BAB 13 LAPORAN POSISI KEUANGAN
Potret Ripley
Penyajian suatu ikhtisar sumberdaya dan kewajiban suatu perusahaan kepada para pemegang saham dan investor lain dalam interval-interval yang teratur dalam bentuk laporan posisi keuangan yang merupakan salah satu tujuan utama akuntansi. Laporan ini sehari-hari lebih dikenal sebagai neraca. Aktiva diperlihatkan sama besar dalam neraca. Akan tetapi, menurut komentar Profesor William Paton dari Michigan mengatakan bahwa “aktiva sama dengan ekuitas hanya karena para para akuntan menyamakan keduanya”. Sedangkan menurut William Ripley dari Harvard mengatakan bahwa “neraca sebagai sebuah potret diam yang memberi kita gambar gambar suatu perusahaan pada titik waktu tertentu”. Pendekatan yang lebih tua terhadap penciptaan neraca disebut metode aktiva-kewajiban. Dalam pendekatan ini kita cukup membuat daftar aktiva dan kewajiban perusahaan. Selisih antara keduanya menunjukkan hak residual pemilik dan jumlah yang membuat kedua sisi itu seimbang. Pendekatan aktiva-kewajiban membutuhkan suatu defenisi tentang apa saja yang merupakan aktiva dan apa saja yang merupakan kewajiban. Selain pendekatan aktiva-kewajiban pada awal abad ke-20 di amerika serikat ada satu pendekatan yang terkenal yaitu pendekatan pendapatan-beban. Pendekatan ini mendefenisikan neraca dengan pertanyaan yaitu apakah suatu pos penghasilan yang berjudul pendapatan itu ada?. Namun pendekatan ini tidak menanyakan apakah piutang itu ada. Jika memang ada pendapatan seharusnya pituang itu ada. Yang mengasumsikan bahwa tidak semua penjualan dilakukan secara tunai.
Aktiva dan Kewajiban
FASB mendefenisikan aktiva dalam SFAC 6 sebagai: “kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh satuan usaha tertentu sebag ai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu”. Sedangkan FASB mendefenisikan kewajiban dalam pernyataan yang sama dengan gaya yang pararel: “ kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan, yang timbul dari kewajiban
satuan usaha pada saat ini untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada satuan-satuan usaha lain di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu”.
Defenisi Canning
Professor john Canning mendefenisikan aktiva sebagai: “setiap manfaat masa depan dalam bentuk uang atau setiap manfaat masa de pan yang bisa dikonversikan menjadi uang… ha katas manfaat itu secara legal atau karena keadilan dijamin bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Manfaat seperti itu merupakan aktiva hanya bagi orang atau sekelompok orang itu”. Ia juga mendefenisikan kewajiban sebagai: “suatu manfaat, yang bisa dinilai dengan uang, yang secara legal ( atau karena keadilan) harus diserahkan oleh pemilik (pemegang aktiva) kepada orang (atau sekelompok orang) kedua……
APB Statement No 4
APB No 4 mendefenisikan aktiva sebagai : “ sumberdaya ekonomi suatu badan usaha yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip-prinsip prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (termasuk) beban tertentu yang ditangguhkan, yang tidak merupakan sumberdaya”. Dan juga mendefenisikan kewajiban sebagai : “ kewajiban kewajiban (obligation) ekonomi suatu badan usaha yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Accounting Terminology Bulletin
APB Statement No 4 menunjukkan kemajuan nyata saat diterbitkan. Dalam ATB 1, yang muncul dalam tahun 1953, aktiva pada hakikatnya didefenisikan sebagai saldo debet yang dibawa ke periode selanjutnya saat penutupan pembukuan sementara kewajiban didefenisikan sebagai saldo kredit yang dibawa ke periode selanjutnya kecuali saldo-saldo kredit yang menunjukkan ekuitas pemilik.
Tiga Sifat Dasar Aktiva
Menurut FASB, suatu aktiva mempunyai tiga karakteristik dasar : 1. Aktiva mempunyai kemungkinan manfaat masa depan yang menyangkut kapasitas, secara sendiri-sendiri atau dalam kombinasi dengan aktiva lain, untuk secara langsung atau tidak langsung memberi sumbangan pada arus masuk kas bersih di masa depan. 2. Satuan usaha tertentu dapat memperoleh manfaat itu dan mengendalikan akses pihak lain pada aktiva itu. 3. Transaksi atau peristiwa lain yang menimbulkan hak atau kendali satuan usaha atas manfaat tersebut sudah terjadi.\ Jika salah satu saja karakteristik ini hilang, kita tisak dapat men gakui suatu aktiva akuntansi. Kemungkinan manfaat masa depan . harus ada hak yang spesifik atas manfaat atau potensi jasa di masa depan. Hak dan jasa yang sudah daluwarsa tidak dapat dimasukkan. Juga hak itu harus mempunyai manfaat positif, hak dengan potensi manfaat nol atau negative bukanlah aktiva. Kendali, hak harus diperoleh oleh individu atau perusahaan tertentu. Hak itu harus memungkinkan tidak diikutkannya pihak-pihak lain, walaupun dalam beberapa kasus hak itu bisa dibagi dengan perusahaan-perusahaan atau individu-individu individu-individu tertentu. Professor Yuji Ijiri dari Carnegie memberi tekanan yang cukup besar pada kriteria kendali dalam defenisi aktivanya. Jadi, menurut beliau aktiva adalah sumberdaya di bawah kendali satuan usaha itu. Transaksi dan peristiwa lain, manfaat ekonomi itu haruslah merupakan hasil dari transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalau. Aktiva tidak boleh mencakup manfaat ma nfaat yang akan timbul di masa depan tetapi saat ini belum ada atau tidak berada dalam kendali satuan usaha.
Ikhtisar,singkat Ikhtisar,singkat kata aktiva harus didefenisikan sebagai potensi jasa atau hak atas manfaat prosfektif yang berada di bawah kendali suatu organisasi. organisasi. Defenisi Defenisi ini tidak tidak menyinggung perlunya suatu transaksi yang mendahului dengan alasan bahwa syarat ini sudah digunakan untuk mengeluarkan sumber daya yang seharusnya dilaporkan untuk mendapatkan interpretasi yang tepat mengenai posisi suatu perusahaan atau organisasi.
Tiga Sifat Dasar Kewajiban
Menurut FASB, suatu kewajiban memiliki tiga karakteristik esensial berikut ini: 1. Kewajiban mengandung tugas atau tanggung jawab saat ini bagi satu atau lebih satuan usaha, yang memerlukan penyelesaian berupa kemungkinan penyerahan atau penggunaan aktiva di masa depan pada tanggal tertentu atau yang dapat ditentukan, bila terjadi suatu peristiwa tertentu, atau berdasarkan permintaan. 2. Tugas atau tanggung jawab itu menimbulkan kewajiban bagi satuan usaha tertentu, dengan tidak atau sedikit menyisakan kebebasan untuk menghindari pengorbanan masa depan itu. 3. Transaksi atau peristiwa lain yang menimbulkan kewajiban satuan usaha itu sudah terjadi. Jika satu saja karakteristik ini tidak ada, kita tidak dapat mengakui suatu kewajiban akuntansi. aku ntansi. Kewajiban saat ini, yang pertama dari ketiga karakteristik esensial di atas benar-benar suatu amalgam yang kompleks dari beberapa syarat yang berlainan. S yarat pertama adalah bahwa suatu kewajiban heruslah merupakan kewajiban saat ini (present obligation). Dengan kata lain, beban tahun depan bukanlah kewajiban tahun ini. Kewajiban legal,karena keadilan, atau konstruksi (legal,equitable, or constructive obligations), karakteristik esensial kewajiban yang kedua adalah kewajiban itu tidak atau sedikit menyisakan kebebasan bagi pengutang untuk menyelesaikan utangnya. Akan tetapi, pernyataan ini tidak mengharuskan perusahaan harus secara legal berkewajiban. Pada kenyataannya, FASB secara khusus memasukkan kewajiban karena keadilan da n juga kewajiban konstruktif sebagai kewajiban potensial.
Transaksi dan peristiwa lain, karakteristik esensial kewajiban yang ketiga menurut FASB, adalah bahwa kewajiban itu harus didahului oleh suatu transaksi atau peristiwa lain. Suatu peristiwa didefenisikan sebagai terjadinya konsekuensi bagi satuan usaha. Suatu transaksi didefenisikan sebagai jenis peristiwa tertentu yaitu peristiwa eksternal yang menyangkut penyerahan sesuatu yang bernilai (manfaat ekonomi masa depan) antara dua (atau lebih) satuan usaha.