PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
V.1
METODE
PENDEKATAN
PEMECAHAN
USULAN TEKNIS
PERMASALAHAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FISIK
V.1.1 UMUM
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik diperkotaan maupun diperdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah : (1) Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi dan selaras, dan (2) Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan. Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang antara lain: 1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung
Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana.
Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang mendapat perhatian.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 1
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.
2. Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara
Banyaknya
Bangunan
Gedung
Negara
yang
belum
memenuhi
persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien.
Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.
3. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan
Masih adanya permukiman kumuh seluas 47,3 ribu Ha yang tersebar di 10.000 kantong permukiman yang dihuni tidak kurang dari 17,2 juta jiwa (berdasarkan data tahun 2003).
Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.
Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota.
Sarana lingkungan hijau/open space atau public space, sarana olah raga, dan lain-lain kurang diperhatikan hampir di semua kota, terutama kota Metro dan Besar.
4. Permasalahan dan tantangan di bidang Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan
Jumlah penduduk miskin sebanyak 36,1 juta jiwa (16,6%) dengan 11,5 juta jiwa di perkotaan dan 24,6 juta jiwa di perdesaan (berdasarkan data tahun 2003).
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 2
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat.
Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya.
5. Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Amanat Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010.
Komitmen terhadap kesepakatan internasional MDGs, bahwa pada tahun 2015, 200 Kabupaten/Kota bebas kumuh, dan pada tahun 2020 semua Kabupaten/Kota bebas kumuh
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan bangunan dan lingkungan antara lain : 1. Peran dan fungsi Kabupaten/Kota, 2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota 3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kota bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan sebagainya, 4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, 5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk (Masterplan) Pengembangan Kota, 6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan pengembangan, 7. Keterpaduan penataan bangunan dan lingkungan sektor lain dilaksanakan pada setiap
tahapan
penyelenggaraan
pengembangan,
sekurang-kurangnya
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 3
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
dilaksanakan pada tahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik, 8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman yang tersedia, 9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi penataan bangunan dan lingkungan pada kota bersangkutan, 10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan lingkungan masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan, 11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat maupun swasta, 12. Kelembagaan yang mengelola penataan bangunan dan lingkungan, 13. Penataan bangunan dan lingkungan memperhatikan kelayakan terutama dalam hal pemulihan biaya investasi, 14. Jika 14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam penataan bangunan dan lingkungan, perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut, 15. Safeguard sosial dan lingkungan, 16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, serta pedoman pelaksanaan lebih detail dibawahnya mengamanatkan bahwa penyelenggaraan Bangunan Gedung merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan hanya bangunan gedung negara dan rumah negara yang merupakan kewenangan pusat.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 4
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Namun dalam pelaksanaannya di lapangan terlihat bahwa masih banyak daerah yang belum menindak lanjutinya sebagaimana mestinya, sebagaimana terlihat dari : 1. Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum menyesuaikan Perda Bangunan Gedung yang dimilikinya agar sesuai dengan UUBG, atau terutama Kabupaten/Kota hasil pemekaran masih belum memiliki Perda Bangunan Gedung; 2. Masih banyak Kabupaten/Kota; terutama Kabupaten/Kota hasil pemekaran yang belum memiliki atau melembagakan institusi/kelembagaan dan Tim Ahli Bangunan Gedung yang bertugas dalam pembinaan penataan bangunan dan lingkungan; 3. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum memulai pelaksanaan pendataan bangunan gedung; 4. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menerbitkan Sertifikat Layak Fungsi (SLF) bagi seluruh bangunan gedung yang ada terutama bangunan yang baru hasil pembangunan sejak 2003-2006; 5. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menyusun manajemen pencegahan kebakaran Kabupaten/Kota atau belum melakukan pemeriksaan berkala terhadap prasarana dan sarana penanggulangan bahaya kebakaran agar selaku siap pakai setiap saat; 6. Masih banyak bangunan gedung yang belum dilengkapi sarana dan prasarana bagi penyandang cacat; 7. Masih banyak Kabupaten/Kota pengembangannya belum berdasarkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan; 8. Masih banyak Kabupaten/Kota yang mempunyai kawasan yang terdegradasi dan belum di tata ulang;
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 5
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
9. Masih banyak daerah yang belum memiliki rencana penanganan kawasan kumuh, kawasan nelayan, kawasan tradisional, dan kawasan bersejarah yang secara kewenangan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Kabupaten/Kota; 10. Masih banyak Kabupaten/Kota belum melaksanakan pembangunan lingkungan permukiman
berbasis
masyarakat
dalam
konsep
tridaya
mengembangkan
untuk
mendorong
lingkungan
kemandirian
permukiman
yang
berkelanjutan.
V.1.2 LATAR BELAKANG
Perkembangan kota yang sejalan denagan pertumbuhan penduduk telah menyebabkan permasalahan perkotaan yang cukup kompleks, baik permasalahan fisik maupun non fisik. Perancangan fisik/ruang (Planning) yang dibuat oleh Pemerintah Kota sering dilanggar masyarakat dan sering tidak mengacu kepada planning tersebut dan hal ini akan bermuara kepada kesemrawutan kota. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang tidak terbatas pada dimensi penataan ruang saja, namun lebih dari pada itu termasuk dimensi pemanfataan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Tata Ruang sendiri merupakan wujud struktural pemanfaatan ruang, baik yang direncanakan maupun yang tidak, menunjukkan adanya hirarki dan keterkaitan pemanfaatan ruang. Dengan telah disahkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang
Bangunan
Gedung,
perlu
ditindaklanjuti
oleh
daerah
Kabupaten/Kota untuk melakukan pendataan bangunan gedung. Data bangunan yang ada saat ini kebanyakan masih konvensional dalam arti masih berbentuk arsip kertas yang sangat memerlukan ruang dan
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 6
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
pewadah yang besar dan proses pencarian pun memerlukan waktu dan cukup rumit. Data bangunan sangat diperlukan sebagai salah satu sistem informasi guna penanganan yang cepat dan tepat apabila terjadi permasalahan pada bangunan yang bersangkutan misalnya bila terjadi bencana, sehingga dapat dideteksi dengan cepat serta mudah dalam menanganinya. Untuk lebih memberikan manfaat di dalam tata ruang maka sudah sebaiknya memikirkan sistem kerja yang efektif/efisien, baik dalam membuat perancangan, maupun dalam melayani masyarakat yang berhubungan dengan pembangunan tersebut. Perkembangan teknologi komputer sekarang ini yang sangat pesat, baik dalam perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software) haruslah diamnfaatkan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif/efisien tersebut. Pemanfaatan teknologi komputer ini sangat membantu dalam hal penyimpanan data, pengolahan dan penyajian data secara cepat dan menarik. Pendataan bangunan didalam Kota Sungai Penuh yang bertujuan untuk mendata jumlah bangunan yang ada di dalam Kota Sungai Penuh dan mendata bangunan yang telah mempunyai sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sehingga dalam output yang akan dikeluarkan terdapat jumlah bangunan serta keterangan telah atau belum mempunyai sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang nantinya data tersebut akan dituangkan
ke
dalam
peta
dengan
melakukan
plotting
dengan
memasukkan data bangunan yang telah di dapatkan. Dengan adanya kegiatan pendataan bangunan dalam Kota Sungai Penuh ini diharapkan sebagai alat kendali perwujudan ruang kota, khususnya dari segi tata bangunan dan lingkungan. Pendataan Bangunan di Dalam Kota Sungai Penuh ini merupakan pengembangan dari materi panduan rancangan kota (Urban Design Guide Line). Dimana pokok rencananya memuat panduan design dan tata bangunan yang dapat dijadikan salah
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 7
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
satu wujud konkrit dari proses perwujudan arsitektur kota untuk layak huni, produktif, dan berjati diri dalam artian penataan bangunan dan lingkungan sebagai upaya memperkuat karakter kawasan. Pendataan bangunan ini nantinya akan berfungsi sebagai acuan penataan bangunan dan lingkungan yang merupakan bagian usaha untuk meningkatkan kualitas fisik, visual dan lingkungan pada suatu kawasan yang berkaitan dengan penataan fungsi-fungsi bangunan dan lingkungan serta kelembagaan pembangunan. Penataan tersebut akan menjadi arahan bagi perkembangan fisik kawasan secara keseluruhan yang mampu mengkoordinasikan
perkemabngan
bangunan-bangunan
individual.
Selain itu pendataan bangunan dan lingkungan dapat menjembatani rencana teknik ruang kota dengan rancangan bangunan individual. Menyikapi kondisi diatas, salah satu kegiatan untuk menindaklanjuti Pemerintah Kota Sungai Penuh Khususnya Dinas Pekerjaan Umum C/q Bidang Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang telah mengalokasikan anggaran biaya untuk Pekerjaan Pendataan Bangunan Kecamatan Pondok Tinggi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi data split atau
tumpang tindih data dan juga untuk melihat perkembangan penerbitan IMB tiap tahunnya.
V.1.3 SISTEM PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG 1.3.1. Konsep Kegiatan Pendataan Bangunan Gedung
Pada dasarnya kegiatan Pendataan Bangunan Gedung terdiri dari dua macam kegiatan, yaitu meliputi: a. Proses Pendataan Bangunan Gedung Merupakan
kegiatan
memasukan
dan
mengolah
data
bangunan gedung oleh pemerintah daerah sebagai proses lanjutan
dari
pemasukan dokumen/pendaftaran bangunan
gedung baik pada proses IMB ataupun pada proses SLF dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh Pemda.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 8
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
b. Output/Hasil pendataan bangunan gedung Kegiatan pendataan bangunan gedung dapat menjadi dasar pertimbangan diterbitkannya
Surat
Bukti
Kepemilikan
Bangunan Gedung (SBKBG), sebagai bukti telah terpenuhinya semua
persyaratan
kegiatan
penyelenggaraan bangunan
gedung. Pada
tahapan
proses
pendataan
bangunan
gedung
dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu: a. Tahap perencanaan Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (PIMB), hasil akhir dari
kegiatan pendataan
bangunan
gedung
pada
pra
konstruksi ini bisa menjadi dasar penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). b. Tahap Pelaksanaan Pendataan bangunan gedung dilakukan pada akhir proses pelaksanaan konstruksi yang menjadi dasar diterbitkannya sertifikat
laik
fungsi
bangunan gedung (SLF) sebelum
bangunan dimanfaatkan. c. Tahap Pemanfaatan Pada tahap ini kegiatan pendataan bangunan gedung dibagi menjadi 2(dua) tahap yaitu: 1) Pendataan
bangunan
gedung
pada
saat
proses
perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLFn) yaitu pada saat
jatuh
tempo
pemilik/pengelola
masa
berlakunya
bangunan
gedung
SLFn, dimana mengajukan
permohonan perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLFn)
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 9
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
2) Pendataan bangunan gedung pada saat Pembongkaran Bangunan Gedung yaitu pada saat bangunan gedung yang akan dibongkar akibat sudah layak fungsi; membahayakan lingkungan; tidak memiliki IMB.
Pada saat pendataan bangunan gedung baik pada tahap PPIMB ataupun SLF dilakukan proses updating database atau pemutakhiran data sehingga diperoleh data yang baru suatu bangunan gedung.
Pemasukan data pada kegiatan pendataan bangunan gedung terdiri dari dua bagian :
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 10
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
a. Data baru yaitu pada saat bangunan gedung baru didata, disertai lampiran-lampiran dokumen awal dari bangunan gedung, yang terdiri dari data administrasi dan data teknis bangunan gedung (IMB). b. Updating data yaitu pemutakhiran dari data suatu bangunan gedung yang sudah didata sebelumnya, serta dilengkapi dengan dokumen-dokumen lampiran yang baru (PPIMB).
Misal : Suatu bangunan gedung mengalami perubahan dari perencanaan awal dari segi bentuk, fungsinya serta bila
terjadi
perubahan
kepemilikan
ataupun
pengelolanya. Hal ini dimaksudkan agar dokumen-dokumen yang sudah masuk dapat dibuat data yang lebih jelas dalam setiap tahapannya, yaitu (1) tahap pengajuan, (2) tahap proses,
(3)
tahap
akhir/hasil.
Demikian
juga
pemilik/pengelola bangunan akan lebih mudah untuk mengetahui sampai dimana proses perizinan bangunan gedung nya.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 11
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
1.3.2. Sistem Pendataan Bangunan Gedung
Sistem yang digunakan dalam pendataan bangunan gedung merupakan sistem terkomputerisasi. Sistem pendataan bangunan gedung ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan
dalam
seluruh
tahapan
penyelenggaraan
bangunan gedung sehingga aplikasi yang digunakan diarahkan untuk dapat dimanfaatkan pada seluruh alur kerja dalam tata kelola bangunan gedung yaitu meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan serta pembongkaran. Sebagai bagian utama dalam sistem pendataan bangunan gedung antara lain: a. Database Bagaian yang paling utama dalam sistem ini adalah Database. Fungsi database ini adalah sebagai tempat penyimpanan data yang direncanakan dapat memberikan kemudahan pada saat dibutuhkan informasi yang ada di dalamnya. Dalam sistem pendataan bangunan gedung akan memiliki beberapa tabel data yang saling berhubungan satu dengan yang lain atau disebut
“Relational database”. Pembagian
data base tesebut adalah: 1) Data Umum, berisi tentang data kepemilikan, data bangunan serta data tanah 2) Data Status, berisi mengenai riwayat bangunan gedung. 3) Data Teknis, berisi tentang data-data yang sifatnya teknis bangunan gedung seperti arsitektur, struktur dan utilitas. Format
file
database yang digunakan harus merupakan
format database yang bisa dengan mudah dialihbentukkan ke
format
database
lain
sehingga
memudahkan
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 12
USULAN TEKNIS
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
pengembangan sistem dan pemanfaatan data lebih lanjut. Untuk memudahkan identifikasi serta menjamin integritas data
secara
nasional maka perlu ada format identitas
bangunan yang standar. Format yang digunakan dalam database dalam bentuk pp-kk-cc-ddd-xxxxxxx dimana: 1) pp menunjukkan provinsi tempat bangunan berada 2) kk menunjukkan kabupaten/kota tempat bangunan berada 3) cc menunjukkan kecamatan/distrik tempat bangunan berada 4) ddd menunjukkan kelurahan tempat bangunan berada 5) xxxxxxx menunjukan nomor urut pendaftaran bangunan Nomor kode pp-kk-cc-ddd ditentukan berdasarkan kode identifikasi
Depdagri/BPS
kabupaten/kotamadya,
untuk
provinsi,
kecamatan/distrik,
dan
kelurahan/desa terkait.
b. Formulir data, Pertanyaan (queries), Laporan (Report) Merupakan bagian lain yang terpisah dari database namun dihubungkan dengan sistem pengaksesan sehingga menjadi suatu sistem yang saling berhubungan bangian lain tersebut adalah: 1) Formulir pendataan bangunan gedung (input) digunakan untuk memasukan data yang belum ada sebelumnya dan updating data yang telah ada,
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 13
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
2) Pertanyaan/Queries
Pendataan
bangunan
USULAN TEKNIS
gedung
digunakan untuk fungsi pengambilan informasi dari data yang sudah tersimpan dalam data base. 3) Format
Laporan/report
pendataan
bangunan
gedung
(output) digunakan pada saat diperlukan pembuatan laporan dari hasil pendataan yang sudah terkumpul selama ini.
V.1.4 FUNGSI DAN KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG
1.4.1. Fungsi Bangunan Gedung
Bangunan gedung dibagi berdasarkan fungsinya menjadi : a. Fungsi hunian, merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal manusia yang meliputi: 1) Rumah tinggal tunggal 2) Rumah tinggal deret 3) Rumah tinggal susun 4) Rumah tinggal sementara b. Fungsi keagamaan, merupakan bangunan dengan fungsi utama
sebagai
bangunan
tempat melakukan ibadah yang meliputi
masjid
termasuk
musholla,
bangunan
gereja
termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng. c. Fungsi usaha, merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan usaha yang meliputi: 1) Bangunan
perkantoran:
perkantoran
pemerintah,
perkantoran niaga, dan sejenisnya
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 14
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
2) Bangunan
perdagangan:
pasar,
pertokoan,
USULAN TEKNIS
pusat
pembelanjaan, mal, dan sejenisnya. 3) Bangunan perindustrian : industri kecil, industri sedang, industri besar/berat. 4) Bangunan perhotelan/penginapan: hotel, motel, hostel, penginapan, dan sejenisnya. 5) Bangunan wisata dan rekreasi: tempat rekreasi, bioskop, dan sejenisnya 6) Bangunan terminal: stasiun kereta, terminal bus, terminal udara, halte bus, pelabuhan laut. 7) Bangunan tempat penyimpanan: gudang, gedung parkir dan sejenisnya. d. Fungsi sosial dan budaya Merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya meliputi bangunan gedung dengan fungsi utama untuk : 1) Bangunan sekolah
pendidikan: dasar,
sekolah
taman
sekolah
lanjutan,
kanak-kanak, perguruan
tinggi/universitas. 2) Bangunan pelayanan kesehatan: puskesmas, poliklinik, rumah bersalin, rumah sakit klas A, B, dan C, dan sejenisnya. 3) Bangunan kebudayaan: museum, gedung kesenian dan sejenisnya. e. Fungsi khusus
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 15
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Bangunan fungsi khusus meliputi bangunan gedung dengan fungsi utama yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat
nasional
atau
yang penyelenggaraannya
dapat
membahayakan masyarakat sekitarnya dan/atau mempunyai risiko bahaya tinggi yang meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir,
instalasi
pertahanan
dan
keamanan,
dan
bangunan sejenis yang ditetap oleh Menteri. f. Fungsi campuran Dalam
suatu
persil,
kaveling,
atau
blok
peruntukan
dimungkinkan adanya fungsi campuran (mixed use), sepanjang sesuai dengan peruntukan lokasinya dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkngan.
1.4.2. Klasifikasi Bangunan Gedung
Bangunan gedung dibagi berdasar klasifikasinya menjadi : a. Klasifikasi berdasarkan tingkat kompleksitas Berdasarkan tingkat kompleksitas, bangunan gedung dibagi menjadi : 1) Bangunan gedung sederhana adalah bangunan dengan karakter sederhana serta memilki kompleksitas dan teknologi sederhana. 2) Bangunan gedung tidak sederhana adalah bangunan gedung dengan karakter tidak sederhana serta memilki kompleksitas dan teknologi tidak sederhana. 3) Bangunan gedung khusus adalah bangunan yang memiliki penggunaan
dan persyaratan
khusus,
yang
PT. WANDRA CIPTA Engineering
dalam
Hal. E - 16
USULAN TEKNIS
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
perencanaan
dan
pelaksanaannya
memerlukan
penyelesaian/ teknologi khusus. b. Klasifikasi berdasarkan tingkat permanensi Berdasarkan tingkat permanensi, bangunan gedung dibagi menjadi : 1) Bangunan
gedung
darurat
atau
sementara
adalah
bangunan gedung yang karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan sampai dengan 5 (lima) tahun. 2) Bangunan
gedung
semi
permanen
adalah
bangunan
gedung yang karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan diantara 5 (lima) s/d 10 (sepuluh) tahun. 3) Bangunan gedung permanen adalah bangunan gedung yang karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan diatas 20 tahun. c. Klasifikasi berdasarkan tingkat risiko kebakaran Berdasarkan tingkat risiko kebakaran, bangunan gedung dibagi menjadi : 1) Tingkat risiko kebakaran rendah adalah bangunan gedung yang karena fungsinya, dan didesain penggunaan bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan kualitasnya bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya sangat rendah. 2) Tingkat risiko kebakaran sedang adalah bangunan gedung yang karena fungsinya, dan didesain penggunaan bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 17
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
kualitasnya bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya sedang. 3) Tingkat risiko kebakaran tinggi adalah bangunan gedung yang karena fungsinya, dan didesain penggunaanya bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan kualitasnya bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya sangat tinggi. d. Klafikasi berdasarkan zonasi gempa Zonasi gempa yang ada di indonesia berdasarkan tingkat kerawanan
bahaya gempa sesuai peraturan/standar
teknis
terkait dengan zonasi atau mikro zonasi gempa setempat yang berlaku. e. Klasifikasi berdasarkan tingkat kepadatan lokasi Berdasarkan tingkat kepadatan lokasi, bangunan gedung dibagi menjadi : 1) Bangunan gedung di lokasi renggang. 2) Bangunan gedung di lokasi sedang. 3) Bangunan gedung di lokasi padat. f. Klasifikasi berdasarkan ketinggian bangunan gedung Berdasarkan ketinggian bangunan, bangunan gedung dibagi menjadi : 1) Bangunan rendah
yaitu bangunan gedung dengan jumlah
lantai bangunan gedung sampai dengan 4 lantai, 2) Bangunan sedang
yaitu bangunan gedung dengan jumlah
lantai bangunan gedung 5 lantai sampai dengan 8 lantai,
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 18
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
3) Bangunan tinggi
USULAN TEKNIS
yaitu bangunan gedung dengan jumlah
lantai bangunan lebih dari 8 lantai. g. Klasifikasi berdasarkan kepemilikan Berdasarkan kepemilikan, bangunan gedung dibagi menjadi: 1) Bangunan gedung milik negara, yayasan. 2) Bangunan gedung milik perorangan. 3) Bangunan gedung milik badan usaha. h. Klasifikasi berdasarkan tingkat kesejarahannya Bangunan gedung dan lingkungannya sebagai benda cagar budaya dan/atau bersejarah yang dilindungi dan dilestarikan merupakan bangunan gedung berumur paling sedikit 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan termasuk nilai
arsitektur dan teknologinya yang ditetapkan oleh
bupati/walikota sesuai dengan peraturan.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 19
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
V.2 PERSYARATAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG V.2.1. Persyaratan Pendataan Bangunan Gedung
Data dalam kegiatan pendataan ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1.1.
DATA UMUM a. Data Pemilik Bangunan Gedung 1) Perorangan
Nama
(sebagai
perorangan
atau
wakil
kelurahan/desa,
dan
pemilik/pengguna);
Alamat
(jalan,
kecamatan);
Nomor KTP atau bukti identitas diri lainnya;
Telp/Fax;
E-mail;
2) Badan Usaha
Nama Perusahaan;
Alamat Perusahaan;
No. Akte Pendirian;
NPWP;
Telp/Fax;
E-mail;
3) Negara
Nama Departemen/Institusi;
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 20
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
Alamat Departemen/Institusi;
No IKMN;
No HDNO;
Telp/Fax;
E-mail;
USULAN TEKNIS
4) Data Tanah
Nama pemilik tanah;
Nomor identitas pemilik tanah;
Nomor bukti kepemilikan tanah;
Jenis kepemilikan tanah; Alamat tanah (jalan, kelurahan/desa, dan kecamatan);
Luas tanah
Data peruntukan resmi
Data intensitas pembangunan untuk lokasi terkait (KDB, KLB, KDH, dan KTB)
5) Data Bangunan Gedung
Nama bangunan;
Alamat bangunan;
Fungsi bangunan;
Klasifikasi bangunan;
Jumlah lantai bangunan;
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 21
USULAN TEKNIS
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
Luas lantai bangunan;
Ketinggian bangunan;
Luas basement;
Jumlah lantai basement; Posisi
bangunan
gedung
berdasarkan
informasi GPS (sebaiknya diambil di titik tengah bangunan gedung);
Tanggal mulai dan selesai konstruksi untuk bangunan baru.
1.2.
DATA TEKNIS a. Data teknis struktur
Jenis struktur pondasi;
Jenis struktur utama;
Jenis struktur atap;
Dokumen perencanaan struktur (minimal ada nomor dokumen).
b. Data teknis arsitektur
Data intensitas bangunan (KDB, KLB, KDH, dan sebagainya);
Dokumen perencanaan arsitektur;
Luas
ruang
terbuka
hijau
dan
dokumen
perencanaan ruang terbuka hijau;
Dokumen perencanaan pencahayaan;
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 22
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Data akesesibilitas berupa dokumen perencanaan aksesibilitas;
c. Data teknis utilitas 1) Data kelistrikan antara lain:
sumber daya listrik yang digunakan;
besar daya listrik;
keberadaan instalasi penangkal petir;
dokumentasi instalasi listrik serta penangkal petir;
2) Data sistem proteksi kebakaran antara lain:
keberadaan sistem gas atau material lain yang mudah terbakar dalam bangunan;
rencana penanganan kebakaran bagi gedung berukuran besar;
sistem
penanggulangan
kebakaran
yang
digunakan;
dokumen
instalasi
penanggualangan
kebakaran; 3) Data alat bantu transportasi yang digunakan dalam bangunan antara lain:
jenis alat bantu transportasi; dokumentasi instalasi alat bantu transportasi dalam bangunan;
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 23
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
4) Data instalasi komunikasi antara lain:
jenis alat komunikasi; dokumen instalasi alat komunikasi dalam bangunan;
5) Data penghawaan buatan antara lain:
keberadaan sistem penghawan buatan;
dokumen
instalasinya
sistem
penghawaan
buatan; 6) Data instalasi air bersih antara lain:
sumber air bersih yang digunakan;
dokumen instalasi perpipaan air bersih;
7) Data instalasi air kotor dan pengelolaan limbah antara lain:
jenis limbah yag dihasilkan; keberadaan limbah berbahaya, jenis pengolahan air kotor dan limbah;
dokumen instalasi air kotor dan limbah;
dokumen amdal bagi yang diwajibkan memiliki amdal;
d. Data penyedia jasa 1) Penyedia jasa perencanaan (struktur, arsitektur, dan utilitas)
Nama penyedia jasa;
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 24
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
Alamat penyedia jasa;
Nomor sertifikat penyedia jasa;
USULAN TEKNIS
2) Penyedia jasa pelaksanaan (struktur, arsitektur, dan utilitas)
Nama penyedia jasa;
Alamat penyedia jasa;
Nomor sertifikat penyedia jasa;
3) Penyedia jasa pengawasan (struktur, arsitektur, dan utilitas)
1.3.
Nama penyedia jasa;
Alamat penyedia jasa;
Nomor sertifikat penyedia jasa;
DATA STATUS a. Data status pemilik bangunan terdahulu 1) Perorangan
Nama
(sebagai
perorangan
atau
wakil
kelurahan/desa,
dan
pemilik/pengguna);
Alamat
(jalan,
kecamatan);
Nomor KTP atau bukti identitas diri lainnya;
Telp/Fax;
E-mail;
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 25
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
2) Badan Usaha
Nama Perusahaan;
Alamat Perusahaan;
No. Akte Pendirian;
NPWP;
Telp/Fax;
E-mail;
3) Negara
Nama Departemen/Institusi;
Alamat Departemen/Institusi;
No IKMN;
No HDNO;
Telp/Fax;
E-mail;
4) Data status administrasi bangunan
Nomor IMB terdahulu;
Nomor SLF terdahulu;
V.2.2. Data Terkait Proses
1. DATA TERKAIT PROSES IMB
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 26
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
a. Data terkait kelengkapan administrasi pemohon IMB. Data kelengkapan administrasi ini sesuai dengan proses IMB (Permen No. 24/2007), antara lain:
Surat permohonan IMB
Lampiran IMB terdahulu untuk proses re-IMB
Fotocopy identitas pemohon
Surat pajak
SIPPT
Surat kuasa pengurusan IMB / re-IMB
Surat rekomendasi dari desa/kelurahan
Surat rekomendasi dari kecamatan
Surat perjanjian sewa tanah bila pemilik bangunan berbeda dengan pemilik tanah
Dokumen teknis perencanaan
Surat Keterangan Rencana Kota
Surat bukti pembayaran retribusi
Berita acara pemeriksaan setelah dokumen teknis dikaji oleh Pemda
b. Data terkait kemajuan permohonan IMB antara lain:
Dokumen permohonan IMB telah diterima
Dokumen permohonan IMB telah diperiksa
Inspeksi lapangan
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 27
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
IMB telah diterbitkan/ditolak serta alasannya jika ditolak.
2. DATA TERKAIT PROSES SLF/SLFn a. Data terkait kelengkapan administrasi pemohon SLF. Data kelengkapan administrasi ini sesuai dengan proses SLF (Permen no. 25/2007), antara lain:
Surat permohonan SLF
IMB untuk SLF
IMB dan SLF sebelumnya jika SLFn
Fotocopy identitas pemohon
Surat kuasa pengurusan SLF
Dokumen teknis
Surat bukti pembayaran retribusi
Berita acara pemeriksaan setelah bangunan dikaji oleh penilai kelayakan
b. Data terkait kemajuan proses permohonan SLF
Dokumen permohonan SLF telah diterima
Dokumen permohonan SLF telah diperiksa
Inspeksi lapangan
SLF telah diterbitkan/ditolak serta alasannya jika ditolak.
3. DATA TERKAIT PROSES PEMBONGKARAN/PELESTARIAN a. Data terkait kelengkapan administrasi pemohon pembongkaran.
Surat permohonan/ajuan pembongkaran/pelestarian
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 28
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Fotocopy identitas pemohon
Surat kuasa permohonan pembongkaran/pelestarian
Dokumen teknis usulan pembongkaran
Berita
acara
pemeriksaan
dokumen
usulan
pembongkaran atau kajian pelestarian. b. Data
terkait
kemajuan
proses
permohonan
pembongkaran/pelestarian
Dokumen permohonan pembongkaran/pelestarian telah diterima
Dokumen permohonan pembongkaran/pelestarian telah diperiksa
Inspeksi lapangan
Perintah pembongkaran telah diterbitkan / ditolak serta alasannya jika ditolak.
V.3 TATA CARA PELAKSANAAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG
1.
KEDUDUKAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG DALAM PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG Kedudukan
proses
pendataan
bangunan
gedung
dalam
penyelengaraan bangunan gedung dapat dijelaskan secara skematis sebagaimana pada gambar di halaman berikut ini. Skema di atas menunjukan
bahwa
kegiatan
pendataan
bangunan
gedung
merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang dimulai sejak tahap
perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan bangunan gedung
hingga pada saat bangunan gedung tersebut dibongkar. Proses
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 29
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
pendataan
bangunan
gedung
pengawasan
selama
berlangsung,
sehingga
menjadi
alat
penyelenggaran setiap
USULAN TEKNIS
monitoring
bangunan
perkembangan
atau
gedung
baru dalam
penyelenggaraan bangunan gedung akan selalu terlihat dalam hasil pendataan bangunan gedung. Data yang diperoleh dari proses ini dijadikan sebagai informasi lanjutan atau
acuan
untuk
pengambilan keputusan baik secara khusus kepada bangunan gedung terkait ataupun secara umum terhadap bangunan gedung sekitarnya. (gambar 4.1)
2.
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA Secara organisasi, pelaksanaan pendataan bangunan gedung di dilakukan oleh instansi yang terkait dalam penerbitan IMB dan SLF dengan struktur tenaga terdiri dari:
1. Penentu
atau
pengambil
keputusan/kebijakan
pendataan
bangunan gedung Pejabat Pemda yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan yang sifatnya strategis, menentukan hasil keluaran
dan
indikator
yang
ingin
didapat
dari
data
bangunan gedung yang ada dan mampu menentukan arah
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 30
USULAN TEKNIS
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
dan
tujuan
serta pengembangan dari kegiatan pendataan
bangunan gedung . 2. Petugas Pelaksana Pendataan Bangunan Gedung Petugas pelaksana pendataan bangunan gedung merupakan bagian yang paling memegang peranan dalam pelaksanaan pendataan bangunan gedung. Petugas ini secara umum dapat dibagi menjadi dua: 2.1. Petugas Pelayanan Masyarakat Bertanggung pendataan
jawab
sebagai
pelaksana
pembangunan gedung
dan
dalam
kegiatan
tidak
memiliki
wewenang dalam setiap pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan
pendataan
bangunan
gedung
ataupun keputusan yang sifatnya strategis. Petugas ini yang berhubungan
langsung
dengan
masyarakat
selaku
pemilik/pengelola bangunan gedung pada saat permohonan perizinan pada setiap proses
penyelenggaraan bangunan
gedung. Setelah menerima dokumen persyaratan, petugas ini akan mencatat dan memasukan data yang diserahkan tersebut untuk disimpan di dalam database. 2.2. Petugas Pemasukan Data Bertugas dalam instansi bangunan gedung untuk mendata proses penyelenggaraan bangunan gedung. Petugas ini tidak berhubungan secara langsung ke masyarakat atau pemohon bangunan gedung melainkan dengan petugas lain dalam instansi bangunan
gedung
yang
terkait
dalam
penyelenggaraan bangunan gedung seperti IMB dan SLF. Petugas ini akan mendata semua hasil perkembangan dari
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 31
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
proses
penyelenggaraan
bangunan
gedung
USULAN TEKNIS
dan
akan
memasukan data tersebut ke dalam database. 2.3. Administrator Sistem/Programmer Bertugas
dalam
menyiapkan,
instansi
memelihara
bangunan
gedung
untuk
serta mengevaluasi sistem
informasi yang digunakan dalam proses pendataan bangunan gedung.
3. PROSEDUR PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG 3.1.
PENDATAAN
BANGUNAN
GEDUNG
SAAT
PENGAJUAN IMB / PPIMB
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 32
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
3.2.
PENDATAAN
BANGUNAN
GEDUNG
USULAN TEKNIS
SAAT
PENGAJUAN SLF DAN PERPANJANGAN SLF
3.3.
PENDATAAN
BANGUNAN
GEDUNG
SAAT
PEMBONGKARAN
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 33
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
3.4.
USULAN TEKNIS
PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH UNTUK
BANGUNAN
GEDUNG YANG TELAH
TERBANGUN
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 34
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
3.5.
PENDAFTARAN
BANGUNAN
GEDUNG
USULAN TEKNIS
YANG
TELAH TERBANGUN OLEH MASYARAKAT
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 35
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
3.6.
PENDATAAN
BANGUNAN
GEDUNG
USULAN TEKNIS
UNTUK
BANGUNAN GEDUNG FUNGSI KHUSUS 3.6.1. Pendataan Pada Proses IMB / PPIMB
3.6.2. Pendataan Pada Proses SLF/ SLFn
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 36
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
3.6.3. Pendataan Pada Bangunan Gedung Fungsi Khusus Yang Telah Terbangun
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 37
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
3.6.4. Pendataan Pada Bangunan Gedung Fungsi Khusus Yang Telah Terbangun Oleh Pemilik.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 38
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
V.3
USULAN TEKNIS
ORGANISASI DAN PERSONIL
DIAGRAM HUBUNGAN PEMBERI TUGAS DAN KONSULTAN PELAKSANA
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 39
USULAN TEKNIS
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
DIREKTUR PT.WANDRA CIPTA E. C TENAGA PENUNJANG ADMINISTRASI OPERATOR KOMPUTER SURVEYOR
TEAM LEADER
AHLI ARSITEK
ASS. TENAGA AHLI (GIS)
OPERATOR. GIS
1.
Penanggung
Jawab
Kegiatan
/
Team
Leader/Teknik
Planologi
:
Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil pekerjaan
Memelihara kemajuan pekerjaan menurut Time Schedule, jika perlu memberikan saran kepada Pemberi tugas agar pekerjaan dapat terselesaikan pada waktunya.
Mengadakan koordinasi dengan pengelola teknis dan user dalam pelaksanaan proses disain
Melakukan kontrol dan koordinasi terhadap seluruh staf pelaksana dan bertanggung jawab dalam teknis pelaksanaan, khususnya pekerjaan lapangan.
Menjalin hubungan yang baik dengan Direksi Pekerjaan
Secara teratur bertemu dengan Pengelola Teknis untuk mengadakan asistensi/presentasi hasil pekerjaan.
Mengkoordinir staf tenaga ahli dan staf teknik/administrasi lainnya dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan perencanaan ini.
Bertanggung jawab terhadap kemajuan hasil pekerjaan dan memberikan pengarahan terhadap anggota team dalam kegiatan operasional seharihari.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 40
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Bertanggung jawab terhadap pengumpulan informasi lapangan dan penelitian tanah yang diperlukan untuk kegiatan pekerjaan.
Bertanggung jawab terhadap hasil perencanaan detail
Bertanggung jawab terhadap isi laporan
Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pekerjaan perencanaan
2. Tenaga Ahli Arsitektur
Bertanggung jawab terhadap perencanaan pada bidang arsitektur makro
Bertanggung
jawab terhadap pekerjaan tata ruang, sirkulasi, desain
interior dan eksterior.
Menyusun spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan arsitektur
Merekomendasikan BOQ untuk pekerjaan-pekerjaan interior, eksterior dan lansekap
Menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat
Menyusun RKS bagi pelaksanaan pembangunan
Bertanggung jawab terhadap kesesuaian gambar dan RKS
3. Asisten Tenaga Ahli (GIS)
4. Surveyor
Bertanggung jawab dalam survey lokasi dan pengukuran.
Melaksanakan plot struktur lapisan tanah dan kedalaman tanah keras
5. Tenaga CAD/Draftman
Bertugas melakukan pembuatan gambar-gambar perencanaan sesuai dengan instruksi dari Tenaga Ahli maupun Team Leader
Bertanggung jawab atas gambar-gambar kerja yang dihasilkan
6. Tenaga Administrasi / Sekretaris
Bertugas melakukan pendokumentasian semua kegiatan
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 41
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Bertanggung jawab atas arus kas masuk dan keluar keuangan perusahaan
FASILITAS PENDUKUNG
Ruang Kantor dan Perlengkapan
Untuk menangani pekerjaan ini dibutuhkan 1 (satu) buah kantor yang berfungsi sebagai tempat kerja sehari-hari tim tenaga ahli dan tenaga pendukung. Luas kantor yang dibutuhkan adalah 150 m 2 untuk ruang kerja Team Leader, dan Tenaga Ahli lainnya, serta staf pendukung, Alat-alat kerja lapangan, ruang rapat yang sekaligus juga dapat dicadangkan sebagai ruang konsolidasi anggota tim dari lokasi proyek. Ruang kantor proyek tersebut dilengkapi dengan meubeler (meja, kursi, lemari, whiteboard, filling cabinet), telepon, modem.
Komputer dan Alat-alat Tulis
Kantor proyek akan disediakan unit Komputer PC dan unit Notebook yang dilengkapi dengan Modem dan printer yang menggunakan sistem jaringan, komputer untuk tenaga ahli dan komputer untuk operator yang dihubungkan dengan jaringan (hub). Pengadaan peralatan tersebut akan dilakukan dengan cara menyewa (kecuali Notebook), dan semua keperluan biaya untuk sewa tersebut termasuk pajak akan diperhitungkan di dalam usulan biaya. Alat-alat tulis (ATK) juga akan disediakan untuk kantor. Alat-alat ini akan dibeli dan semua biaya yang diperlukan unutk pembelian tersebut akan diperhitungkan di dalam usulan biaya.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 42
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
USULAN TEKNIS
Telepon
Kantor telah memiliki satu line telepon, dan fasilitas faximile. Namun demikian biaya rekening telepon setiap bulan selama proyek berlangsung akan diperhitungkan didalam usulan biaya. Kendaraan
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas-tugas tenaga ahli akan disediakan 1 (satu) unit kendaraan roda empat dan unit kendaraan roda dua untuk kegiatan transportasi proyek yang dapat digunakan oleh seluruh tenaga ahli. Pengadaan kendaraan tersebut akan dilakukan dengan cara menyewa untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan. Semua biaya untuk membayar sewa kendaraan tersebut termasuk biaya BBM dan Pajak akan diperhitungkan di dalam usulan biaya.
PT. WANDRA CIPTA Engineering
Hal. E - 43
USULAN TEKNIS
PENDATAAN BANGUNAN KECAMATAN PONDOK TINGGI
DAFTAR PERALATAN PT. WANDRA CIP TA ENGINEERING CONSULTANT
H. Data Fasilitas / Peralatan / Perlengkapan yang mendukung
No. Jenis Fasilitas / Peralatan / Perlengkapan
Jumlah
Kapasitas
Merk & Type
Tahun Pembuatan
Kondisi (%)
Lokasi Sekarang
Bukti Milik / Sewa Beli / Sewa
2008 - 2014
100
Pekanbaru
Milik sendiri Milik sendiri
1
Komputer
6
Simbadda / LG
2
Laptop
1
Asus Zenbook UX32UD
2013
100
Pekanbaru
3
Printer A4
3
Brother DCP J 125
2010 - 2012
90 - 99
Pekanbaru
Milik sendiri
4
Printer A4
2
CANON
2013
90 - 99
Pekanbaru
Milik sendiri
Printer A3/SCANER
1
Brother MFC-J5910DW
2013
99
Pekanbaru
Milik sendiri
Kamera Digital
2
2012
95
Pekanbaru
Milik sendiri
DCP
1
p Dynamic Cone Penetrometer/CBR
2012
95
Pekanbaru
Milik sendiri
5 6 7
115x20x20
8
Theodolite
1
Shokia
2001
90
Pekanbaru
Milik sendiri
9
Water Pass
1
Shokia
2001
90
Pekanbaru
Milik sendiri
10
Alat Komunikasi
2
Lenovo & Sony
2013
100
Pekanbaru
Milik sendiri
11
Handycam
1
Sony
2010
85
Pekanbaru
Milik sendiri
12
Kendaraan Roda 4
1
Opel
2003
80
Pekanbaru
Milik sendiri
13
Kendaraan Roda 2
2
Honda
2012 - 2013
90 - 97
Pekanbaru
Milik sendiri
14
Kendaraan Roda 2
2
Honda
2012
90 - 97
Pekanbaru
Milik sendiri
2005
80
Pekanbaru
Sewa
YBM
2005
80
Pekanbaru
Sewa
2010
100
Pekanbaru
Milik sendiri Milik sendiri
15
Soil Test (Sondir)
1
16
S oil Test (Bor Mesin)
1
5 Ton
17
Meteran
2
18
Compass
1
Sunto
2005
80
Pekanbaru
19
PLOTTER A-1
1
Hp
2008
90
Pekanbaru
SEWA
20
GPS
1
Garmin
2014
90
Pekanbaru
Milik sendiri
50 m
PT . WA ND RA CIP TA Eng in ee ri ng
Hal. V- 44