Bikin Pakan Sendiri, Peternak Lele Lebih Untung
Published on October 23, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Para pembudidaya lele yang tergabung dalam Kelompok Mina Siwani Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri menggelar panen raya lele, kemarin. Pada panen kali ini, mereka mampu meraup keuntungan yang lebih besar. Pasalnya, mereka tidak menggunakan pakan pabrik, melainkan membuat pakan sendiri.
Anggota kelompok Mina Siwani, Sarno memaparkan, pakan buatan sendiri mampu menekan biaya pemeliharaan hingga 50%. Pakan ikan dibuat dari berbagai bahan alternatif. Antara lain berupa tepung ikan rucah (ikan sisa), bekatul, roti afkir, daun pepaya, hingga daun kelor.
Pembuatan 20 kilogram pakan hanya menelan biaya Rp 57.500. Dengan demikian, biaya pembuatan pakan hanya sekitar Rp 2.300 per kilogram. Biaya tersebut jauh lebih hemat dibandingkan dengan membeli pakan pabrik yang harganya berkisar Rp 8.666 per kilogram.
Ketua paguyuban pembudidaya ikan Mina Selomanis Kecamatan Selogiri, Siswanto menuturkan, sebanyak 1.750 benih ikan lele dibudidayakan selama tiga bulan lebih. Saat panen, mampu menghasilkan 167,5 kilogram ikan. Pakan buatan sendiri mampu memberi keuntungan hingga Rp 700.000 per seribu benih ikan lele. Adapun pakan pabrikan hanya memberi keuntungan Rp 300.000 per seribu benih ikan lele.
Meski demikian, mereka belum bisa membuat pakan yang mampu mengapung. "Kami sedang mencari resep bagai mana caranya agar pakan bisa mengapung di air. Pakan yang kami buat ada yang mengapung, tetapi masih ada juga yang tenggelam," katanya. Camat Selogiri, Bambang Haryanto mengatakan, upaya mereka untuk membuat pakan sendiri sungguh luar biasa. "Semangat yang luar biasa. Roti afkir bisa jadi pakan ikan," ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno menambahkan, pembudidaya hendaknya juga memperhitungkan biaya tenaga kerja dan biaya bahan bakar jika ingin mengembangkan usaha lebih besar. Pihaknya menyarankan agar pembudidaya getol mencari informasi agar dapat membuat pakan yang mampu mengapung.
"Pada 28 Oktober nanti, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan hadir ke Nguntoronadi. Silahkan bertanya bagai mana cara membuat pakan agar terapung," tuturnya. (Sumber : Suara Merdeka
Eko Mulyadi Makmurkan Warganya Dengan Ternak Lele
Published on October 31, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Saat orang lain berduyun-duyun mengejar mimpi di Ibukota, Eko Mulyadi justru sibuk membangun desa tercintanya di Desa Karang Patiang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Kini, Pria muda tersebut telah memberdayakan masyarakat sekitar menjadi peternak lele, kambing dan perajin keset.
Sambil bercerita, Eko menggambarkan kondisi perekonomian warga di desanya dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Sayangnya, keadaan lahan yang kering kerap mempersulit warga setempat untuk bercocok tanam karena harus mengandalkan musim hujan.
"Kalau musim kemarau tidak ada aktifitas alias menganggur sehingga ini yang menyebabkan kemiskinan. Kebanyakan mereka berasal dari keluarga miskin dengan beberapa anggota keluarga," ungkap dia kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Kamis (31/10/2013).
Jiwa mulia sepertinya sudah tertanam dalam diri Kepala Desa Karang Patiang ini. Pasalnya, dia memfokuskan program pemberdayaan beternak lele kepada warganya yang mengalami keterbelakangan mental.
Saat ini, Eko menyebut, basis penduduk di desanya mencapai 5.800 jiwa terdiri dari 1.845 kepala keluarga (KK), yakni kalangan sangat miskin sebanyak 290 KK, sebanyak 560 KK merupakan warga miskin dan 48 KK mengalami keterbelakangan mental atau 98 jiwa.
"Mulanya, kami kirim-kirim proposal mengenai program beternak lele lalu bertemu dengan Bank Indonesia (BI) cabang Kediri yang akhirnya membantu kami membuat kolam-kolam lele pada tahun 2004. Mengajari masyarakat cara beternak lele yang menghasilkan uang," tambah lulusan SMK Negeri 1 Ponorogo itu.
Kala itu, dia memaparkan, BI memberikan bantuan untuk membuat satu kolam lele besar berukuran 6×24 meter, lalu kembali mendirikan 12 kolam kecil bagi masyarakat seluas 1×2 meter.
"Sekarang sudah ada 57 kolam kecil dan 87 kolam besar. Investasi yang dibutuhkan untuk membuat kolam beserta bibit dan pakan lele mencapai Rp 1,5 juta dan diberikan secara gratis. Mereka tidak perlu mengeluarkan apa-apa lagi, yang penting kemauan untuk belajar," sambung Eko.
Hasilnya, mahasiswa semester akhir jurusan Manajemen Bisnis di Universitas Muhammadiyah Ponorogo ini mengatakan, satu kolam lele kecil tersebut bisa menampung hingga 1.000 ekor lele.
"Setiap 90 hari sekali, lele biasanya panen. Dan dalam setahun bisa sampai empat kali memanen hasil ternak ikan lele. Namun omzet dari beternak lele sebesar Rp 100 ribu-Rp 250 ribu per bulan dalam satu kali panen dan diambil bersama Papua," paparnya.
Sambil menunggu hasil panen, kata Eko warga setempat bisa menyambinya dengan usaha beternak kambing dengan hasil baru terlihat selama satu tahun. Sedangkan untuk menambal penghasilan sehari-hari, warga bisa memproduksi keset berbahan baku kain bekas.
"Ambisi saya ke depan adalah bisa meng-cover seluruh warga baik yang sangat miskin, miskin dan keterbelakangan mental supaya bisa memiliki kemampuan dan keahlian dalam beternak lele," ujar Suami dari Yuliana itu. (Sumber : Liputan 6)
Pakan Lele Murah Meriah Dari Kotoran Puyuh
Published on October 10, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Peternak ikan lele kini bisa menekan biaya pakan ternak mereka hingga sekira 50%. Bila biasanya mereka butuh Rp9.000 untuk membeli 1 kilogram (kg) pakan ikan lele, kini cukup dengan Rp5.000, mereka bisa memberi pakan tinggi protein bagi lele yang dibiakkan.
Ketua Tim Pusat Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu) UNS Ir. Suyono menjelaskan, harga pakan ikan yang mahal mengakibatkan usaha budidaya ikan banyak mengalami kerugian. Padahal, di sisi lain, pemerintah sedang menggalakkan program masyarakat gemar makan ikan.
"Itulah yang memunculkan wacana perlu upaya menemukan pakan lele yang murah dan ramah untuk masyarakat," ujar Suyono.
Bersama timnya, Suyono pun merekayasa kotoran burung puyuh untuk dijadikan alternatif pakan ikan lele. Awalnya, peternak burung puyuh ini merasa tertantang untuk memanfaatkan kotoran burung puyuh yang tersedia melimpah untuk dijadikan pakan lele. Selain murah, kata Suyono, kotoran burung puyuh dipilih karena kandungan proteinnya yang tinggi dibandingkan kotoran ayam.
"Kandungan protein kotoran burung puyuh adalah 21 persen, sedangkan kandungan protein dalam kotoran ayam petelur 11-14 persen," jelasnya.
Suryono mencampur kotoran burung puyuh dengan bulu ayam dan sisa ikan asin. Bulu ayam berfungsi membuat pakan lele dapat mengambang di air. Sisa ikan asin digunakan untuk menambah nafsu makan ikan lele.
Pembuatan pakan lele dengan pemanfaatan limbah organik tersebut, menurut Suryono menggunakan perbandingan 1:1:1. Satu kg kotoran kering burung puyuh dicampur 1 kg bulu ayam yang telah dipresto dan 1 kg ikan asin.
"Setelah dikeringkan, kemudian digiling menjadi tepung dan dicampur. Baru kemudian diproses menjadi pelet," urai Dosen Fakultas Pertanian UNS itu.
Suryono mengimbuh, bila dijual, pakan lele dari limbah organik dihargai Rp5.000 per kg. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan pakan ikan pada umumnya yang dibanderol Rp8.000-Rp9.000 per kg.
"Tetapi pakan ikan lele hasil ujicoba ini belum dipasarkan. Tetapi hanya sebatas dimanfaatkan oleh UNS sebagai pendampingan peternak ikan lele," tuturnya. (Sumber : Okezone)
Berita Perikanan Terkait
Kisah Sukses Peternak Lele Masaran Sragen
Published on September 23, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses1
Memilih usaha ternyata tidak harus dari sesuatu yang wah. Banyak peluang besar bisa Anda peroleh justru dari sesuatu yang nampak sepele. Semisal beternak ikan lele.Ikan berkumis ini memang masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis.
Padahal, rejeki yang ia janjikan cukup besar. Gerai supermerket besar hingga warung tenda di pinggir jalan butuh pasokan lele dalam jumlah banyak secara rutin.
Mungkin kita tak pernah menggubris warung tenda yang menjajakan menu pecel lele yang berderet di sepenjang jalan. Padahal, kontinuitas kebutuhan lele di warung tenda umumnya lebih pasti bila dibanding dengan kebutuhan lele di supermarket. Warung-warung seperti itu banyak tersebar di setiap kota.
Memulai bisnis lele tidah harus selalu diawali dengan hitungan yang jelimet serta bikin pusing. Anda bisa memualinya dengan sekedar bejlan-jalan santai, nongkrong sambil iseng mencicipi menu ikan lele. Dari kegiatan itu Anda bisa memetakan pasar ikan lele. Jumlah kebutuhan ikan lelepun bisa Anda peroleh secara pasti.
Di Jakarta pedagang pecel lele bisa menghabiskan 7-8 kg ikan lele, Tiap kilo harganya Rp 12.000. Jika dihitung-hitung, pedagang tenda membutuhkan pasokan ikan lele yang tidak sedikit. Paling tidak ia harus mendapat pasokan 210 – 240 kg lele segar secara rutin.
Keterangan di atas bisa memberi gambaran kasar bagi Anda bahwa peluang berbisnis lele berprospek cerah. Seperti itulah usaha yang kini ditekuni Bapak Sawiji Warga Dukuh Tempel, Desa Krikilan Kecamatan Masaran ini, Usaha yang dirintisnya telah mampu memasok kebbutuhan ikan lele di kota jakarta, yang pembibitanya di lakukan di kampung halamannya ini.
Usaha pembesaran memang butuh modal lebih besar bila dibandingkan dengan pembibitan. Namun, untung yang bisa diraup lebih menjanjikan. Masa panen ikan lele memang relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi yang lain. Kalau gurami baru bisa dipanen sekitar 8 bulan. Sedangkan lele sudah bisa dipanen sekitar 50 hari.
Kondisi pasar ikan lele mamang cenderung lebih tidak stabil bila dibanding dengan kondisi pasar ikan jenis lain. Kadang-kadang harganya naik sangat tinggi, Tapi kadang-kadang pula merosot, Pokoknya jangan jual lele pada bulan-bulan yang tidak ada huruf R nya (Mei, Juni, Juli, dan Agustus).
Sebab, Pada kisaran bulan itu banyak petani lele yang mengobral lelenya dengan harga murah. Alasannya, mereka sangat butuh biaya untuk keperluan sekolah anak-anak mereka. Harga jual ikan lele akan mencapai puncak termahal pada bulan Januari. Sebab, pada waktu itu pasokan ikan lele cenderung berkurang.
Hal itu disebabkan karena pada bulan itu pembibitan lele banyak yang gagal. Banyak telur yang gagal menetas lantaran pengaruh musim hujan. Air hujan bisa menurunkan derajan keasaman (pH) air kolam.
Jika memiliki jumlah kolam lebih dari satu, Maka periode panen bisa dirancang bergantian. Berkat cara seperti ini, periode panen bisa menjadi lebih cepat dari 50 hari. Budidaya lele tidak direpotkan dengan masalah air. Daya tahan ikan lele sangat baik, Asal air selalu penuh dan cukup pangan, itu sudah beres.
Supaya bisa untung, ikan yang dipelihara minimal haru berjumlah 10.000 ekor. Jumlah ikan sebanyak itu butuh pakan sebanyak 35 karung. Setok pakan sebanyak itu dipakai dalam satu kali periode usaha. Setiap karung berisi pakan seberat 30 kg. Harga pakan perkarung adalah Rp 160.000.
Masalah pakan bisa diatasi dengan oplosan pakan yang berasal dari jerohan ayam. Harganya Cuma Rp 1500/ kg. kwintal jerohan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan lele selama 1 – 1,5 hari. Satu kolam butuh 2 karung pelet setiap hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari.
Jadi, satu karung pelet digunakan untuk sekali pemberian pakan. Berkat menu tambahan, ukuran ikan bisa semakin besar. Kalau biasanya ikan sekilo ada 7 ekor, setelah diberi pakan tambahan berat ikan sekilo cuma 6 ekor. Keuntungan lain yaitu bisa lebih irit biaya Rp 510.000 setiap bulan.
Harga jual ikan lele di tingkat petani saat ini adalah Rp 11.000 / kg. Persentase kematian ikan lele biasanya mencapai 10%. Kondisi seperti itu umumnya terjadi sehabis ikan lele dilepas ke dalam kolam. Terutama ketika cuaca sedang panas. Setiap kolam bisa menghasilkan lele seberat 7 – 8 kuintal.
Kedalaman kolam lele minimal 1 m. Air yang terlalu dangkal menyebabkan ukuran lele menjadi terlalu pendek. Sebab ikan menjadi kurang gerak. Jumlah bibit yang ditaburkan 50.000 ekor dalam setiap kolam. Bibit lele itu masih seukuran rokok. Satu bulan setelah dilepas, iakan lantas disortasi.
Ikan yang sudah sebesar batu baterai dipindah kolam yang lain. Tujuannya supaya ukuran ikan seragam. Sebab jika tidak disortir, ikan yang ukurannya lebih kecil akan dimangsa oleh lele yang berbada lebih gede. Biasanya setelah disortir ikan tinggal 12.000 ekor. Atau sekitar 3 kwintal. (Sumber : Sragen News)
unung Kidul Kurang Pasokan Ikan Lele
Published on September 9, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Peluang Usaha1
Produksi lele di Gunungkidul belum bisa mencukupi pasar sehingga pedagang ikan di beberapa pasar terpaksa mencari pasokan dari luar daerah.
Seperti yang terjadi di Pasar Ponjong. Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul mencatat kebutuhan ikan lele 1,5 ton per pekan sedangkan pasokan dari pembudi daya lele baru sekitar 25% dari kebutuhan per pekan, yakni 1,125 ton.
Kondisi tersebut membuat dinas terus berupaya menggenjot produksi pembudidaya ikan lele. Kepala DKP Gunungkidul, Agus Priyatno, mengungkapkan sudah banyak bantuan yang diberikan untuk meningkatkan usaha pembudidaya lele.
Namun, bantuan sebatas stimulan, seperti bantuan terpal untuk lahan budi daya, benih dan pakan.
"Kami memberi bantuan lebih hati-hati sebab ketika pedagang mandiri juga ikut memproduksi, nanti ketika panen bersamaan harga lele jatuh," ujarnya, Minggu (8/9/2013).
Saat ini harga lele di tingkat peternak mencapai Rp16.000 per kilogram.
Pembudi daya lele di Kecamatan Ponjong, Riftanto, mengakui adanya banyak permintaan lele namun dia belum mampu memenuhi meski sudah memiliki 40 kolam pembenihan lele berukuran 3×4 cm dan 17 kolam pembesaran dengan ukuran 10×15 cm.
Budi dayanya hanya mampu memproduksi lele sebanyak 2,5 kuintal per pekan. "Sekarang saya sedang menambah 35 kolam lagi yang berukuran 4×14 cm untuk pembesaran," katanya.(Sumber : Harian jogja)
Budidaya Ikan Kolam Terpal Diminati di Kalbar
Published on August 23, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Salah satu usaha di sektor perikanan darat yang menjadi primadona dan digemari oleh masyarakat adalah budidaya ikan kolam terpal. Kolam ini memiliki potensi besar, jenis usaha ini juga sangat mudah dilakukan oleh masyarakat karena tidak harus ditempatkan dilokasi yang besar. Di lahan sempit, kolam terpal pun bisa dibuat.
Jaidu misalnya. Ketua Unit Perbenihan Rakyat (UPR) Babanto tidak merasa heran kalau saat ini upaya pengembangan kolam terpal yang ada di daerah Landak sudah cukup diminati oleh masyarakat. Beberapa Desa yang juga sudah menjadi binaan kelompok ini."Usaha ini sudah cukup di minati oleh masyarakat termasuk ibu-ibu juga sudah mengembangkan usaha ini dan sampai saat ini sudah mulai berhasil," tuturnya.
Terkait dengan perkembangan pengembangan usaha tersebut, pihaknya dari UPR Babanto, secara terus menerus akan memberikan dukungan dan penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang sudah bergabung dengan kelompok tersebut.Kedepan, lanjutnya, pengembangan usaha ini tidak hanya berkembang di beberapa Desa saja melainkan juga bisa di kembangkan di daerah lain di Kabupaten Landak.
"Awalnya bukan sebagai usaha pokok melainkan mungkin ada yang hobby tetapi kita yakin setelah usaha tersebut berhasil dan di rasakan oleh yang bersangkutan maka usaha ini akan bisa beralih menjadi usaha pokok artinya hasil tersebut sudah dapat di rasakan oleh masyarakat,"tuturnya.Seraya juga menambahkan bahwa dengan adanya pengembangan usaha ini kedepan dapat akan menambah penghasilan keluarga.
Apalagi yang lebih banyak berperan dan menjadi anggota ini adalah ibu-ibu sehingga akan lebih fokus mengingat keseharian kegiatan ibu-ibu lebih banyak di rumah sehingga pemeliharaan ikan akan lebih optimal. Jenis ikan yang bisa dibudidayakan di sini pun cukup beragam. Mulai dari lele, mas, nila hingga jenis lainnya. (Sumber : Postianak Post)
Sepi Melaut Kini Jadi Pengusaha Ikan Lele
Published on July 30, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses0
Salah satu kecamatan di kabupaten di Banyuwangi yang menjadi sentra budidaya lele adalah Muncar. Daerah ini yang setiap tahunnya berhasil meningkatkan budidaya ikan Lele.
Muncar adalah salah satu kecamatan yang terkenal dengan sebutan kota ikan di Banyuwangi ini sebagian besar mata pencariannya adalah nelayan. Berkat hasil tangkapan yang melimpah, penduduk didaeah tersebut hidupnya cukup makmur. Namun, di tahun 2007 hasil tangkapan ikan mulai sepi. Sehingga, membuat masyarakat kota Muncar harus mencari kegiatan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah satu nelayan yang memilih mencari penghasilan lain adalah H. Mislan, warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Mucar . Pria berumur 56 tahun itu bersusah payah membangun usaha budidaya ikan lele. Walaupun pada mulanya dirinya tak mempunyai keahlian di bidang budidaya ikan Lele. Namun, berkat keyakinannya serta ketekunannya akhirnya budidaya ikan Lele bisa bisa dikembangkannya "
Alhamdulillah dengan usaha ini saya bisa akhirnya bisa menyekolahkan anak saya ke perguruan tinggi . Dan saat ini Kementrian Kelautan dan Perikanan RI akan memberikan bantuan modal secara hibah untuk memajukan usaha saya serta masyarakat sekitar sini" katanya.
H. Mislan menceritakan awal mulanya dirinya membuk usaha budidaya ikan Lele ini bermodalkan uanga Rp.50 juta hasil dari pinjaman. Dengan uang itu dibuatlah tiga kolam ikan lele di belakang rumahnya dengan ukuran 3 X 4 meter perpetak. Dari tiga petak itu di taburi benih lele sebanyak 15.600 bibit lele. Dengan optimis H Mislan memelihara benih ikan lele tersebut dan akhirnya bisa berkembang
"Ulet dan telaten kunci keberhasilan, awalnya. Saya ini tidak mengerti budidaya ikan lele ini, namun saya belajar dari buku, alhamdulillah sejak saya berusaha saya tidak pernah rugi,"ungkapnya.
Keberhasilan H. Mislani ini membuat masyarakat Kedungrejo yang tidak mempunyai pekerjaan akhirnya meminta bapak tiga anak ini untuk menularkan keberhasilannya. Sebanyak 12 orang yang ingin merubah hidupnya akhirnya membuka kelompok kerja tani dengan nama Karya Mina.
"Alhamdulillah sekarang ada 20 orang yang membuka usaha dibidang usaha ini, dan behasil semua, yang rata-rata mempunyai pendapatan perbulannya diatas 6 juta perbulan,"beber H. Mislan.
Hasil nyata H. Mislan dan rekan-rekannya ini akhirnya bisa menjadi ikon desa mereka untuk pengembangan ikan Lele
Dirjen Kelautan dan Perikanan yakni Sekretaris Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (Sesditjenkanbud) Ir. Moh Abduh Nurhidayat yang melihat keberhasilan budidaya ikan Lele yang dikembangkan kelompok tani karya Mina ini akhirnya memberikan bantuan yang nantinya bisa digunakan untuk pengembangan lebih besar lagi
"Ternyata tidak semua nelayan tidak bisa usaha, nyatanya H. Mislan ini, dari nelayan berubah menjadi pembudidaya ikan lele, agar lebih maju dan meningkatkan hasil produksinya,"kata Moh. Abduh.
Moh Abduh Nurhidayat menambahkan, peralihan dari nelayan tangkap menjadi pembudidaya lele karena hasilnya yang lebih pasti dan terukur.
"Hal ini dapat dijadikan contoh sebagai alternatif peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui kegiatan usaha perikanan budidaya, Budidaya lele, khususnya di Kecamatan Muncar yang sebelumnya hanya sekedar coba-coba telah berubah menjadi salah satu sumber penghasilan bagi para nelayan di ma
Ikan Lele Pun Dibuat Es Krim
Published on July 21, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses1
Siswa SMK N I Temon (SMK Kelautan) mencoba berkreasi dengan menciptakan es krim yang terbuat dari bahan dasar ikan lele. Produk buatan siswa kelas XII jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPI) SMK Kelautan ni diharapkan mampu meningkatkan kegemaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
Menurut Sri Wahyuni siswa kelas XII TPHP, lele ini banyak dijumpai di Kulonprogo, namun hanya selalu diolah untuk lauk. Karena itu ia bersama-sama temannya berkreasi membuat es krim lele tersebut dan ini sudah diikutkan dalam Clinic Science Dinas Pendidikan DIY dan direncanakan September akan ikut pameran di DIY.
"Untuk mengolah lele menjadi es krim memang dibutuhkan ketelatenan, karena lele akan melewati beberapa tahapan agar mendapatkan tepung yang halus," katanya, Sabtu (20/07/2013).
Diungkapkan Sri Wahyuni, langkah awal pembuatan inti es krim lele yang paling banyak memakan waktu adalah mendapatkan tepung lelenya karena melalui proses yang lumayan lama dan telate. Ikan lele kemudian disiangi dan dicuci bersih lalu dikukus hingga matang.
"Usai dikukus daging ikan dipisahkan dari kulit dan tulangnya, hasilnya dispiner hingga 3 x agar air/minyak dari lele hilang dari dagingnya. Setelah itu daging lele dioven untuk mempermudah penghalusan, lalu diblender. Hasilnya diayak sehingga didapatkan tepungnya. Ini yang dikatakan harus telaten tadi, karena melalui beberapa kali proses untuk mendapatkan tepung lele yang halus," paparnya.
Setelah diperoleh tepung, langkah selanjutnya mempersiapkan bahan-bahan es krim, diantaranya memanaskan santan susu. Untuk adonan I dimulai dengan mencampur tepung ikan, perasa, susu dan santan yang telah dipanaskan. Saat gelembung mulai timbul maka pemanasan dihentikan.
Untuk adonan II adalah mencampur tepung ikan, perasa, santan dan dipanaskan. Telur, vanili, gula diblender dengan adonan I. Semua bahan dipanaskan sampai mengental.
"Kemudian tuangkan ke dalam wadah es krim dan masukkan ke dalam kulkas,"kata Sri Wahyuni sambil menambahkan biasanya untuk 1 kg lele didapatkan sekitar 80 gram tepung lele. (Sumber : KR Jogja)
Pakan Lele Dari Ampas Tahu
Published on June 19, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele1
Dalam usaha Budidaya lele kita juga bisa membuat ramuan pakan organik yang berbahan dasar "Ampas Tahu" dengan tujuan agar lele dapat berkembang seperti di habitat aslinya yaitu memakan makanan yang berasal dari bahan organik dan ikan lele akan tumbuh dengan baik.
Selain itu hal tersebut juga untuk menekan atau mengurangi biaya pengeluaran serta mengurangi menumpuknya limbah dari Ampas Tahu tersebut.
Cara Pembuatan Pakan Lele dari Ampas Tahu
Sebelumnya persiapkan bahan-bahan pembuatan pakan lele dari Ampas Tahu sebagai berikut:
Ampas Tahu 5 Kg
Dedak Halus 5 Kg
Tepung Ikan 1 Kg
Tetes Tebu/Molases 1 liter
Probiotik(EM4-Perikanan) : 200 ml
Ragi Tempe 2 sdm
Setelah seluruh bahan dicampur dan diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam drum/ember/kantong plastik yang diberi lobang udara dengan menggunakan selang untuk mengalirkan gas/udara yang ujungnya ditutup plastikatau bekas gelas air mineral tetapi jangan terlalu tertutup rapat(sebagian terbuka untuk keluar masuknya oksigen).
Kemudian simpan dan dibiarkan selama +/- 5 hari agar terjadi proses fermentasi secara alami.
Setelah di Fermentasi 5 hari Pakan Lele Organik sudah bisa dimanfaatkan dengan ketentuan sebagai berikut :
Bisa diberikan langsung ke Lele dengan cara dikepalkan sehingga lele bisa mengkonsumsi secara langsung
Disarankan diberikan ke Lele yang umurnya diatas 1 bulan dari penebaran ukuran benih 5-7/7-9, sebelumnya bisa diberikan dari hasil fermentasi dan pakan alami pupuk kandang
Pemberiannya jangan bersamaan dengan pemberian pellet ikan
Prosentase pemberian 5% dari Biomas Ikan (1,5 – 2 kali jumlah pemberian pakan Pellet).
Frekwensi pemberian pakan lele organik dari ampas tahu ini bisa 2 – 3 kali sehari diberikan pada pagi/siang hari
Pembudidaya Lele Indramayu Tak Terpengaruh Cuaca
Published on June 18, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Pasokan ikan lele hasil panen petani tambak di Kecamatan Kandanghaur seperti tak tergoyah cuaca. Saat hujan maupun panas usaha budidaya air tawar mereka tetap memberikan keuntungan para petaninya.
Pemantauan Senin (17/6) petani tambak memanen hasil tanaman lele mereka. Harga jual ikan lele size 9 ekor per Kg bertahan Rp13 ribu. Jangkauan pemasaran ikan lele dari Indramayu itu menjangkau kota kota besar seperti Jaakrta dan sekitarnya dan Bandung dan sekitarnya.
Pemasaran hasil panen ikan lele pun tidak sulit. "Kapan saja kita bisa mengundang tengkulak lele yang siap membeli hasil panen dalam jumlah berapapun," kata Ewo, 42 seorang petani tambak lele.
Setiap kolam lele memberi keuntungan petani tambak antara Rp3 juta hingga Rp5 juta dengan masa panen selama 4 bulan. Selain kemudahan pemaaran, petani tambak lele pun tidak kesulitan mencari bibit maupun pakan.
"Bibit kita beli seharga Rp120 per ekor seukuran rokok mild. Setelah 4 bulan dipelihara berat ikan lel mencapai rata rata 1,1 ons," katanya.
Pakan lele selain menggunakan pakan produk pabrik juga bisa menggunakan pakan buatan seperti ikan ikan kecil, nasi bekas, dedak serta daun kangkung dan lumut.
Di Kecamatan Kandanghaur saat ini terdapat ratusan petani tambak lele yang setiap saat tanpa terputus memasok kebutuhan lele ke Jakarta, Bandung dan lokal Indramayu. (Sumber : Poskota)
Pembudidaya Ciparay Coba Sistem Baru Pendederan Lele
Published on June 11, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Para pembudidaya ikan di Ciparay Kabupaten Bandung melakukan uji coba sistem baru pendederan benih ikan lele dengan menggunakan jaring.
"Kami berharap sistem ini bisa meningkatkan nilai tambah untuk budidaya lele," kata Ojat, salah seorang petani ikan di Ciparay Bandung, Senin.
Pemeliharaan benih ikan lele dilakukan di kolam dengan menggunakan jaring atau yang dikenal petani dengan sebutan waring.
Benih ikan lele yang baru berusia dua hingga tiga hari dibesarkan di dalam jaring yang di simpan di tengah-tengah kolam yang juga dipakai untuk memelihara ikan biasa.
"Pakannya yang beda, biasanya menggunakan cacing, namun dengan sistem baru ini diberi pakan ikan yang halus," kata Ojat.
Dibandingkan dengan cara konvensional, kata dia, pemeliharaan lele dengan sistem baru ini lebih efektif dan tingkat keberhasilannya lebih maksimal.
"Angka kematiannya lebih rendah, kami baru dua bulan ini mengembangkan dan hasilnya cukup terlihat," katanya.
Ikan lele kemudian dipelihara selama dua pekan, kemudian pada usia itu yang disebut 'bagar' kemudian dilelang kepada petani ikan pendederan atau pembesaran.
Selama ini pembenihan dan budidaya ikan mas di kawasan Bandung selatan baru sebatas selingan dari pembudidayaan ikan mas Majalaya.
"Pasar benih lele cukup potensial dan selama ini tidak terpenuhi. Mudah-mudahan sistem baru ini memberikan hasil," kata Ojat yang juga anggota salah satu kalompok petani ikan di kawasan itu.
Harga benih lele usia dua hingga tiga pekan saat ini Rp30.000 per kilogram. Sedangkan untuk benih usia sepekan biasanya dijual dengan cara liter masing-masing Rp40 ribu per liter.(Sumber : Antara Jabar)
Cara Membuat Pakan Lele Organik Dari Kotoran Sapi
Published on June 10, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele6
Budidaya ikan lele organik mempunyai beberapa kelebihan dari lele non organik. Terutama dari segi penghematan biaya pakan, rasa, dan manfaatnya untuk kesehatan.
Budidaya ikan lele sudah ada dimana-mana karena memang banyak sekali peminatnya, namun tidak sedikit yang gulung tikar sebab kian melambungnya harga pakan lele. Harga pakan lele yang mahal tak sebanding dengan hasil panen dan jerih payahnya.
Akan tetapi bagi peternak lele organik, mahalnya harga pakan tidak jadi soal. Sebab pembudidaya lele organik tidak menggunakan pakan pelet buatan pabrik, tapi membuat pakan buatan sendiri dari kotoran sapi.
Budidaya lele dengan pakan organik dari kotoran sapi banyak sekali manfaatnya. Diantaranya adalah :
Kandang sapi menjadi lebih bersih.
Hemat biaya perawatan.
Air kolam tidak berbau busuk.
Tidak perlu mengganti air kolam.
Lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih.
Memberi pendapatan tersendiri bagi peternak sapi di sekitar.
Bobot ikan lele lebih berat dan harga jualnya lebih tinggi.
Lebih aman untuk kesehatan.
Nilai gizinya lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendah.
Air bekas budidaya lele organik sangat baik untuk memupuk tanaman.
Budidaya ikan lele organik lebih hemat biaya produksi. Pasalnya penggunaan pakan organik dari kotoran sapi sangat menghemat biaya pakan. Sebagai perbandingan, saat ini harga pellet buatan pabrik sudah di atas Rp.8.000 per kilo. Sedangkan harga pakan lele organik hanya Rp.2.000 per liter.
Untuk menghasilkan 1 ton ikan lele siap konsumsi, pakan yang dibutuhkan jika menggunakan pellet bisa mencapai 1 ton. Sedangkan jika menggunakan pakan organik hanya membutuhkan 2.300 liter. Bobot ikan lele organik juga lebih berat dari non organik. Satu kilo gram ikan lele non organik, umumnya isinya berjumlah 8 sampai 9 ekor. Sedangkan lele organik jumlah perkilo gramnya hanya 7 sampai 8 ekor.
Cara Membuat Pakan Lele Organik Dari Kotoran Sapi
Kumpulkan kotoran sapi yang telah di angin-anginkan selama kurang lebih 1 minggu
Dalam keadaan kering kotoran sapi tersebut di masukkan ke dalam kolam / bak penampungan
Campurkan larutan fermentor/Probiotik EM4 dan tetes tebu/gula dengan perbandingan 1 liter fermentor 2 liter tetes tebu/gula dan 10 liter air sampai merata.
Dalam waktu 7-10 hari akan tumbuh plankton-plakton yang akan menjadi pakan utama lele.
Cara pemberian pakan untuk lele cukup diambil beberapa ember dari kolam yang berisi plankton tadi kemudian di masukkan kedalam kolam lele dan dalam waktu kurang lebih 3- 4 bulan lele bisa di panen.
(Sumber : E-Petani Deptan)
Brownies Ikan Lele Karya KWT Kartini Mandiri
Published on May 23, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses0
Melihat Potensi lain dari ikan lele maka kelompok Wanita Tani Kartini Mandiri di Kelurahan Tipar, Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengembangkan usaha pembuatan kue brownies dengan bahan baku ikan lele.
"Pembuatan brownies dari ikan lele ini ide awalnya karena melihat potensi lele di daerah kami, sehingga diputuskan untuk mencari makanan unik dan timbul ide membuat brownies dari ikan lele," kata Ketua KWT Kartini Mandiri Ine Susanti kepada wartawan, Rabu (22/5).
Saat ini, usaha brownies lele sudah banyak diminati sebab selain lezat, kadungan proteinnya pun tinggi karena lele merupakan ikan yang memiliki kadar protein cukup tinggi.
Harganya yang ditawarkan cukup murah, mulai dari Rp2 ribu sampai Rp30 ribu tergantung besarnya kue tersebut. Keuntungan dari penjualan kue ini akan dibagikan kembali ke anggota KWT, karena tujuan dibuatnya usaha ini untuk membantu wanita agar bisa mendapatkan penghasilannya di rumah.
"Kami masih terus mengembangkan usaha ini, walaupun penjualannya masih dalam tingkat lokal dan pemesannya baru dari daerah yang bertetangga dengan Kota Sukabumi tetapi sudah mempunyai langganan tetap. Kami berharap usaha ini bisa terus berkembang dan menembus pasar minimalnya nasional," tambahnya. (Sumber : Aktual)
Potensi Bisnis Pembenihan Lele
Published on May 21, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Peluang Usaha0
Senin malam (20/5) sekitar pukul 21.00 WIB, dua orang pria terlihat duduk di bawah pohon duku dalam suasana yang remang-remang, dan di hadapannya terdapat empat kolam terpal berukuran 1,5 Mx2,5 M.
Mata kedua pria yang kemudian diketahui bernama Aman (46) dan Ma`mun (43), terus tertuju pada satu kolam yang berada di sebelah kiri.
Setelah didekati, ternyata di dalam kolam yang berisi air dengan kedalaman sekitar 30 centimeter tersebut terdapat kakaban, yakni ijuk pohon enam yang dijepit dengan belahan bambu. Dalam kolam itu terdapat dua ekor lele dombu (sepasang).
"Kami sedang memijahkan (menelurkan) lele," kata Aman singkat, ketika ditanya kegiatan yang sedang dilakukannya.
Dua jam kemudian, tampak dua ekor lele tersebut saling berkejaran. Pejantan terus mengejar betinanya.
"Itu betinanya akan bertelur," kata Ma`mun sambil menunjuk ke arah lele betina sedang berlari dan terus dikejar oleh pejantan.
"Kalau mau bertelur lele betina akan menuju ke ijuk, dan di ijuk itulah akan bertelur. Nanti telur-telurnya menempel di ijuk," kata Aman menyambung pembicaraan rekannya.
Suasana hening, dan semua mata tertuju pada sepasang ikan lele yang sedang berkejaran dalam kolam terpal.
Tiba-tiba "gocoprok" suara air yang "disapu" ekor lele betina, dan bersamaan dengan suara tersebut, lele betina tersebut mengeluarkan telur-telur dari dalam perutnya. Lele betina itu terus mengeluarkan telur selama sekitar setengah jam.
Ribuan telur berbentuk bulat dengan ukuran lebih kecil dari kacang ijo itupun menempel di kakaban. Semua ijuk yang ada dalam kolam tersebut penuh ditempeli telur ikan lele.
Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Aman mengambil kedua ekor ikan lele dari kolam terpal, dan kembali dimasukan dalam kolam penyimpanan dengan cara dipisahkan.
"Penyimpanan indukan dengan pejantan harus dipisahkan. Kalau tidak indukan yang ada dalam kolam penyimpanan bisa bertelur," katanya.
Menurut dia, indukan yang sudah bertelur, akan kembali bisa dipijahkan atau ditelurkan pada tiga-empat bulan mendatang.
Mengenai telur ikan lele yang ada dalam kola terpal, menurut dia, paling lambat 12 jam akan menetas seluruhnya.
"Setelah dua minggu, disortir. Lele yang agak besar dipisahkan ke kolam yang telah kami sediakan. Jika tidak maka akan memakan yang kecil, karena sifat ikan tersebut kanibalisme," ujarnya.
Aman menjelaskan, setelah dua hari menetas, benih ikan lele akan diberi pakan cacing sutera, yang banyak diperjualbelikan dengan harga Rp15 ribu per liter. Pemberian cacing sutera dilakukan hingga benih berumur 14 hari.
"Setelah itu pakannya kita ganti dengan produksi pabrikan, dan pada usia 20 hari biasanya benih mencapai ukuran dua-empat centimeter dan sudah bisa dijual," katanya.
Penjualan benih ikan lele, kata dia, tergantung permintaan pembeli. Ada yang diliter, tapi ada juga yang dihitung atau per ekor.
"Untuk literan harganya Rp50 ribu per liter, sedangkan hitungan Rp50 per ekor. Sebenarnya kalau diperhitungkan sama saja," katanya.
Ma`mun menambahkan, cukup banyak petani pembenih lele di Kelurahan Pagadungan, dan semunya menjual lele dalam kondisi masih kecil, atau tidak akan disiapkan untuk pembesaran, karena biayanya cukup mahal.
Menurut dia, dari satu ekor betina ukuran sebesar pergelangan tangan orang dewasa, bisa menghasilkan benih lele berkisar 20 ribu-30 ribu ekor.
"Kalau kami jual pada umur 20 hari bisa menghasilkan sekitar Rp700 ribu-Rp900 ribu, sedangkan modal yang dikeluarkan untuk membeli pakan sekitar Rp200 ribu-Rp300 ribu, jadi masih ada untung Rp500 ribu-Rp700 ribu," katanya.
Permintaan tinggi
Permintaan benih ikan lele cukup tinggi, tidak hanya dari petani pembudidaya lokal namun dari juga dari Kabupaten Lebak, Serang dan Kota Cilegon.
"Permintaan banyak, kadang mereka menanyakan sudah memijahkan atau belum, kalau kita katakan sudah, maka 20 hari setelah pemijahan mereka akan datang dan membeli seluruh benih lele," katanya.
Biasanya, kata dia, pembeli membeli seluruh ikan lele satu indukan, berapapun jumlahnya, pertimbangannya karena ukurannya relatif sama, jadi ketika dibesarkan pun akan sama, jadi bisa dipanen bersamaan.
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, Banten, Bedjo membenarkan tingginya permintaan benih ikan lele di daerah tersebut.
"Di Pandeglang cukup banya pembudidaya ikan lele dan selama ini mereka mendatangkan benih dari Sukabumi, karena produksi lokal relatif kurang," katanya.
Terkait besarnya perminntaan benih, Dinas Kelautan dan Perikanan Pandeglang sedang menjajaki usaha pembenihan ikan, yakni untuk jenis ikan mas sinyonya, lele dumbo, lele sangkuriang dan nila.
Pembenihan itu, kata dia, bekerja sama dengan Balai Besar Benih Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang telah berpengalaman karena telah lama melaksanakan usaha tersebut.
Balai Besar Benih Sukabumi, kata dia, memiliki indukan ikan air tawar berkualitas yang telah bersertifikat.
"Kami meminjam indukan dari Balai Besar Benih Sukabumi supaya benih yang dihasilkan berkualitas sehingga tidak merugikan bagi pembeli," katanya.
Mengenai sistem kerja sama, kata dia, yakni DKP Pandeglang akan meminjam indukan dari balai benih tersebut untuk dipijahkan atau ditelurkan, setelah bertelur dikembalikan.
Selain itu, kata dia, DKP Pandeglang siap menyuplai benih ke Sukabumi dan sekitarnya, kalau pasokan dari Balai Besar Benih Sukabumi tidak mencukupi.
Terkait penjualan benih dari Balai Benih Ikan (BBI), menurut dia, akan lebih difokuskan pada pengadaan benih yang anggaranya dari bantuan, baik dari dana alokasi khusus (DAK) maupun pemerintah kabupaten dan provinsi.
"Dengan membeli benih dari BBI maka ada retribusi untuk pemasukan PAD, dan ini sesuai dengan Perda No.12 tahun 2012 yang didalamnya menyebutkan benih ikan kena retribusi," katanya.
Selama ini, kata dia, pengadaan benih dari bantuan pemerintah membeli dari pihak ketiga sehingga tidak ada retribusi atau pemasukan bagi daerah.
Selain itu, Dinas Keluatan dan Perikanan Pandeglang juga akan membangun pasar benih Cipeucang yang merupakan pusat penjualan benih ikan air tawar.
"Tahun ini kami merencanakan membangun pasar benih, mudah-mudahan bisa direalisasikan," katanya.
Pasar benih itu, kata dia, akan dibangun di lokasi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Balai Benih Ikan (BBI) Cepeucang, Kecamatan Cimanuk.
Menurut dia, sarana dan prasana untuk pasar benih tersebut sudah tersedia, seperti kolam penampungan benih, jadi tinggal melakukan penataannya saja sehingga lokasi tersebut layak untuk kegiatan penjualan.
"Penataan yang dilakukan pun tidak terlalu rumit, yakni tinggal membuka pagar saja, sudah layak menjadi tempat penjualan benih," katanya.
Pembangunan pasar benih itu, kata dia, guna memperlancar penjualan benih yang juga telah diprogramkan oleh DKP Kabupaten Pandeglang.
Ia mengaku optimistis pasar benih tersebut akan berjalan, mengingat tingginya permintaan benih ikan, terutama lele dan ikan mas, dari masyarakat. (Sumber : Antaranews)
Siasati Lahan Sempit, Petani Lele Bandung Gunakan Sistem Tumpang Sari
Published on May 7, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele2
Sejumlah petani lele di kawasan Bandung selatan mulai mengembangkan budidaya ikan lelesecara tumpang sari dengan menggunakan jaring terapung di tengah kolam.
"Kami sedang memulai sistem pemeliharaan lele dengan jaring di tengah kolam, hal ini bisa menyiasati lahan yang sempit dimana pemeliharaan ikan lainnya tidak terganggu," kata Dede Darsono, salah seorang petani ikan di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Senin.
Pengembangan sistem pemeliharaan lele dengan cara menggunakan jaring atau waring ukuran besar di tengah kolam itu dipandu oleh seorang sarjana lulusan IPB Bogor.
Menurut Dede, dengan sistem baru itu, seorang petani ikan tetap bisa memelihara ikan lainnya di luar jaring, sedangkan ikan lele dibatasi dengan jaring.
"Sistem pemeliharaanya sama dengan mengurus lele biasanya, juga pakannya sama. Namun dengan sistem ini memudahkan petani untuk menyortir lele yang bisa dilakukan dua pekan sekali," kata Dede.
Pola pemeliharaan lele dengan cara itu, kata Dede diharapkan bisa meningkatkan produktivitas sektor perikanan petani ikan di Bandung selatan yang selama ini fokus pada pembenihan ikan.
"Harga lele cukup stabil, dan pasarnya cukup terbuka. Selama ini pasokan lele untuk konsumsi di Bandung atau ke Jabodetabek masih kurang," kata Dede.
Selain menerapkan pemeliharaan lele dengan sistem baru itu, petani di Ciparay juga mendapat pendalaman teknik memelihara lele termasuk mengantisipasi penyakit dan virus yang kerap menyerang lele.
Selama ini para petani di kawasan Bandung selatan lebih banyak ke pembenihan ikan mas strain Majalaya, dan sedikit yang melakukan pemeliharaan ikan daging.
"Biasanya pendederan dilakukan di Bojongsoang, sedangkan pembesaran di Bendungan Cirata. Sayangnya luas kolam di Bojongsoang dan Mengger terus menyusut," kata Dede Darsono menambahkan.
Mina Rukun Sukses Budidaya Ikan Organik Tanpa Zat Kimia
Published on April 9, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele1
Tak hanya sayur saja yang organik, bebas zat kimia. Kini budidaya ikan juga ada yang organik. Kelompok Perikanan Mina Rukun di Desa Gelaran II, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul mengelola ikan secara organik tanpa menggunakan bahan kimia.
Bahkan kelompok perikanan Mina Rukun di desa Gelaran II, Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Senin (8/4) terpilih sebagai wakil Gunungkidul dalam penilaian perikanan tingkat provinsi.
Ketua Kelompok Mina Rukun, Aminto mengatakan, mereka tidak menggunakan bahan kimia apapun untuk budidaya ikan lele dan budidaya ikan nila di Gelaran II.
Aminto menjelaskan, di Gelaran II warga tidak hanya melakukan usaha perikanan. Mereka juga sekaligus melakukan upaya pelestarian lingkungan. Beberapa ikan yang mereka hasilkan tidak semuanya dipanen, beberapa dikembalikan ke habitatnya di sungai yang membelah dusun itu.
Kesadaran warga terhadap lingkungan itu diakui Aminto merupakan hasil dari pelajaran yang dipetik pada masa lalu. Dulu, menurut Aminto, warga pernah mencari ikan di sungai dengan menggunakan racun. Akibatnya sungai Gelaran sempat tercemar dan merusak habitat ikan.
Berkaca dari peristiwa itu, warga kemudian bersama-sama melakukan rehabilitasi lingkungan dengan menerapkan konsep perikanan berbasis alam. Seluruh proses dalam pembiakan ikan dilakukan secara alami, mulai dari pakan hingga suplemen tambahan untuk menghindarkan ikan dari penyakit.
Imbas dari upaya itu, kini sumber air di Gelaran juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh warga setempat.
Ketua tim penilai, Aning Indrawati mengatakan, konsep yang diusung masyarakat Gelaran memang tergolong unik. Mereka enggan menggunakan pakan dan suplemen kimiawi.
Sebagai gantinya, warga menggunakan bahan yang ada di sekitar mereka, seperti bekicot dan tiwul.
Dengan cara itu, mereka mampu menghemat biaya penyediaan pakan karena tinggal mengambil dari bahan yang ada di sekitar mereka.
Selain itu, konsep kelestarian yang diusung warga juga dinilai positif karena mampu melestarikan kondisi alam di desa itu.
"Bahkan untuk mengobati penyakit jamur pada ikanpun mereka pakai bahan alam seperti pace," tambah Aning. (Sumber : Harian Jogja)
Budidaya Lele Organik, Siasati Mahalnya Harga Pelet Ikan
Published on April 8, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Harga pelet ikan terus melambung. Pembudi daya lele di Tasikmalaya menjerit. Kondisi ini tentu tidaklah ideal untuk meningkatkan kesejahteraan para pembudi daya.
Kini, sekitar 70% biaya budi daya lele tergerus harga pakan, padahal masih ada sejumlah biaya operasional lainnya yang dibutuhkan pembudi daya agar bisnisnya bertahan.
Menurut pembudi daya lele asal Desa Sukaratu Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, Syaiful Manan (40), mengaku terus kebobolan biaya pakan karena harga pelet mahal. Sementara itu, harga jual lele tidak sebanding dengan biaya operasional yang habis untuk membeli pelet.
"Ah susah mengandalkan pakan yang mahal mah. Jika saya kalkulasi keuntungan, dengan mengandalkan pakan saat ini, dari benih seribu ekor lele, maka saat panen hanya mendapatkan Rp100 ribu. Itu kalau mulus, kalau lele mati sepuluh persen, berarti sudah rugi," keluhnya kepada INILAH, Minggu (7/4/2013).
Petani lainnya, Imat Ruhimat (32), menuturkan hal yang sama. Dia mengatakan pakan lele jenis pelet yang paling murah saja, satu bal (sekitar 30 kg) harganya lebih dari Rp100 ribu, sementara pertumbuhan lele bergantung pada makanannya.
"Serba salah, kalau mengandalkan pakan maka akan bobol di modal, sementara tidak cukup asupan makanannya lele, akan kanibal," terangnya.
"Pemberian pakan yang tidak teratur juga berakibat fatal bagi lele," tambahnya.
Dia berharap, ada solusi dari pemerintah agar harga pakan dapat terjangkau oleh petani. "Juga pemasaran harga lele harus memihak, petani bisa mendapatkan laba, tidak habis untuk pakan saja," ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemerhati pertanian lele, Bari Purnomo (45) mengatakan para petani lele saat ini perlu teknik baru yang tidak mengandalkan pakan dari pelet.
"Saat ini, petani lele jangan mengandalkan pelet, susah untungnya kalau hanya mengandalkan pelet atau membeli tambahan pakan lain dari toko," kata penyuluh Komunitas Petani Cahaya Muda Tasikmalaya ini.
Menurut Bari, sebenarnya banyak potensi alam di sekitar yang bisa dimanfaatkan untuk pakan lele. Budidaya lele organik istilahnya.
"Jika mau ngulik dan mencari inovasi, insya Allah banyak cara untuk budi daya lele tanpa harus membeli pakan. Kita sedang mencoba budi daya ikan lele hanya dengan mengandalkan pakan dari kompos, limbah kandang dan sejumlah limbah organik lainnya. Tapi memang, untuk mencoba budi daya organik, petani perlu sedikit rajin dan mau belajar lagi," jelasnya.(Sumber : Inilah)
Sunardi 'Raja' Istana Lele Situbondo
Published on April 4, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses0
Cukup lima belas menit menunggu. Seorang pelayan sudah datang membawa enam tusuk lele panggang plus nasi hangat, lalapan dan sambal cabe merah ke meja. Aroma lele panggang dari perapian langsung menggoda selera. Menu ini menjadi andalan warung Istana Lele di Jalan Raya Banyuwangi, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur.
Warung ini hanya berjarak lima kilometer di utara Taman Nasional Baluran. Istana Lele menjadi pilihan saya makan siang, Selasa 2 April 2013 lalu karena warungnya nyaman. Ada 10 gazebo yang bisa dipilih sebagai tempat menikmati lele sambil lesehan. Di pinggir gazebo, saya bisa menikmati hamparan ladang jagung milik petani.
Seperti namanya, menu andalan warung ini sudah bisa ditebak, lele. Ada lele panggang dan goreng. Bila tak suka lele, pengunjung bisa memilih gurame panggang sebagai altrnatif. Tapi sebagai menu utama, lele panggang sangat sayang sekali bila dilewatkan begitu saja.
Daging lele disajikan cukup empuk. Bumbu merah khas warung ini, merasuk hingga ke dagingnya. Rasa pedas sambal terasa sempurna.
Ukuran lele yang disajikan lebih besar dan gemuk dibandingkan lele yang kerap ditemui. Rahasia lainnya, lele di warung ini dibudidayakan secara organik. Sunardi, 56 tahun, pemilik Istana Lele, mengatakan, Istana Lele didirikan pada 2002. Bermula dari profesi sampingannya sebagai peternak lele, Sunardi mendapat pesanan lele goreng dari teman-temannya. Ternyata banyak kawannya ketagihan dengan masakan Sunardi dan menyarankan dia membuka warung.
Lelaki dua anak itu kemudian membuka warung kecil-kecilan di depan rumahnya. Saat itu pensiunan pegawai Balai Penelitian Tanaman Pertanian ini membuka warung di perumahan balai. Sehari sebanyak lima kilogram lele habis terjual. Istana Lele semakin ramai dan warungnya sudah tak mampu menampung pembeli.
Lima tahun kemudian, Sunardi memindahkan Istana Lele di tempat seperti sekarang ini, yang berjarak 300 meter dari warung sebelumnya. Di lahan 6.000 meter persegi ini, Sunardi membangun rumah, mendirikan 10 gazebo plus 7 kolam lele. "Sekarang paling sedikit 50 kg lele habis," kata dia, Selasa 2 April 2013.
Tujuh kolam lele miliknya, ternyata kurang untuk memenuhi kebutuhan. Sunardi akhirnya bekerja sama dengan satu kelompok petani lele di desanya. Dalam satu minggu, dia membeli 2 kwintal lele dari petani. Selain itu dia juga mendatangkan bahan baku dari Kabupaten Jember sebanyak 6 kwintal dalam sebulan.
Seluruh lele yang dihidangkan dibudidayakan dengan cara organik. Pakan lele tak menggunakan konsentrat tetapi tepung ikan, tepung udang plus 12 campuran organik lainnya. Dengan pakan organik inilah, lele milik Sunardi lebih berdaging dan panjang.
Cara membuat lele panggang ternyata gampang. Setelah dibersihkan, lele kemudian dipanggang seperti sate. Setelah itu dilumuri bumbu rujak. Lele disimpan dulu hingga ada pembeli kemudian dipanggang lagi supaya tetap hangat. Cara seperti ini, kata Sunardi, yang membuat penyajian lele tidak butuh waktu lama.
Satu porsi lele yang berisi enam tusuk dibanderol harga Rp 22 ribu. Satu porsi lele panggang ini cukup dinikmati untuk tiga orang sekaligus. Istana lele milik Sunardi tak pernah sepi pengunjung. Pelanggannya justru banyak berasal dari luar Kabupaten Situbondo seperti Banyuwangi hingga Bali.
Rahmawati, pembeli Istana Lele dari Banyuwangi, mengatakan, rasa lele panggang cukup gurih di lidah. Apalagi tidak banyak warung yang menyediakan menu lele panggang. "Kebanyakan hanya menjual lele goreng," kata dia.
Dia mengaku baru pertama kali makan di Istana Lele. Namun nama Istana Lele cukup sering dia dengar dan direkomendasikan oleh teman-temannya.
Tak terasa, satu porsi lele yang saya santap kini tinggal tulang-belulangnya saja. Pedas dan gurih lele panggang yang tersisa di lidah saya tutup dengan es jeruk manis. Sungguh makan siang saya terasa sempurna. (Sumber : Tempo)
Bekasi Butuh Pasokan Benih Lele & Patin
Published on April 3, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele11
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, Kabupaten Bekasi kekurangan pasokan produksi benih ikan lele dan patin. Pasalnya, Kabupaten Bekasi dalam setiap bulannya membutuhkan 300 ribu ekor ikan. Namun, saat ini, produksi ikan air tawar di Kabupaten Bekasi baru sanggup menghasilkan 100 ribu benih ikan.
Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakanlut) Kabupaten Bekasi, Abdurrofiq mengakui, untuk memenuhi kekurangan bibit ikan air tawar itu, para peternak di Kabupaten Bekasi banyak membeli bibit ikan ke Kabupaten Subang yang sudah mampu memproduksi sedikitnya 500 ribu ekor.
Abdurrofiq menegaskan, salah satu alasan yang menjadi kendala kurangnya produksi ikan air tawar di Kabupaten Bekasi, yakni keterbatasan lahan.
"Kalau cara pembibitan, balai benih di Kabupaten Bekasi sudah mampu, tapi karena memang keterbatasan lahan yang membuat produksi lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan peternak," ujar Abdurrofiq, seraya mengatakan, untuk itu, karena Kabupaten Subang dianggap sudah mampu memproduksi ikan air tawar dengam baik, maka pihaknya pun bersama-sama perwakilan komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, melakukan studi banding ke balai pembibitan ikan di Kabupaten Bekasi.
"Pasti kami juga bisa melakukan seperti di Kabupaten Subang, namun perlu proses. Subang sudah punya aturan tentang perikanan, dan itu memang sangat membantu," kata Abdurrofiq.(Sumber : Berita Bekasi)
Permintaan Benih Lele Melonjak di Bangka
Published on April 2, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Peluang Usaha2
Permintaan benih ikan lele di Balai Benih Ikan (BBI) Sungailiat sejak awal tahun 2013, mengalami peningkatan hingga akhir Maret 2013 yakni mencapai 20.600 ekor. Untuk bulan Janurai 2013, permintaan benih ikan lele sebanyak 2.480 ekor, bulan Februari 2013 sebanyak 12.710.
Menurut Kepala Balai Benih Ikan (BBI) Sungailiat, Sujono, meningkatnya permintaan benih jenis ikan ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat untuk tiga atau empat bulan kedepan. Untuk memenuhi permintaan petani tambak akan benih ikan, BBI pun menjalin kerjasama dengan sejumlah petani tambak lainnya yang tergabung dalam Unit Pembenihan Rakyat (UPR), yang juga melakukan pemijahan ikan lele.
Dikataannya, ada sekita 14 UPR yang tersebar didelapan kecamatan di Kabupaten Bangka, yang selama ini menjalin kerjasama dengan BBI Sungailiat guna memenuhi kebutuhan benih untuk semua jenis ikan terutama ikan lele.
Tingginya konsumsi ikan lele, diungkapkan Sujono karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dari ikan laut yang sebelumnya disukai beralih ke ikan air tawar khususnya ikan lele. Selain ikan lele yang tinggi permintaannya, juga terjadi peningkatan permintaan yang sama untuk jenis benih ikan nila merah, nila gift, gurami dan ikan mas.
Terhitung sampai dengan akhir Maret 2013, dijelaskan Sujono, total permintaan benih ikan nila merah mencapai 14.780 ekor. Masing-masing pada bulan Januari 2013 sebanyak 6.200 ekor, Februari 2013 sebanyak 6.850 ekor dan Maret 2013 sebanyak 1.730 ekor. Jadi total benih nila gift yang berhasil BBI Sungailiat salurkan ke petani tambak sesuai dengan permintaan sampai akhir Maret 2013 sebanyak 11.750 ekor.
Penyaluran benih kepetani pada bulan Januari 2013 sebanyak 3.200 ekor, Februari 2.300 ekor dan Maret 2013 sebanyak 6.250 ekor.
Sedangkan untuk jenis benih ikan gurami jelas Sujono, mencapai total 4.402 ekor hingga akhir Maret 2013. Jumlah tersebut mengalami penurunan permintaan pada setiap bulannya. Pada Januari 2013 sebanyak 2.040 ekor, Februari menurun permintaan menjadi 1.225 ekor dan sampai akhir Maret 2013 kembali menurun hanya sebanyak 1.137 ekor.
"Menurunya permintaan benih ikan gurami karena lebih dipengaruhi oleh faktor kencenderungan pada tingkat konsumsi di masyarakat yang masih rendah dibanding konsumsi ikan lele.
Untuk penyaluran jenis benih ikan mas juga mengalami peningkatan permintaan yakni, pada Januari 2013 sebanyak 2.340 ekor, Februari 2013 sebanyak 6.545 ekor, untuk penyaluran benih jenis ikan ini dibulan Maret belum dapat direkap" tutupnya. (Sumber : Rakyat Pos)
Lele Masamo, Panen Lebih Cepat Untung Berlipat
Published on March 27, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Ikan lele termasuk jenis ikan air tawar yang banyak penggemarnya di Indonesia. Seperti ikan lainnya, lele juga mempunyai banyak varian atau spesies. Salah satu ikan lele yang mulai populer adalah lele masamo.
Pada dasarnya, setiap jenis lele berasal dari indukan lele dumbo. Namun dengan penanganan dan cara budidayanya berbeda, lahirlah varietas lele, seperti lele sangkuriang, lele phyton, dan lele Masamo. Setiap varietas memiliki keunggulan tersendiri.
Lele masamo dibawa ke Indonesia oleh PT Matahari Sakti, yang juga perusahaan pakan lele pada 2010 lalu. Tidak ada yang mengetahui persis dari negara mana lele masamo ini berasal. Ada yang bilang dari Korea Selatan, Thailand atau bahkan Afrika.
Achmad Ananto, seorang peternak lele masamo di Malang, Jawa Timur mengatakan, lele masamo memiliki ketahanan fisik yang lebih kuat dari lele jenis lain.
Lele ini, misalnya, dapat hidup di daerah pegunungan dengan kondisi air dan cuaca yang sangat dingin. Selain fisiknya kuat, lele masamo bisa dipanen lebih cepat.
Pertumbuhan lele ini tergolong cepat karena makannya juga kuat. Achmad bilang, masa panen lele masamo sekitar dua bulan. " Paling lama 2,5 bulan tergantung penanganan," katanya.
Sementara masa panen lele jenis lain sekitar tiga bulan. Permintaan lele masamo di pasar juga tinggi. Ia mengaku, setiap panen lele masamo selalu habis diserap pasar.
Achmad memiliki beberapa hektar kolam yang tersebar di daerah Malang. Selain masamo, ia juga mengembangkan lele jenis lain. Khusus lele masamo, dalam sebulan ia bisa menjual 30.000 ekor bibit ukuran 5 centimeter (cm) – 6 cm .
Harga per ekornya sekitar Rp 70. Omzetnya dari usaha budidaya lele masamo ini Rp 8 juta, dengan laba bersih Rp 2 juta per bulan.
"Omzet dari lele masamo ini mencapai 30% dari total penjualan seluruh lele jenis lain yang saya kembangkan," katanya.
Peternak lain adalah Abdul Chafid asal Surabaya, Jawa Timur. Ia memiliki 12 kolam budidaya lele masamo di Pasuruan dan delapan kolam di Sidoarjo. Setiap satu kolam berukuran 2 x 5 meter.
Ia membenarkan, jika tubuh lele masamo lebih cepat tumbuh ketimbang lele jenis lain, sehingga masa panennya jauh lebih cepat.
Chafid bilang, masa panen lele masamo bahkan bisa mencapai 1,5 bulan saja, tergantung pakannya.
Setiap bibit lele masamo ukuran 5 centimeter (cm) dihargainya Rp 150 – Rp 250 per ekor. Selain bibit, ia juga menjual indukan seharga Rp 50.000 – Rp 200.000 per kilogram (kg).
Dalam sebulan, Chafid bisa meraup omzet Rp 100 dengan keuntungan bersih sekitar 10%. Ia mengaku, konsumennya berasal dari berbagai daerah, seperti Kalimantan dan Papua.(Sumber : Kontan)
Dawet Ayu Da'Lele, Dijamin Tidak Amis
Published on March 25, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Produk Olahan Ikan0
Ikan lele biasanya diolah menjadi pecak lele, sambal lele atau abon lele. Namun, seorang lulusan IPB membuat inovasi, dawet dari daging ikan lele. Berwarna hijau, disajikan dengan santan, gula merah dan es batu.
Fedwi Anggi Indrayani (24), lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil mewujudkan hasil olahan ikan lele. Bukan berupa lauk tetapi minuman dawet ayu khas Banjarnegara. Meski terbuat dari ikan, ia berani menjamin dawet buatannya tidak berbau amis.
"Siapa berani coba? Kalau amis saya beri gratis dan saya tambah uang Rp 100 ribu," kata Anggi kepada calon pelanggannya di Festival Jajan Pasar dan Batik di kampus UNNES, Semarang, Jumat (22/3/2013).
Ide membuat dawet dari bahan ikan diperoleh Anggi saat ia mengetahui angka konsumsi ikan di Indonesia yang masih rendah. Padahal protein yang terkandung dalam ikan sangat penting untuk kesehatan.
"Rata-rata orang Indonesia menkonsumsi ikan hanya sembilan kilogram per tahun. Kemudian saya melihat kepopuleran dawet ayu, maka saya coba mengolah ikan menjadi dawet," kata perempuan asal Desa Sered RT 03 RW 02, Kecamatan Madukara, Banjarnegara itu.
Wujud dan rasa dawet yang diberi nama Dawet Ayu Da'Lele itu tidak berbeda dari dawet ayu khas Banjarnegara pada umumnya. Cendolnya pun tetap berwarna hijau seperti dawet dengan tambahan daun pandan dan suji. Bahan utamanya memakai fillet ikan lele.
"Pertama untuk ikannya tidak langsung dipotong tapi dipukul kepalanya sampai mati. Lalu saat mengiris dagingnya atau membuat fillet. Harus dijaga pembuluh-pembuluh di perut jangan sampai pecah agar tidak amis," tandasnya.
Kemudian daging fillet ikan lele dikukus, setelah itu dicampurkan dengan adonan tepung hunkwe, air daun pandan dan garam. Campuran tersebut kemudian dimasak sambil diaduk hingga menggumpal. Selanjutnya dicetak seperti membuat dawet biasa. Dawet ayu Da'Lele pun siap dihidangkan dengan campuran santan dan sirop gula merah.
"Komposisi adonannya, 30 persen daging ikan lele dan 60 persen bahan karbohidrat," terang Anggi.
Saat ini minuman unik hasil ciptaannya itu sudah dijual di sejumlah sekolah. Bahkan bulan Mei mendatang Dawet Ayu Da'Lele khas Banjarnegara akan menjadi salah satu kuliner yang mewakili Indonesia dalam festival makanan hasil olahan produk laut internasional di Bangkok.
Dibalik keberhasilannya itu ternyata Anggi sempat dicemooh oleh rekan-rekannya. Banyak yang ragu bahkan muntah saat mencoba dawet ciptaan Anggi saat pertama kali diuji coba tahun 2012 lalu. Ia pun harus berulang kali mengukur takaran yang pas hingga 40 kali percobaan.
"Wah, dulu dihina dan dicemooh. Awal komposisi dagingnya 50 persen, enggak diterima karena cendol terlalu besar. Lalu diturunkan 40 persen ternyata biaya pembuatan masih tinggi setelah 40 kali mencoba selama tiga bulan, didapatkan komposisi daging 30 persen," tutur perempuan yang saat ini mejadi dosen Politeknik Banjarnegara itu.
Harga yang diberikan Anggi untuk satu gelas Dawet Ayu Da'Lele hanya Rp 5.000. Dengan mengonsumsi dawet ini tidak hanya menghilangkan dahaga namun juga bisa mendapat manfaat daging ikan salah satunya membantu perkembangan kecerdasan otak anak."Produk perikanan mengandung asam amino essensial yang baik untuk otak dan tubuh," tandasnya.
Salah satu pelanggat Dawet Ayu Da'Lele, Levita mengatakan dawet buatan Anggi tidak berbeda dari dawet lainnya, namun ada sedikit perbedaan tekstur pada cendol yang membuat dawet tersebut lebih unik dari kuliner sejenisnya. "Teksturnya sedikit beda tapi tetap enak," kata Levita yang segera menyeruput Dawet Ayu Da'Lele. (Sumber : Detik Food)
Aceh Butuh Pasokan 1 Ton Ikan Lele Per Bulan
Published on March 23, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Setiap bulan pasar di sejumlah daerah Provinsi Aceh membutuhlan pasokan satu ton ikan lele yang belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh peternak ikan lokal. Mereka kewalahan karena produksi setiap bulan belum sampai sebanyak itu.
"Permintaan setiap bulan mencapai satu ton, namun sejumlah peternak belum mampu memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Permintaan yang datang banyak dari Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Banda Aceh, Aceh Tengah dan Bener Meriah," kata salah seorang peternak ikan lele, Zulfikar kepada MedanBisnis, Jumat (22/3).
Di Lhokseumawe sendiri, ungkapnya, ada sejumlah peternak ikan lele seperti di Desa Blang Weu Baroh dan Buket Rata, Kecamatan Blang Mangat. Ada juga sebagian di Kecamatan Muara Dua dan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, namun mereka belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang semakin hari semakin banyak.
"Awalnya masyarakat Aceh kurang gemar mengonsumsi ikan lele, karena sudah terbiasa dengan ikan laut. Tapi sekarang peminatnya kian banyak, rumah-rumah makan juga sudah menyediakan menu ikan lele, begitu juga warung-warung lesehan, makanya permintaan juga meningkat drastis," ungkapnya.
Zulfikar mengatakan produksi ikan lele perlu ditingkatkan, dia sendiri bersama rekan-rekan dari kelompok tani terus berupaya memanfaatkan peluang tersebut.
Zulfikar mengaku kelompok tani peternak ikan lele mendapat bantuan dari Bank Indonesia cabang Lhokseumawe. Mereka mendapat dukungan penuh dalam hal permodalan usaha, penyediaan bibit unggul, pakan dan kebutuhan lain.
Sekarang usaha peternakan ikan lele itu terus digulirkan ke kelompok lain. "Mudah-mudahan usaha yang sedang digeluti bisa terus berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan pasar di Aceh," ucapnya. (Sumber : Medan Bisnis)
Cara Pemijahan Alami Ikan Lele
Published on March 22, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Cara Budidaya0
Pada dasarnya semua lele dewasa yang telah matang gonad akan berusaha untuk berkembang biak. Pembudidaya ikan lele tinggal mempersiapkan tempat dan lingkungan yang sesuai sehingga ikan lele yang telah matang gonad akan memijah secara alami tanpa menyuntikan hormon perangsang pemijahan.
Saat ini pemijahan alami ikan lele masih banyak diterapkan oleh para pembudidaya lele saat ini. Mereka beranggapan bahwa pemijahan lele dengan bantuan hormon atau tambahan obat-obatan belum tentu lebih baik dari teknik pemijahan alami.
Cara pemijahan alami ikan lele diyakini lebih baik daripada menggunakan teknik pemijahan buatan karena indukan lele tidak 'dipaksa' untuk mengeluarkan telurnya. Benih ikan lele yang dihasilkan dari proses pemijahan lele secara alami pun diyakini lebih unggul dibanding benih ikan lele hasil pemijahan buatan.
Berikut dibawah adalah cara untuk melakukan pemijahan ikan lele secara alami :
Siapkan kolam pemijahan lele dengan membersihkannya terlebih dahulu. Setelah itu masukkan kakaban sebagai tempat menempelnya telur. Untuk kolam berukuran 2 m x 2 m x 1 m, dibutuhkan kakaban sebanyak 10-12 buah. Kakaban diletakkan di dasar dan diberikan pemberat berupa batu. Kakaban disusun berjajar memenuhi dan mengikuti panjang kolam agar tidak ada telur yang tidak menempel.
Isi kolam dengan air hingga ketinggian sekitar 40 cm.
Lakukan seleksi induk untuk mendapatkan induk lele yang siap memijah dan memiliki gonad yang berkualitas dan berpotensi menghasilkan banyak telur.
Setelah wadah terisi air, masukkan induk lele yang telah diseleksi ke dalamnya dengan perbandingan satu ekor jantan dan dua ekor betina. Biasanya, induk lele dipindahkan ke dalam wadah pemijahan pada sore hari sekitar pukul 15.00 – 17.00. Pemindahan dari kolam indukan ke kolam pemijahan dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan seser atau serokan.
Biarkan induk lele berada dalam kolam selama satu malam. Biasanya, ikan lele akan memijah pada malam hari sekitar pukul 22.00 – 02.00. Pada proses pemijahan, induk lele betina akan mengeluarkan telur dan dibuahi oleh sang jantan.
Lakukan pengecekan pada pagi harinya. Jika pemijahan berlangsung lancar, pada pukul empat pagi telur-telur akan memenuhi kakaban.
Pindahkan kakaban yang telah ditempeli telur secara hati-hati ke dalam kolam penetasan. Jika induk baru memijah pada pagi hari maka pemindahan kakaban dilakukan pada sore hari, sekitar pukul 14.00 – 16.00. Setelah itu, tinggal menunggu telur menetas.
Selanjutnya, pindahkan indukan lele yang telah memijah dari kolam pemijahan ke kolam pemeliharaan induk. Induk lele betina dapat dipijahkan kembali setelah tiga minggu sampai satu bulan masa istirahat. Sedangkan induk lele jantan memerlukan waktu 1-2 minggu masa istirahat.
Kampung Lele Kapuk Muara, Dari Banjir Menjadi Berkah
Published on March 8, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses0
Engkong Mukhtar, 72 tahun, mengenang masa mudanya dulu di bilangan Kapuk Muara, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. "Dulu ini tanah semua, empang aja nggak ada. Cuman kebon!" katanya dalam logat Betawi kental. "Sekarang kebanjiran!" lanjutnya.
Banjir itu memang jadi masalah di Jl. Kapuk Raya Swadaya III Rt. 006/02. Perlahan muka tanah dari tahun ke tahun mulai digenangi air. Menurut Andri Wahyudin, tokoh pemuda setempat, banjir melanda sejak 20 hingga 25 tahun yang lalu.
"Saat banyak dibangun permukiman-permukiman. Tanah mulai ditimbun dan tidak ada resapan air. Tiba-tiba saja kampung saya jadi yang paling rendah di kawasan ini. Kami korban tata kelola kota," jelas Andri.
Genangan air berkumpul di kampung mereka. Kampung pun mulai menyesuaikan diri, hunian dibangun menjadi rumah panggung. "Bagi yang masih bertahan mereka membangun rumah panggung, yang tidak kuat bertahan lahan itu ditinggalkan," lanjut Andri lagi.
Perlahan rumah yang ditinggalkan terendam air dan menjadi semacam danau-danau. "Dalam airnya sampai dua-tiga meteran." jelas Andri.
Akhirnya danau itu menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat. Kampung menjadi kumuh dan kotor. Melihat kondisi itu sekelompok anak muda tercetus untuk membersihkan genangan air dari sampah itu.
Pada tahun 2007 muncul ide membudidayakan lele di atas lahan yang tergenang itu. "Karena budidaya lele masyarakat tak membuang sampah ke dalam air lagi, ditampung di bak sampah di pinggir kolam. Ada warga yang nanti mengangkutnya" begitu jelas Andri.
Tahun pertama masih merugi, pada tahun 2009 mulailah keuntungan didapat. Mereka mulai menemukan formula yang tepat untuk membudidayakan ikan lele di atas genangan-genangan air itu. Yang mereka pilih adalah sistem jaring apung atau waring yang diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sekarang produksi ikan lele mereka sampai satu ton per tiga bulan panen. Lingkungan jadi bersih, masyarakat bisa berswadana membangun jembatan dan jalan kecil di kampung. Kini mereka memiliki koperasi dan kelompok budidaya perikanan berbadan hukum.
Budidaya lele telah mengantar mereka membangun kampung jadi paguyuban. Bank sampah didirikan, begitu juga pendidikan anak di bawah lima tahun. Inovasi terus berlanjut, sekarang merambah ke komunitas kawasan. Mereka mulai memikirkan mangrove yang ada di pinggir pantai.
Lalu didirikanlah perkumpulan 'Bale Mangrove' untuk merekrut anak-anak muda untuk peduli lingkungan di kawasan Kapuk Muara. Gerakan paguyuban ini mereka namakan sebagai "Komunitas Kapuk" yang kemudian mendapat perhatian dari sejumlah lembaga.
Tahun ini kampung mereka menjadi salah satu juara kompetisi kewirausahaan sosial dari British Council Indonesia. Kompetisi itu memang mencari usaha yang berbasis komunitas untuk mengembangkan ekonomi rakyat. Sebagai hadiahnya mereka mendapat bantuan dana sampai Rp100 juta yang digunakan sebagai modal mengembangkan usaha budi daya ikannya.
Upaya mereka memang pantas mendapat acungan jempol dan bisa menjadi contoh kampung-kampung lain. Di kampung itu, banjir permanen bukan lagi dipandang bencana tapi menjadi berkah. (Sumber : National Geographic)
Permintaan Tinggi, Petani Lele Beralih Budidaya Lobster
Published on March 8, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele1
Petani ikan lele di Kota Bekasi, mulai beralih ke budi daya lobster hias, menyusul tingginya permintaan masyarakat dan perawatannya yang mudah.
"Ikan lele sangat riskan terkena penyakit. Saya beralih ke lobster, setelah ada eksportir asal Galaxi, Bekasi Selatan, yang memberikan bibit pada 2011," kata Indha Suryadi (53) di lokasi budi daya ikan miliknya di Jalan Umar, Kelurahan Mustika Jaya, Jumat.
Menurut dia, budi daya lobster hias merupakan salah satu peluang usaha yang selama ini masih kurang dilirik, sehingga kesempatan berbisnis masih terbuka luas untuk petani ikan air tawar dengan lahan yang tidak terlalu luas.
"Sampai sekarang saya sudah bisa mengekspor ke Jepang, Amerika, dan Singapura," katanya.
Pada awal berkecimpung sebagai pembudi daya lobster, kata dia, jumlah bibit yang dimiliki sebanyak 30 ekor betina dan 15 ekor jantan. "Setiap satu betina mampu menghasilkan 1.400 anak," katanya.
Lobster hias ini dikawinkan secara silang untuk mendapatkan warna putih, orange, dan merah.
Lobster ini akan siap panen dari mulai telur sampai anakan selama 45 hari.
"Satu anakan dengan panjang dua inchi warna putih seharga Rp7.000 per ekor, warna orange Rp4.000 per ekor, dan warna merah Rp4.000 per ekor," katanya.
Permintaannya bisa datang dari eksportir ikan hias, rumah makan, komunitas ikan hias, dan lainnya.
"Kalau sudah masuk toko ikan hias, harga lobster dengan ukuran yang sama bisa mencapai Rp35 ribu hingga Rp50 ribu per ekor," katanya.
Menurut dia, permintaan lobster dari sejumlah rumah makan di Jakarta juga mengalami peningkatan.
"Bahkan, harga lobster saat ini sangat bagus, sekitar Rp380 ribu per kilogram untuk kualitas super dan Rp180 ribu per kilogram untuk kualitas biasa," katanya.
Dikatakan Suryadi, pemeliharaan lobster sangat mudah hanya mengganti air sepekan sekali dari kolam yang rata-rata berukuran 1×1,5 meter.
"Lobster cukup diberikan pelet lele, buah dan sayuran," katanya. (Sumber : Inilah)
Budidaya Lele Kolam Fiber Hasil Memuaskan
Published on March 7, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Rejang lebong (RL) meluncurkan bantuan sebanyak 60 unit kolam fiber untuk ternak lele kepada sejumlah kelompok peternak ikan wanita di sejumlah kecamatan.
Alhasil, panen raya Selasa (5/3) kemarin membuktikan kolam fiber dinilai efektif untuk beternak lele. Terbukti 1 unit kolam fiber yang berisikan 50 kg benih ikan lele, dapat menghasilakn sebanyak 200 kg usia panen.
"Bantuan ini kita serahkan khusus kepada kelompok peternak perempuan yang ada di RL. Kami yakin program kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Rejang Lebong ke depannya," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan RL, Ir. Amrul Eby, MM saat panen raya lele di Desa Air Meles Atas Kecamtan selupu Rejang, kemarin.
Amrul mengatakan, bantuan ini bertujuan untuk memberikan peluang bagi ibu rumah tangga menambah penghasilan keluarga dengan cara memanfaatkan waktu luang.
"Cara serta pemeliharaannya sangat mudah. Tidak membutuhkan proses atau tahapan yang sulit. Jadi mudah dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga," ujar Amrul.
Dalam kegiatan panen raya yang dihadiri oleh seluruh Kepala SKPD RL tersebut, Bupati RL, H. Suherman, SE, MM menegaskan jika dengan adanya bantuan fiber serta benih lele bagi kelompok tani peternak perempuan ini dapat menambah perekonomian keluarga. "Saya lihat, dari panen raya di kelompok peternak Tunas Harapan ini dapat menghasilakan lele siap konsumsi yang lumayan banyak. Saya harap, bantuan ini benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat dan tidak disalahgunakan," kata Suherman.
Suherman meminta kelompok peternak juga dapat mampu mengembangkan hasil olahan ikan lele yang telah dipanen dalam berbagai macam bentuk pakan ataupun produk konsumsi olahan. "Ini adalah kesempatan yang baik bagi ibu-ibu untuk berkarya membantu suami," pesan Suherman.
Diketahui, kolam fiber lele bantuan tersebut berukuran 3 kali 4 meter. Dalam setiap kolam di beri benih bantuan sebanyak 50 kg. Ikan mulai dipanen setelah berusia 2,5 bulan. (Sumber : Harian Rakyat Bengkulu)
Manfaatkan Lahan Kosong, Divif-1 Kostrad Budidaya Ikan Lele
Published on March 6, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Anggota Denhub Divif-1 Kostrad memiliki cara tersendiri untuk memberdayakan lahan kosong yang ada di satuan dengan mengembangkan budidaya Ikan Lele. Budidaya ikan tawar tersebut merupakan salah satu solusi untuk mendukung program pemerintah, yaitu ketahanan di bidang pangan.
Sampai saat ini, Denhub Divif-1 Kostrad telah memiliki 35 petak kolam budidaya yang dikelola oleh anggotanya. Kolam tersebar di lahan-lahan kosong dan pekarangan yang ada di sekitar satuan. Berkat keuletan anggota dan dukungan yang diberikan pimpinan, Denhub Divif-1 Kostrad mampu menghasilkan ± 20.000 s.d. ± 25.000 ekor Ikan Lele dalam sekali panen.
Bahkan budidaya tersebut semakin berkembang, dari hanya sekedar pemijahan, kini menjadi pemasok ke sejumlah pasar tradisional dan rumah makan di Ciluar, Bogor.
Untuk membagi kiat susksesnya, Denhub Divif-1 Kostrad beberapa kali menyelenggarakan pelatihan budidaya Ikan Lele, diantaranya adalah memberikan pelatihan selama dua hari bagi anggota Yonhub Kodiklat TNI-AD, 18-20 Februari 2013 lalu.
Dalam pelatihan ini, anggota Denhub Divif-1 Kostrad memberikan pengetahuan, baik teori maupun praktek cara pembudidayaan benih dan pemeliharaan yang baik, untuk mencapai hasil panen yang memuaskan. (Sumber : Pen Kostrad)
Agus Kewalahan Penuhi Permintaan Bibit Lele Sangkuriang
Published on February 28, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses1
Agus Fathurahman (35), perlahan-lahan mulai masuk ke kolam indukan ikan lele sangkuriang terbuat dari batu bata dilapisi semen. Selang berukuran besar dari mesin sedot robin dimasukkannya ke kolam tersebut. Sedangkan, selang kecil lainnya dialihkannya ke kolam satu lagi, tepat di sebelah kolam indukan.
Air itu sebelumnya sudah diisi dengan kotoran kambing terbungkus dengan karung, kata Agus, sengaja tidak dibuangnya. Itu dilakukannya sudah sejak tiga bulan lalu, November 2012, awal ia melakukan usaha pembibitan ikan lele sangkuriang.
Termasuk juga memidahkan telur-telur ikan yang menempel di ijuk ke kolam anakan dan pembibitan berukuran 1,2×2 meter. "Sudah tiga bulan ini usaha pembibitan ini saya lakukan. Jujur saja, saya kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar.
Setiap harinya permintaan 20-30 ribu ekor ikan, sedangkan kita hanya sanggup 40 ribu ekor per bulannya," kata Agus, saat peluncuran sekaligus syukuran Pembibitan Ikan Lele Sangkuriang Lancang Kuning, Sabtu (23/2), di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Agus menjelaskan, kenapa ia menambahkan kata Lancang Kuning di belakang ikan lele sangkuriang, karena nama tersebut identik dengan Riau. Perwiran pertama di Batalyon Paskhas 462/Pulanggeni ini menjelaskan, standarnya untuk pembibitan itu memerlukan 100 kolam.
Namun, saat ini ia hanya memiliki 40 kolam untuk pembibitan ikan lele sangkuriang. Agus mengatakan, ia menjual bibit ikan dengan ukuran panjang minimal 3 hingga 6 centimeter.
"Dalam kurun waktu 45-60 hari ikan sudah bisa dipanen dengan rasio 4-5 ekor untuk 1 kg. Tidak hanya itu, ikan ini tidak rakus dengan pakan pelet dan tak perlu mengganti air kolamnya," kata Agus.
Ia menjelaskan, ukuran 3-4 cm dijualnya per ekor Rp 150, 3-5 cm Rp 180 dan 4-6 cm Agus melepasnya di harga Rp 220. Selain itu, untuk mengawasi pembibitan ikan lele sangkuriang miliknya, ia mempekerjakan tiga orang yang telah dibekali dengan ilmu bagaimana beternak ikan langsung dari Nasruddin, pengembang pertama lele jenis ini di Kampung Sukabirus, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ikan ini merupakan perkawinan silang yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Betina keturunan kedua lele dumbo asli Afrika Selatan (F2) dikawinkan dengan pejantan keturunan keenam lokal (F6).
Bagaikan ibu mengawini anak lelakinya sendiri, sehingga anakan yang dihasilkan kemudian dinamakan Lele Sangkuriang. "Terpenting, rasa ikan lele sangkuriang ini pasti beda dengan lele dumbo lainnya. Lebih garing dan tebal dagingnya," kata Agus sambil promosi dengan menyebutkan nomor telepon selulernya 082388595603 bagi yang ingin memesan bibit ikan lele sangkuriang. (Sumber : Tribun News)
LeleQu, Bisnis Sampingan Olahan Ikan Lele Bermoset 3-5 Juta Per Bulan
Published on February 26, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Produk Olahan Ikan0
Memilih usaha sampingan memang gampang-gampang susah. Anda harus bisa memilih yang cocok dan menghasilkan untung besar. Mungkin, dengan membuka usaha di bidang makanan bisa menjadi referensi Anda.
Namun, bila ingin produk dilirik, tak jarang banyak orang memilih sesuatu yang unik, kreatif, dan berinovasi tinggi. Nah, tak ada salahnya jika mencoba menjadi agen atau reseller dari abon lele bermerek LeleQu. Ya, abon lele ini adalah sebuah brand bisnis makanan yang menggunakan bahan dasar ikan lele.
Tak hanya untuk dan sekadar dipasarkan saja, perluasan makanan ini dinilai menjadi salah satu satu sarana untuk melestarikan warisan kuliner nusantara yang beraneka ragam. Visi perusahaan ini adalah ingin menjadi salah satu makanan khas dari Tegal, sebelumnya maskot dari Tegal yang kita tahu yakni warteg dan bawang.
Sang pemilik LeleQu, Nopi Sugianto mengaku, dia hanyalah seorang petani lele. Tak jarang dirinya menemui banyak kendala ketika menjalani profesi tersebut, yakni pertumbuhan yang tidak merata dari ikan lele. Terkadang ada yang besar, ada juga yang kecil.
Menurut dia, ikan lele yang laku untuk dijual adalah yang berukuran 14-15 sentimeter (cm). "Oleh karena itu, ikan lele yang tidak dapat dijual saya olah menjadi abon lele," ungkap Nopi kepada Okezone, beberapa waktu lalu.
Nopi menceritakan, abon lelenya bermerek LeleQu berdiri pada Juni 2011. Pada mulanya dia beserta komunitas petani lele yang berada di Tegal bingung terhadap lele yang sudah tidak dapat dijual lagi. Kemudian tercetuslah ide membuat abon ini.
Demi memuluskan niatnya, dia mengajukan pinjaman ke Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Pihak PNPM pun meminjamkan modal sebesar Rp10 juta untuk memulai usaha abon lele ini.
"Dengan modal dari PNPM sebesar Rp10 juta, saya mendapatkan omzet per bulannya sekira Rp3 juta-Rp5 juta," ungkapnya.
Dia menambahkan, LeleQu untuk saat ini mempunyai dua rasa, yakni rasa original dan rasa pedas, serta kemasannya pun hanya 100 gram (gr) dan 250 gr dengan masing-masing harga yang dibanderol sebesar Rp25 ribu dan Rp60 ribu.
Dituturkannya, pemasaran LeleQu saat ini melalui delapan agen yang tersebar, yakni di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Tangerang Kota, Tangerang Selatan, Bogor, Purwokerto, Banyumas, dan Tegal.
"Jika ada yang mau menjadi agen atau reseller bisa menghubungi langsung ke daerah-daerah yang sudah menjadi agen LeleQu, dengan modal sebesar Rp10 juta bisa menjadi agen atau reseller," kata Nopi.
Nopi juga mengatakan, dari program pemasaran berbasis agen ini, ia telah mendapat keuntungan sebesar 20 persen. Nopi pun berharap bahwa LeleQu bisa menjadi peluang Usaha yang baru dan menarik.
"Nilai gizi ikan lele termasuk tinggi dan baik untuk kesehatan, karena tergolong makanan dengan kandungan lemak yang relatif rendah dan mineral yang relatif tinggi. Kandungan lemak ikan lele hanya dua gram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi (14 gr) dan daging ayam (25 gr). Selain kaya zat gizi, lele juga membantu pertumbuhan janin dalam kandungan dan sangat baik bagi jantung karena rendah lemak," pungkasnya. (Sumber : Okezone)
Lelebay Nugget, Citarasa Baru Ikan Lele
Published on February 26, 2013, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Produk Olahan Ikan0
Mereka adalah Rangga Galih Pradana, Zulvah, dan Okki Anugrah Putra. Berbekal pengalaman berbisnis yang dibangun sejak mahasiswa baru, tiga sekawan yang sama-sama menyukai bidang bisnis ini mulai mencoba berbisnis. "Awalnya kita mencoba berbisnis dalam bidang peternakan lele, namun karena terjadi suatu hal pada saat waktu penjualan, akhirnya bisnisnya tidak jalan. Barulah banting setir ke bidang kuliner, Nugget Lele," ujar Zulvah, salah satu anggota dari tim Lelebay Nugget.
Dengan menjadikan ikan lele menjadi makanan seperti nugget, menurutnya, malah membuat nilai rasa dan penjualan ikan lele semakin tinggi. Meskipun hanya merubah bentuk dari biasanya, seperti pecel lele, dan lalapan, nugget ini tetap tidak kalah dalam hal kandungan nutrisi dan gizi.
Tak hanya itu, makanan ini juga bisa membuat kebermanfaatan ikan lele semakin besar. Pasalnya, saat ini jenis ikan lele yang sering dicari adalah yang berukuran kecil atau sedang. Sebab, untuk membuat pecel lele atau lalapan, ikan yang dibutuhkan adalah ikan lele yang berukuran tidak besar.
"Kalau lele kecil dan sedang itu satu kilo bisa Rp 14.000 terus yang paling besar itu cuma Rp 12.000, " lanjut Zulvah. Dikatakannya, lele yang berukuran besar itu kurang diminati.
Melihat hal itu, maka timbul ide untuk membuat suatu inovasi makanan yang tetap berbahan dari ikan lele. Mereka mencari lele berukuran besar untuk diolah menjadi Nugget Lele. "Kami beli ikan lele berukuran besar sama seperti ikan yang berukuran kecil, jadi kan sama-sama bisa memberi manfaat," ungkapnya.
Tak berlangsung lama, bisnis Nugget Lele ini pun diikutkan dalam lomba EURECA kategori Business Plan Competition di kampus Prasetya Mulya, Tangerang. Dalam lomba tersebut, awalnya zulvah dan kelompoknya mengirim proposal dari usaha bisnis yang mereka kerjakan selama ini. Dari tahap pengiriman proposal tersebut kemudian diambil 15 finalis untuk dipanggil ke Tanggerang.
Lelebay Nugget pun masuk finalis dan mendapat panggilan untuk presentasi serta memamerkan produknya di sana. Selama satu hari penuh di Tangerang, mereka harus berhadapan dengan beberapa tim Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Padjajaran (Unpad) serta dari kampus Prasetya Mulya sendiri.
Persiapan menuju ke Tangerang sendiri, dijelaskan Zulfah, lebih menekankan pada bidang produk. Jauh-jauh hari sebelum diumumkan masuk finalis, Zulvah dan kelompoknya sering menawarkan produknya ke orang lain. Karena dengan cara seperti itu, mereka bisa meminta testimoni tentang Nugget Lele ini.
"Ada yang bilang kurang asin, rasanya seperti cireng, dan lainnya. Semuanya kami tampung untuk menghasilkan rasa yang benar-benar pas dan dapat diterima oleh masyarakat banyak," tutur mahasiswi angkatan 2010 ini. Setelah berbagai hal mulai dari produk, banner, dan alat-alat telah siap untuk dibawa, barulah mereka bertolak ke Tangerang.
Aspek yang dinilai dari ajang lomba kali ini lebih menekankan pada bidang sosialnya, yaitu aspek kebermanfaatan dan aspek keberlanjutan produknya sendiri. Aspek kebermanfaatan, yakni lebih berkonsentrasi pada bagaimana produk tersebut bisa bermanfaat pada orang lain di sekitar.
Sedangkan aspek keberlanjutan sendiri mengenai bagaimana proses selanjutnya setelah ajang lomba tersebut selesei. "Keberlanjutan itu tidak hanya sekedar dari segi bisnisnya, tetapi juga apakah kira-kira bisnisnya ini bisa bertahan sampai selanjutnya atau cuma untuk mengikuti lomba saja, setelah selesai tidak dilanjutkan lagi," tandasnya. Ia mencontohkan, misalnya dalam jangka waktu lima tahun ke depan apa yang akan dilakukan dalam bisnis.
Di sisi lain, memang tim Lelebay Nugget ini telah menjadi wirausaha yang telah berkelanjutan. Terbukti dari dibangunnya sendiri kolam lele, lemari es serta alat-alat memasak yang lain. Ini tidak hanya karena sekedar suka dengan dunia bisnis, melainkan sudah menjadi bidang keseriusan berwirausaha selanjutnya.
Setelah pengumuman lomba itu banyak reseller dari Jakarta, Malang, dan kota lainnya yang menawarkan kerja sama dengan Lelebay Nugget. Namun untuk saat ini, Zulvah dan kelompoknya menolak dahulu. Pertimbangan mereka adalah makanan nugget ini bersifat makanan yang tidak tahan lama sebab mereka tidak memberi bahan pengawet. "Jadi, lewat satu hari saja sudah berubah bentuk dan rasanya, makanya kami fokus untuk mengembangkan sendiri di sini," tutup mahasiswi asal Tuban ini. (Sumber : ITS)
Harga Pelet Melambung, Pembudidaya Lele Kembang Kempis
Published on February 19, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
HARGA pakan lele di pasaran terus melambung. Kondisi tersebut mengakibatkan peternak ikan lele di sentra budidaya ikan lele di wilayah Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung kesulitan memenuhi kebutuhan pakan ikannya.
"Dari 30 kolam, yang ada tersisa delapan kolam yang beroperasi mulai dari pembibitan ikan lele sampai penjualan ikan lele ke para tengkulak dan pengecer," ujar Iwan Lele (33) selaku pemilik sentra budidaya sekaligus Ketua Kelompok Ternak Ikan Lele Desa Sindangsari, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung ketika ditemui di kediamannya, pekan lalu
Harga pakan lele sejak dua pekan terakhir sudah naik menjadi Rp 8 ribu dari harga semula Rp 7 ribu. Bahkan beredar informasi harga pakan lele bakal naik lagi sekitar Rp 500 sampai Rp 1000.
"Setiap tahun terus naik tidak pernah turun. Mulai dari Harga Rp 4 ribu sekarang sudah menjadi Rp 8 ribu. Parahnya setiap tahun sebanyak empat kali naik harganya," ujar warga RT 01/RW 09, Kampung Ciraab, Desa Sindangsari, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung itu.
Iwan mengatakan, kondisi tersebut membuat sejumlah peternak lele di Kecamatan Paseh dan sekitarnya tak mendapatkan untung. Padahal harga ikan lele jarang mengalami kenaikan meski permintaanya cukup banyak.
"Kalau kebutuhan ikan lele selalu meningkat. Sekarang saja pasar membutuhkan sekitar 20 ton. Namun kami kesulitan memenuhi kebutuhan pasar karena ikan yang tersedia minim," ujar Iwan.
Selain itu, menurut Iwan tingginya harga pakan ikan mempengaruhi jumlah peternak lele. Pada 2010 jumlah peternak lele di Kecamatan Paseh mencapai 200 orang. Tahun 2012 kemarin, jumlah peternak lele turun drastis. "Yang bertahan 13 peternak lele. Itu pun kondisinya kembang kempis, hidup segan mati tak mau," ujarnya.
Dipaparkan Iwan, tingginya biaya produksi disebabkan satu kolam ikan dengan tebaran bibit sebanyak 1 kuintal yang menghabiskan biaya Rp 1 juta membutuhkan pakan ikan lele sebanyak 1 ton. Sedangkan harga jual lele di pasaran rata-rata Rp 13 ribu per kg untuk tingkat peternak.
"Jika pembibitan sukses bisa hasilkan 1,2 ton ikan lele super dalam 40 hari. Namun tingginya harga pakan kami harus mengurangi jumlah ikan lele hanya untuk membeli pakan," ujar Iwan yang mengatakan kunci utama beternak lele berada di ketersediaan pakan.
Akibat mengurangi pasokan lele dan memilih memenuhi kebutuhan pakan, ia pun kini hanya mengantongi keuntungan sekitar Rp 900 ribu. Pasalnya, Iwan yang biasa menjual 7 ton sampai 10 ton itu kini hanya menjual 3 kuintal sampai 5 kuintal setiap seharinya.
"Karena itu banyak pemintaan di luar Jawa Barat kami tolak karena untuk memenuhi kebutuhan di Jawa Barat seperti Indramayu, Sukabumi, Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung sendiri sudah sulit," ujar Iwan. (Sumber : Tribun)
Pak Tentara Pun Ikut Pijahkan Lele
Published on February 15, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Untuk mendukung sektor perikanan darat sekaligus memenuhi kuota bibit ikan lele di Aceh yang kian berkembang pesat, Kodim 0103 Aceh Utara ikut membantu peternak melalui program pemijahan benih ikan lele yang dipusatkan di Koramil Blang Mangat, Lhokseumawe.
"Program ini sangat penting dan bermanfaat bagi peternak lele, karena di Aceh budidaya ikan air tawar mulai berkembang pesat, terutama jenis ikan lele. Hanya saja selama ini ketergantungan peternak dengan luar Aceh masih tinggi, terutama penyediaan bibit lele.
Makanya kita coba membantu peternak budidaya ikan darat bersama-sama melakukan pemijahan benih lele yang dipusatkan di Koramil Blang Mangat," kata Dandim 0103 Letkol Inf Agus Tri Antoni diwakili Kasdim Mayor Kav Yusri, kepada MedanBisnis, Kamis (14/2).
Mayor Yusri didampingi Danramil Blang Mangat, Lettu Gunawan S menyebutkan induk lele sengaja didatangkan dari Yogyakarta. "Soalnya dalam proses pemijahan untuk bisa menghasilkan bibit yang berkualitas membutuhkan induk unggul pila. Makanya kami datangkan dari Yogyakarta, yakni jenis lele pyton dan sangkuriang," katanya.
Dalam kesempatan itu, disampaikan juga bahwa prospek pemasaran ikan lele di Aceh sangat besar, terutama untuk wilayah Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan sebagian kawasan timur Aceh seperti Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen hingga Aceh Timur dan Langsa.
Selama ini, katanya, pembudidaya ikan lele terpaksa mendatangkan bibit dari Sumatera Utara. Di Aceh sendiri pemijahan benih masih sedikit, sehingga tidak sebanding dengan kebutuhan peternak.
"Budidaya ikan lele mulai berkembang pesat sesuai peluang pasar yang ada, namun tidak diimbangi dengan produksi benih. Makanya peternak terpaksa menunggu pasokan dari Sumatera Utara. Untuk membantu mengatasi kekurangan itu, kami bersama petani binaan melakukan pemijahan benih sendiri, mudah-mudahan kekurangan benih sedikit bisa teratasi," kata Mayor Yusri. (Sumber : Medan Bisnis)
Lele Sulsel Siap Diekspor Ke Eropa
Published on February 7, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Kalangan peternak ikan di Sulawesi Selatan akan mengekspor ikan Lele ke Eropa untuk pertama kalinya tahun ini. Lele itu hasil dari tambak-tambak di Kabupaten Pangkep.
"Dari sekian banyak tambak ikan di Sulsel, pihak eksportir memilih ikan yang dibudidayakan di daerah tersebut," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Sulawesi Selatan Sulkaf S. Latief di Makassar, Rabu 6 Februari 2013.
Dia mengatakan, peluang ekspor ikan Lele ini akan menyuntik motivasi baru bagi petambak ikan. Apalagi, Lele termasuk jenis ikan yang tidak membutuhkan waktu dan modal besar dalam hal pemeliharaannya.
Ikan jenis ini biasanya siap dipanen dalam jangka waktu 3 hingga 4 bulan setelah penyemaian bibit di tambak. Lele yang akan dikirim nantinya dalam bentuk fillet atau daging irisan.
Sulkaf juga akan meminta bantuan dari pihak eksportir dalam hal budidaya Lele di daerah sentra produksi. Bantuan yang diharapkan tersebut terutama untuk petani yang tahun ini mengalami kerugian akibat tambak mereka terkena banjir.
Ketua kelompok petambak ikan di Kabupaten Pangkep, Abdul Hafid, mengatakan sebenarnya ekspor Lele ke Eropa dijadwalkan mulai bulan ini. Sayangnya, banjir yang melanda kabupaten Pangkep pada bulan Januari kemarin menghanyutkan Lele yang siap dipanen dari tambak.(Sumber : Antara)
Pencurian Lele Marak, Pembudidaya Kampung Lele Merugi
Published on February 5, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Sejumlah peternak lele di Kampung Lele Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Boyolali, mengeluhkan maraknya pencurian ikan lele milik mereka yang terjadi dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir ini. Akibatnya, peternak lele mengalami kerugian jutaan rupiah.
Salah seorang peternak lele di Kampung Lele, Prihatiningsih, 51, mengaku pernah kehilangan ikan lele yang siap dijual dari kolam miliknya sekitar sebulan terakhir.
"Padahal itu [ikan lele] pesanan orang. Saya beli dari Jogja, kemudian saya masukkan ke kolam supaya tetap segar. Besok pagi saat akan saya ambil, kolam malah sudah kosong," ungkap Prihatiningsih ketika ditemui wartawan di sela-sela aktivitasnya, Senin (4/2/2013).
Prihartiningsih menuturkan ikan-ikan lele yang hilang tersebut berada di dalam kolam paling ujung. Diakuinya, kolam tersebut jauh dari pengawasannya.
"Saya masukkan ikan-ikan itu di kolam paling ujung, jadi memang agak susah ngawasinnya," ungkap dia.
Akibat hilangnya ikan-ikan lele tersebut, Prihartiningsih mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Dia menduga, pencuri itu tidak berkerja sendirian. Sebab di sekitar kolam, tidak terlihat ada jejak yang ditinggalkan.
"Baru sekali ini [kecurian]. Tapi karena itu, saya rugi jutaan rupiah," tuturnya.
Kejadian yang sama juga pernah dialami sejumlah peternak lainnya. Peternak lele lainnya, Halim, 67, juga mengakui hal itu. Agar tidak terjadi pencurian ikan di kolam, Halim mengatakan saat ini dirinya rutin memantau di sekitar kolam, khususnya malam hari.
Beberapa peternak lain, lanjut dia, juga melakukan langkah yang sama. Mereka pun bekerja sama untuk menjaga kolam-kolam yang ada di kawasan itu.
"Kami bekerja sama dengan pemilik kolam lainnya untuk melakukan patroli di kolam-kolam," kata Halim. (Sumber : Solopos)
Kota Binjai Pemasok Lele Terbesar Di Sumut
Published on February 4, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Walikota Binjai H M Idaham SH MSi didampingi Wakil walikota Timbas Tarigan,Sekdako,H Elyuzar SH M.Hum, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Nani Sundari dan Kadis Pertanian dan Perikanan Ir Edy Gunawan memanen ikan lele di kolam milik kelompok Mandiri Sejahtera di Jalan Gugus Depan Ujung Kelurahan Berngam Kecamatan Binjai Kota, Minggu (3/2).
Panen ikan Lele ini, merupakan hasil kerja dari kelompok Mandiri Sejahtera yang dibina oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Binjai bekerjasama dengan dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai dan panen menghasilkan ikan lele 2,5 ton, yang dipelihara selama 70 hari dengan berat 7 sampai 9 ekor ikan lele per kg dengan harga Rp.13 ribu per kgnya,kata Kadis pertanian.
Menurutnya, Kota Binjai memang sudah dikenal sebagai pemasok kebutuhan ikan lele terbesar di Sumatera Utara dengan produksi ikan lele mencapai 15 ton perhari.
Walikota meminta Dinas Pertanian dan Perikanan untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan lele sehingga menjadi sumber pendapatan masyarakat di daerah ini.
Idaham mengimbau dinas terkait untuk terus memantau serta membantu masyarakat yang ingin mengembangkan perikanan darat baik ikan lele maupun yang lainnya.
"Dinas atau SKPD lainnya bisa ikut membantu misalnya dibidang permodalan, pelatihan,pengolahan hasil produksi dan pemasaran, "kata Idaham.
Walikota juga memuji kerjasama antara Dinas Pertanian dan Perikanan dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja untuk membina kelompok budidaya ikan lele ini.Sinerji 2 SKPD ini sangat bermanfaat, di mana satu aspek memberikan lapangan kerja, aspek lain meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat katanya. (Sumber : Analisa Daily)
Kembangkan Strain Lele Cimahi, Pemkot Kerjasama Dengan Belanda
Published on February 1, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele1
Lembaga nonprofit Netherlands Seniot Expert dari Universitas Wagening meningkatkan kerjasama dengan Pemkot Cimahi dalam upaya kawin silang indukan Belanda dengan lele lokal untuk pengembangan strain lele khas Cimahi. Hal itu ditujukan sebagai upaya transfer ilmu sekaligus pengembangan Cimahi sebagai pusat studi lele di Indonesia.
Demikian yang diungkapkan Senior Expert Jos Scheerboom saat beraudiensi dengan Walikota Cimahi Atty Suharti Tochija, di ruang rapat gedung A Pemkot Cimahi Jln. Rd. Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, Rabu (30/1).
"Kerjasama perkawinan lele betina dari Belanda dan jantan lokal melahirkan strain lele yang kepalanya kecil dan badannya besar. Ini potensi bagus bagi pengembangan di Kota Cimahi," ucapnya.
Jenis indukan yang dibikin yaitu claris, menghasilkan benih berkepala kecil dan badan besar. Pakan yang diberikan dicampur suplemen, sehingga pertumbuhannya lebih cepat dari benih lokal. Dengan kerjasama ini, kita bisa transfer ilmu tanpa biaya. Daripada dari Cimahi ke Belanda harus mengeluarkan biaya, lebih baik kami yang datang kesini. Transfer ilmu secara cuma-cuma, sekaligus mengembalikan kejayaan lele seperti jaman Lele Dumbo saat dulu," tuturnya.
Kabid. Pertanian Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi drh. Suyoto mengatakan, kerjasama pengembangan lele strain baru antara Belanda dan Cimahi diperpanjang.
"Mengingat, pengetahuan ini sangat berguna bagi pengembangan perikanan di Kota Cimahi," ujarnya.
Saat ini, hasil kawin silang indukan asal Belanda dan lele lokal sudah mencapai 48.000 ekor. "Lele strain sangkuriang asli hanya di Cimahi. Dengan hasil kawin silang ini, didapat strain baru yang belum kami beri nama. Dengan ilmu ini, diharapkan berguna bagi para kelompok tani dan masyarakat untuk mengembangkan lele di Kota Cimahi dan menjadikan Cimahi sebagai pusat studi lele di Indonesia," katanya. (Sumber : Pemkot Cimahi)
Berita Perikanan Terkait
KKP Salurkan Bantuan Indukan ke Pandeglang
Published on February 1, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele, Budidaya Nila4
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pandeglang memberikan bantuan bibit benih indukan sejumlah jenis ikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Pandeglang. Selain benih indukan, KKP juga memberikan bantuan berupa sepeda motor dan lainnya.
Kepala Dinas KKP Pandeglang Tata Naftariadi kepada wartawan kemarin mengatakan, KKP pusat memberikan empat jenis bibit indukan ikan terdiri atas ikan lele, nila, ikan mas si nyonya dan bawal.
Dia juga mengungkapkan, bantuan itu diserahkan oleh staf ahli Menteri Kelautan DR. Dedi Sutisna. Mereka datang langsung ke Balai Benih Ikan Nila yang terletak di Kecamatan Cipeucang, Pandeglang.
Tata mengatakan, Pandeglang memiliki empat balai benih ikan. Untuk ikan nila, bantuan berupa bibit indukan ini akan dikembangkan di balai benih ikan nila di Kecamatan Cipeucang. Sedangkan untuk bibit indukan ikan lele, rencananya akan dikembangkan di Kecamatan
Cimanuk atau di balai benih ikan di Cikoromoy. Sedangkan untuk ikan mas si nyonya, akan dikembangkan di balai benih ikan di Kecamatan Banjar. (Sumber : Kabar Banten)
Budidaya Lele Kolam Terpal Marak di Purworejo
Published on January 29, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Budidaya ikan dengan kolam terpal kini semakin marak di Kabupaten Purworejo. Terutama untuk budidaya ikan lele yang tidak membutuhkan kolam terlalu luas dan mudah dibudidayakan. Disamping itu cuaca juga sangat mendukung dan harganya pun belakangan meningkat dengan permintaan yang cukup tinggi untuk ikan konsumsi.
Kondisi ini membuat petani perikanan lele semakin bersemangat membudidayakan ikan untuk pembesaran.
"Permintaan ikan lele cukup tinggi, terutama dari Kebumen dan Yogya," ujar Suyanto (39) pembudidaya ikan lele warga Kelurahan Sindurjan Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Selasa (29/1).
Tingginya permintaan ikan konsumsi itu lanjut Suyanto, harganya pun naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per kg dari petani. "Pedagang lokal sering kali tidak kebagian karena harganya maksimal hanya berani Rp 12.000 per kg, sedang pedagang luar daerah berani Rp 14.000 harga di tempat," jelasnya.
Disamping itu budidaya lele dinilai sangat mudah dan resiko kematian sangat kecil. "Waktunya juga tidak terlalu lama. Tiga hingga empat bulan sudah bisa panen," kata Suyanto. (Sumber : KR Jogja)
Pembenih Lele Pandeglang Kesulitan Cacing Sutera
Published on January 19, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Pebudidaya benih lele di Kabupaten Pandeglang kesulitan mendapatkan cacing sutera sebagai pakan utama benih ikan itu karena pasokan dari Tangerang terhenti.
Beberapa petani pembenih lele ketika ditemui di Pandeglang, Sabtu, mengaku mengurangi jumlah pembenihan, bahkan ada yang berhenti untuk sementara waktu.
"Biasanya saya sekali memijahkan atau menelurkan lele empat hingga lima ekor, tapi sekarang hanya satu ekor, karena sulit mendapatkan cacing sutera," kata seorang petani pembenih lele di Kampung Sukasari, Kelurahan Pagadungan, Pandeglang, Nano.
Ia mengatakan empat ekor lele bisa memproduksi benih antara 30 ribu-40 ribu ekor dengan kebutuhan cacing sutera sekitar 100 kilogram.
"Benih lele harus dikasih makan cacing sejak baru menetas hingga berumur 20 hari, setelah itu baru diganti dengan pakan pabrikan. Harga cacing dalam kondisi normal Rp11 ribu per kilogram," katanya.
Saat ini, dia hanya memijahkan satu ekor indukan dengan produksi sekitar 10 ribu ekor, sedangkan kebutuhan normal cacing sutera 25 kilogram.
Ia mengaku telah mendatangi beberapa pedagang cacing sutera yang menjadi langganannya, akan tetapi seluruhnya kosong. Mereka menginformasikan bahwa saat ini tidak ada pasokan.
Seorang petani pembenih lele di Kampung Pasirandu, Kelurahan Pagadungan, Maman, mengaku sudah tiga pekan ini tidak memijahkan lele karena sulit mendapatkan cacing.
"Benih lele kalau tidak diberi makan cacing sutera, banyak yang mati, karena itulah saya memilih untuk berhenti dulu. Kalau dipaksanakan juga akan rugi," katanya.
Seorang pedagang cacing sutera di Kadupereng, Edi, mengaku sudah dua pekan terakhir ini tidak mendapat pasokan, menyusul terjadinya banjir di Tangerang.
"Saya mendapat pasokan dari Tangerang, dan cacing itu diambil dari sungai di daerah itu. Sekarang sungainya banjir jadi praktis pasokan tidak ada," katanya.
Ia mengaku setiap hari ada petani pembenih yang datang untuk menanyakan cacing sutera.
Dalam kondisi normal Edi bisa menjual 100-200 kilogram cacing sutera per hari. (Sumber : Bisnis)
Produksi Lele Kudus Tak Terpengaruh Musim Hujan
Published on January 13, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Hujan yang beberapa hari ini menguyur kota Kudus ternyata menjadi momok bagi petambak kolam terpal ikan air tawar, utamanya mereka yang saat ini mengembangkan ikan lele. Meskpiun demkian hal ini tidak sampai menurunkan kualitas dari lele dan nilai jual lele tersebut.
Sebab sebagian besar petambak telah mengantisipasinya dengan melakukan penggantian air secara berkala, seperti yang dilakukan oleh pengelola tampak kolam terpal dari UD Karang Tumaritis, di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati Kudus, Andhika Danny. Ia mengaku setiap hari ketika musim hujan harus sering menggantia air untuk menekan angka kematian lele.
"Zat asam pada air hujan yang masuk dan bercampur dalam kolam akan menghambat kelangsungan hidup lele," katanya.
Di samping itu mudah terserang penyakit, sehingga itu perlu antisipasi sejak dini. Menurutnya, hal ini mutlak dilakukan oleh petambak ikan lele. Memang hal ini bukan suatu yang mudah, karena di samping mengganti air, pihaknya juga harus rajin mengecek kondisi air agar tetap normal tidak terkontaminasi apapun.
"Hal ini berbeda jika saat musim kemarau pengecekan secara seluruhnya dilakukan hanya sepekan sekali, namun saat ini harus dilakukan setiap saat," tuturnya.
Mengenai pemilihan bibit ikan lele saat ini, pihaknya mengaku masih memakai bibit lokal jenis Sangkuriang dan Phyton.
"Dua jenis komoditas lele sata ini masih menjadi andalan karena nilai jualnya cukup bagus. Per kilogram bisa mencapai rata – rata Rp 17.000 hingga Rp 18.000," katanya.
Hal senada dikatakan oleh Denny Eko petambak lain yang juga berada di Desa Getas Pejaten, ia juga mengaku menggunakan jenis lele lokal tersebut untuk dikembangkan.
"Lele jenis Sangkuriang dan Phyton cukup bandel dan tahan terhadap penyakit. Meski pun demikian tetap intensif dilakukan pemantauan agar berkembang biak dengan penyakit," tandasnya. (Sumber : Suara Merdeka)
Mengkudu Kurangi Kanibalisme Benih Ikan Lele
Published on January 7, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Ikan lele adalah salah satu komoditas ikan air tawar yang masih menjadi primadona di Indonesia. Disamping mudah dipelihara, harga ikan lele relatif terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Tak heran, jika harganya terus melambung.
Usaha budidaya yang dilakukan secara intensif, akan memaksimalkan kapasitas produksi. Masalah yang sering muncul pada usaha budidaya secara intensif ikan lele ialah tingginya tingkat mortalitas benih ikan lele akibat sifat kanibalisme dalam kegiatan pembenihan.
Hal ini terjadi karena sifat agresif yang tinggi akibat padat tebar pemeliharaan yang tinggi sehingga membatasi ruang gerak dan meningkatkan tingkat persaingan makanan dan oksigen.
Upaya yang dilakukan selama ini dalam mengendalikan sifat kanibalisme ini yaitu dengan melakukan penyortiran (grading) ukuran benih secara teratur atau penjarangan kepadatan pemeliharaan benih.
"Namun, upaya seperti ini dinilai masih kurang efisien karena mengurangi kepadatan pemeliharaan dalam kapasitas produksi yang tersedia dan juga memerlukan tambahan sarana produksi untuk menampung benih hasil sortiran atau penjarangan," demikian kata Ikbal Hadi, mahasiswa Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, bersama Dosen Pendamping Ir. Harton Arfah, M.Si.
Alternatif upaya lain yang dapat dilakukan dalam mengendalikan kanibalisme benih ikan lele pada sistem budidaya intensif yaitu bisa melalui pendekatan secara hormonal. Riset yang dilakukan oleh Hseu J.R., pada juvenil ikan kerapu membuktikan bahwa kanibalisme dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi hormon serotonin pada otak.
Ikbal Hadi bersama empat rekannya Asep El Qusairi, Ruly Ratannanda, M. Hasyim Al Abror, dan Rezi Hidayat melakukan penelitian bertajuk "Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu Morinda cirtifolia L. Melalui Pakan Alami Terhadap Sifat Kanibalisme Benih Ikan Lele Clarias sp. Pada Sistem Budidaya Intensif".
Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, mengkudu menunjukkan keunggulan luar biasa. Mengkudu mengandung zat scopoletin yang berguna dalam peningkatan kegiatan kelenjar peneal di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin.
Serotonin adalah salah satu zat terpenting di dalam butiran darah (trombosit) yang melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak, serotonin berperan sebagai neurotransmiter penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin. Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer. (Sumber : Pos Kota)
Bali Genjot Produksi Budidaya Ikan Air Tawar
Published on December 29, 2012, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali menargetkan peningkatan produksi perikanan budi daya khususnya ikan air tawar sebesar 20 persen pada 2013.
"Produksi budi daya ikan air tawar tahun depan akan kami tingkatkan targetnya sebesar 20 persen dibandinkan tahun ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja, Sabtu.
Menurut dia, ditingkatkannya target produksi ikan air tawar karena sampai sekaran masih rendah dan belum mencukupi kebutuhan masyarakat Pulau Dewata.
Dia mencontohkan, produksi ikan lele selama tahun ini yang berasal dari para petani pembudi daya di Bali hanya sebanyak 1.659 ton.
"Jumlah produksi tersebut masih sangat jauh memenuhi kebutuhan yang ada sehingga terpaksa harus mendatangkan ikan sejenis dari luar Pulau Bali," ucapnya.
Pihaknya akan berupaya meningkatkan produksi ikan air tawar tersebut yang selama ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu upaya yang rencananya akan dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas benih dengan harga yang terjangkau.(Sumber : Antara)
Masyarakat Gunungkidul Didorong Budidaya Lele Kolam Terpal
Published on December 4, 2012, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele1
DKP Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mendorong masyarakat setempat mengembangkan budi daya lele dengan sistem kolam terpal untuk meningkatkan gizi dan pendapatan mereka.
"Kami terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan budi daya lele. Luasan lahan budi daya lele terus bertambah seiring tingginya permintaan lele di Gunung Kidul," kata Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunung Kidul Suwarno, Senin.
Kata dia, DKP secara intensif melakukan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan pada kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) dan unit pembenihan rakyat (UPR) untuk meningkatkan kinerja, kapasistas, wawasan, keterampilan, serta produktivitas kelompok pembudidaya ikan dapat meningkat.
"Jumlah Pokdakan dan UPR di Kabupaten Gunung Kidul terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kami juga memberikan pendampingan kepada kelompok untuk membuat makanan alternatif untuk mengantisipasi lonjakan harga pakan," katanya.
Usaha perikanan budi daya di Gunung Kidul, kata Suwarno dilakukan dalam bentuk pemeliharaan di kolam, pemanfaatan telaga, keramba jaring apung di perairan umum dan budi daya tambak. Prosentase terbesar usaha budidaya adalah pemeliharaan di kolam terpal sebesar 94,48 persen, pemanfaatan telaga sebanyak 4,9 persen, dan tambak sebesar 0,07 persen.
"Hingga akhir November ini, peningkatan budi daya belum dihitung. Tapi berdasarkan laporan sementara, jumlah budi daya ikan terus meningkat," kata dia.
Di samping pembinaan, pelatihan dan pendampingan kepada pokdakan, kata dia, DKP Gunung Kidul memberikan fasilitas berupa bantuan terpal, paket induk unggul, benih ikan unggul dan bantuan modal usaha.
Saat ini, kata dia, DKP memberikan pendampingan pembuatan pakan berbahan baku lokal dengan sistem kerja sama antara pembudi daya dengan penjual ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Baron.
Pembudi daya lele membuat pakan berbahan baku gaplek, sisa potongan ikan dan jingking dari TPI Baron. Hasilnya pun sangat bagus, untuk mempercepat pertumbuhan lele.
"Kami berharap ikan budi daya lele mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mendukung sektor pariwisata," kata dia. (Sumber : Ciputranews)
Budidaya Ikan Lele Lebih Menguntungkan
Published on August 8, 2012, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Heru Irianto P, mengemukakan budidaya ikan lele lebih menguntungkan dibandingkan sektor usaha lainnya karena tidak membutuhkan modal besar.
"Usaha budidaya ikan air tawar saat ini lebih menguntungkan dibandingkan sektor usaha pertanian, pertambangan dan lainnya karena tidak membutuhkan modal besar dan dapat menghasilkan dalam waktu sekitar tiga bulan," ujarnya di Koba, Selasa (7/8).
Ia menjelaskan, untuk menghasilkan uang sekitar sebesar Rp 10 juta bukanlah hal yang sulit bagi seorang pembudidaya ikan lele karena uang sebesar itu dapat diperolehnya dengan membudidayakan sekitar 4.000 ekor lele saja dengan asumsi harga mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Modal itu, kata Heru, tidak sebesar jika kita ingin bergerak di usaha penambangan timah, perkebunan dan lainnya.
Budidaya lele juga tidak membutuhkan lokasi usaha yang terlalu luas, waktu menghasilkan lebih cepat, pelaku usahanya masih bisa membuka usaha lainnya karena lele tidak membutuhkan perawatan yang begitu ekstra dan lainnya, tambah Heru.
"Apalagi saat ini lokasi yang dapat dimanfaatkan menjadi kolam masih tersedia cukup banyak seperti di belakang pekarangan rumah dan lainnya, sehingga usaha tersebut dapat dijalankan setiap orang," ujarnya.
Ditambah kebutuhan lele masyarakat dan pelaku usaha warung makan pecel lele saat ini terus meningkat dibandingkan sebelumnya seiring terus bertambahnya jumlah masyarakat yang membuka usaha pecel lele dan semakin terbiasanya masyarakat khususnya di Kabupaten Bateng mengkonsumsi ikan air tawar.
"Semua itu tentunya membutuhkan ketekunan dan keuletan dari setiap orang yang akan memilih terjun ke sektor usaha budidaya ikan karena jika profesi itu hanya dikerjakan setengah hati saja, maka hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan," ujar Heru. (antara)
Pembudidaya Lele Palu Gunakan Pakan Azolla
Published on July 30, 2012, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele7
Seorang peternak lele di Kota Palu mengembangkan pakan lele yang terbuat dari tumbuhan yang hidup mengapung di air jenis azolla (azolla microphylla).
Yoga (27), warga Jl Dewi Sartika, Kecamatan Palu Selatan saat ditemui di rumahnya, Minggu mengaku baru mengembangkan pakan jenis ini sejak beberapa bulan lalu.
Untuk membuat pakan lele itu, Yoga mendatangkan azola dari Purwokerto, Jawa Tengah.
Di Purwokerto rata-rata peternak ikan lele telah menggunakan rumput sebagai pengganti pakan ikan buatan pabrik.
Ia mengatakan, di Palu hingga kini belum ada peternak yang menggunakan pakan lele dari azola, padahal, pengembangkan azola sebagai bahan pakan lele sangat mudah dan dan tidak membutuhkan kolam yang luas.
Pertumbuhan dan perkembangannya pula sangat cepat jika kondisi sesuai dengat syarat hidup azola yakni suhu udara 21 hingga 28 derajat Celcius.
"Saya sendiri awalnya mengembangkan pakan alternatif itu hanya satu gengaman tangan atau sekitar 200 gram dalam kolam yang terbuat dari terpal berukuran 3×4 meter," katanya.
Sekarang ini pakan alternatif ikan lele tersebut sudah berkembang dalam jumlah besar dan ini menjadi makanan utama ikan lele.
"Saya tidak menggunakan pakan pabrikan (pelet). Hanya rumput ini tetapi ikan lele cepat besar dan beratnya sama dengan menggunakan pelet," katanya.
Dalam jangka waktu yang sama yaitu tiga bulan, ikan lele sudah bisa dipanen dan dijual dengan berat sekitar 200 gram per ekor. Harga ikan lele di pasaran saat ini berkisar Rp25.000,00 per kilogram.
Yoga mengaku, banyak keuntungan menggunakan pakan alternatif antara lain menekan biaya produksi sampai 40 persen dan lele yang dihasilkan tidak mengandung kolestrol.
Menjawab pertanyaan, Yoga mengatakan, di Pulau Jawa harga rumput azola Rp30.000,00 per 200 gram.
Di Palu, ia tidak menjual azola tetapi membagikan gratis kepada siapa saja yang membutuhkannya. Karena masih baru, belum banyak orang yang mengetahuinya.
Ia berharap suatu saat semakin banyak orang yang mengetahuinya dan mengembangkan pakan alternatif ikan lele tersebut sehingga mereka paling tidak bisa mengurangi biaya pakan.
Sementara khasiat mengkonsumsi ikan lele antara lain membantu pertumbuhan tulang anak, menyerap kalsium, menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, memelihara fase pertumbuhan anak supaya tidak berlemak.
Juga menghasilkan antibodi, hormon dan enzim, membantu perbaikan jaringan, membantu pembentukan kalogen dan melindungi anak dari virus herpes.
Akibat banyak orang yang belum mengetahui manfaat makan ikan lele sehingga mereka lebih memilih mengkonsumsi ikan air tawar seperti ikan mas, mujair dan gabus. (ant)
Azolla, Pakan Ikan Kaya Protein Yang Disingkirkan
Published on May 22, 2012, by budidayaikan - Posted in Budidaya Gurami, Tips Perikanan2
Azolla (Azolla Pinnata), tanaman paku-pakuan air yang biasa ditemui di sawah ini kerap dibuang karena dianggap gulma. Padahal siapa sangka Azolla memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik jika diberikan sebagai pakan ikan.
Sebagai pakan ikan, Azolla menyimpan kandungan nutrisi yang komplit. Selain kaya protein, Azolla juga mengandung Vitamin A, B12, Asam Amino Esensial, Beta Carotene. Lemak, Karbohidrat dan mineral. Kandungan protein Azolla mencapai 25-35%, Mineral 10-15%, Lemak 7-7.5% dan Karbohidrat 6-6.5%.
Jika diberikan sebagai pakan ikan, Azolla dapat diberikan langsung dalam keadaan segar. Alternatif lain, Azolla bisa diolah terlebih dahulu menjadi tepung Azolla. Tepung Azolla ini kemudian dijadikan campuran untuk membuat pellet ikan.
Berdasar uji di lapangan, Azolla segar bisa diberikan ebagai pakan Ikan Gurami, Nila, Tawes dan Ikan Mas. Hasilnya kualitas ikan tidak kalah dengan dengan ikan yang diberikan pakan buatan pabrik. Unsur hara yang dikandung Azolla sangat cocok digunakan sebagai pupuk ramah lingkungan. Selain itu Azolla juga memiliki cara kerja yang luar biasa yaitu kemampuannya mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Bagi pembudidaya ikan tentunya penggunaan Azolla sebagai pakan ikan akan menekan biaya produksi. Namun sayang, belum banyak pembudidaya yang mengembangkan Azolla sebagai pakan ikan. Tertarik mencoba ?
MEMBUAT PUPUK CAIR DAN KOMPOS DARI AZOLLA MICROPHYLLA
MEMBUAT PUPUK CAIR DAN KOMPOS DARI AZOLLA MICROPHYLLA
ShareThis
Pupuk dari Azzola mycrophylla ini memiliki kandungan yang lebih baik dan lebih lengkap daripada kompos hijau (kompos dapur atau sampah halaman) atau POC biasa. Kelebihan lainnya adalah ketersediaan bahan utama yaitu Azolla yang cukup banyak dan cepat penyebarannya, begitu juga waktu panen pupuk yang relatif lebih cepat dibanding kompos biasa. Kalau kompos biasa perlu waktu berbulan-bulan untuk prosesnya, Azzola mycrophylla ini cukup 1-2 minggu sudah bisa dipanen matang.
POC Azolla
Seperti POC umumnya, membuat POC dari Azolla ini pun caranya sama dan sangat sederhana, yaitu:
Campurkan Azolla Microphylla, gula merah, air, dan EM4 atau MOL. Untuk takarannya saya pakai takaran kira-kira. EM4 nya cukup satu tutup botol atau 10cc atau 1 sendok makan.
Semua bahan dicampur jadi satu dan masukkan ke kotak plastik, botol, atau apa saja yang ada tutupnya (saya pakai botol bekas), Tutup rapat.
Diamkan selama seminggu hingga aromanya seperti aroma tape, lalu POC sudah bisa dipanen. Jangan lupa, setiap hari selalu buka-tutup tutupnya untuk melepaskan gas fermentasi.
Untuk memanen POC, saring cairannya dan simpan dalam botol terpisah. Sementara untuk ampas Azollanya, bisa dicampurkan ke komposter untuk membuat kompos Azolla atau bisa juga diangin-anginkan untuk ditebar ke media tanam sebagai pupuk padat.
POC ( Pupuk Organik Cair ) Azolla
Cara penggunaan: Encerkan 10 ml POC Azzola mycrophylla dengan 1 Liter air. Siramkan ke media tanam.
Kompos Azolla
Bahan yang diperlukan: Azolla segar, bekatul/dedak, larutan EM dan gula merah
Cara membuat:
Tumpuk Azzola mycrophylla setebal 10cm ke dalam komposter
Taburkan bekatul secara merata
Semprot dengan larutan EM4 dan gula merah
Lalu tumpuk lagi Azolla 10cm dan ulangi lagi tahap 2 dan 3
Tutup rapat komposter, diamkan selama seminggu
Sebelum digunakan, kompos Azzola mycrophylla sebaiknya diangin-anginkan dulu sampai kering, baru bisa dicampurkan ke media tanam
MEMBUAT PUPUK CAIR DAN KOMPOS DARI AZOLLA MICROPHYLLA
MEMBUAT PUPUK CAIR DAN KOMPOS DARI AZOLLA MICROPHYLLA
ShareThis
Pupuk dari Azzola mycrophylla ini memiliki kandungan yang lebih baik dan lebih lengkap daripada kompos hijau (kompos dapur atau sampah halaman) atau POC biasa. Kelebihan lainnya adalah ketersediaan bahan utama yaitu Azolla yang cukup banyak dan cepat penyebarannya, begitu juga waktu panen pupuk yang relatif lebih cepat dibanding kompos biasa. Kalau kompos biasa perlu waktu berbulan-bulan untuk prosesnya, Azzola mycrophylla ini cukup 1-2 minggu sudah bisa dipanen matang.
POC Azolla
Seperti POC umumnya, membuat POC dari Azolla ini pun caranya sama dan sangat sederhana, yaitu:
Campurkan Azolla Microphylla, gula merah, air, dan EM4 atau MOL. Untuk takarannya saya pakai takaran kira-kira. EM4 nya cukup satu tutup botol atau 10cc atau 1 sendok makan.
Semua bahan dicampur jadi satu dan masukkan ke kotak plastik, botol, atau apa saja yang ada tutupnya (saya pakai botol bekas), Tutup rapat.
Diamkan selama seminggu hingga aromanya seperti aroma tape, lalu POC sudah bisa dipanen. Jangan lupa, setiap hari selalu buka-tutup tutupnya untuk melepaskan gas fermentasi.
Untuk memanen POC, saring cairannya dan simpan dalam botol terpisah. Sementara untuk ampas Azollanya, bisa dicampurkan ke komposter untuk membuat kompos Azolla atau bisa juga diangin-anginkan untuk ditebar ke media tanam sebagai pupuk padat.
POC ( Pupuk Organik Cair ) Azolla
Cara penggunaan: Encerkan 10 ml POC Azzola mycrophylla dengan 1 Liter air. Siramkan ke media tanam.
Kompos Azolla
Bahan yang diperlukan: Azolla segar, bekatul/dedak, larutan EM dan gula merah
Cara membuat:
Tumpuk Azzola mycrophylla setebal 10cm ke dalam komposter
Taburkan bekatul secara merata
Semprot dengan larutan EM4 dan gula merah
Lalu tumpuk lagi Azolla 10cm dan ulangi lagi tahap 2 dan 3
Tutup rapat komposter, diamkan selama seminggu
Sebelum digunakan, kompos Azzola mycrophylla sebaiknya diangin-anginkan dulu sampai kering, baru bisa dicampurkan ke media tanam
CARA MEMBUAT FERMENTASI AZOLLA MICROPHYLLA SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF IKAN PENUH PROTEIN
AZOLLA IKAN LELE PAKAN IKAN PAKAN MURAH
Cara membuat fermentasi azolla microphylla sebagai pakan alternatif Ikan yang penuh protein :
bahan - bahan yang dibutuhkan untuk membuat fermentasi azolla adalah :
.
azolla microphylla segar
Dedak / Bekatul
Tepung Ikan
Probiotik BIOCATFISH / EM4 / E-mol (anda juga bisa membuat EM4 sendiri dengan mudah )
Pengertian Azolla Microphylla
Manfaat Azolla Microphylla
Cara budidaya / cara mengembangkan Azolla Microphylla
Video Azolla Microphylla
Cara pembeliannya bibit Azolla Microphylla
Cara membuat fermentasi azolla microphylla
Pertama kita Timbang azolla microphilla yang segar, kemudian dedak atau bekatul di tambah dengan tepung ikan dengan perbandingan 70% azolla microphylla : 20% Bekatul atau dedak : 10% tepung ikan. Langkah Selanjutnya adalah dengan mencampur dan mengaduk bahan bahan tersebut hingga homogen. Tambahkan probiotik BIOCATFISH sebanyak 100 ml untuk 1kg bahan yang sudah dicampur tadi Masukan campuran tersebut ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian ikat sampai rapat. Kemudian kantong tersebut ditutup dengan rapat (anaerob). dibiarkan hingga masa fermentasi selama 3-4 hari. bongkar campuran azolla microphilla dan dedak hasil fermentasi. Selanjutnya hasil fermentasi tadi bisa langsung diberikan pada ikan sebagai sumber protein.
Bagi yang membutuhkan bibit azolla Microphilla dapat menghubungi :
Syaiful 08562571577 (magelang)
Harga : Rp.70.000/kg (belum termasuk ongkir)
Jual BIOCATFISH per 100 ml Rp. 33.000 ( belum termasuk ongkir)
PROSPEK MEMBUDIDAYAKAN IKAN SIDAT YANG MENGGIURKAN, HARGA RP70.000.000 PER KG
AZOLLA BIBIT LELE JUAL BIBIT AZOLLA
Ikan Sidat bisa menjadi komoditas hayati unggulan Indonesia. Caranya?
Apakah anda Pernah mendengar ikan sidat? binatang laut yang konon asalusul dari lautan dalam ini merupakan ikan yang mempunyai tubuh menyerupai ular. Belut? Berbeda. Ini ikan sidat.
Di Negara Matahari terbit, ikan sidat cukup populer. Dagingnya dianggap lezat dan memiliki kandungan vitamin yang sangat tinggi. Sehingga, banyak restoran-restoran Negara Matahari terbit yang menjadikan sidat sebagai menu andalan, seperti Kabyaki dan Unadon.
Sedangkan di Indonesia, ikan sidat masih terasa asing di telinga. Apalagi manfaat-manfaatnya. Bentuknya yang bulat dan memanjang seperti belut atau ular membuatnya tidak terlalu menarik bagi masyarakat Indonesia. Itu yang menyebabkan tingkat konsumsi sidat terbilang kecil.
Menurut Rohkmin Dahuri, Kketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia, selain dagingnya yang lezat, sidat juga memiliki harga yang fantastis di pasar luar negeri.
"Untuk sidat yang masih benih (Glass eel) harganya US$7, atau setara Rp70.000 per ekor. Sedangkan per kilogramnya yang terdiri dari 5.000 benih bisa mencapai Rp350 juta," kata Rokmin, di acara Diskusi Peran Riset, Teknologi Budaya, dan Pemasaran Ikan Sidat di Kantor BPPT, Jakarta, Kamis 20 Juni 2013.
Di pasar luar negeri, harga ikan sidat dewasa mencapai Rp70 juta per kg, sementara di pasar Indonesia harganya Rp1,2 juta per kg.
"Harga yang sangat mahal itu yang membuat ikan sidat lebih banyak diekspor, baik dalam bentuk bibit atau yang sudah dewasa," kata Rokhmin.
Menurut Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, kegiatan ekspor dapat membahayakan, karena nilai tambahnya tidak ada di Indonesia. Jika negara ini mau menjadi besar, seharusnya dapat melihat ikan sidat sebagai peluang.
"Saya lebih menginginkan ikan sidat menjadi komoditas unggulan. Kenapa? Karena kebutuhan ikan sidat di pasar di Indonesia cukup tinggi, terutama untuk restoran-restoran Negara Matahari terbit ," kata Rokhmin.
Dewasa ini, pembenihan ikan sidat masih sangat sukar dilakukan. Banyak peneliti Negara Matahari terbit yang sudah menelitinya, namun tidak berhasil.
Menurut Iwan Eka Setiawan, Peneliti Biologi Kelautan BPPT, pembenihan ikan sidat sebenarnya bisa dilaksanakan, tapi pertumbuhannya sangat lambat. Berbeda dengan pertumbuhan ikan sidat di alam bebas.
"Dewasa ini, untuk mendapatkan benih ikan sidat masih dengan cara menangkapnya di lautan. Tak hanya itu, proses pembesaran dari bibit menjadi ikan dewasa juga masih cukup sulit," kata Iwan. (umi)
PROSPEK MEMBUDIDAYAKAN IKAN SIDAT YANG MENGGIURKAN, HARGA RP70.000.000 PER KG
AZOLLA BIBIT LELE JUAL BIBIT AZOLLA
Ikan Sidat bisa menjadi komoditas hayati unggulan Indonesia. Caranya?
Apakah anda Pernah mendengar ikan sidat? binatang laut yang konon asalusul dari lautan dalam ini merupakan ikan yang mempunyai tubuh menyerupai ular. Belut? Berbeda. Ini ikan sidat.
Di Negara Matahari terbit, ikan sidat cukup populer. Dagingnya dianggap lezat dan memiliki kandungan vitamin yang sangat tinggi. Sehingga, banyak restoran-restoran Negara Matahari terbit yang menjadikan sidat sebagai menu andalan, seperti Kabyaki dan Unadon.
Sedangkan di Indonesia, ikan sidat masih terasa asing di telinga. Apalagi manfaat-manfaatnya. Bentuknya yang bulat dan memanjang seperti belut atau ular membuatnya tidak terlalu menarik bagi masyarakat Indonesia. Itu yang menyebabkan tingkat konsumsi sidat terbilang kecil.
Menurut Rohkmin Dahuri, Kketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia, selain dagingnya yang lezat, sidat juga memiliki harga yang fantastis di pasar luar negeri.
"Untuk sidat yang masih benih (Glass eel) harganya US$7, atau setara Rp70.000 per ekor. Sedangkan per kilogramnya yang terdiri dari 5.000 benih bisa mencapai Rp350 juta," kata Rokmin, di acara Diskusi Peran Riset, Teknologi Budaya, dan Pemasaran Ikan Sidat di Kantor BPPT, Jakarta, Kamis 20 Juni 2013.
Di pasar luar negeri, harga ikan sidat dewasa mencapai Rp70 juta per kg, sementara di pasar Indonesia harganya Rp1,2 juta per kg.
"Harga yang sangat mahal itu yang membuat ikan sidat lebih banyak diekspor, baik dalam bentuk bibit atau yang sudah dewasa," kata Rokhmin.
Menurut Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, kegiatan ekspor dapat membahayakan, karena nilai tambahnya tidak ada di Indonesia. Jika negara ini mau menjadi besar, seharusnya dapat melihat ikan sidat sebagai peluang.
"Saya lebih menginginkan ikan sidat menjadi komoditas unggulan. Kenapa? Karena kebutuhan ikan sidat di pasar di Indonesia cukup tinggi, terutama untuk restoran-restoran Negara Matahari terbit ," kata Rokhmin.
Dewasa ini, pembenihan ikan sidat masih sangat sukar dilakukan. Banyak peneliti Negara Matahari terbit yang sudah menelitinya, namun tidak berhasil.
Menurut Iwan Eka Setiawan, Peneliti Biologi Kelautan BPPT, pembenihan ikan sidat sebenarnya bisa dilaksanakan, tapi pertumbuhannya sangat lambat. Berbeda dengan pertumbuhan ikan sidat di alam bebas.
"Dewasa ini, untuk mendapatkan benih ikan sidat masih dengan cara menangkapnya di lautan. Tak hanya itu, proses pembesaran dari bibit menjadi ikan dewasa juga masih cukup sulit," kata Iwan. (umi)
JUAL BIBIT AZOLLA MICROPHYLLA JAWA TENGAH JAWA TIMUR
AZOLLA BIBIT LELE IKAN LELE JUAL BIBIT AZOLLA KOLAM PAKAN IKAN PAKAN MURAH
ZOLLA MICROPHYLLA adalah tanaman aquatic, mudah di budidayakan, cepat berkembang biak.
Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. prospek bagi para pembudidaya tanaman azolla microphylla tentu sangat bagus& berjangka panjang mengingat azolla sangat banyak sekali manfaatnya, selain untuk pakan ternak, azolla juga dapat di aplikasikan sebagai pupuk alami pada tanaman, di jepang, china dan vietnam, para petani di sana sudah berabad abad memanfaatkan azolla sebagai pupuk hayati pengganti urea pada tanaman padi.dengan mengaplikasikan azolla pada ternak dan tanaman, kita dapat mengurangi bahkan meninggalkan penggunaan pakan dan pupuk yang mengandung zat kimia yang sangat membahayakan tubuh maunusia dan lingkungan.
selain untuk pupuk azolla juga dapat di gunakan sebagai pakan ternak, seperti kambing, sapi, babi, kelinci dal lain lain. azolla juga dapat di gunakan sebagai alternatif pakan ikan yang murah, sebagai pakan ikan lele, pakan ikan gurameh, pakan ikan bawal, pakan ikan nila, dan berbagai macam pakan ikan air tawar
Pengertian Azolla Microphylla
Manfaat Azolla Microphylla
Cara budidaya / cara mengembangkan Azolla Microphylla
Video Azolla Microphylla
Cara pembeliannya bibit Azolla Microphylla:
kami menjual bibit azolla microphylla,
kondisi fresh, di ambil langsung dari kolam, siap kirim ke seluruh kota di indonesia, pengiriman via TIKI, JNE, POS Indonesia.
Harga Rp 35.000/ paket ( 400gram)
harga belum termasuk ongkos kirim.
Pembelian minimal 2 paket
Pembelian 5 paket (Rp. 175.000) + bonus 1 paket
Cara pemesanan bibit Azolla Microphylla
Pembayaran melalu rekening bank mandiri dan rekening bank bca
Bukti Pengiriman lihat di sini
pembelian dalam jumlah banyak bisa nego silahkan hubungi 08562571577
PEMESANAN / jual bibit Azolla Microphylla :
HUBUNGI KAMI DI No 08562571577
Jual Bibit Azolla Microphylla melayani pengiriman ke seluruh indonesia
IPB Temukan Antibiotik Herbal Untuk Penyakit MAS Ikan Lele
Published on July 19, 2012, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele4
Para pembudidaya ikan lele kini dapat bergembira. Pasalnya, Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) Sri Lestari Angka menemukan antibiotik alami berbahan tanaman herbal untuk menangkal penyakit Motile Aeromonad Septicaemia atau MAS ikan lele.
Peneliti pada Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB ini berhasil menemukan antibiotik alami berupa ekstrak campuran daun sirih, daun jambu biji, dan sambiloto. Ekstrak dedaunan ini selain ramah lingkungan juga dapat meningkatkan daya tahan atau imunitas ikan. Popularitas ketiga tanaman tersebut dalam dunia pengobatan tradisional tidak disangsikan, karena terbukti mujarab dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Selain itu, bahan pembuat antibiotik ini mudah didapat dan dibudidayakan serta proses pembuatannya juga mudah. "Harganya pun lebih murah dari antibiotik komersil lainnya. Melalui proses ekstraksi dan penggabungan yang tepat akan diperoleh khasiat yang maksimal," ujar Sri Rabu (18/7/2012).
Antibiotik ini bukan saja dapat mengobati, tetapi bisa juga digunakan untuk tujuan pencegahan dari penyakit MAS pada ikan. Dalam konteks pencegahan ini, antibiotik tersebut dapat diberikan pada ikan yang sedang dalam kondisi lemah dengan dosis lebih rendah.
Sri mulai melakukan penelitian sejak 1980 dimana pada saat itu terjadi wabah 'penyakit merah' pada ikan air tawar di Jawa Barat. Sejak saat itu, hingga 2000-an, dia mulai mempelajari kuman yang menjadi penyebab sakitnya ikan-ikan.
Temuan Sri selama 20 tahun mengenai jamu untuk mengobati sakit MAS ini akhirnya berhasil dipatenkan. Keanekaragaman flora Indonesia dengan banyak fungsi dan zat aktif-nya ini, terbukti mampu menjadi obat herbal yang ampuh untuk keberlanjutan usaha perikanan Indonesia.
Hanya saja, meski antibiotik alami temuan Sri ini sudah teruji di lapangan, sampai kini belum dapat diproduksi secara massal dalam sebuah pabrik. Faktor pendanaan diakui Sri menjadi kendala utama. Tentu ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kalangan industri di Indonesia untuk menindaklanjuti temuan ini menjadi aplikasi bisnis yang menguntungkan.
Padahal, secara ilmiah keunggulan inovasi ini sudah diakui, yakni bersifat antibakteri tanpa menyebabkan resistensi pada bakteri pathogen, bersifat anti radang sehingga penyembuhan MAS dapat berlangsung dengan cepat, meningkatkan daya tahan ikan, ramah lingkungan, proses produksi murah dan sederhana. Selain itu juga penggunaannya praktis, dapat digunakan untuk anak ikan maupun ikan dewasa, dan bahan baku mudah didapatkan.
Dia menyebut, pengurai penyakit MAS ini bersifat zoonosis atau bisa menular ke manusia. "Mereka yang berpotensi tertular penyakit ini adalah yang bersentuhan langsung dengan pembudidayaannya, yaitu peternak atau petani ikan. Karena penyakit ini dapat dengan mudah berpindah melalui air," tuturnya.
Gejala yang ada pada manusia akibat tertularnya MAS ini adalah diare dan demam. Untuk pengobatannya, cukup dengan meminum obat diare dan demam yang sudah ada di pasaran.
Lalu bagaimana konsumen atau penghobi ikan lele dapat mengenal lele yang dimakannya bebas dari penyakit MAS ini? Sri menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya, lele yang sudah terpapar MAS ini, secara fisik terlihat dengan jelas, yaitu berupa borok di wajah. Sehingga sangat tidak mungkin ada orang yang berani mengolah lele yang borokan tadi untuk menjadi lauk. (okz)
Azolla, Pakan Ikan Kaya Protein Yang Disingkirkan
Published on May 22, 2012, by budidayaikan - Posted in Budidaya Gurami, Tips Perikanan2
Azolla (Azolla Pinnata), tanaman paku-pakuan air yang biasa ditemui di sawah ini kerap dibuang karena dianggap gulma. Padahal siapa sangka Azolla memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik jika diberikan sebagai pakan ikan.
Sebagai pakan ikan, Azolla menyimpan kandungan nutrisi yang komplit. Selain kaya protein, Azolla juga mengandung Vitamin A, B12, Asam Amino Esensial, Beta Carotene. Lemak, Karbohidrat dan mineral. Kandungan protein Azolla mencapai 25-35%, Mineral 10-15%, Lemak 7-7.5% dan Karbohidrat 6-6.5%.
Jika diberikan sebagai pakan ikan, Azolla dapat diberikan langsung dalam keadaan segar. Alternatif lain, Azolla bisa diolah terlebih dahulu menjadi tepung Azolla. Tepung Azolla ini kemudian dijadikan campuran untuk membuat pellet ikan.
Berdasar uji di lapangan, Azolla segar bisa diberikan ebagai pakan Ikan Gurami, Nila, Tawes dan Ikan Mas. Hasilnya kualitas ikan tidak kalah dengan dengan ikan yang diberikan pakan buatan pabrik. Unsur hara yang dikandung Azolla sangat cocok digunakan sebagai pupuk ramah lingkungan. Selain itu Azolla juga memiliki cara kerja yang luar biasa yaitu kemampuannya mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Bagi pembudidaya ikan tentunya penggunaan Azolla sebagai pakan ikan akan menekan biaya produksi. Namun sayang, belum banyak pembudidaya yang mengembangkan Azolla sebagai pakan ikan. Tertarik mencoba ?
Berita Perikanan Terkait
Lebak Kembangkan Budidaya Gurame Angsa
Kemarau Datang, Peternak Gurami Lampung Obral Ikan
Bisnis Budidaya Ikan Gurame Di Indramayu Menggiurkan
Produktifitas Ikan Gurame Bisa Diukur Dari Suaranya
Permintaan Gurami di Banyumas Menurun
SHARE THIS POST
Author: budidayaikanV
Pakan Alternatif Ayam Kampung Menggunkan Azolla Microphylla
Peternak ayam kampung sering kali mengeluh karena tingginya biaya pakan ketika melakukan peternakan ayam kampong dengan menggunakan pakan pelet pabrikan, harga pelet yang semakin hari semakin mahal sehingga memberatkan biaya pakan sehingga hasil panen kurang menguntungkan karena biaya pakan yang cukup mahal.
Pakan ayam kampung alternatif untuk budidaya ayam non ras secara tradisional ada baiknya dipertimbangkan dari segi biaya, biaya pakan adalah biaya produksi terbesar dalam budidaya ternak, untuk itu diharapkan semua peternak mampu mencari pakan-pakan alternatif untuk produksi ternak mereka; baik ayam ras, sapi potong, sapi perah dan lainnya yang dipelihara secara tradisional. Pada kesempatan ini kita akan menuliskan sebuah pakan alternatif yang mampu meningkatkan produksi telur pada peternakan budidaya ayam kampung, pakan ini kita tuliskan berdasarkan pengalaman dan belum ada uji ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademisi peternakan, namun dari hasil pengamatan saya menyimpulkan bahwa pakan yang digunakan oleh peternak ini mampu menekan biaya pakan sekaligus meningkatkan hasil produksi khususnya telur ayam kampung.
Pakan alternatif yang digunakan oleh peternak yang saya amati ini terdiri dari bahan pakan berikut:
1. Azolla Microphylla adalah tanaman air yang memiliki protein yang cukup tinggi disini menurut si peternak yang membudidayakan ayam kampung tersebut dapat digunakan azolla microphylla sebagai pakan alternative ayam kampong.
2. Beras dolog (catu), agar biaya lebih murah bila di daerah anda tidak terdapat beras dolog ini beli saja beras yang paling murah atau beras aking juga di izinkan.
3. Dedak, disini untuk budidaya ayam kampung ini tidak masalah dedak kualitas sedang yang digunakan. Dedak kualitas sedang adalah dedak yang tidak terlalu halus.
4. tepung tulang atau tepung cangkang kerang (keong) ini tidak wajib, diberi jika ada saja.
Cara mengolah bahan-bahan pakan ayam kampung diatas adalah sebagai berikut:
Ambil azolla micropylla di kolam secara langsung dapat di berikan secara langsung azolla microphylla segar yang di ambil dari kolam dedak dan beras maupun tepung ikan di campur menjadi satu dan berikan secara terpisah dengan azolla microphylla, untuk perbandingan bahan bahan ini adalah berikan azolla microphylla 70 persen kemudian baru berikan pakan dengan bahan bahan yang lain seperti dedak beras dan tepung ikan sebanyak 30 persen.
Hasil yang didapatkan dengan menggunakan pakan ayam alternatif ini ternyata sangat bagus, pertumbuhan ayam sangat baik dan jumlah telur yang dihasilkan juga selayak peternak yang memberi pakan yang diproduksi pabrik. Oleh karena itu saya berani mengatakan bahwa ini adalah salah satu pakan ternak ayam kampung yang sangat baik diaplikasikan karena mampu menekan biaya produksi sampai 70 % daripada menggunakan pakan yang dibeli dari hasil pabrik (pelet).
Kekurangan dalam menggunakn pakan budidaya ayam kampung seperti ini adalah sulitnya mengadaptasikan ayam dengan pakan ini. Awal-awal mengguankan pakan ini biasanya ayam kampung belum mau memakan pakan ini seperti memakan pelet. Namun ini hanya terjadi beberapa hari saja. Untuk melakukan penyesuaian paksa ayam kampung tersebut untuk memakan pakan ini dengan tidak memberi pakan selain pakan yang kita buat ini. Tidak perlu takut ayam akan mati kelaparan, ketika mereka lapar maka pakan ini akan mereka makan secara lahap.
Demikian cara mengaplikasikan azolla microphylla sebagai pakan alternatif ayam kampong selamat mencoba dan sukses selalu.
Pengertian Azolla Microphylla
Manfaat Azolla Microphylla
Cara budidaya / cara mengembangkan Azolla Microphylla
Video Azolla Microphylla
CARA BUDIDAYA AZOLLA MICROPHYLLA YANG MUDAH DAN BERMANFAAT
AZOLLA IKAN LELE JUAL BIBIT AZOLLA
Untuk pemesanan bibit Azolla Microphylla silahkan hubungi 08562571577
CARA BUDIDAYA AZOLLA Microphylla YANG BAIK DAN BAGUS
Perlakuan untuk indukan :
Media dapat menggunakan bak plastik, kolam, terpal, dan tempat lain yang tidak ada ikan berukuran besar, jika ada ikan kecil (guppy,cere) tidak begitu bermasalah, justru bermanfaat agar tidak menjadi perkembang biakan jentik nyamuk. Lakukan penyemprotan stok setiap tiga bulan sekali menggunakan pupuk P ( 1 sendok makan SP-36 per 1 liter air). Sebaiknya Sp-36 ditumbuk halus agar mudah larut dalam air. indukan ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lahan yang lebih besar. Bisa juga dilakukan dengan kurasan air kolam ikan yang tercampur kotoran ikan.
PERSIAPAN TEMPAT BUDIDAYA AZOLLA :
Taburkan pupuk kandang(kotoran kambing, kotoran ayam, atau yang lainnya) kedalam kolam, baik menggunakan kolam terpal ataupun kolam tanah.
langkah selanjutnya , isi kolam dengan air minimal 5 cm (dari permukaan media pupuk) maksimal 20 cm, jangan terlalu tinggi air dalam kolam akan lebih baik jika akar azolla dapat menjangkau media. dan yang tak kalah penting adalah SINAR MATAHARI, semakin lama mendapat sinar matahari semakin baik
Pengertian Azolla Microphylla klik disini
Manfaat Azolla Microphylla klik disini
Cara budidaya / caramengembangkan Azolla Microphylla
Video Azolla Microphylla
Cara pembeliannya bibit Azolla Microphylla
PENTING Perlu di perhatikan !!! :
( SUMBER : PRAKTIK )
Disclaimer :data dibawah bersifat subyektif, jadi bisa jadi hasil yang dihasilkan akan berbeda ditiap daerah, tidak bersifat mutlak
SEMAKIN DEKAT Azolla Microphylla DENGAN MEDIA/DANGKAL, SEMAKIN BAGUS KENAPA ??? karena unsur hara terpenting bagi Azolla microphylla adalah unsur P(hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar,anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa diperoleh di air. terdapat di tanah, bila terpaksa tinggi, caranya seperti disebut diatas, pakai pupuk p(sp36), kalau kesulitan nyari sp36 pakai Multi-KP (lg nyoba) atau pupuk kandang
Azolla microphilla sangat..sangat..sangat butuh sinar MATAHARI jadi jangan dibawa berteduh ya :) yang perlu diwaspadai adalah sinar UV yang tinggi, bila Azolla daunnya seperti terbakar(kecoklatan), maka sinar uv terlalu banyak(terjadi pada saat posisi matahari dekat dengan bumi), jadi perlu diberi naungan(bisa paranet)
JANGAN menggunakan Pupuk Urea (apabila kolam sudah terisi Azolla Microphylla, AZOLLA AKAN MATI !!!Pupuk urea hanya boleh di gunakan saat tahap awal pemupukan kolam/saat kolam belum diisi. setelah pemupukan dengan urea, kolam dibiarkan dulu selama kira2 2 minggu atau sampai kolam tidak berbau amonia, baru bisa diisi azolla
Saat penggunaan pupuk kandang pada media, PERHATIKAN BAU AIR. apabila air menjadi BAU, berarti pupUk belum terfermentasi sempurna, JANGAN DIPAKAI !! azolla bisa MATI.
Tempat terbaik untuk budidaya adalah KOLAM TANAH, bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg berlumpur), campurkan kompos/ pupuk kandang/lumpur kurasan kolam ikan. Ketebalan media (-+)5cm sudah cukup
Perlakuan pertama saat barang tiba(dari paketan) letakkan azolla microphylla ditempat teduh(dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang terkena matahari
(Pengiriman bisa membuat tanaman stress karena air dan udara minim)
Seperti Makhluk Hidup yang lain, Azolla Microphylla memerlukan Adaptasi dilingkungan yang baru, jadi jangan kaget apabila Azolla yang awalnya segar tiba2 mati(jadi coklat, daun tenggelam). jangan Putus Asa dulu, perhatikan Poin2 di atas, apabila sudah semua, coba tambahkan Pupuk SP36 / Multi-KP / Atau pupuk lain yang unsur P nya tinggi, agar Azolla lebih kuat dan tidak terlalu STRESS
Selamat Mencoba dan Jangan Putus Asa karena Azolla Microphylla Sangat Layak Untuk DiUsahakan Karena Manfaatnya
Apabila Anda Merasakan Manfaat atau Menganggap Blog ini akan Bermanfaat Untuk Orang lain, Mohon Infokan Blog Ini, Sehingga Dapat Menjadi bermanfaat bagi yang lain Terima Kasih
mohon isi dari blog ini diterima sebagai informasi bukan sebagai teori, karena hasil akhir dari tiap orang adalah berbeda. SUKSES SELALU
Contoh perkembangan pertumbuhan Azolla Microphylla
Di lapang petak sawah dibatasi dengan bambu seluas 1 m2 seperti ditunjukkan pada gambar dibawah
I II III IV
5 hari 10 hari 15 hari 20 hari
Dengan mengaplikasikasikan Azolla Microphylla 200 g/m2 :
Sampai dengan hari ke-5, Azolla akan berkembang, sehingga permukaan lahan tertutup penuh ( I )
Hari ke-10, menjadi 2 kali lipat ( II )
Hari ke-15, menjadi 4 kali lipat ( III )
Hari ke-20, menjadi 8 kali lipat , ( IV ) dan seterusnya
contoh hasil perkembangan bibit azolla microphylla dengan menggunakan kolam terpal sederhana dengan 2 x 4 m dengan media air + pupuk kandang (kotoran kambing) tinggi air kurang lebih 5 - 8 cm
Hari pertama
18 mei 2013
bibit azolla microphylla di tabur di kolam terpal dengan ketinggian air 5 sampai 8 cm
dengan media air dan pupuk kandang disini menggunakan pupuk kotoran kambing, pupuk kandang di masukkan dalam kolam kemudian bibit di taburkan di atasnya.
hari ke ke 7
25 mei 2013
pertumbuhan azolla microphylla sudah mulai kelihatan subur dengan pertumbuhan yang sangat cepat dalam waktu 7 hari kolam hampir tertutup dengan azolla
hari ke 8
26 mei 2013
pertumbuhan dan perkembangan bibit azolla microphylla sudah tambah cepat dalam 1 hari sudah kelihatan pertumbuhan yang siknifikan
hari ke 9
27 mei 2013
perkembangan yang sangat sempurna seluruh permukaan kolam sudah tertutup dengan azolla
microphylla pada hari ke 15 sudah bisa mulai di panen, atau sudah bisa di tambahkan kolam baru agar panen lebih banyak dan bisa di sesuaikan dengan kebutuhan perhari yang harus di panen untuk pakan ternak pakan ikan dan pupuk
mari kita kembangkan azolla microphylla sebagai pakan yang murah dan mudah di kembangkan
selamat mencoba >>>>> salam azolla magelang
untuk mendapatkan bibit azolla microphylla silahkan hubungi 08562571577 atau klik di sini
JUAL BIBIT AZOLLA MICROPHYLLA JAWA TENGAH JAWA TIMUR
AZOLLA BIBIT LELE IKAN LELE JUAL BIBIT AZOLLA KOLAM PAKAN IKAN PAKAN MURAH
ZOLLA MICROPHYLLA adalah tanaman aquatic, mudah di budidayakan, cepat berkembang biak.
Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. prospek bagi para pembudidaya tanaman azolla microphylla tentu sangat bagus& berjangka panjang mengingat azolla sangat banyak sekali manfaatnya, selain untuk pakan ternak, azolla juga dapat di aplikasikan sebagai pupuk alami pada tanaman, di jepang, china dan vietnam, para petani di sana sudah berabad abad memanfaatkan azolla sebagai pupuk hayati pengganti urea pada tanaman padi.dengan mengaplikasikan azolla pada ternak dan tanaman, kita dapat mengurangi bahkan meninggalkan penggunaan pakan dan pupuk yang mengandung zat kimia yang sangat membahayakan tubuh maunusia dan lingkungan.
selain untuk pupuk azolla juga dapat di gunakan sebagai pakan ternak, seperti kambing, sapi, babi, kelinci dal lain lain. azolla juga dapat di gunakan sebagai alternatif pakan ikan yang murah, sebagai pakan ikan lele, pakan ikan gurameh, pakan ikan bawal, pakan ikan nila, dan berbagai macam pakan ikan air tawar
Pengertian Azolla Microphylla
Manfaat Azolla Microphylla
Cara budidaya / cara mengembangkan Azolla Microphylla
Video Azolla Microphylla
Cara pembeliannya bibit Azolla Microphylla:
kami menjual bibit azolla microphylla,
kondisi fresh, di ambil langsung dari kolam, siap kirim ke seluruh kota di indonesia, pengiriman via TIKI, JNE, POS Indonesia.
Harga Rp 35.000/ paket ( 400gram)
harga belum termasuk ongkos kirim.
Pembelian minimal 2 paket
Pembelian 5 paket (Rp. 175.000) + bonus 1 paket
Cara pemesanan bibit Azolla Microphylla
Pembayaran melalu rekening bank mandiri dan rekening bank bca
Bukti Pengiriman lihat di sini
pembelian dalam jumlah banyak bisa nego silahkan hubungi 08562571577
PEMESANAN / jual bibit Azolla Microphylla :
HUBUNGI KAMI DI No 08562571577
Jual Bibit Azolla Microphylla melayani pengiriman ke seluruh indonesia
kirim ke jawa tengah ke seluruh kabupaten / kota di bawah ini :
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Batang Kabupaten Blora, Kabupaten Boyolali Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kudus, Kabupaten Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal, Kabupaten Temanggung Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang
Kota Pekalongan Kota Salatiga Kota Semarang Kota Surakarta, Kota Tegal, Kabupaten Banjarnegara kota purwokerto kota solo
Untuk wilayah di Jawa Timur ke seluruh kabupaten / kota di bawah ini :
Kabupaten Bangkalan Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi, Kabupaten Blitar Kanigoro, Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro Kabupaten Bondowoso Bondowoso, Kabupaten GresikGresik, Kabupaten Jember Jember, Kabupaten Jombang Jombang, Kabupaten Kediri Kediri, Kabupaten Lamongan Lamongan, Kabupaten Lumajang Lumajang, Kabupaten Madiun Caruban, Kabupaten Magetan Magetan, Kabupaten Malang Kepanjen, Kabupaten Mojokerto Mojokerto, Kabupaten Nganjuk Nganjuk, Kabupaten Ngawi Ngawi, Kabupaten Pacitan Pacitan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten pasuruan, Kabupaten Ponorogo Kabupaten Probolinggo Kabupaten Sampang Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Situbondo Kabupaten Sumenep Kabupaten Trenggalek Kabupaten Tuban Kabupaten Tulungagung Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Surabaya
jual Bibit Azolla Microphylla melayani pengiriman ke seluruh indonesia kirim ke
Jawa barat ke seluruh kabupaten / kota di bawah ini :
Kabupaten Bandung Soreang, Kabupaten Bandung Barat Ngamprah, Kabupaten Bekasi Cikarang, Kabupaten Bogor Cibinong, Kabupaten Ciamis Ciamis, Kabupaten Cianjur Cianjur, Kabupaten Cirebon Sumber, Kabupaten Garut Tarogong Kidul, Kabupaten Indramayu Indramayu, Kabupaten Karawang Karawang, Kabupaten Kuningan Kuningan
Kabupaten Majalengka Majalengka, Kabupaten Pangandaran Parigi, Kabupaten Purwakarta Purwakarta, Kabupaten Subang Subang, Kabupaten Sukabumi Pelabuhanratu, Kabupaten Sumedang Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya Singaparna, Kota Bandung, Kota Banjar , Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Depok, Kota Sukabumi,
Kota Tasikmalaya
Suhu Dingin Hambat Pembenihan Lele & Gurame Kulonprogo
Published on July 19, 2012, by budidayaikan - Posted in Berita, Budidaya Lele0
Turunnya temperatur udara akhir-akhir ini menjadi kendala pengembangbiakan bibit ikan di Kulonprogo, alhasil, pemenuhan permintaan pasar bibit ikan menjadi terganggu.
Ditemui Rabu (18/7) siang, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Iwak Banyu, Ngestiharjo, Muhtarom Asrori mengungkapkan, musim kemarau di mana suhu udara turun beberapa derajat menjadi penghambat pertumbuhan ikan, baik jenis lele maupun gurameh. Pasalnya, dengan suhu yang rendah, waktu pembesaran benih menjadi lebih lama.
"Biasanya dua bulan itu sudah bisa, tapi justru meleset menjadi tiga bulan karena kalau suhu udara turun, suhu air juga jadi lebih dingin sehingga pertumbuhan benih melambat," ujarnya.
Akibat pertumbuhan terhambat, banyak pokdakan yang kesulitan memenuhi permintaan benih dari berbagai daerah. Pokdakan Iwak Banyu harus bekerja keras memenuhi permintaan enam hingga delapan kuintal benih per minggu.
Terpisah, Rustam Afandi, penyuluh perikanan dari Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (PB3K) Kecamatan Wates membenarkan setiap memasuki musim kemarau yang ditandai turunnya suhu udara, menghambat pertumbuhan benih ikan.
"Sebenarnya solusinya bisa dengan cara memasang penghangat air atau heater tapi perlu biaya juga. Ini yang sering menjadi kendala," ujarnya. (solopos)
PEMBUATAN PAKAN IKAN ALTERNATIF
Friday, January 6, 201211comments
PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF
I. PENDAHULUAN
Seperti halnya manusia, untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan serta kelangsungan hidupnya ikan juga memerlukan pakan yang cukup. Cukup yang dimaksud adalah cukup kualitas (mutu) dan kuantitas (jumlahnya). Pakan yang bermutu baik, salah satunya ditentukan oleh kandungan gizi (seperti: protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral) dalam komposisi yang tepat (seimbang). Dalam kegiatan budidaya ikan, petani dihadapkan pada masalah pertimbangan dan perhitungan energi dalam rantai kehidupan. Hal ini memperlihatkan bahwa masukan energi dalam bentuk pakan merupakan komponen biaya yang sangat besar sekitar 40-60 % dari biaya produksi. Masukan biaya untuk pakan dalam suatu kegiatan budidaya sangat dibutuhkan. Semakin besar masukan biaya pakan akan semakin besar pula biaya produksi ikan tersebut. Sehingga diperlukan upaya untuk mendapatkan jenis pakan yang efisien dapat meningkatkan produktifitas dan secara ekonomis menguntungkan.
Adapun pakan yang biasa kita jumpai dipasaran antara lain : pakan buatan seperti pellet, remah, flake, pasta dan tepung. Sedangkan pakan yang berbentuk binatang (jasad renik) biasa disebut sebagai pakan alami, sebagai contoh : Moina, Daphnia, Artemia, jentik nyamuk, cacing rambut dsb. Pada kegiatan pembenihan, dimana setelah larva ikan hampir habis makanan cadangan bawaannya (kuning telur) dan mulai memerlukan pakan dari luar, maka saat itu mutlak diperlukan pakan yang cocok baginya. Stadia ini biasanya disebut sebagai masa kritis bagi larva ikan. Hal ini yang mendorong para petani pembenih menggunakan pakan alami sebagai ransum dalam kegiatan pembenihan.
Dengan semakin besarnya ukuran anak ikan/larva, maka semakin meningkat jumlah kebutuhan pakan alami yang harus disediakan, dan untuk mengantisipasi terhadap keterbatasan pakan alami, petani ikan mulai beralih pada penggunaan pakan buatan. Penyediaan pakan buatan memerlukan pengetahuan dan pengalaman khusus, karena banyak faktor ( biologi, kimia, fisika ) yang berpengaruh terhadap kualitas pakan buatan yang dihasilkan.
II. BAHAN PAKAN BUATAN
Hal yang perlu diketahui adalah kemungkinan adanya kandungan racun dari bahan baku yang akan digunakan dalam formulasi pakan ikan. Beberapa bahan baku secara alami yang telah diketahui mengandung racun, yang dapat ditanggulangi melalui perlakuan sebelum digunakan sebagai bahan siap pakai dalam formulasi pakan, diantaranya:
Jenis Bahan
Zat antinutritive
Perlakuan
Kacang kedelai
-protease (trypsin)
-inhibitor lectins, geitrogen
-anti vit.D dan anti vit E
-pemanasan kering 175–195 oC
atau perebusan selama 10 menit
Daun lamtoro
- mimosin
-perendaman air mengalir selama 24 jam
Daun Singkong
- cyanogens
-perendaman air mengalir selama 24 jam
Biji Kapuk
-Gossypol
-dehulling (pengikisan kulit)
Ikan mentah, ikan busuk, kerang-kerangan
-thiaminase
-pengukusan (steam) selama 30 menit.
Sumber: Liener (1962, 1980); Eusebio (1984); Eusebio (1991).
Pengetahuan kandungan gizi terhadap bahan baku yang akan digunakan dalam pakan sangat diperlukan guna untuk menghasilkan formulasi pakan yang tepat, benar serta menguntungkan, terutama dalam rangka memanfaatkan bahan baku lokal atau hasil limbah pertanian, perikanan maupun industri makanan. Untuk itu disajikan beberapa alternatif bahan baku berikut perkiraan kandungan gizinya, seperti terlihat pada tabel berikut;
b. Kandungan Gizi berbagai Bahan Baku Pakan
No
Jenis Bahan
Kandungan gizi ( % )
Air
Protein
Lemak
Serat
Abu
Karbohidrat
A
Bahan hewani
1
T. udang
17,28
53,74
8,95
4,49
24,96
10,79
2
T. ikan
9,9
62,99
6,01
3,54
14,42
12,79
3
T.siput Murbei
12,5
52,9
3,71
2,81
0,68
4
T.bekicot
8,20
54,29
4,18
1,05
18,67
30,45
5
Tepung darah ternak
8,19
71,45
0,42
7,95
5,45
13,12
Bahan Nabati
1
T.kedelai
11,5
46,36
5,312
2,8
7,08
42,65
2
Dedak Halus
10,10
15,38
7,79
7,80
7,19
34,73
3
T. terigu
13,10
12,27
1,16
--
0,58
79,70
4
T. jagung
12,20
9,50
3,22
1,76
1,76
71,72
5
T.Bungkil kelapa
9,53
13,45
10,34
7,67
6,24
19,5
6
T.daun lamtoro/turi
9,3
14,1
3,43
18,14
1,31
28,5
7
T.Ampas Tahu
10,52
23,86
5,93
26,39
42,97
8
Ampas kecap
26,04
11,53
3,45
1,48
10,85
--
9
Bungkil kacang tanah
7,8
47,9
10,9
3,6
4,8
25,0
10
Sorgum
10,64
13,0
2,05
13,5
12,6
47,85
11
T. gaplek
13,0
2,45
1,43
4,60
1,85
76,12
12
T.onggok
25,27
1,06
2,30
13,34
1,03
56,99
13
Ubi kayu
66,70
1,00
0,40
1,40
0,50
30,0
14
Ubi jalar
75,08
1,89
2,96
3,80
4,18
77,75
15
T.Daun Azolla
8,5
25,1
3,8
12
23,9
35,1
16
T.Daun singkong
3,8
27,6
7,7
11,7
--
45,6
III. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat :
Kompor, baskom, pisau, loyang, Talenan, Dandang, Pengukus, Sendok, Gilingan daging
Bahan :
1. dedak halus dengan kandungan protein : 15,38 %
2. Tepung Ikan dengan kandungan protein : 62,99 %
3. Daun Turi dengan kandungan protein : 14,1 %
4. Tepung kanji sebagai perekat
6. vitamin sebagai bahan tambahan 1 bungkus (1 – 2 %)
IV. MENYUSUN FORMULASI PAKAN BUATAN
untuk Omnivora dalam menyususn formula harus berimbang antara bahan nabati maupun hewani. Pada Herbivor sebaliknya, dimana bahan nabati lebih banyak digunakan dalam formulasinya. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam memilih bahan baku untuk ikan, antara lain :
Ketersediaan bahan baku; mudah diperoleh secara berkesinambungan
Mempunyai nilai gizi yang relatif tinggi
Mudah diolah dan tidak mengandung racun
Nilai ekonomis, sehingga pakan yang dihasilkan menguntungkan.
Salah satu cara yang paling sederhana dalam menyusun formulasi adalah dengan Metoda Kuadratik. Metoda ini didasarkan pada pembagian bahan-bahan makanan ikan menurut level kandungan proteinnya. Berdasarkan level kandungan protein, bahan pakan dibagi atas:
(1). Basal makanan, yaitu bahan-bahan makanan ikan, baik yang berasal dari bahan nabati maupun hewani yang mempunyai kandungan protein kurang dari 20 %
(2). Protein suplemen, yaitu bahan makanan ikan yang mempunyai kandungan protein lebih besar dari 20 %.
Menurut kriteria level protein diatas, maka dapat disusun beberapa formulasi makanan ikan dengan kandungan protein tertentu yang dikehendaki. Sebagai contoh, dalam penggunaan metoda ini adalah sebagai berikut:
Bahan pakan yang digunakan terdiri dari dedak halus dengan kandungan protein 15,58 % dan tepung ikan dengan kandungan protein 62,99 % dan daun turi dengan kandungan protein 14,1 % harus disusun formulasi makanan ikan dengan kandungan protein 30 %,
V. PROSES PEMBUATAN
Tahapan proses pembuatan pakan :
- Ikan asin direndam dengan menggunakan air garam selama ± 1 malam, kemudian tiriskan sampai benar-benar tidak ada airnya, kemudian giling/tumbuk ikan asin sampai halus.
- Siapkan perekat yaitu campur tepung kanji dengan air ± 1 liter, dan masak sambil di aduk selama ± 20 menit.
- Campur semua bahan pada tempat yang tersedia.
- Tambahkan air ± 60 % pada campuran bahan tersebut sampai menjadi adonan.
- Setelah bahan tercampur, masukkan lem/perekat yang sudah terbuat., kemudian kukus adonan selama ± 20 menit.
- Dinginkan dan tambahkan larutan vitamin 1 bungkus, aduk sampai rata.
- Kemudian giling adonan agar terbentuk menjadi pellet.
- Jemur pellet dalam keadaan utuh selama 2 – 3 hari sampai kering.
VI. ANALISA USAHA
INPUT
NO
URAIAN
HARGA SATUAN (RP)
JUMLAH (RP)
1.
Tepung ikan 3,5 kg
Rp 1.000,-
Rp 3.500,-
2.
Dedak halus 3,5 kg
Rp 1.500,-
Rp 5.250,-
3.
Tepung kanji 0,25 kg
Rp 2.500,-
Rp 2.500,-
4.
Daun turi
-
-
5.
Vitamin 1 bungkus
Rp 1500
Rp 1.500,-
Jumlah Total
Rp 12.750,-
OUTPUT
Untuk 10 kg bahan yang digunakan dapat menghasilkan pellet kering 9 kg.
Budidaya Ikan Patin di Kolam Dalam
SUKA ARTIKEL INI?
Retweet Link Ini
Bagikan di Facebook
Seiring meningkatnya permintaan komoditi ikan patin khususnya untuk industri pengolahan, belum mampu dipenuhi oleh produksi dari hasil budidaya. Ditambah lagi kualitas daging patin nasional yang dihasilkan untuk produk fillet (daging tanpa tulang) dinilai pihak industri pengolahan masih kalah bagus dengan produk dari Vietnam.
Dengan metode budidaya ikan patin di kolam dalam, dapat meningkatkan produksi 2 kali lipat serta memperbaiki kualitas daging sesuai standar pabrik pengolahan.
Guna menjawab tantang tersebut, Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Kementerian Kelautan dan Perikanan, sejak 2011 menerapkan teknologi budidaya patin di kolam dalam. Menurut Kepala BLUPPB, Karawang,Supriyadi, tujuan utaman pengaplikasian metode ini adalah untuk meningkatkan produksi dan kualitas fillet patin.
Keunggulan Kolam Dalam
Supriyadi menjelaskan, pemeliharaan patin di kolam dalam merupakanmengadaptasi metode budidaya di Vietnam. Keunggulan metode ini antara lain mencegah daging patin berbau lumpur, karena sifat patin makan dibawa kedasar lumpur, dengan kolam yang dalam jadi pakan itu cepat langsung ke mulutnya. "Jika kolam tidak dalam maka lumpur termakan," jelasnya.
Dijelaskan, Ditambahkan Wisnu Adianto, Penanggung Jawab Budidaya Patin di BLUPPB Karawang, metode budidaya patin kolam dalam ini dapat meningkatkan produktivitas sebanyak 2 kali lipat dibandingkan budidaya patin pada kolam biasa dengan luasan area kolam yang sama. Serta kualitas daging patin pada kolam dalam, lebih diterima oleh unit pengolahan ikan (coldstorage). "Hal ini karena daging patin lebih putih dibandingkan daging patin yang dipelihara pada kolam biasa yang cenderung kuning," ungkapnya.
Terkait kualitas, Arie Rahman Manajer Operasional PT Adib Global Supplier Seafood, Unit Pengolahan Ikan di Karawang yang menggunakan fillet patin hasil metode kolam dalam menuturkan, kualitas patin yang dipelihara dengan metode kolam dalam warna dagingnya putih kemerahan atau cenderung merah jambu.
Menurut Arie, faktor yang mempengaruhi warna daging ikan patin yaitu, pakan, pemeliharaan air,dan jenis ikan. Pemeliharaan patin di BLUPPB menggunakan full feeding (menggunakan pakan pabrikan) dan pengaturan airnya lebih bagus dibandingkan daerah lain. "Kalau didaerah lain airnya sudah tercemar dan tidak sepenuhnya pakan pabrikan," ungkapnya.
Ia menambahkan, pembudidaya patin di daerah Jawa Barat memang banyak, tetapi tidak semuanya bisa digunakan untuk fillet. "Mereka memakai pakan alternatif seperti hasil sisa catering atau roti yang sudah kadaluarsa. Itulah yang membuat kualitasdagingpatin tidak seusai standar pabrik," cetusnya.
Saingi Vietnam
DiakuiSupriyadi, untuk kualitas warna daging memang masih dibawah Vietnam yang warna daging patinnya sangat putih dan kepadatan tebarnyadi 40-50 ekor per meter2, sedangkan di BLUPPB masih di 30 – 35 ekor per meter2 dengan ukuran benih 5 inci. "Sebetulnya tidak jauh perbedaannya," cetusnya.
Arie menyebutkan warna daging saat ini hasil metode budidaya kolam dalam sebetulnya bisa diekspor, hanya permasalahannya teknologi industri pengolahan di Indonesia belum bisa menyamai teknologi pengolahan fillet Vietnam. "Di Vietnam lebih banyak tenaga mesin dibandingkan manusia, mulai dari pengolahan sampai akhir dan kita juga sedang mempelajari bagaimana warna fillet patinnya putih sekali," ungkapnya.
Sementara untuk pasarnya diutarakan Wisnu, sementara ini BLUPPB Karawang telah menyuplai ikan patin hasil budidaya kolam dalam kepada 3 unit pengolahan ikan yaitu, PT Adib Global Food and Supplies diJakarta, PT Kencana Mitra Mandiri di Karawang, dan PT Inti Mas di Muara Baru Jakarta. "Rincian pengolahan ikan patin yaitu 60% untuk produksi fillet, 30% untuk produksi utuh beku,dan 10% untuk kebutuhan pasar tradisional," terangnya.
(sumber: trobos)
BUDIDAYA PATIN DI KOLAM TERPAL
BUDIDAYA PATIN DI KOLAM TERPAL
BAB I PENDAHULUAN
Dahulu pembudidaya ikan hanya mengenal kolam tanah , kolam tembok, dankeramba sebagai wadah budidaya ikan. Seiring dengan perkembangan teknologipertanian dan ketersediaan bahan material, banyak peternak yang berimprovisasimenerapkan ujicoba pemeliharaan ikan di kolam alternatif.Salah satunya yang lagingetren adalah kolam terpal.Ikan yang termasuk Pangasidae ini tidak memerlukan airmengalir untuk membesarkan diri.Bahkan ikan patin ini mampu tumbuh normal diperairan yang minim oksigen.
Namun perlu diketahui terutama pada stadia benih ( larva ) sangat sensitifterhadap perubahan cuaca.Banyak dilaporkan terjadinya kematian masal akibatperubahan suhu air dan udara secara mendadak.Kondisi ini terjadi ketika anomali cuacaberlangsung, seperti kemarau panjang atau musim hujan yang berbeda dari biasanya.
Namun dibalik itu ada satu hal yang menguntungkan dari ikan patin ini. Ikan inisangat toleran terhadap pH air.
BAB II PERALATAN PENDUKUNG BUDIDAYA
a. Pompa
Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan air dari sumur, atau sungai menuju kolam terpal.Umumnya pompa banyak dijual di pasaran dengan kapasitas 42 liter per menit.
b. Slang atau paralon
c. Aerator atau blower
Alat ini dipakai jika tingkat penebaran tinggi, terutama pada stadia benih.
d. Ember atau baskom
e. Krakat atau waring yang sudah dimodifikasi dengan ditambahkan pemberat /timah
Fungsinya untuk panen benih.
BAB III KARAKTERISTIK IKAN PATIN
a. Sistematika
Didaerah , ikan patin lebih dikenal dengan sebutan ikan jambal atau pangasius,sedangkan nama asingnya adalah catfish. adapun sususnan lengakap sistematika ikanpatin sbb :
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Family : Pangasidae
Genus : Pangasius
Species : Pangasius pangasius
Nama inggris : Catfish
Nama lokal : Patin
b. Syarat hidup
Toleran terhadap pH dengan kisaran 5 - 9, dengan kandungan oksigen terlarut 3 - 6 ppm, CO2 9 - 20 ppm, dan alkalinitas 80 - 250 ppm. Suhu air pada kisaran 28 - 30derajat celcius.
c. Kebiasaan hidup
Di alam bebas ikan patin biasanya bersembunyi di dalam lubang. ikan ini keluar daritempat persembunyiannya setelah hari mulai gelap atau dikenal dengan istilah nokturnal. Di habitat aslinya ikan ini lebih menetap di dasar perairan ketimbang di permukaan ataudikenal dengan ikan dasar ( demersal ). Hal ini dibuktikan dengan bentuk mulutnya yanglebar. Secara alami , makanan ikan patin di alam adalah ikan-ikan kecil, cacing,serangga, udang-udangan, molusca, dan biji-bijian, sehingga digolongkan kedalam ikanomnivora.
d. Karakteristik daging
Ikan patin mempunyai rasa yang khas dibanding ikan dari keluarga lele-lelean yang laindengan kandungan gizi sbb:
Prot : 68,6%
Lemak : 5,8%
Abu : 3,5%
Air :59,3%
Selain itu bobot ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari bobot awal
BAB IV TEKNIK PENDEDERAN IKAN PATIN
a. Pendederan 1 di bak terpal
Pendederan 1 adalah kegiatan pemeliharaan patin pada stadia larva sampaiukuran 1-2 inchi (2,5-5cm). Berikut tahapan kegiatan pendederan 1:
1. Menyiapkan kolam dan perlengkapannya
Disarankan kegiatan pendederan 1 dilakukan di dalam ruangan tertutup, pasalnyaikan patin pada stadia benih ini sangat rentan terhadap perubahan suhu, oksigen terlarut,dan parameter kimia lainnya. Biasanya 1 unit pendederan patin menggunakan ruanganberukuran 75m2 . Ruangan tersebut dapat menampung sekitar 15 bak terpal denganukuran 2x1x0,5.Peralatan pendukung kegiatan ini sebagai berikut :
-blower
-air bersih
-peralatan perikanan seperti alat tangkap dan alat sortir
-listrik
-genset
-unit penetasan artemia berupa galon bekas air atau ember
2. Penebaran benih
Meliputi :
a. Pengisian air kolam
Dilakukan pada 1-2 hari sebelum penebaran benih.Untuk tahap awal, ketinggianair sekitar 15-20 cm saja.Selanjutnya pada hari ke-5 air ditambah sedikit demi sedikit.
b. Penebaran benih
Untuk kolam ukuran 2x1x0,5 m dapat dipelihara sebanyak 15000-20000 ekor.
c. Pemeliharaan hari 1-7
Benih patin pada tahap pendederan 1 ini dipelihara selama 3-4 minggu. hari ke2atau hari ke3 setelah netas diberi pakan artemia sampai hari ketujuh setiap 1-2 jamsekali.
d. Pemeliharaan setelah hari ketujuh
Diberi pakan kutu air (dapnia) atau cacing sutra. yang dicacah terlebih dahulu dandidesinfektan dengan direndam di larutan kunyit dan temulawak.
e. Pemeliharaan setelah hari ke-14
Sudah bisa dikasih pelet dalam bentuk tepung. Pemberian pelet setiap 3-4 jamsekali.Usahakan pakan yang diberikan sesuai kebutuhan benih. Pakan yang tersisaharus disifon.
f. Pemanenan
Dilakukan dengan cara di krakat.Selanjutnya di packing menggunakan kantongplastik berukuran 40x60 cmdan diberi oksigen.Perbandingan oksigen dan air 50 : 50.Kantong ukuran ini bisa menampung 500 ekor benih ukuran 2 inchi dengan lamaperjalanan 5-6 jam.
Selama pemeliharaan pada hari k-4 sampai hari k-14 dilakukan sirkulasi.
b. Pendederan 2 di bak terpal
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pendederan 1. Kegiatan pendederan 2sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terkena cahaya langsung. Apabila dilakukandiluar ruangan, hendaknya kolam diberi naungan terpal. Berikut urutan kegiatanpendederan 2 di bak terpal :
1. Keringkan kolam beberapa hari untuk membunuh bibit penyakit.
2. Isi bak dengan air bersih setinggi 20-25 cm, lalu biarkan selama sehari.
3. Pada hari kedua masukan benih ukuran 1 inchi sebanyak 5000-7000 ekor.
4. Berikan pakan 3-4 jam sekali, berupa pelet dalam bentuk crumble.
5. Penggantian air sebaiknya dilakukan setiap hari ,yakni pagi dan sore hari.Penggantianair dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit.
6. Panen dilakukan setelah berukuran 2 inchi dengan lama pemeliharaan sekitar 3minggu.
BAB V PEMBESARAN PATIN DI KOLAM TERPAL
Sebelum mulai , pastikan terpal tidak bocor. Selain itu sebaiknya di sekitar kolamtidak ada pohon besar yang dapat menghambat sinar matahari masuk. Jika benih yangditebar berasal dari tempat lain, sebaiknya pengangkutan benih dilakukan pada saat pagiatau sore hari dengan menggunakan plastik yang diberi oksigen. Sebelum benih ditebar,lakukan aklimatisasi terlebih dahulu dengan cara membiarkan kantong plastik berisi benihterapung apung di atas permukaan air selama 10-15 menit. Setelah itu buka plastik danbiarkan benih keluar dengan sendirinya. Padat tebar patin untuk pembesaran ukuran 2,5inchi umumnya 5-10 ekor per m2 Benih yang baik adalah benih yang kondisinya sehat,tidak cacat dan ukuran seragam. Berikut ini ciri-ciri benih patin yang baik berdasarkanStandar Nasional Indonesia (SNI) :
1. Benih hasil pemijahan induk kelas pokok antara induk jantan dan betina sebaiknyabukan berasal dari satu keturunan.
2. Bagian kepala dan punggungnya berwarna hitam keabu-abuan, sedangkan perutnyaputih keperakan.
3. Bentuk mata bulat menonjol.
4. Bentuk tubuh seperti ikan dewasa.
5. Gerakan aktif dan berenang horizontal.
Untuk mempercepat pertumbuhan patin, selama dipelihara di kolam terpal.berikan pakan buatan seperti pelet komersil, maupun pakan alternatif. Untuk menyiasatiharga pelet yang semakin mahal, umumnya pembudidaya menggunakan pelet komersiluntuk tahap awal pemeliharaan yakni kurang lebih selama satu bulan. Selanjutnyamereka mengganti dengan pakan racikan sendiri. Selain itu ikan patin juga bisa diberipakan alternatif berupa roti atau mie bekas,sosis atau nugget kadaluarsa dan makanansisa lainnya.
Penggantian air dilakukan jikan kondisi air sudah jelek , yakni kotor, keruh , bau danberlumut.
BAB VI PEMENENAN
Panen pada akhir pembesaran setelah 6-8 bulan pemeliharaan, sejak pendederan 1sampai pembesaran. Umumnya berat patin yang diinginkan pasar sekitar 250 gram perekornya.
Management Pakan, Aturan pemberian Pakan dan Jenis-jenisnya
Dipostingkan Oleh RDOne Barakah pada Kamis, 11 April 2013 - Diupdate Pada: Kamis, April 11, 2013
Pemberian pakan pada Lele Sangkuriang sangat penting untuk di atur. lele adalah jenis ikan yang rakus, mereka tidak akan berhenti makan walaupun akan menyebabkan perut mereka pecah/radang. lele sangkuriang yang mengalami peradangan akan mati atau kalaupun tidak mati maka lele sangkuriang akan sulit besar atau istilahnya kontet.
Nah berikut management pakan yang bisa di share.
Jenis Pakan lele Sangkuriang
Pakan lele memiliki beberapa jenis. Pemberiannya disusikan dengan kebutuhan lele sangkuriang.
Pakan Apung, Digunakan selama masa Pertumbuhan. Misal: L1 atau LL1K, PL2, dll
Pakan Tenggelam, Digunakan untuk menurunkan kadar lemak lemak, menambah bobot berat tubuh. Baik digunakan menjelang panen. Misal SNL
Pakan Alternatif, Pakan alternatif untuk mensiasati mahalnya pakan pabrikan. Misalnya: Keong Mas, Ikan Rucah, Sosis, Ayam Tiren. Namun Perlu di yang perhatikan adalah pengolahan pakan alternatif uga harus higienis supaya tidak berakibat buruk pada Lele sangkuriang.
Komposisi Pakan pada lele Sangkuriang
Berikut adalah komposisi pakan yang bisa diimplementasikan (untuk 1000 ekor benih)
Pakan Apung (L1 atau LL1K): 3 kg
Pakan Apung (PL2 atau 781-2): 5 kg
Pakan Apung (PL3 atau 781): 22 kg
Pakan Tenggelam (SNL): 70 kg
Total Pakan 100 Kg.
Pakan alternatif digunakan untuk menggantikan Pakan Tenggelam, untuk jumlahnya, silahkan di sesuaikan dengan kebutuhan.
Aturan Pemberian Pakan pada lele Sangkuriang
Pemberian Pakan Apung
Pakan terlebih dahulu "dibibis" caranya:
- Semprotkan sedikit demi sedikit air ke dalam pakan, tetapi jangan sampai becek.
- Aduk sampai merata
- Biarkan 15 s.d. 30 menit sampai pakan terasa kenyal / empuk baru pakan siap ditebar
Tebar pakan secara merata
Tebar pakan sedikit demi sedikit
Berikan sampai kenyang , akan tetapi jangan ada pakan tersisa (tidak termakan)
Hentikan pemberian pakan jika gerakan ikan sudah melambat
Pakan Tenggelam
Pakan tak perlu dibibis
Tebar di satu titik
Berikan sedikit demi sedikit sampai kenyang,ditandai dengan Gumpalan yang semakin kecil dan gerkan ikan melambat
Waktu Pemberian Pakan
Berikan pakan 4-6 kali sehari
Versi 4 kali: 09.00, 13.00, 17.00, 21.00
Versi 6 kali: 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
Silahkan dipilih mau yang 4 atau yang 6 kali, namun harus konsisten, maksudnya kalau memilih yang 4 kali terus gunakan empat, begitupun kalau memilih yang 6 kali
CATATAN PENTING PEMBERIAN PAKAN!
Memberikan PAKAN JANGAN SAMPAI TERSISA, dapat menimbulkan RACUN
Jangan "GANGGU" lele sesaat setelah makan. Bisa menimbulkan stres, dan pakan bisa dimuntahkan kembali
JANGAN BERIKAN PAKAN JIKA MAU TURUN HUJAN
JANGAN BERIKAN PAKAN TERLALU PAGI, menimbulkan penyakit RADANG INSANG
Cek juga videonya disini: Video Simulasi Pemberian Pakan
Oke, kalau ada yang kurang jelas silahkan diskusikan di Facebook Group, atau bisa komentar disini.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini
Salam Patilers
Related articles
Video - Tips memberikan pakan pada Lele Sangkuriang dengan Teknik Feling (Kira-kira)
Mengatasi Masalah Jamur pada Lele
Langkah-langkah/Tata cara Pemijahan lele ala DELCATFISH
Cara Menambal Kebocoran Terpal dengan Lem Aibon
Cara Membuat Probio Fish Versi Solusi Petani Organik (SPO)
Tips - Cara mudah membibis pakan Lele Sangkuriang
113 comments:
Cakra AgungSenin, 20 Mei, 2013
Bagaimana dengan pemberian pakan tambahan sosis. berapa banyak sosis untuk 1000 ekor dan mulai umur berapa sampai berapa kali.
sebelumnya terimakasih utk jawabannya
Balas
Balasan
Opik SajaKamis, 06 Juni, 2013
Untuk jumlah disesuaikan saja, jumlah berbeda untuk setiap kasus. Diperlukan beberapa percobaan untuk mendapatkan jumlah yang tepat. Namun saran saya sesuaikan saja jumlahnya dengan pelet. maksudnya jika sisa pelet yang seharusnya diberikan untuk lele tinggal 60 kg lagi, berikan sosis kurang lebih sebanyak 60kg.
Pemberian dilakukan setelah lele memasuki masa penggemukan yaitu setelah melewati tahapan ke tiga (setelah pemberian pakan tenggelam)
Jadi pakan alternatif ini biasanya adalah untuk menggantikan pelet tenggelam.
Mudah-mudahan membantu
budi satrioSabtu, 31 Mei, 2014
Saya dari pare,saya agen bibit ikan lele segala jenis ukuran dan melayani lele konsumsi yg mampu memasok 15ton/bulan.
untuk info soal lele hubungi saya budi 082155022949
Balas
Gags GunsSelasa, 09 Juli, 2013
Selamat malam.
Saya berencana untuk merintis usaha pembesaran lele sangkuriang. --Boleh minta info mengenai supplier kolam terpal press yang terpercaya?
-Untuk pemberian pakan, bisa tolong dijelaskan periode2 pemberian jenis pakan? Misal saya akan membesarkan lele 7-10cm, berapa lama saya harus pakai pelet PL1, lalu berapa lama pakai PL2, PL3, dan seterusnya hingga panen.
Terima kasih atas jawabannya.
Balas
Balasan
Opik SajaRabu, 10 Juli, 2013
Untuk pertanyaan pertama,
Silahkan kunjungi facebok group kami, disana terdapat member yang menyediakan terpal bagus (Silahkan join dan kontak member Vino Khedira)
Untuk pakan, menurut pelatihan yang pernah saya ikuti, patokan pemberian bukan lamanya waktu pemberian pakan, disebutkan bahwa pemberian pakan sebagai berikut:
Pakan Apung (L1 atau LL1K): 3 kg
Pakan Apung (PL2 atau 781-2): 5 kg
Pakan Apung (PL3 atau 781): 22 kg
Pakan Tenggelam (SNL): 70 kg
Nah maksudnya silahkan diberikan pakan sesuai urutannya, nah nanti ketika habis (musal L1 3kg), setelah habis 3 kg, walaupun baru 1 minggu, langsung lanjut pakan PL2, dan seterusnya
Opik SajaRabu, 10 Juli, 2013
o iya silahkan hubungi no ini CP 085607916919 atas nama Vino Khedira
Contoh terpalnya :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=499026986843372&set=p.499026986843372
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=499026483510089&set=p.499026483510089
learryRabu, 15 Oktober, 2014
link buat terpal nya udh gabisa dibuka om ?
RDOne BarakahRabu, 15 Oktober, 2014
Bisa, coba add dulu yang punya sebagai frend
Balas
dwi santosaSenin, 22 Juli, 2013
kalau habis dikasih pakan tiba-tiba hujan, apa efeknya terhadap lele min?dan gimana solusinya kalau itu terjadi?
Balas
Balasan
Opik SajaSelasa, 23 Juli, 2013
Kalau pas sudah dikasih makan trus turun hujan, biasanya lele akan memuntahkan makanannya kembali.
Solusinya, jaring/ambil kembali pakan yang dimuntahkan itu (pakan yang dimuntahkan biasanya terapung selama beberapa menit sebelum nantinya tenggelam dan jadi racun)
Balas
fikaSelasa, 23 Juli, 2013
untuk ikan rucah bagaimana pengolahannya?dikasih mentah ato direbus?
Balas
Balasan
Opik SajaSelasa, 23 Juli, 2013
Sebaiknya direbus dulu supaya jika ada bakteri yang tidak diharapkan bisa mati. pemberiannya jangan terlalu berlebihan supaya tidak menjadikan air keruh dan bau.
Balas
deCaezartJumat, 23 Agustus, 2013
Mas opik, mau nanya
- Untuk /m3 idealnya padat tebar bibit berapa ekor
- Berapa idealnya ketinggian air dalam kolam dari tebar bibit sampai panen
- Manageman pakan yang diatas kan untuk 1000 bibit, kalau untuk 1500 atau 2000 bibit gimana aturannya mas, ada rumusnya ngga?
- untuk pemula bagusnya berapa ukuran kolam dan jumlah bibitnya
Terimakasih
Balas
Balasan
Opik SajaSabtu, 24 Agustus, 2013
1. Padat tebar ideal adalah 100-120 / meter3 (Sumber terpercaya hehe)
2. tinggi air bertahap, dari mulai tebar 50cm -> 70cm -> 90cm - 120cm (Panen)
3. di kalikan aja (misal pl 1 untuk 1000 ekor kan 3kg, berarti untuk 1500 ekor 4,5 kg, untuk 2000 ekor 6kg) begitu juga untuk pakan PL2 dst
Semoga Membantu
deCaezartMinggu, 25 Agustus, 2013
Terimakasih mas opik atas responnya.
Mau nanya lagi (hehe)
- tinggi air 50 cm dari mulai tebar itu sampai berapa hari mas baru dinaikkan 70cm, dari 70cm ke 90cm berapa hari, dan dari 90cm ke 120 berapa hari.
Opik SajaSenin, 26 Agustus, 2013
Sesuai habisnya pakan:
Pertama tinggi air 50cm.
- Jenis pakan: Pakan Apung (L1 atau LL1K): 3 kg, sesudah habis naikan/tambah air jadi 70cm
- Lanjut Pakan Apung (PL2 atau 781-2): 5 kg, sesudah habis naikan/tambah air jadi 90cm
- Lanjut Pakan Apung (PL3 atau 781): 22 kg, sesudah habis naikan/tambah air jadi 120cm, dari sini air tidak perlu dinaikan lagi sampe panen.
ginanjar winataSabtu, 04 Oktober, 2014
saya pernah baca nih mas opik.. sebelum ikan di tebar kita harus siapkan air di kolam bbrapa minggu sbelumnya. dengan ada bbrapa obat yg di masukan. supaya air kolam tidak ada sumber pnyakit buat lele. nah untuk pnambahan air setiap pemberian pakan di atas. apakh air nya harus yg di diamkan terlebih dahulu. atw air langsung dri sungai.?
RDOne BarakahMinggu, 05 Oktober, 2014
Air sungai harus di diamkan dulu seblum digunakan supaya kotorannya mengendap. untuk mengsterilkan air, bisa menggunakan garam gosok
Balas
indha fajria rustianiKamis, 12 September, 2013
kl misalnya seharian hujan bgmn cara memberi makan lele?
Balas
Balasan
Opik SajaKamis, 12 September, 2013
Aturan terpenting dalam pemberian pakan lele adalah jangan ganggu lele setelah diberi pakan karena akan membuat lele memuntahkan kembali makannya dan kemudian pakan yang dimuntahkan akan mengendap di bawah kolam kemudian membusuk dan menjadi racun.
Nah ketika hujan, lele akan menganggap hujan sebagai gangguan sehingga akan memuntahkan kembali makanannya, namun jika hujannya terus menerus seharian, kita bisa memberikan pakan kepada lele pada saat hujannya tidak terlalu deras (kan gak mungkin seharian hujannya deras terus hehe). hal ini ditandai riak air pada permukaan kolam tidak terlalu besar. Namun harus diingat pemberiannya jangan terlalu banyak supaya tidak tersisa. dan prekwensi pemberian pakannya di kurangi misalnya 1-2 kali, tergantung kondisi hujannya.
Semoga bermanfaat infonya...
Balas
MusantoSelasa, 24 September, 2013
Pakan untuk lele yang memungkinkan adalah pakan alternatif, pakan pabrikan, sptnya terlalu mahal untuk digunakan
Balas
Balasan
Opik SajaSelasa, 24 September, 2013
100% Setuju pa, cuma harus yang organik dan higienis, jangan pake kohe walaupun dimakan namun bisa menurunkan kualitas lele itu sendiri
saffana yaneSenin, 12 Mei, 2014
jadi gan yang organik tu pake apa? napa gak boleh pake kohe? sementara kohe tsb mjd pemicu tumbuhnya pakan alami gan
RDOne BarakahSenin, 12 Mei, 2014
Kohe itu dipakai untuk mengompos air dan memicu tumbuhnya pakan alami lele dan memicu tumbuhnya alga baik yang dibutuhkan lele.
Yang dimaksud tidak boleh pake kohe adalah tidak boleh pake kohe untuk pakan lele (di beberapa tempat ada yang memberikan pakan lele dengan kohe ayam atau kohe puyuh). kohe cukup untuk kompos air saja.
Balas
Rahmalia UsySabtu, 19 Oktober, 2013
Om ini saya baru tebar benih 2000 ekor untuk kolam 5x5 ktinggian airnya 120cm. Trlalu padat ggak sgitu itu?uiyaa...untuk pakn sehari 4x itu sekali makannya takaranya seberapa? ini untuk bibit 10-12cm an. Trus ngasih mkan yg thapp I itu jngka waktu berapa lama?
Balas
Balasan
Opik SajaSabtu, 19 Oktober, 2013
Untuk ukuran tebar itu cukup, mungkin bisa ditambah jadi 2500 ekor karena idealnya 100 ekor/m3 untuk ukuran benih ini bisa langsung dari pemberian pakan ke 2
- Pakan Apung (PL2 atau 781-2): 10 kg, sesudah habis naikan/tambah air jadi 90cm
- Lanjut Pakan Apung (PL3 atau 781): 44 kg, sesudah habis naikan/tambah air jadi 120cm, dari sini air tidak perlu dinaikan lagi sampe panen.
dari sini bisa pakai pakan tenggelam untuk menghemat biaya produksi atau bisa menggunakan pakan alternatif
untuk pemberian pakan, diberikan sampai kenyang. caranya berikan pakan sedikit demi sedikit, pada pertama kali ngasih pakan lele akan terlihat sangat semangat, berikan terus sampai ikan kelihatan tidak semangat untuk memakan pelet. setelah itu hentikan
Opik SajaSabtu, 19 Oktober, 2013
Jumlah pakan yang diberikan total kurang lebih 200kg
Rahmalia UsySabtu, 19 Oktober, 2013
Untuk pakan tahap 2 kan 10kg. La biasanya 10kilo itu untuk berapa hari? Dan tahap 3 44kg jg untuk berapa hari? Trimaksih infonya
Opik SajaSabtu, 19 Oktober, 2013
Tergantung kondisi ikannya dan air, jadi tidak pasti antara satu kolam dengan kolam yang lain, biasanya pakan habis antara 7-14 hari
Balas
widiKamis, 07 November, 2013
apakah pertumbuhan lele bisa normal jika pemberian pakan menggunakan pakan alternatif dari ukuran 7cm sampai panen?
Balas
Balasan
Opik SajaKamis, 07 November, 2013
untuk pemberian pakan alternatif/tambahan usahakan berikan setelah diberikan minimal 30% pelet, supaya perkembangan organ dalammnya sudah baik agar tidak mempengaruhi pertumbuhan lelenya
Balas
Nanda FitriMinggu, 01 Desember, 2013
Mas bagaimana pengaruh dengan air utk kolam terpal yg menggunakan air sumur bor?trus ciri air kolam terpal yg baik itu spt apa ya?saya mengganti air kolam kurang lebih tiap 5 harian...
Balas
Balasan
RDOne BarakahMinggu, 01 Desember, 2013
Hmm, setau saya air dari sumur bor bagus untuk mengisi kolam terpal. Ciri air yang baik itu biasanya PH nya berada pada kisaran 6,5; 7; 7,5. Sebaiknya kalau menggunakan teknik organik, tidak perlu sering2 sering ganti air, karena malah akan membuat sikumis menjadi stress
Balas
puji permonoSenin, 16 Desember, 2013
Nama Grup di facebook apa ya?
Balas
Balasan
RDOne BarakahSenin, 16 Desember, 2013
Namanya Komunitas Lele Sangkuriang pak
Balas
Mas JowoSenin, 30 Desember, 2013
Mas opik / admin web, saya tanya lg ya, spy jelas jd saya siap mulai usaha. soal pakan ini jujur saya bingung, jd saya tetapkan saya dlm pertanyaan ini, ukuran benih pembesaran lele sangkuriang saya adalah 5-7 (sptnya mentok 5-6cm aja, jarang ada yg 7). Saya sptnya berencana menggunakan 100% pelet pabrikan, tdk ada pakan tambahan spt keong mas dsb.
Pertanyaan saya:
1. Ukuran kolam 4 x 6m, kedalaman 1.2m. Brp sebaiknya tebar awal lele ukuran 5-6 tsb? jika saya isi per m2 120, jd total 2880 benih lele, apakah ni masih masuk kategori tebar normal? apa gpp utk ukuran kolam segitu mas?
2. Dari sejak benih masuk kolam, kata pemain lele lain sebaiknya dtunda pemberian makan 1x24jam sejak lele dtebar dkolam. Benar gk ya? hehe..
3. Urutan pemberian pakan pembesaran lele 5-6 dng pelet yg benar spt ini mas??
Pakan Apung (L1 atau LL1K) lalu Pakan Apung (PL2 atau 781-2) lalu Pakan Apung (PL3 atau 781) dan terakhir Pakan Tenggelam (SNL).
BENER GK YA?
4. Sejak hari pertama benih lele 5-6cm sdh waktunya makan, dng benih lele 2880 itu brp itungan pemberian makan jika sehari saya kasih makan 3x saja (waktu mepet utk aktivitas lain saya jg).
Pakan Apung (L1 atau LL1K): BUTUH BRP KG?
Pakan Apung (PL2 atau 781-2): BUTUH BRP KG?
Pakan Apung (PL3 atau 781): BUTUH BRP KG?
Pakan Tenggelam (SNL): BUTUH BRP KG?
Kalau semua pakan sdh habis berarti sudah musim panen lele gtu mas?
ini jelas tinggal langsung ke toko pakan ikan :)
HATURNUHUN.
Balas
Balasan
RDOne BarakahSelasa, 31 Desember, 2013
Wah panjang juga pertanyaannnya, hehe Bismillah,
1. Itu ukuran Ideal, bapak bisa menggenapkan tebar menjadi 3000 ekor pak, saya rasa tidak masalah.
2. iya pak benar, setelah tebar, jangan langsung diberi pakan, karena lele yang baru ditebar masih harus menyesuaikan diri, kalaupun di beri pakan, maka pakan tidak akan di makan malah akan jadi sampah/kotoran di dasar kolam
3. Untuk sini silahkan di baca pada postingan management pakan pak.
4. waktu pakan, silahkan disesuaikan pak, yang jelas hal ini akan bapak temukan sendiri ritmenya pak.
Mengenai takaran di kalikan saja pak, jika 1000 ekor memerlukan 3 kg L1, maka untuk 3000 ekor membutuhkan 9kg L1, begitupun seterusnya
semoga jawabannya dapat sedikit menjawab pertanyaan bapak.
Balas
aditya sasongkoKamis, 16 Januari, 2014
bermanfaat banget gan infonya
Balas
Echo Rendy SimamoraSenin, 20 Januari, 2014
permisi saya mau tanya - tanya sedikit
saya rencananya mau buat kolam terpal untuk ikan lele,trus yang mau saya tanyakan adalah.
1.dalam 1 meter kolam berapa max bibit ikan didalamnya.
2.untuk pakan benih lele apa saja yang boleh diberikan.
3.untuk membuat kolam terpal dibutuhkan dana berapa ya mas.
sekian hanya itu yang saya tanyakan trima kasih sebelumnya.
Balas
Balasan
RDOne BarakahSenin, 20 Januari, 2014
1. Untuk teknik coba isi dengan 100-120/m
2. Silahkan dibaca disini: http://komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com/2013/04/management-pakan-aturan-pemberian-pakan.html
3. Pengalaman saya membuat kolam 2x5m, menghabiskan dana sekuta 700rb (belum termasuk benih dan pakan)
Terima kasih
RDOne BarakahSenin, 20 Januari, 2014
Maaf untuk benih, bisa di kasih cacing sutra atau artemia, (namun saya rekomendasi casut), lalu bisa di lanjut dengan fengli
Balas
muhammad khoirMinggu, 09 Februari, 2014
maaf gan saya mau tanya...saya punya kolam ukuran 2x4..idealnya saya tebar brapa bibit ea gan???
Balas
Balasan
RDOne BarakahSenin, 10 Februari, 2014
Jika Mau menggunakan sistem ini, idealnya adalah 100-120 ekor/meter, untuk kolam 2x4 idealnya 800-1000 ekor dengan catatan tinggi air 1,2. dengan demikian tinggi kolam minimal 1,4-1,5m aar lele tidak lompat keluar kolam
Balas
muhammad khoirMinggu, 09 Februari, 2014
saya petani lele pemula gan...tolong bantu saya...
Balas
Balasan
RDOne BarakahSenin, 10 Februari, 2014
Mari kita belajar bersama mas
Balas
delli bangedSenin, 10 Februari, 2014
gan saya mau tanya,jika tebar 30.000 bibit lele ukuran 7-8 cm ,luas kolam 100m2 :
1. membutuhkan waktu berapa lama sampe panen ukuran konsumsi sekilo 6-8
2. menghabiskan pelet berapa kilo sampe panen,pakan alternatif berapa kilo (telor,pala teri,usus ayam)
3. kira2 menghasilkan berapa ton sampe lele konsumsi
trima kasih atas jawabannya..
Balas
Balasan
RDOne BarakahSelasa, 11 Februari, 2014
Tinggi kolam berapa meter? kalau tinggi kolam -+1meteran, kayaknya kepadatan, tingkat kepadatan sangat mempengaruthi pertumbuhan
lama panen jika menggunakan pelet full sekitar 75-90 hari, namun jika menggunakan pakan tambahan, perlu di buktikan dengan pengaaman, hal ini karena pakan tambahan tidak semuanya bagus untuk pertumbuhan terutama jika pengolahannya kurang baik
jika lancar serta tngkat kematian minim, Insya Allah bisa menghasilkan 3-3,5ton ya tetapi tetap tergantung dari pakan dan perawatan
Balas
Fendy WijayaSelasa, 18 Februari, 2014
mas opik, perkenalkan nama saya Fendy hahaha, baru mau buka usaha lele nih mas, tapi saya bingung dimana bisa dapet pelet L1 LL2 dsb, karena di wilayah saya (Jakarta Barat) ga da yang jual, bahkan kebanyakan ga tau soal pelet itu. Kira" dimana ya mas yang jual, atau ada link langsung ke penjualnya ga mas? makasih sebelumnya mas opik, artikel menarik banget, hehehe, jadi semangat buat buka usahanya :)
Balas
Balasan
RDOne BarakahRabu, 19 Februari, 2014
L1, LL2, bisa diganti dengan 781,782, disesuaikan saja bang, gak usah dibuat sulit, yang penting kandungan nutrisi dan besaran peletnya sesuai dengan kebutuhan lele
Balas
khairul umriKamis, 27 Februari, 2014
ikan rucah terdiri dari ikan apa saja min?
Balas
Balasan
RDOne BarakahKamis, 27 Februari, 2014
macem-macem gan biasanya sisa/ikan dari nelayan yang rusak atau tidak layak jual karena rusak secara fisik
Balas
Hasyim As'ariSenin, 31 Maret, 2014
Permisi mo tanya mas, utk aturan pmberian pakan lele tu 4x sehari ya, pa tu utk ukuran pmbenihan saja?
Sedangkan utk yg lele sdh besar apa jg gtu 4x smpek panen?
Q prnh liat di petani lele lainx yg biasax utk Umur 1,5 bln d Kasih pakan 1x sehari dengan ikan Lemuru.
Mohon pnjelasanx. Hehe
Balas
Balasan
RDOne BarakahRabu, 02 April, 2014
Untuk pembesaran, supaya cepat panen pemberian pakan tetap 4 kali, kalau mau dikurang bisa 2 kali sekari pagi dan sore, tetapi tetap waktunya harus lebih dari jam 9 pagi
Balas
afifudin aripijayMinggu, 06 April, 2014
Terimakasih sangat bermanfaat
semoga mendapatkan pahala
aamiin
Balas
Balasan
RDOne BarakahMinggu, 06 April, 2014
Amin
Balas
bela ajaJumat, 16 Mei, 2014
Mas jika jam 5 sore tebar lele apa paginya udah bisa di beri pakan?
Balas
Balasan
RDOne BarakahJumat, 16 Mei, 2014
Usahakan puasa 24 jam, jadi kalo tebar pukul 5 sore pakan pukul 5 sore juga
Balas
budi satrioSabtu, 31 Mei, 2014
Saya dari pare,saya agen bibit ikan lele segala jenis ukuran dan melayani lele konsumsi yg mampu memasok 15ton/bulan.
untuk info soal lele hubungi saya budi 082155022949
Balas
teguh suprionoSelasa, 03 Juni, 2014
min saya teguh, saya masih pemula. saya mau tanya kalau airnya berwarna hitam kekuning-kuningan karena efek dari kotoran ayam baik tidak untuk ditebar bibt lele. mohon jawabanya terimakasih
Balas
Balasan
RDOne BarakahSelasa, 03 Juni, 2014
secara pribadi ane belom pernah mengalami kondisi seperti itu. Usahakan warna air hijau terang atau hijau tua,
learryRabu, 15 Oktober, 2014
mnurut buku yang saya baca katanya kotoran aya tidak disarankan untuk pengomposan.. karena akan mnimbulkan kandungan gas yg tidak baik utk lele
Balas
YoseMinggu, 06 Juli, 2014
Pak, saya ada beberapa pertanyaan nih, soalnya masih nubie.
Saya punya 1000 bibit dengan ukuran kolam 2x4
pakan masih pabrik+azolla kadang-kadang.
pertanyaan 1. Apakah bapak sudah pernah coba azolla sebagai pakan tambahan?
pertanyaan 2. Lele saya kalo habis di kasi makan suka timbul ngambil oksigen, trus ada beberapa yg suka ngambang dlm keadaan tegak gitu pak. Itu kenapa ya pak? apakah karena kadar oksigen air sudah kurang? kebetulan saya ga pake water treatment karena untuk hemat ongkos :-)
pertanyaan ke 3. saya berencana untuk ikut menggunakan red water treatment dengan lactobacillus sp karena susah nyari Nitrobacter sp di Pontianak agar amonia bisa dikurangi kadarnya di dalam air. Apakah red water system ini bisa dikombinasi dengan tanaman seperti enceng gondok pak?
Mohon jawabannya.
Terima kash.
Balas
Balasan
RDOne BarakahSenin, 07 Juli, 2014
1. Saya pribadi belum karena keberadaan azola yang terbatas, namun beberapa teman sudah banyak yang menggunakan
2. Apakah pakan dibibis? prilaku seperi ini adalah gejala lele kekenyangan.
3. bisa, rws bisa dikombinasikan dengan Tanaman Air
YoseSenin, 07 Juli, 2014
1. Menurut teman bapak, apakah azolla bisa digunakan untuk substitusi pelet? misalkan 1x azolla 3x pelet per hari? atau formasi 2:2 gitu Pak?
2. Sudah pak, tapi hanya saya seduh dengan air. tidak seperti pembibisan yang bapak contohkan.
3. Siip kalo begitu.
Mohon jawabannya lagi pak.
Terima kasih.
RDOne BarakahJumat, 11 Juli, 2014
1. Azola memiliki kadar serat tinggi jika masih basah, untuk itu jika ingin menggunakannya jangan terlalu banyak terutama lele yang belum mencapai ukuran besar karena akan memperlambat pertumbuhan, terkecuali di gunakan sebagai bahan baku pembuatan pelet
2. pembibisan diusahakan sampai pakan mengembang supaya ketika di makan lele pelet tidak mengembang didalam perut.
Balas
Ridho PrasetyoRabu, 13 Agustus, 2014
Misi mas mau nanya,kalau utk lele ukuran 5-7cm jumlah 1000 ekor, untuk takaran sekali makan tu berapa.
Thx untuk jawabannya
Balas
Balasan
RDOne BarakahRabu, 13 Agustus, 2014
untuk padat tebar rendah bisa pakai cara ini:
http://komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com/2014/03/video-tips-memberikan-pakan-pada-lele-sangkuriang-dengan-teknik-feeling-kira-kira.html
Balas
khawra fxKamis, 21 Agustus, 2014
mau tanya gan,
kan larva yang berumur sekitar satu minggu dikasih makan Casut, itu porsinya berapa ya gan, satu gelas casut kira2 untuk berapa ribu larva Min ?
terimakasih,,
Balas
Balasan
RDOne BarakahJumat, 22 Agustus, 2014
Disesuaikan saja dengan kebutuhan larvanya (beda tempat beda juga kebutuhannya)
Balas
FancescoJumat, 22 Agustus, 2014
Maklum masih banyak belajar...
Beberapa bulan lalu saya menggunakan suplemen tambahan pada pakan. Sempat dianjurkan dari petani lele menggunakan suplemen dengan produk lain. Selang 2 hari saya gunakan dalam pembibisan pakan, ikan mulai menunjukkan berbagai gejala, salah satunya posisi menggantung, perut mulai membesar.
Yang saya pertanyakan, apakah sewaktu penggantian suplemen harus dicampur dulu dengan suplemen yang sebelumnya?
Mohon pencerahannya...
Terima kasih
Balas
Balasan
RDOne BarakahJumat, 22 Agustus, 2014
Sebelum negganti jenis pelet atau probiotik sebaiknya lele dipuasakan terlebih dahulu
Balas
FranzSenin, 25 Agustus, 2014
Mau tanya gan...
Utk menghilangkan bau busuk di kolam lele menggunakan apa? Atau ada obat herbalnya?
Terima kasih
Balas
Balasan
RDOne BarakahSelasa, 26 Agustus, 2014
Menghilangkan bau pada kolam bisa dengan cara mengganti air kolam sebanyak 30-50% tergantung seberapa bau kolamnya. sekaligus penambahan probiotik (probiotik yang digunkan bisa menggunakan probiotik yang mengandung bakteri lactobacilus)
Balas
andhi tyastonoSabtu, 13 September, 2014
Maap om sebelumnya udah ngrepotin,,saya mau budidaya ikan lele om..
Pertanyaan :
1.Kolam lele kan bagusnya di kasih atap tuh biar ga kena sinar matahari langsung sama ga kena air hujan yg bisa nurun keasaman air kalau ga salah,,atap kolam yang tepat itu pake apa yah,,kalau pake terpal cepat rusak gara-gara kena panas matahari sama kena ujan terus-terusan..
2.kolam pembenihan lele itu harus ada media untuk menempelnya telur kan yah om ?? pake ijuk gimana om ada saran ga ?? terus kalau udah menetas telurnya ijuknya di ambil yah om ??
3.kan katanya kolam larva harus steril,,airnya jg steril,,berati kondisi air jernih ya om ga harus di buat hijau ?? suhunya jg stabil,,kalau pake kolam terpal suhunya kan ga stabil yah om ?? kalau pake baskom gimana om ada saran ga ??
Balas
Balasan
RDOne BarakahMinggu, 14 September, 2014
1. Kolam lele untuk pembesaran sebaiknya dibiarkan terbuka. apa lagi jika agan baru mau budidaya, dibikin atap malah menghabiskan modal untuk hal-hal yang tidak perlu. kolam perlu sinar matahari langsung agar bakteri pengurai dalam kolam dapat bekerja dengan baik. hujan pun demikian, asal kolam diberikan lubang pembuangan, Insya Allah baik-baik saja dan malah semakin baik karena kita tidak perlu mengganti air hehe
2. Iya betul
3. dua-duanya bisa tergantung teknik yang ingin diterapkan. kalo pake baskom mending jangan hehe
Balas
andhi tyastonoSabtu, 13 September, 2014
Oiya Om klupaan..
kalau ayam tiren dibakar dulu buat ngilangin bulunya ga pp kan Om ??
Makasih..
Balas
Balasan
RDOne BarakahMinggu, 14 September, 2014
Pengolahan ayam tiren harus benar-benar ekstra masbro, alangkah baiknya dibuang dulu temboloknyta, jeroannya, kemudian direbus baru di kasihkan
Balas
jazzSelasa, 23 September, 2014
Mohon pendapatnya min, saya pemula baru sekitar 1 bln pelihara lele. tentang manajemen pakan banyak informasi berbeda bahkan bertolak belakang termasuk menurut bapak ini http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=10&aid=4054 saya jadi bingung mau pakai yg mana?? Makasih sebelumnya.
Balas
Balasan
RDOne BarakahSelasa, 23 September, 2014
Mengenai masalah ini sebenarnya tergantung teknik yang digunakan, nah management pakan di atas adalah management pakan untuk kenik organik,
nah hal ini tentu akan berbeda dengan management pakan untuk teknik padat tebar.
namun yang terbaik, dicoba saja mana yang menurut agan baik, lalu nantu bisa di dapat kesimpulan mana yang paling baik.
namun satuhal yang perlu diingat, adalah teknik/cara yang di pakai di suatu tempat belum tentu cocok di pakai di tempat kita
jazzSelasa, 23 September, 2014
Tq 4 fast respon, satu lagi gan, ditempat saya susah cari pelet. Yg ada cuma pakan benih dan 781-2, kalau sampai panen saya kasi 781-2 menurut agan bgmn? Kalau dari segi biaya sih masih nutup. Lele 28rb/kg pelet 12rb. Dari 1000 benih sampai sekarang (42hr) baru mati 1ekor.
RDOne BarakahRabu, 24 September, 2014
Kalau ongkos produksinya bisa tertutup sih gak masalah, catatan pemberian pakan buat lele sebaiknya proteinnya diatas 40%
RDOne BarakahRabu, 24 September, 2014
Sorry ralat 30%
Balas
Eddy PurnamaJumat, 26 September, 2014
Gan maaf nie...ane baru mau belajar usaha pembesaran lele... jadi ane mohon infonya
1.Jika ukuran kolam 3 x4 x 1.5 brapa ideal untuk benih lele.
2. Untuk pakan jenis L1 dan LL2 itu untuk benih ukuran berapa.
Trima kasih... mohon infonya
Balas
Balasan
RDOne BarakahSabtu, 27 September, 2014
tergantuk teknik yang digunakan organik 1200-1500, padat tebar bisa 6000an
pakn L1 dan LL2 itu untuk bibit ukuran 4-6
Eddy PurnamaSabtu, 27 September, 2014
Saya d wilayah tulungagung...saya pernah konsultasi salah seorang petani lele..tp kayaknya untuk lele sangkuriang di daerah sini belum ada...hanya lele dumbo yang biasa d budidaya gan...
Yang saya mau tanyakan..
1 . Apa teknik yang agan paparkan diatas dapat d terpkan untuk lele dumbo? Seadainya lele sangkuriang di daerah ane tidak ada...
2. Jika agan tdak kberatan, mohon alamat ato no tlp petani lele yang menyediakan benih lele sangkuriang di daerah ane..
Sebelumya trima kasih banyak gan..
Balas
ginanjar winataSabtu, 04 Oktober, 2014
om opik yank baik hati... saya mau bisnis ikan lele nih v masih awam banget..v stelah saya baca postingan sma komentar" n jawabn" nya saya sdikit" mulia mengerti.. nah yg sya tanyakan.. sya punya kolam 18x7 sekitar 130m2. nah itu baiknya ituk ikan lele pmbesaran. satu kolam di pake atw mnding di posah"/dikasih sekat.. nah berapa bnyak lele yg bsadi tanam kolam segituya..
Balas
Balasan
RDOne BarakahMinggu, 05 Oktober, 2014
Saran saya mending di buat kecil2/sekat jadi 3x6 atau 4x5, supaya panen tidak serentak. karena jika panen serentak banyak harga akan turun
Balas
ginanjar winataSabtu, 04 Oktober, 2014
satu lagi.. saya dapat benih ikan lele ukuran 7-8 nah saya mulai kasih pelet di kategori mana?
Balas
Balasan
RDOne BarakahMinggu, 05 Oktober, 2014
Bisa langsung masuk 781-2, pl2, preo2, dll
Balas
Eddy PurnamaJumat, 10 Oktober, 2014
Kunjungan kedua gan...
Maaf sbelumnya..
Kemarin ane tebar benih...trus hari ini ane dah mulai kasih pelet
Saya dah coba untuk memberi pelet
4 x sehari sprt postingan di atas...tp kayaknya nafsu makan lele kok kurang...apa mmg bgt ya gan?, dan klo pola makan di ubah 3 x sehari giman bisa ndk?? Mohon infonya... trima kasih
Balas
Balasan
RDOne BarakahSabtu, 11 Oktober, 2014
Wajar gan kalo lele kurang nafsu makan, masih dalam keadaan stress. pola pakan sebaiknya 4 kali terutama jika bibit masih kecil karena rawan kanibalisme.
Balas
Eddy PurnamaJumat, 10 Oktober, 2014
Kunjungan kedua min..
Kemarin benih lele dah ane tebar..hari ini dah mulai ane kasih pelet 4 x shari seprt papran di atas..tp wktu ane kasih pelet, kyaknya si lele nafsu makan nya kurang...apa mmg biasa bgtu ya min? Kalau pola makan d ganti 3 x shari bisa ndk min? Mhon infonya trima kasih
Balas
Balasan
RDOne BarakahSabtu, 11 Oktober, 2014
Wajar gan kalo lele kurang nafsu makan, masih dalam keadaan stress. pola pakan sebaiknya 4 kali terutama jika bibit masih kecil karena rawan kanibalisme.
Balas
othonk13Sabtu, 11 Oktober, 2014
Gan sebelumnya makasih soal info ukuran terpalnya.. :)
Skrg pertanyaan baru lagi kan..
1. Di daerah saya g ada yg jual pelet SNL jadi solusinya gmn gan..?
2. Apakah pelet SNL bisa diganti gan..? Klo bisa gantinya pelet apa gan..?
Makasih gan..
Balas
Balasan
RDOne BarakahSabtu, 11 Oktober, 2014
Boleh diganti pakan tenggelam lainnya dengan catatan proteinnya tetap 30 UP.
Jika tidak ada bisa diganti dengan pakan apung LP 3, Preo 3, 781 polos
Balas
Eddy PurnamaSenin, 20 Oktober, 2014
Untuk pergantian pelet Pf-1000 ke 781-1 sbaiknya langsung di berikan atau di puasakan dulu ya gan?? Mohon infonya...trima kasih..
Balas
Balasan
RDOne BarakahSelasa, 30 Desember, 2014
Puasakan dulu
Balas
sofi yanSelasa, 09 Desember, 2014
sedia bibit azolla bandung - jawa barat
kegunaan azolla :
- penghijau dan pendingin kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam air mancur
- pakan alternatif alami ikan gurame, nila , mas, koi, lele, belut, patin dll
- pakan alternatif ayam pedaging + petelur, bebek, entog, ayam adu
- pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit /kemarau
- bahan baku pupuk hijau dan kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut
- sebagai pengurai air limbah dan lahan kritis berair misal : bekas galian c, air TPA sampah,
kolam pemancingan
- penstabil keasaman air / PH terutama kolam terpal, bak semen, toren cor tebar padat
- kandungan dan kegunaan lain nya bisa cari di google
salam hijau dan kembalikan tanah & air kita sebagai mana fungsi nya tanpa bahan kimia
WHAT APPS / TELP / SMS PASTI DIBALES : 0896 3650 3911
Balas
ronipoetra chalemSabtu, 27 Desember, 2014
mau tanya ni Om ... saya pemula dibudidaya lele ..pelihara 5000 ekor ... untuk 5 kolam dgn uk kolam 3 x 4 ... ... urutan dan masa nya pemberian pakan yg benar gmna sih !!! saya udah kasi F 999 ... 1 - 15 hari ,, trus saya lanjtkan dgn 781-1 ... untuk 15 hari ke depan .... trus slanjutnya ada pakan jnis 781 - 2 , 781 ,, dan pakan apung ... apakah ini harus saya penuhi standar nya ... ..
Balas
Balasan
RDOne BarakahSelasa, 30 Desember, 2014
Tebar Benih ukuran Berapa?
Aturan pemberian pakan adalah HARUS seduai dengan bukaan mulut lele supaya mudah di telan
Balas
dolly babenKamis, 07 Mei, 2015
Maaf menggangu mas, saya dari Pekanbaru mau nanya.
1. Ada info dimana beli lele sangkuriang di Pekanbaru mas ?
2. Persiapan kolam beton yang benar seperti apa mas (sebelum tebar benih)
Balas
Iguh WitantoMinggu, 28 Juni, 2015
Ikan rucah itu apa ya mas?terus kalau untuk 2000 sd 4000 ekor lele dari awal sampai panen habis berapa kg peletnya?saya iguh dari jogja
Balas
Fikry ZulfikarSabtu, 04 Juli, 2015
Untuk admin ane mw tanya, komposisi pakan lele sesuai dengan artikel diatasa untuk lama pembesaran berapa hari sampai panen?? sampai 90 hari kah?!
Komposisi Pakan pada lele Sangkuriang
Berikut adalah komposisi pakan yang bisa diimplementasikan (untuk 1000 ekor benih)
Pakan Apung (L1 atau LL1K): 3 kg
Pakan Apung (PL2 atau 781-2): 5 kg
Pakan Apung (PL3 atau 781): 22 kg
Pakan Tenggelam (SNL): 70 kg
Total Pakan 100 Kg.
Balas
RDOne BarakahSelasa, 21 Juli, 2015
Maaf baru bisa di balas, Jarang OL hehe
Mas dolly baben:
1. Info pekanbaru belum ada, silahkan gabung di group barangkali ada info disana
2. persiapan kolam beton ada di artikel lama
Mas Iguh Witanto:
Ikan rucah itu ikan sisa (ikan-ikan yang tidak layak konsumsi), biasanya sisa panen nelayan, atau sisa olahan, untuk pelet usahakan habis 30-40% (30-40Kg/100ekor)
Mas Fikry Zulfikar:
Tergantung banyak faktor, biasanya antara 60-90 hari. ane sendiri sudah pernah panen dari usia 60-90 (ukuran 10-5/kg)
Balas
harry nugrahaRabu, 02 September, 2015
salam,
mau nanya mas ??
1. kolam ukuran 2x3 = tebar lele ukuran 11/12 sebanyak 2000 ekor gmna ?
2. pakan pelet yang baik apa ?
3. brapa banyak pakan pelet yang di butuhkan sampai panen dgn ukuran 8 - 10 ekor/ kg
4. brapa lama waktu panen
Balas
Balasan
RDOne BarakahSenin, 07 September, 2015
1. Klau sudah pernah ternak lele sebelimnya, gak masalah, pake sistem padat tebar
2. Pelet dengan protein min 30%
3. untuk 200 ekor dari ukuran 11/12 adalah 180-200 kg
4. 50-70 hari
Muchamad MajidKamis, 10 September, 2015
Kalau kolam uk.3x5 kedalaman 1 mter!! Kira2 tebar 2000 ekor benih lele uku. 5-7 bisa gk kang!!! Dan pellet yg cocok ap?? Tks
RDOne BarakahMinggu, 13 September, 2015
Bisa kang, pelet yang saya biasa pake 781 dari cp pertiwi, atau preo dari matahari sakti
Balas
suprider manSelasa, 29 September, 2015
kalau kolam lele, airnya di ganti seminggu sekali itu gimna ya.
Balas
Balasan
RDOne BarakahRabu, 07 Oktober, 2015
bisa, tapi jangan diganti seluruhnya
Balas
dewi puspitaRabu, 21 Oktober, 2015
mas mau tanya saya newbie, kalo mau buat kolam 2x1 m , tebar bibit 1000. pakan nya brp kilo dan masa panen nya kpan mas?
Balas
Nano GppKamis, 29 Oktober, 2015
Kang mau tanya..saya baru tebar bibit lele ukurN 6-7 sebanyak 1500 d kolam ukuran 2x4x0.8...untuk pmbrian pakannya bgaimana y misal untuk 1 minggu habis berapa kg pelet?
Balas
Mahendra putraSabtu, 07 November, 2015
Mas, group fb ga aktif lg ya? Ga d accept2.. Klo boleh minta cp mas nya (line/bbm/whatsapp) minta bimbingan klo ada kejanggalan dalam budidaya lele ini mas.. Terima kasih
Balas
ASPEK PRODUKSI, BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN PATIN
karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di "
tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN
022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net
PERSYARATAN LOKASI
Dalam budidaya ikan patin baik sistem karamba maupun fence terdapat 3 sub sistem pemeliharaan, yaitu pembenihan, pendederan dan pembesaran. Pembenihan adalah kegiatan pemeliharaan induk untuk menghasilkan telur sampai dengan larva. Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan ikan patin ukuran tertentu dari hasil pembenihan sebagai transito sebelum dipelihara di tempat pembesaran. Pembesaran adalah pemeliharaan ikan patin ukuran tertentu dari hasil pendederan sampai menghasilkan ikan ukuran konsumsi.
Dalam usaha budidaya ikan patin persyaratan lokasi yang harus dipenuhi untuk mencapai produksi yang menguntungkan meliputi sumber air, kualitas air dan tanah serta kuantitas air. Kriteria persyaratan tersebut berbeda tergantung daripada sistem budidaya yang digunakan. Sebelum menetapkan lokasi usaha, selain harus memenuhi persyaratan tersebut perlu pula dipastikan kelayakan lokasi budidaya ditinjau dari segi gangguan alam, gangguan pencemaran, gangguan predator, gangguan keamanan dan gangguan lalu lintas angkutan air. Uraian berikut adalah persyaratan lokasi yang perlu diperhatikan menurut Khairuman, Amd dan Ir. Dodi Sudenda (Budidaya Patin Secara Intensif, 2002)
a. Persyaratan lokasi budidaya di kolam
Sumber air :
Sumber air dapat berasal dari saluran irigasi teknis, sungai atau air tanah yang berasal dari sumur biasa atau pompa. Pembesaran ikan patin tidak memerlukan sumber air yang senantiasa mengalir sepanjang waktu, namun untuk pembenihan kondisi airnya harus bersih.
Kualitas air :
Kualitas air yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Kualitas air meliputi sifat kimia air dan sifat fisika air. Sifat kimia air adalah kandungan oksigen (O2), karbondioksida (CO2), pH, zat-zat beracun dan kekeruhan air. Sedangkan sifat fisika air adalah suhu, kekeruhan dan warna. Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan yang tahan terhadap kekurangan oksigen di dalam air dan apabila air kekurangan oksigen ikan patin dapat mengambil oksigen dari udara. Pada usaha budidaya intensif kandungan oksigen yang diperlukan adalah minimal 4 mg/liter air, sedangkan kandungan karbondioksida kurang dari 5 mg/liter air. Alat yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dan karbondioksida adalah water quality test kit atau alat pengukur kualitas air. Nilai pH (puisanche of the H) yang normal bagi kehidupan ikan patin adalah 7 (skala pH 1-14), namun karena pH air meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari akibat berlangsungnya fotosintesa maka derajat keasaman yang baik untuk ikan patin adalah antara 5-9.
Alat yang digunakan untuk mengukur keasaman air adalah kertas lakmus. Zat beracun yang berbahaya bagi kehidupan ikan patin adalah amoniak, yaitu amoniak bukan ion (NH3) dan amonium (NH4) yang biasanya muncul apabila fitoplankton banyak yang mati yang diikuti dengan penurunan pH karena kandungan karbondioksida meningkat. Batas konsentrasi kandungan amoniak yang dapat mematikan kehidupan ikan patin adalah antara 0,1-0,3 mg/liter air. Kekeruhan dapat mempengaruhi cahaya matahari yang masuk ke dalam air. Kekeruhan disebabkan karena berbagai partikel seperti lumpur, bahan organik, sampah atau plankton. Kekeruhan yang baik adalah disebabkan oleh plankton. Alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air adalah sechi disk. Kategori kekeruhan air adalah sebagai berikut :
Kedalaman air (cm) Kesimpulan
1 – 25 Air keruh, dapat disebabkan oleh plankton dan partikel tanah
>
25 – 50 Optimal (plankton cukup)
50 Jernih (plankton sedikit)
Kuantitas air :
Debit air yang dibutuhkan untuk pemeliharaan ikan patin berbeda-beda untuk budidaya pembenihan, pendederan dan pembesaran. Pengetahuan tentang debit air akan memberikan keuntungan karena dapat mengoptimalkan penggunaan air. Ada 2 cara pengukuran debit air, yaitu secara langsung dengan meletakkan ember di pintu air yang masuk dan secara tidak langsung pada saluran air yang masuk ke kompleks perkolaman. Rumus pengukuran debit air secara langsung adalah volume air dibagi waktu (menit/detik), sedangkan secara tidak langsung adalah (lebar saluran x kedalaman air x panjang saluran) dibagi waktu.
Tanah
Tanah yang cocok untuk budidaya ikan patin adalah tanah liat atau lempung berpasir dan tidak poreus. Jenis tanah ini dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat dinding kolam atau pematang. Jenis tanah lain yang juga cocok untuk pemeliharaan ikan patin adalah tanah terapan, tanah berfraksi kasar dan tanah berpasir.
b. Persyaratan lokasi budidaya karamba dan fence
Budidaya ikan patin sistem karamba dapat dilakukan di danau, situ, atau sungai dengan mempertimbangkan faktor teknis dan sosial ekonomi. Penempatan karamba di perairan umum dianjurkan di jalur arus horizontal, di daerah muara, karena pasokan air cukup dan kandungan oksigen terlarut juga tinggi. Selain itu pergerakan air dapat membantu menghanyutkan sisa-sisa kotoran dan bahan organik. Penempatan fence sebaiknya di rawa-rawa atau pinggir sungai. Penempatan karamba dan fence di perairan luas dan terbuka sebaiknya dihindari, karena pengaruh gelombang dan tiupan angin kencang dapat mengancam keamanannya. Kedalaman karamba atau fence pada air yang mengalir minimal 3 meter dan pada air yang tidak mengalir minimal 5 meter. Kriteria kualitas air budidaya ikan patin di jaring apung adalah sebagai berikut :
Kriteria
Nilai Batas
a.
Fisika
– Suhu
20-30oC
– Total padatan terlarut Maksimum
2000 mg/l
– Kecerahan
Lebih dari 45 cm
b.
Kimia
– PH
6-9
– Oksigen terlarut
Maksimum 8 jam/hari, minimal 3 mg/l
– Karbondioksida bebas
Maksimum 15 mg/l
– Amoniak
Maksimum 0,016 mg/l
– Nitrit
Maksimum 0,2 mg/l
– Tembaga(Cu)
Maksimum 0,02 mg/l
– Seng (Zn)
Maksimum 0,02 mg/l
– Mercuri (Hg)
Maksimum 0,002 mg/l
– Timbal (Pb)
Maksimum 0,3 mg/l
– Klorin bebas (Cl2)
Maksimum 0,003 mg/l
– Fenol
Maksimum 0,001 mg/l
– Sulfida
Maksimum 0,002 mg/l
– Kadmium (Cd)
Maksimum 0,01 mg/l
– Fluorida
Maksimum 1,5 mg/l
– Arsenikum (As)
Maksimum 1 mg/l
– Selenium (Se)
Maksimum 0,05 mg/l
– Krom heksavalen (Cr + 6)
Maksimum 0,05 mg/l
– Sianida (Cn)
Maksimum 0,02 mg/l
– Minyak dan lemak
Maksimum 1 mg/l
c. Gangguan alam
Masalah yang mengancam budidaya ikan patin di karamba jaring apung dan fence adalah terjadinya umbalan air, berupa naiknya massa air dari dasar ke permukaan secara tiba-tiba. Hal ini terjadi pada awal musim hujan saat terjadi penurunan suhu secara mendadak pada lapisan permukaan akibat hujan deras yang terjadi secara tiba-tiba. Hal ini tidak berpengaruh terlalu buruk pada air yang jernih, sedangkan pada perairan yang dasarnya kotor tercemar limbah (termasuk limbah pakan ikan) dapat mengancam kehidupan ikan. Massa air yang naik ke permukaan akan membawa senyawa-senyawa beracun yang membahayakan kehidupan ikan, misalnya yang terjadi di waduk Cirata dan Saguling beberapa tahun yang lalu. Gangguan alam lainnya adalah berkurangnya debit air pada musim kemarau yang biasanya terjadi setiap tahun pada bulan Juli sampai dengan Oktober. Penyimpangan musim kemarau biasanya terjadi setiap 5 tahun sekali.
d. Gangguan pencemaran
Lokasi budidaya ikan patin di sungai dan rawa sangat rawan terhadap pencemaran air yang terutama muncul pada puncak musim kemarau dan awal musim penghujan. Pencemaran dapat terjadi karena :
Proses pembusukan akar-akar/tumbuhan yang menyebabkan air cenderung bersifat asam dan biasanya terjadi di daerah rawa pada awal musim hujan.
Pencemaran bahan-bahan kimia dan energi dari limbah pabrik serta lahan pertanian.
Pencemaran oleh limbah domestik/rumah tangga.
e. Gangguan predator
Oleh karena pembesaran ikan patin dilakukan di alam terbuka maka kemungkinan besar terjadi serangan hama atau predator. Hama atau predator yang sering menyerang ikan patin adalah linsang (sero), biawak, ular air, kura-kura dan burung. Cara pemberantasan yang efektif adalah dengan membunuh, memasang perangkap, memasang umpan beracun dan membersihkan areal pemeliharaan dari rumput atau semak yang menjadi sarang predator.
f. Gangguan keamanan
Gangguan keamanan pada lokasi perlu di perhitungkan dengan menempatkan penjaga, terutama pada malam hari. Untuk itu maka di lokasi budidaya sistem fence perlu dibuat pondok-pondok untuk tempat berlindung bagi penjaga, sedangkan pada budidaya sistem karamba perlu dibuat pintu-pintu penutup dengan gembok pada bagian atas sekaligus juga berfungsi sebagai lobang tempat pemberian pakan.
g. Gangguan lalu lintas angkutan air
Jika lokasi karamba dan fence adalah di sungai yang merupakan jalur angkutan air maka karamba atau fence harus ditempatkan di pinggir sungai, sehingga tidak mengganggu jalur transportasi. Konstruksi karamba atau fence harus dibuat cukup kuat agar tidak terganggu oleh ombak dan arus yang ditimbulkan oleh lalu lintas transportasi air.
KONSTRUKSI KERAMBA
Karamba yang siap digunakan belum tersedia di pasaran, namun bahan-bahan pembuatan karamba cukup banyak tersedia di sekitar lokasi. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan karamba terdiri dari balok kayu dan bambu. Balok kayu berfungsi sebagai rangka dan bambu sebagai dinding dan penutup yang diikatkan dengan tali nilon pada rangka kayu. Bentuk karamba adalah kotak segi empat yang pada bagian bawahnya terbuka dengan ukuran panjang 4 meter, lebar 2 meter dan tinggi 1,5 meter. Penempatan karamba adalah 2/3 di dalam air dan 1/3 diatas permukaan air. Pada bagian tengah penutup karamba dibuat lubang terbuka berukuran 0,5 x 0,5 meter yang berfungsi sebagai tempat pemberian pakan dan pengontrolan ikan.
Di bagian dalam karamba dimasukkan jaring yang diikat pada dinding karamba, sebagai wadah penampung ikan patin yang dipelihara. Ukuran mata jaringnya lebih kecil dari ukuran benih ikan patin yang ditebar. Jaring ukuran tersebut sudah tersedia dan mudah dibeli di pasaran.
Karamba ditempatkan di pinggir sungai secara berkelompok dan setiap kelompok terdapat 20 – 40 karamba. Penempatannya secara berpasangan dan diantara pasangan karamba ditempatkan bambu bulat yang berfungsi sebagai tempat pengikat, sekaligus sebagai pelampung karamba. Di antara tiap karamba dibuat jalan penghubung dari papan kayu. Kedua ujung bambu tersebut di ikat pada tiang yang ditancapkan kedasar sungai sebagai penahan agar karamba tidak terbawa arus air sungai. Untuk setiap kelompok, diatas bambu pelampung dibuat pondok ukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 meter sebagai tempat berteduh bagi petugas yang jaga di malam hari. Rangka pondok terbuat dari bambu dan kayu, lantai dari bambu dan atap dari daun rumbia atau nipah.
Foto 1. Karamba di tepi sungai Komering desa Tanjung Lubuk, kecamatan Kayu Agung, kabupaten OKI
Sumber : Solider, Bank Indonesia
KONSTRUKSI FENCE
Fence dalam bahasa Inggris berarti pagar; jadi sistem fence adalah budidaya ikan patin dalam suatu tempat yang sekelilingnya di batasi dengan pagar. Ukuran luas satu unit adalah lebar 5 meter, panjang 10 – 12 meter dan tinggi 5 meter. Konstruksi fence terdiri dari pagar keliling, pondok (rumah jaga) dan perahu. Sistem fence yang telah siap pakai belum tersedia di pasaran, sehingga harus dirancang dan dibuat sendiri, kecuali anyaman bambu untuk pagar dan perahu.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pagar biasanya tersedia di sekitar lokasi, yaitu bambu bulat ukuran panjang 11 meter; bambu anyaman yang terdiri dari 2 macam ukuran yaitu ukuran panjang 5 meter dan tinggi 3 – 4 meter dan ukuran panjang 5 meter dan tinggi 1,5 – 2 meter; kayu pelawan ukuran panjang 6 – 7 meter dan tali nilon ukuran 4 mm atau tali plastik (trapping band). Kayu pelawan berfungsi sebagai tiang yang ditancapkan ke dalam dasar sungai dengan jarak antara 30 – 50 cm, bambu anyaman ukuran 5 x 3 meter berfungsi sebagai pagar bagian bawah (dalam air) dan bambu ukuran 5 x 2 meter berfungsi sebagai pagar bagian atas yang diikat dengan nilon atau tali plastik pada masing-masing tiang pancang. Rancangan tinggi pagar harus memperhitungkan tinggi air pada musim hujan, untuk menghindari kemungkinan air di dalam fence melebihi tinggi pagar. Apabila banjir, bambu anyaman bagian atas dapat ditambah lagi.
Untuk setiap unit fence, di atasnya dibuat pondok (rumah jaga) berukuran 1,5 x 1,5 meter, tempat berlindung orang atau petugas pada waktu jaga di malam hari. Rangka pondok terbuat dari bambu dan kayu, lantai dan dindingnya terbuat dari bambu atau papan dan atap dari rumbia atau daun nipah. Selain pondok, dibuatkan jembatan dari bambu sebagai jalan penghubung untuk mengontrol atau memberi makan ikan. Setiap unit fence dilengkapi perahu terbuat dari kayu sebagai alat transportasi orang dan pakan.
Foto 2. Fence di desa Tanjung Dayung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten OKI
Foto 3. Perahu, alat transportasi pada budidaya sistem fence, kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten OKI
Sumber: Solider, Bank Indonesia
PENYEDIAAN BENIH
Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan yang sulit dipijahkan secara alami, karena sulit menciptakan atau memanipulasi lingkungan yang sesuai dengan habitat aslinya. Karena itu untuk produksi benih dilakukan pemijahan buatan atau induce breeding (kawin suntik) dengan menggunakan kelenjar hipofisa ikan mas atau hormon gonadotropin yang di impor dengan nama dagang Ovaprim. Jenis ikan patin yang dipijahkan secara kawin suntik adalah Pangasius hypopthalmus, dan ikan patin lokal (Pangasius djambal) baru dimulai pada tahun 2000. Menurut informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sumsel, direncanakan pada tahun 2004 benih ikan patin lokal mulai dikembangkan di unit-unit percontohan, dan untuk selanjutnya disebarkan kepada Unit Pembenihan Rakyat untuk diproduksi secara massal.
Masalah utama dalam pasokan benih ikan patin di kabupaten OKI adalah kurangnya unit pembenihan (hatchery) ikan patin. Berdasarkan data DPKP kabupaten OKI tahun 2002, hanya ada 1 unit pembenihan ikan patin di kabupaten ini, yaitu di desa Lubuk Seberuk, kecamatan Lempuing seluas 40 m2 yang belum mampu memenuhi kebutuhan lokal. Pembudidaya ikan patin di daerah OKI memperoleh benih dari Palembang dan daerah lain yaitu Bogor (Darmaga, Jasinga dan Leuwiliang). Pengadaan benih dilakukan oleh para distributor benih yang tersebar di 4 kecamatan di kabupaten OKI sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2.
Distributor Benih Ikan Patin di Kabupaten OKI
No
Kecamatan
Luas (m2)
Kapasitas produksi (ekor/thn)
1
Inderalaya
198
230.000
2
Tanjung Batu
250
400.000
3
Sirah Pulau Padang
100
470.000
4
Tanjung Lubuk
150
60.000
Jumlah
698
1.160.000
Sumber: DPKP Kabupaten OKI, 2003
Para distributor benih, rata-rata 3 – 5 kali sebulan membeli benih dari Bogor dan setiap pembelian sekitar 50.000 – 60.000 ekor. Mortalitas atau tingkat kematian benih yang berasal dari Bogor relatif rendah, yaitu sekitar 10 ekor per 50.000 ekor benih atau kurang dari 0,02%. Ukuran benih yang dibeli adalah 1,5 – 2 inci, namun apabila benih yang diperlukan lebih banyak maka ukuran benih yang dibeli adalah 1 – 2 inci. Pembudidaya ikan patin pola karamba membeli benih dari distributor, sedangkan pembudidaya sistem fence membeli langsung dari tempat pembenihan
PEMELIHARAAN
Sebagaimana telah dijelaskan pada awal Bab ini, tahapan kegiatan dalam budidaya ikan patin meliputi pembenihan, pendederan dan pembesaran. Pada sistem karamba lazimnya hanya dilakukan pembesaran, sementara pada sistem fence pembudidaya juga melakukan pendederan.
Sistem Fence.
(1). Pendederan
Pendederan dilakukan di dalam fence dengan menggunakan jaring hapa yang berukuran halus atau yang biasa digunakan sebagai tempat penetasan telur pada pembenihan ikan mas. Keuntungan yang diperoleh jika penebaran benih dilakukan dalam jaring antara lain dapat menghindari serangan hama sehingga mortalitasnya rendah; mudah mengontrol dan memberi pakan; dan mudah memanen hasilnya. Ukuran mata jaring harus disesuaikan dengan ukuran benih patin yang ditebarkan untuk menghindari lolosnya benih patin dari dalam jaring. Ukuran mata jaring yang umum digunakan adalah 3 x 3,5 x 0,75 cm.
Jaring harus bersih dan tidak sobek. Jaring dipasang di pinggir fence dan setiap sudut jaring diikatkan ke bambu atau kayu sebagai penahan sehingga posisi jaring tetap. Ketinggian air didalam jaring berkisar antara 50 – 75 cm. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu masih rendah. Agar benih yang ditebar tidak mengalami stres, penebaran dilakukan dengan aklimatisasi, yaitu melakukan penyesuaian suhu air di wadah pengangkutan terhadap suhu air di dalam jaring dengan cara menambahkan atau mencampur air di dalam wadah pengangkutan dengan air dalam jaring sedikit demi sedikit. Benih-benih patin yang ditebar dibiarkan keluar dengan sendirinya. Padat penebaran adalah antara 75 – 100 ekor/m3 air.
Selama pendederan benih diberi pakan tambahan karena benih patin berada dalam wadah yang terbatas sehingga tidak mungkin mendapat makanan alami. Makanan tambahan diberikan dalam bentuk tepung sebanyak 3 – 5% dari berat total patin yang didederkan. Pemberian pakan diberikan pada pagi, siang, sore dan malam hari. Lama pendederan sekitar satu bulan atau disesuaikan dengan kebutuhan atau ukuran untuk pembesaran. Mortalitas selama pendederan adalah sekitar 15%- 20% dari total benih yang didederkan.
Benih sudah dapat dilepaskan ke tempat pembesaran setelah mencapai ukuran untuk pembesaran atau berumur satu bulan. Pemanenan dilakukan dengan mengangkat ketiga sudut bagian bawah jaring secara perlahan-lahan. Benih akan terkumpul di sudut yang lain, kemudian benih di tangkap dengan menggunakan alat tangkap halus berupa scop net dan selanjutnya ditampung sementara di tempat penampungan atau langsung ditebar ke tempat pembesaran.
(2). Penebaran benih untuk pembesaran
Padat penebaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan pada saat menebarkan benih. Jika padat penebaran tinggi, dikhawatirkan terjadi kanibalisme terhadap ikan-ikan yang lebih lemah. Selain itu, ikan menjadi rentan terhadap penyakit akibat luka yang disebabkan oleh senggolan antar ikan atau senggolan dengan dinding karamba. Padat penebaran juga harus memperhatikan keterkaitan antara jumlah ikan yang ditebar dengan daya tampung optimal dari tempat pembesaran. Sebagai pedoman, jumlah ikan yang akan ditebar dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
PPI = (BTP) : (BRP x BRT), dimana
PPI = Padat penebaran ikan (kg/m3)
BTP = Berat total panen (kg/m3)
BRP = Berat rata-rata produksi akhir (kg/ekor)
BRT = Berat rata-rata penebaran (kg/ekor)
Penebaran benih ikan patin di sistem fence dapat dilakukan secara langsung dengan membiarkan benih keluar dari jaring apung dengan sendirinya, tanpa aklimatisasi karena jaring pendederan di tempatkan dalam fence. Padat penebaran benih menggunakan rumus sebagaimana dijelaskan di atas.
Sistem Karamba
Pada budidaya sistem karamba hanya dilakukan pembesaran, tanpa pendederan. Oleh karena itu pada buku ini tidak dijelaskan mengenai cara pendederan pada sistem karamba.
Pada tahap pembesaran, ukuran benih yang ditebar di karamba minimal telah mencapai berat 50 gr per ekor atau panjang 2,5 – 3,5 inci. Benih yang ditebar sebaiknya memiliki ukuran yang sama dan seumur. Jika ada yang lebih besar atau lebih tua umurnya dikhawatirkan akan mendominasi benih lainnya, baik dalam persaingan hidup maupun persaingan mendapat makanan. Padat penebaran benih yang disarankan adalah sekitar 5 kg/m2. Padat penebaran sebanyak itu akan menghasilkan panen sekitar 30 – 40 kg/m2.
Agar ikan patin yang ditebar di karamba jaring apung tidak mengalami stress, penebaran benih patin sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu masih rendah. Penebaran dilakukan dengan aklimatisasi yaitu benih patin yang berada dalam kantong plastik pengangkutan di biarkan mengapung diatas air selama 5 – 10 menit. Selanjutnya kantong plastik dibuka dan ditambahkan air dari karamba jaring apung sedikit demi sedikit kedalam kantong sampai kondisi air di dalam kantong sama dengan kondisi air di dalam karamba jaring apung. Proses aklimatisasi ini selesai jika ikan patin di dalam kantong plastik keluar dengan sendirinya ke karamba.
PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN
Pakan harus mendapat perhatian yang serius karena pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berat ikan dan merupakan bagian terbesar dari biaya operasional dalam pembesaran ikan patin. Berdasarkan hasil penelitian para ahli perikanan, untuk mempercepat pertumbuhan ikan selama pembesaran, setiap hari ikan patin perlu diberikan makanan tambahan berupa pelet sebanyak 3 – 5% dari berat total tubuhnya. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap sebanyak empat kali yaitu, pagi, siang, sore dan malam hari. Porsi pemberian pakan pada malam hari sebaiknya lebih banyak daripada pagi, siang dan sore hari, karena ikan patin lebih aktif pada malam hari.
Namun berdasarkan hasil wawancara dengan pembudidaya ikan patin di kabupaten OKI, terdapat perbedaan antara hasil penelitian tersebut dengan pemberian pakan yang dilakukan baik dalam hal jenis, jumlah dan saat pemberian pakan selama pembesaran. Pemberian pakan pada sistem karamba dan fence yang dilakukan di kabupaten OKI adalah sebagai berikut :
– Sistem Karamba :
Pemberian pakan berupa pelet buatan pabrik pada sistem karamba dilakukan sejak benih ditebar sampai saat ikan dipanen dengan jumlah pakan disesuaikan dengan umur ikan. Pemberian pakan dilakukan hanya satu kali pada sore hari. Dengan padat penebaran 1.250 ekor per karamba, pakan yang diberikan pada benih berumur 1-2 bulan adalah sebanyak 30 kg per bulan dan pada umur 3-6 bulan sebanyak 300 kg per bulan.
– Sistem fence :
Pemberian pakan berupa pelet buatan pabrik pada sistem fence dilakukan sejak benih ditebar di transito sampai benih berumur 2 bulan. Pada umur ikan 3 bulan pemberian pakan berupa pelet buatan pabrik ditambah dengan pakan ramuan sendiri. Dosis pakan per 12.500 ekor penebaran pada bulan pertama adalah 50 kg, pada bulan kedua 150 kg dan pada bulan ketiga 300 kg. Setelah umur ikan lebih dari 3 bulan pakan yang diberikan hanya pakan ramuan sendiri. Bahan baku untuk pembuatan pakan ramuan sendiri mudah diperoleh dan banyak terdapat di sekitar lokasi pembesaran ikan. Pembuatan pakan buatan sendiri dilakukan setiap pagi dan pemberian pakan dilakukan sekali sehari pada sore hari. Ada dua cara pembuatan pakan ramuan sendiri, yaitu :
(a). Pakan rebus :
Bahan baku pembuatan pakan rebus terdiri atas ikan asin kualitas rendah (below standard = BS), tepung katul dan dedak halus dengan komposisi sebagaimana terdapat pada Tabel 3. Jumlah bahan baku yang disediakan adalah untuk pemberian pakan bagi 10 ribu ekor ikan.
Tabel 3.
Komposisi Bahan Baku Pakan Rebus Buatan Sendiri
Bahan Baku
Komposisi menurut umur ikan di pembesaran (kg/hari)
4 bulan
5 bulan
6-7 bulan
8-10 bulan
a. Ikan asin BS
14
21
42
49
b. Tepung katul
30
45
90
105
c. Dedak halus
40
60
120
140
Jumlah
84
126
252
294
Sumber : Data primer
Adapun peralatan yang digunakan untuk pembuatan pakan adalah wadah dari tong (ukuran setengah drum), kompor pompa minyak tanah dan tungku masak. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. Campuran bahan diramu di dalam tong dan ditambah air bersih, diaduk sampai rata dan direbus selama 2 jam, kemudian didinginkan. Setelah dingin, pakan yang masih diwadahi dalam tong atau dimasukkan kedalam karung plastik diangkut dengan perahu ke lokasi fence. Pemberian pakan dilakukan sekali dalam sehari pada sore hari dengan cara pakan dikepalkan dalam genggaman kemudian disebarkan di seluruh permukaan air. Menurut keterangan pembudidaya pemberian pakan dengan cara ini, hanya 75% pakan yang dapat dimakan oleh ikan, sedangkan sisanya 25% tidak termakan dan terbuang oleh arus air sungai yang mengalir.
Foto 4 : Pembuatan pakan rebus
Foto 5 : Hasil olahan pakan rebus
Sumber: Solider, Bank Indonesia
(b). Pakan tidak dimasak :
Bahan baku untuk pembuatan pakan tidak dimasak terdiri dari dedak, ikan asin BS, ampas singkong, bekatul dan ampas tahu. Komposisi dan jenis bahan baku pembuatan pakan tidak dimasak buatan sendiri adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 4. Jumlah bahan baku pada tabel dipergunakan untuk memberikan pakan bagi 12,5 ribu ekor ikan.
Tabel 4.
Komposisi Bahan Baku Pakan Tidak Dimasak Buatan Sendiri
Bahan Baku
Komposisi menurut umur ikan di pembesaran (kg/hari)
3 bulan
4 bulan
5 bulan
6 bulan
7-10 bulan
a. Ikan asin BS
12
24
30
40
60
b. Tepung katul
12
24
30
40
60
c. Dedak halus
5
10
30
40
60
d. Ampas ubi kayu
10
20
30
40
60
e. Ampas tahu
11
22
30
40
60
Jumlah
50
100
150
200
300
Sumber : Data primer
Foto 6. Pengolahan pakan menggunakan mesin
Foto 7. Hasil pakan menggunakan mesin
Sumber: Solider, Bank Indonesia
Pengolahan pakan menggunakan seperangkat alat-alat mekanis yang dirancang sendiri. Peralatannya terdiri dari generator diesel berkekuatan 15.000 watt, mesin cincang daging (molen) ukuran besar 4 buah dan dinamo sebagai tenaga penggerak. Cara pembuatan pakan adalah sebagai berikut: Masing-masing bahan baku pakan ditimbang sesuai kebutuhan dan dicampur di dalam wadah ukuran persegi empat yang terbuat dari papan serta diaduk sampai rata, kemudian dimasukkan kedalam molen untuk diproses menjadi pelet. Kemudian pelet di tampung dalam wadah plastik, dijemur beberapa jam di sinar matahari dan siap untuk diberikan kepada ikan. Hasil pakan olahan hampir sama dengan pakan buatan pabrik yaitu pelet berbentuk silindris ukuran diameter 5 mm dan panjang 4 – 5 cm. Menurut keterangan pembudidaya pemberian pakan dengan cara ini lebih efektif karena sebanyak 99% pakan dapat dimakan oleh ikan, sedangkan sisanya sebanyak 1% terbuang bersama arus air sungai yang mengalir.
PENGENDALIAN HAMA
Serangan hama pada umumnya lebih banyak terjadi pada pendederan dan pembesaran karena kegiatan tersebut dilakukan di alam terbuka, sedangkan pembenihan dilakukan di ruangan tertutup. Hama ikan patin berukuran lebih besar dari pada ikan patin dan bersifat memangsa (predator), sehingga secara fisik mudah dikenali. Jenis-jenis hama tersebut dan cara pemberantasannya telah dijelaskan dimuka.
Penyakit yang sering menyerang ikan patin terdiri dari dua golongan yaitu penyakit infeksi yang timbul karena gangguan organisme patogen dan penyakit non infeksi yang timbul karena organisme lain. Penyebab penyakit infeksi adalah parasit, bakteri dan jamur yang dapat menular. Sedangkan penyebab penyakit non infeksi adalah keracunan dan kekurangan gizi.
Penyakit akibat infeksi :
Parasit adalah penyakit bintik putih (white spot), yang terjadi akibat infeksi Ichtyophthirius multifiliis yang biasanya menyerang benih berumur 1 – 6 minggu. Gejala serangan dicirikan dengan adanya bintik-bintik putih di lapisan lendir kulit, sirip dan lapisan insang dan berenangnya tidak normal. Penanggulangannya dengan menggunakan formalin yang mengandung Malachite Green Oxalate (FMGO) sebanyak 4 gram/liter air. Pencegahan pada ikan yang berukuran lebih besar adalah dengan perendaman selama 24 jam dalam FMGO dengan dosis 10 ml/m3 air seminggu sekali.
Bakteri yang menyerang ikan patin adalah Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp. Serangan terjadi pada bagian perut, dada dan pangkal sirip disertai perdarahan. Gejalanya lendir di tubuh ikan berkurang dan tubuhnya terasa kasar saat diraba. Pencegahannya adalah dengan memusnahkan ikan yang mendapat serangan cukup parah agar tidak menulari ikan yang lain. Jika serangan belum parah dapat dilakukan pengobatan dengan cara perendaman menggunakan larutan Kalium Permanganat (PK) sebanyak 10-20 ppm selama 30-60 menit. Cara pengobatan lain adalah perendaman dalam larutan Nitrofuran sebanyak 5-10 ppm selama 12-24 jam atau dalam larutan Oksitetrasiklin sebanyak 5 ppm selama 24 jam. Selain perendaman, pengobatan dapat dilakukan dengan mencampurkan obat-obatan ke dalam makanan seperti Chloromycetin sebanyak 1-2 gram per kg makanan.
Jamur dapat menyerang ikan patin karena adanya luka-luka di badan ikan. Jamur yang sering menyerang adalah dari golongan Achlya sp. dan Saprolegnia sp. Ciri-ciri ikan patin yang terserang jamur adalah adanya luka di bagian tubuh terutama di tutup insang, sirip dan bagian punggung. Bagian-bagian tersebut ditumbuhi benang-benang halus seperti kapas berwarna putih hingga kecoklatan. Pencegahannya adalah dengan menjaga kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan ikan dan menjaga agar tubuh ikan tidak terluka. Cara pengobatannya adalah dengan perendaman dalam larutan Malachite Green Oxalate dengan dosis 2-3 gram/m3 air selama 30 menit, diulang sampai tiga hari berturut-turut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pembudidaya di kabupaten OKI, serangan hama dan penyakit terhadap ikan patin yang dipelihara relatif sedikit. Gejala penyakit yang sering timbul adalah kurangnya nafsu makan ikan, terutama pada musim kemarau. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya digunakan multivitamin Previta Fish P yang dicampur dalam makanan buatan sendiri atau pemberian makanan berupa pelet buatan pabrik yang sudah mengandung vitamin. Untuk serangan penyakit tertentu yang mengakibatkan kematian ikan digunakan obat Khemy dengan dosis pengobatan 1,5 sendok teh yang dicampur dalam pakan buatan sendiri.
PANEN
Pada umumnya panen pada pembesaran ikan patin dapat dilakukan setelah 6 – 12 bulan pada saat ikan mencapai ukuran berat satu kilogram. Ikan patin yang dipelihara di karamba jaring apung dengan ukuran awal 5 inci membutuhkan waktu selama 6 – 8 bulan untuk mencapai ukuran satu kilogram. Sedangkan ikan patin yang dipelihara dengan sistem fence dengan ukuran awal 1,5 – 2 inci membutuhkan waktu selama 8 – 12 bulan untuk mencapai ukuran satu kilogram. Pemanenan dilakukan secara selektif karena pertumbuhan ikan tidak seragam.
Cara panen ikan patin adalah dengan menggunakan serok atau alat tangkap lainnya. Penanganan saat pemanenan harus hati-hati dan menghindari adanya luka karena dapat menurunkan mutu dan harga jual ikan. Penangkapan langsung menggunakan tangan sebaiknya tidak dilakukan karena tangan bisa terluka terkena patil atau duri sirip ikan. Untuk menjaga mutu ikan yang dipanen, sehari sebelum dipanen biasanya pemberian pakan dihentikan (diberokan). Ikan patin yang dipanen dimasukkan dalam wadah yang telah diisi dengan air jernih sehingga ikan tetap hidup dan tidak stress.
KENDALA PRODUKSI
Pada saat ini di daerah OKI belum ada UPR ikan patin dan produksi benih oleh UPR di Palembang belum mencukupi permintaan masyarakat Sumsel. Oleh karena itu benih ikan patin didatangkan dari Bogor dan daerah lain di Pulau Jawa. Walaupun keadaan transportasi cukup baik, namun keadaan ini dapat menjadi kendala di masa yang akan datang, yaitu harga benih menjadi lebih mahal dan jumlah pasokan benih sulit diprediksi, sehingga akan mempengaruhi usaha budidaya pembesaran ikan patin di daerah ini. Kendala lain yang dihadapi adalah usaha pembenihan ikan patin memerlukan biaya cukup tinggi karena usaha pembenihan memerlukan persyaratan teknologi budidaya tertentu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah Pemerintah Daerah setempat bekerjasama dengan Balai Penelitian Perikanan Air Tawar di kecamatan Mariana dan dinas terkait, membantu pengadaan unit-unit pembenihan ikan patin.
Dalam budidaya ikan air tawar, pakan merupakan kebutuhan primer untuk mempercepat pertumbuhaan ikan. Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang lahap dalam konsumsi pakan. Pakan buatan pabrik relatif mahal, sehingga masyarakat berusaha mengganti pakan pabrik dengan pakan buatan sendiri yang bahan bakunya diperoleh dari daerah sekitarnya. Masalahnya adalah dosis pakan buatan sendiri belum dapat dipastikan sesuai dengan kebutuhan ikan, sehingga efisiensi penggunaannya belum diketahui. Usaha yang perlu dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dilakukannya penelitian, penyuluhan dan pelatihan oleh pihak yang berkepentingan kepada para pembudidaya dalam pembuatan pakan buatan yang memenuhi syarat teknis budidaya dan secara ekonomis menguntungkan.
Oleh karena sistem fence baru berkembang dalam tiga tahun terakhir, maka kendala utama yang dihadapi oleh calon pembudidaya ikan patin yang akan memakai sistem ini adalah dalam hal : penguasaan teknik konstruksi fence; penguasaan manajemen pemeliharaan ikan patin; dan belum adanya informasi mengenai rencana lokasi lahan budidaya. Kendala teknik konstruksi dan manajemen pemeliharaan dapat diatasi apabila lembaga terkait aktif memberikan penyuluhan dan pelatihan ketrampilan kepada masyarakat calon pembudidaya. Lembaga terkait saat ini telah memberikan penyuluhan dan pelatihan, namun masih perlu ditingkatkan. Sedangkan kendala informasi dapat diatasi dengan keaktifan dua belah pihak yaitu Pemerintah dan calon pembudidaya untuk saling mencari dan menyebarluaskan informasi mengenai rencana peruntukan lokasi budidaya ikan patin. Ketepatan lokasi penting agar tidak merugikan seluruh pihak baik pembudidaya, pemerintah daerah maupun bank apabila proyek dibiayai oleh bank. Kerugian perlu dicegah karena budidaya ikan patin adalah usaha yang terkait erat dengan usaha pada sektor-sektor lain baik usaha-usaha disektor hulu maupun sektor hilir. Usaha ini mempunyai kaitan dengan sektor hulu karena:
dapat menghidupkan usaha penyediaan bahan baku lokal untuk pembuatan karamba dan fence serta peralatan perikanan
memanfaatkan limbah produk ikan olahan dan hasil sampingan industri kecil pengolahan hasil pertanian sebagai bahan baku untuk pakan ikan
menghidupkan usaha produksi dan jasa penyediaan benih dan saprokan lainnya.
Sedangkan di sektor hilir usaha ini dapat menghidupkan kegiatan ekonomi yang mencakup usaha sektor pedagangan ikan, usaha rumah makan/restoran, usaha transportasi dan pelayanan kredit perbankan. Sektor usaha budidaya ikan patin juga memberikan sumbangan bagi pemerintah daerah berupa Pajak Bumi dan Bangunan dan retribusi usaha budidaya ikan.
@
Taken from :bi.go.id
About these ads
Loading...
22 JANUARY 2008 IKANMANIAIKAN PATIN
56 thoughts on "ASPEK PRODUKSI, BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN PATIN"
CITRAKARYA NUSANTARA
22 January 2008 at 1:12 p01 Reply
Salam Buat yang udah lelah membuat penjelasan diatas,
Kami sangat berterima kasih atas penjelasan diatas dan sangat bermanfaat sekali bagi kami, kami menghargai sebesar-besarnya. penjelasannya detail sekali, mudah-mudahan dibalas oleh TUHAN dengan balasan yang sebesar-besarnya.
terima kasih
Hidup Pengusaha Patin…………
usto
1 December 2010 at 1:12 p12 Reply
jual bibit patin harga bersaing hub. fb.
[email protected]
Jusuf Wibisono
8 February 2008 at 1:12 p02 Reply
Yang terhormat Penulis,
Penjelasan Saudara penulis diatas sangat berguna sekali bagi saya yang sangat awam terhadap dunia perikanan kususnya ikan Patin,sehingga saya tertarik untuk membudidayakan mulai dari pendederan yang memanfaatkan pekarangan rumah dengan sistem bak kolam.Bersediakah saudara penulis menjelaskan yang berkaitan dengan Kontruksi dan dimensi bak,drainase,banyak tebar benih ?.
Atas Penjelasannya saya ucapkan terimakasih.
Rans
19 February 2008 at 1:12 p02 Reply
Assalamualaikum Wr. Wb
Pertama sekali yang saya lakukan setelah membaca tulisan Penulis diatas adalah menyimpan / copy tulisan tersebut. MantaaaaP…!!! sangat berguna dan semoga ada manfaatnya bagi yang membaca, terutama yg berhasil mempraktekkannya.
Ramdani
4 April 2008 at 1:12 p04 Reply
Assalamualaikum
Saya pendatang baru dlm bidang ini. info yang anda berikan sangat bermanfaat bagi saya. terimakasih. Untuk info-info yang lain sangat saya tunggu sekali.
suryadi
19 April 2008 at 1:12 p04 Reply
Terima kasih !
tulisannya sangat baik, terutama buat saya yang awam akan perikanan. dan ada pertanyaan : apakah ikan patin bisa dipelihara di kolam tembok dengan kedalaman air sekitar 2 m ?
ikanmania
20 April 2008 at 1:12 p04 Reply
bisa, tapi aerasi harap dijaga. Air kolam yang mengalir akan sangat baik dan merangsang pertumbuhan
yupy
22 April 2008 at 1:12 p04 Reply
Assalamualaikum,
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada penulis dengan adanya tulisan saudara ini saya jadi tambah pengetahun selanjutnya saya mau mengajukan pertanyaan kepada penulis seputar ikan lele apa kelebihan dan kekurangan dari pemijahan secara alami dengan pemijahan dengan cara suntik dan lebih bagus mana bibit ikan hasil pemijahan suntik atau yang secara alami mohon penjelasan dari penulis terima kasih sebelumnya
Wasallam…
Ary Dwinanto
29 April 2008 at 1:12 p04 Reply
Buat Penulisnya…
Maturnuwun telah berbagai Ilmu dan Wawasan….saya sangat terbantu mengenai budidaya ikan patin….semoga tulisan anda sangat bermanfaat buat yg lain…amin….
ARY di SOLO
effi athfiyani thaib
19 May 2008 at 1:12 p05 Reply
assalamualaikum.
hebat, tulisan yang bermanfaat, semoga dapat memajukan para pembudidaya ikan patin. Semoga Allah membalas dengan keberkahan dan menjadi amalan yang tidak putus. Saya mohon izin mengutip tulisan ini sebagai bahan ajar.
Terimakasih.
Thara
29 July 2008 at 1:12 p07 Reply
assalamualaikum.
terima kasih atas tulisannya. mohon penjelasan dengan pemberian pakan pola pelet tersebut, berapa prosentase pakan yang jadi daging. Apakah bisa 100% atau bahkan lebih, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membesarkan benih 1 inci menjadi ukuran 700 gram.
terima kasih. semoga menjadi amal sholeh buat bapak
zainal fanani
4 August 2008 at 1:12 p08 Reply
Saya punya kolam ukuran 7 x 18 x 1 meter, berapa banyak saya bisa melihara ikan patin ? berapa lama saya bisa memasukkan ikan pada kolam yang baru saya buat…..dan bagimana caranya
terima kasih atas jawabannya …..
kang manto
24 October 2008 at 1:12 p10 Reply
saya tertarik dengan pembenihan ikan patin, satu pertanyaan untuk penulis yang akan sangat berharga bagi saya adalah apakah ada pengaruh kadar zat besi yang tinggi terhadap pembenihan ikan patin. Apakah dapat dilaksanakan pembenihan (pemijahan) ikan patin pada air dengan zat beri yang cukup tinggi ? mohon infonya. trims
chaa
7 November 2008 at 1:12 p11 Reply
yth penulis…
trimakasih untuk keterangan tentang pemeliharaan ikan patinnya dengan berbagai metode pemeliharaan….. tapi saya koq belum menemukan sistem pengangkutan ikan patin yah…?soalnya saya sedang memerlukan informasi itu untuk mengangkut patin dengan kepadatan yang tepat agar ikan tidak stress….penting juga lho buat yg mau usaha patin supaya aman saat mendatangkan benih…..
kodir
24 December 2008 at 1:12 p12 Reply
bagus juga nih pembahasannya…
kalo boleh tahu benih untuk pembesaran dapat dibeli dimana ya…kebetulan saya tinggal di daerah dekat bogor….kalo ada di bogor, tempatnya dimana ya ?
terima kasih..
anggit
24 January 2009 at 1:12 p01 Reply
hebat bner euy !! rek nyobian ah !!
ediwan
8 March 2009 at 1:12 p03 Reply
satu pertanyaan saja mohon penjelasan. apkah bisa dibudidayakan secara minimalis dibelakang halaman rumah misalnya. berapa persyaratan luas minimalnya.
terimakasih.
Ghani
10 April 2009 at 1:12 p04 Reply
Assalammuallaikum Wr. Wb
Malam,wah saya bacanya bingung hehehe,maklum anak remaja!^^
o y saya mau tanya tentang budidaya patin,yaitu :
1. Cara membedakan laki perempuan gimana y?
2. Berapa hari ikan tumbuh dan bertelur?
3. Apa kalau bertelur harus di pisahin dari patin yang lain?
mungkin cuma itu aja, jawaban bisa di kirim ke
[email protected]
mohon bantuannya ya!! Sukses pengusaha ikan patin :D
OZI
28 April 2009 at 1:12 p04 Reply
ASALAMMUALAEKUM SAYA DRI LOMBOK BSA GAK IKAN PATIN D BUDIDAYAKAN D WILAYAH LOMBOK TERIMAKASIH
nandang
25 June 2009 at 1:12 p06 Reply
Maaf numpang jualan bagi rekan-rekan yang membutuhkan bibit patin mulai dari ukuran 1 inc s/d 5 inc kami siap untuk mensupplay baik dalam jumlah sdikit ataupun banyak, yang pasti harga sangat murahh sekali……
dan bagi yang berminat bisa menghubungi di…..081381133324….
terima kasih………
adam
31 July 2009 at 1:12 p07 Reply
Btw brpa hrgnya yg 5 inci…..?
RUDI DEARMA SIPAYUNG
22 March 2011 at 1:12 p03 Reply
barapa per ekor nya dan di daerah mana tinggalnya?
patria
7 July 2009 at 1:12 p07 Reply
terima kasih panduannya, tetapi secara teknis kadang2 sulit juga ya dalam aplikasinya.
adam
31 July 2009 at 1:12 p07 Reply
Thx's y atas infonya… Sya pnya kolam di jaring apung stlh td sya bca info di atas trnyta kndla yg paling sulit adalah pas prubahan cuacunya….trs gimana cara mengatasi ikan patin biar bisa bertahan dalam prubahan cuaca ini…? Mahon jawaban kirim lewat email
[email protected] Thx'sm
chariyadi
14 October 2009 at 1:12 p10 Reply
salam kenal semua,saya juga udah mulai pelihara patin sejak mei ,udah lumayan ,,senang sekali bila ada komunikasi antar penggemar dan praktisi,saya di palembang,skala pemeliharaan lumayan ,sdh produksi sendiri pelet apung melayang dg protein 30%,lemak 6% dan serat 8%,harga jual 3300/kg,kapasitas saya produksi 600kg /hari yang minat dapat kontak saya ,terutama yg di wilayah sumsel,salam,
adhe
14 November 2009 at 1:12 p11 Reply
thanks, udah nambah pengalaman
Agung
28 November 2009 at 1:12 p11 Reply
Mudah2an "IKAN MANIA" bisa menjadi forum yg baik untuk para pembudidaya IKAN PATIN sebagai sarana tanya jawab.
Maaf sekedar untuk informasi, sy ingin memasarkan bibit ikan patin
uk 1'5 hrg Rp 110/e dan uk 1,5 Rp 175/e.
Wilayah pembenihan berada di Kranggan, Bekasi. Kapasitas produksi 200rb-300rb benih/bln. Terima kasih untuk "IKAN MANIA". SUKSES selalu.
Djati Murti
17 January 2010 at 1:12 p01 Reply
HIIIIIIIIIIIIIIIIIII
saifullah
23 February 2010 at 1:12 p02 Reply
terima kasih atas ilmu yang diberikan
supri
29 March 2010 at 1:12 p03 Reply
Salam hangat,
saya baru menemukan blog ini yang sudah lama saya cari dengan penjelasan seperti di atas,karena saya tertarik untuk belajar cara budidaya ikan patin skala rumahan.
Saya ingin tanyakan masalah modal awal kira kira berapa untuk pembesaran sekala rumahan dengan luas tanah 15×3,m/2, dan syarat apa saja yang harus di persiapkan untuk memulai pemeliharaan ikan patin dari nol hingga panen.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
salam…..SUPRI..bogor
email.
[email protected]
nandang
14 April 2010 at 1:12 p04 Reply
daya tertarik ingin berternak iksn psatin untuk pemula bagaiman cara berternak ikan yang sukses .terus bagaimana cara membuat proposaalnya ,bolekah saya kirimkan satu bundel contoh proposal dan k.Daya juga ingin bermitra dengan para pengusaha ikan patin yang sukses . mohon kirimkan ke email saya;
[email protected]
nandang
14 April 2010 at 1:12 p04 Reply
saya tertarik ingin bertenak ikan patin khususnya untuk pemula bagaimana cara beternaik ikan yang baik dan benar ,terus bagimana cara membuat proposalnya .Bolehkah saya mintas dikirimkan satu bundel contoh proposalnya dan selai itu saya ingin bermitra dengan para perternakan ikan patin yang sudah berkembang ,mohon kirim kan alamatnya ke
[email protected]
WASKITO
19 April 2010 at 1:12 p04 Reply
Budi daya ikan patin saat ini memang bagus daripada gurami, ikan patin adalah ikan yang tahan banting,,kuat,, dibandingkan dengan ikan gurami mudah stress dan gampang mati,,, namun harga ikan patin saat ini di Jombang jawa Timur sekitar Rp.9.500 perkg. di bandingkan dengan ikan gurami Rp.17.000/kg nya tapi gampang mati. dan lama pemeliharaannya sama hampir 1 tahun untk mencapai ukuran 500-700 ons, dengan stok pelet 1 bulan 60kg = 300.000 x 12 (1 tahun) 3.600.000,- (2000 ekor patin, 500 ekor patin berat mencapai 300 kg, x 4=1,2 ton (1200 kg x 9,500= Rp.11.400.000-3.600.000(pakan) =7.800.000-400.000 (bibit)=7.400.000 bersih pertahun untuk 2000 ekor
Siswo Subiyanto
10 June 2010 at 1:12 p06 Reply
Alhamdulillah saya dapat ilmu yang sangat berharga.
nugroho
4 July 2010 at 1:12 p07 Reply
Terima kasih kepada penulis, yang mau menyampaikan ilmu yang bermanfaat ini. mohon informasinya, kalau pakai pakan buatan pabrik kadar proteinnya minimum berapa %?
Thx
galuh
12 July 2010 at 1:12 p07 Reply
saya tertarik dan ingin menjadi pemula dalam hal ini.
Bagi yang meu mnolong saya…tolong dikirim selukbeluk perihal usaha ini.
[email protected]
trmksih.
hakim
25 July 2010 at 1:12 p07 Reply
kami ingin mengembangkan budidaya ikan patin barang kali yang di daerah jombang ada yang mempunyai bibit patin yang bagus mohon hub kami : hakim 085735585900 atas sarannya terima kasih u/ pak waskito kalou bole tahu posisi di mana ? kami mau belajar budidaya ikan partin………….
wawan
29 July 2010 at 1:12 p07 Reply
tertarik juga ama patin .
yg paling dekat ama kota saya di garut dimana yg jual benihnya ?
siti wardiyah
16 September 2010 at 1:12 p09 Reply
saya pernah ke tempat pembenihan ikan patin di balai penelitian ikan air tawar subang jawa barat nah ada manipulasi suhu ruangan dengan pemasangan beberapa terpal plastik apakah untuk pembesaran larva membutuhkan suhu ruangan tertentu..??
qoqo
20 October 2010 at 1:12 p10 Reply
gan.. kalo pembesarannya lewat kolam semen dengan luas 7×8 m itu memerlukan berapa ekor ikan dan pembesaraanya kira2 memakan waktu berapa bulan..???
terima kasih gan.. mohon di balas..
abg Rsl
29 October 2010 at 1:12 p10 Reply
terimakasi atas penjelasan yg panjang lebar dr penulis kebutulan yg ditulis itu adalah ternak ikan yg berada di daerah sy yaitu kab;Oki saya disini jg sy ingin bertanya : apakah ada obat/vitamin utk ikan patin untuk memperpendek usia panen dan bobot ikan tetap maksimal
mujiyono
1 December 2010 at 1:12 p12 Reply
aku sebagai pemula untuk budidaya ikan patin
hendra
3 December 2010 at 1:12 p12 Reply
salam
terima kasih kepada penulis yg telah meluangkan waktu dan pikiran untuk berbagi ilmu disini
ada satu hal yg mau di tanyakan, apakah patin bisa dipelihara di kolam semen?
apakah pertumbuhannya jadi lebih lambat?
obral sprei dan bedcover kwalitas
siswo
15 December 2010 at 1:12 p12 Reply
bagaimana cara memasarkan ikan patin?
yongki ari
9 February 2011 at 1:12 p02 Reply
terima kasih informasinya lengkap,akan tetapi masih ada satu hal masalah pemasaran .tntunya teman2 semua ingin sekali mengetahuinya
erichmeno
10 March 2011 at 1:12 p03 Reply
saya sangat berminat untuk mengembangkan budidaya ikan pain ini, saat ini saya sedang membuat analisa teknis pembudidayaan, analisa kelayakan serta analisa dampak lingkungannya. adapun lahan yang disediakan sebesar 500 ha. minta dukungannya.
RUDI DEARMA SIPAYUNG
22 March 2011 at 1:12 p03 Reply
usaha ikan patin memang menjanjikan,saya punya 15 kolam di waduk saguling dan saya tanam 2 ton ikan patin berupa sangkal dgn pakan berupa ampas roti.modal saya bibit 19jt,pakan/bln 700rb.pada panen pertama saya menghasilkan total 56 jt.skrg saya ingin mengembangkan usaha saya.kalau saudara ada yg ingin tukar informasi hub no hp saya 081322860689
RUDI DEARMA SIPAYUNG
22 March 2011 at 1:12 p03 Reply
sebagai pengusaha pembesaran ikan patin saya sangat apresiasi penulisan artikel ini.semoga makin bnyk yg berminat mengembangkan budidaya dan usaha ikan patin ini.
agus
26 April 2011 at 1:12 p04 Reply
gimana cara yg lebih efektif kalau mau membuat pembibitan ikan patin, gimana cara membedakan ikan patin betina dan jantan?
Abdul gapur
27 April 2011 at 1:12 p04 Reply
numpang absen
patin ciasem
13 May 2011 at 1:12 p05 Reply
informasi tuk yg berminat ingin pnya tempat di sukamandi – ciasem – subang, khususnya untk budidaya benih patin, ada yg mau jual hipop farm/hecry ( rumah ikan) dgn kapasitas 35 bak, produksi rata 300 rb. s/d. 400 rb/ panen, luas tnah 660 M2, Bs hub. 0852 2085 6157 – 0819 0942 4957
pulzzahut media
20 May 2011 at 1:12 p05 Reply
kalo patin panennya berapa bulan, dan rentan penyakit tidak?
Ery januar
25 June 2011 at 1:12 p06 Reply
Saya melepas ikan pati kekolam terpal setelah sebulan dikolam pendederan, dan kolam terpal tsb saya kasih pupuk Urea, sebanyak 1kg, dan itu berlangsung selam 5 hari, dan bibit Patin yang ada dikolam p[endederan Saya lepas ke Kolam pembesaran yang dikasih pupuk sebagaiman yang Saya terangkan diaatas td, dua hari berlangsung seluruh bibit patin saya itu Mati ( 2000 Ekor ) dimanakah salah saya?, apakah gara-gara Pupk itu atau bagaimana dan juga selama penederan Saya kasih makan Pelet Bubuk, akan tetapi pelet tsb cepat sekali terbenam di Air,sehingga daya serapnya kecil tolong Komentari masalah Saya ini, terima kasih
o9pikboedzk pui
25 July 2011 at 1:12 p07 Reply
bagus
samsu
13 August 2011 at 1:12 p08 Reply
hebat….. sangat mendetail…. semoga bermanfaat bg kita yg bermain ikan…
andy
28 October 2011 at 1:12 p10 Reply
UD. NABILA FARM
Kami petani ikan air tawar dari Sleman-Yogyakarta yang sudah berpengalaman, menyediakan segala macam bibit ikan air tawar unggul dan bermutu tinggi. Melayani pengiriman keluar kota dan luar pulau.
Bibit yang kami hasilkan adalah bibit berkualitas, telah terbukti dengan penanganan yang baik dan benar bibit hasil dari produksi kami dapat berkembang dengan baik dan cepat pertumbuhannya. Berikut kami informasikan data dari tempat usaha pembibitan kami :
Komoditas : PATIN, BAWAL, MAS, TAWES, GRASCAP, NILA, GURAMI
Sistem : Intensif
Pengangkutan : Dikemas plastic polyteline dalam kotak styrofoam penahan panas
Kota tujuan : Seluruh Indonesia
KAPASITAS PENGIRIMAN / BOX :
BAWAL ukuran ¾ inci = 7000 ekor, 1 inci = 6000 ekor, 1 inci up = 5000 ekor
PATIN ukuran 1 inci – 1 inci up = 6000 – 7000 ekor
IKAN MAS ukuran 2-3 = 6000 ekor, 3-4 = 5000 ekor, 3-5 = 4000 ekor
TAWES ukuran 2-3 = 6000 ekor, 3-5 = 5000 ekor
GRASKAP ukuran 2-3 = 6000 ekor, 3-5 = 5000 ekor
NILA ukuran larva = 50.000, 2-3 = 6000 ekor, 3-5 = 5000 ekor, 4-6 = 4000 ekor
GURAMI ukuran telur = 50.000, 2-3 = 6000 ekor, 3-4 = 5500 ekor, 3-5 = 5000 ekor, 4-6 = 4000 ekor, 5-7 = 3000 ekor, Jempol = 1250 ekor
Untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pengambilan langsung ke kolam kami minimal 1000 ekor benih.
Informasi harga murah berkwalitas silahkan contak person Andy 085753563403 / 081227354545, kunjungi blog kami di http://www.abenih.blogspot.com atau datang langsung ke lokasi pembibitan kami di Jl.Kaliurang Km 13,5 Sleman – Yogyakarta (10 meter selatan dealer Honda AHASS)
Datang…Lihat dan tentukan yang terbaik bagi anda.
ASPEK KEUANGAN, BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN PATIN
Rate This
karir anda mentok, karena pendidikan tak mendukung ? lanjutkan kuliah di "
tempat kuliah paling fleksibel SARJANA NEGERI 3 TAHUN – TANPA SKRIPSI ABSENSI HADIR BEBAS – BERKUALITAS – IJAZAH & GELAR DARI DEPDIKNAS MURAH DAPAT DIANGSUR TIAP BULAN -terima pindahan dari PTN/PTS lain
MANAJEMEN – AKUNTANSI – ILMU KOMUNIKASI – ILMU PEMERINTAHAN
022-70314141;7313350 : jl. terusan halimun 37 bandung- utkampus.net
PEMILIHAN POLA USAHA
Sebagaimana telah dijelaskan dimuka, peluang investasi budidaya pembesaran ikan patin masih cukup besar. Namun, belum diperoleh informasi baik dari hasil survey di kabupaten OKI maupun dari hasil penelitian sebelumnya mengenai skala usaha yang optimum untuk budidaya pembesaran ikan patin.
Dari hasil wawancara dengan pengusaha dan pengamatan di lapangan, hanya diperoleh informasi bahwa di daerah kabupaten OKI terdapat tiga sistem budidaya ikan patin yaitu sistem kolam, karamba (sangkar dan jaring apung) dan fence. Dari ketiga sistem tersebut, dua sistem yang potensial dapat dikembangkan adalah budidaya pembesaran ikan patin sistem karamba dan fence yang dilaksanakan secara semi intensif. Budidaya pembesaran ikan patin sistem kolam tidak berkembang dan jumlahnya relatif kecil. Berdasarkan hal-hal tersebut maka analisis keuangan akan dilakukan terhadap 2 pola pembesaran, yaitu :
Analisis pola pembesaran ikan patin dengan sistem karamba.
Analisis pola pembesaran ikan patin dengan sistem fence.
Ciri-ciri pola (a) adalah sebagai berikut :
Usaha dilakukan secara berkelompok dan satu kelompok beranggotakan 10 orang.
Telah memperoleh kredit modal kerja dari bank sebesar Rp.5 juta per orang.
Jumlah karamba per pengusaha masing-masing tiga unit, ukuran 2 x 4 x 1,5 m.
Menggunakan tenaga kerja dalam keluarga.
Ciri-ciri pola (b) adalah sebagai berikut :
Usaha perorangan
Telah memperoleh kredit modal kerja dari bank sebesar Rp.50 juta sampai Rp.200 juta per orang.
Jumlah fence 22 unit,ukuran 5 x 12 x 4 meter.
Menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga.
ASUMSI DAN PARAMETER UNTUK ANALISIS KEUANGAN
Untuk keperluan analisis keuangan perlu ditetapkan jadwal tebar benih. Tujuannya adalah agar panen dapat diatur, mengurangi pengaruh ketersediaan air pada musim kering dan panen ikan lebak lebung dari rawa-rawa yang terjadi pada bulan Juli sampai September yang menyebabkan pasokan ikan relatif banyak dan harga ikan patin cenderung lebih rendah. Jadwal tebar benih dan panen disajikan pada tabel 5.
Tabel 5.
Jadwal Tebar Benih dan Panen Sistem Fence
Tahun t/p
Bulan
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
a. Tahun 1
– Tebar
141
142
143
144
145
126
– Panen
141
142
b. Tahun 2
– Tebar
241
242
243
244
245
226
– Panen
143
144
145
126
241
242
c. Tahun 3
– Tebar
341
342
343
344
345
326
– Panen
243
244
245
226
341
342
d. Tahun 4
– Tebar
441
442
443
444
445
426
– Panen
343
344
345
326
441
442
Sumber : Lampiran 3.2
Arti dari angka-angka dalam baris tebar dan panen, misalnya 141, adalah sebagai berikut:
Angka I (1 digit) menunjukkan tahun (1 s/d 4),
angka II (1 digit) menunjukkan jumlah unit fence (2 dan 4),
angka III (1 digit) menunjukkan tahap t/p (1 s/d 6)
t = tanam; p = panen
Untuk mempermudah perhitungan bulan tanam/panen tidak menggunakan tahun kalender (Januari – Desember) tapi dimulai dari Mei sampai dengan April. Oleh karena jumlah fence ada 22 unit maka jadwal penebaran benih dalam setahun dilaksanakan secara bertahap, sebagai berikut:
Tahap I, tebar benih dilakukan selama 3 bulan berturut-turut yaitu bulan Mei, Juni, dan Juli masing-masing 4 unit fence.
Tahap II, tebar benih dilakukan selama 3 bulan berturut-turut yaitu bulan Januari, Februari masing-masing 4 unit fence dan Maret, 2 unit fence.
Lama pemeliharaan ikan adalah 10 bulan. Khusus pada tahun pertama proyek, panen ikan berlangsung hanya 2 kali yaitu pada Maret dan April dan tiap panen masing-masing 4 unit fence sehingga total panen adalah 8 unit fence. Sedangkan pada tahun-tahun selanjutnya yaitu tahun kedua sampai dengan tahun keempat proyek, panen ikan berlangsung 6 kali yaitu pada Mei, November, Desember, Januari, Maret dan April atau panen seluruhnya 22 unit fence.
Tabel 6.
Jadwal Tebar Benih dan Panen Sistem Karamba
Uraian
Semester 1
Semester 2
Bulan
Bulan
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
a. Tahun 1
– Tebar
111
122
– Panen
111
122
b. Tahun 2
– Tebar
211
222
– Panen
211
222
c. Tahun 3
– Tebar
311
322
– Panen
311
322
d. Tahun 4
– Tebar
411
322
– Panen
411
422
Sumber : Lampiran 4.2
Arti dari angka-angka dalam baris tebar dan panen, misalnya 111, adalah sebagai berikut :
Angka I (1 digit) menunjukan tahun (1 s/d 4), angka II (1 digit) menunjukan semester (1dan 2), angka III (1 digit) menunjukan tahap tanam/panen (1 dan 2)
t = tanam; p = panen
Sebagaimana sistem fence, pada sistem karamba jadwal penebaran benih juga perlu diatur agar panen tidak terjadi pada masa panen lebak lebung (Lihat Tabel 6). Oleh karena lama pemeliharaan adalah 6 bulan dan jumlah karamba hanya 3 unit maka penebaran benih dapat dilakukan sekaligus. Dalam setahun penebaran benih dapat dilakukan dua kali, yaitu penebaran pertama pada Mei dan penebaran kedua pada November. Berdasarkan jadwal tebar maka setiap tahun panen ikan dapat berlangsung setiap akhir semester, yaitu Oktober dan April.
Disamping jadwal tebar dan panen perlu ditetapkan asumsi dan parameter yang digunakan untuk analisis keuangan. Kedua hal tersebut merupakan dasar dalam perhitungan biaya investasi dan operasional serta produksi/penjualan hasil. Asumsi dan parameter analisis keuangan disajikan dalam tabel 7 untuk sistem fence dan tabel 8 untuk sistem karamba.
Tabel 7.
Asumsi dan Parameter Analisis Keuangan Sistem Fence
No
Asumsi
Satuan
Nilai/jumlah
1
Periode proyek
Tahun
4
2
Periode pembesaran
Bulan
10
3
Skala usaha
a. Jumlah fence
Unit
22
b. Ukuran setiap fence (p x l x t)
Meter
(12 x 5 x 4)
4
Penebaran benih ikan
a. Padat penebaran
Ekor
12.500
b. Ukuran benih
Inchi
01-Feb
c. Harga benih
Rp/ekor
250
5
Tenaga kerja
a. Manajemen (dalam keluarga)
Orang
1
Upah
Rp/hari
40.000
b. Pengolahan pakan (luar keluarga)
Orang
6
Upah
Rp/hari
20.000
c. Pemeliharaan (luar keluarga)
Orang
1
Upah
Rp/hari
40.000
6
Survival rate
%
87%
7
Pakan buatan pabrik
a. Pemberian pakan
Kali
1
b. Sinta I untuk ikan umur 1 bln
kg/bulan
100
c. Sinta II untuk ikan umur 2 bln
kg/bulan
170
d. Sinta Laju untuk ikan umur 3 bln
kg/bulan
300
8
Harga pakan buatan pabrik
a. Sinta I untuk ikan umur 1 bln
Rp/kg
4.500
b. Sinta II untuk ikan umur 2 bln
Rp/kg
3.200
c. Sinta Laju untuk ikan umur 3 bln
Rp/kg
2.550
9
Harga pakan buatan sendiri
Rp/kg
568
10
Produksi ikan
a. Siklus panen per tahun
Kali
1
b. Rata-rata berat ikan saat panen
Kg/ekor
1
c. Produksi ikan tiap fence per tahun
Kg
10.875
d. Rata-rata harga jual ikan
Rp/kg
8.500
11
Satu tahun
Hari
360
Sumber : Lampiran 3.1
Tabel 8.
Asumsi dan Parameter Analisis Keuangan Sistem Karamba
No
Asumsi
Satuan
Nilai/jumlah
1
Periode proyek
Semester
8
2
Periode pembesaran
Bulan
6
3
Skala usaha
a. Jumlah karamba
Unit
3
b. Ukuran setiap karamba (p x l x t)
Meter
4 x 2 x 1.5
4
Penebaran benih ikan
a. Padat penebaran
Ekor
1.250
b. Ukuran benih
Inchi
2-2,5
c. Harga benih
Rp/ekor
300
5
Tenaga kerja
a. Manajemen (dalam keluarga)
Orang
1
b. Luar keluarga
Orang
1
6
Survival rate
%
85
7
Pakan buatan pabrik
a. Pemberian pakan
Kali
2
b. Hydropid M-2 untuk ikan umur 1-2 bln
Kg/bulan
30
c. Hydropid M-3 untuk ikan umur 3-6 bln
Kg/bulan
300
8
Harga pakan buatan pabrik
Rp/kg
2.900
9
Produksi ikan
a. Siklus panen per tahun
Kali
2
b. Rata-rata berat ikan saat panen
kg/ekor
0,85
c. Produksi ikan tiap karamba per semester
Ekor
1.063
d. Rata-rata harga jual ikan
Rp/kg
7.900
10
Satu semester
Hari
180
Sumber : Lampiran 4.1KOMPONEN BIAYA INVESTASI DAN BIAYA OPERASIONAL
a. Biaya Investasi
Pada sistem fence biaya investasi meliputi biaya perizinan; sewa tanah; bangunan kantor, dapur pengolahan pakan buatan sendiri dan gudang; bahan-bahan konstruksi fence dan fasilitas pendukungnya, alat-alat perikanan, kendaraan (perahu, truk pick-up, dan sepeda motor; dan peralatan proyek berupa mesin dan alat pembuat pakan. Investasi seluruhnya dilakukan pada awal proyek dengan total biaya mencapai Rp.174.853.000 dengan penyusutan setiap tahun sebesar Rp.45.449.000 (Lihat tabel 9). Selama periode proyek dilakukan re-investasi dari beberapa komponen investasi antara lain perizinan, sewa tanah, peralatan fence, peralatan proyek dan alat tangkap. Dari total biaya investasi, porsi biaya investasi yang terbesar adalah peralatan proyek sebesar 50,8% diikuti dengan biaya konstruksi fence serta peralatannya sebesar 32,1%.
Tabel 9.
Rincian Biaya Investasi per Skala Usaha Sistem Fence
No
Komponen Biaya
Jumlah biaya
(Rp)
Penyusutan
(Rp)
1
Perizinan
100.000
100.000
2
Sewa tanah
1.200.000
1.200.000
3
Bangunan
5.500.000
550.000
4
Fence
30.624.000
8.712.000
5
Rumah jaga
14.520.000
5.698.000
6
Perahu
11.000.000
5.500.000
7
Peralatan proyek
88.809.000
11.589.000
8
Alat tangkap
23.100.000
12.100.000
Jumlah biaya
174.853.000
45.449.000
Sumber : Lampiran 3.3
Investasi pada sistem karamba relatif lebih sederhana dan biayanya lebih murah dibandingkan dengan investasi pada sistem fence. Kegiatan investasi dilaksanakan pada awal proyek dan re-investasi untuk beberapa komponen investasi selama masa proyek. Biaya investasi pada sistem karamba meliputi perizinan, bahan konstruksi untuk karamba, rumah jaga dan alat tangkap dengan total biaya Rp.1.330.000 dengan penyusutan per semester sebesar Rp.233.750. Rincian biaya investasi disajikan pada Tabel 10. Porsi terbesar dari biaya investasi adalah biaya konstruksi karamba dan rumah jaga yang mencapai 87,6%.
Tabel 10.
Rincian Biaya Investasi per Skala Usaha Sistem Karamba
No
Komponen biaya
Jumlah biaya
(Rp)
Penyusutan
(Rp)
1
Perizinan
75.000
75.000
2
Karamba
900.000
225.000
3
Rumah jaga
265.000
77.500
4
Alat tangkap
90.000
90.000
Total biaya
1.330.000
467.500
Penyusutan per semester
233.750
Sumber : Lampiran 4.3
b. Biaya Operasional
Komponen biaya operasional sistem fence dan karamba disajikan dalam Tabel 11. Komponen biaya operasional pada sistem fence terdiri dari biaya pembelian benih ikan, pakan buatan pabrik untuk tiga bulan pertama pemeliharaan, bahan baku untuk pakan buatan sendiri untuk 7 bulan berikutnya, vitamin, tenaga kerja tetap untuk pemeliharaan dan tenaga harian untuk membuat pakan buatan sendiri serta biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat. Total biaya operasional untuk tahun pertama adalah Rp. 852.169.900 dan untuk tahun 2-4, per tahun adalah Rp.1.129.119.400. Porsi biaya operasional yang terbesar adalah pakan yaitu sebesar 46,9% tahun 1 dan 60% tahun-tahun berikutnya.
Tabel 11.
Rincian Biaya Operasional Sistem Fence dan Karamba
No
Komponen biaya
Fence
Karamba
Jumlah biaya
(Rp/thn)
Jumlah biaya
(Rp/semester)
1
Benih
68.750.000
1.125.000
2
Pakan
– Tahun 1
399.589.000
10.962.000
– Tahun 2 – 4
676.538.500
10.962.000
3
Tenaga kerja
374.400.000
2.869.500
4
Pemeliharaan
9.430.900
0
Jumlah biaya operasional
– Tahun 1
852.169.900
14.956.500
– Tahun 2 – 4
1.129.119.400
14.956.500
Sumber : Lampiran 3.6 dan Lampiran 4.4
Pada sistem karamba biaya operasional meliputi pembelian benih ikan, pakan buatan pabrik dan tenaga kerja. Sistem karamba tidak memerlukan biaya pemeliharaan alat-alat. Total biaya operasional per semester adalah Rp.14.956.500. Dari total biaya operasional, biaya pakan buatan pabrik mencapai 73,3%.
KEBUTUHAN MODAL KERJA DAN KREDIT
Berdasarkan jadwal kegiatan kedua sistem tersebut diatas diperlukan dana investasi dan modal kerja untuk biaya operasional pada awal kegiatan, karena belum ada penjualan hasil produksi. Dari perhitungan biaya investasi dan biaya operasional maka dana yang diperlukan untuk investasi dan modal kerja pada awal kegiatan proyek (tahun 0) adalah seperti pada Tabel 12.
Tabel 12.
Rincian Sumber Dana Proyek Sistem Fence dan Karamba
No
Rincian dana proyek
Sistem fence
(Rp)
Sistem karamba
(Rp)
1
Sumber dana investasi dari
a. Kredit
113.654.450
864.500
b. Dana sendiri
61.198.550
465.500
Total dana investasi
174.853.000
1.330.000
2
Sumber dana modal kerja dari
a. Kredit
302.132.965
9.721.725
b. Dana sendiri
162.686.981
5.234.775
Total dana modal kerja
464.819.945
14.956.500
3
Sumber dana proyek dari
a. Kredit
415.787.415
10.586.225
b. Dana sendiri
223.885.531
5.700.275
Total dana proyek
639.672.945
16.286.500
Sumber : Lampiran 3.7 dan Lampiran 4.5
Total kebutuhan untuk modal kerja sistem fence dan karamba diperhitungkan sebagai berikut :
Pada sistem fence, total modal kerja awal yang diperlukan diasumsikan untuk 12 unit fence atau 12/22 x Rp.852.169.900 = Rp.464.819.965.
Pada sistem karamba, total modal kerja awal yang diperlukan diperhitungkan sama dengan biaya operasional selama satu semester atau Rp.14.956.500.
Dalam pola pembiayaan ini biaya investasi maupun modal kerja diasumsikan dibiayai dengan kredit bank dan dana sendiri dengan komposisi sumber dana pembiayaan 65% berasal dari kredit bank dan 35% dari dana sendiri. Dalam perhitungan angsuran kredit investasi dan kredit modal kerja digunakan asumsi sebagai berikut :
Ketentuan
Fence
Karamba
Jangka waktu
2 tahun
2 tahun
Suku bunga
21% menurun
22% flat
Angsuran pokok dan bunga
per triwulan
per semester
Berdasarkan ketentuan kredit tersebut maka angsuran kredit per semester dari kedua pola ini adalah sebagai berikut. .
Tabel 13.
Jadwal Angsuran Kredit Sistem Fence
Tahun
Angsuran
Saldo
Pokok
Bunga
Total
Awal
Akhir
Tahun 0
415.787.415
415.787.415
Tahun 1
207.893.707
70.943.728
278.837.435
259.867.134
207.893.707
Tahun 2
207.893.707
27.286.049
235.179.756
0
0
Sumber : Lampiran 3.9
Tabel 14.
Jadwal Angsuran Kredit Sistem Karamba
Tahun
Periode
Angsuran
Saldo
Pokok
Bunga
Total
Awal
Akhir
Tahun 0
Tahun 1
Semester 1
2.646.556
1.164.485
3.811.041
10.586.225
7.939.669
Semester 2
2.646.556
1.164.485
3.811.041
7.939.669
5.293.113
Tahun 2
Semester 1
2.646.556
1.164.485
3.811.041
5.293.113
2.646.556
Semester 2
2.646.556
1.164.485
3.811.041
2.646.556
0
Sumber : Lampiran 4.7
PROYEKSI PRODUKSI DAN PENDAPATANHasil produksi sistem fence adalah ikan patin ukuran satu kg per ekor, sedangkan hasil produksi sistem karamba adalah ikan patin ukuran 850 gram per ekor. Oleh karena sistem budidaya kedua pola ini adalah monokultur maka tidak ada produk sampingan. Pendapatan adalah produksi dikalikan dengan harga jual, dimana untuk fence harga jual adalah Rp.8.500 per kg sedangkan untuk karamba harga jual Rp.7.900 per kg. Berdasarkan asumsi tingkat hidup, jumlah penebaran dan berat per ekor ikan patin seperti yang dijelaskan di muka, maka produksi ikan patin sistem fence dan karamba diproyeksikan seperti pada tabel 15.
Tabel 15.
Proyeksi Produksi dan Pendapatan Sistem Fence dan Karamba
No
Uraian
Fence
Karamba
(per thn)
(per semester)
1
Produksi per unit (kg ikan)
10.875
903
2
Total produksi thn ke 1
a. Produksi (kg)
87.000
2.709
b. Nilai penjualan (Rp)
739.500.000
21.404.063
3
Total produksi thn ke 2 – 4
a. Produksi (kg)
239.250
2.709
b. Nilai penjualan (Rp)
2.033.625.000
21.404.063
4
Nilai sisa thn ke 4
a. Investasi
24.477.750
332.500
b. Ikan yang belum dipanen *)
299.062.500
0
Jumlah (Rp)
323.540.250
332.500
Sumber : Lampiran 3.8 dan Lampiran 4.6
Pada akhir proyek (tahun 4) diperhitungkan adanya nilai sisa proyek (salvage value) yaitu untuk :
Sistem fence terdiri dari 25% dari nilai investasi awal proyek dan ikan yang belum dipanen pada tahun 4 berumur 9 bulan sebanyak 4 unit dengan nilai penjualanRp.261.000.000 ikan berumur 1 s/d 3 bulan sebanyak 10 unit fence dengan nilai penjualan Rp.38.062.500, total nilai sisa sebesar Rp.323.540.250
Sistem karamba sebesar 25% dari nilai investasi awal proyek.
Berdasarkan proyeksi produksi, penjualan hasil dan biaya proyek, pendapatan bersih dari sistem fence mengalami defisit (negatif) pada tahun 0 dan tahun 1, namun pada tahun berikutnya pendapatan bersih selalu surplus (positif). Pada sistem karamba pendapatan bersih mengalami defisit hanya pada tahun 0 dan pada tahun berikutnya selalu surplus. Surplus pendapatan rata-rata dari kedua pola ini adalah sebagai berikut :
Untuk sistem fence rata-rata surplus pendapatan per tahun Rp.598.714.239 atau per bulan Rp.49.892.853 (Lampiran 3.10).
Untuk sistem karamba rata-rata surplus pendapatan per semester Rp.4.310.500 atau per bulan Rp.718.417 (Lampiran 4.8).
1000 Cara Mudah Budidaya Ikan Patin Pada Kolam Tanah
Posted by Seputarikan .Com , 4 Comments in Budidaya on Saturday, December 13, 2014
Cara Mudah Budidaya Ikan Patin Pada Kolam Tanah - Pembesaran ikan patin di kolam khusus untuk pembesaran biasanya pembesaran patin ini di lakukan setelah ikan tersebut di pelihara dahulu di kolam pendederan. Namun ada pula orang yang lasung memeliharanya di kolam pembesaran tanpa harus melalui kolam pendederan terlebih dahulu.
pemeliharaan di kolam pedederan di lakukan untuk ikan patin yang berukuran masih sangat keicil. benih patin di jual di pasaran ada yang masih kecil-kecil sehingga harus di dederkan dahulu akan tetapi bila ukuran benih tersebut sudah berukuran sudah cukup besar maka pendederan tidak di perlukan lagi artinya begitu di beli bibit tersebut langsung di pelihara di kolam pembesaran.
Ikan patin tidak selalu memilih jenis kolam tertentu. ikan ini dapat di pelihara dan tetap bisa tumbuh dengan baik di berbagai jenis kolam. Jenis kolam yang bisa di gunakn untuk pembesaran ikan patin yaitu :
Kolam Irigasi
Kolam tadah hujan
Kolam rawa non Pasang surut
1. Kolam Irigasi
Cara Mudah Budidaya Ikan Patin Pada Kolam
Sesuai dengan namanya, kolam irigasi memperoleh air dari jaringan irigasi. penggunaan kolam irigasi bagi pembesaran ikan patin sangat di anjurkan karena di dalam kolam ini air tersedia sepanjang waktu dan jauh dari kekhawatiran kemungkinan kekurangan air.
Dalam pembuatan kolam irigasi penentuan luas kolam lebih leluasa sehingga kolam bisa di buat menjadi lebih besar. Sebelum di putuskan untuk membangun kolam jenis tanah juga harus di ketahui karena jenis tanaj ini akan berpengaruh langsung terhadap tingkat kesuburan air kolam.
Jenis tanah yang baik selain menjadi sumber hara juga menentukan sifat fisika dan kimia air kolam. Selain itu tekstur tanah juga harus diperhatikan untuk tingkat rembesan. Oleh karena itu kolam di buat pada tanah yang bertekstur liat karena sangat kedap air ( mempunyai tingkat rembesan yang relatif kecil ). baca jugamanfaat ikan mas
Sumber air yang masuk kedalam kolam juga harus di ketahui. Sumber air untuk jaringan irigasi adalah air tanah yang mengalir pada aliran tanah yang lebih rendah melalui sungai. Selanjutnya, air ini di alirkan lagi dari sungai melalui aliran-aliran irigasi. dalam perjalananya air tersebut melewati berbagai jenis tanah. bila melalui tanah yang mengandung kapur air akan bersifat alkali (basa). Sebaliknya air yang melalui rawa akan bersifat asam.
Air yang melewati daerah pertanian dan pemukiman banyak mengandung bahan organik dan subur. sementara air yang melalui daerah industri dan pertambangan biasanya mengandung zat pencemaran oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus menjadi bahan pertimbangan.
2. Kolam Tadah Hujan
Cara Mudah Budidaya Ikan Patin Pada Kolam
Kolam tadah hujan ini adalah kolam yang hanya mendapat sumber air dari hujan. Kolam tadah hujan di buat bila di sekitar kita tidak tersedia sumber air irigasi atau pun sumber air tanah. Jadi sumber air untuk mengisi air kolam sepenuhnya berasal dari air hujan. karena hanya mengandalkan air hujan maka curah hujan akan menentukan jumlah atau volume atau air kolam.
Ikan patin mengharapkan kolam dengan kedalaman tertentu ( 1 - 1,5 meter ), Oleh karena itu bila menggunakan kolam tadah hujan untuk pembesaran ikan patin maka harus di pastikan terlebih dahulu bahwa air tersedia cukup untuk ukuran kedalaman kolam tersebut sepanjang masa pemeliharaan. itulah sebabnya pembangunan kolam tadah hujan tidak dapat di lakukan di sembarang tempat.
Lokasi yang digunakan harus di teliti secara seksama melalui curah hujan, penguapan tekstur tanah, dan konstruksi kolam wilayah yang mempunyai curah hujan lebih dari 1.500 mm pertahun dapat di gunakan untuk membangun tadah hujan bagi pembesaran ikan patin lebih amanya lagi preode bulan basah di daerah tersebut mencapai 7 - 9 bulan. sementara penguapan air perhari sekitar 5 mm. ukuran kolam tadah hujan tidak bisa sebesar kolam irigasi melainkan harus lebih kecil dari itu.
3. Kolam Rawa Non Pasang Surut
Cara Mudah Budidaya Ikan Patin Pada Kolam
Meskipun tidak populer, pembesaran patin di rawa kususnya di rawa non pasang surut sudah pernah di coba di kartamulia muara inim sumatra selatan hasilnya pertumbuhan ikan patin yang cukup baik terutama pada kolam rawa pasang surut yang sudah lama di bangun.
Umumnya kolam rawa bersifaf sangat asam (pH rendah, kurang dari 4). Sifat tanah dan air kolam yang asam sebenarnya tidak cukup baik untuk pembesaran ikan patin. Namun hal ini dapat di atasi dengan teknik reklamasi (pericucian). caranya kolam rawa tersebut di aliri air baru untuk mempercepat proses pelepasan material asam dan selanjutnya di buang ke perairan ke yang lebih luas.
Upaya lain untuk menaikan pH pada kolam rawa non pasang surut adalah dengan pengapuran. biasanya efek kapur akan sangat membantu bila terlebih dahulu kolam di reklamasikan sebelum kolam di kapur. pengapuran di lakukan pada dasar kolam dan selanjutnya untuk menjaga stabilitas air dapat di tambahkan kapur dengan dosis yang lebih rendah. Baca Juga manfaat ikan gabus
Berikut Adalah Langkah - Langkah Yang Harus Di lakukan Dalam Budidaya Ikan Patin
1. Persiapkan Kolam
Saat mempersiapkan kolan yang akan di jadikan untuk media budidaya seperti yang sudah di jelaskan di atas kolam harus di keringkan terlebih dahulu sampai dengan dasar kolam retak-retak sebelum digunakan taburi pupuk kompos di permukaan dasar kolam dengan tujuan untuk membuat bibit fitoplankton nantinya. Setelah pupuk di kompos di taburkan taburkan juga Pupuk kapur dan pupuk urea yang bertujuan untuk menyetabilkan kadar asam air. Kontruksi kolam bisa di sesuaikan dengan kebutuhan misal 5 M x 10 M dengan kedalaman 2 - 3 M. jika kita tidak mempunyai cukup lahan kita dapat mumbuat petak kolam lebih kecil yang di sarankan yaitu kedalam kolam karena ikan patin merupakan ikan yang suka dengan kedalam air.
2. Pengisian Air
Pengisian air dapat di lakukan setelah semua syarat di atas terpenuhi. isi kolam dengan air kira-kira 50 - 100 CM, dengan tujuan untuk memper mudah ikan patin menjalani aktifitas menghirup oksigen jika air terlalu dalam maka ikan akan sulit untuk melakukan hal tersebut. Lalu biarkan kolam dengan posisi air seperti itu hingga 2 minggu lamanya sampai air berwarna kehijauan. karena di dalam kolam terdapat banyak makanan alami ketika air sudah berwarna kehijauan.
3. Tebar Benih
Pada saat penebaran benih adahal yang harus di perhatikan. Sebelum benih ikan di tebarkan ke kolam hal yang kita lakukan adalah :
Siapkan Ember/Bak.
Masukan Air yang kita ambil dari kolam calon budidaya.
Masukan Benih patin kedalam ember tersebut kurang lebih selama 30 menit dengan tujuan untuk membuat ikan melakukan penyesuaian dengan habitatnya nanti supaya tidak stres dan mengakibatkan kematian.
Setelah Itu masukan benih ikan kedalam kolam dengan kepadatan tebar 5 ekor/ 1 M persegi. agar mengalami laju pertumbahan yang cepat.
4. Pemberian Pakan
Ikan Patin tergolong ikan yang rakus makan seberapapu kita kasih makan maka akan habis tetapi langkah tersebut tidak efektif. frekuesi pemberian pakan cuku dengan pagi siang dan malam hari dengan jenjang waktu pagi hari pukul 06.00 WIB siang hari pukul 13.00 WIB dan Malam Hari pukul 20.00 WIB dengan jumblah 30 % pagi hari, 30 % siang hari, 40 % malam hari. dengan kandungan gizi protein 25%, karbohidrat 25%, lemak 35%. pakan dapat di berikan berupa pelet ikan dan pakan tambahan pakan buatan.
5. Perawatan
Ketika Ikan berusia 40 hari kita harus melakukan sleksi/sortir dengan alat penyortir ikan. kita dapat. membeli dari toko peralatan budidaya ikan. dengan tujuan untuk membuat ikan sama besarnya dan dalam jangka waktu yang sama.
6. Panen
Panen ikan patin dapat di lakukan setelah 5 bulan masa budidaya. untuk mendapat besar ikan sesuai ketentuanpasar kita dapat menyesuaikanya dengan panjag masa budidaya. dan panen di sarankan untuk dilakukan pengangkatan semua ikan di dalam kolam dan di pindahkan kedalam kolam terpal untuk menghindari stres dan kematian.
Demikian Tips 1000 Cara Mudah Budidaya Ikan Patin Pada Kolam Tanah Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Para Pembaca SeputarIkan.Com Aminnnn ..... ^_^
BUDIDAYA PATIN DI KOLAM TERPAL
BUDIDAYA PATIN DI KOLAM TERPAL
BAB I PENDAHULUAN
Dahulu pembudidaya ikan hanya mengenal kolam tanah , kolam tembok, dankeramba sebagai wadah budidaya ikan. Seiring dengan perkembangan teknologipertanian dan ketersediaan bahan material, banyak peternak yang berimprovisasimenerapkan ujicoba pemeliharaan ikan di kolam alternatif.Salah satunya yang lagingetren adalah kolam terpal.Ikan yang termasuk Pangasidae ini tidak memerlukan airmengalir untuk membesarkan diri.Bahkan ikan patin ini mampu tumbuh normal diperairan yang minim oksigen.
Namun perlu diketahui terutama pada stadia benih ( larva ) sangat sensitifterhadap perubahan cuaca.Banyak dilaporkan terjadinya kematian masal akibatperubahan suhu air dan udara secara mendadak.Kondisi ini terjadi ketika anomali cuacaberlangsung, seperti kemarau panjang atau musim hujan yang berbeda dari biasanya.
Namun dibalik itu ada satu hal yang menguntungkan dari ikan patin ini. Ikan inisangat toleran terhadap pH air.
BAB II PERALATAN PENDUKUNG BUDIDAYA
a. Pompa
Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan air dari sumur, atau sungai menuju kolam terpal.Umumnya pompa banyak dijual di pasaran dengan kapasitas 42 liter per menit.
b. Slang atau paralon
c. Aerator atau blower
Alat ini dipakai jika tingkat penebaran tinggi, terutama pada stadia benih.
d. Ember atau baskom
e. Krakat atau waring yang sudah dimodifikasi dengan ditambahkan pemberat /timah
Fungsinya untuk panen benih.
BAB III KARAKTERISTIK IKAN PATIN
a. Sistematika
Didaerah , ikan patin lebih dikenal dengan sebutan ikan jambal atau pangasius,sedangkan nama asingnya adalah catfish. adapun sususnan lengakap sistematika ikanpatin sbb :
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Family : Pangasidae
Genus : Pangasius
Species : Pangasius pangasius
Nama inggris : Catfish
Nama lokal : Patin
b. Syarat hidup
Toleran terhadap pH dengan kisaran 5 - 9, dengan kandungan oksigen terlarut 3 - 6 ppm, CO2 9 - 20 ppm, dan alkalinitas 80 - 250 ppm. Suhu air pada kisaran 28 - 30derajat celcius.
c. Kebiasaan hidup
Di alam bebas ikan patin biasanya bersembunyi di dalam lubang. ikan ini keluar daritempat persembunyiannya setelah hari mulai gelap atau dikenal dengan istilah nokturnal. Di habitat aslinya ikan ini lebih menetap di dasar perairan ketimbang di permukaan ataudikenal dengan ikan dasar ( demersal ). Hal ini dibuktikan dengan bentuk mulutnya yanglebar. Secara alami , makanan ikan patin di alam adalah ikan-ikan kecil, cacing,serangga, udang-udangan, molusca, dan biji-bijian, sehingga digolongkan kedalam ikanomnivora.
d. Karakteristik daging
Ikan patin mempunyai rasa yang khas dibanding ikan dari keluarga lele-lelean yang laindengan kandungan gizi sbb:
Prot : 68,6%
Lemak : 5,8%
Abu : 3,5%
Air :59,3%
Selain itu bobot ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari bobot awal
BAB IV TEKNIK PENDEDERAN IKAN PATIN
a. Pendederan 1 di bak terpal
Pendederan 1 adalah kegiatan pemeliharaan patin pada stadia larva sampaiukuran 1-2 inchi (2,5-5cm). Berikut tahapan kegiatan pendederan 1:
1. Menyiapkan kolam dan perlengkapannya
Disarankan kegiatan pendederan 1 dilakukan di dalam ruangan tertutup, pasalnyaikan patin pada stadia benih ini sangat rentan terhadap perubahan suhu, oksigen terlarut,dan parameter kimia lainnya. Biasanya 1 unit pendederan patin menggunakan ruanganberukuran 75m2 . Ruangan tersebut dapat menampung sekitar 15 bak terpal denganukuran 2x1x0,5.Peralatan pendukung kegiatan ini sebagai berikut :
-blower
-air bersih
-peralatan perikanan seperti alat tangkap dan alat sortir
-listrik
-genset
-unit penetasan artemia berupa galon bekas air atau ember
2. Penebaran benih
Meliputi :
a. Pengisian air kolam
Dilakukan pada 1-2 hari sebelum penebaran benih.Untuk tahap awal, ketinggianair sekitar 15-20 cm saja.Selanjutnya pada hari ke-5 air ditambah sedikit demi sedikit.
b. Penebaran benih
Untuk kolam ukuran 2x1x0,5 m dapat dipelihara sebanyak 15000-20000 ekor.
c. Pemeliharaan hari 1-7
Benih patin pada tahap pendederan 1 ini dipelihara selama 3-4 minggu. hari ke2atau hari ke3 setelah netas diberi pakan artemia sampai hari ketujuh setiap 1-2 jamsekali.
d. Pemeliharaan setelah hari ketujuh
Diberi pakan kutu air (dapnia) atau cacing sutra. yang dicacah terlebih dahulu dandidesinfektan dengan direndam di larutan kunyit dan temulawak.
e. Pemeliharaan setelah hari ke-14
Sudah bisa dikasih pelet dalam bentuk tepung. Pemberian pelet setiap 3-4 jamsekali.Usahakan pakan yang diberikan sesuai kebutuhan benih. Pakan yang tersisaharus disifon.
f. Pemanenan
Dilakukan dengan cara di krakat.Selanjutnya di packing menggunakan kantongplastik berukuran 40x60 cmdan diberi oksigen.Perbandingan oksigen dan air 50 : 50.Kantong ukuran ini bisa menampung 500 ekor benih ukuran 2 inchi dengan lamaperjalanan 5-6 jam.
Selama pemeliharaan pada hari k-4 sampai hari k-14 dilakukan sirkulasi.
b. Pendederan 2 di bak terpal
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pendederan 1. Kegiatan pendederan 2sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terkena cahaya langsung. Apabila dilakukandiluar ruangan, hendaknya kolam diberi naungan terpal. Berikut urutan kegiatanpendederan 2 di bak terpal :
1. Keringkan kolam beberapa hari untuk membunuh bibit penyakit.
2. Isi bak dengan air bersih setinggi 20-25 cm, lalu biarkan selama sehari.
3. Pada hari kedua masukan benih ukuran 1 inchi sebanyak 5000-7000 ekor.
4. Berikan pakan 3-4 jam sekali, berupa pelet dalam bentuk crumble.
5. Penggantian air sebaiknya dilakukan setiap hari ,yakni pagi dan sore hari.Penggantianair dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit.
6. Panen dilakukan setelah berukuran 2 inchi dengan lama pemeliharaan sekitar 3minggu.
BAB V PEMBESARAN PATIN DI KOLAM TERPAL
Sebelum mulai , pastikan terpal tidak bocor. Selain itu sebaiknya di sekitar kolamtidak ada pohon besar yang dapat menghambat sinar matahari masuk. Jika benih yangditebar berasal dari tempat lain, sebaiknya pengangkutan benih dilakukan pada saat pagiatau sore hari dengan menggunakan plastik yang diberi oksigen. Sebelum benih ditebar,lakukan aklimatisasi terlebih dahulu dengan cara membiarkan kantong plastik berisi benihterapung apung di atas permukaan air selama 10-15 menit. Setelah itu buka plastik danbiarkan benih keluar dengan sendirinya. Padat tebar patin untuk pembesaran ukuran 2,5inchi umumnya 5-10 ekor per m2 Benih yang baik adalah benih yang kondisinya sehat,tidak cacat dan ukuran seragam. Berikut ini ciri-ciri benih patin yang baik berdasarkanStandar Nasional Indonesia (SNI) :
1. Benih hasil pemijahan induk kelas pokok antara induk jantan dan betina sebaiknyabukan berasal dari satu keturunan.
2. Bagian kepala dan punggungnya berwarna hitam keabu-abuan, sedangkan perutnyaputih keperakan.
3. Bentuk mata bulat menonjol.
4. Bentuk tubuh seperti ikan dewasa.
5. Gerakan aktif dan berenang horizontal.
Untuk mempercepat pertumbuhan patin, selama dipelihara di kolam terpal.berikan pakan buatan seperti pelet komersil, maupun pakan alternatif. Untuk menyiasatiharga pelet yang semakin mahal, umumnya pembudidaya menggunakan pelet komersiluntuk tahap awal pemeliharaan yakni kurang lebih selama satu bulan. Selanjutnyamereka mengganti dengan pakan racikan sendiri. Selain itu ikan patin juga bisa diberipakan alternatif berupa roti atau mie bekas,sosis atau nugget kadaluarsa dan makanansisa lainnya.
Penggantian air dilakukan jikan kondisi air sudah jelek , yakni kotor, keruh , bau danberlumut.
BAB VI PEMENENAN
Panen pada akhir pembesaran setelah 6-8 bulan pemeliharaan, sejak pendederan 1sampai pembesaran. Umumnya berat patin yang diinginkan pasar sekitar 250 gram perekornya.
Pembesaran patin bisa di kolam terpal (2)
Kamis, 27 Juni 2013 / 18:12 WIB
26
SHARES
INDEKS BERITA
BERITA TERKAIT
Untung berlipat budidaya benih patin (1)
Sama seperti ikan tawar lainnya, budidaya ikan patin tidak begitu memerlukan perlakuan khusus. Deni Rusmawan, salah seorang pembudidaya ikan patin asal Sukabumi, Jawa Barat, bilang, budidaya ikan patin terbagi dalam tiga tahap.
Yakni, tahap pembenihan, pendederan dan pembesaran. Di tahap pembenihan, pebudidaya fokus pada usaha penetasan telur ikan patin hingga menjadi benih.
Menurut Deni, proses pembenihan ini memakan waktu sekitar 20 hari sampai benih patin mencapai panjang 1 inci. "kalau sudah 1 inci benih ikan patin siap dijual," ujar Deni.
Sedangkan pendederan merupakan tahap pembesaran benih hingga panjangnya mencapai 3 inci. Ikan patin dengan ukuran ini juga bisa dijadikan bibit.
Pendederan ini untuk memenuhi permintaan pelanggan yang menginginkan benih ikan patin siap tebar di kolam. Lamanya tahap pendederan ini memakan waktu 1,5 bulan.
Pada proses pembesaran, ikan patin digemukkan hingga mencapai berat yang diinginkan. "Biasanya sampai beratnya 0,5 kilogram (kg) atau 1 kg," jelas Deni.
Dari panjang 3 inci hingga mencapai berat 1 kg, kira-kira memerlukan waktu sekitar empat bulan. Untuk pemberian pakan, bisa menggunakan pelet ikan apa saja. Asal, kata Deni, ukuran pakan disesuaikan dengan diameter mulut ikan patin.
Bila dalam satu kolam menampung 5.000 ekor patin dan ingin menghasilkan total bobot 100 kg, pemberian pakannya mencapai sekitar 10% dari total target berat hasil panenan. "Jadi kalau ingin menghasilkan 100 kg ikan, pemberian pakannya 10 kg selama proses pembesara tersebut," ujar Deni.
Retno Kintoko, pembudidaya patin asal Subang, Jawa Barat, menambahkan, jenis kolam bisa mengurangi ongkos produksi. Menurutnya, budidaya ikan patin bisa dilakukan di sudut-sudut rumah dengan membangun kolam terpal.
Sifatnya yang semi permanen membuat kolam jenis ini dapat dipindah sesuai selera dan kebutuhan. Sementara untuk tahap pembenihan bisa dilakukan di akuarium. Maklum, dalam tahap pembenihan tidak memerlukan kolam besar.
Benih yang sudah menetas dipelihara di akuarium hingga berumur 15 hari. Setelah berumur 17-18 hari, benih dijarangkan di kolam pendederan yang lebih luas dengan menjaga kondisi lingkungan, makanan cukup, serta kualitas airnya.  Â
(Selesai)
Cara Membuat Bak Filter Kolam Ikan
Filter Kolam dapat dibuat sendiri dengan barang-barang bekas atau memanfaatkan barang yang ada. Hal ini bisa dilakukan jika memang tidak memungkinkan menambah area untuk filter pada kolam koi atau ingin filter kolam koi yang murah meriah. Selain itu kolam dengan bak terpal atau bak fiber sebagai penampungan sementara cukup menyulitkan untuk menambah sistem filter. Dengan sedikit ketelatenan filter kolam sederhana dapat dibuat sendiri.
Barang-barang yang perlu dipersiapkan sebelum membuat filter kolam sederhana antara lain: Drum/Tong bisa juga memanfaatkan ember yang berukuran cukup besar, pipa pralon, shock drat, L pralon, T Pralon, lem pralon, gergaji besi dan peranngkat pendukung lainnya.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat filter kolam sederhana.
1. Buat lubang pada bagian bawah/dasar drum dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa/shock drat, lubang ini difungsikan sebagai lubang pembuangan saat filter dibersihkan.
Buat Lubang pada bagian bawah samping sesuaikan pula dengan ukuran pipa/shock drat. Lubang ini difungsikan sebagai inlet filter dari air kolam.
Lubang lubang pada drum
Buat Lubang pada bagian samping atas drum, ini difungsikan sebagai outlet air masuk kembali ke kolam atau ke tong/drum yang berikutnya jika mau di cascade.
Selanjutnya pasang shock drat, pastikan tidak ada kebocoran.
2. Pasangkan Pipa pralon pada inlet filter dengan bentuk seperti pada gambar. Bentuk pipa dengan menggukanan T dan L seperti itu diharapkan membuat kotoran dari kolam akan mengendap di dasar filter, sehingga tidak kembali lagi ke kolam dan mudah dibersihkan.
Pemasangan Pipa Pralon Pada Bagian Inlet Filter
3. Tambahkan Media filter bisa menggunakan apa saja , paling sederhana menggunakan kassa untuk menyaring agar kotoran tidak naik.
Media Filter Pada Filter Sederhana
4. Pasang Pipa untuk Outlet, pipa outlet filter juga diberikan L menghadap ke atas. Hal ini dimaksudkan untuk menangkap udara masuk bersama air kembali ke kolam sehingga meningkatkan kadar oksigen pada air kolam. Selain itu kotoran yang lolos ke atas tidak masuk ke kolam tetapi kembali mengendap ke dasar filter.
Pipa Outlet Masuk Kembali Ke Kolam Atau Chamber Lain
5. Instalasi pipa untuk bottom drain , diberikan kran buka tutup. Bisa dilakukan sebelum langkah memberikan media filter agar lebih mudah.
Bottom Drain Untuk Pembuangan Kotoran Filter
Setelah semua Instalasi selesai dilakukan. Filter sederhana buatan sendiri siap diaplikasikan pada kolam, bak fiber atau kolam terpal. Selain dengan cara ini filter sederhana bisa dibuat dengan model cascade dengan media filter yang bisa bervariasi. Hasil akhir dari filter sederhana buatan sendiri seperti gambar dibawah. Selamat berkreasi.
Filter Sederhana dengan Drum
Sumber:
http://www.koiclay.com/diy/pg5.htm
Jika anda membutukhan jasa kami silahkan hubungi:
Ir. H. Hendro Prasetyo / Hj. Neni S.W
081808127049 / 08176988578
PT. PUTRAPRASENDO BERJAYA
Jl. Wibawamukti 2 No:36 Jatiasih Bekasi 17423
Telp: +62-21-82437804
Fax : +62-21-87717934
Email:
[email protected]