BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1 Kajian Kajian Pustaka Pustaka Berdas Berdasark arkan an hasil hasil penelit penelitian ian Nasuti Nasution, on, dkk (2009) (2009) dalam dalam pembua pembuatan tan
tungku induksi berkapasitas 1500W. Tungku induksi dibuat untuk menairkan paduan
aluminium dan tembaga. Nasution, dkk semula meranang tungku
induksi dengan temperatur bagian dalam tungku menapai 1200 o! dan temperatur permukaan luar tungku 25 o!. "asiln# "asiln#a, a, temper temperatu aturr maksim maksimum um #ang #ang mampu mampu diapai han#a $%0 o! sehingga tidak mampu dipakai untuk menairkan tembaga. &enelitian lain dilakukan 'ung dkk (200) dengan melakukan kalkulasi desain desain dan mengu menguii kinera kinera koil koil pemana pemanass pada pada mesin mesin perlak perlakuan uan permuk permukaan aan dengan metode induksi. *ari eksperimen tersebut didapatkan bah+a bentuk dan ukur ukuran an koil koil sanga sangatt berp berpen enga garu ruh h terha terhada dap p kine kinera ra kesel keselur uruh uhan an,, term termas asuk uk diantaran#a rekuensi resonansi,- ator, eisiensi dan aktor da#a. ain lagi dengan /ik# dan 'gung (2011), mereka memanaatkan mesin pemanas induksi untuk pengerasan permukaan roda gigi produk saha eil enengah (). 'lat ini ini terdiri dari dua rangkaian, #ang pertama terdiri dari 2 buah transistor eek medan3moset dan satu buat trao step down untuk down untuk penurun tegangan. tegangan. /angkaian /angkaian #ang kedua kedua menggunakan menggunakan % buah trao step down down dan 4 buah transistor eek medan3moset #ang dipararel dalam rangkaian half bridge. bridge . &erobaan pertama menggunakan speimen T 40 bentuk silinder pipih dengan teba teball $ mm dan dalam bentu bentuk k roda roda gigi. gigi. Specimen silinder silinder pipih dipanaskan dipanaskan menggunak menggunakan an rangkaian rangkaian in6erter pertama pertama dan speimen roda gigi dipanaskan dipanaskan menggunakan rangkaian in6erter kedua. &ada ui oba #ang pertama, temperatur maksimal #ang dapat diapai adalah $27! pada +aktu 8$0 detik transistor eek medan3 medan3mo moset set mengal mengalami ami kegagal kegagalan an setelah setelah terap terapain# ain#aa tempera temperatur tur tersebu tersebut. t. &emanasan dilanutkan dengan rangkaian in6erter kedua di mana penurunan arus diba dibagi gi men menad adii % trao trao step step do+n do+n dan dan meng menggu guna naka kan n 4 buah buah tran transis sisto torr eek eek medan3moset medan3moset.. /angkaian /angkaian ini mampu berungsi lebih baik sehingga memiliki kenaikan temperatur #ang lebih epat dan mampu menapai temperatur 007!
5
6
setelah $00 detik. &embagian kinera trao dan transistor eek medan3moset pada rangakaian kedua dipandang memiliki da#a tahan #ang lebih baik dalam +aktu dan proses pemanasan . /aharo dan usharanta (201%) meranang pemanas induksi berkapasitas 400W. &emanas induksi ini selanutn#a diui oba untuk melakukan proses perlakuan permukaan pada spesimen baa ' 1080. Temperatur pada spesimen diukur menggunakan termometer inramerah. Waktu perlakuan di6ariasikan 1, 2, %, 8 dan 5 menit, kemudian spesimen di:;uenh menggunakan media pendingin air. elanutn#a dilakukan preparasi permukaan mengau pada standar 'T <%. &enguian kekerasan dilakukan menggunakan mesin
ui
miro
Vickers
berdasarkan standar 'T <%8. "asiln#a menunukkan bah+a temperatur maksimum pada permukaan spesimen #ang dipanaskan menapai $8% o!. ementara itu kekerasan maksimum spesimen adalah %$2 ="N untuk pemanasan selama 5 menit. &engerasan eekti #ang diperoleh berarak 1,5 mm
dari
permukaan spesimen. *ari beberapa peranang mesin pemanas induksi tersebut dapat disimpulkan bah+a mesin pemanas induksi dalam peranangann#a harus diperhatikan komponen:komponen utaman#a antara lain> dimensi koil, bentuk koil, dan umlah lilitan karena ini akan berpengaruh terhadap kinera keseluruhan, termasuk diantaran#a rekuensi resonansi, - aktor, eisiensi dan aktor da#a. elain itu transistor eek medan3moset atau #ang sering dikenal denagan transistor uga sangat berpengaruh, semakin besar da#a #ang dimiliki oleh transistor eek medan3moset maka rangkaian mesin pemanas induksi mampu memanaskan3menairkan benda kera #ang besar pula.
2.2 Dasar teori 2.2.1 Pemanas induksi (induction heater) &emanas induksi adalah sebuah proses pemanasan tanpa adan#a kontak
isik antara pemanas dan benda #ang akan dipanaskan. "al ini berbeda dengan pemanas lain dimana panas dihasilkan melalui pembakaran kemudian diterapkan ke benda kera #ang dipanaskan. &emanasan seara induksi berdasarkan pada
7
prinsip induksi elektromagnetik menggunakan rekuensi tinggi, prinsip ini dielaskan pertama kali oleh ihael ?arada# pada tahun 1%1. &emanas induksi adalah
timbuln#a panas pada logam #ang terkena
induksi medan magnet, hal ini disebabkan karena pada logam timbul arus
(2) ditentukan dari besarn#a arus pada kumparan primer (1) dan
perbandingan lilitan antara kumparan primer dan skunder (N 13N2). eperti pada @ambar 2.1, ketika kumparan sekunder kita ganti dengan 1 ka+at (N 2A1) dan diadikan rangkaian tertutup, maka kita akan mendapatkan nilai perbandingan lilitan #ang besar dari kumparan primer dan sekunder dan akan menimbulkan arus sekunder (2) #ang besar. "al ini uga akan diikuti oleh kenaikan panas #ang ukup besar karena adan#a kenaikan beban tersebut (hulkarnaen, 201%>1).
8
@ambar 2.1. !ara kera tranormator dengan kumparan sekunder diganti satu ka+at. (hulkarnaen, 201%>1).
@ambar 2.2. &roses induksi dari kumparan primer ke kumparan sekunder (hulkarnaen, 201%>1). &emanas induksi adalah sistem pemanas dengan menggunakan induksi medan magnet #ang dihasilkan dari rekuensi tinggi /high frequency. "al ini dapat teradi dikarenakan pada obek timbul arus
Prinsi kerja emanas induksi
Tegangan bolak:balik #ang memiliki rekuensi tinggi #ang dibangkitkan dari po+er modul. ?rekuensi ini akan memiu sebuah komponen elektronika untuk membangkitkan da#a '! #ang memiliki rekuensi tinggi. *a#a '! rekuensi tinggi ini #ang dikirimkan ke kumparan untuk menimbulkan luks. Besar keiln#a luks #ang di bangkitkan bergantung pada luas bidang kumparan
9
induksi #ang digunakan. "al ini dikarenakan induction heater memanaatkan rugi:rugi #ang teradi pada kumparan penginduksi. 'rus
@ambar 2.% 'rus edd# (http>33smart:hameleon.blogspot.om3201%3103indution: heater:pemanas:dengan:s#stem.html) enurut oCinski (1949), hal #ang dapat menentukan ban#akn#a arus 1. Besar medan magnet #ang menginduksi ogam. 2. Bahan logam #ang digunakan untuk menghasilkan panas . emakin keil hambatan enis logam, semakin baik untuk diadikan ob#ek panas logam. %. uas permukaan logam, makin luas permukaan logam maka makin ban#ak arus
2.2.!
Pen"ertian arus Edd# 'rus edd# merupakan arus listrik #ang diinduksikan kedalam konduktor
dengan mengubah medan magnet konduktor tersebut. irkulasi pusaran arus
10
ini memiliki induktansi dan medan magnet. edan ini dapat men#ebabkan tolakan, tarikan, dorongan, dan eek pemanasan. 'rus edd# terbentuk ketika teradi perubahan letak konduktor dalam sebuah medan magnet seperti terlihat pada gambar 2.8. onduktor #ang bergerak dalam sebuah medan magnet #ang tetap ataupun megan magnet #ang berubah disekitar konduktor #ang diam, keduan#a men#ebabkan arus edd# terbentuk dalam konduktor tersebut. 'rus edd# menghasilkan losses resisti #ang dapat mengubah beberapa bentuk energi, seperti energi kinetik menadi panas.
@ambar 2.8 'rus
industri, berikut beberapa ontoh dapur induksi #ang ada saat ini>
@ambar 2.5 Th#rsitor http>33eletri: mehani.blogspot.om320103113tungku:induksi.html
11
@ambar 2.4 apasitor http>33eletri: mehani.blogspot.om320103113tungku induksi.html
@ambar 2.$ Tungku induksi http>33eletri: mehani.blogspot.om320103113tungku:induksi.html
12
@ambar 2. esin tungku induksi. http>33semgroup:in.om31:8:holding: indution:urnae.html 2.2.(
Karakteristik daur induksi
arakteristik dapur induksi adalah sebagai berikut> eara teknis> 1. ampu melepaskan panas dalam +aktu #ang relati singkat. "al ini dikarenakan kerapatan energin#a tinggi. 2. *engan induksi dimungkinkan untuk menapai suhu #ang sangat tinggi. %. &emanasan dapat dilakukan pada lokasi tertentu. 8. istem dapat dibuat bekera seara otomatis. &emakaian energi> 1. &emanas induksi seara umum memiliki eisiensi energi #ang tinggi, akan tetapi hal ini bergantung pada karakteristik material #ang dipanaska. 2. /ugi:rugi pemanasan dapat ditekan seminimal mungkin. 2.2.) Keuntun"an daur induksi 1. &anas dihasilkan seara langsung didalam dinding koil 2. &anas dapat diterapkan seragam di seluruh koil %. Dperasi elemen dingin, sehingga tidak memiliki batas +aktu 8. Waktu start up epat 5. "emat energi 2.2.* Pen"ertian da#a eara umum pengertian da#a adalah energi #ang dikeluarkan untuk melakukan
usaha. *alam sistem tenaga listrik, da#a merupakan umlah energ# listrik #ang digunakan untuk melakukan usaha. *a#a listrik biasan#a din#atakan dalam Watt atau Horsepower ("&). Horsepower merupakan satuan da#a listrik dimana 1 "& sama dengan $84 Watt. edangkan Watt merupakan satuan da#a listrik dimana 1 Watt memiliki da#a setara dengan da#a #ang dihasilkan oleh perkalian arus 1 'mpere dan tegangan 1 =olt. (saranabelaar.+ordpress.om,2009). ntuk menghitung da#a digunakan rumus berikut> &A=E FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.(2.1) *imana & adalah da#a listrik dengan satuan Watt, = adalah tegangan dengan satuan =olt dan adalah 'rus dengan satuan 'mpere.
13
2.2.+
enghitung besarn#a energi pemanas induksi - A m . . (T 2:T1) (oule) FFFFFFFF(2.2) eterangan - > &anas (Goule) m > asa aterial (kg)
> alor Genis aterial (G.kg:1.k :1)
T1 > uhu a+al T2 > uhu akhir 2.2., enghitung da#a #ang dihasilkan selama +aktu penguian menaikan
temperatur spesimen dalam t (detik). &m A 8.1$ E m E E T 23t FFFFFFFFFFFFFF(2.%) eterangan t > +aktu (detik) m > asa material (kg) > alor enis material (G.kg:1.k :1) T2 > Temperatur speimen3suhu akhir (o!) 2.2.1- %en"itun" /aju eru0aan suu ratarata terada aktu. HṫAT2:T13t (o!3detik) FFFFFFFFFFFFFF....(2.8) eterangan HṫA lau perubahan suhu terhadap +aktu (o!3detik) T2A uhu akhri ( o!) T1A uhu a+al ( o!) t A Waktu (detik) 2.2.11 %en"itun" te"an"an #an" diasi/kan o/e en#eara "e/om0an" enu. Besar tegangan rata:rata #ang dihasilkan pen#earah gelombang penuh setelah
dipasang kapasitor menadi > V ! " V m *imana
V m "
aka
V ! "
√ 2 . V √ 2 . V
#$
#$
eterangan =*! > Tegangan *! keluaran (6olt) =m > Tegangan maksimum (6olt) =N> Tegangan sebelum masuk dioda (6olt)