PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 MODUL 12 PEMERIKSAAN BERAT ISI AGREGAT (AASHTO T-19-74) (ASTM C-29-71)
12.1
DASAR TEORI
Berat isi disebut juga sebagai berat satuan agregat adalah perbandingan antara berat agregat dan isi (volume). Berat isi agregat diperlukan sebagai bahan campuran aspal maupun beton.
12.2
MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat halus dan kasar dengan metode dilepas, digoyangkan dan ditusuk lalu membandingkan ketiga metode tersebut dengan meninjau metode mana yang memberikan massa agregat yang paling besar. Berat isi adalah perbandingan berat dan isi.
12.3
PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat isi agregat ini adalah : 1. Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh sebagai alat mengukur massa wadah dan benda uji.
G ambar 12.1 12.1 Timbangan dengan ketelitian 0,1 %
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
1
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 2. Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaiknya sebagai alat untuk memadatkan benda uji.
Gambar 12.2 Tongkat Pemadat
3. Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder / Mould 15 liter sebagai wadah tempat menyimpan benda uji.
G ambar 12.3 Wadah Baja atau Mould 15 liter
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
2
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 4. Sekop atau sendok kecil sebagai alat bantu mengambil benda uji.
G ambar 12.4 Sekop
5. Penggaris sebagai alat bantu mengukur diameter wadah baja.
G ambar 12.5 Penggaris
6. Mistar perata sebagai alat yang meratakan benda uji dalam wadah.
G ambar 12.6 Mistar Perata
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
3
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 12.4
BAHAN UJI
Benda uji yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat isi agregat ini adalah : a. Agregat kasar
G ambar 12.7 Agregat Kasar
b. Agregat Halus
G ambar 12.8 Agregat Halus
12.5
PROSEDUR PENGERJAAN
Prosedur pengerjaan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat isi agregat ini adalah : 1. Pertama-tama siapkan benda uji dan peralatan yang akan digunakan; 2. Kemudian ukur tinggi dan diameter wadah baja menggunakan penggaris; 3. Dalam pengujian praktikum ini kami menggunakan tiga metode, yaitu : a. Berat isi padat agregat dengan metode dilepas :
Timbang dan catat berat wadah baja (w 1);
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
4
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017
Masukkan benda uji kedalam wadah dengan menggunakan sekop atau sendok sampai penuh;
Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata;
Timbang dan catat berat wadah beserta benda uji ( w2);
Hitung berat benda uji (w3 = w2 - w1).
b. Berat isi padat agregat dengan metode ditusuk :
Timbang dan catat berat wadah (w 1). Masukkan benda uji kedalam wadah dalam 3 lapis yaitu 1/3 dari tinggi wadah. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sampai 25 kali tusukan yang merata. Pada pemadatan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan paling bawah tiap-tiap lapisan.
Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
Timbang dan catat berat wadah beserta benda uji (w 2).
Hitung berat benda uji (w3 = w2 – w1).
c. Berat isi padat agregat dengan metode digoyang :
Timbang dan catat berat wadah (w 1);
Masukkan benda uji kedalam wadah dalam 3 lapis yaitu 1/3 tinggi wadah;
Padatkan setiap lapisan dengan cara menggoyang-goyangkan wadah;
Letakkan wadah diatas tempat yang kokoh, angkatlah salah satu sisi kira-kira setinggi 5 cm kemudian lepaskan;
Ulangi hal ini pada sisi yang berlawanan, goyangkan setiap lapisan sebanyak 25 kali goyangan untuk setiap sisi;
Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata;
Timbang dan catat berat wadah beserta benda uji (w 2);
Hitung berat benda uji (w3 = w2 – w1).
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
5
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 12.6
PELAPORAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT
Kelompok
:4
Tanggal
: 23 November 2017
Asisten
: Ridho Faturahman
No
Agregat kasar
Agregat halus
6.489 kg
6.489 kg
Berat wadah + agregat (w2)
27.402 kg
23.766 kg
Berat agregat (w3 = w2 – w1)
20.913 kg
17.277 kg
Berat wadah + agregat (w2)
28.908 kg
25.778 kg
Berat agregat (w3 = w2 – w1)
22.419 kg
19.282 kg
Berat wadah + agregat (w2)
27.644 kg
24.782 kg
Berat agregat (w3 = w2 – w1)
21.155 kg
18.293 kg
1
Berat wadah (w1)
2
Metode dilepas
3
4
Berat (kg)
Uraian
Metode ditusuk
Metode digoyang
Diameter wadah baja
= 26,70 cm
Tinggi wadah baja
= 29,20 cm
Volume wadah baja
= Luas Alas wadah x Tinggi wadah 1
= × × (26,70) × 29,20 4
= 16349,152 cm 3
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
6
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017
Berat Jenis Agregat a. Agregat kasar
Metode dilepas Berat isi agregat
= =
.13 kg 134,15 cm
= 1,279 kg/cm 3
Metode ditusuk Berat isi agregat
= =
.41 kg 134,15 cm
= 1,371 kg/cm 3
Metode digoyang Berat isi agregat
= =
1.155 kg 134,15 cm
= 1,294 kg/cm 3
b. Agregat halus
Metode dilepas Berat isi agregat
= =
1. kg 134,15 cm
= 1,057 kg/cm 3
Metode ditusuk Berat isi agregat
= =
1.8 kg 134,15 cm
= 1,179 kg/cm 3 Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
7
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017
Metode digoyang Berat isi agregat
= =
18.3 kg 134,15 cm
= 1,119 kg/cm 3
12.7
CATATAN
Apabila pada saat percobaan dengan metode ditusuk dan digoyang, agregat belum memenuhi wadah akibat tusukan dan goyangan tersebut maka pada saat pengisian 1/3 terakhir tambahkan kembali wadah dengan agregat sampai penuh dan ratakan menggunakan mistar perata.
12.8
KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang menghasilkan berat terbesar dari agregat kasar dan halus adalah metode tusuk karena metode tusuk mengakibatkan rongga udara berkurang, dengan berat jenis sebesar 1,371 kg/cm3 untuk agregat kasar dan 1,179 kg/cm 3 untuk agregat halus.
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
8
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 LAMPIRAN
G ambar 12.9 Proses pengukuran massa benda uji dengan metode dilepas
Proses pengukuran benda uji kondisi berat isi lepas lalu ratakan dengan mistar lalu timbang.
G ambar 12.10 Proses memasukkan benda uji dengan metode ditusuk
Proses memasukkan benda uji sebanyak 1/3 tinggi wadah untuk melakukan pengujian pemadatan dengan metode ditusuk.
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
9
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017
Gambar 12.11 Proses penusukan benda uji
Proses penusukan benda uji supaya benda uji mengisi rongga di dalamnya melakukan tusukan sebanyak 25 kali tusukan, lalu masukan lagi benda uji sebanyak 1/3 nya sampai lapisan ke 3 kemudian tusuk lagi sebanyak 25 kali perlapisan.
G ambar 12.12 Proses pemasukan benda uji dengan metode digoyang
Proses pemasukan benda uji sebanyak 1/3 tinggi wadah lakukan pengisian menjadi 3 lapisan.
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
10
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017
Gambar 12.13 Proses penggoyangan wadah yang berisi benda uji
Goyangkan wadah sebanyak 25 kali ke arah kanan dan kiri lakukan kegiatan ini perlapisan tanah.
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
11