Laporan Tugas Kelompok 4 BAB I PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT 1.1 Tujuan Percobaan Menentukan berat isi agregat halus dan agregat kasar yang di definisikan sebagai perbandingan antara berat material kering dengan volumenya. Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari agregat kasar, serta angka penyerapan dari agregat kasar. Tujuan pengujian ini untuk memperoleh angka berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenis dan berat jenis semu serta besarnya angka penyerapan. 1.2 Dasar Teori Agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil) merupakan bahan pengisi. Agregat yang baik adalah yang tidak bereaksi kimia dengan unsur semen. Agregat halus mempunyai ukuran butir terbesar 5 mm, sedangkan agregat kasar mempunyai ukuran butir antara 5 mm – 40 mm. Peraturan beton bertulang Indonesia, 1971, (PBI-NI 2 1971) secara terperinci menguraikan pemeriksaan agregat untuk dapat digunakan sebagai unsur pokok pembuatan beton (PBI-NI 2 1971 hal.22-23). Agregat yang dapat dipakai untuk beton harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Agregat tersebut bersih. Keras . Bebas dari sifat penyerapan secara kimia. Tidak bercampur dengan tanah liat atau lumpur. Distribusi atau gradasi ukuran agregat memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Menurut standart nasional Indonesia (SNI 03-2847-2002), agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut : Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 a. “Spesifikasi agregat untuk beton” (ASTM C33). b. SNI 03-2461-1991, “Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur”. Agregat yang memenuhi spesifikasi “American Society for Testing and Materials” (ASTM) tidak selalu tersedia secara ekonomis dan dalam beberapa contoh material yang tidak memenuhi spesifikasi mempunyai sejarah kinerja memuaskan yang panjang. Material yang tidak memenuhi seperti itu diizinkan dengan persetujuan khusus bilamana diberikan bukti kinerja memuaskan yang dapat diterima. Akan tetapi, kinerja memuaskan pada masa lampau tidak menjamin kinerja yang baik dibawah kondisi lain dan di daerah lain. Sedapat mungkin harus dipakai agregat yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Spesifikasi ini mendefinisikan persyaratan untuk gradasi dan mutu agregat halus dan kasar untuk digunakan dalam beton. (ASTM C33). Agregat halus harus terdiri dari pasir alam, pasir diproduksi, atau kombinasi keduanya. Agregat halus harus bebas dari jumlah merugikan dari kotoran organik. Agregat halus untuk digunakan dalam beton yang akan dikenakan pembasahan, paparan diperluas ke atmosfer lembab, atau kontak dengan tanah lembab tidak boleh berisi materi yang deleteriously reaktif dengan alkali di dalam semen dalam jumlah cukup untuk menyebabkan ekspansi berlebihan mortar atau beton. Agregat Fine dikenakan lima siklus tes kesehatan akan mengalami kerugian rata-rata tertimbang yang diperlukan. Agregat kasar harus terdiri dari kerikil, kerikil dilumatkan, batu pecah, ledakan udara didinginkan terak tungku, atau dihancurkan hidrolik-semen beton, atau kombinasi keduanya. Pengambilan sampel dan metode uji harus dilakukan dengan grading dan uji modulus kehalusan, pengujian kotoran organik, pengaruh kotoran organik pada uji kekuatan, uji kesehatan, gumpalan tanah liat dan rapuh uji partikel, batubara dan lignit uji, kerapatan curah dari terak uji, gosok agregat kasar, uji agregat reaktif, tes pembekuan dan pencairan. (ASTM C33/C33M).
1.3 Peralatan dan Bahan A. Peralatan : a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 b. Talam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan agregat c. Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm yang ujungnya bulat, terbuat dari baja tahan karat d. Sekop atau sendok semen e. Kubus dari baja dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm f. Silinder dari baja dengan diameter 15 cm, tinggi 30 cm g. Oven dengan suhu lebih dari 115º C B. Bahan : a. Agregat halus atau pasir b. Agregat kasar atau kerikil 1.4 Cara Kerja Masukkan agregat ke dalam talam sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas talam, kemudian di keringkan dalam oven selama 24 jam sampai benda menjadi tetap untuk dijadikan benda uji. Berikut tahapan pengerjaannya : A.
Pemeriksaan agregat dengan cara lepas a.
Menimbang dan mencatat berat kubus dan silinder (W1)
b.
Masukkan benda uji dengan hati-hati dengan ketinggian 5 cm di atas kubus dan silinder dengan menggunakan sekop sampai penuh
c.
Ratakan permukaan benda uji sampai rata
d.
Timbang silinder dan kubus yang sudah diisi benda uji (W2)
e.
Hitung berat benda uji (W3) dengan persamaan :
W3 = W1 - W2 Dimana,
........................................(1.1)
W1 = berat kubus (kg) W2 = berat kubus atau silinder + agregat (kg) W3 = berat agregat (kg)
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 B. Pemeriksaan agregat dengan cara pemadatan / ditumbuk a.
Berat kubus dan silinder harus di timbang (W1)
b.
Wadah diisi dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal, setiap lapis di padatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan setinggi kurang dari 5 cm secara merata. Pada pemadatan tongkat harus tetap masuk sampai bagian lapisan tanah di tiap lapisan
c.
Permukaan wadah di ratakan sampai benar-benar rata
d.
Timbang kubus dan silinder yang telah diisi benda uji (W2)
e.
Menghitung berat benda uji (W3) dengan persamaan :
W3 = W1 – W2 Dimana,
..................................(1.1)
W1 = berat kubus (kg) W2 = berat kubus atau silinder + agregat (kg) W3 = berat agregat (kg)
1.5 Data yang Diperoleh A. Pemeriksaan Agregat dengan Cara Lepas a. Pemeriksaan Agregat Halus (Pasir) Tabel 1.1 Hasil pemeriksaan agregat halus (pasir) dengan cara lepas
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) No .
SEMARANG Berat Wadah Kode Wadah
Berat Wadah + Agregat
(W1) (kg)
(W2) (kg)
1.
Kubus A
14,130
18,615
2.
Silinder A
12,315
19,665
Cetakan kubus dengan ukuran (15 x 15 x 15) cm Cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
b.
Pemeriksaan
Agregat
Kasar
(Kerikil) Tabel 1.2 Hasil pemeriksaan agregat kasar (kerikil) dengan cara lepas LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
No .
SEMARANG Berat Wadah Kode Wadah
Berat Wadah + Agregat
(W1) (kg)
(W2) (kg)
1.
Kubus B
13,980
18,690
2.
Silinder B
10,860
18,510
Cetakan kubus dengan ukuran (15 x 15 x 15) cm Cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm B. Pemeriksaan Agregat dengan Cara Pemadatan a. Pemeriksaan Agregat Halus (Pasir) Tabel 1.3 Hasil pemeriksaan agregat halus (pasir)dengan cara pemadatan LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 No . 1.
Berat Wadah
Berat Wadah + Agregat
(W1) (kg)
(W2) (kg)
14,130
20,235
Kode Wadah Kubus A
2. Silinder A 12,135 21,730 Cetakan kubus dengan ukuran (15 x 15 x 15) cm Cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm b. Pemeriksaan Agregat Kasar (Kerikil) Tabel 1.4 Hasil pemeriksaan agregat kasar (kerikil)dengan cara pemadatan LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
No .
SEMARANG Berat Wadah Kode Wadah
Berat Wadah + Agregat
(W1) (kg)
(W2) (kg)
1.
Kubus B
13,980
19,570
2.
Silinder B
10,860
19,840
Cetakan kubus dengan ukuran (15 x 15 x 15) cm Cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
1.6 Contoh Analisa Data Pengujian A. Dengan Cara Lepas a. Pemeriksaan Agregat Halus (Pasir) 1. Kubus A W3 V kubus Berat Volume Agregat
= W2-W1 (ton) .....……………..(1.1) = s x s x s (m³) ........……….….(1.2) W3 = V (ton/m³) …………………..(1.3)
Keterangan : 3
V kubus
= volume wadah ( m
s W1 W2
= sisi wadah (cm) = berat wadah (kg) = berat wadah + agregat (kg)
)
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 W3 W3 V
= berat agregat (ton) 3
= berat volume agregat ( ton/m
)
Sisi (s) Volume kubus (V)
= 15 cm =sxsxs = 15 x 15 x 15 = 3375cm3 3 = 0,003375 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
Berat volume agregat (
= 14,130 kg = 18,615 kg = W2 – W1 = 18,615 – 14,130 = 4,485 kg = 0,004485 ton 0,004485 = 0,003375
W3 V )
3 = 1,328889 ton/m
2. Silinder A W3 Berat Volume Agregat V silinder
= W2-W1 (ton) …………………(1.1) W3 = (ton/m³) ……….…..….…...(1.2) V =
1 d 2 t (m³) 4 π
………..…..……..(1.3)
Keterangan : V silinder
3 = volume silinder ( m )
d t W1 W2 W3
= diameter silinder (cm) = tinggi silinder (cm) = berat wadah (kg) = berat wadah + berat agregat (kg) = berat agregat (ton)
W3 V
3 = berat volume agregat ( ton/m )
Diameter (d) silinder Tinggi (t) silinder
= 15 cm = 30 cm
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4
Volume (V) silinder
=
1 d2 t 4 π
=
1 152 . 30 4 3,14 .
3 = 5298,75 cm
3 = 0,00529875 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
Berat volume agregat (
W3 V
= 12,315 kg = 19,665 kg = W2 – W1 = 19,665 – 12,315 = 7,35 kg = 0,00735 ton )
=
0,00735 0,00529875
3 = 1,387119 ton/m
Tabel 1.5 Hasil perhitungan berat volume agregat halus (pasir)dengan cara lepas LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG N o.
Kode Wadah
Berat
Berat Wadah
Berat
Berat Volume
Wadah
+ Agregat
Agregat
Agregat
( W1 ) (kg)
( W2 ) (kg)
( W3 ) (ton)
( W3 / V ) (ton/m3)
1.
Kubus A
14,130
18,615
0,004485
1,328889
2.
Silinder A
12,315
19,665
0,00735
1,387119
b. Agregat Kasar (Kerikil) Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 1. Kubus B W3 V kubus Berat Volume Agregat
= W2-W1 (ton) ………………….(1.1) = s x s x s (m³) ………………….(1.2) W3 = V (ton/m³) .…………………(1.3)
Keterangan : s = sisi wadah (cm) 3
V
= volume wadah ( m
W1 W2 W3 W3 V
= berat wadah (kg) = berat wadah + agregat (kg) = berat agregat (ton)
)
3 = berat volume agregat ( ton/m )
Sisi (s) Volume (V)
= 15 cm =sxsxs = 15 x 15 x 15 = 3375cm3 3 = 0,003375 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
Berat volume agregat (
= 13,980 kg = 18,690 kg = W2 – W1 = 18,690 – 13,980 = 4,71 kg = 0,00471 ton 0,00471 = 0,003375
W3 V )
3
= 1,395556 ton/m 2. Silinder B W3
= W2-W1 (ton) …..................(1.1) W3 Berat Volume Agregat = (ton/m³) ..…….……..…...(1.2) V V
=
1 d 2 t (m³) 4 π
Keterangan : d = diameter silinder (cm) t = tinggi silinder (cm) Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
.…….…….........(1.3)
Laporan Tugas Kelompok 4 3
V
= volume silinder ( m
W1 W2 W3 W3 V
= berat wadah (kg) = berat wadah + berat agregat (kg) = berat agregat (ton)
)
3 = berat volume agregat ( ton/m )
Diameter (d) silinder Tinggi (t) silinder
Volume (V) silinder
= 15 cm = 30 cm 1 2 = 4 π d t =
1 2 4 3,14 . 15 . 30
3 = 5298,75 cm 3 = 0,00529875 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
Berat volume agregat (
W3 V
)
= 10,860 kg = 18,510 kg = W2 – W1 = 18,510 – 10,860 = 7,65 kg = 0,00765 ton 0,00765 = 0,00529875 3
= 1,443736 ton/m
Tabel 1.6 Hasil perhitungan berat volume agregat kasar (kerikil) dengan cara lepas LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG No
Kode
Berat
Berat Wadah
Berat
Berat Volume
.
Wadah
Wadah
+ Agregat
Agregat
Agregat
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 ( W1 ) (kg)
( W2 ) (kg)
( W3 ) (ton)
( W3 / V ) (ton/m3)
1.
Kubus B
13,980
18,690
0,00471
1,395556
2.
Silinder B
10,860
18,510
0,00765
1,4443736
B. Dengan Cara Pemadatan a. Pemeriksaan Agregat Halus (Pasir) 1. Kubus A W3 V kubus Berat Volume Agregat
= W2-W1 (ton) ...............…..…..(1.1) = s x s x s (m³) ..................……(1.2) W3 = V (ton/m³) ........……………..(1.3)
Keterangan : V kubus s W1 W2 W3 W3 V
3 = volume wadah ( m )
= sisi wadah (cm) = berat wadah (kg) = berat wadah + agregat (kg) = berat agregat (ton) 3 = berat volume agregat ( kg /m )
Sisi (s) Volume kubus (V)
= 15 cm =sxsxs = 15 x 15 x 15 = 3375cm3 3 = 0,003375 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
Berat volume agregat (
= 14,130 kg = 20,235 kg = W2 – W1 = 20,235 – 14,130 = 6,105 kg = 0,006105 ton 0,006105 = 0,003375
W3 V )
3 = 1,808889 kg /m
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4
2. Silinder A W3 Berat Volume Agregat
= W2-W1 (ton) .………………(1.1) W3 = (ton/m³) ……….…...…(1.2) V
V silinder
=
1 2 4 π d t (m³)
………....…….(1.3)
Keterangan : V silinder d t W1 W2 W3 W3 V
3 = volume silinder ( cm )
= diameter silinder (cm) = tinggi silinder (cm) = berat wadah (kg) = berat wadah + berat agregat (kg) = berat agregat (ton) 3
= berat volume agregat ( kg /m
Diameter (d) silinder Tinggi (t) silinder
Volume (V) silinder
)
= 15 cm = 30 cm 1 2 = 4 π .d t
=
1 2 4 3,14 . 15 . 30
= 5298,75 cm
3
3 = 0,00529875 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
= 12,315 kg = 21,730 kg = W2 – W1 = 21,730 – 12,315 = 9,415 kg = 0,009415 ton
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4
Berat volume agregat (
W3 V
)
=
0,009415 0,00529875 3
= 1,776834 kg /m
Tabel 1.7 Hasil perhitungan berat volume agregat halus (pasir)dengan cara pemadatan LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
N o.
Kode Wadah
Berat
SEMARANG Berat Wadah
Berat
Berat Volume
Wadah
+ Agregat
Agregat
Agregat
( W1 ) (kg)
( W2 ) (kg)
( W3 ) (ton)
( W3 / V ) (ton/m3)
1.
Kubus A
14,130
20,235
0,006105
1,808889
2.
Silinder A
12,315
21,730
0,009415
1,776834
b. Pemeriksaan Agregat Kasar (Kerikil) 1. Kubus B W3 V kubus Berat Volume Agregat
= W2-W1 (ton) ……………….(1.1) = s x s x s (m³) ……………….(1.2) W3 = V (ton/m³) ………………(1.3)
Keterangan : s = sisi wadah (cm) 3
V
= volume wadah ( cm
W1
= berat wadah (kg)
W2 W3 W3 V
= berat wadah + agregat (kg) = berat agregat (ton)
)
3 = berat volume agregat ( kg /m )
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4
Sisi (s) Volume (V)
= 15 cm =sxsxs = 15 x 15 x 15 = 3375cm3 3 = 0,003375 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
Berat volume agregat (
= 13,980 kg = 19,570 kg = W2 – W1 = 19,570 – 13,980 = 5,59 kg = 0,00559 ton 0,00559 = 0,003375
W3 V )
3 = 1,656296 kg /m
2. Silinder B W3
= W2-W1 (ton) …...................(1.1) W3 Berat Volume Agregat = (ton/m³) ……..……..…...(1.2) V V
=
1 d 2 t (m³) 4 π
..….…….........(1.3)
Keterangan : d = diameter silinder (cm) t = tinggi silinder (cm) 3 V = volume silinder ( cm ) W1 W2
= berat wadah (kg) = berat wadah + berat agregat (kg)
W3 W3 V
= berat agregat (ton) 3 = berat volume agregat ( kg /m )
Diameter (d) silinder Tinggi (t) silinder
Volume (V) silinder
= 15 cm = 30 cm 1 2 = 4 π d t =
1 152 . 30 4 3,14 .
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 = 5298,75 cm
3
= 0,00529875 m
Berat wadah (W1) Berat wadah + agregat (W2) Berat agregat (W3)
Berat volume agregat (
w3 V
)
3
= 10,860 kg = 19,840 kg = W2 – W1 = 19,840 – 10,860 = 8,98 kg = 0,00898 ton 0,00898 = 0,00529875 3 = 1,694739 kg /m
Tabel 1.8 Hasil perhitungan berat volume agregat kasar (kerikil)dengan cara pemadatan
LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG
Berat
Berat Wadah +
Berat
Berat Volume
N
Kode
Wadah
Agregat
Agregat
Agregat
o.
Wadah
( W1 ) (kg)
( W2 ) (kg)
( W3 ) (ton)
( W3 / V ) (ton/m3)
13,980
19,570
0,00559
1,656296
1.
Kubus B
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4 2.
Silinder B
10,860
19,840
0,00898
1,694739
Berat volume rata-rata dari agregat halus (pasir) adalah : 1,328889+1, 387119 Dengan menggunakan cara lepas : ( ) = 1,358 ton/m³ 2
Dengan memakai cara pemadatan : (
Agregat halus rata-rata : (
1,808889+1,776834 ) = 1,792ton/m³ 2
1,358+1,792 ) = 1,575 ton/m³ 2
Berat volume rata-rata dari agregat kasar (kerikil) adalah : 1,395556+1,4443736 Dengan menggunakan cara lepas : ( ) = 1,419 ton/m³ 2
Dengan memakai cara pemadatan : (
Agregat kasar rata-rata : (
1,656296+1,694739 ) = 1,675 ton/m³ 2
1,419+1,675 ) = 1,547 ton/m³ 2
1.7 Kesimpulan Berdasarkan analisa dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa : Berat volume rata-rata dari agregat halus (pasir) adalah : 1,575 ton/m³ Berat volume rata-rata dari agregat kasar (kerikil) adalah : 1,547 ton/m³ Berdasarkan “Standar Nasional Indonesia, 1990”, Berat satuan agregat rata-rata adalah sebagai berikut (SK SNI T-15-1990-03) : Berat volume rata-rata agregat halus adalah : 1,575 ton/m³ > 1,407 ton/m³ Berat volume rata-rata agregat kasar adalah : 1,547 ton/m³ > 1,410 ton/m³ Dari data-data di atas hasil pengujian berat volume rata-rata untuk agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil) adalah lebih berat dari satuan yang telah ditetapkan oleh “Standar Nasional Indonesia, 1990 (SK SNI T-15-1990-03)”. Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Tugas Kelompok 4
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi 2015 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang