PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
BAB VI PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
b. Atas dasar data dan (a) di atas, membuat suatu program terperinci untuk kepentingan pemer emerik iksa saan an//peng engamb ambilan ilan data ata lapan apang gan yang yang masi asih diperlukan (tambahan) dan menangani pengawasan pelaksanaannya yang dilakukan oleh kontraktor. kontraktor. Memeriksa gambar hasil perencanaan atau basil surv survey ey ulan ulang g Kont Kontra rakt ktor or dan dan atas atas dasa dasarr gamb gambar ar ters terseb ebut ut membu membuat at gamba gambarr rencan rencana a teknis teknis untuk untuk diser diserahk ahkan an kepada kepada kontraktor pada waktu yang telah ditetapkan setelah mendapat persetujuan Kasatker/Bagian Pelaksana Kegiatan. c.
Memeriksa Memeriksa serta memberik memberikan an rekomenda rekomendasi si atas jadwal pelaksanaan kontraktor atau perubahan-perubahannya perubahan-perubahannya untuk pelaksanaan kontrak, serta setiap rencana atau programprogr program am serupa serupa yang yang hams hams diaju diajukan kan oleh oleh kontra kontrakto ktorr untuk untuk mendap mendapatk atkan an perset persetuju ujuan an dan Kasatk Kasatker/ er/Bag Bagian ian Pelaks Pelaksana ana d.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
b. Atas dasar data dan (a) di atas, membuat suatu program terperinci untuk kepentingan pemer emerik iksa saan an//peng engamb ambilan ilan data ata lapan apang gan yang yang masi asih diperlukan (tambahan) dan menangani pengawasan pelaksanaannya yang dilakukan oleh kontraktor. kontraktor. Memeriksa gambar hasil perencanaan atau basil surv survey ey ulan ulang g Kont Kontra rakt ktor or dan dan atas atas dasa dasarr gamb gambar ar ters terseb ebut ut membu membuat at gamba gambarr rencan rencana a teknis teknis untuk untuk diser diserahk ahkan an kepada kepada kontraktor pada waktu yang telah ditetapkan setelah mendapat persetujuan Kasatker/Bagian Pelaksana Kegiatan. c.
Memeriksa Memeriksa serta memberik memberikan an rekomenda rekomendasi si atas jadwal pelaksanaan kontraktor atau perubahan-perubahannya perubahan-perubahannya untuk pelaksanaan kontrak, serta setiap rencana atau programprogr program am serupa serupa yang yang hams hams diaju diajukan kan oleh oleh kontra kontrakto ktorr untuk untuk mendap mendapatk atkan an perset persetuju ujuan an dan Kasatk Kasatker/ er/Bag Bagian ian Pelaks Pelaksana ana d.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
kontraktor yang berupa pembayaran bulanan dan pembayaran akhir. Melapo Melaporka rkan n secara secara berkal berkala a tentan tentang g kemaju kemajuan an pekerjaan, cara pelaksanaan kontraktor. mutu pekerjaan serta status keuangan Proyek berikut apa yang dapat diantisipasi.
i.
j. Membuat usulan perubahan serta menyajikannya untuk untuk mendap mendapatk atkan an perset persetuju ujuan an kepala kepala Satker Satker pada pada setiap setiap adan adanya ya peru peruba baha han n yang yang berk berkai aita tan n deng dengan an renc rencan ana a yang yang mungkin dirasa perlu, seraya menunjukkan dampak apa saja yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap kontrak dan seka sekaliligu guss meny menyia iapk pkan an semu semua a peri perint ntah ah peru peruba baha han n yang yang diperlukan. k. Menjamin bahwa as-built drawings (gambar sebenarnya terbangun/terpasang terbangun/terpasang dibuat untuk semua pekerjaan
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Biasanya berkas dokumen gambar (drawings) dibuat dalam urutan sebagai berikut. Lembar paling depan berisi daftar gambar yang menjadi bagian dan berkas tersebut. Setelah daftar gambar yang termuat, hal selanjutnya memuat lay-out (peta) dan pada proyek. Bila perlu juga ditunjukkan kota-kota (kecamatan, kabupaten, kotip), sungai-sungai, pulau-pulau (kalau di dekat pantai), gunung-gunung dan identitas lain diperlihatkan pada sekitar lokasi proyek tersebut. Halaman selanjutnya memperlihatkan “Keterangan Umum” /General Notes mengenai gambar. Keterangan Umum
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan membongkar kembali, bila pekerjaan telah selesai dan tak diperlukan lagi, seluruh jalan sementara, jembatan sementara yang dipergunakan untuk melewatkan peralatan, perlengkapan ataupun kepentingan lalu lintas lainnya, baik bagi kontraktor maupun untuk umum. Pembuatan jalan sementara tersebut harus memuaskan sesuai pendapat direksi pengawas, dan kontraktor harus bertanggung jawab akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh adanya jalan/jembatan sementara tersebut.
Untuk kepentingan pengendalian mutu bahan, semua peralatan yang digunakan perlu ditera dan dikalibrasikan. Material yang akan digunakan harus memenuhi standar, baik spesifikasi maupun gambar, serta persetujuan tertulis dan pengawasan, sebelum eksploitasi harus disetujui lebih dulu oleh pengawas.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
PEKERJAAN KONSULTAN PENGAWASAN TEKNIK BERKALA JALAN MENGWITANI-BTS.KOTA DENPASAR (5,90 Km) Pengendalian mutu
Pengendaliankuantitas
Pengendalian waktu
Persiapan Awal
PengawasanTeknik
Pengendalianbiaya
Pengendalian lalu-lintas
Sertifikasi danpembayaran
Bantuan teknis
Serah terima pekerjaan
BAB VI Pendekatan dan Metodologi
VI - 7
LaporanAkhir
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Gambar 1. : Tugas utama pekerjaan Konsultan Pengawasan.
BAB VI Pendekatan dan Metodologi
VI - 8
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Pengujian karakteristik aspal meliputi pengujian-pengujian berikut ini: A.
(Flash and Fire Points by Cleveland Open Cup ). Pengujian ini dilakukan untuk dapat nilai/suhu titik nyala dan titik bakar aspal.
menentukan
Terdapat dua metoda pengujian yang umum dipakai untuk menentukan titik nyala dari bahan aspal. Pengujian untuk aspal cair ( cutback ) biasanya dilakukan dengan menggunakan alat tagliabue open cup , sementara untuk
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
3.
Nyala penguji, yaitu nyala api.
4. Yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2 sampai 4,8 mm dengan panjang tabung 7,5 cm. 5.
Pemanas.
6. Pembakaran gas atau tungku listrik atau pembakar alkohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala di sekitar atas cawan. 7.
Stop watch.
8. Penahan angin; alat yang menahan angin apabila sebagai pemanasan.
•
Dengan memanaskan contoh aspal antara
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Menyalakan sumber pemanas dan mengatur pemanas sehingga kenaikan suhu menjadi (15±1) per menit sampai benda uji mencapai 56°C di bawah titik nyala perkiraan. •
Kemudian mengatur kecepatan pemanasan 5°C sampai 6°C per menit pada suhu antara 56°C dan 28°C di bawah titik perkiraan. •
Menyalakan nyala penguji dan atur agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2 sampai 4,8 mm. •
Memutar nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam satu detik. Lalu mengulangi pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2°C. •
•
Melanjutkan pekerjaan di atas sampai terlihat
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Catatan: Pemeriksaan yang tidak memenuhi syarat toleransi dianggap gagal diulangi.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter dengan piknometer.
Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen atau ter terhadap berat air sulit dengan isi yang sama pada suhu tertentu, yaitu dilakukan dengan cara menggantikan berat air dengan berat bitumen dan/atau ter dalam wadah yang sama (yang sudah diketahui volumenya berdasarkan konversi berat jenis air
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Termometer;
Bak perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25±0,1)°C. •
•
•
Piknometer (Lihat gambar 1)
•
Air suling sebanyak 1000 cm3
Bejana gelas
Memanaskan contoh bitumen keras sejumlah 50 gram, sampai menjadi cair dan aduk untuk mencegah pemanasan setempat. Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit pada suhu 56°C di atas titik lembek. •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Diamkan bejana tersebut di dalam bak perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit, kemudian angkat piknometer dan keringkan dengan lap. Menimbang dengan ketelitian 1 mg (B). Menuangkan benda uji tersebut ke dalam piknometer yang telah kering hingga terisi ¾ bagian; •
Membiarkan piknometer sampai dingin, waktu tidak kurang dari 40 menit dan timbang dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg (C). •
Isi piknometer yang berisi benda uji dengan air dan tutup tanpa ditekan, diamkan agar gelembunggelembung udara keluar; •
Angkat bejana dari bak perendam dan letakkan piknometer di dalamnya dan kemudian tekan penutup hingga rapat, masukkan dan diamkan bejana ke •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menguji kekuatan tarik bahan bitumen dengan cara mengukur jarak terpanjang yang dapat ditarik antara dua cetakan yang berisi bitumen keras sebelum putus, pada suhu dan kecepatan tarik tertentu . Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengukur jarak terpanjang yang dapat terbentuk dari bahan bitumen pada 2 cetakan kuningan, akibat penarikan dengan mesin
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
bagian yang disebut clip dengan sebuah lubang pada bagian belakang dan bagian samping. •
Pelat alat cetakan;
Bak perendam, isi 10 liter yang dapat mempertahankan suhu pemeriksaan dengan toleransi yang tidak lebih dari 0,5°C dari suhu pemeriksaan. Kedalaman air pada bak ini tidak boleh kurang dari 50 mm di bawah permukaan air. Air didalam bak perendam harus bebas dari oli dan kotoran lain serta bebas dari bahan organik lain yang mungkin tumbuh di dalam bak; •
•
Termometer;
Mesin uji yang dapat menjaga sampel tetap terendam dan tidak menimbulkan getaran selama pemeriksaan; •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Mendinginkan cetakan pada suhu ruang 30 sampai 40 menit lalu memindahkan seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada suhu pemeriksaan (sesuai dengan spesifikasi) selama 30 menit; •
•
Meratakan contoh yang berlebihan dengan pisau atau spatula yang panas sehingga cetakan terisi penuh dan rata.
Sampel didiamkan pada suhu 25°C dalam bak perendam selama 85 sampai 95 menit, kemudian lepaskan cetakan sampel dari alasnya dan lepaskan bagian samping dari cetakan; •
Memasang cetakan daktilitas yang telah terisi sampel pada alat mesin uji dan jalankan mesin uji •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetapkan penurunan berat minyak dan aspal dengan cara pemanasan dan tebal tertentu, yang dinyatakan dalam persen berat semula. Cahaya diketahui mempunyai efek yang merusak pada aspal. Kerusakan yang timbul sering berasal dari sinar matahari, yang mungkin akan merusak molekul aspal, dibantu oleh faktor air dan cairan pelarut lainnya.kerusakan molekul dengan cara ini dinamakan fotooksidasi. Untungnya, sinar yang merusak ini hanya dapat mempengaruhi beberapa lapis molekul pada lapisan aspal. Oleh karena itu fooksidasi dianggap kecil pengaruhnya apabila dilihat dari tebal aspal secara keseluruhan. Namun, proses di atas tidak bisa diabaikan dalam kontribusinya terhadap proses pengrusakan akibat
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
oven selama periode tertentu, dan karakteristik sampel sesudah dipanaskan kemudian diperiksa untuk meneliti indikasi adanya proses pengerasan atau proses pelapukan dari material aspal.
•
Termometer;
•
Oven yang dilengkapi dengan:
i.
Pengatur suhu untuk memanasi sampai (180±1)°C;
ii.
Pinggan
logam
berdiameter
25
cm,
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Menuangkan contoh kira-kira (50.0±0.5) gram ke dalam cawan dan setelah dingin timbang dengan ketelitian 0.01 gram (A); •
•
•
Sampel yang diperiksa harus bebas air;
Menyiapkan sampel ganda (duplo).
Meletakkan sampel di atas pinggan setelah oven mencapai suhu (163±1)°C. •
Memasang termometer pada dudukannya sehingga terletak pada jarak 1.9 cm dari pinggir pinggan dengan ujung 6 mm di atas pinggan. •
Mengambil sampel dari oven setelah 5 jam sampai dengan 5 jam 15 menit. •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Melaporkan hasil rata-rata pemeriksaan ganda (duplo) sampai 3 angka di belakang koma.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan kadar bitumen yang larut dalam trichloroethylene atau 1.1.1 tricholoroethane. Ketidaklarutan bitumen yang melebihi 0.5% menunjukkan terjadinya kontaminasi bitumen dengan mineral lain dan pemanasan yang berlebihan. Apakah rendahnya kelarutan bitumen disebabkan oleh kontaminasi atau oleh pemanasan yang berlebihan, bisa dibuktikan dengan cara menentukan besarnya kadar mineral yang tidak larut di dalam oven, mineral karbon akan mengoksidasi CO dan proses ini tidak kasat mata,
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Titik didih = 87°C Kelarutan dalam air per 20°C = 0,4 gr/L Viskositas pada 20°C = 0,55 mPas Heat of evaporation pada 87°C= 240 KJ/kg Konsentrasi jenuh= 415 gr/m3 Explosive Limit 79 – 90 by volume (%) Zat ini termasuk zat yang berbahaya. Dari percobaan yang dilakukan dengan oral, kulit dan pernafasan, menunjukkan zat ini dapat mengganggu kesehatan. Hindari dari kontak dengan kulit, mata atau terhirup. Segera basuh dengan air yang mengalir jika terkena serta gunakan jas laboratorium, sarung tangan dan masker pada saat bekerja dengan zat ini
Untuk
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Tabung karet untuk menahan Gooch Crucible (rubber tubing ); 5.
6. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 125°C. 7. Neraca analitik dengan kapasitas (200±0,001) gram; 8.
Pembakar gas;
9.
Pompa hampa udara (vacuum);
10.
Desikator; Cairan pelarut (Trichloroethylene atau 1.1.1
11.
tricholoroethane
12.
Batang pembersih;
13.Cawan porselin
Jika sampel tidak dalam bentuk cair, panaskan sampel
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
membasahi alas dari asbes dengan sedikit cairan pelarut dan tuangkan larutan kedalam tabung penyaring melalui alas asbes dengan penghisap kecil ; •
bila material yang tidak larut ternyata cukup banyak, tanah material tersebut sebisa mungkin sampai seluruh larutan telah melalui alas asbes; •
mancuci erlenmeyer dengan sedikit cairan pelarut kemudian tuangkan material yang tidak larut bersama-sama cairan pelarut tersebut ke dalam gooch crucible ; •
Bila perlu, gunakan batang pembersih untuk memindahkan semua material yang tidak larut yang masih tertinggal di labu erlenmeyer; •
Bilas batang pembersih dan labu erlenmeyer dan cuci material yang tidak larut dalam gooch •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Perhitungan baik menggunakan persentase total dari material yang tidak larut maupun persentase total dari sampel yang larut didalam cairan pelarut adalah sebagai berikut: A Untuk material yang tidak larut (%) = ------- x 100% B A Untuk sampel yang larut (%) = 100 - ------ x 100 B Di mana : A = berat total material yang tidak larut B = berat total sampel
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
sama dengan kekentalan absolut dibagi dengan berat jenis (kira-kira 1 cm2 /datik untuk aspal). Kekentalan absolut dan kekentalan kinematik mempunyai harga yang relatif sama apabila kedua-duanya dinyatakan masing-masing dalam poises dan stokes. Para pengujian ini, kekentalan/viscositas absolut diinyatakan oleh waktu menetes (dalam detik) yang diperlukan oleh 120 ml sampel untuk melalui suatu lubang yang telah dikalibrasi. Diukur dibawah kondisi tertentu. Waktu ini kemudian dikoreksi dengan suatu koefisien tertenty dan selanjutnya dilaporkan sebagai nilai Viscositas dari sampel tersebut pada suhu tertentu. Sedangkan Viscositas kinematik dinyatakan oleh waktu yang dibutuhkan oleh aspal cair dengan suhu 60°C untuk mengisi penuhnya labu gelas.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Labu penampung;
Alat pencatat waktu dengan interval 0.1 detik dan mempunyai ketinggian hingga 0.1% bila diuji dengan menggunakan interval 60 menit; •
Lubang universal, digunakan untuk bahan yang mempunyai kekuatan (32 – 1000) detik; •
•
Lubang furol, digunakan untuk bahan yang mempunyai kekentalan yang lebih besar dari 25 detik.
Untuk Saybolt Universal viscosimeter : Kalibrasi viscosimeter dalam periode waktu yang tidak lebih dari 3 tahun sekali dengan mengukur waktu alir pada suhu 37,8°C (100°F) sesuai prosedur kalibrasi standard dengan menggunakan oli standard, •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
S20 100 S60 290 S200 930 S600 150 120 SUS = Saybolt Universal Seconds, SFS = Saybolt Furol Seconds
Waktu alir dari viscositas oli standar seharusnya sama dengan waktu alir dari viscositas Syabolt. Jiwa waktu alir tersebut berbeda lebih dari -.2% hitung faktor koreksi, F, dengan cara sebagai berikut: •
F = V/t Di mana : F = faktor koreksi V = kekentalan standard t
= waktu alir pada 37.8°C (dalam detik)
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
dari 32 detik. Cairan dengan waktu alir yang lebih besar dari 1000 detik tidak cocok diuji dengan menggunakan lubang ini; menggunakan ujung lubang furol untuk oli dan contoh yang mempunyai waktu alir lebih besar dari 25 detik; •
membersihkan seluruh viscosimeter dengan cairan pelarut seperti premium, kemudian buang dan keringkan viscosimeter sampai semua cairan pelarut tidak ada di dalam viscosimeter; •
dengan cara yang sama, bersihkan labu penampung; •
menempatkan viscosimeter dan bak perendam di tempat yang perubahan suhu ruangnya kecil dan yang bebas dari uap air atau debu; •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Sampel adalah contoh uji sebanyak 120 ml;
memanaskan contoh, yang kental dan sulit untuk dituangkan pada suhu ruangan, pada suhu 50°C beberapa menit sampai dapat dituang; •
perlu diperhatikan, jangan memanaskan bahan yang cepat menguap atau sedang menguap pada wadah yang terbuka; •
Apabila suhu pengujian di atas suhu ruang, panaskan contoh uji tidak lebih dari 37°C di atas suhu penguapan. •
•
menyiapkan bak perendam dengan memilih suhu pengujian tertentu;
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
suhu pengujian selama pengadukan 1 menit, angkat termometernya; mengambil contoh yang berlebihan dengan penyedot sampai batas over flow; •
cabut gabus dari viskosimeter dan mulai nyalakan pencatat waktu saat contoh menyentuh dasar labu; •
lalu matikan pencatat waktu apabila contoh tepat pada batas 60 ml labu viskosimeter. •
mencatat waktu alir (t) dalam detik sampai 0.1 detik terdekat. •
menutup lubang viskosimeter dengan alat penyumbat. •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
•
Tabung/labu gelas
•
Termometer
•
Energi regulator
Stop watch
Sampel diambil kira-kira lebih dari ditentukan ukuran labu gelas; •
Viskositas dipanaskan mengatur pemanasan. •
(bahan
air)
yang untuk
Viskositas diteliti setelah suhunya mencapai seperti yang telah ditentukan (60°C). •
Pengamatan viskositas dilakukan beberapa detik sampai labu gelas terisi sebatasnya (hasil •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
bumi. Dengan pencampuran ini aspal, yang semula bersifat sangat kental sampai padat (solid), pada kondisi suhu ruangan, kemudian bersifat cair dengan tingkat kecairan yang dapat disesuaikan, sesuai dengan komposisi unsur pencampur. AASHTO mengklasifikasikan jenis-jenis aspal cair ini menjadi 3 bagian yaitu: Aspal cair cepat (Rapid Curing = ), dengan unsur pencampur bensin. 2. Aspal cair sedang (Medium Curing = ), dengan unsur pencampur minyak tanah. 3. Aspal cair lambat (Slow Curing = ), dengan unsur pencampur solar/diesel. 1.
Dengan sifat yang khusus tersebut (cair), maka untuk
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
angin. Penutup atas terbuat dari besi berlapis asbes 3 mm terdiri dari 2 bagian. 3. Alat penyuling adalah sesuai dengan gambar 3. terdiri dari: i. Tabung pendingin ii. Tabung pengarah iii. Tabung penerima (gelas ukur 100 ml) 4. Penampung timah berkapasitas 160 gram dengan diameter (76±4) mm dan tinggi bagian dalam (54±4) mm. 5. Termometer 6. Pembakar (kompor) gas 2 buah saringan kaca nomor 20 berukur (10x15) cm2 7.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Memasang tabung pengarah pada ujung tabung pendingin supaya cairan masuk ke dalam tabung pertama, dan tutup tabung penerima dengan sehelai kertas isap. •
Mengatur jarak antara leher labu sampai ujung tabung pengaruh hingga mencapai 600 sampai 700 mm. Memutar tabung pengarah sehingga ujungnya masuk sekurang-kurangnya 25,4 mm (1 inch), dalam tabung penerima, tetapi tidak melebihi garis skala 100 ml dari tabung penerima. •
Memasukkan tabung penerima dalam bak perendam berisi air pada suhu 12,8°C sampai 18,3°C hingga garis skala 100 ml. •
•
Memasukkan 200 cm3 benda uji yang bersuhu
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Apabila sisa dalam labu dibutuhkan untuk pemeriksaan lain maka lepaskan alat-alat secepat mungkin dan tuangkan sisa ke dalam penampung timah. •
Jumlah waktu setelah pekerjaan dihentikan sampai penuangan tidak boleh lebih dari 10 detik. •
Pada saat penuangan dijaga agar sisa dalam tabung tidak ikut serta. Koreksi suhu yang dibaca untuk tekanan barometer lebih atau kurang dari 760 mm Hg sesuai dengan daftar. •
Pembacaan suhu dengan koreksi-koreksi:
10 sampai 30 30 i 50
50 sampai 86 86 i 122
0.35 0 38
0.63 0 68
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Melaporkan hasil suling akumulatif dalam persen terhadap isi semula sebagai berikut: • • •
Sampai 225°C Sampai 260°C Sampai 316°C
hasil suling hasil suling hasil suling
……. % ……. % ……. %
Apabila pemeriksaan diulangi oleh orang dan peralatan yang sama hasilnya tidak boleh berbeda lebih dari 1%. Apabila pemeriksaan diulangi oleh orang dan peralatan yang berbeda hasilnya tidak boleh lebih besar sampai: • •
3% untuk penyulingan sampai suhu 175°C 2% untuk penyulingan sampai suhu 173°C
Terdapat beberapa besaran yang dapat diketahui dari percobaan ini, yaitu:
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Sampai 260°C hasil suling
…….
% •
Sampai 316°C
hasil suling
……. %
Pengujian ini dilakukan untuk dapat menentukan nilai penetrasi aspal sebagai salah satu parameter karakteristik utama aspal.
Aspal adalah material thermoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun demikian perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam, tergantung dari komposisi unsur-
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
1. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm. 2. Pemegang jarum seberat (47,5±0,05) gr yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi untuk peneraan. 3. Pemberat sebesar (50±0,05) gr dan (100±0,05) gr masing-masing dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gr dan 200 gr. 4. Jarum penetrasi dibuat dari stainles steel mutu 44°C, atau HRC 54 sampai 60. Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung. 5. Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata-rata
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
10. Untuk
pengukuran penetrasi dengan tangan diperlukan stop watch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan kesalahan tertinggi 0,1 detik per detik. Untuk pengukuran penetrasi dengan alat otomatis, kesalahan alat tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik. 11. Termometer.
memanaskan contoh perlahan-lahan serta diaduk hingga cukup cair untuk dapat dituangkan. Pemanasan contoh untuk ter tidak lebih dari 60°C di atas titik lembek, dan untuk bitumen tidak lebih dari 90°C di atas titik lembek. Waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit. Aduk perlahan-lahan agar •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
jarum tersebut dengan lap bersih dan pasang jarum pada pemegang jarum. meletakkan pemberat 50 gram di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar (100±0,1) gram. •
memindahkan tempat air dari bak perendam ke bawah alat penetrasi. •
menurunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh permukaan benda uji. Kemudian atur angka 0 di arloji penetrometer sehingga jarum penunjuk berimpit dengannya. •
melepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwatch selama jangka waktu (5±0,1) detik. •
memutar arloji penetrometer dan baca angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk. Bulatkan hingga angka 0,1 mm terdekat. •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Pengujian
ini
dilakukan
untuk
dapat
menentukan
nilai/suhu titik lembek aspal.
Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun demikian perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam, tergantung dari komposisi unsur-unsur penyusunannya. Percobaan ini diciptakan karena pelembekan (softening) bahan-bahan aspal dan ter, tidak terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan perubahan gradual seiring penambahan suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur yang dipergunakan untuk menentukan titik
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Penjepit Alat pengarah bola •
•
•
serta
memanaskan diaduk
pengadukan
contoh
hingga dilakukan
aspal
merata.
perlahan-lahan
Pemanasan
perlahan-lahan
dan agar
gelembung-gelembung udara cepat keluar. •
setelah cair merata tuang contoh ke dalam dua
buah cincin. Suhu pemanasan aspal tidak melebihi 56°C di atas titik lembeknya dan untuk aspal tidak melebihi 111°C di atas titik lembeknya. •
memanaskan 2 buah cincin sampai mencapai
suhu tuang contoh, dan letakkan kedua cincin di atas
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
meletakkan termometer yang sesuai untuk
pekerjaan ini di antara kedua benda uji (kurang lebih dari 12,7 mm dari tiap cincin). •
memeriksa dan atur jarak antara permukaan
pelat dasar benda uji sehingga menjadi 24,5 mm. •
meletakkan bola-bola baja yang bersuhu 5°C di
atas dan ditengah permukaan masing-masing benda uji yang bersuhu 5°C menggunakan penjepit dengan memasang kembali pengarah bola. •
memanaskan bejana sehingga kenaikan suhu menjadi 5°C per menit. Kecepatan pemanasan rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan ini. Untuk 3 menit pertama perbedaan kecepatan pemanasan tidak boleh melebihi
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Perancangan campuran adalah untuk dapat menentukan komposisi yang tepat antara agregat, aspal, dan material pengisi (filler) dalam campuran aspal dan agregat.
Stabilitas
: Kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kilogram atau pound.
Flow
: (Kelelehan); perubahan bentuk plastis suatu campuran aspal yang terjadi akibat beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam nn atau 0,01”.
VIM
: Voids in Mixture (Rongga di dalam Campuran); volume rongga yang berisi
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Terdapat bermacam-macam tipe campuran aspal dan agregat, yang paling umum adalah campuran Aspal Beton ( Asphaltic Concretel AC ) yang lebih dikenal dengan AC atau LASTON dan campuran Hot Rolled Asphalt (HRA) . Perbedaan mendasar dari kedua tipe campuran ini adalah pada gradasi agregat pembentukannya. Campuran tipe AC menggunakan agregat bergradasi menerus (continuous graded) sedangkan campuran tipe HRA menggunakan agregat bergradasi senjang (gap graded). Sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh suatu campuran aspal dan agregat diantaranya: •
Campuran
harus
memiliki
ketahanan
terhadap
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
cuaca. Campuran harus tahan terhadap air dan perubahan sifat aspal karena penguapan dan oksidasi. Durabilitas dapat ditingkatkan dengan cara membuat campuran yang padat dan kedap air, yang dapat diperoleh dari penggunaan agregat bergradasi rapat (dense graded ) dan kadar aspal yang tinggi. •
Workabilitas berarti kemudahan suatu campuran untuk dihamparkan dan dipadatkan untuk mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Hal ini dapat tercapai jika viskositas campuran pada suhu pencampuran dan pemadatan cukup rendah. •
Campuran harus direncanakan dengan menggunakan jenis dan kombinasi material yang menghasilkan bi
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Perhitungan rongga dan tes stabilitas dan kadar rongga •
Analisis
Persiapan benda uji terdiri dari penyiapan agregat dan aspal serta pembuatan benda uji sesuai aspek yang direncanakan. Pemadatan benda uji dilakukan untuk mensimulasikan kepadatan campuran tersebut di lapangan setelah beban lalu lintas tertentu. Metoda pemadatan yang umum adalah: •
Impact Compaction , yang digunakan pada
metoda Marshall. •
Kneading Compaction , yang digunakan pada
metoda Hveem.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Vmb : volume bulk dari campuran padat Vmm : volume campuran yang tidak berongga Vfa
: volume rongga yang terisi aspal (VFB)
Va
: volume rongga di dalam campuran (VIM)
Vb
: volume aspal di dalam campuran
Vba
: volume aspal yang terserap ke dalam agregat
Vsb
: volume agregat (untuk menghitung berat jenis bulk)
Vse
: volume agregat (untuk menghitung berat jenis efektif)
Modul perencanaan campuran aspal dan agregat ini akan terkait dengan modul perhitungan berat jenis dan penyerapan untuk agregat serta modul perhitungan berat jenis aspal.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Bagan Alir Perencanaan dan Pengujian Campuran Prosedur perencanaan yang diterangkan di sini adalah perencanaan campuran dengan menggunakan Uji Marshall. Proses perencanaan dimulai dengan memilih spesifikasi (spek) campuran tertentu. Dari spesifikasi ini akan diperoleh keterangan mengenai komposisi campuran, yaitu gradasi agregat yang harus digunakan serta jenis aspal yang boleh digunakan. Proses selanjutnya adalah pembuatan benda uji campuran yang diikuti oleh pemadatan. Disarankan paling sedikit dibuat 5 variasi kadar aspal, dan untuk setiap kadar aspal tersebut dibuat 3 benda uji.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
2. Mesin penumbuk manual atau otomatis lengkap dengan: a. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata yang berbentuk silinder, dengan berat 4,536 kg dan tinggi jatuh bebas 45,7 cm. b. Landasan pemadat terdiri dari balok kayu (jati atau yang sejenis) berukuran 20,32 x 20,32 x 45,72 cm dilapisi dengan pelat baja berukuran 30,48 x 30,48 x 2,54 dan dijangkarkan pada lantai beton di keempat bagian sudutnya. c. Pemegang cetakan benda uji. 3.
Alat pengeluar benda uji
Untuk mengeluarkan benda uji yang sudah dipadatkan dari dalam cetakan benda uji dipakai sebuah alat ekstruder yang berdiameter 10 cm.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
8. Pengukur suhu dari logam (Metal thermometer) berkapasitas 250°C dan 100°C dengan ketelitian 1% dari kapasitas. 9.
Perlengkapan lain: a. Panci-panci untuk memanaskan agregat, aspal dan campuran aspal. b. Sendok pengaduk dan spatula. c. Kompor dan pemanas (hot plate) d. Sarung tangan dari asbes, sarung tangan dari karet dan pelindung pernapasan atau masker. e. Kantor plastik kapasitas 2 kg. f.
1.
Kompor gas elpiji atau minyak tanah. Mengeringkan agregat pada suhu 105 – 110°C
minimum selama 2 jam, keluarkan dari alat pengering
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
4.
Proses
pencampuran
dilakukan
sebagai
berikut: a. Menyiapkan bahan untuk setiap benda uji yang diperlukan yaitu agregat sebanyak ±1200 gram sehingga menghasilkan tinggi benda uji kira-kira 63,5 mm ±1,27mm. Pencampuran agregat agar sesuai dengan gradasi yang diinginkan dilakukan dengan cara mengambil nilai tengah dari batas spek. Untuk memperoleh berat agregat yang diperlukan masing-masing fraksi untuk membuat satu benda uji adalah dengan mengalikan nilai tengah tersebut terhadap total berat agregat. b. memanaskan panci pencampur beserta agregat kira-kira 28°C di atas suhu pencampuran untuk aspal padat, bila menggunakan aspal cair
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
d. memasukkan seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran keras-keras dengan spatula yang dipanaskan sebanyak 15 kali keliling pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahnya. e. melakukan pemadatan dengan alat penumbuk sebanyak : -
75 kali tumbukan untuk lalu lintas berat
-
50 kali tumbukan untuk lalu lintas berat
-
35 kali tumbukan untuk lalu lintas berat
Dengan tinggi jatuh 457,2 mm selama pemadatan harus diperhatikan agar kedudukan sumbu palu pemadatan selalu tegak lurus pada alas cetakan. f. melepaskan pelat alas berikut leher sambung dari cetakan benda uji, kemudian cetakan yang berisi
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
a. Timbang benda uji kering sehingga didapat berat benda uji kering. b. Rendam benda uji didalam bak perendam pada 25°C selama 3 sampai 5 menit dan timbang didalam air, akan didapat berat benda uji didalam air. c. Keringkan permukaan benda uji dengan lap kering kemudian ditimbang, akan didapat berat kering permukaan jenuh (SSD). d. Catat hasil pengujian pada formulir yang telah disediakan dan hitung berat jenis campuran sesuai dengan rumus yang disediakan.
Cara pengujian adalah sebagai berikut:
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
satu barang penuntun dan diatur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol, sementara selubung tangkai arloji (sleeve ) dipegang teguh terhadap segmen atas kepala penekan. e.
Naikkan kepala penekan beserta bendaujinya dinaikkan hingga menyentuh alas cincin penguji, sebelum pembebanan diberikan.
f.
Atur jarum arloji tekan pada kedudukan angka nol.
g.
Berikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar 50 mm per menit sampai pembebanan maksimum tercapai, atau pembebanan menurun seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan catat pembebanan maksimum atau stabilitas ( stability ) yang dicapai, koreksi bebannya dengan menggunakan faktor perkalian yang
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
+ BJ efektif agregat BJ aspal •
Berat jenis efektif agregat: Berat jenis agregat bulk + berat jenis agregat semu 2
•
Persentase aspal terhadap campuran (%) % aspal terhadap berat agregat x 100 (% aspal terhadap berat agregat + 100)
•
Berat benda uji Berat isi (unit weight, t/m ) = 3
Volume B.Uji
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan VMA
-
(%) Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan VFB
-
(%) -
Hubung Hubungan an kadar kadar aspal aspal terhad terhadap ap campu campuran ran (% (%)) denga dengan n Berat isi
-
Hubung Hubungan an kadar kadar aspal aspal terhad terhadap ap campu campuran ran (% (%)) denga dengan n Stabilitas
•
•
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan flow
Cari Cari nilainilai-nil nilai ai VIM, VIM, VMA, VMA, VFB, VFB, stabi stabilit litas as yang yang memenu memenuhi hi syarat syarat dengan menggabungkan grafik di atas dengan kriteria perencanaan. Kadar Kadar aspal aspal op optim timum um ditent ditentuka ukan n dengan dengan cara cara mengg menggabu abungk ngkan an nilai-nilai VIM, VMA, VFB dan stabilitas tersebut sehingga didapat suatu range kadar aspal yang memenuhi keempat syarat tersebut. Kadar
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan VIM (%) •
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan VMA (%) •
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan VFB (%) •
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan Berat isi •
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan Stabilitas •
Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan flow •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Masukk Masukkan an cairan cairan Tetrac Tetrachlo hlorid rida a kedala kedalamny mnya, a, ditutu ditutup p kemudi kemudian an diput diputar. ar. Cairan Cairan akan akan melaru melarutka tkan n aspal dan keluar dengan warna hitam yang ditampung pada wadah kosong dimana nantinya akan digunakan untuk menghitung ash correction. -
Setelah cairan yang keluar sudah cukup jernih, dapat apat diang iangg gap bahw ahwa ekst ekstrraksi aksi sudah udah cuk cukup sempurna dan dapat bowl dengan filternya dikelu dikeluark arkan. an. Materi Material al dalam dalam bo bowl wl dan pada pada kertas kertas saring saring dikering dikeringkan, kan, kemudian kemudian ditimban ditimbang g (=Bgram) (=Bgram).. Peke Pekerj rjaa aan n ini ini haru haruss dila dilaku kuka kan n seca secara ra hati hati-h -hat atii sehingga tidak satu butirpun material yang hilang. -
Persentase kandungan aspal dihitung dengan rumus : (A – B) – (E – D) --------------------- x 100 % A -
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Gambar alat Mu-Meter untuk pengujian Kekesatan Permukaan Sistem pengukuran roda terkunci harus memenuhi syarat berikut:
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Sinyal
elektronik
yang
dapat
digunakan
untuk
menerima sinyal output dan mengubahnya sesuai kebutuhan. •
Peralatan output baik analog maupun digital yang sesuai untuk merekam baik besaran dari tekanan yang
ditimbulkan
ataupun
menghitung
nilai
kekesatan. Untuk melakukan pengukuran, kendaraan/trailer dibawa ke lokasi pengujian pada kecepatan tertentu, biasanya 64 km/jam (40 mph) dan air disemprotkan di depan ban uji untuk menciptakan permukaan jalan yang basah. Sistem pengereman
ban
uji
selanjutnya
diaktifkan
untuk
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
jalan. Selanjutnya sistem pengereman roda dilepaskan dan roda uji dibiarkan ‘berputar’ hingga mencapai putaran normal selama kontak dengan jalan. Secara matematis, tekanan yang timbul pada roda atau permukaan jalan pada beberapa saat yang berhubungan dengan itu dapat diwakili oleh ban terkunci bila ditarik sepanjang jalan pada kecepatan uji (Wambold et al., 1990). Pengujian Putar menawarkan dua keuntungan dibandingkan Pengujian Terkunci: •
Tidak ada pengukuran tekanan diperlukan, tekanan
tersebut dapat dihitung dengan mengetahui momen inersia (momen kelembaman) roda uji dan percepatan rotasionalnya (Wambold et al., 1990). Alat pengukuran
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
permukaan kering dengan menaburkan sejumlah pasir di atasnya dan ditebarkan dengan cara melingkar. Begitu pasir ditaburkan, ia akan mengisi titik-titik kosong di permukaan. Ketika pasir sudah tidak dapat ditaburkan, selanjutnya diameter lingkaran yang dihasilkan diukur. Diameter ini dihubungkan dengan rata-rata kedalaman tekstur, di mana dapat dihubungkan pula dengan kekesatan. Kedalaman tekstur sekitar 1.5 mm (0.06 inches) biasanya dibutuhkan untuk area yang memiliki lalu lintas padat/ramai. Laser atau peralatan pengolahan citra dapat menentukan macrotexture permukaan dari kendaraan yang bergerak
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Satu
kelemahan
metode
ini
adalah
macrotexture
permukaan tidak seluruhnya dapat digunakan untuk
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
pengawas. Umpamanya, temperamen seseorang yang berhubungan erat dengan faktor psikologis, biologis dan latar belakang etnis daripada orang tersebut. Memang dapat diharapkan untuk mengubah sedikit demi sedikit setiap seseorang dalam menghadapi tugasnya sebagai pengawas di lapangan, tetapi hal ini tentu sangat terbatas, karena wataknya sudah terbentuk sejak dulu, dan pengaruh lingkungan turut berperan membantunya. Dalam suatu team ( Organisasi ) pengawas tapangan, keragaman daripada watak, sifat dan sikap setiap individu harus disatukan untuk suatu tujuan yang sama, sedangkan prepesi masing-masing individu dapat berlainan. Tugas dan kewajiban yang berbeda-beda dan beragam inilah harus disatukan oleh pimpinan pengawas di lapangan, untuk mendapatkan suatu organisasi team pengawas lapangan yang “Solid”. Hal ini perlu, karena dalam menghadapi pihak-
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
rencana yang dibuat, ketentuan-ketentuan ditetapkan pihak, pemberi tugas dan kontraktor.
yang
Di saat persiapan pekerjaan sampai selanjutnya pelaksanaan pekerjaan tersebut, pengawas wajib selalu memonitor, mengontrol dan mengevaluasi setiap tahapan kegiatan, baik itu menyangkut mutu, maupun kualitas serta kuantitas (jumlah, volume). Sudah jelas apabila dilakukan langkah-langkah yang disebutkan di muka tadi, tujuan yang paling utama daripada pengawasan, yaitu menghasilkan suatu produk akhir proyek yang baik, mutu sesuai dengan standar/spesifikasi, waktunya tepat seperti yang direncanakan dan pemakaian/pengeluaran dana yang efisien, akan dapat dicapai semaksimal mungkin.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
berdasarkan pendapat umum (orang banyak), yang berlaku dan diterima orang banyak. Di sini pengawas dituntut untuk berjiwa besar dapat menerima pendapat orang lain, yang memang logis dan masuk akal (reasonable ). Pemaksaan kehendak tidak dapat ditolelir bagi seorang pengawas, karena tidak akan objektif lagi, tapi sudah cenderung subjektif. Karena pengalaman seseorang dapat terbatas, maka perlu untuk mencoba menerima/ menyerap pengalaman orang lain. Sikap prefentif lebih dianjurkan. Mencegah adalah lebih baik daripada memperbaiki. Membesi pekeijaan yang salah tapi diteruskan dan mengakibatkan kerugian salah satu pihak, akhimya juga merupakan kerugian bersama. Karena tujuan bersama (pemilik proyek, pengawas lap dan Kontraktor) adalah ghasilkan tu
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
merupakan suatu kesatuan yang sating merigikat, dan menjadi pegangan ketiga pihak (pemilik proyek, Pengawas lapangan dan Kontraktor) dalam melaksanakan proyek di lapangan. Dengan menanda-tangani kontrak pelaksanaan proyek, dengan sendirinya kontraktor sudah mengikatkan dirinya untuk metaksanakan proyek sebaik-baiknya sampai selesal berpedoman kepada dokumen kontrak yang juga menjadi kesatuan dengan kontrak yang sudah ditandatangani tersebut. Biasanya Dokurnen Kontrak terbagi menjadi 6 Volume, yaitu: Volume I
: Intruction to Bidders yang berisi antara lain: scope of work, syarat-syarat dan cara melakukan bidding”, “Opening of bids”, keputusan pemenang (Award and Signing
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Volume IV : Drawings (gambar-gambar), yang terdiri dan peta lokasi, situasi, gambar standar (typical drawing), lay-out dan lain-lain. Volume VI : From of bid shcedule, merupakan bentuk (form) penawaran, bid-bond, quantity yang ditentukan, dan bentuk “Bill of quantities” setiap item pekerjaan, peralatan, upah pekerjanya.
Kecuali pedoman-pedoman di atas tidak kalah pentingnya adalah pedoman administratif yang diperlukan untuk pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pedoman pedoman administralif ini perlu diketahui dan dipahami seluruh jajaran pengawas, mulai dan tingkat paling bawah sekalipun.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Seorang pengawas harus lebih banyak mengetahui tentang pelaksanaan proyek daripada kontraktornya, sehingga dapat dan mampu mengatakan suatu pelaksanaan yang disodorkan kurang baik. Pengalaman juga menupakan kesatuan daripada pengetahuan, karena seseorang harus menghadapi suatu masalah, dan mengalaminya, baru memperoleh pengetahuan tentang sesuatu hal.
Jadi perlunya pengalaman untuk pekerjaan yang sedang/akan dihadapi, membantu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang timbul di lapangan. Lingkup pengalaman ini hampir tidak terbatas, karena luasnya dan berrnacam-macamnya pekerjaan yang diawasi dan beragamnya kondisi lapangan yang diawasi. Nam
tah
etahua
da
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
dalam kenyataannya di lapangan, banyak sekali ditemul saat-saat seorang pengawas harus melakukan tindakantindakan tersebut kepada pihak Kontraktor. Hal tersebut merupakan hak dan kewajiban pengawas di lapangan dalam mewujudkan tugas yang diberikan kepadanya. Seperti dikatakan di muka, cara pendekatan dalam melakukan hal-hal ini harus secara persuasif, harus sating menghargai dan menghormatl kepribadian setiap orang (Kontraktor) karena pada hakekatnya, seseorang tidak senang blia diperintah dan ditegur, serta dikritik tindakannya. Memperlakukan sesama manusia tentu harus menjaga norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, terutama apabila kita bertugas mengawasi suatu pelaksanaan peketjaan di suatu daerah yang orangorangnya mudah terpancing emosinya dan biasa
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
tebing, pengawas harus memberikan penjelasan juga kemana harus dibuang tanah longsoran tersebut. Paling tidak hal-hal berikut harus diperhatikan dalam memberikan instruksi: •
Sopan
•
Tegas
•
Saling menghargai
•
Berani mempertahankan pendapat
•
Tidak angkuh (snob)
•
Tidak bersuara keras (seperti membentak)
•
Bersifat terbuka terhadap pikiran-pikiran baru
•
Diplomatis
Bagaimana bila menerima teguran atau kritik? Suatu hal
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
juga dalam memberikan perintah/instruksi, menegur dan mengkritik juga harus memperhatikan kriteria-kriteria yang telah disebut sebelumnya.
Sejak pekerjaan masuk dafam pelaksanaan, sudah dapat ditunjuk siapa akan menjadi pelaksana dan siapa menjadi pengatur. Pekerjaan pengatur telah dikenal sebagai: koordinasi, mengatur, memberi perintah memimpin dan mengorganisasikan. Sedangkan pelaksana adalah yang melakukan kegiatan untuk mewujutkan rencana menjadi kenyataan di lapangan. Selanjutnya, diperlukan lagi seseorang, atau sekelompok orang, yang menjaga apakah yang dilakukan oleh pelaksana mengikuti apa-apa yang dikehendaki dan direncanakan oleh pengatur. Dengan demikian pengawas itu melakukan perencanaan
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
4. Memberikan motivasi - meyakinkan pada mereka bahwa mereka harus mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dan akan mencapainya. 5. Melakukan kontrol - meyakinkan apa yang telah direncanakan telah dilaksanakan dan apakah tujuannya telah tercapai. 6. Innovasi Secara berkesinambungan memperbaiki setiap aspek perusahaan, termasuk memimpin. Pekerjaan pengawas yang berpikiran modern adalah memeriksa setiap masalah/aspek yang disebutkan di atas.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
kembali (Revising) terhadap adanya kondisi lapangan pada saat dilaksanakan.
perbedaan
Lokasi semua pekerjaan harus sesuai petunjuk pengawas, yaitu batas-batas yang sebelumnya disurvey oleh team pengawas, yang begitu tiba di lapangan, langsung mengadakan survey. •
Gambar-gambar yang disajikan tidak perlu memperlihatkan gambar sebenamya pekerjaan yang dibutuhkan sesuai lapangan, oleh sebab itu dilapangan diperukan lagi suatu gambar keterangan (shop-drawing), yang memperlihatkan gambar sebenamya sesuai kebutuhan lapangan. •
Pengawas berhak untuk memperbaiki kesalahan yang ditemui, ketidakcocokan dan kelalaian yang terdapat dalam gambar dan membuat •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Bab Bab dan pasal asal-p -pa asal sal penti enting ng untuk ntuk disim isima ak dan dime dimeng nger erti ti pada pada saat saat awal awal proy proyek ek adal adalah ah meng mengen enai ai ringkasan ringkasan pekerjaa pekerjaan, n, mobilisa mobilisasi, si, kantor kantor lapangan lapangan (dan base-camp ) dan gudan udang g, abo aborat ratorium rium.. Lap Lapang angan, an, peng engangku ngkuta tan n bahan ahan dan peral ralatan atan,, matri atrial al dan penyimpannya dan jadwal pelaksanaan. Bab Bab Ring Ringka kasa san n Peke Pekerj rjaa aan n bias biasan anya ya meli melipu puti ti ling lingku kup p pekerjaan (scope of work ) yang akan dilaksanakan. Yang tercakup dalam pekerjaan mobilisasi adalah pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk memungkinkan terselenggaranya pelaksana pekerajaan, yang antara lain meliputi: Pengad Pengadaan aan tanah tanah untuk untuk Base-C Base-Camp amp,, kantor kantor dan sebagainya. •
•
Mobilisasi peralatan dan tenaga yang peiiukan
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
har hari set setelah elah tang tangg gal penet netapan apanny nya a, kont kontra rakt ktor or bersan bersangk gkuta utan n harus harus membah membahas as rencan rencana a pelaks pelaksana anaan an mobi mobililisa sasi si bers bersam ama a Peng Pengel elol ola a proy proyek ek dan dan peng pengaw awas as lapang lapangan, an, mencak mencakup up semua semua hal yang yang telah telah diseb disebut ut di atas, termasuk rencana lengkap pelaksanaan pekerjaan. Pada saat pembahasan tersebut kontraktor harus telah mempersiapkan secara tertulis beserta table-tabel semua persiapan untuk mobilisasi, dan pelaksanaan pekerjaan. Rencana (Program) mobilisasi tersebut, meliputi hal-hal sebagai berikut: Loka Lokasi si pusa pusatt-pu pusa satt kegi kegiat atan an sepe sepert rti, i, Base Base-Camp Camp,, temp tempat at prod produk uksi si baha bahan, n, kant kantor or lapa lapang ngan an,, worsho worshop, p, gedung gedung// labora laborato toriu rium m dan lain-l lain-lain ain yang yang dianggap dipeilukan. •
•
Rencana pengangkutan (mobilisasi) alat, sesuai
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Kecuali sudah ditetapkan lain dalam dokumen kontrak yang yang ada, ada, pekerj pekerjaan aan mobil mobilisa isasi si dapat dapat dibaya dibayarr dengan dengan cara (syarat) pembayaran sebagai berikut: 30% (tiga puluh persen), pada saat mobilisasi selesai 50%. •
40% (emp 40% (empat at pulu puluh h pers persen en)) lagi lagi,, pada pada saat saat mobilisasi telah selesai 100%
•
30% (tiga (tiga puluh puluh persen persen)) sisany sisanya, a, pada pada saat saat selesainya demobilisasi. demobilisasi. •
Kantor Lapangan dan Gudang biasanya juga disiapkan spesifikasinya dalam dokuimen kontrak. Pada dasamya pekerjaan m merupakan penyediaan lahan (penyewaan) untuk untuk mendir mendirika ikan n kantor kantor lapang lapangan an (semi (semi perman permanen) en) akomo akomodas dasii bagi bagi pengaw pengawas as lapang lapangan, an, pusat pusat pengol pengolah ah tetap (Plants), gudang, dan laboratorium, dan sekaligus
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Kontraktor harus mengambil tindakan pengamanan yang memadai, untuk pencegahan kebakaran selama melaksanakan tugasnya. Kontraktor harus menyediakan perlengkapan pemadam kebakaran di semua bangunan selama bedangsung pelaksanaan proyek (Fire Extinguisher). •
Bangunan-bangunan harus ditempatkan yang disediakan kontraktor untuk kantor lapangan dan tempat tinggal (akomodasi) adalah antara lain: •
o
Meja, meja gambar dan kursi-kursi
o
Kabinet untuk file
o
Leman kabinet dan aluminium
o
Rak buku
o
Tempat sampah
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Selain itu bila perlu Kontraktor harus menyediakan peralatan, bahan dan fasilitas laboratorium untuk pengujian mutu bahan hasil pelaksanaan lapangan. Pengujian dilakukan kontraktor di bawah pengawasan Pengawas lapangan. Pekerjaan pengangkutan tanah dan bahan lainnya harus memenuhi persyaratan yang berlaku serta persyaratan kelestarian lingkungan hidup. Kontraktor dapat menyerahkan sebagian atau seluruh pekerjaan angkutan kepada sub kontraktor atau perusahaan jasa angkutan lainya, apabila dipandang perlu.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
dilaksanakan. Dan perhitungkan kebutuhan akan bahan dasar (raw-material) yang akan digunakan di lapangan nanti dan membandingkan dengan data dan sumber material (Peta Quarry) nya, apakah cukup depositnya atau harus diambil dari beberapa lokasi sumber.
Pada saat Pengawas Lapangan tiba di lapangan, salah satu hal yang harus dipikirkan seorang Pengawas Lapangan adalah memutuskan (bersama-sama dengan kontraktor dan wakil Pemberi Tugas) lokasi Sarana Penunjang Proyek antara lain untuk Base-Camp. Sebelumnya Pengawas Lapangan sudah harus melaporkan diri kepada atasannya atau yang memberi tugas.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Perlu dipikirkan juga adalah bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sekitar Base Camp, merancang sanitasi dan drainase yang baik, agar tidak menggangu kesehatan dan kenyamanan produk setempat beserta lingkungannya. Pembuangan bahan bakar atau pelumas tidak secara sembarangan, penyiapan nya yang cukup aman, pengamanan daerah kerja yang terorganisasi baik harus menjadi pertimbangan. Pada saat pelaksanaan awal proyek (pekerjaan sementara) pengawas lapangan seharusnya sudah mengenal proyek. Seperti diuraikan di muka, seorang Pengawas Lapangan sudah mempunyai bayangan mengenai keadaan proyek pada saat di kantor pusat dengan mempelajari peta, gambar-gambar, spesifikasi dan data-data Lain. Selanjutnya, setelah tiba di lapangan dan selesai sebagian besar pelaksanaan pekerjaan sarana
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Misalnya untuk daerah urban, yang merupakan tingkat kecamatan atau kota Administratip diperlukan saluran Drainage/selokan yang terbuat dan beton, diberi penutup pelat beton pula, dan mungkin pula untuk daerah perhentian bis/kendaraan umum atau di daerah tokotoko perlu dibuat “Parking-Bay”, perkerasan trotoar beton dan dari jenis tertentu. Mengenal lebar jalan juga mungkin terjadi perubahan pada daerah-daerah untuk kepentingan daerah setempat, mengikuti lebar jalan yang ada.
Dalam mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menempatkan tenaga yang cakap dan mampu, berpengalaman dan memahami permasalahan teknis.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Data-data yang telah didapat pada pengukuran harus disimpan dalam buku ukur standar, yang tidak boleh terlepas dan hilang, sehingga menyulitkan apabila di kemudian hari diperlukan pemeriksaan.
Untuk kepentingan pengendalian mutu bahan, semua peralatan yang digunakan perlu ditera dan dikalibrasikan. Material yang akan digunakan harus memenuhi standar, baik spesifikasi maupun gambar, serta persetujuan tertulis dan pengawasan, sebelum eksploitasi harus disetujui lebih dulu oleh pengawas. Jika memerlukan pengambilan tanah (borrowpit), perlu mendapat persetujuan dan pengawas, sebelum diadakan pengambilannya. Begitu juga bahan-bahan lain beserta
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Umumnya Kontraktor akan memberitahukan secara tertulis kepada pengawas, pada saat pekerjaan telah mencapai progress 97%, dengan memperkirakan kapan proyek selesai 100%. •
Setelah diterimanya surat tersebut, paling lambat 10 han kemudian, pengawas akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, baik terhadap dokumen-dokumen/data-data yang ada maupun di lapangan, untuk menetapkan hasil penyelesaian pekerjaan tersebut. Pengawas akan memberikan. laporan tertulis kepada Pengelola proyek mengenai tanggal pekerjaan selesai 100 %, dan sekaligus memberikan daftar kerusakan dan kekurangan yang dijumpai selama pemeriksaan. •
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Pemimpin Proyek akan menerbitkan sertifikat Penyelesaian Sementara dalam 21 hari setelah Panitia menyatakan persetujuan selesainya pada tahap P.H.O.
Panitia ini dibagi menjadi 3 grup, yang masing-masing memeriksa: •
Administrasi, 1 grup
•
Pengendalian mutu (Quality Control), 1 grup.
•
Dan Pengamat Visual di lapangan, 1 grup
Semua data-data Administrasi akan diperiksa oleh panitia, seperti Request of Inspections, Certificate of
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
memeriksa secara visual, terhadap semua hasil pelaksanaan pekerjaan, sambil membawa gambargambar dan data-data yang diperlukan. Pengawas dan kontraktor biasanya ikut mendampingi. Dan memberikan penjelasan apabila ada pertanyanpertanyan dan panitia terhadap semua pekerjaan yang dilaksanakan, sambil mencatat kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan yang nantinya harus diperbaiki.
•
Kontraktor akan melaporkan secara tertulis, sekurangkurangnya 21 hari sebelum berakhirnya masa pemeliharaan konstuksi, setelah diperkirakan bahwa pekerjaan telah selesai, dan semua kewajiban dalam masa jaminan (Warranty Period) dipenuhi. Laporan tersebut antara lain berisi:
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
•
•
Panitia akan datang ke lapangan sebelum berkhirnya masa pemehiharaan untuk mengadakan pemeriksaan pertama. Pemimpin Proyek akan memberitahukan secara tertulis tentang pekerjaan yang harus diperbaiki atau disempurnakan atas rekomendasi panitia, setelah itu kontraktor secara tertulis memberitahukan bahwa pekerjaan telah selesai diperbaiki dan siap dilakukan pemeriksaan (F.H.O). Apabila atas dasar laporan panitia, Pemimpin Proyek menganggap bahwa pekerjaan telah dapat diterima, setelah 21 hari dan pemeriksaan akhir, Pemimpin Proyek akan menerbitkan sertifikat Penyerahan Pekerjaan Akhir (F.H.O.).
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
team pengawas, mulai dan tingkat (strata) terbawah sample pimpinannya. Kewenangan petugas pengawasan lapangan terbatas dalam hal-hal yang sudah jelas di dalam dokumen kontrak (General Condition of Contract), gambar kerja yang digunakan dan spesifikasi (Spedfication). Pengawas tidak diperkenankan membuat penafsiran sendiri, yang mengakibatkan timbulnya perubahan atas segala sesuatu yang tercantum dalam dokumen kontrak, gambar kerja dan spesifikasi. Pengawas juga tidak boleh menghambat pekerjaan sehingga menghentikan pekerjaan tanpa alasan-alasan yang kuat, kecuali pekerjaan yang dapat menimbulkan bahaya, tidak sesuai dokumen dan sangat merugikan pemilik proyek.
Sebel
lai pelaksana
setia
Item pekerjaan
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Urutan-urutan permohonan ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Seteiah from request of inspecton diisi oteh Kontraktor dan ditanda-tangani (Superintendent) dikirimkan (diserahkan) kepada Pengawas lapangan b. Pengawas lapangan memeriksa melalui stafnya apakah gambar kerjanya sudah jelas sesuai dengan kondisi di lapangan. c. Selanjutnya Pengawas lapangan memerintahkan stafnya melakukan pengecekan ke lapangan, untuk memastikan kesiapan di lapangan, meliputi lokasi pekerjaan, apakah sudah layak untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut, material yang akan digunakan sudah memenuhi persyaratan atau belum, sampai ke peralatan (jumlah & jenisnya) dan alat untuk mengambil le, apabila diperluk (pek
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Nomor Surat Tanggal
•
Pokok Instruksi (Subject)
•
Kolom Uraian (Description)
•
Kolom Keterangan
•
Kolom tanda-tangan nama jelas pemberi instruksi dan penerima instruksi, beserta tanggalnya.
Laporan harian (Daily Report) merupakan alat kontrol yang penting untuk mengetahui kegiatan yang dilaksanakan di lapangan setiap han. Laporan harian ini antara lain mencakup: •
Tanggal Laporan
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
pekerjaan supaya pemilik proyek memperoleh informasi mengenal kemajuan pekerjaan dan programprogramnya, sehingga dapat memberi isyarat apabila terjadi kesulitan yang dapat mengganggu jadwal penyelesaian pekerjaan atau memerlukan tindakan turun tangan dari atasan proyek. Untuk memenuhi hal tersebut, laporan harus: a.
Dibuat secara berkala
b.
Dibuat dengan format standar
c. Berisi data kemajuan proyek, baik fisik maupun keuangan, yang dapat mempermudah evaluasi kemajuan proyek tersebut d. Berisi tentang hal-hal yang penting atau persoalan di lapangan, yang dapat berpengaruh pada biaya, kwalitas ataupun waktu penyelesaian proyek
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
(Diserahkan sebelum tanggal 10 tiap bulan) No
ISI LAPORAN
1
Monthly Certificate
2
Monthly Invoice
3
Price Escalation Certificate
4
Contractor’s Actual and Schedule Progress
(Diserahkan segera bersangkutan) No
ISI LAPORAN
1
Halaman Judul
2
Surat Pengantar
pada
akhir
bulan
yang
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
No
ISI LAPORAN
1
Serah Terima Sementara (Pada bulan yang bersangkutan
2
Masa Pemeitharaan Tengah-tengah di masa Jaminan
3
Serah Terima Akhir (FHO) Pada bulan yang bersangkutan
Laporan harus disiapkan untuk pengawasan setiap kontrak, sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tiga salinan (Copy) laporan (Bulanan/6 bulanan) harus
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
dicatat dan diketahui oleh Kuasa Bangunan mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan meliputi: •
Kemajuan Pekerjaan
•
Permasalahan di lapangan
•
Penyelesaian masalah di lapangan
•
Perkiraan kemajuan pekerjaan bulan berikutnya
•
Perkiraan masalah yang akan timbul
•
Perintah Perubahan yang dikeluarkan
•
Laporan adanya dokumen penting yang dikeluarkan seperti Amandemen Kontrak,
•
Surat Perjanjian (Letter of agreement)
•
Ringkasan Pembayaran kepada Kontraktor sampai
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Laporan Kuantitas Akhir
•
Gambar Jadi-Bangun (as-built drawing)
Pada dasarnya suatu Laporan Harian harus dapat menjawab 5 hal di bawah ini: •
Apa (What)
•
Dimana (Where)
•
Siapa (Who)
•
Mengapa (Why)
•
Kapan (When)
Laporan Harian harus jelas dan sistematis, laporan harian bukanlah catatan pribadi jadi laporan harian harus komunikatif. Progres harian berupa kuantitas (mungkin berupa angka
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Inspector (Daily Report) dan Laporan Pengendalian Kualitas. Penting diketahui bahwa cara yang satu pada suatu aplikasi tertentu dapat lebih unggul dad pada cara yang lain. Tidak selalu CPM mutlak selalu lebih unggul danpada cara yang lainnya. Suatu RWP tidak mungkin dapat seluruhnya terlaksana, untuk itu diperlukan suatu monitoring dan pengendalian sedemikian sehingga RWP yang menyimpang dapat di kembalikan pada jalur semula dari waktu ke waktu revisi RWP (rescheduling) adalah mutlak dilakukan sehingga ketentuan waktu pelaksanaan proyek yang ditentukan pada kontrak tetap dapat di penuhi. Suatu pemberhentian pekerjaan oleh pihak Direksi I Kuasa bangunan oleh karena sesuatu hal, tambahan pekerjaan perintah baha perbedaan perbedaa
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Umumnya pada pelelangan suatu proyek, waktu pelaksanaan proyek sudah ditentukan pihak Kuasa Bangunan. Kontraktor pada pengajuan harga penawarannya harus sudah memperhatikan batasan waktu penyelesaian yang ditentukan. Perlu dimaklumi bahwa, adalah sesuatu yang tidak mungkin jika Kontraktor diharuskan mengajukan rencana waktu pelaksanaan saat penawaran, akan tetapi seandainya Kontraktor yang memperkirakan bahwa waktu yang ditentukan tidak mungkin dapat dipenuhi secara profesional, Kontraktor harus menyampaikan pada Rapat Awal Penawaran (pie-bid meeting), apabila kuasa Bangunan tidak mau mengerti dan tidak meninjau kembati batasan waktu pelaksanaan bagi Kontraktor yang profesional, yang demikian adalah lebih baik tidak mengikuti telang dan pada mengharapkan perpanjangan waktu pelaksanaan dengan
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
pekerjaan kertas (paper work) seperti: pengajuan gambar ke perhitungan konstruksi sementara, ketentuan-ketentuan kontrak mengenai pengetesan material dan lain sebagainya. Jadi perlu dimengerti bahwa penyusunan RWP sebenarnya adalah suatu pekerjaan yang rumit. Terlepas dan cara apa yang ditentukan pada kontrak, suatu Rencana Waktu Pelaksanaan memerlukan data antara lain: •
•
Ketergantungan dan satu aktivitas dengan aktivitas yang lain. Pengenalan alokasi waktu (durasi) suatu kegiatan dengan memperhatikan sumber daya yang ada dan penambahannya serta seluruh. Aspek-aspek yang terkait dengan suatu aktivitas yang bersangkutan. Kompromi antara sumber daya dan batasan waktu pelaksanaan perlu dilakukan sehingga dicapai
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
dalam kontrak) pada pengajuan persetujuan RWP kepada Direksi/Kuasa Bangunan. Untuk selanjutnya Direksi/Kuasa Bangunan hanya memeriksa kelogisan ketergantungan aktivitas dan kewajaran asumsi-asumsi yang dibuat. Perlu dipertanyakan bila pada suatu proyek tidak ditemukan asumsi-asumsi perhitungan analisa RWP. Pada monitoring dan pengendalian yang dilakukan Direksi/Kuasa Bangunan pada hakekatnya adalah monitoring dan pengendalian asumsi-asumsi yang dipakai pada penyusunan suatu RWP. Lazimnya pada ketentuan kontrak penyajian RWP ditentukan harus dengan Metode Jalur Kritis (Critical Path method /CPM). Harus diakui bahwa suatu CPM baru akan sukses dilaksanakan jika semua pihak yang terlibat di dalam
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Hal inl sangat perlu dimengerti oleh pihak Direksi dan kuasa bangunan sehingga segala usaha dan keputusan perlu mengingat ketiga hal pada diagram di bawah ini
Langkah-langkah yang dianjurkan pada perencanaan waktu dengan Metoda Jalur Kritis:
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Periksa ketentuan waktu pelaksanaan kontrak apakah teniampaui, kalau ya, adakan perataan sumber daya pada jalur kritis agar durasi dapat dipersingkat.
Penting diperhatikan bahwa pada penentuan durasi kegiatan di samping sumber daya (resource) yang ada dan kemungkinan perataannya, ketentuan-ketentuan lain pada kontrak perlu diperhatikan misalnya waktu untuk penetesan material, pengajuan dan persetujuan gambar kerja, gambar kontruksi pelengkap dsb. Bila RWP sudah disetujui semua pihak, Direksi terikat untuk ikut mematuhi RWP, misalnya mengenai jadwal persetujuan material, persetujuan gambar kerja, pengeluaran gambar kontruksi tambahan/pelengkap dsb
Ada 2 cara yang lazim disajikan sebagai diagram-Metoda Jalur Kritis yaitu:
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Menurut ketentuan kontrak biasanya Direksi mempunyai kewajiban melakukan monitoring kemajuan pekerjaan Kontraktor, ternyata kemajuan pekerjaan adalah sedemikian sehingga diperkirakan proyek tidak akan selesai pada waktu yang ditetapkan pada kontrak, Direksi wajib menegur/mengingatkan Kontraktor untuk segera melakukan langkah-Langkah koreksi agar penyimpangan RWP dapat di kembalikan pada jalurnya semula. Sangat disayangkan kebanyakan Direksi hanya melaksanakan kewajibannya untuk menegur/ mengingatkan Kontraktor saja tanpa mencari penyebab terjadinya keterlambatan. Mengenai sebab-sebab keterlambatan akan dibahas pada bagian lain.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Waktu pelaksanaan proyek di lapangan perlu dimonitor dengan cara sebagai berikut: Pencatatan kegiatan-kegiatan di lapangan secara terinci dan sistematis pada suatu format tertentu untuk memungkinkan proses pengolahan data selanjutnya. •
•
•
Pencatatan data mentah untuk perhitungan hasil kerja lapangan (site output) baik peralatan ataupun tenaga kerja. Yang dimaksud data mentah di sini adalah perkiraan kemajuan pekerjaan harian (dalam suatu quantity tertentu) jumlah peralatan dan tenaga kerja. Faktor luar lainnya, rnisalnya cuaca, keadaan lapangan dsb. Ini merupakan butir-butir penting yang wajib dan perlu tercantum pada laporan keuangan.
Data dan lapangan perlu diolah di kantor dan dicocokkan
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Prediksi dari keterlambatan adalah lebih baik daripada mencari sumber keterlambatan setelah keterlambatan itu terjadi. Dan pada hakekatnya adalah salah satu tugas Direksi/Supervisi.
Seperti sudah dijelaskan pada butir 2 di atas, keterlambatan suatu kegiatan proyek tidak selalu diakibatkan karena kesalahan pihak Kontraktor. Pihak Direksi/Kuasa Bangunan juga sering menjadi penyumbang terjadinya keterlambatan di samping faktorfaktor lain yang berada di luar kekuasaan pihak-pihak yang terlibat pada suatu proyek. Memperhatikan keadaan tersebut di atas mestinya pengendalian dilakukan ke dalam dan keluar. Sering
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Kesulitan pengerjaan
Bila setelah diteliti dengan seksama keterlambatan disebabkan kesalahan Kontraktor, biasanya di dalam kontrak ada pasal.yang mengharuskan Direksi untuk menegur Kontraktor. Pada teguran seharusnya disebutkan sumber-sumber keterlambatan yang menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk diambil langkahlangkah reaksi agar rencana waktu dapat dikembalikan pada jalurnya semula. Bila terjadi kesulitan pengerjaan konstruksi, Direksi berkewajiban mencarikan jalan keluar pemecahan masalahnya, mungkin dengan menginstruksikan perubahan desain melalui Perintah Perubahan (Contract Change Order). Sering
terjadi
pihak Direksi yang hanya d k l b
menjadi d
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Keterlambatan bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya pemogokan buruh (jarang terjadi di Indonesia) kelangkaan bahan/material konstruksi, perintah perubahan, suspensi/pemberhentian kerja sementara (suspension), cuaca buruk, perbedaan konsidi lapangan (differing site condition), dll.
Sangat sering terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan sehingga perlu dilakukan perpanjangan waktu pelaksanaan. Keterlambatan bisa terjadi karena beberapa hal misalnya pemogokan buruh (jarang terjadi di Indonesia ), kelangkaankelangkaan bahan/material konstruksi, perintah perubahan, suspense pemberhentian kerja sementara (Suspension), cuaca buruk, perbedaan kondisi lapangan (Differing Site condition) dll. Biasa
keterlambatan karen bebe
fakt
ebab
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Hal ini harus dilakukan oleh pihak Direksi/Kuasa Bangunan ataupun pihak Kontraktor. Perintah-perintah Direksi semestinya dilaksanakan secara tertulis. Surat menyurat sangat penting artinya pada penyelesaian klaim perpanjangan waktu. Catatan mengenai rapat juga banyak membantu penyelesaian. Hal yang harus diingat bahwa ingatan manusia sangat terbatas, maka buatlah catatan yang dapat berupa konfirmasi notulen rapat korespondensi, laporan harian. Adalah prinsip yang keliru jika mengabaikan hal-hal di atas.
Prinsipnya ada 2 macam keterlambat yaitu beralasan (excusable) dan tidak beralasan (non excusable). Keterlambatan beralasan adalah jika keterlambatan terjadi
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
berhak atas biaya akselerasi (acceleration cost) dan kompensasi biaya. Pada keadaan kesalahan ada di pihak ketiga, Kontraktor hanya berhak atas perpanjangan waktu tanpa kompensasi biaya. Bila Kuasa Bangunan memutuskan untuk tidak memberikan perpanjangan waktu maka biaya akselerasi menjadi tanggungan Kuasa Bangunan. Selanjutnya karena pada keterlambatan tidak beralasan (non excusable delay) Kontraktor tidak berhak atas perpanjangan waktu maupun biaya, Kontraktor harus melakukan percepatan (acceleration) pelaksanaan pekerjaan atas biayanya sendiri. Jadi keterlambatan mempunyai dua sisi yaitu sisi waktu dan sisi uang/biaya. Prinsipnya waktu dapat diganti uang tapi uang tidak bisa diganti waktu.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Bila terjadi keterlambatan yang beralasan (excusable), maka Kontraktor berhak atas perpanjangan waktu, namun Jika sesuatu hal Kuasa Bangunan tidak dapat memberikan perpanjangan waktu, maka pada keadaan ini Kontraktor harus dapat melakukan akselerasi (acceleration) di mana Kontraktor berhak atas biaya akselerasi. Jadi tahapan evaluasi ada sebagai berikut (diagram aliran terlampir). a. Tentukan jenis keterlambatan (excusable).
apakah beralasan
b. Kalau beralasan Kontraktor berhak atas perpanjangan waktu. Kalau tidak beralasan Kontrator tidak berhak atas perpanjangan waktu. Selanjutnya Kontraktor harus akselerasi pekerjaannya atas biayanya sendiri.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Tentang prosedur permohonan perhatikan pasal 44 fidic
perpanjangan
waktu
44. Should the amount of extra or additional work of any kind or any cause of delay referred to in these onditions, or exceptional adverse dimatic conditions, or other special circumtances of any kind whatsoever which may occur, other than through a default of the contractor, be such fairly entitle the contractor to an extension of time for completion of the Works, the Engineer shall determine the amount of such extension and shall notify the employer and contractor accordingly provided that the Engineer is not hound to take into account any extra or additloal work or other special circumstances unless the contractor has within twenty-eight days after such work or other special
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Pada kontrak International dan kontrak Domestik sudah lazim pembayaran kepada Kontraktor dilaksanakan secara bulanan Sertifikat Pembayaran Bulanan (Monthly Payment Certificate) yang disiapkan oleh kontraktor diperiksa dan disertifikasi benar oleh Direksi (Engineer). Pembayaran bulanan sangat membantu Kontraktor dalam hal ‘cash flow” pembiayaan pekerjaan. Hasil kerja (progress) yang disertifikatkan adalah hasil kerja (yang memenuhi syarat bayar) sesuai sampai dengan tanggal dan bulan yang bersangkutan. Pada kontrak ditentukan kapan paling lambat suatu sertifikasi
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
e. Pembayaran Material Masuk lapangan (Material on Site). f.
Pembayaran Eskalasi Harga.
g.
Pemotongan Biaya Kelalaian Kontraktor.
h.
Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pernbayaran Uang Muka (Advance Payment) biasanya tidak melalui Sertifikat Pembayaran Bulanan. Pada akhir proyek jumlah “Material On Site” harus nihil. Ada kontrak yang menentukan Perhitungan Eskalasi Harga (jika ada eskalasi harga) dibayarkan melalui Sertifikat yang terpisah dan Sertifikat Pembayaran Bulanan, karena perhitungannya harus dievaluasi oleh suatu Komite Khusus yang dibentuk oleh Kuasa Bangunan.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
a.
Berdasarkan gambar dan
b.
Berdasarkan data lapangan.
Cara pengukuran setiap mata pembiayaan tercantum pada Spesifikasi Teknisnya yang harus diikuti oleh semua pihak yang terlibat pada proyek dengan catatan sepanjang itu logis dan praktis untuk dilaksanakan. Walaupun sudah dicantumkan pada Spesifikasi Teknis tetapi dalam kenyataannya cara pengukuran yang diatur tidak logis dan tidak praktis perlu diadakan revisi sehingga di dapat cara yang lebih logis dan praktis. Misalnya pada suatu spesifikasi teknis ditentukan bahwa pembayaran pada berat baja tulangan adalah berdasarkan data pengukuran di lapangan, hal ini adalah tidak logis dan tidak praktis. Cara yang lebih logis adalah berdasarkan gambar kerja yang sudah disetujui (panjang
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Terlepas dari cara apa yang ditentukan di dalam kontrak, petugas pengukuran harus paham akan ketentuan cara pengukuran di dalam kontrak. Pengarahan dan masingmasing pihak kepada wakilnya pada pengukuran harus selalu dilakukan untuk menghindari pengukuran ulang. Banyak terjadi bahwa petugas ukur hanya mengukur berdasarkan kepada kebiasaan berdasarkan pengalaman, padahal besar kemungkinan ketentuan kontrak mengatakan lain.
Resiko dalam industri konstruksi pada pada prinsipnya terdiri dari 3 macam: k
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Klaim dan Kontraktor
Biaya dan Waktu
Yang sering dihebohkan adalah Klaim dan Kontraktor kepada Kuasa Bangunan, tetapi sebaliknya Klaim dari Kuasa Bangunan kepada Kontraktor dianggap hal yang wajar. Pada Kontrak Internasional, klaim diatur suatu pasal, berikut prosedur penyelesaiannya. Perlu diketahui bahwa pengalokasian resiko dapat secara eksplisit (tersurat) dan secara implisit (tersirat). Alokasi implisit sering menimbulkan perbedaan interpretasi, baik antara Direksi (Konsultan Supervisi) dengan kuasa bangunan/Direksi. Jadi idealnya, dalam penyusunan suatu dokumen kontrak alokasi tersirat harus dikurangi sedapat mungkin untuk mencegah terjadinya klaim atau ketidakpuasan dan pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek. Pemahaman pasal-pasal Dokumen Kontrak adalah mutlak
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
dengan metoda “cut and paste” atau karena si “drafter” adalah bukan orang yang ahli.
Pencegahan masalah perselisihan/konflik pasal-pasal pada dokumen Kontrak adalah dengan mencantumkan derajat dokumen Kontrak bila terjadi perselisihan, sebagai berikut (berurut dari yang paling tinggi ke yang paling rendah): 1)
Amandemen/Addendum Kontrak
2)
Surat Perjanjian
3)
Kontrak
4)
Notulen Rapat Pra Pra-Lelang
5)
Addenda & Suplemen
6)
Syarat-syarat (teknis) Umum
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
tergambar menjadi gugur jika ditentukan lain pada dokumen tertulis. Pertanyaan mendasar adalah bagaimana bila terjadi konflik antara pasal-pasal di dalam suatu derajat yang sama. Jawabannya adalah harus dipilih mana vana lebih wajar secara kontekstual dan tidak meruciikan pihakpihak yang terlibat dalam kontrak, setidaknya tidak merupikan pihak yang tidak menvusun dokumen kontrak (dalam hat ini kontraktor) Adalah sesuatu yang mungkin bahwa pasal-pasal yang konflik itu terpaksa dianggap gugur (Not valid) bila pasal-pasal yang konflik tersebut sama-sama wajar ataupun sama sama tidak wajar.
Pasal-pasal yang menyangkut hal-hal di bawah ini dikenal
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
•
Metoda Perhitungan
Pasal ini adalah pasal yang penting bila berhubungan dengan pekerjaan bawah tanah (subsurface). Apakah ada pasal mengenai perbedaan kondisi (differing site condition) yaitu adanya perbedaan dan apa yang di informasikan gambar atau dokumen kontrak dengan kenyataannya. Klaim umumnya terjadi pada kasus yang menyangkut hal ini. Ada kontrak yang menyebutkan bahwa resiko yang berhubungan dengan perbedaan informasi yang diberikan dalam dokumen tender dengan kenyataan adalah resiko Kontraktor. Inilah contoh alokasi risiko yang tidak wajar seperti dimaksud pada butir 2 di
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Hal-ha Hal-hall apa yang yang diang diangga gap p sebag sebagai ai Risik Risiko o khusus khusus (Special Risk) di mana kerugian akibat hal tersebut menjad menjadii tangg tanggung ung bersam bersama a antara antara kontra kontrakto ktorr dan dan Kuasa Bangunan atau Kuasa Bangunan saja.
Hukum mana yang akan dipakal bila terjadi persel perselisi isihan han?? Bagaim Bagaimana ana prosed prosedure ure penyel penyelesa esaian ian perselisihan harus ditempuh sebelum ke pengadilan.
Bagaimana urut-urutan derajat dokumen kontrak.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
there of that may, in his opinion, be necessary and for that purpose, or if for any other reason shall, in his opinion, be desirable, he shall have power to order the contractor to do and the contractor shall do any of the following a. increase or decrease the quantity of any work induded in the contact
b. work,
omit
any
such
c. change the character or quality or kind of any such work, d. change the levels, lines, position and dimension of any part of the works, and
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
given by the Engineer, wheter before or after the carrying out of the order, shall be deemed to be an order in writing within the meaning of this douse douse.. Provid Provided ed furthe furtherr that that if the Contra Contracto ctor r shall within seven days confirm in writing to the Engine Engineer er and such such confir confirmat mation ion shall shall not be contradicted in writing within fourteen days the Engineer, it shall be deemed to be an order in writing by the Engineer.
Seca Secara ra sing singka katt dapa dapatt dika dikata taka kan n bahw bahwa a suat suatu u peri perint ntah ah perub perubaha ahan n harusl haruslah ah dilakuk dilakukan an secara secara tertuli tertulis. s. KadangKadangkadang kadang Direksi Direksi mengeluar mengeluarkan kan petintah petintah perubaha perubahan n secara secara lisan, untuk selanjutnya dikonfirmasikan secara tertulis oleh Direksi kepada Kontraktor atau sebaliknya. Untuk Untuk varias variasii (penam (penambah bahan an dan dan pengu penguran rangan gan)) kuanti kuantitas tas yang yang bukan bukan diaklb diaklbatk atkan an oleh oleh adanya adanya Perint Perintah ah peruba perubahan han
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
Segera setelah dikeluarkannya suatu Perintah Perubahan, Kontraktor dan Direksi/Kuasa Bangunan melakukan langkah peninjauan valuasi Perintah Perubahan yang mungkin melalui proses negoisasi. Pada tahap negoisasi sangat diharapkan semua pihak berpandiri. Argumentasi harus kuat dan dapat didukung oleh bukti, asumsi dan perhitungan berdasarkan kewajaran. Pada proses negoisasi diperlukan negotiator yang paham mengenai seluruh aspek biaya dan paham secara menyeluruh dokumen kontrak. Sering sekali negoisasi berlangsung sangat lambat karena negotiator tidak diberikan wewenang penuh untuk memutuskan atau pihak-pihak yang hadir pada perundingan tidak cukup siap untuk apa yang harus dinegoisasikan. Kadang kala negoitator bersikap seolah-olah dia tidak i ntuk t k ia
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
for any item of the Works Is, by reason of such omission or addition, rendered unreasonable or inapplicable, then a suitable rate or price shall be agreed upon between the Engineer and the Contractor. In the event of further disagreement the Engineer shall fix such other rate or price as shall, in his opinion, be reasonable and proper having regard to the drcumstances. Provided also that no increase or decrease under sub-clause (1) of this Clause or variation of rate or price under sub-dause (2) of this Clause shall be made unites, as soon after the date of the order as is practicable and, in the case of extra or additional work, before the commencement of the work or as soon there after as is praticable, notice shall be given in writing:
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
suatu Harga Satuan Tender perlu ditinjau kecocokannya (applications) untuk suatu Perintah Perubahan.
Seperti pada pasal Kontrak FIDIC di atas, Direksi (Engineer) berhak menetapkan fixing rate jika terjadi ketidakcocokan harga pada waktu negoisasi. Kehatannya pasal ini sangat ampuh bagi Direksi untuk mendikte harga pada kontraktor.
Karena suatu Perintah Perubahan merupakan “gangguan” terhadap rencana Waktu Pelaksanaan, maka evaluasi
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
BAGANALIR PELAKSANAANPEKERJAANSTRUKTUR
Persiapan
Pemasangan formwork
Campuranmaterial beton yangtelahdisetujui
Pemasangan tulangan
Mengadukbahan
Slump test Tindakan perbaikan
Cor beton Ya
Test kuattekan Pemeliharaan
Tidak
Perbaikan komposisi
Tidak
Buang
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
BAGANALIR PENGENDALIANPEKERJAANTANAH
Pembersihan lahan
Pemeriksaan kondisi tanah asli
Jelek
Galian dan buang s/d subgrade
Baik Mencari lokasi pengambilan bahantimbunan
Kontrol kualitas Daerah Timbunan
Tidak
Daerah Galian Diratakan, dipadatkan
Pemeriksaan bahan
Baik Percobaan pemadatan lapangan
Penghamparan lapisan bahan timbunan
Perbaikan tanah
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
BAGAN ALIR PELAKSANAAN SUB BASE
Pematokan, pengukuran
Pencampuran material
Persiapan lapangan
Pemeriksaan kualitas
Tidak
Penyempurnaan camp. atau rejected
Ya
Penyiapan material
Penyebaran dan perataan
Pengangkutan kelapangan
Ya
Pemeriksaan kualitas
Tidak
Rejected
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
BAGANALIRPELAKSANAANTACKCOAT/PRIME COAT
Pencampuran asphalt Tack Coat / Prime Coat
Penyiapanperalatan : - Asphaltsprayer - Compressor
Perbaikan komposisi campuran Check mutu campuran
Sesuai Spec.
Pengisian ke asphalt sprayer
Tidaksesuai
Persiapan, pembersihan lapangan
Check permukaan lapangan
Ya
Pemanasan dan pengangkutan ke lapangan
Tidak
Kalibrasi volume
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
BAGANALIR PELAKSANAAN AC BASE
Pengukuran permukaan
Mencampur material di AMP
Persiapan lapangan
Pemeriksaan kualitas
Tidaksesuai spec.
Ya
Penyiapan asphalt finisher
Penyebaran dan perataan
Pemeriksaan kerataan
Pengangkutan kelapangan
Ya
Pemeriksaan kualitas
Dibuang/ rejected
Tidaksesuai spec.
PROPOSAL TEKNIS
Paket 13.
Pengawasan Teknik Berkala Jalan Mengwitani –Bts. Kota Denpasar (5,90 Km)
BAGANALIRPELAKSANAANSALURANSAMPING
Gambar kerja
Check dan penyesuaian dengan lapangan
Tidak
Perubahan
Ya Pengukurandan pematokan
Penentuan titik elevasi tetap
Penentuan daerah aliran pada arah badan jalan
Pekerjaan penggalian
Check elevasi
Tidak