5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. 2.1. Tinj Tinjau auan an Bota Botani ni
2.1. 2.1.1 1.
Klas Klasif ifik ikas asii Ta Tanaman aman Klasi Klasifi fika kasi si tanam tanaman an sesu sesuai ai deng dengan an hasi hasill dete determ rmin inasi asi seba sebaga gaii
berikut : A. Nama Tanaman dan Daerah Rimpang Lengkuas ( Alpinia galanga galanga L.! Nama daerah : Lengkueueh (A"eh!# lengkueus ($a%&!# kela'as hala'as hala'as (atak!# (atak!# laku'e laku'e (Nias!# lengkuas lengkuas ()ela%u!# ()ela%u!# la&s (*a'a!# (*a'a!# la+a (,unda!# la&s ()adura!# isen (ali!# ringku'as ()inahasa!. (,%amsuhida%at dan -utapea11! . ,istematika Tanaman Tanaman Lengkuas )enurut )enurut ,%amsuhid ,%amsuhida%at a%at dan -utapea -utapea (11! (11! sistematika sistematika tanaman tanaman lengkuas (Alpinia galanga L.! galanga L.! adalah sebagai berikut : Di/is i/isii ,ub Di/ Di/isi isi Kelas elas 0rd& amil amilii $enus ,pesies 4. )&rf&l&gi Tanaman
: ,perm permat ath h&ph% &ph%ta ta : Angi Angi& &sper sperm mae : )&n& )&n&"& "&t% t%le led& d&ne neae ae : ingiberales : ingi ingib bera" era"ea eaee : Alpinia : Alpinia galanga (L.! galanga (L.! ,'art3
)&rf&l&gi tanaman lengkuas adalah habitus semak menahuntinggi 2 m. batang batang semu semu terdiri terdiri dari dari pelepa pelepah h %ang %ang men%a men%atu tu memben membentuk tuk rimpang hi+au keputih putihan. Daun tunggal l&n+&ng meman+ang tepi rata pangkal tumpul u+ung lan"ip pan+ang 56 "m lebar 15 "m pertulangan men%irip tangkai pendek pelepah 15786 "m beralur hi+au benang sari 1 tegak pan+ang kepala sari2725 "m putik kuning kehi+auan mahk&ta bentuk tabung putih. Akar serabut "&klat muda (a"ker dan 9an Den rink 1;!. D. Khasiat Tanaman Tanaman
Rimpan Rimpang g lengku lengkuas as di mas%a mas%arak rakat at diguna digunakan kan untuk untuk pen%e pen%embu mbuhan han pen%akit
eksem k&reng masuk angin kurang nafsu makan
gangguan pernafasan pada anak dan sebagai anti +amur (&bat panu dan pen%akit kulit lainn%a! (,&edars&n& dkk. 1!. <. Kandungan Kimia Lengkuas ( Alpinia galanga L.! galanga L.! memiliki kandungan kimia antara lain min%ak atsiri dimana k&mp&nen utama adalah 6571= sesquiterpene s esquiterpene hydrocarbon dan hydrocarbon dan sesquiterpene sesquiterpene alcohol . Disamping Disamping itu terdapat 5= "ine "ine&l &l 2= 2= meth meth%l %l"in "innam namate ate euge eugen& n&ll (dal (dalam am +umlah +umlah ke"i ke"il! l! galang&l (diaryl (diaryl heptanoid atau sen%a'a berasa pedas!. ,elain min%ak atsiri terdapat pula fla/&n&id dan glik&sida ster&l (,&edars&n& dkk. 1!.
$ambar 1. Rimpang Lengkuas ( Alpinia ( Alpinia galanga L.! ,umber : https:>>abuan+eli.'&rdpress."&m>2616>6;>81>lengkuas7alpinia7 galanga7l7'illd>
2.1.2
)in%ak At Atsiri )in% )in%ak ak atsir atsirii se"ar se"araa umum umum ban% ban%ak ak digu diguna naka kan n untu untuk k 'ang 'angi7 i7
'angian 'angian pemberi ar&ma pada makanan minuman +uga dipakai dipakai didalam didalam dunia peng&batan sebagai antiseptik antimikr&ba dan antifungi ($uenther 1;? 1;?!. !. )in% )in%ak ak atsir atsirii atau atau min% min%ak ak eteri eteriss adala adalah h min% min%ak ak %ang %ang muda mudah h mengu menguap ap %ang %ang terdir terdirii dari dari "ampur "ampuran an 3at %ang %ang mudah mudah mengua menguap p dengan dengan k&mp&sisi dan titik didih %ang berbeda7beda ($uenther 1;?!.
Rimpan Rimpang g lengku lengkuas as di mas%a mas%arak rakat at diguna digunakan kan untuk untuk pen%e pen%embu mbuhan han pen%akit
eksem k&reng masuk angin kurang nafsu makan
gangguan pernafasan pada anak dan sebagai anti +amur (&bat panu dan pen%akit kulit lainn%a! (,&edars&n& dkk. 1!. <. Kandungan Kimia Lengkuas ( Alpinia galanga L.! galanga L.! memiliki kandungan kimia antara lain min%ak atsiri dimana k&mp&nen utama adalah 6571= sesquiterpene s esquiterpene hydrocarbon dan hydrocarbon dan sesquiterpene sesquiterpene alcohol . Disamping Disamping itu terdapat 5= "ine "ine&l &l 2= 2= meth meth%l %l"in "innam namate ate euge eugen& n&ll (dal (dalam am +umlah +umlah ke"i ke"il! l! galang&l (diaryl (diaryl heptanoid atau sen%a'a berasa pedas!. ,elain min%ak atsiri terdapat pula fla/&n&id dan glik&sida ster&l (,&edars&n& dkk. 1!.
$ambar 1. Rimpang Lengkuas ( Alpinia ( Alpinia galanga L.! ,umber : https:>>abuan+eli.'&rdpress."&m>2616>6;>81>lengkuas7alpinia7 galanga7l7'illd>
2.1.2
)in%ak At Atsiri )in% )in%ak ak atsir atsirii se"ar se"araa umum umum ban% ban%ak ak digu diguna naka kan n untu untuk k 'ang 'angi7 i7
'angian 'angian pemberi ar&ma pada makanan minuman +uga dipakai dipakai didalam didalam dunia peng&batan sebagai antiseptik antimikr&ba dan antifungi ($uenther 1;? 1;?!. !. )in% )in%ak ak atsir atsirii atau atau min% min%ak ak eteri eteriss adala adalah h min% min%ak ak %ang %ang muda mudah h mengu menguap ap %ang %ang terdir terdirii dari dari "ampur "ampuran an 3at %ang %ang mudah mudah mengua menguap p dengan dengan k&mp&sisi dan titik didih %ang berbeda7beda ($uenther 1;?!.
?
@mum @mumn% n%aa min% min%ak ak atsir atsirii terd terdir irii dari dari "amp "ampur uran an sen%a sen%a'a 'a %ang ang k&mp k&mple leks. ks. )in% )in%ak ak atsi atsiri ri dari dari simpl simplisi isiaa biasa biasan% n%aa terd terdir irii dari dari alk& alk&h& h&l l hidr&karb& hidr&karb&n n aldehid aldehid fen&l fen&l ket&n ket&n eter eter fen&lik fen&lik dan lain7lain. ,ebagian ,ebagian min% min%ak ak
atsi atsiri ri
terd terdir irii
dari dari
terp terpen en7t 7ter erpe pen n
%ang ang
merup erupak akan an
turu turuna nan n
hidr&karb&n. )in%ak atsiri tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami mengalami dek&mp&sisi dek&mp&sisi atau peruraian peruraian mempun%ai mempun%ai rasa getir getir umumn%a umumn%a larut dalam pelarut &rganik dan atau larut dalam pelarut air (Ketaren 1;5!. )enurut bi&sintesisn%a k&mp&nen min%ak atsiri dapat dig&l&ngkan men+adi g&l&ngan %aitu: 1. Terpen Terpen %ang ada hubungann%a dengan is&pren>is&pentena. 2. Bersen%a'aan berantai lurus tidak mengandung rantai "abang. 8. Turunan ben3en. . erma"am7ma"am persen%a'aan lainn%a )in% )in%ak ak
atsir atsirii rimpa rimpang ng leng lengku kuas as dipe diper& r&le leh h deng dengan an met& met&de de
pen%ulingan air dan uap. Bada met&de ini ketel suling diisi dengan air sampai sampai permu permukaa kaan n air berada berada tidak tidak +auh di ba'ah ba'ah saringa saringan. n. Air dapat dapat dipanaskan dengan berbagai "ara %aitu dengan uap +enuh %ang basah dan bertekanan rendah. 4iri khas dari met&de ini adalah uap selalu dalam keadaan basah +enuh dan tidak terlalu panas bahan %ang disuling han%a berhubungan dengan uap dan tidak dengan panas ($uenther ($uenther 1;?!. 2.1.8. Cdentifikasi )in%ak Atsiri A. &b&t *enis &b&t +enis merupakan salah satu kriteria paling penting dalam menentukan mutu dan kemurnian min%ak atsiri. Nilai b&b&t +enis min%ak atsiri antara 6 11;; pada suhu 15E4. Nilai b&b&t +enis min%ak atsiri pada /&lume air %ang sama dengan /&lume min%ak pada suhu 15>15E4 ($uenther 1;?!. Alat %ang digunakan untuk untuk menetap menetapkan kan b&b&t b&b&t +enis +enis adalah adalah pikn&m pikn&meter eter.. Bikn&m Bikn&meter eter adalah alat penetapan b&b&t +enis %ang paling praktis dan tepat digunakan penggunaan tabung Sprengel atau atau Ostwald memberikan memberikan hasil %ang teliti tetapi penger+aann%a tidak dapat dilakukan dengan "epat ($uenther 1;?!.
;
. Cndeks ias Cndeks bias adalah perbandingan ke"epatan "aha%a dalam udara dan dalam 3at tersebut. Cndeks bias berguna untuk identifikasi kemurnian (Departemen Kesehatan RC 15!. Alat %ang digunakan untuk menetapkan nilai indeks bias adalah refrakt&meter. Dari beberapa tipe refrakt&meter maka %ang dianggap paling baik adalah refrakt&meter pulfri"h dan abbe. Tipe abbe dengan kisaran 18 7 1? digunakan untuk analisis min%ak atsiri se"ara rutin dan ketepatan alat ini "ukup untuk keperluan praktis. Bemba"aan dapat langsung dilakukan tanpa menggunakan tabel k&n/ersi min%ak %ang diperlukan untuk penetapan han%a ber+umlah 172 tetes suhu saat pemba"aan dapat diatur dengan baik ($uenther 1;?!.
2.2. Flavonoid
2.2.1.
Bengertian la/&n&id la/&n&id adalah sen%a'a %ang terdiri dari 15 at&m karb&n %ang
umumn%a tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2666 fla/&n&id %ang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi namun ada tiga kel&mp&k %ang umum dipela+ari %aitu ant&sianin fla/&n&l dan fla/&n. Ant&sianin (dari bahasa Funani anth&s bunga dan k%an&s biru7tua! adalah pigmen ber'arna %ang umumn%a terdapat di bunga ber'arna merah ungu dan biru. la/&n&id sering terdapat di sel epidermis. ,ebagian besar fla/&n&id terhimpun di /aku&la sel tumbuhan 'alaupun tempat sintesisn%a ada di luar /aku&la. ,e"ara umum bi&a/ailabilitas fla/&n&id relatif rendah karena pen%erapan terbatas dan eliminasi "epat. i&a/ailabilitas berbeda untuk berbagai fla/&n&id. Cs&fla/&n adalah kel&mp&k %ang paling bi&a/ailable fla/&n&id. la/&n&id sebagai anti&ksidan membantu menetralisir dan menstabilkan radikal bebas sehingga tidak lagi merusak sel7sel dan +aringan sehat. la/&n&id memberikan perlindungan terhadap se+umlah pen%akit termasuk kanker pen%akit +antung diabetes tum&r dan lain7lain. la/&n&id +uga membantu men"egah ater&skler&sis atau pen%akit %ang ditandai dengan pengendapan lemak dalam dinding arteri ($uenther 1;?!.
2.2.2.
i&sintesis la/&n&id i&sintesis fla/&n&id sudah mulai diteliti se+ak tahun 18. Bada
a'aln%a para peniliti mengkaitkan 474874 dari fla/&n&id merupakan hasil dari fenilpr&pan&id. ,e"ara umum sintesis fla/&n&id terdiri dari dua +alur %aitu +alur p&liketida dan +alur fenil pr&pan&id ($uenther 1;?!. 1.
*alur B&liketida Reaksi %ang ter+adi pada +alur ini dia'ali dengan adan%a reaksi antara asetil74&A dengan 40 %ang akan menghasikan mal&nat7 4&A. ,etelah itu mal&nat74&A akan bereaksi dengan asetil74&A men+adi aset&asetil74&A. Aset&aseil74&A %ang terbentuk akan bereaksi dengan mal&nat74&A dan reaksi ini akan berlan+ut sehingga membentuk p&liasetil. B&liasetil %ang terbentuk akan berk&ndensasi dan berekasi dengan hasil dari +alur fenilpr&pan&id akan membentuk suatu fla/&n&id. *enis fla/&n&id %ang terbentuk dipengaruhi dari bahan fenilpr&pan&id.
2.
*alur enilpr&pan&id *alur ini merupakan bagian dari glik&lisis tetapi tidak memper&leh suatu asam piru/at melainkan memper&leh asam shikimat. Reaksi ini melibatkan eritr&sa dan f&sf&en&l piru/at. Asam shikimat %ang terbentuk akan ditransf&rmasikan men+adi suatu asam amin& %aitu fenilalanin dan tir&sin. enilalanin akan melepas N-8 dan membentuk asam sinamat sedangkan tir&sin akan membentuk sen%a'a turunan asam sinamat karena adan%a subtitusi pada gugus ben3enn%a.
2.2.8.
Klasifikasi la/&n&id la/&n&id mempun%ai kerangka dasar karb&n %ang terdiridari 15
at&m karb&n dimana dua "in"in ben3ene (4! terikat pada suatu rantai pr&pane (48! sehingga membentuk suatu susunan 4 74874. Klasifikasi fla/&n&id sangat beragam di antaran%a ada %ang mengklasifikasikan fla/&n&id
men+adi
fla/&n
fla/&n&n
ant&sianin dan kalk&n ($uenther 1;?!.
is&fla/&n
fla/an&l
fla/an&n
16
$ambar 2. Rumus ,truktur la/&n&id ($uenther 1;?!
2.2..
Cdentifikasi la/&n&id ,ebagai besar sen%a'a fla/&n&id alam ditemukan dalam bentuk
glik&sida di mana unit fla/&n&id terikat pada satu gula. $lik&sida adalah k&mbinasi antara suatu gula dan suatu alk&h&l %ang saling berikatan melalui ikatan glik&sida. Bada prinsipn%a ikatan glik&sida terbentuk apabila gugus hidr&ksil dari alk&h&l beradisi kepada gugus karb&nil dari gula sama seperti adisi alk&h&l kepada aldehida %ang dikatalis &leh asam menghasilkan suatu asetal ($uenther 1;?!. Bada hidr&lisa &leh asam suatu glik&sida terurai kembali atas k&mp&nen7k&mp&nenn%a menghasilkan gula dan alk&h&l %ang sebanding dan alk&h&l %ang dihasilkan ini disebut agl&kin. Residu gula dari glik&sida fla/&n&id alam adalah gluk&sa ramn&sa galakt&sa dan genti&bi&sa sehingga glik&sida tersebut masing7masing disebut gluk&sida ramn&sida galakt&sida dan genti&bi&sida. la/&n&id dapat ditemukan sebagai m&n&7 di7 atau triglik&sida dimana satu dua atau tiga gugus hidr&ksil dalam m&lekul fla/&n&id terikat &leh gula. B&liglik&sida larut dalam air dan sedikit larut dalam pelarut &rganik seperti eter ben3en kl&r&f&rm dan aset&n ($uenther 1;?!.
2.2.5.
Cdentitas
tumbuhan Alpinia galanga (L! ,G suku ingibera"eae mengandung
11
min%ak atsiri tidak kurang dari 626= />b. Rendemen tidak kurang dari 16=. Bemerian: ekstrak kental kuning ke"&klatan bau khas rasa pahit dan pedas. ,en%a'a identitas: $alangin. Kadar air: tidak lebih dari 16=. Abu t&tal tidak lebih dari =. Abu tidak larut asam: tidak lebih dari 1;=. Kandungan kimia ekstrak kadar min%ak atsiri tidak kurang dari 626= />b. Lakukan penetapan kadar sesuai Benetapan kadar min%ak atsiri. (armak&pe -erbal Cnd&nesia!. 2.2..
$alangin Lengkuas memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. eberapa
bahan kimia %ang terkandung dalam buah lengkuas di antaran%a I'asetoksikavikol
asetat;
I'-asetoksieugenol
asetat;
kaiofilin
oksida;
kariofillenol; I II pentadekana; !-hetadekana; kuersetin "-#etil eter; isorha#neetin; kae#pferida; galangin; galangin "-#etil eter; ra#nositrin; dan !-hidroksi-"$-di#etoksiflavon. ,ementara rimpangn%a mengandung min%ak atsiri 1= dengan kandungan metilsinamat sine&l kamfer d7pinen gaalangin eugen&l kamf&r gaalangol sesuiterpen kadinena hidrates heksahidrokadalene dan kristal kuning ($uenther 1;?!. $alangin
sebuah
fla/&n&id
dari
tanaman
lengkuas
%ang
mempun%ai ban%ak sekali khasiat dalam dunia peng&batan tradisi&nal. Antara lain menetralkan ra"un (antit&ksik! menurunkan panas (antipiretik! menghilangkan
rasa
sakit
(analgetik!
meluruhkan
kentut
(car#inative% meluruhkan ken"ing (diuretik! &bat +amur men%egarkan (stimulant! memperkuat lambung dan meningkatkan nafsu makan (sto#achica%.
)in%ak asiri lengkuas
%ang
sudah
menguap
dapat
merangsang kulit dan muk&sa. ila diminum lengkuas berkhasiat men&lak angin menahan gerakan usus ke"il dan berefek antiseptik ringan. ila disempr&tkan pada lalat atau serangga bisa mati. ,ementara rimpang lengkuas digunakan untuk demam ke+ang panas masuk angin tidak nafsu makan menghilangkan bau mulut dan bau badan saria'an berat (sto#atitis aphtosa% sakit gigi sakit tengg&r&kan menghilangkan dahak pada br&nkhitis batuk radang paru (pneuno#onia% paru7paru mengandung nanahradang lambung (gastritis% radang telinga (otitis% &bat kuat
12
(afr&disiak!
pelan"ar
haid
(e#enagog% diare
disentri
k&lera
membersihkan darah nifas mera'at pa%udara rematik kesele& +era'at eksim panu kurap kutil dan ber"ak7ber"ak pada kulit. uah lengkuas menghilangkan rasa dingin lambung serta ulu hati kembung dan sakit muntah mual diare "ikutun (singultus% serta nafsu makan kurang (anore&ia% ($uenther 1;?!. isi&l&g Albert Sent yorgyi pertama kali menemukan fla/&n&id pada tahun 186 dan segera men+adi penemuan penting dalam berbagai pr&ses tanaman dari pr&ses pigmentasi perlindungan terhadap bakteri dan +amur. (4astill& dkk. 1;!. Lebih dari 666 fla/&n&id telah di+elaskan dan fungsi pada manusia sangat beragam dari radikal bebas dan m&dulasi akti/itas en3im untuk mem&difikasi ekspresi gen dan bahkan menginduksi ap&pt&sis sel. Kuersetin sendiri sedikit susah larut dalam air dan karena itu sering ditemukan distabilkan &leh gula. la/&n&id $alangin tidak mempun%ai 0- pada "in"in namun demikian tetap menun+ukkan akti/ias anti&ksidan dan Hradical scavengeing I %ang tinggi ($uenther 1;?!.
$ambar 8. Rumus ,truktur galangin ,umber (armak&pe -erbal Cnd&nesia! B&la Kr&mat&grafi galangin Lakukan kr&mat&grafi lapis tipis ase $erak
: Kl&r&f&rm B7metan&l B (5:5!
ase Diam
: ,ilika gel 6 25
Larutan u+i
: 1= dalam etan&l B gunakan Larutan u+i KLT seperti %ang tertera pada kr&mat&grafi.
9&lume Ben&t&lan : T&t&lkan 16Jl larutan u+i. Deteksi
: @98.
,usut pengeringan : Tidak lebih dari 16=.
18
Abu t&tal
: Tidak lebih dari 8=.
Abu tidak larut asam : Tidak lebih dari 8?=. ,ari larut air
:
Tidak lebih dari 5=.
,ari larut etan&l
:
Tidak kurang dari 26=.
(armak&pe -erbal Cnd&nesia!
2.2.?. 4andida albi"ans )enurut Ale&p&ulus et al . (1! sistematika )andida albicans adalah sebagai berikut : Kingd&m : *ungi+ Bh%lum : Asco#ycota+ ,ubph%lum : Saccharo#ycotina+ 4lass : Saccharo#ycetes 0rde : Saccharo#ycetales+ amil% : Saccharo#ycetaceae+ $enus : )andida+ ,pesies : )andida albicans ,el +amur )andida berbentuk bulat l&n+&ng atau bulat l&n+&ng. K&l&nin%a pada medium padat sedikit menimbul dari permukaan medium dengan permukaan halus li"in atau berlipat7lipat ber'arna putih kekuningan dan berbau ragi. esar k&l&ni bergantung pada umur. Bada tepi k&l&ni dapat dilihat hifa semu sebagai benangbenang halus %ang masuk ke dalam medium. Bada medium "air +amur biasan%a tumbuh pada dasar tabung (,uprihatin 1;2!. )andida albicans dapat menimbulkan serangkaian pen%akit pada beberapa l&kasi seperti : A. )ulut infeksi mulut (,aria'an! Terutama pada ba%i ter+adi pada selaput lendir pipi dan tampak sebagai ber"ak ber"ak putih %ang sebagian besar terdiri dari pseud&miselium dan epitel terkelupas dan h%er&si minimal dari selaput lendir. . $enitalia 'anita 9ul/&/aginitis men%erupai saria'an tetapi menimbulkan iritasi gatal %ang hebat dan pengeluaran sekret. -ilangn%a p- asam merupakan predisp&sisi timbuln%a /ul/&/aginitis kandida. Dalam keadaan n&rmal p- %ang asam dipertahankan &leh bakteri /agina. 4. Kulit
1
Cnfeksi kulit terutama pada bagian7bagian %ang basah hangat seperti ketiak lipatan paha skr&tum atau lipatan7lipatan di ba'ah pa%udara. D. Kuku Rasa sakit bengkak kemerahan pada lipatan kuku men%erupai paronychia
pyogenik
(inflamasi
pada
+aringan
kuku!
dapat
mengakibatkan penebalan dan alur tran/ersal pada kuku. <. Baru7paru dan &rgan7&rgan lain Cnfeksi )andida dapat men%erupai in/asi sekunder paru7paru gin+al dan &rgan &rgan lain dimana terdapat pen%akit sebelumn%a. . Kandidiasis muk&tan menahun Kelainan ini merupakan tanda kegagalan kekebalan sekunder (*a'et3 et al. 1!. 2.2.;.. @+i akti/itas antimikr&ba Akti/itas anti+amur diukur se"ara in /itr& agar dapat ditentukan p&tensi suatu 3at antimikr&ba dalam larutan k&nsentrasi dalam "airan badan dan kepekaan suatu mikr&ba terhadap k&nsentrasi &bat7&bat %ang dinilai. Bengukuran akti/itas antimikr&ba dapat dilakukan dengan dua met&de: A. )et&de difusi Bada met&de ini %ang diamati adalah diameter daerah hambatan pertumbuhan kuman karena difusin%a &bat ini titik a'al pemberian ke daerah difusi sebanding dengan kadar &bat %ang diberikan. )et&de ini dilakukan dengan "ara menanam kuman pada media agar padat tertentu kemudian diletakkan kertas samir atau disk %ang mengandung &bat atau dapat +uga dibuat sumuran kemudian diisi &bat (*a'et3 et al. 1!. . )et&de dilusi "air> dilusi padat Brinsip met&de ini adalah pengen"eran antimikr&ba sehingga diper&leh beberapa
k&nsentrasi &bat %ang ditambah suspensi kuman dalam
media. ,edangkan pada dilusi padat tiap k&nsentrasi &bat di"ampur dengan media agar lalu ditanami kuman dan diinkubasi. Bada met&de ini %ang diamati adalah ada atau tidakn%a pertumbuhan bakteri atau kuman atau +ika mungkin tingkat kesuburan dari pertumbuhan kuman dengan "ara menghitung +umlah k&l&ni "ara dilusi ini dapat digunakan
15
untuk menentukan Kadar -ambat )inimum (K-)! atau Kadar unuh )inimum (K)! (*a'et3 et al. 1!. 2.2.. ,alep A. Bengertian dan fungsi salep ,alep merupakan sediaan semi padat %ang mudah di&leskan dan digunakan sebagai &bat luar. ahan &batn%a harus larut atau terdispersi h&m&gen dalam salep %ang "&"&k (Departemen Kesehatan RC 1?!. &rmulasi salep %ang ideal harus bersifat antara lain tidak t&ksik tidak mengiritasi tidak men%ebabkan alergi tidak meninggalkan bekas dan tidak melukai. ,ediaan semi padat terdiri dari salep krim pasta +eli "erata dan "etaplasma. ,alep %ang digunakan untuk mata disebut &kulenta. ,alep dapat berfungsi sebagai: 1! ,ebagai bahan pemba'a substansi &bat untuk kulit. 2! ,ebagai pelumas pada kulit 8! ,ebagai pelindung kulit untuk men"egah k&ntak permukaan kulit dengan rangsang kulit. . @raian dasar (basis! salep erdasarkan k&mp&sisin%a dasar salep dapat dig&l&ngkan men+adi empat %aitu salep hidr&karb&n (bermin%ak! salep ads&rbsi salep emulsi dan salep larut dalam air. erikut ini akan di+elaskan dasar salep hidr&karb&n dan salep larut air: 1! Dasar salep hidr&karb&n (bermin%ak! Dasar salep hidr&karb&n (dasar bersifat lemak! bebas air preparat %ang berair mungkin dapat di"ampurkan han%a dalam +umlah sedikit sa+a bila lebih min%ak sukar ber"ampur. asis hidr&karb&n meninggalkan lapisan min%ak pada kulit. Dasar hidr&karb&n dipakai terutama untuk efek em&lien. Dasar salep tersebut bertahan pada kulit untuk 'aktu %ang lama dan sukar di"u"i. Ker+an%a sebagai bahan penutup sa+a "&nt&h dari dasar salep ini antara lain /aselin paraffin liuidum &leum sesami dan sebagain%a. 2! Dasar salep larut dalam air Dasar salep larut dalam air mengandung k&mp&nen %ang larut air bersifat greaseless atau tidak bermin%ak. asis dapat melunak dengan adan%a
1
penambahan air. asis larut air biasan%a digunakan untuk men"ampur bahan aktif tidak berair atau bahan padat. ,elain itu basis larut air bersifat n&n occlusive atau tidak sukar di"u"i. 4&nt&hn%a p&lietilenglik&l (B<$!. 4. @raian bahan salep 1! 4era alba 4era alba digunakan sebagai bahan pengeras dan agen peningkat stabilitas. Bada sediaan salep "era alba berfungsi untuk menaikkan k&nsistensi salep. 4era alba melebur pada suhu 16 56 4 (Kibbe 266!. 4era alba praktis tidak larut dalam air sedikit larut dalam alk&h&l sedang alk&h&l panas melarutkan "er&ti" a"id dan m%ri"in %ang merupakan "&nstituent dari "era alba. 4era alba Larut pada kl&r&f&rm eter dan min%ak menguap. 2! 9aselin putih 9aselin atau petr&latum adalah "ampuran basis hidr&karb&n setengah padat %ang diper&leh dari min%ak bumi. 9aselin suatu massa %ang bagus ber'arna kekuningkuningan sampai kuning muda dan melebur pada temperature antara 8;E4 dan 6E4 (9&igt 1;?!. 2.3. Tinjauan Metode
2.8.1.
Karakterisasi Karakterisasi
simplisia
dapat
dilakukan
dengan
melakukan
penetapan kadar abu kadar sari kadar air dan susut pengeringan. 1. Benetapan Kadar Abu 4a'an krus dikeringkan dalam &/en 165 &4 selama 1 +am kemudian didinginkan dalam desikat&r bersilika gel dan berat a'al ditimbang. ,etelah itu sampel bahan ditimbang dengan berat 1 g dan dimasukkan ke dalam "a'an krus. ,ampel tersebut dipi+arkan di atas n%ala api pembakar unsen. ,etelah itu dimasukkan ke dalam tanur listrik #uffle furnance dengan suhu 66766 &4. ,esudah sampel abu ber'arna putih seluruh sampel diangkat dan didinginkan dalam desikat&r bersilika gel. ,etelah C +am sampel ditimbang kembali. Kadar abu t&tal dihitung terhadap simplisia %ang sudah dikeringkan di udara. ())C 1;!. 2. Benetapan Kadar ,ari Larut Air
1?
,erbuk simplisia kering terlebih dahulu dikeringkan diudara kemudian 5 g serbuk simplisia dimaserasi selama 2 +am dengan menggunakan 166 mL air kl&r&f&rm B (1666 : 25! dalam labu bersumbat sambil berkali7kali dik&"&k selama +am pertama dan kemudian dibiarkan selama 1; +am. Kemudian disaring dan 26 mL filtrat diuapkan hingga kering dalam "a'an dangkal berdasar rata %ang telah ditara kemudian dihitung terhadap b&b&t bahan %ang telah dikeringkan. ())C 1;!. 8. Benetapan Kadar Air Larut
1;
)et&de penentuan kadar air dapat dilakukan dengan berbagai "ara diantaran%a %aitu 0/en Bengering (Therm&gra/imetri! Titrasi ,arl *isher (dengan reaksi kimia! dan Destilasi A3e&tr&p ())C 1;!. Benentuan kadar air dengan &/en pengering (her#ogravi#etri!. Bengeringan
adalah
suatu
met&de
untuk
mengeluarkan
atau
menghilangakan sebagian air dari suatu bahan dengan "ara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. iasan%a kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikr&ba tidak dapat tumbuh lagi didalamn%a Brinsip dari met&de &/en pengering adalah bah'a air %ang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 165 & 4 selama 'aktu tertentu. Berbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air ())C 1;!. Kelemahann%a antara lain: ahan lain di samping air +uga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap misaln%a alk&h&l asam asetat min%ak atsiri dan lain7lain. Dapat ter+adi reaksi selama pemanasan %ang menghasilkan air atau 3at mudah menguap lain. 4&nt&h gula mengalami dek&mp&sisi atau karamelisasi lemak mengalami &ksidasi dan sebagain%a. ahan %ang mengandung bahan %ang dapat mengikat air se"ara kuat sulit melepaskan airn%a meskipun sudah dipanaskan ())C 1;!. Benentuan Kadar Air dengan "ara Destilasi (Therm&/&lumetri!. Brinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air demgan Hpemba'aI "airan kimia %ang mempun%ai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat "ampur dengan air serta mempun%ai berat +enis lebih rendah daripada air. at kimia %ang dapat digunakan antara lain: t&luenben3en tetrakhl&rethilen dan %l&l ())C 1;!. 4ara penentuann%a adalah dengan memberikan 3at kimia seban%ak ?57 166 ml pada sampel %ang diperkirakan mengandung air seban%ak 275 ml kemudain dipanaskan sampai mendidih. @ap air dan 3at kimia tersebut diembunkan dan ditampung dalam tabung penampung. Karena berat +enis air lebih besar daripada 3at kimia tersebut maka air akan
1
berada dibagian ba'ah pada tabung penampung. ila pada tabung penampung dilengkapi skala maka ban%akn%a air dapat diketahui langsung ())C 1;!. 5.
Benetapan ,usut Bengeringan ,usut Bengeringan adalah pengukuran sisa 3at setelah pengeringan pada temperature 1656 4 selama 86 menit atau sampai berat k&nstan %ang din%atakan sebagai nilai persen. Dalam hal khusus (+ika bahan tidak mengandung min%ak menguap > atsiri dan sisa pelarut &rganik menguap! identik dengan kadar air %aitu kandungan air karena berada di atm&sfer > lingkungan udara terbuka. Tu+uann%a adalah untuk memberikan batasan maksimal (rentang! tentang besarn%a sen%a'a %ang hilang pada pr&ses pengeringan. Nilai atau rentang %ang diperb&lehkan terkait dengan kemurnian dan k&ntaminasi. ())C 1;!.
2.8.2.
,krining it&kimia ,krining fit&kimia atau penapisan kimia adalah tahapan a'al untuk
mengidentifikasi kandungan kimia %ang terkandung dalam tumbuhan karena pada tahap ini kita bisa mengetahui g&l&ngan sen%a'a kimia %ang dikandung tumbuhan %ang sedang kita u+i > teliti ())C 1;!. )et&de %ang digunakan dalam skrining fit&kimia harus memiliki pers%aratan: met&den%a sederhana dan "epat peralatan %ang digunakan sesedikit mungkin selektif dalam mengidentifikasi sen%a'a7sen%a'a tertentu dapat memberikan inf&rmasi tambahan mengenai keberadaan sen%a'a tertentu dalam kel&mp&k sen%a'a %ang diteliti ())C 1;!. $&l&ngan sen%a'a kimia dapat ditentukan dengan "ara: u+i 'arna penentuan kelarutan bilangan Rf "iri spektrum @9 namun se"ara umum penentuan g&l&ngan sen%a'a kimia dilakukan denga "ara u+i 'arna dengan menggunakan pereaksi %ang spesifik karena dirasakan lebih sederhana ())C 1;!. ,en%a'a kimia berdasarkan asal bi&sintesis sifat kelarutan gugus fungsi dig&l&ngkan men+adi:
26
1.
,en%a'a fen&l bersifat hidr&fil bi&sintesisn%a berasal dari asam shikimat.
2.
Terpen&id berasal dari lipid bi&sintesisn%a berasal dari is&pentenil pir&f&sfat.
8.
Asam &rganik lipid dan se+enisn%a bi&sintesisn%a berasal dari asetat.
.
,en%a'a nitr&gen bersifat basa dan bereaksi p&sitif terhadap Ninhidrin atau Dragendr&ff.
5.
$ula dan turunann%a makr&m&lekul umumn%a memiliki b&b&t m&lekul %ang tinggi.
,edangkan berdasarkan bi&genesisn%a sen%a'a bahan alam dikel&mp&kkan men+adi: 1.
Aset&genin: fla/&n&id lipid lignan dan kuin&n.
2.
Karb&hidrat: m&n&sakarida &lig&sakarida dan p&lisakarida.
8.
Cs&pren&id: terpen&id ster&id kar&ten&id.
.
,en%a'a mengandung nitr&gen: alkal&id asam amin& pr&tein dan nukleat.
)et&de %ang digunakan dalam skrining fit&kimia adalah di antaran%a
untuk
mengetahui
>
mengidentifikasi
metab&lit7metab&lit
sekunder %aitu: 1.
Cdentifikasi Lignin ,erbuk simplisia ditetesi dengan larutan fl&r&glusin dalam asam kl&rida membentuk 'arna merah.
2.
Cdentifikasi Alkal&id 566 mg serbuk simplisia dibasakan dengan 1ml amm&nia pekat digerus dengan 5 mL kl&r&f&rm disaring kemudian dik&"&k dengan 1 ml asam kl&rida 2N. Diambil lapisan an&rganik ditetesi pereaksi )a%er atau pereaksi &u"hardat membentuk endapan putih kekuningan# atau dengan pereaksi Dragend&rff membentuk endapan kuning ke"&klatan.
8.
Cdentifikasi Kuin&n
21
566 mg serbuk simplisia ditambah 56 mL auadest panas dididihkan selama 5 menit. ,edikit fittrat ditetesi dengan larutan natrium hidr&ksida 1 N membentuk 'arna merah. .
Cdentifikasi Tanin 566 mg serbuk simplisia ditambah 56 mL auadest panas dididihkan selama 15 menit kemudian didinginkan. ,edikit fiitrat: 7
Ditetesi larutan besi kl&rida 1= membentuk 'arna hitam kehi+auan menun+ukkan tanin t&tal.
7
Ditetesi pereaksi ,teasn% membentuk 'ama merah muda menun+ukkan tanin katekat.
7
Di+enuhkan dengan natrium asetat "lan ditetesi larutan besi
kkuida
1=
membentuk
'ama
biru
tinta
menun+ukkan tanin galat. 5.
Cdentifikasi la/&n&id 566 mg serbuk simplisia direfluks dengan 16 mL metan&l selama 16 menit disaring "lan dien"erkan dengan 16 mL air didinginkan. Ditambah 5mL eter min%ak bumi dik&"&k. Diambil lapisan metan&l kemudian diuapkan. ,isan%a dilarutkan dengan 5 mL etil asetat. ilrat ditambah 566mg serbuk 3ink dan 2 mL asam kl&rida 2N didiamkan selama 1 menit. Ditambah 16 tetes asam kl&rida pekat membentuk 'ama merah intensif. iltrat diuapkan sisan%a dilarutkan dalam etan&l ditambah 166 mg serbuk magnesium dan 16 tetes asam kl&rida pekat membentuk:
.
a.
Gama merah +ingga sampai merah ungu untuk fla/&n&id.
b
Gama kuning +ingga untuk fla/&n halk&n dan aur&n.
Cdentifikasi $lik&sida 566 mg serbuk simplisia direfluks dengan 86 mL metan&l ?6= selama 16 menit didinginkan dan disaring. iitrat ditambah 25 mL auadest dan 25 mL timbal asetat 6N dik&"&k dan didiamkan selama 5 menit disaring. iltrat
22
diekstraksi tiga kali dengan 26 mL "ampuran kl&r&f&rm : is&pr&pan&l (8:2! ekstrak dikumpulkan dan ditambah natrium sulfit anhidrat kemudian disaring dan diuapkan. ,isan%a dilaruttkan dengan 8ml metan&l setiap pengu+ian memerlukan 8 tetes filtrat. iltrat diuapkan sisan%a dilarutkan dengan 5 mL asam asetat glasial ditambah 16 tetes asam sutfat pekat membentuk 'ama biru atau hi+au menun+ukkan glik&sida (reaksi Liebemiann7 u"hard!. iltrat diuapkan sisan%a dilarutkan dengan 2 mL air ditambah 5 tetes pereaksi )&llis"h. Ditambahkan 2 mL asam sutfat pekat dengan hati7hati sehingga terbentuk "in"in ber'ama ungu pada batas "airan menun+ukkan ikatan gula. iltrat dien"erkan dengan 8 mL metan&l ditambah pereaksi af+et membentuk 'ama +ingga menun+ukkan glik&sida dan aglik&n karden&lida (glik&sida +antung!. iltrat ditambah 2 mL pereaksi Kedde dan 2 mL kalium hidr&ksida 1 N membentuk 'ama merah ungu sampai biru ungu menun+ukkan glik&sida dan aglik&n. iltrat diuapkan sisan%a ditambah larutan antidr&l 661 = dalam asam asetat dan 1 tetes asam kl&rida pekat membentuk 'ama kuning intensif dipanaskan dalam penangas air selama 8 menit berubah men+adi merah intensif menun+ukkan glik&sida dan glik&n72des&ksi gula. iltrat diuapkan sisan%a dilanitkan dengan 8 ml asam asetat en"er dengan pemanasan didinginkan ditetesi besi kl&rida 68 ) kemudian ditambah "ampuran 8 ml asam sulfat pekat dan 1 tetes besi kl&rida 68 ) membentuk "in"in ber'ama merah "&klat pada batas "airan menun+ukkan glik&sida dan glik&n727des&ksi gula (reaksi Keller7Killidein!. ?.
Cdentifikasi ,ap&nin
28
566 mg serbuk simplisia ditambah l6 mL auadest panas kemudian didinginkan dan dik&"&k kuat selama 16 detik. Terbentuk busa setinggi 1716 "m %ang stabil selama 16 menit. Bada penambahan 1 tetes asam kl&rida 2 N busa tidak hilang. ;.
Cdentifikasi ,ter&id > Triterpen&id 566 mg serbuk simplisia dimaserasi dengan 26 mL eter selama 2 +am. ,edikit fiitrat ditetesi dengan 5 mL asam asetat glasiat ditambah 16 tetes asam sulfat pekat membentuk 'ama merah atau hi+au. ())C 1;!
Dari semua kel&mp&k sen%a'a skrining fit&kimia umumn%a han%a dilakukan terhadap kel&mp&k sen%a'a fen&l terpen&id dan sen%a'a nitr&gen. 1.
,en%a'a en&l ,en%a'a fen&l ditandai dengan struktur "in"in ar&matik %ang mengandung satu atau dua pen%ulih hidr&ksil. 4endrung mudah larut dalam air "&nt&h sen%a'a: p&lifen&l fla/&n&id tanin dan uin&n.
2.
,en%a'a Terpen&id Terpen&id tersusun dari m&lekul unit is&prena (45! dig&l&ngkan berdasarkan +umlah is&prena dari sen%a'a tersebut seperti: m&n&terpen dua is&pren (416! tiga is&pren (415! empat (426! 425 486 485 46 :m&n&terpen (416! dan seskuiterpen (415! : mudah menguap k&mp&nen min%ak atsiriditerpen (426! : lebih sukar menguaptriterpen (486! : ster&l dan sap&nin (sen%a'a %ang tidak menguap! pigmen karet&n&id : tetraterpen&id (46!.
8.
,en%a'a Nitr&gen ,en%a'a nitr&gen %ang ada pada tumbuhan seperti : asam amin& amina alkal&id glik&sida sian&gen p&rfirin purin piridin sit&kinin dan kl&r&fil (pigmen p&rifirin! tetapi %ang terbesar dari sen%a'a nitr&gen tersebut adalah alkal&id. )asalah pada skrining fit&kimia biasan%a adalah kesalahan
menafsirkan hasil analisis pengu+ian>skrining seperti: reaksi p&sitif
2
palsu adalah hasil pengu+ian men%atakan ada (p&sitif! tapi sebenarn%a tidak ada (negatif! hal ini bisa disebabkan kesalahan alat atau pengaruh sen%a'a %ang memiliki kesamaan sifat maupun struktur at&m %ang identikreaksi negatif palsu. *ika hasil pengu+ian men%atakan tidak ada (negatif! tapi sebenarn%a ada (p&sitif! hal ini bisa disebabkan kurang sensitifn%a alat atau karena kadar di dalam bahan u+i terlalu sedikit atau bahan u+in%a (ekstrak simplisia! tidak memenuhi s%arat &leh karena itu sen%a'a %ang tadin%a ada hilang > rusak karena reaksi en3imatik maupun hidr&lisis ())C 1;!. 2.8.8.
)et&de
simplisia dengan menggunakan pelarut tertentu. Di samping itu ekstraksi merupakan pr&ses penarikan sen%a'a kimia dari suatu bahan dengan met&de %ang sesuai. Brinsip ekstraksi adalah melarutkan sen%a'a p&lar dalam pelarut p&lar dan sen%a'a n&n p&lar dalam pelarut n&np&lar (Ag&es 266?!. )et&de ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa fakt&r seperti sifat dari bahan &bat da%a pen%esuaian dengan tiap ma"am met&de ekstraksi dan kepentingan dalam memper&leh ekstrak %ang sempurna atau mendekati sempurna. Ada beberapa met&de ekstraksi %aitu maserasi perk&lasi refluks s&hlet digesti infundasi dan dek&ktasi (Dit+en B0) 2666!. Bengg&l&ngan ekstraksi dapat dibagi men+adi "ara dingin dan panas %aitu: 1.
4ara Dingin a.
)aserasi )aserasi merupakan "ara pen%arian sederhana %ang dilakukan dengan "ara merendam serbuk simplisia dalam "airan pen%ari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari "aha%a. )et&de maserasi digunakan untuk men%ari simplisia %ang mengandung k&mp&nen kimia %ang mudah larut
25
dalam "airan pen%ari tidak mengandung ben3&in tiraks dan lilin (,ud+adi 1;;!. Keuntungan dari met&de ini adalah peralatann%a sederhana. ,edang kerugiann%a antara lain 'aktu %ang diperlukan untuk mengekstraksi sampel "ukup lama "airan pen%ari %ang digunakan lebih ban%ak tidak dapat digunakan untuk bahan7bahan %ang mempun%ai tekstur keras seperti ben3&in tiraks dan lilin. )et&de maserasi dapat dilakukan dengan m&difikasi sebagai berikut: 1.)&difikasi maserasi melingkar 2. )&difikasi maserasi digesti 8. )&difikasi )aserasi )elingkar ertingkat . )&difikasi remaserasi 5. )&difikasi dengan mesin pengaduk (,ud+adi 1;;!. b.
Berk&lasi Berk&lasi adalah "ara pen%arian dengan mengalirkan pen%ari melalui serbuk simplisia %ang telah dibasahi. Keuntungan met&de ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan %aitu sampel padat (mar"! telah terpisah dari ekstrak. Kerugiann%a adalah k&ntak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan met&de refluks dan pelarut men+adi dingin selama pr&ses perk&lasi sehingga tidak melarutkan k&mp&nen se"ara efisien. (,utriani L. 266;!.
2.
4ara Banas a.
Refluks Refluks adalah met&de ekstraksi "ara panas di mana refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihn%a selama 'aktu tertentu dengan
2
+umlah pelarut terbatas %ang relatif k&nstan dengan adan%a pendingin %ang baik. @mumn%a dilakukan pengulangan pr&ses pada residu pertama sampai 875 kali sehingga dapat termasuk pr&ses ekstraksi sempurna (Dit+en B0) 2666!. Keuntungan dari met&de ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel7sampel %ang mempun%ai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Kerugiann%a adalah membutuhkan /&lume t&tal pelarut %ang besar dan se+umlah manipulasi dari &perat&r. (,utriani L. 266;!. b.
,&hletasi ,&hletasi
merupakan
pen%arian
simplisia
se"ara
berkesinambungan "airan pen%ari dipanaskan sehingga menguap uap "airan pen%ari terk&ndensasi men+adi m&lekul7m&lekul air &leh pendingin balik dan turun men%ari simplisia dalam kl&ngs&ng dan selan+utn%a masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah mele'ati pipa sif&n. (,ud+adi 1;;!. Keuntungan met&de ini adalah: dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur %ang lunak dan tidak tahan terhadap
pemanasan
se"ara
langsung#
digunakan
pelarut %ang lebih sedikit# pemanasann%a dapat diatur. (,ud+adi 1;;!. Kerugian dari met&de ini adalah: karena pelarut didaur ulang ekstrak %ang terkumpul pada 'adah di sebelah ba'ah
terus7menerus
dipanaskan
sehingga
dapat
men%ebabkan reaksi peruraian &leh panas# +umlah t&tal sen%a'a7sen%a'a %ang diekstraksi akan melampaui kelarutann%a dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam 'adah dan membutuhkan /&lume pelarut %ang lebih ban%ak untuk melarutkann%a# bila
2?
dilakukan dalam skala besar mungkin tidak "&"&k untuk menggunakan pelarut dengan titik didih %ang terlalu tinggi seperti metan&l atau air karena seluruh alat %ang berada di ba'ah k&mdens&r perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut %ang efektif. (,ud+adi 1;;!. )et&de ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau "ampuran a3e&tr&pik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan "ampuran pelarut misaln%a heksan : dikl&rmetan M 1 : 1 atau pelarut %ang diasamkan atau dibasakan karena uapn%a akan mempun%ai k&mp&sisi %ang berbeda dalam pelarut "air di dalam 'adah. (,ud+adi 1;;!. ".
Digesti Digesti adalah met&de ekstraksi "ara panas %ang disebut +uga sebagai met&de maserasi kinetik (dengan pengadukan k&ntinu! pada temperatur %ang lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar! %aitu se"ara umum °
dilakukan pada temperatur 6756 4. (Dit+en B0) 2666!. d.
Cnfundasi Cnfundasi adalah met&de ekstraksi "ara panas %ang dalam
pr&sesn%a
menggunakan
pelarut
air
pada
temperatur penangas air (be+ana infus ter"elup dalam °
penangas air mendidih temperatur terukur 7; 4! selama 'aktu tetentu (15726 menit!. (Dit+en B0) 2666!. e.
Dek&ktasi Dek&ktasi adalah met&de infudasi dengan 'aktu %ang lebih lama selama lebih dari 86 menit dan temperatur sampai titik didih air. (Dit+en B0) 2666!.
f.
Destilasi @ap
2;
Destilasi uap adalah met&de %ang p&pular untuk ekstraksi min%ak7min%ak menguap (esensial! dari sampel
tanaman.
diperuntukkan
)et&de
untuk
mengandung min%ak
destilasi
men%ari menguap
uap
simplisia
air %ang
atau mengandung
k&mp&nen kimia %ang mempun%ai titik didih tinggi pada tekanan udara n&rmal. (,utriani L. 266;!. Belarut %ang baik untuk ekstraksi adalah pelarut %ang mempun%ai da%a melarutkan%ang tinggi terhadap 3at %ang diekstraksi. Da%a melarutkan %ang tinggi ini berhubungan dengan kep&laran pelarut dan kep&laran sen%a'a %ang diekstraksi. Terdapat ke"enderungan kuat bagi sen%a'a p&lar larut dalam pelarut p&lar dan sebalikn%a. (,utriani L. 266;!. Bemilihan pelarut pada umumn%a dipengaruhi &leh: selekti/itas pelarut han%a b&leh melarutkan ekstrak %ang diinginkan# kelarutan pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak %ang besar# kemampuan tidak saling ber"ampur pada ekstraksi "air pelarut tidak b&leh larut dalam bahan ekstraksi# kerapatan sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan %ang besar antara pelarut dengan bahan ekstraksi# reakti/itas pelarut tidak b&leh men%ebabkan perubahan se"ara kimia pada k&mp&nen bahan ekstraksi# titik didih titik didh kedua bahan tidak b&leh terlalu dekat karena ekstrak dan pelarut dipisahkan dengan "ara penguapan distilasi dan rektifikasi#
riteria lain sedapat mungkin murah tersedia dalam +umlah
κ
besar tidak bera"un tidak mudah terbakar tidak ekspl&sif bila ber"ampur udara tidak k&r&sif buaka emulsifier /isk&sitas rendah dan stabil se"ara kimia dan fisik. (,utriani L. 266;!.
2.8..
Kr&mat&grafi Lapis Tipis Kr&mat&grafi Lapis Tipis (KLT! merupakan "ara pemisahan
"ampuran
sen%a'a
men+adi
sen%a'a
murnin%a
dan
mengetahui
kuantitasn%a %ang menggunakan. Kr&mat&grafi +uga merupakan analisis
2
"epat %ang memerlukan bahan sangat sedikit baik pen%erap maupun "uplikann%a ())C 1;!. KLT dapat dipakai dengan dua tu+uan. Bertama dipakai sela%akn%a sebagai met&de untuk men"apai hasil kualitatif kuantitatif atau preparatif. Kedua dipakai untuk men+a+aki sistem pelarut dan sistem pen%angga %ang akan dipakai dalam kr&mat&grafi k&l&m atau kr&mat&grafi "air kiner+a tinggi ($ritter et al 11!. KLT dapat digunakan untuk memisahkan sen%a'a7sen%a'a %ang sifatn%a hidr&f&bik seperti lipida7lipida dan hidr&karb&n %ang sukar diker+akan dengan kr&mat&grafi kertas. KLT +uga dapat berguna untuk men"ari eluen untuk kr&mat&grafi k&l&m analisis fraksi %ang diper&leh dari kr&mat&grafi k&l&m identifikasi sen%a'a se"ara kr&mat&grafi dan is&lasi sen%a'a murni skala ke"il. Belarut %ang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan sen%a'a %ang dianalisis. ahan lapisan tipis seperti silika gel adalah sen%a'a %ang tidak bereaksi dengan pereaksi7 pereaksi %ang lebih reaktif seperti asam sulfat. Data %ang diper&leh dari KLT adalah nilai Rf %ang berguna untuk identifikasi sen%a'a. Nilai Rf untuk sen%a'a murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari sen%a'a standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai +arak %ang ditempuh &leh sen%a'a dari titik asal dibagi dengan +arak %ang ditempuh &leh pelarut dari titik asal. 0leh karena itu bilangan Rf selalu lebih ke"il dari 16 ())C 1;!. Belaksanaan KLT 1.
ase Diam ase diam %ang digunakan dalam KLT merupakan pen+erap berukuran ke"il dengan diameter partikel antara 16786 m. ,emakin ke"il ukuran rata7rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam maka semakin baik kiner+a KLT dalam hal efisiensi dan res&lusin%a. Ben+erap %ang paling sering digunakan adalah silika dan serbuk selul&sa sementara mekanisme s&rpsi %ang utama pada KLT adalah ads&rpsi dan partisi.
86
($and+ar O R&hman 266?!. 2.
ase $erak ase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka tetapi lebih sering dengan men"&ba7"&ba karena 'aktu %ang diperlukan han%a sebentar. ,istem %ang paling sederhana ialah "ampuran 2 pelarut &rganik karena da%a elusi "ampuran kedua pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat ter+adi se"ara &ptimal. erikut adalah beberapa petun+uk dalam memilih dan meng&ptimasi fase gerak: a.
ase gerak harus mempun%ai kemurnian %ang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik %ang sensitif.
b.
Da%a elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf terletak antara 6276; untuk memaksimalkan pemisahan.
".
@ntuk pemisahan dengan menggunakan fase diam p&lar seperti silika gel p&laritas fase gerak akan menentukan ke"epatan migrasi s&lut %ang berarti +uga menentukan nilai Rf. Benambahan pelarut %ang bersifat sedikit p&lar seperti dietil eter ke dalam pelarut n&n p&lar seperti metil ben3ene akan meningkatkan harga Rf se"ara signifikan. ($and+ar O R&hman 266?!.
Fang digunakan sebagai fase gerak biasan%a adalah pelarut &rganik. Dapat digunakan satu ma"am pelarut &rgani" sa+a ataupun
"ampuran.
ilamana
fase
gerak
merupakan
"ampuran pelarut &rganik dengan air maka mekanisme pemisahan adalah partisi. Bemilihan pelarut &rganik ini sangat penting
karena akan menentukan keberhasilan
pemisahan. Bendekatan p&laritas adalah %ang paling sesuai untuk pemilihan pelarut. ,en%a'a p&lar akan lebih mudah terelusi &leh fase gerak %ang bersifat p&lar dari pada fase gerak %ang n&n p&lar. ,ebalikn%a sen%a'a n&n p&lar lebih mudah terelusi &leh fase gerak n&n p&lar dari pada fase gerak
81
%ang p&lar. erikut deret kep&laran pelarut dari n&n p&lar ke p&lar. N&n p&lar
Barafin "air Betr&leum eter ,ikl&heksana Karb&n tetrakl&rida en3ena T&luena Kl&r&f&rm Dietileter
B&lar air Tabel 2. Deret Kep&laran Belarut ,umber ($and+ar O R&hman 266?! 8.
Ben&t&lan ,ampel @ntuk memper&leh r&pr&dusibilitas /&lume sampel %ang dit&t&lkan paling sedikit 65
ʮl.
dit&t&lkan lebih besar dari 2716
*ika /&lume sampel %ang ʮl
maka pen&t&lan harus
dilakukan se"ara bertahap dengan dilakukan pengeringan antar t&t&lan. ($and+ar O R&hman 266?!. .
Bengembangan ila sampel telah dit&t&lkan maka tahap selan+utn%a adalah mengembangkan sampel dalam be+ana kr&mat&grafi %ang sebelumn%a telah di+enuhi dengan uap fase gerak. Tepi bagian ba'ah lempeng tipis %ang telah dit&t&li sampel di"elupkan kedalam fase gerak kurang lebih 6571 "m. Tinggi fase gerak dalam be+ana harus diba'ah lempeng %ang telah berisi t&t&lan sampel.
82
e+ana kr&mat&grafi harus tertutup rapat dan sedapat mungkin /&lume fase gerak sedikit mungkin akan tetapi harus mampu mengelusi lempeng sampai ketinggian lempeng %ang telah ditentukan. @ntuk melakukan pen+enuhan fase gerak biasan%a be+ana dilapisi dengan kertas saring. *ika fase gerak telah men"apai u+ung dari kertas saring maka dapat dikatakan bah'a fase gerak telah +enuh. ($and+ar O R&hman 266?!. 5.
Deteksi er"ak Deteksi ber"ak pada KLT dapat dilakukan se"ara kimia dan fisika. 4ara kimia %ang biasa digunakan adalah dengan mereaksikan ber"ak dengan suatu pereaksi melalui "ara pen%empr&tan sehingga ber"ak men+adi +elas. 4ara fisika %ang dapat digunakan untuk menampakkan ber"ak adalah dengan "ara pen"a"ahan radi&aktif dan flu&r&sensi sinar ultra/i&let. lu&r&sensi sinar ultra/i&let terutama untuk sen%a'a %ang dapat berflu&r&sensi membuat ber"ak akan terlihat +elas. ($and+ar O R&hman 266?!. Bereaksi sempr&t digunakan bertu+uan agar pen&t&lan ber"ak terlihat +elas Bereaksi sempr&t %ang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Bereaksi sempr&t Keterangan 9anilin asam sulfat Disempr&t dan dipanaskan hingga (1 gram /anilin dalam mun"ul 'arna. Bereaksi ini umum asam sulfat pekat! digunakan pada terpen %ang akan menghasilkan 'arna merah atau biru. Asam f&sf&m&libdat Disempr&t dan dipanaskan hingga (Asam f&sf&m&libdat mun"ul 'arna. @ntuk mendeteksi 5= b>/ dalam etan&l) terpen dengan ber"ak biru berlatar kuning. Reagen Dragend&rff *ika reaksi tidak sp&ntan maka (16 mL larutan KC diperlukan pemanasan. Deteksi 6= ditambahkan alkal&id menghasilkan 'arna dengan 16 mL larutan &ran%e pekat hingga merah. 6;5 gram bismuth
88
subnitrat dalam 16 mL asam asetat dan 56 mL air. Larutan tersebut dien"erkan dalam 16 mL asam asetat dan 56 mL air! Tabel 8. eberapa *enis Bereaksi ,empr&t untuk KLT sumber ($ibb&ns 266! 4&nt&h pereaksi sempr&t %ang umum untuk sen%a'a &rganik adalah asam sulfat dalam metan&l selan+utn%a ber"ak dipanaskan didalam &/en sebaikn%a digunakan &/en %ang ada +endela ka"an%a sehingga dapat diikuti perubahan ber"ak selama pemanasan men+adi ber"ak 'arna hitam. Bada dasarn%a adalah reaksi &ksidasi pada sen%a'a &rgani" &leh asam sulfat. Bereaksi lain adalah dengan disempr&t dengan larutan l&dium dan paling mudah adalah dengan memasukkan plat kedalam be+ana %ang berisi uap l&dium (kristal l&dium diletakkan dalam be+ana tidak merusak ?5= sen%a'a! ($ibb&ns 266!. Deteksi
sen%a'a
dilakukan
dengan
"ara
lain
%aitu
menggunakan detekt&r @9 di ba'ah sinar @9 25 nm indikat&r pada plat KLT akan meman"arkan 'arna hi+au dan pada @9 8 nm akan meman"arkan 'arna ungu. K&mp&nen %ang men%erap "aha%a pada 25 atau 8 nm akan tampak sebagai ber"ak gelap pada plat %ang ber"aha%a. ($ibb&ns 266!. .
Bereaksi $eser ,pektrum natrium met&ksida. Natrium met&ksida merupakan basa kuat %ang dapat mengi&nisasi hampir semua gugus hidr&ksi pada inti fla/&n&id. Benambahan natrium met&ksida ke
dalam
pergeseran
larutan
fla/&n&l
bat&kr&mik.
men%ebabkan
Degradasi
kekuatan spektrum setelah
'aktu
atau
ter+adin%a pengurangan
tertentu merupakan
petun+uk baik akan adan%a gugus %ang peka terhadap basa.