CRITICAL BOOK REVIEW MK. Filsafat Pendidikan Prodi S1 Pendidikan Akutansi – Fakultas Ekonomi
Skor Nilai:
FILSAFAT PENDIDIKAN (MUHAMMAD ANWAR , 2017)
NAMA MAHASISWA
: Paulina Ernita Aruan
NIM
: 7183342025
DOSEN PENGAMPU
: APIEK GANDAMANA, S.Pd., M.Pd.
MATA KULIAH
: Filsafat Pendidikan
PROGRAM STUDI S1 PENDIDKAN AKUTANSI FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya penulis masih dapat membuat tugas Critical Book Report (CBR) ini tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama proses pembelajaran mata kuliah Filsafat Pendidikan. Makalah ini membahas tentang “Filsafat Pendidikan”. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah Filsafat Pendidikan. Penulis berharap makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca dalam mempelajari materi mengenai filsafat pendidikan. Penulis menyadari bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, agar tugas CBR ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga tugas Critical Book Report ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan.
Medan, 17 September 2018
Paulina Ernita Aruan
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................... .................................................................................................. ............................... 2 Daftar Isi ............................................................................................................ 3 Bab I PENDAHULUAN .................................................................. ...................................................................................... .................... 4 A. Rasionalisasi Rasionalisasi pentingnya CBR................................................................ 4 B. Tujuan Penulisan CBR ........................................................................... ........................................................................... 4 C. Manfaar CBR ......................................................................................... ......................................................................................... 5 D. Identitas Buku Yang Direview ................................................................ 5 BAB II RINGKASAN ISI BUKU .................................................................... .......................................................................... ...... 6 BAB III PEMBAHASAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 15 A. Pembahasan isi buku ............................................................................. ............................................................................. 15 B. Kelebihan dan kekurangan kekurangan buku buku ........................................................... 17 BAB IV PENUTUP .............................................................. PENUTUP .............................................................................................. ................................ 18 A. Kesimpulan ............................................................................................ 18 B. Rekomendasi ......................................................................................... ......................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... PUSTAKA ........................................................................................... 19
3
BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi pentingnya CBR Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah peserta didiknya, baik itu di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun perguruan tinggi. Dalam kaitan dengan pendidikan anak usia SD, guru harus mengetahui benar sifat sifat tersebut agar dapat memberikan pembinaan dengan baik untuk meningkatkan potensi kecerdasan dan kemampuan anak sesuai harapan orang tua dan masyarakat. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa guru mengenal betul kelebihan dan kelemahan peserta didik sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing masing anak. Filsafat sudah sebagai ilmu pengetahuan yang membingungkan, dan banyak kalangan yang mempelajari filsafat berakhir dengan rasa pusing dan ketidakmengrtian. Usia filsafat sudah memberikan bentuk-bentuk pemikiran yang bervariasi, juga telah melahirkan berbagai aliran dan paham yang mengideologis. Dalam filsafat juga menguraikan pendidikan karakter, yaitu pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kepribadian bangsa yang digali dari keyakinan yang beragama, kebudayaan, dan kreatifan lokal, serta kesucian hati nurani manusia yang merupakan fitrah dari sang pencipta.
B. Tujuan Penulisan CBR 1. Mengulas dan memahami isi dari buku yang berbeda. 2. Mencari dan mengetahui informasi dari buku. 3. Untuk menambah pengetahuan pengetahuan mengenai Filsafat Pendidikan. 4. Membandingkan 2 buku yang samanamunberbedapengarang. samanamunberbedapengarang. 5. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada dalam sebuah buku. 6. Untuk memenuhi tugas Critical Book Review (CBR) Filsafat Pendidikan.
4
C. Manfaat CBR 1. Untuk menambah pemahaman dan wawasan tentang Filsafat Pendidikan. 2. Mempermudah kita dalam mendapatkan inti dari sebuah buku karena dilengkapi dengan ringkasan isi buku, pembahasan isi buku, sehingga kita dapat dengan mudah memahami materi yang ingin kita pelajari. 3. Melatih mahasiswa agar terbiasa mereview dan dapat berpikir kritis. 4. Mempermudah kita untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku yang berbeda.
D. Identitas Buku Yang Direview 1. Judul
: FilsafatPendidikan FilsafatPendidikan
2. Edisi
: Kedua
3. Pengarang
: Muhammad Anwar
4. Penerbit
:KENCANA
5. Kota Penerbit : Depok 6. TahunTerbit
:2017
7. ISBN
: 978-602-1186-52-7 978-602-1186-52-7
5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU A. BAB 1 Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia a. Pengertian filsafat Kata fillsafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia, bahkan tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung dua kemungkinan, yaitu proses berpikir dan hasil berpikir. Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan, pada pengertian kedua,merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah. Jadi, dari uraian tentang pengertian filsafat ditinjau dari segi arti bahasanya dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah: 1. pengetahuan tentang kebijaksanaan 2. mencari kebenaran 3. pengetahuan tentang dasar dasar atau prinsip prinsip. Filsafat ditinjau dari segi istilah, menurut para ahli dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Plato {427-342 SM} Didalam teori etika kenegaraannya menyebutkan empat budi, yang meliputi penguasaan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan. 2. Al-kindi {796-747 {796-747 M} Al- kindi memberikan pengertian filsafat di kalangan umat muslim dalam tiga lapangan,yaitu lapangan,yaitu sebagai berikut:
Ilmu fisika
Ilmu matematika
Ilmu ketuhanan
6
3. Ibnu sina {980-1037 M} Filsuf ini membagi filsafat dalam dua bagian, yaitu teori dan praktik. Keduanya dihubungkan dengan agama. Tujuan filsafat praktik adalah mengetahui apa yang seharusnya dialkukan oleh setiap orang. 4. Immanuel Kant Ahli ini mengatakan bahwa filsafat merupakan ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan,yaitu persoalan,yaitu sebagai berikut:
Apakah yang dapat kita ketahui? ketahui?
Apa yang seharusnya seharusnya kita ketahui dan kerjakan?
Sampai dimanakah pengharapan kita? Apakah yang dinamakan manusia? manusia? Dari beberapa ungkapan para filsuf tersebut, dapat dirumuskan bahwa filsafat ialah upaya manusia denan akal budinya untuk memahami, dan menyelami secara radikal iintegral, dan sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia.
b. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Kehidupan Manusia 1.
kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan Dalam ilmu penegtahuan, penegtahuan , filsafat mempunyai
kedudukan sentral, dan asal
satu pokok. Karena, filsafat pada awalnya merupakan satu satu nya usaha manusia di bidang kerohanian untuk mencpai kebenaran pengetahuan. 2. kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia Dalam bahasan sebelumnya, filsafat mengandung pengertian tentang suatu ikhtiar untuk berpikir secara radikal.Dalam uraian tadi dapat disimpulkan bahwa kedudukan filsafat dalam kehidupa kehidupa manusia adalah sebagai sebagai berikut:
Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan. pengetahuan.
7
B. BAB II Pengertian Pendidikan Dan Filsafat Pendidiakn Serta Peranananya a. Pengertian pendidikan Pedagogi berarti pendidikan, sedangkan paeda artinya ilmu pendidikan. Pedagogik atau ilmu pendidikan ialah yang menyelediki, merenung tentang gejala gejala perbuatan mendidik. Istilah ini berasal dan kata pedagogia (yunani) yang berarti pergaulan dengan anak anak. Sedangkan, yang sering menggunakan istilah paidagos adalah seorang pelayan (bujang) pada zaman yunani kuno, yang pekerjaan nya mengantar dan menjemput anak anak ke dan dari sekolah. Paidagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membingbing,memimpin). membingbing,memimpin). b. Seluk beluk filsafat pendidikan Di Amerika serikat misalnya, filsafat pendidikan dumulai dengan pengkajian terhadap beberapa aliran filsafat tertentu seperti pragmatisme, idealisme, realisme, dan eksistensialisme,yang diakhiri dengan implikasinya kedalam aspek aspek pendidikan. Di Inggris, filsafat pendidikan dipusatkan pada prinsip prinsip yang mendasar sekali dalam pendidikan.Di Belanda tidak dikenal filsafat pendidkan, tetapi yang ada hanya pedagogik, theoretische pedagogik,dan opvoedkunde. opvoedkunde. c. Pengertian filsafat pendidikan
1. Filsafat pendidikan bermakna sebagai filsafat tradisonal Filsafat tradisional dalam topik topik dialog filsafat yang disampaikan, terikat oleh metode tradisonal sebagaimana addanya sistematika,jenis,serta aliran seperti yang kita jumpai dalam sejarah. 2. Filsafat pendidikan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat kritis.Dalam pendekatan ini, pemikiran logis kritis mendapatkan tempat utama. 3. Peranan filsafat pendidikan
8
Tujuan akhir pendidikan untuk menumbuhkan dan mengembangkan semua potensi manusia (si terdidik, subjek didik) sacara teratur akan terwujud, apabila prakondisi alamiah alamiah dan sosial manusia memungkinkan. memungkinkan. Adapun perbandingan pengaruh dan beberapa ide filsafat dalam pendidikan dapt diketahui sejarah pendidikan, anatar lain tersimpul dalam pandangan pandangan berikt ini: 1. Aliran Empirisme Empirisme 2. Nativisme dan naturalisme 3. Teori konvergensi
C. BAB III Masalah Pokok Filsafat Dan Pendidikan a. Objek Dan Sudut Pandang Filsafat Jika kita amati semua cabang cabang, ilmu pengetahuan,itu ternyata objek nya alam kuadrat. Namun dari objek tersebut menimbulkan beberapa cabang ilmu yang berdiri sendiri. 1. Objek materi filsafat terdiri atas 3 persoalan pokok yaitu: masalah Tuhan, Alam dan Manusia 2. Objek formal filsafat Mencari keterangan sedalam-dalam nya sampai pada sebab sebab terakhir tentang objek objek filsafat. Selanjutnya,ilmu pengetahuan itu sendiri menjadi objek filsafat, yakni filsafat ilmu pengetahuan. Hasil dari usaha manusia menyangkut akal, rasa dan hendak menjadikan satu yang disebut filsafat kebudayaan.walaupun masih sebagian saja, dari uraian dan sudut pandang filsafat yang sangat luas itu sudah dapat memberikan kejelasan, bahwa filsafat dapat berdiri sendiri. b. Sikap Manusia Terhadap Filsafat
9
1. Pandangan yang berpendapat bahwa bila mendengar kata filsafat maka terbayanglah dihadapan mereka tentang sesuatu yang sulit. 2. Pandangan yang bersiafat skeptis 3. Pandangan yang bersifat negatif 4. Pandangan yang bersifat positif Terdapat
masalah esensial filsafat dan pendidikan sebagai berikut:
realitas, pengetahuan.dan nilai.
D. BAB IV Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan Dangan mengambil pengertian pendidikan secara luas, berarti masalah kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas pula, meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang dialami seseorang, sejak ia dilahirkan hingga berpisah dengan dunia kehidupan atau mati. Adapun potendi potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan dikembangkan dikembangkan menjadi sikap hidup, meliputi hal dibawah ini. 1. Potensi jasmani dan pancaindra 2. Potensi pikir (rasional) 3. Potensi perasaan dikembangkan dikembangkan 4. Potensi karsa atau kemauan yang keras 5. Potensi potensi cipta 6. Potensi karya 7. Potensi budi nurani Jadi, pendidikan merupakan sautu aktivitas manusia terhadap manusia dan untuk manusia, atau yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia dengan segala problematikanya. problematikanya.
10
E. BAB V Tujuan Hidup Dan Tujuan Pendidikan a. Manusia dan tujuan hidupnya Manusia dalah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi di permukaan bumu ini. 1. Tujuan hidup manusia mengalami proses perkembangan Pendidikan dimulai sejak manusia itu ada. Jadi jelas perkembangan kehidupan manusia dalam hidup bermasyarakat bermasyarakat hingga sekarang ini, menurut Edward Burner Tylor (1832-1917), manusia memiliki tiga fase perkembangan, yaitu from savagrry (kekejaman), through barbarism (kebiadaban),ti civilization civilization (kepada peradaban). 2. Tujuan hidup bangsa Indonesia Potret manusia indonesia yang dicita-citakan, dan menjadi tujuan hidup bangsa terkandung dalam jiwa pancasila. 3. Tujuan hidup manusia menurut pandangan islam Setiap manusia muslim perlu menyadari tujuan hidup, kemudian berusaha untuk menyesuaikan segala aktivitas dan langkah langkah dalam kehidupannya kehidupannya sehari-hari, dengan tujuan hidup yang sesuai dengan tuntutan agama. b. Tujuan Pendidikan Setiap kegiatan pendidikan merupakan bagian dari suatu proses yang diharapkan untuk menuju ke suatu tujuan, dan tujuan tujuan ini ditentukan oleh tujuan tujuan akhir. Dalam pengertian yang sangat sederhana, dapat dipahami bahwa pendidikan selalu membawa perubahan baik cepat atau lambat, terbuka dan terpendam. 1. Fungsi dan tujuan pendidikan
Meangakhiri tujuan itu
Mengarahkan tujuan itu
Suatu tujuan dapt pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan tujuan lain.
Memberi Nilai (sifat) pada usaha usaha itu.
11
2. Cara menentukan tujuan pendidkan Maenurut John S. Brubacher, dalam menetapkan tujuan pendidikan dapat ditempuh tiga cara atau pendekatan yaitu: a historical analysis of social institutions approach, a sociological analysis of current life approach, normative philosophy approach. 3. Kriteria kualifkasi tujuan pendidkan pendidkan Yang dimaksud dengan kriteria kualifikasi disini tidak lebih dari kriteria untuk memenuhi syarat kelengkapan kelengkapan suatu tujuan pendidikan. 4. Sasaran dan tujuan tertinggi dalam pendidikan Tujuan pendidikan adalah sarat dengan nilai nilai yang bersifat mendasar (fundamental), (fundamental), yaitu nilai-nilai ilmiah, nilai sosial, nila moral, dan nilai agama.
F. BAB VI Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Biologis a. fungsi pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia. MenurutTheodore Brameld bahwa pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenagan yang cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia bagiman yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itu.tidak ada satu fungsi dan jabatan di dalam masyarakat tanpa melalui proses pendidikan. b. peranan lembaga pendidikan Jika pendidikan akan membina bentuk bentuk tertentu dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan tertentu, maka lembaga-lembaga pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga, yang berfungsi membantu keluarga untuk mendidik mendidik anak-anak. Tugas yang dilakukan guru disekolah merupakan tugas pelimpahan dan lanjutan dari tanggung jawab orang tua. Karena itu,
12
guru sebagai pendidik merasa memiliki tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan baik dan menjadi contoh teladan bagi anak- anak. c. pendidikan adalah adalah suatu keharusan bagi manusia manusia makhluk biologis biologis Pendidikan itu berusaha untuk mengembangkan potensi-potensi manusia yang utuh, yang merupakan aspek-aspek kepribadian termasuk di dalamnya aspek individualitas, moralitas, seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani dan antara duniawi serta ukhrawi.
G. BAB VII Demokrasi Pendidikan Demokrasi pendidikan dalm pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidkan yang mengandung tiga hal, yaitu: 1. rasa hormat terhadap harkat sesama manusia 2. setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat 3.
rela berbakti untuk kepentingan kepentingan atau kesejahteraan kesejahteraan bersama.
Prinsip Prinsip Demokrasi dalam Pendidikan Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah dibawah ini. 1. Hak asasi setiap warga untuk memperoleh pendidikan. 2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan. 3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka. Dari prinsip prinsip tersebut diatas, dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran,sifat, dan jenis masyarakat dimana mereka berada. Karena dalam kenyataan, pengembangan demokrasi pendidikan itu akan banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan penghidupan masyarakat.
13
H. BAB VIII Aliran Aliran Filsafat Filsafat Pendidikan Pendidikan 1. Aliran Progresivisme Progresivisme Aliran ini merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang berkembang pesat pada permulaan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam pembaruan pendidikan. Progresivisme dalam pandangannya, selalu berhubungan dengan pengertian The liberal road to cultural yakni liberal bersifat fleksibel (lentur dan tidak kaku), kaku), toleran dan bersikap bersikap terbuka, serta ingin mengetahui dan menyelidiki demi pengembangan pengalaman. 2. Aliran Esensialisme Esensialisme Aliran filsafat pendidikan Esensiahsme dapat ditelusuri ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali pada kebudayaan lama, karena kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan untuk manusia. Aliran Esensialisme merupakan perpaduan anatara ide-ide filsafat idealisme dan realisme. 3. Aliran perennialisme perennialisme Perennialisme berasal dan kata perennial diartikan sebagai continiung throughtout the whole year atau lasting for a very long time abadi atau kekal dan dapat berarti pula tiada akhir. Dengan demikian, esensi kepercayaan filsafat perennial ialah berpegang pada nilai nilai atau norma norma yang bersifat abadi. 4. Aliran Rekonstruksionali Rekonstruksionalisme sme Sesuai istilah yang dikandungnya, yakni berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang dan tujuan utama dan tertinggi
dalam
kehidupan
manusia.
Untuk
mencapai
tujuan
itu,
rekoustiuksionalisme berusaha mencari kesepakatan semua orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu suatu tataran baru seluruh lingkungannya. Dengan singkat, dapat dikemukakan bahwa aliran Rekonstruksionalisme bercitacita untuk mewujudkan suatu dunia di mana kedaulatan nasional berada dalam pengayoman atau subordinat serta kedaulatan dan otoritas internasional. internasional. A,aa
14
BAB III PEMBAHASAN A. Pembahasan Isi Buku sebagai berikut : a. Pembahasan Bab I pengertian filsafat adalah diartikan jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan Sedangka n
menurut buku edward purba
(2017:1) pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni segi etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dan sedangkan terminologi adalah arti yang dikandung oleh istilah atau kata filsafat itu sendiri. Dapat disimpulkan filsafat adalah suatu ilmu yang mencari kebenaran sebenar benarnya bertujuan untuk mencapai hakikat yang nyata. b. Pembahasan bab II filsafat pendidikan mengunakan dua pendekatan, yakni: pendekatan tradisional dan pendekatan kritis. Pendekatan tradisional dengan topik-topik dialog filsafat yang disampaiakn , terikat oleh metode tradisonal sebagai mana adanya sistematika, jenis, serta aliran seperti yang kita jumpai dalam sejarah. Pendekatan kritis adalah suatu analisis mengenai istilah istilah yang mewakili gagasan atau konsep..sedangkan menurut edward purba (2017:23) filsafat pendidikan aktifitas pemikiran sebagai hasil pengkajian secara teratur dan mendalam yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan dana menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang akan dicapai . Dapat kita simpulkan bahwa filsafat pendiidkan adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat dan pelaksanaan pendidikan secara efektif untuk mencapai tujuan pendidikan sesungguhnya. c. Pembahasan bab VIII aliran-aliran aliran-aliran filsafat pendidikan pendidikan terdiri dari 4 yaitu: 1. Aliran progresivisme adalah pendidikan progresisme selalu menekankan menekankan pada tumbuh dan berkembangnya pemikiran dan sikap mental, baik dalam pemecahan masalah maupun kepercayaan diri peserta didik. 2. Aliran esensialisme esensialisme adalah perpaduan antara antara ide-ide filsafat idealisme dan dan realisme. 3. Aliran perennialisme adalah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.
15
4. Aliran rekonstruksionalisme rekonstruksionalisme adalah berusaha membina suatu konsensus konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia , sedang menurut buku edward purba (2017: 27-48)aliran-aliran 27-48)aliran-aliran filsafat yaitu: 1.
filsafat pendidikan idealisme bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan gagasan-gagasan (ide-ide) atau spirit
2. Filsafat pendidikan realisme dalam berbagai bentuk menurut kattsoff(1996:126) menarik garis pemisah yang tajam antara yang mengetahui dan diketahui, dan pada umumnya cenderung kearah dualisme atau monisme materialistik. materialistik. 3. Filsafat materialisme suatu aliaran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan, dimana benda merupakan sumber segalanya 4. Filsafat pendidikan prakmatisme bahwa makna dari segala sesuatu tergantung dari hubungannya dengan apa yang dapat dilakukan. 5. Filsafat eksistensialisme filsafat ini memfokuskan pada pengalaman pengalaman individu. Jadi dapat disimpulkan bahwa aliran-aliran filsafat
16
B. Kelebihan dan kekurangan buku review 1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview Dilihat dari tampilan Buku utama, desainnya ilegan dengan paduan warna hitam dan putih dengan gambar pohon ditengahnya yang memiliki makna yang dalam. Sedangkan buku pembanding memiliki tampilan yang lebih sederhana perpaduan warna biru dan hitam terdapat gambar buku didalamnya sehingga para pembaca malas untuk membacanya 2. dari segi layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk pengunaan font adalah : dari segi layout sangat menarik sehingga orang berminat untuk membacanya dibandingkan dengan buku pembanding yg memiliki tampilan sederhana. Dari segi tata letak dan tulisan dari buku utama mempunya jarak spasi yang tidak terlalu jauh sehingga tidak boros tempat. Sedangkan buku pembanding terlalu jauh jarak spasi antar bab dan sub bab, dan mengunakan kalimat yang sulit dimengerti si pembaca. 3. Dari segi aspek buku: Dari buku utama menjelaskan secara luas tentang pengertian filsafat sampai aliran-aliran filsfat pendidikan, menjelaskan setiap sub-sub bab sehingga mudah dipahami si pembaca, buku ini dilengkapi dengan biografi penulis sehingga si pembaca mengetahui riwayat sipenulis.tetapi buku ini tidak dilengkapi gambar atau soal sehingga menarik sipembaca untuk membaca buku tersebut. 4. Dari segi aspek tata bahasa dalam buku utama banyak mengunakan pendapat para ahli dengan dilengakapi dengan bahasa inggris namun dia mengunakan bahasa-bahasa yang kurang dipahami oleh orang awam sehingga kurang paham dengan materi. Sedang buku pembanding memiliki tata bahasa yang mudah dipahami oleh sipembaca dan dilengakapi gambar sehingga si pembaca tidak bosan.
17
BAB IV PENUTUP
A. kesimpulan Filsafat pendidikan mengunakan dua pendekatan, yakni pendekatan tardisional dan yang bersifat kritis. Pendekatan tardisional digunakan untuk memecahan problema hidup dan kehidupan manusia sepanjang pekerjaan nya. Dan pendekatan kritis digunakan untuk memecahkan problematika pendidikan masa kini. Buku ini membahas perihal filsafat pendidikan yang lahir dari ilmu pendidikan sebagai
ilmu
pengetahuan
praktis
sebagai
aspek
kebudayaan,
dan
mengembangkan nilai-nilai nilai-nilai norma laku yang bersumber dari filsafat.
B. Rekomendasi Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, periview menyarankan supaya filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, siswa, mahasiswa dan orang tua maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu, pe review juga menyarankan kepada penulis supaya membuat tampilan isi buku yang lebih menarik misalnya dengan mencantumkan gambar-gambar dan contoh soal.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,Muhammad.(2017). Anwar,Muhammad.(2017). Filsafat Pendidikan. Makassar: Makassar: Kencana Kencana Edward,purba.(2017). Edward,purba.(2017). Filsafat Pendidikan.Medan: Pendidikan.Medan: Unimed Press
19