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 130/90 mmhg
darah
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36ºC
RR
: 18x/menit
Pemeriksaan Neurologis Rangsang
meningeal
: tidak ada kelainan
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan
Motorik: Gerakan
spontan abnormal : tic
Refleks
: tidak ada kelainan
koordinasi statis & dinamis
: baik
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik
Fungsi
Luhur
: baik
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
:-
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg 41
Cholinaar 2 x 500 mg Capsul Campur 3 x 1 tab Clobazam7,5mg Serenase0,25 mg Ativan0,25 mg Cefalgin3 x 1 tab
Follow UpTanggal 19 April 2011(PH : 8)
S: Sakit kepala berkurang O:
Status generalis Keadaan
umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan
: 130/90 mmhg
darah
Nadi
: 78 x/menit
Suhu
: 36ºC
RR
: 18x/menit
Pemeriksaan Neurologis Rangsang
meningeal
: tidak ada kelainan
craniales Nervus craniales
: tidak ada kelainan
Motorik: Gerakan
spontan abnormal
Refleks
: tic : tidak ada kelainan
koordinasi statis & dinamis
: baik
Sensibilitas Eksteroseptif
: baik
Propioseptif
: baik 42
Fungsi
Luhur
: baik
DIAGNOSA Klinis
: cephalgia
Topis
: pembuluh darah ekstrakranial
Etiologis
: idiopatik
TERAPI
Diet
: biasa DM 1600 kal
IVFD
:-
mm/
: Methycobalt2 x 500 mg Cholinaar 2 x 500 mg Capsul Campur 3 x 1 tab Clobazam7,5mg Serenase0,25 mg Ativan0,25 mg Cefalgin3 x 1 tab
43
DAFTAR PUSTAKA
1. Http: Http: // www. www. Docto Doctorsex rsexercise ercise.. Com/journ Com/journal/he al/headache adache.. HTM. 2. Http:// Http:// www. Neurolog Neurology y channe channel. l. Com/h Com/headach eadachee 3. Http:// Http:// www. Neurolog Neurology y channe channel. l. Com/mi Com/migrain grainee 4. Chus Chusid id,, J.G. J.G. Neur Neuroa oana nato tomi mi Kore Korela lati tiff & Neur Neurol olog ogii Fung Fungsi si Bagi Bagian an II, II, Gaja Gajah h Mada Mada University. 5. Lidsay Lidsay KW.Headache KW.Headache-gene -general ral principles. principles. Dalam Dalam Neurology Neurology and Neurosurger Neurosurgery y Illustrated. Illustrated. 3 th ed; 1997; 64-70. 6. Perh Perhim impu puna nan n Dokt Dokter er Spesi Spesial alis is Saraf Saraf Indo Indone nesi sia. a. Nyeri Nyeri Kepa Kepala la Dala Dalam m Buku Buku Ajar Ajar Neurologi Klinis, Klinis, Ed ke 1, Gadjah Mada University University Press. Harsono (Ed), 1996; 271-99. 271-99. 7. Gilroy Gilroy J. Heada Headache che.. Dalam Dalam Medica Medicall Neurol Neurology ogy.. 3 th ed.New ed.New Neuros Neurosurg urger ery y Publis Publishin hing g Co, Inc. 1979; 321-22. 8. Boies Boies RL. Nyeri wajah, wajah, Nyeri Nyeri Kepala, Kepala, dan Otalgia Otalgia.. Dalam Dalam Boies Buku Buku Ajar Penyakit Penyakit THT. Ed ke 6, EGC, 1989; 153-56.
9. Walsh J.T headache. Dalam walsh JT Neuroopyhalmology : Clinical signs and Symptom S.2nd ed. Philadelphia : Lea and Febriger, 1985 ; 386 - 410
44