Petunjuk Teknis Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigizi Terpadu)
Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
0
KATA PENGANTAR
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi tubuh. Status gizi, khususnya status gizi anak Balita merupakan salah satu indikator yang akan menentukan kualitas Sumber Daya Manusia. Status gizi merupakan indikator penting, sehingga ditetapkan sebagai salah satu sasaran dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan 2015-2019, yaitu menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan prevalensi balita pendek. Dalam Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2015-2019, telah ditetapkan sebanyak 6 indikator kinerja gizi yang harus dicapai dan beberapa indikator kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan. Untuk mengetahui perubahan indikator kinerja kegiatan perbaikan gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, berkelanjutan, pelaksanaan surveilans gizi menjadi sangat penting memberikan gambaran capaian kinerja antar waktu. Petunjuk teknis sistem informasi gizi terpadu ini merupakan acuan bagi seluruh petugas kesehatan khususnya pengelola kegiatan surveilans gizi dan enumerator dalam melaksanakan kegiatan surveilans surveilans gizi untuk memenuhi kebutuhan informasi di puskesmas, kabupaten/kota, provinsi dan pusat tentang masalah gizi dan pencapaian kinerja kegiatan pembinaan gizi masyarakat. Kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan petunjuk teknis ini lebih lanjut. Terima kasih.
Direktur Gizi Masyarakat,
Ir. Doddy Izwardy, MA NIP.196302161986031005
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
:
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang B. Tujuan
3
C. Ruang Lingkup
3
D. Manfaat
4
5
BAB II
:
PENGGUNA SISTEM INFORMASI GIZI TERPADU (SIGIZITERPADU)
BAB III
:
APLIKASI SISTEM INFORMASI GIZI TERPADU (SIGIZITERPADU) A. Panduan Penggunaan Penggunaan Aplikasi Aplikasi
BAB IV
:
:
6
1. Aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) 2. Aplikasi Laporan Rutin
24
3. Aplikasi Distribusi PMT
26
9
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GIZI TERPADU (SIGIZITERPADU) A. Alur Sistem Informasi Informasi Gizi Terpadu
BAB V
3
PENUTUP
72 75
2
BAB I Pendahuluan A.
Latar Belakang Pemantauan pertumbuhan balita merupakan bagian dari standar pelayanan minimal yang harus dilakukan di daerah. Status gizi masyarakat pada umumnya, menjadi kebutuhan data di daerah untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada diwilayahnya sebagai dasar perencanaan kegiatan dan evaluasi kinerja serta intervensi apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan. Mengingat pentingnya data tersebut, dibutuhkan sisitem pencatatan dan pelaporan yang akurat dan menggambarkan tiap individu. Sistem informasi gizi terpadu atau
Sigizi Terpadu merupakan suatu sistem terintegrasi untuk mengetahui status gizi dan kinerja program, yang dapat digunakan untuk identifikasi masalah, kebutuhan dan sebagai bahan pengambilan keputusan serta kebijakan program gizi masyarakat. Sigizi Terpadu digunakan untuk mencatat dan melaporkan data gizi baik data sasaran tiap individu, status gizi melalui modul e-PPGBM, data PMT yang bersumber dari APBN maupun dari APBD, membuat administrasi distribusi PMT melalui modul Distribusi PMT dan juga cakupan kinerja secara agregat sebagai laporan rutin melalui modul Laporan Rutin (Sigizi). Untuk memudahkan dalam penggunakan sigizi terpadu beserta modul – modulnya maka perlu dibuatkan buku panduan Sistem Informasi Gizi Terpadu yang secara komprehensif berkaitan dengan surveilans gizi.
B.
Tujuan Tujuan dari Sigizi Terpadu adalah untuk memperoleh informasi status gizi individu dan kinerja program gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untuk penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan gizi.
C.
Ruang Lingkup Aplikasi Sigizi Terpadu mancakup data sebagai berikut : berubah jadi modul - modul 1. Modul e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) 2. Modul Distribusi PMT 3. Modul Laporan Rutin (Sigizi) 4. Modul Manajemen Data 5. Modul e-PPGBM Offline 3
D.
Manfaat Manfaat dari Sigizi Terpadu antara lain: 1. Memperoleh data sasaran individu; 2. Mengetahui status gizi individu secara cepat dan akurat; 3. Mengetahui secara cepat balita gizi buruk yang harus dirujuk atau dilakukan tindakan; 4. Mengetahui pertumbuhan balita; 5. Memantau pemberian makanan tambahan (PMT); 6. Menjawab indikator gizi
4
BAB II Pengguna Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigizi Terpadu) Setiap jenjang pada tahapan menajemen pengguna sistem informasi gizi terpadu (Sigizi Terpadu) memiliki hak akses yang berbeda, yaitu: Pengguna Administrator
User Provinsi
User Kabupaten
User entry
Hak akses 1. e-PPGBM 2. Konsumsi PMT 3. Distribusi PMT 4. Laporan Rutin (agregat) 5. Manajemen Data 6. Aplikasi e-PPGBM Offline 7. Data Provinsi 8. Data Kabupaten 9. Data Kecamatan 10. Data Desa/Kelurahan 1. e-PPGBM 2. Konsumsi PMT 3. Distribusi PMT 4. Laporan Rutin (agregat) 5. Manajemen Data 6. Aplikasi e-PPGBM Offline 7. Data Kabupaten 8. Data Kecamatan 9. Data Desa/Kelurahan 1. e-PPGBM 2. Konsumsi PMT 3. Laporan Rutin (agregat) 4. Manajemen Data 5. Aplikasi e-PPGBM Offline 6. Data Kecamatan 7. Data Desa/Kelurahan 1. e-PPGBM 2. Konsumsi PMT 3. Distribusi PMT 4. Laporan Rutin (agregat) 5. Aplikasi e-PPGBM Offline 6. Data Desa/Kelurahan
5
BAB III Aplikasi Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigizi Terpadu)
A. Panduan Penggunaan Aplikasi Aplikasi Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigiziterpadu) Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes terdiri dari beberapa modul didalamnya sesuai dengan jenjang dan kewenangan pengguna aplikasi. Untuk membuka sigizi terpadu dapat dilakukan dengan mengakses alamat http://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id sehingga muncul halaman login seperti Gambar 1.
Masuk ke Sigizi Terpadu
Gambar 1 Halaman Login Aplikasi Sigiziterpadu Halaman dashboard informasi gizi menjadi halama pembuka dalam menggunakan sigizi terpadu. Data yang ditampilkan dari dashboard informasi gizi merupakan data hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017. Untuk bisa masuk ke dalam aplikasi
6
sigizi terpadu, klik e-PPGBM dalam kotak merah seperti gambar 1 dan setelah di klik akan muncul halaman Login seperti pada gambar 2:
Gambar 2 Halaman Login Aplikasi Sigiziterpadu Setelah halaman login muncul, masukkan username dan password yang dimiliki kemudian tekan tombol “Login” untuk masuk ke dalam aplikasi. Setelah anda berhasil login, maka akan muncul seperti gambar 3 berikut:
Gambar 3 Tampilan Sigiziterpadu user Provinsi Apabila masuk dengan menggunakan user provinsi maka akan muncul modul seperti pada gambar 3 yaitu : e-PPGBM, Laporan Rutin, Distribusi PMT, Manajemen Data dan ePPGBM Offline. Sedangkan apabila masuk dengan user kabupaten atau kota, modul yang akan muncul seperti gambar 4 sebagai berikut: 7
Gambar 4 Tampilan Sigiziterpadu user Kabupaten/Kota
Pada user kabupaten akan muncul daftar aplikasi seperti pada gambar 4 yaitu : ePPGBM, Laporan Rutin, Distribusi PMT, Manajemen Data dan ePPGBM Offline.
Gambar 5 Tampilan Sigiziterpadu user Entry/Puskesmas
Apabila user memiliki akses sebagai user entry, maka akan muncul Aplikasi e-PPGBM, Laporan Rutin, Manajemen Data dan aplikasi e-PPGBM offline seperti dapat dilihat pada Gambar 5 diatas.
8
1. Aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Untuk masuk ke dalam aplikasi PPGBM dapat dilakukan dengan memilih (click) ePPGBM seperti dapat dilihat pada Daftar Aplikasi yang diberi lingkaran merah pada Gambar 4 sehingga muncul halaman utama dari aplikasi ePPGBM (Gambar 5). Klik e-PPGBM untuk masuk ke modul ePPGBM
Gambar 6 masuk aplikasi e-PPGBM
a
c
b
Gambar 7 Halaman Utama PPGBM Seperti pada Gambar 7, terdapat beberapa komponen dari aplikasi PPGBM. Bagian (a) berfungsi untuk melihat daftar notifikasi (peringatan dini) balita yang harus dirujuk karena status gizi berdasarkan indeks pengukuran BB/TB (warna ungu) kurang dari 2SD dan Indeks BB/U (warna merrah) kurang dari -3SD, tombol (b) bagian berisi daftar menu yang ada pada aplikasi PPGBM, dan (c) berisi menu-menu yang berfungsi untuk mengubah password, mengunduh buku panduan, melihat profil (detail) user, dan logout dari aplikasi.
9
a. Notifikasi atau Peringatan Berdasarkan Gambar 7, Apabila tombol lonceng (
) atau poin (b) ditekan
(click) maka akan muncul daftar nama balita yang mengalami masalah gizi kurus menurut indeks BB/TB dan gizi buruk berdasarkan pengukuran terakhir (indeks BB/U) seperti dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Deteksi Dini Balita bermasalah Gizi Apabila ingin melihat seluruh daftar balita dengan kasus Gizi Buruk, dapat dilihat dengan menekan menu “Lihat Semua Notifikasi” maka akan muncul seperti terlihat pada gambar 9.
Gambar 9 Daftar Balita yang perlu Penanganan Khusus 10
Dari gambar 9 terlihat daftar semua balita yang perlu penanganan khusus dimasing masing indeks yaitu indeks BB/TB atau indeks BB/U. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap dari balita yang gizi buruk (BB/U) <-3 SD, bisa klik “Rujuk”. Maka akan terlihat seperti pada Gambar 10.
Gambar 10 Detail Informasi Balita yang perlu Penanganan Khusus Berdasarkan informasi aplikasi PPGBM bahwa balita yang perlu penanganan khusus tersebut telah ditangani, dapat dilakukan pencatatan penindakan terhadap balita tersebut dengan menekan tombol “Isi Tindakan” seperti dapat di lihat pada Gambar 10 diatas sehingga akan muncul halaman pencatatan Tindakan seperti dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Detail Informasi Balita yang perlu penanganan khusus 11
Apabila seluruh informasi yang diperlukan telah diisi, maka tekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data. Setelah data disimpan, maka secara otomatis daftar balita yang telah dilakukan pencatatan tindakan akan hilang dari daftar peringatan dini dan indikatornya sudah ditangani.
b. Daftar Menu Pada daftar menu terdapat pilihan Daftar Aplikasi, Entry, Laporan dan Backup/Restore seperti pada gambar 12 berikut:
Untuk Kembali ke daftar Aplikasi Sigizi Terpadu Untuk entry Sasaran Untuk melihat laporan dari hasil entry data Untuk Restore Data dari aplikasi Offline
Gambar 12 Daftar Menu e-PPGBM 1). Daftar Aplikasi Untuk kembali ke halaman depan seperti pada gambar 6, maka kita bisa klik menu daftar aplikasi.
2). ENTRY Dalam menu ENTRY ada dua sasaran yang saat ini muncul dimenu entry di aplikasi e-PPGBM yaitu Balita dan Ibu Hamil, tidak menutup kemungkinan aplikasi akan berkembang untuk dapat entry sasaran yang lain seperti Remaja Putri, Ibu Nifas dan Anak Sekolah.
1. Balita Pada menu entry sasaran balita, kita bisa melihat balita yang sudah masuk ke dalam system dengan klik menu daftar Balita dan juga bisa menambah balita baru dengan klik tambah balita seperti pada gambar 13 berikut:
12
Gambar 13 Daftar Balita pada menu e-PPGBM Daftar balita dapat dilakukan dengan mengakses menu Balita
Daftar Balita
seperti pada Gambar 13. Pada daftar balita ada beberapa fungsi yang bisa digunakan yaitu untuk mengedit isian identitas, menghapus balita, melihat pemantauan pertumbuhan, menginput pengukuran tiap bulan dan menginput PMT yang diberikan tiap bulan dengan fungsi – fungsi seperti pada gambar berikut:
Gambar 14 Daftar Balita pada menu e-PPGBM
13
➢
Lambang pensil warna biru (
) : digunakan untuk mengedit isian identitas
balit apabila ada kesalahan pengisian dan/atau NIK yang belum menggunakan NIK sebenarnya (dummy/klik NIK). ➢
Lambang silang warna merah (
) : digunakan untuk menghapus apabila ada
data balita yang double atau balita yang pindah namun tidak diketahui pindah ke daerah mana atau balita yang sudah meninggal. Apabila ada balita yang pindah wilayah namun masih dalam satu wilayah kabupaten/kota, maka sebaiknya
tidak
dihapus
namun
dilaporkan
ke
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk bisa di edit wilayah Puskesmas tempat balita pindah. ➢
Lambang kaca pembesar warna hijau (
): digunakan apabila kita ingin
mengetahui biodata lengkap, grafik pertumbuhan, data berat badan dan riwayat tindakan seperti gambar dibawah ini:
Gambar 14 Biodata Lengkap Balita
14
Gambar 15 Grafik Pertumbuhan Balita berdasar indeks BB/U
Gambar 16 Data Berat Badan Balita
15
Gambar 17 Riwayat Tindakan
➢
Lambang Tambah warna kuning (
) : digunakan untuk memasukan
pengukuran pada balita yang dilakukan tiap bulan. Apabila kita klik lambang tersebut dan klik tambah pengukuran, maka akan muncul formulir isian pengukuran sebagai berikut:
Gambar 18 Formulir Tambah Pengukuran
Tanggal pengukuran diisi dengan tanggal pada saat balita ditimbang dan/atau diukur. Isian pecahan pada berat badan dan tinggi badan menggunakan titik (.) misal : berat badan : 3.5 kg dan tinggi badan : 55.5 cm. cara ukur jug aperlu diperhatikan apakah dalam keadaan berdiri atau terlentang. Apabila mengisi 16
pengukuran bulan Februari dan/atau Agustus, maka akan muncul formulir pertanyaan Vitamin A. sedangkan apabila usia balita masih dibawah 6 bulan akan muncul formulir pertanyaan ASI Eksklusif. ➢
Lambang garpu pisau warna hitam (
) : digunakan untuk memasukan
PMT yang diberikan ke Balita setiap bulannya. Klik lambing tersebut dan klik tambah pemberian PMT maka akan muncul formulir pemberian PMT seperti gambar 19 berikut:
Gambar 19 Formulir Tambah Pemberian PMT Pada formulir tambah pemberian PMT, diisi pemberian ke berapa PMT yang diberikan kepada balita tersebut. Kemudian sumber PMT berasal dari mana, apakah dari Pusat, daerah atau keduanya yaitu dari Pusat & Daerah. Tanggal pemberian PMT diisi tanggal pada saat pemberian PMT tersebut. Apabila memilih sumber PMT Pusat & Daerah maka akan muncul banyaknya PMT dari pusat yang diberikan kepada balita dalam satuan bungkus (berapa total bungkus dalam satu bulan) dan banyaknya PMT dari daerah (dalam satuan kalori (total dalam satu bulan).
17
Dalam menu balita ada pilihan tambah balita yang berfungsi untuk menambah balita baru pada suatu wilayah. Klik tambah balita, maka akan muncul formulir tambah balita seperti pada gambar 20 dibawah ini:
Gambar 20 Formulir Tambah Balita Pada formulir tambah balita seperti pada gambar diatas, dimulai dari pertanyaan anak ke berapa balita yang akan di entry. Isian untuk formulir tambah balita berasal dari data register atau kohort balita. Nomor KK diisi sesuai dengan nomor KK yang ada di Kartu Keluarga balita atau sasaran. NIK atau Nomor Induk Kewarganegaraan diisi dengan NIK yang ada di kartu keluarga. Untuk balita yang belum memiliki NIK bisa diisi dengan struktur NIK sesuai dengan Peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan pasal 37. NIK terdiri dari 16 (enam belas) digit terdiri atas: ➢
6 (enam) digit pertama merupakan kode wilayah provinsi (2 digit), kabupaten/kota (2 digit) dan kecamatan (2 digit)tempat tinggal pada saat mendaftar;
➢
6 (enam) digit kedua adalah tanggal (2 digit), bulan (2 digit), dan tahun (2 digit) kelahiran dan khusus untuk perempuan tanggal lahirnya ditambah angka 40; dan
➢
4 (empat) digit terakhir merupakan nomor urut penerbitan NIK yang diproses secara otomatis dengan SIAK. Untuk balita yang belum memiliki NIK diisi 0000 jika kembar maka salah satu diisi 0001 18
Untuk isian NIK orang tua apabila belum memiliki data tersebut maka bisa diisi 6 digit kode wilayah. Setelah seluruh data isian telah selesai diisi, maka tekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data. Sebagai catatan, sistem akan secara otomatis menolak dan menampilkan pesan duplikasi data apabila data balita yang ditandai dengan kesamaan NIK sudah ada di dalam aplikasi.
2. Ibu Hamil Sama halnya pada menu entry sasaran balita, pada sasaran ibu hamil juga terdapat daftar ibu hamil yang sudah di entry ke dalam aplikasi juga menu untuk tambah ibu hamil seperti tampak pada gambar 21 sebagai berikut:
Gambar 21 Tampilan Daftar Ibu Hamil Yang membedakan pada tampilan daftar ibu hamil dengan daftar balita, pada ibu hamil tidak ada fungsi kaca pembesar warna hijau yang digunakan untuk melihat pemantauan pertumbuhan. ➢
Lambang Tambah warna kuning (
) : digunakan untuk memasukan
pengukuran pada Ibu Hamil yang dilakukan tiap pemeriksaan kehamilan. Apabila kita klik lambang tersebut dan klik tambah pengukuran, maka akan muncul formulir isian pengukuran sebagai berikut:
19
Gambar 22 Formulir Pengukuran Ibu Hamil Tanggal ukur pada formulir diisi sesuai dengan tanggal pemeriksaan kehamilan/pengukuran dilanjutkan memasukan data berat badan (kg), tinggi badan (cm) dan Lila serta tablet tambah darah apabila diberikan pada saat pemeriksaan. Setelah semua formulir terisi maka klik “simpan”. ➢
Untuk isian tambah pemberian PMT sama dengan formulir isian pemberian PMT pada sasaran balita.
Untuk menu tambah Ibu Hamil sama dengan menu pada sasaran Balita yang membedakan pada formulir Ibu Hamil, pertanyaan pertama diisi dengan isian kehamilan yang ke berapa pada ibu hamil tersebut. Seperti pada gambar 23 dibawah ini:
Gambar 23 Formulir Tambah Data Ibu Hamil 20
Apabila seluruh data isian telah selesai diisi, maka tekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data. Sebagai catatan, sistem akan secara otomatis menolak dan menampilkan pesan duplikasi data apabila data balita yang ditandai dengan kesamaan NIK sudah ada di dalam aplikasi. 3). LAPORAN Aplikasi e-PPGBM juga bisa menampilkan rekap data hasil entry pada menu sebelumnya. Saat ini laporan yang terdapat pada aplikasi e-PPGBM sebagai berikut: 1. Daftar Balita berdasarkan Status Gizi Laporan ini berfungsi untuk melihat daftar balita pada wilayah tertentu berdasarkan status gizi tertentu. Untuk melihat laporan ini dapati dilakukan dengan mengakses menu Laporan
Balita
Daftar Balita berd Status Gizi
seperti dapat di lihat pada Gambar 24. Apabila menu tersebut dipilih, maka akan muncul halaman laporan daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 24 Menu Laporan Daftar Balita berd Status Gizi
21
Gambar 25 Laporan Daftar Balita berd Status Gizi Bagian yang dilingkari pada Gambar 25. berfungsi untuk mencetak laporan atau mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel. 2. Rekap Balita berdasarkan Status Gizi dan Usia. Laporan ini berfungsi untuk melihat rekap balita berdasarkan status gizi tertentu pada wilayah tertentu. Untuk melihat laporan ini dapati dilakukan dengan mengakses menu Laporan
Balita
Rekap Balita berd Status Gizi & Usia
Apabila menu tersebu dipilih, maka akan muncul halaman laporan daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26 Menu Laporan Rekap Balita berd Status Gizi Bagian yang dilingkari pada Gambar 26. berfungsi untuk mencetak laporan atau mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel. 22
3. Laporan Rekap Sasaran Laporan rekap sasaran berfungsi untuk menyajikan data rekapitulasi sasaran yang ada (telah dientry) ke dalam aplikasi PPGBM. Untuk melihat laporan rekap sasaran dapat dilakukan dengan mengakses menu Laporan
Rekap Sasaran dan
apabila menu tersebut dipilih maka muncul halaman laporan rekap sasaran seperti dapat dilihat pada Gambar 27 sebagai berikut:
Gambar 27 Menu Laporan Rekap Sasaran Bagian yang dilingkari pada Gambar 27. berfungsi untuk mencetak laporan atau mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.
4). Menu Backup/Restore Pada menu backup/restore dapat digunakan untuk memasukkan data yang sudah di input dari modul e-PPGBM Offline ke dalam database online.
Gambar 28 Restore data dari aplikasi PPGBM Offline
23
Menu backup pada aplikasi e-PPGBM online tidak digunakan karena data sudah tersimpan di data base. Pada aplikasi e-PPGBM online adalah menu restore yang berfungsi untuk merestore atau memasukan data yang sudah di entry melalui aplikasi e-PPGBM Offline kedalam aplikasi Online. Untuk merestore data entry dari aplikasi offline ke online terlebih dahulu disiapkan file backup dari entry di aplikasi offline. Contoh file backup dari aplikasi offline :
File backup data tidak dapat dibaca dengan membuka file dan tidak perlu di ekstrak file
atau
di
rename.
Cara
restore
data
tersebut
dengan
file/browse/unggah/pilih file seperti pada gambar 28 diatas (biasanya berada di folder download)
RESTORE
klik
choose
pilih file backup
Lanjutkan
selesai
2. Aplikasi Laporan Rutin Laporan rutin yang ada dalam modul sigizi terpadu, merupakan data agregat yang terisi secara otomatis dari modul e-PPGBM. Modul laporan rutin menjawab indikator gizi yang menjadi ukuran kinerja program gizi.
Gambar 29 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi Modul laporan rutin seperti pada gambar 29 diatas, apabila di klik maka akan muncul halaman laporan rutin seperti gambar 30 sebagai berikut:
24
Gambar 30 Halaman entri laporan bulanan Untuk menu formulir digunakan untuk entry laporan rutin pada user puskesmas, baik laporan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan. Sedangkan user kab/kota bisa membantu input laporan rutin dari puskesmas di wilayah kerjanya.
Gambar 31 Formulir laporan bulanan Indikator gizi yang berwarna hijau pada formulir laporan rutin secara otomatis terisi dari input data individu pada aplikasi e-PPGBM (saat ini masih bisa diisi secara manual pada formulir laporan rutin).
25
Pada menu laporan, user dapat melihat laporan rutin yang sudah diinput dari puskesmas seperti gambar 32 berikut:
Gambar 32 Menu laporan pada aplikasi Laporan rutin Dalam menu laporan terdapat pilihan rekap laporan indikator – indikator yang bulanan, triwulan, semester dan tahunan juga ada menu evaluasi terhadap kinerja program gizi di wilayahnya.
3. Aplikasi Distribusi PMT Aplikasi distribusi PMT hanya akan muncul apabila kita masuk menggunakan akun/user provinsi. Untuk dapat masuk ke dalam aplikasi distribusi PMT kita pilih (click) aplikasi Distribusi PMT lalu akan muncul menu seperti pada gambar 33 di bawah ini.
Gambar 33 Daftar Aplikasi Sigiziterpadu user Provinsi
26
Gambar 34 Halaman utama aplikasi Distribusi PMT Aplikasi distribusi PMT ini berfungsi sebagai bentuk bukti pertanggungjawaban secara administratif bahwa PMT yang sudah dikirimkan oleh pusat sudah diterima oleh provinsi, demikian pula sebagai bukti bahwa PMT tersebut sudah diterima oleh kabupaten dan juga puskesmas. Seperti pada Gambar 34 di atas, komponen pada aplikasi distribusi PMT terdiri dari beberapa menu yakni Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Laporan, dan Manajemen.
1) Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat BAST Pusat yang dimaksud di sini adalah berita acara serah terima barang antara Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi. Dalam menu Pusat terdapat sub menu antara lain “Entry”, “Cetak Blangko”, “Cetak BAST”, dan “Unggah BAST”:
27
Gambar 35 Daftar Menu Pusat a. Entry Menu Entry digunakan untuk saat kita ingin memasukkan nomor BAST pengiriman PMT yang baru dari pusat ke provinsi. Didalam menu Entry terdapat dua sub menu antara lain “Buffer Stock” dan “Kirim Ke Daerah”. 1. Buffer Stock Buffer Stock diperuntukan bagi PMT yang di Distribusikan sesuai permintaan daerah seperti Keadaan Bencana, Kejadian Luar Biasa (KLB), Bakti Sosial, dan Penelitian. Didalam menu Buffer Stock terdapat tiga sub menu tamabahan antara lain “BAPB”, “BAST Pusat”, dan “BAST Penerima”. a. BAPB Untuk membuat atau menambahkan BAPB pada menu Buffer Stock dapat dilakukan dengan memilih menu Pusat -> Entry -> Buffer Stock -> BAPB seperti dapat dilihat pada Gambar 36.
28
Gambar 36 Daftar Menu Pusat Setelah menu BAPB dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAPB pada menu Buffer Stock yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 37.
29
Tombol untuk tambah BAPB.
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan Jenis PMT, terdapat tiga Jenis PMT antara lain PMTBALITA, PMT-BUMIL, dan PMT-AS.
Tombol untuk mengubah, melihat detail BAPB, dan menghapus data BAPB.
Gambar 37 Halaman Daftar/Pencarian BAPB Untuk menambahkan BAPB baru, dapat dilakukan dengan mengakses tombol [Tambah BAPB] seperti pada Gambar 37 sehingga akan muncul halaman pengisian BAPB seperti dapat dilihat pada Gambar 38.
30
1
2 3 4
5
Gambar 38 Halaman Form Tambah BAPB Penjelasan: 1. Jenis PMT diisi dengan Jenis PMT yang sesuai dengan BAPB yang akan dientry dengan cara memilihnya diantara tiga Jenis PMT tersebut. 2. Nomor BAPB isi dengan Nomor BAPB yang sesuai. 3. Tanggal BAPB isi dengan Tanggal BAPB yang sesuai. 4. Dokumen isi dengan Dokumen berupa .pdf, .jpg, dan .jpeg. 5. Tombol “Simpan” untuk menyimpan data BAPB dan tombol “Batal” untuk membatalkan entry data BAPB. b. BAST Pusat Untuk membuat atau menambahkan BAST Pusat pada menu Buffer Stock dapat dilakukan dengan memilih menu Pusat -> Entry -> Buffer Stock -> BAST Pusat seperti dapat dilihat pada Gambar 39.
31
Gambar 39 Daftar Menu Pusat
Setelah menu BAST Pusat dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST Pusat pada menu Buffer Stock yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 40.
32
Tombol untuk mengubah BAST, menghapus data BAST, dan Mencetak BAST.
Tombol untuk mengubah BAST dari “Penyedia ke PPK” menjadi “PPK ke KPA”.
Tombol untuk tambah BAST.
Gambar 40 Halaman Daftar BAST Pusat Untuk menambahkan BAST baru, dapat dilakukan dengan menekan tombol [Tambah BAST] seperti pada Gambar 40 sehingga akan muncul halaman pengisian BAST Pusat seperti dapat dilihat pada Gambar 41.
33
1. Nomor Kontrak isi dengan Nomor Kontrak yang sesuai. 2. Tgl Kontrak isi dan pilih tanggal yang sesuai. 3. Pekerjaan isi dengan Pekerjaan yang sesuai. 4. Volume isi dengan volume Buffer Stock yang sesuai pada Kontrak dalam kilogram. 5. Nilai Kontrak isi dengan Nilai Kontrak yang sesuai.
Nomor BAST isi dengan nomor BAST yang sesuai.
Terdapat tiga Jenis PMT diantaranya PMT-Balita, PMT-Bumil, dan PMT-AS. Setelah memilih Jenis PMT maka akan muncul Harga Satuan yang sesuai. Nomor BAPB isi dengan nomor BAPB yang sesuai.
Isi form Pihak Pertama dengan memasukkan data Penyedia yang sesuai.
Isi form Pihak Kedua dengan memasukkan data PPK yang sesuai.
Tombol “Simpan” untuk menyimpan data BAST dan Tombol “Batal” untuk membatalkan penyimpanan data BAST
Gambar 41 Halaman Tambah BAST Pusat Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol “SIMPAN”. 34
c. BAST Penerima Untuk membuat atau menambahkan BAST Penerima pada menu Buffer Stock dapat dilakukan dengan memilih menu Pusat -> Entry -> Buffer Stock -> BAST Penerima seperti dapat dilihat pada Gambar 56.
Gambar 42 Daftar Menu Pusat Setelah menu BAST Penerima dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST Penerima pada menu Buffer Stock yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 43.
35
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Puskesmas, Jenis PMT, dan tahun produksi. Jika telah diisi maka selanjutnya tekan tombol Cari data.
Tombol untuk mengubah BAST, melihat detail BAST, menghapus data BAST, dan Mencetak BAST. Tombol untuk tambah BAST.
Gambar 43 Halaman Daftar BAST Penerima Untuk menambahkan BAST baru, dapat dilakukan dengan menekan tombol [Tambah BAST Penerima] seperti pada Gambar 43 sehingga akan muncul halaman pengisian BAST Penerima seperti dapat dilihat pada Gambar 44.
36
•
• •
•
•
•
•
Disposisi Direktur adalah Upload dokumen Disposisi dari Direktur. Telaah adalah Upload dokumen hasil Telaahan Surat Permintaan. Penetapan adalah Upload surat keputusan Direktur berisi tentang persetujuan permintaan tersebut dan jumlah PMT bila disetujui.
Pilih Asal Surat Permintaan, terdapat tiga pilihan yaitu Dinkes Provinsi, Dinkes Kota/Kabupaten, dan “Lainnya”. Pilihan “Lainnya” dapat diisi jika Surat Permintaan bukan berasal dari Dinkes Prov atau Dinkes Kota/Kabupaten. No Surat diisi No Surat Permintaan. Tanggal diisi sesuai Tanggal yang tertera pada Surat Permintaan. Upload Dokumen adalah Upload Surat Permintaan.
Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Puskesmas yang sesuai.
Nomor BAST isi dengan nomor nomor BAST BAST an sesuai sesuai..
Terdapat tiga Jenis PMT diantaranya PMT-Balita, PMT-Bumil, dan PMT-AS. Setelah memilih Jenis PMT maka akan muncul Harga Satuan yang sesuai.
37
Isi form Pihak Kedua dengan memasukkan data yang sesuai dan benar.
Tombol “Simpan” untuk menyimpan data BAST dan Tombol “Batal” untuk membatalkan penyimpanan data BAST.
Gambar 44 Halaman form Tambah BAST Penerima Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol “SIMPAN”.
2. Kirim Ke Daerah Alokasi Distribusi Kirim ke Daerah yang sudah ditentukan pada saat perencanaan kebutuhan PMT. Untuk membuat atau menambahkan BAST Pusat dengan Jenis Distribusi Kirim Ke Daerah dapat dilakukan dengan memilih menu Pusat -> Entry -> Kirim Ke Daerah seperti Daerah seperti dapat dilihat pada Gambar 59.
38
Gambar 45 Daftar Menu Pusat Setelah menu Kirim ke Daerah dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST Kirim ke Daerah yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 46.
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Jenis PMT, dan Tahun Produksi PMT.
Tombol untuk mengubah, menghapus data BAST, dan mencetak (PDF).
Tombol untuk tambah BAST
Gambar 46 Halaman Entry Kirim ke Daerah Untuk menambahkan BAST baru, dapat dilakukan dengan mengakses tombol [Tambah BAST Kirim ke Daerah] seperti pada Gambar 46 sehingga akan muncul halaman pengisian BAST Kirim ke Daerah seperti dapat dilihat pada Gambar 47.
39
Pilih Provinsi yang sesuai.
Terdapat tiga Jenis PMT diantaranya PMT-Balita, PMTBumil, dan PMT-AS. Setelah memilih Jenis PMT maka akan muncul Harga Satuan yang sesuai.
Isi sesuai dengan jumlah distribusi yang akan dikirimkan.
Isi form Pihak Kedua dengan memasukkan data yang sesuai dan benar.
Tombol “Simpan” untuk menyimpan data BAST dan Tombol “Batal” untuk membatalkan penyimpanan data BAST.
Gambar 47 Halaman Tambah BAST Pusat (Kirim Ke Daerah) Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol “SIMPAN”. b. Cetak Blangko BAST Blangko BAST berisi tanda tangan PIHAK KESATU (penyedia) blangko tersebut akan digunakan untuk mencetak BAST di Kabupaten/Kota dengan jumlah yang telah disesuaikan oleh penerima. Untuk mencetak Blangko BAST Penyedia atau Pusat dapat memilih menu Pusat > Cetak Blangko BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 48.
40
Gambar 48 Daftar Menu Pusat Setelah menu Cetak Blangko BAST dipilih, maka akan muncul halaman untuk memilih Blangko BAST yang akan dicetak sesuai kebutuhan terdiri dari Blangko Buffer Stock atau Blangko Kirim ke Daerah seperti dapat dilihat pada Gambar 49.
Gambar 49 Halaman Cetak Blangko BAST Mencetak Blangko BAST Buffer Stock dengan cara menekan tombol maka akan muncul halaman seperti dapat dilihat pada Gambar 50.
,
41
Gambar 50 Hasil Cetak Blangko BAST (Buffer Stock) Mencetak Blangko BAST Kirim ke Daerah dengan cara menekan tombol , maka akan muncul halaman seperti dapat dilihat pada Gambar 51.
42
Gambar 51 Hasil Cetak Blangko BAST Kirim Ke Daerah) c. Cetak BAST Cetak BAST digunakan untuk mencetak BAST pengiriman agar bisa di tandatangani oleh pejabat terkait. Setelah PIHAK KEDUA (penerima) menyesuaikan BAST PMT dari PIHAK KESATU (penyedia), selanjutnya mencetak BAST tersebut.
43
Cetak BAST dilakukan oleh PIHAK KEDUA (penerima) dengan memilih menu Pusat -> Cetak BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 67.
Gambar 52 Daftar Menu Pusat Setelah menu tersebut dipilih maka akan muncul halaman Cetak BAST yang berisikan form pencarian berdasrkan Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas, Jenis Distribusi, Jenis Barang, dan Tahun Produksi PMT, seperti dapat dilihat pada Gambar 53.
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Puskesmas, Jenis Distribusi, Jenis PMT, dan Tahun produksi PMT.
Tombol untuk mencetak BAST.
Gambar 53 Halaman Cetak BAST Untuk mencetak BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol [CETAK] seperti dapat dilihat pada Gambar 53. Hasil cetak dokumen BAST menggunakan format 44
PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan / mencetak ulang, Berikut contoh hasil cetak BAST seperti dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. 1. BAST Pusat a. Penyedia ke PPK
Gambar 54 Hasil Cetak BAST Pusat (Penyedia ke PPK)
45
b. PPK ke KPA
Gambar 55 Hasil Cetak BAST Pusat (PPK ke KPA)
46
2. BAST Penerima
Gambar 56 Hasil Cetak BAST Penerima
47
3. Kirim Ke Daerah
Gambar 57 Hasil Cetak BAST Kirim Ke Daerah d. Unggah BAST Unggah BAST digunakan untuk mengupload BAST yang sudah ditanda tangan dan distempel ke dalam aplikasi. Untuk mengunggah dokumen BAST yang sudah ditandatangi dengan cara memilih menu BAST Pusat -> Unggah BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 58.
48
Gambar 58 Daftar Menu Pusat Setelah menu Unggah BAST dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST yang telah dibuat dan dicetak seperti dapat dilihat pada Gambar 59.
49
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Puskessmas, Jenis Distribusi, Jenis PMT, dan Tahun Produksi PMT.
Tombol untuk unggah/upload dokumen BAST yang telah ditandatangani dan dicap basah oleh pihak yang berwenang (PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA) .
Tombol untuk menunduh/download dokumen BAST yang sudah diunggah.
Gambar 59 Halaman Pencarian Unggah BAST Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol [Unggah BAST] . Setelah tombol tersebut dipilih, maka akan muncul halaman unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 60.
50
Kolom isian untuk unggah/upload dokumen BAST. Pilih dokumen atau file yang sesuai atau yang ingin diunggah pada kolom isian tersebut.
Tombol untuk menyimpan hasil unggah/ upload dan tombol untuk membatalkan peyimpanan.
Gambar 60 Halaman Unggah BAST Pusat Masukkan dokumen pada kolom seperti dapat dilihat pada Gambar 60 dan kemudian tekan tombol “SIMPAN”untuk untuk merekam data. 2) Kabupaten/Kota BAST Kabupaten adalah berita acara serah terima barang antara Dinas Kesehatan Kabupaten kepada Puskesmas. BAST Kabupaten Sama seperti BAST Pusat dan Provinsi, untuk menu BAST Kabupaten juga terdiri atas sub menu “entry”, “cetak BAST”, dan “unggah BAST”. a. Entry Menu Entry digunakan untuk membuat atau menambahkan BAST PMT yang didistribusikan dari PIHAK KESATU (penyedia). Pada menu Entry terdapat satu sub menu tambahan adalah “BAPB”. i. BAPB Untuk membuat BAPB ditingkat Kabupaten/Kota dapat dilakukan dengan memilih menu Kabupaten/Kota -> Entry -> BAPB seperti dapat dilihat pada Gambar 61.
Gambar 61 Daftar Menu Kabupaten/Kota 51
Setelah menu BAPB dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST PMT yang telah dibuat sebelumnya seperti dapat dilihat pada Gambar 62.
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, Sumber Pengadaan, Jenis Distribusi, Jenis PMT, dan Tahun Produksi PMT. Tombol untuk mengubah, menghapus data BAST, dan mencetak (PDF). Tombol untuk Tambah BAPB.
Gambar 62 Halaman Entry BAPB tingkat Kab/Kota Untuk menambahkan BAPB baru tingkat Kabupaten/Kota, dapat dilakukan dengan mengakses tombol [Tambah BAPB] seperti pada Gambar 62 sehingga akan muncul halaman pengisian BAPB seperti dapat dilihat pada Gambar 63.
Isi Nomor Surat Keputusan (SK) dengan Nomor SK yang sesuai. Isi Tgl SK isi dengan tgl SK yang sesuai. Pilih Provinsi dan Kabupaten/Kota yang sesuai . Isi Nomor BAPB dengan Nomor BAPB yang sesuai.
Terdapat tiga Jenis PMT diantaranya PMT-Balita, PMTBumil, dan PMT-AS. Setelah memilih Jenis PMT maka akan muncul Harga Satuan yang sesuai.
Isi sesuai dengan jumlah distribusi yang akan dikirimkan ke Kabu aten Kota.
52
Isi form Pihak Kesatu dengan memasukkan data Tim Penyedia yang sesuai dan benar.
Isi form Pihak Kedua dengan memasukkan data Tim Pemeriksa yang sesuai dan benar.
Tombol “Simpan” untuk menyimpan data BAST dan Tombol “Batal” untuk membatalkan en im anan data BAST.
Gambar 63 Halaman Tambah BAPB Kabupaten/Kota Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol “SIMPAN”. b. Cetak BAST Cetak BAST digunakan untuk mencetak BAST pengiriman agar bisa di tandatangani oleh pejabat terkait. Untuk mencetak BAST/BAPB dengan cara memilih menu Kab/Kota -> Cetak BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 64.
Gambar 64 Daftar Menu Kabupaten/Kota Setelah menu Cetak BAST dipilih maka akan muncul halaman pencarian data seperti dapat dilihat pada Gambar 65.
53
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, Sumber Pengadaan, Jenis Distribusi, Jenis PMT, dan Tahun produksi PMT.
Tombol untuk mencetak BAST.
Gambar 65 Halaman Cetak BAST Kabupaten/Kota Untuk mencetak BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol [CETAK] seperti dapat dilihat pada Gambar 65. Hasil cetak dokumen BAST menggunakan format PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan / mencetak ulang, Berikut contoh hasil cetak BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 66.
54
Gambar 66 Hasil Cetak BAPB Kabupaten/Kota c. Unggah BAST Unggah BAST digunakan untuk mengupload BAST yang sudah ditanda tangan dan distempel ke dalam aplikasi. Untuk mengunggah dokumen BAST yang sudah ditandatangi dengan cara memilih menu Kab/Kota -> Unggah BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 67.
55
Gambar 67 Daftar Menu Kabupaten/Kota Setelah menu Unggah BAST dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST yang telah dibuat dan dicetak seperti dapat dilihat pada Gambar 68
56
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Puskessmas, Jenis Distribusi, Jenis PMT, dan Tahun Produksi PMT.
Tombol untuk unggah/upload dokumen BAST yang telah ditandatangani dan dicap basah oleh pihak yang berwenang (PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA) .
Tombol untuk menunduh/download dokumen BAST yang sudah diunggah.
Gambar 68 Halaman Daftar Unggah BAST Kabupaten/Kota
Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol [Unggah BAST] . Setelah tombol tersebut dipilih, maka akan muncul halaman unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 69.
57
Kolom isian untuk unggah/upload dokumen BAST. Pilih dokumen atau file yang sesuai atau yang ingin diunggah pada kolom isian tersebut.
Tombol untuk menyimpan hasil unggah/ upload dan tombol untuk membatalkan peyimpanan.
Gambar 69 Halaman Form Unggah BAST Kabupaten/Kota
Masukkan dokumen yang akan diunggah pada kolom isian seperti dapat dilihat pada Gambar 69 dan kemudian tekan tombol “SIMPAN”untuk untuk menyimpan data. 3) Puskesmas Pembuatan BAST ditingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh PIHAK KESATU (penyedia) tingkat Puskesmas, dengan tahapan sebagai berikut: a. Entry BAST Entry BAST digunakan untuk membuat atau menambahkan BAST PMT yang didistribusikan dari PIHAK KESATU (penyedia). Untuk membuat BAST PMT ditingkat Puskesmas dapat dilakukan dengan memilih menu Puskesmas -> Entry BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 70.
Gambar 70 Daftar Menu Puskesmas Setelah menu Entry BAST dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST PMT tingkat Puskesmas yang telah dibuat sebelumnya seperti dapat dilihat pada Gambar 70. 58
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, dan Tahun Produksi PMT.
Tombol untuk mengubah, menghapus data BAST, dan mencetak (PDF). Tombol untuk Tambah BAST Puskesmas.
Gambar 71 Halaman Entry BAST Puskesmas Untuk menambahkan BAST baru, dapat dilakukan dengan mengakses tombol [Tambah BAST Puskesmas] seperti pada Gambar 71 sehingga akan muncul halaman pengisian BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 72.
59
Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Puskesmas yang sesuai.
Nomor BAST isi dengan nomor BAST yang sesuai.
Terdapat tiga Jenis PMT diantaranya PMT-Balita, PMT-Bumil, dan PMT-AS. Setelah memilih Jenis PMT maka akan muncul Harga Satuan yang sesuai.
Isi sesuai distribusi dikirimkan.
dengan yang
jumlah akan
Isi form PIHAK KESATU dengan memasukkan data yang sesuai dan benar.
Isi form PIHAK KEDUA dengan memasukkan data yang sesuai dan benar.
Tombol “Simpan” untuk menyimpan data BAST dan Tombol “Batal” untuk membatalkan penyimpanan data BAST.
Gambar 72 Halaman Tambah BAST Puskesmas Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol “SIMPAN”.
60
Contoh penginputan data dengan Sumber Pengadaan yang berbeda-beda. a. Sumber Pengadaan APBN (Pusat)
Jika Sumber Pengadaan yang dipilih APBN (Pusat) maka Pihak Kesatu secara otomatis terisi dengan nama R.Giri Wurjandaru, SKM M.Kes.
b. Sumber Pengadaan APBD Provinsi Atau APBD Kabupaten/Kota
Jika Sumber Pengadaan yang dipilih APBD Provinsi Atau APBD
Kabupaten/Kota maka Pihak Kesatu harus diisi manual dengan sesuai dan benar.
b. Cetak BAST Setelah PIHAK KEDUA (penerima) menyesuaikan BAST PMT dari PIHAK KESATU (penyedia), selanjutnya mencetak BAST tersebut. Cetak BAST dilakukan oleh PIHAK KEDUA (penerima) dengan memilih menu Puskesmas > Cetak BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 73.
Gambar 73 Daftar Menu Puskesmas Setelah menu tersebut dipilih maka akan muncul halam pencarian BAST. Selanjutnya Pihak Kedua harus melengkapi informasi tentang Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Puskesmas, dan Tahun Produksi PMT pada 61
halaman tersebut, untuk dapat memunculkan daftar BAST yang telah dibuat sebelumnya, seperti dapat dilihat pada Gambar 74
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Puskesmas, dan Tahun produksi PMT.
Tombol untuk mencetak BAST.
Gambar 74 Halaman Cetak BAST Puskesmas
Untuk mencetak BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol [CETAK] seperti dapat dilihat pada Gambar 74. Hasil cetak dokumen BAST menggunakan format PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan / mencetak ulang, seperti dapat dilihat pada Gambar 75.
62
Gambar 75 Contoh Hasil Cetak BAST Puskesmas c. Unggah BAST Setelah PIHAK KESATU membuat dan PIHAK KEDUA mencetak BAST PMT, selanjutnya PIHAK KEDUA mengunggah BAST ke dalam Aplikasi Distribusi PMT yang telah ditandatangani dan dicap basah oleh pihak yang berwenang (PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA), sehingga memudahkan pada saat pencarian dokumen BAST. Untuk mengunggah dokumen BAST yang sudah ditandatangi dengan cara memilih menu Puskesmas -> Unggah BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 76.
63
Gambar 76 Daftar Menu Puskesmas Setelah menu Unggah BAST dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAST yang telah dibuat dan dicetak seperti dapat dilihat pada Gambar 77.
64
Fasilitas untuk melakukan pencarian berdasarkan. Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Puskessmas, Jenis Distribusi, Jenis PMT, dan Tahun Produksi PMT.
Tombol untuk unggah/upload dokumen BAST yang telah ditandatangani dan dicap basah oleh pihak yang berwenang (PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA) .
Tombol untuk menunduh/download dokumen BAST yang sudah diunggah.
Gambar 77 Halaman daftar Unggah BAST Puskesmas
Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol [Unggah BAST] . Setelah tombol tersebut dipilih, maka akan muncul halaman unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 78.
65
Kolom isian untuk unggah/upload dokumen BAST. Pilih dokumen atau file yang sesuai atau yang ingin diunggah pada kolom isian tersebut.
Tombol untuk menyimpan hasil unggah/ upload dan tombol untuk membatalkan peyimpanan.
Gambar 78 Halaman form Unggah BAST Puskesmas
Masukkan dokumen pada kolom seperti dapat dilihat pada Gambar 78 dan kemudian tekan tombol “SIMPAN”untuk untuk merekam data. 4) Laporan Menu laporan ini berfungsi untuk melihat stok opname yang ada di provinsi. Jika di klik menu ini maka akan keluar tampilan seperti gambar 79 sebagai berikut.
Gambar 79 Menu laporan stok opname
66
Dalam submenu stock opname akan ada 2 data yang dapat dilihat yakni dalam bentuk table dan grafik untuk 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dari data-data tersebut kita dapat melihat berapa jumlah alokasi, distribusi, dan stock PMT dan MP-ASI yang dimiliki oleh tiap-tiap provinsi.
4. Aplikasi Manajemen Data Manajemen Data dapat diakses oleh user baik provinsi, kabupaten/kota maupun Puskesmas, namun ada beberapa menu yang berbeda didalamnya. Sesuai kewenangan atau hak akses sistem, user Provinsi dan kabupaten sebagai admin bisa membuat username dan password yang ada di menu manajemen user. Sedangkan tingkat Puskesmas hanya ada manajemen table seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 80 Menu Manajemen Data di tingkat Provinsi dan Kabupaten
Gambar 81 Menu Manajemen Data di tingkat Puskesmas/user entry
d. Manajemen User Manajemen user digunakan untuk membuat username dan password yang ada di setiap wilayah sesuai kewenangan/hak aksesnya. Dinas Kesehatan Provinsi berwenang membuat username dan Password untuk admin Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsinya, sedangkan admin Dinkes Kabupaten/Kota bisa membuat username dan password untuk user entry di Puskesmas. 67
Gambar 82 Daftar User yang ada di wilayah kerja Pada gambar diatas, terlihat daftar user yang sudah ada di wilayah kerja provinsi dengan klik Manajemen User
Daftar User. Untuk menambah atau membuat
username baru klik Tambah user sedangkan untuk mencari user yang sudah ada klik pencarian.
Gambar 83 Formulir Tambah User Apabila klik
“
”
Tambah User maka akan keluar formulir seperti terlihat pada
gambar 83 diatas. ➢
Nama
: isi nama user yang akan entry data
➢
User Role
: user role dipilih sesuai dengan kewenangan masing – masing tingkatan. 68
➢
Jenis user
•
Provinsi
: Admin Provinsi
•
Kab/Kota
: Admin Kab/Kota
•
Puskesmas
: entry eppgbm
: jenis user dipilih sesuai dengan kewenangan masing – masing tingkatan.
➢
Handphone
•
Provinsi
: Provinsi
•
Kab/Kota
: Kabupaten/Kota
•
Puskesmas
: Puskesmas atau Posyandu
: Diisi no telepon/HP petugas yang bertanggung jawab terhadap user.
➢
Janis Pekerjaan : Diisi atau dipilih apakah jenis atau status pekerjaan penanggung jawab user yaitu PNS, Honorer, Kader dan lainnya.
➢
Provinsi
: Provinsi sudah terisi secara otomatis sesuai user
➢
Kab/Kota
: Kabupaten atau Kota sudah terisi secara otomatis sesuai user. Untuk user provinsi tidak perlu memilih Kab/Kota.
➢
Kecamatan
: Diisi atau dipilih sesuai dengan kecamatan lokasi Puskesmas berada. Untuk user kab/kota tidak perlu memilih kecamatan.
➢
Puskesmas
: Diisi atau dipilih Puskesmas pemegang user.
➢
Username
: Diisi username (Yang mudah diingat)
➢
Password
: Diisi password (Yang mudah diingat)
➢
Valid Date
: Diisi tanggal batas berlakunya user
Pastikan username atau tidak sama dengan username lainnya, setelah semua terisi klik “simpan” unutk memastikan pembuatan user berhasil. Untuk mencari user yang ada dalam aplikasi, user bisa menggunakan tombol “Pencarian” seperti
pada gambar … digunakan oleh user provinsi atau user
kab/kota untuk mencari secara cepat user yang ada di wilayahnya.
e. Manajemen Tabel Manajemen tabel pada sigizi terpadu digunakan untuk membuat data base wilayah yaitu desa, puskesmas dan posyandu yang disesuaikan dengan kewenangan admin. Untuk admin di Provinsi dan kabupaten/kota akan dapat mengakses ketiga wilayah seperti pada gambar 84 berikut:
69
Gambar 84 Tampilan Manajemen Tabel Admin kabupaten/kota bisa menggunakan manajemen tabel untuk melihat apakah ada wilayah puskesmas yang belum sesuai dengan wilayah kerjanya. admin kabupaten/kota bisa mengakses semua kecamatan dan puskesmas yang ada dalam wilayah kabupaten/kota admin berada seperti pada gambar ….Untuk menyesuaikan puskesmas pada suatu wilayah kecamatan, kode puskesmas TIDAK BOLEH sama antar puskesmas termasuk kode desa maupun kode posyandu. Sedangkan untuk user entry di puskesmas, manajemen tabel hanya ada dua menu yaitu desa dan posyandu. Menu desa digunakan untuk menyesuaikan daftar desa yang ada di wilayah puskesmas berada.
Gambar 85 Tampilan Menu Desa pada Manajemen Tabel 70
Menu posyandu digunakan untuk membuat database posyandu yang ada di wilayah puskesmas. Semua posyandu yang ada di puskesmas harus diinput kedalam system terlebih dahulu untuk bisa mengisi formulir posyandu pada isian identitas sasaran.
Gambar 86 Tampilan Menu Desa pada Manajemen Tabel
Untuk input database posyandu, klik Posyandu
Tambah Posyandu maka
akan muncul formulir Tambah Data Posyandu, masukan nama Posyandu dan pilih wialyah desa/kelurahanya. Setelah terisi klik “simpan” maka akan keluar hasilnya seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 87 Tampilan Menu Desa pada Manajemen Tabel
Kode posyandu akan secara otomatis dibuatkan oleh sistem yang sudah disesuaikan dengan kode puskesmas dan desa. Di dalam gambar 87 diatas juga terlihat fungsi edit dan hapus yang bisa digunakan oleh user.
71
BAB IV Pemanfaatan Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigizi Terpadu)
A. Alur Sistem Informasi Gizi Terpadu
Gambar 88 Alur Sistem Informasi Gizi Terpadu Pengumpulan data Sigizi Terpadu dimulai dari data penimbangan dan pengukuran yang dilakukan setiap bulan di Posyandu dan dicatat dalam buku register. Input data ke dalam modul e-PPGBM menjadi tanggung jawab Puskesmas yang dapat dilakukan di tingkat Posyandu sebagai sumber data pemantauan pertumbuhan. 1. POSYANDU: a) Kader melakukan pencatatan antropometri balita (dengan supervisi tenaga kesehatan) hasil kegiatan posyandu, pemberian vitamin A ke dalam format pencatatan/pelaporan posyandu dan melakukan entry ke dalam aplikasi ePPGBM b) Petugas kesehatan melakukan pencatatan antropometri ibu hamil, pencatatan data IMD, pemberian ASI Eksklusif, pemberian TTD dan melakukan entry ke dalam aplikasi e-PPGBM c) Kader dan Petugas kesehatan melakukan pemantauan pertumbuhan dari hasil entry data yang dihasilkan oleh aplikasi e-PPGBM
72
d) Informasi yang dihasilkan di Posyandu dari hasil input atau entry data di ePPGBM berupa grafik pertumbuhan individu balita, penilaian Naik (N) atau Tidak naik (T), IMD, dan ASI Eksklusif. Dari informasi yang didapat melalui modul e-PPGBM, kader atau e) Kader atau tenaga kesehatan bisa langsung melakukan intervensi yang sesuai dengan riwayat atau kondisi masing – masing individu yang dipantau setiap bulan di Posyandu 2. PUSKESMAS: Tenaga Kesehatan melakukan: a) Rekapitulasi data dari Posyandu yang sudah di entry ke dalam e-PPGBM; b) Membanntu pencatatan antropometri balita dan ibu hamil, suplementasi gizi, pencatatan data IMD, pemberian ASI Eksklusif dan melakukan entry ke dalam aplikasi e-PPGBM c) Konfirmasi data yang dihasilkan oleh aplikasi e-PPGBM untuk mengklarifikasi hasil pengukuran dan melakukan tindakan segera sesuai PAG dan TAGB d) Infomasi yang bisa dihasilkan di tingkat Puskesmas dari modul e-PPGBM berupa grafik, tabel, dan peta yang menggambarkan wilayah kerja Puskesmas di tiap desa atau kelurahan atau Posyandu. Grafik SKDN, persentase N/D maupun D/S bisa dikeluarkan di Puskesmas juga proporsi ASI di tiap wilayah dan kohort riwayat kasus yang terjadi. e) penyajian hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS (lokakarya mini bulanan dan tri wulanan) f) Kepala Puskesmas melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi ePPGBM pada forum tingkat kecamatan g) Intervensi masalah gizi masyarakat di wilayah puskesmas berdasarkan hasil butir c dan d serta kebijakan pelayanan kesehatan berjenjang
3. KABUPATEN/KOTA: a) Dinas kesehatan kabupaten/kota membuat username dan password untuk entry e-PPGBM (Puskesmas dan Posyandu); b) Pengelola program di Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan konfirmasi data kasus dari fasyankes di luar puskesmas; c) Analisis orang, tempat dan waktu intervensi wilayah prioritas; d) Mengingatkan Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan lapangan terhadap Puskesmas yang bermasalah; 73
e) Petugas kesehatan kabupaten/kota menyajikan hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum Lintas Program dinas kesehatan kabupaten/kota; f) Pengelola program di Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan monitoring dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM; g) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM pada forum tingkat kabupaten/kota 4. PROVINSI: a) Dinas kesehatan kabupaten/kota
provinsi
membuat
username
dan
password
untuk
b) Analisis orang, tempat dan waktu intervensi wilayah prioritas c) Mengingatkan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan pemeriksaan lapangan terhadap kabupaten/kota yang bermasalah. d) Pengelola program di Dinas kesehatan provinsi melakukan monitoring dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM e) Pengelola program di Dinas kesehatan provinsi menyajikan hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum Lintas Program dinas kesehatan provinsi f) Kepala dinas kesehatan provinsi melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM pada forum tingkat provinsi 5. PUSAT: a) Menyajikan hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS b) Melakukan monitoring dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM c) Melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM d) Memutuskan implementasi berdasarkan permasalahan e) Merumuskan kebijakan intervensi masalah gizi masyarakat f) Melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem aplikasi e-PPGBM
74