ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN MASALAH KESEHATAN DIARE
Masing-masing kita dibesarkan dalam lingkup kebudayaan tertentu, dan tanpa sadar adar meny menyer erap ap tradi radisi si yang ang
ada ada
dise diseki kita tarr
kita kita dan dan
ber bersam sammaan aan
deng dengan an
perkembangan menuju kealam kedewasaan .Kebudayaan dapat digambarkan sebagai kumpulan kebiasaan , adat istiadat, sikap, pandangan – pandangan hidup , norma – norma , hukum, cita-cita dan nilai moral manusia.Banyak perbedaan yang menyolok antara satu kebudayaan dengan yang lain, akan tetapi kurang pula adanya perbedaan – perbedaan kecil yang tidak terasa kecuali bila diamati secara lebih teliti dan seksama. Ini sangat penting bagi para tim kesehatan ( dokter dan perawat , apalagi yang bekerja di daerah – daerah pedesaan. !uatu pengertian tentang pandangan dan sikap penderita terhadap dirinya dan penyakit-penyakit yang ada disekitarnya , perlu sekali dimiliki oleh semua petugas kesehatan. "iare , meskipun disebabkan oleh organisme-organisme yang berbeda – beda, sukar di bedakan satu sama lain.#ada umumnya diare dibagi atas dua golongan besar, yaitu yang penyebabnya diketahui dan tidak diketahui sebabnya. Keduanya tidak jauh berbeda dalam hal beratnya, akan tetapi ada sedikit ganbaran yang berbeda dari tanda-tandanya. $ang paling banyak didapatkan dimasyarakat yaitu kelompok kedua , yaitu tidak tidak diketa diketahui hui penyeb penyebabny abnyaa yang yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan kondisi kondisi ekonomi ekonomi kurang kurang baik. "iare ini terjadi secara tiba-tiba dan perkembangannya cepat, dengan tinja
encer dan %rekuensi bab berkisar & sampai dengan ' kali sehari. !epuluh sampai )* + anak-anak yang terkena diare ini mengeluarkan tinja yang bercampur darah atau lendir, dan sering pula terdapat nanah. "iare ini terutama terdapat pada anak-anak umur ) tahun, sedang di daerah – daerah tertentu terdapat pada bayi bulan sampai ' tahun, pada saat mana bayi mulai merangkak dan dan karenanya mudah sekali terkena in%eksi . palagi anak-anak senang memasukkan apa saja yang menarik ke dalam mulutnya. al ini , yang disertai dengan keadaan kurang gi/i, menyebabkan anak-anak tersebut sangat mudah terserang in%eksi. #ada anak-anak atau bayi , yang kurang gi/i dan menderita diare, kelainan biokimiawi yang terjadi berbeda dengan yang terjadi pada anak-anak atau bayi dengan gi/i baik. $ang biasa adalah dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, tetapi hal ini sering berlarut-larut sehingga sukar ditanggulangi 0 diobati. Keadaan ini kadang-kadang diperburuk oleh para ibu karena mereka malahan membatasi makanan yang dimakan anaknya. "iare yang terus menerus ini menyebabkan kemunduran lebih lanjut pada anak. "engan berulangnya diare , maka anak yang sudah kurang gi/i semakin menurun lagi keadaan gi/inya dan kemudian menjadi Marasmus.
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP DIARE
Ini sangat penting , karena dapat menentukan kesembuhan anak. !eperti yang di jelaskan diatas bahwa tradisi , kepercayaan dan kebudayaaan setempat memainkan peranan pokok.
1ampaknya tiap masyarakat mempunyai pandangan yang relati% hampir sama , yaitu bahwa suatu bentuk 2 puasa 2 diperlukan untuk menanggulangi diare. Banyak ibu yang beranggapan bahwa dengan tidak memberi makan secara total akan dapat mengurangi diare yang terjadi. "asar pemikiran ini sebenarnya tidaklah teralu anah, kalau diingat bahwa pemberian makanan pada anak akan merangsang re%leks gastro, meningkatkan peristaltik dan mempercepat perjalanan tinja di ususu sehingga keluar. 3elaslah bahwa bagi ibu-ibu 2 puasa 2 akan mengurangi jumlah dan 4olume tinja yang keluar pada diare ini. !angat disayangkan bahwa pandangan ini menyebabkan banyak ibu , dan juga para petugas kesehatan , kemudian lebih mengutamakan penghentian diare daripada mengadakan pengamatan yang teliti terhadap keadaan gi/i anak. Karena itu, pemberian makanan makanan berkalori tinggi penting sekali bagi anak-anak dengan diare berat, meskipun rehidrasi tetap merupakan prioritas pertama. Ini perlu diingat, karena ketiadaan makanan berkalori akan menurunkan daya tahan anak. 3ika anak sudah kekurangan gi/i , maka dengan 2puasa 2 itu kondisinya justru akan lebih berat lagi. #andangan lain menyatakan bahwa diare merupakan hal yang umum bagi bayi pada saat bayi akan bertambah pandai. "iare sering terjadi pada dua tahun pertama , dan ini bersamaan dengan saat – saat keluarnya gigi, sehingga banyak orang tua yang berpendapat bahwa kalau diare terhenti dengan cepat justru dapat berpengaruh buruk terhadap kemunculan gigi. !edangkan jelas bahwa tidak ada hubungan antara pertumbuhan gigi, atau bertambah pandainya anak, dengan diare.
Banyak sekali
alasan mengapa anak-anak dengan dehidrasi, terutama yang
berasal dari daerah pedesaan , tidak pernah mencapai rumah sakit . 5aktor – %aktor kebudayaan semacam itu dan hal-hal lain seperti takut pada rumah sakit, keinginan agar anak meninggal di rumah, merupakan sebagian dari alasan mengapa anak-anak kemudian tidakn dibawa ke rumah sakit pada saat mereka harus mendapat perawatan yang teliti. 5aktor – %aktor kepercayaan , sosial dan budaya suatu masyarakat menentukan sekali keberhasilan program kesehatan di suatu daerah . !ehubungan dengan contohcontoh di atas , maka usaha untuk menemukan dan kemudian menghilangkan kepercayaan dan sikap yang salah seperti itu, merupakan bagian yang penting dari pendidikan kesehatan masyarakat.
167! I8"I9I"6 ":!;8 < "ra. !ani !ilwana, M.#h
M1 K6=I < I=M6 !:!I= "8 M!= K;#;>?18
"i susun :leh < 8M M!I!? < >18 MM6" 8IM < @.') * ))A K;=! < 8;>! . B .'.
#>:7>M !16"I I=M6 K;#;>?18 5K6=1! K;":K1;>8 68! MK!!> 168 )*
HUBUNGAN DOKTER, PERAWAT, DAN PASIEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN. HUBUNGAN DOKTER – PASIEN
1okoh kunci dalam proses pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit ialah petugas kesehatan , atau lebih khusus dokter.Bagi masyarakat awam seorang dokter dianggap mempunyai pengetahuan dan keterampilan
untuk mendiagnosa dan
menyembuhkan penyakit sehingga dia berwenang melakukan tindakan terhadap si sakit demi pencapaian kesembuhannya. "alam melakukan perannya sebagai seorang dokter dia harus memiliki kompetinsi untuk mengobati orang sakit. "okter diharapkan bersikap idealis , artinya mengupayakan mencapai kondisi sebaik mungkin bagi si pasien. rtinya seorang dokter sebaiknya tidak bersikap sebagai orang yang serba tahu dan dapat memberikan nasehat dalam segala hal. Interaksi dengan pasien di jaga sebatas hubungan pro%esional. #erasaan simpati , antipati dan emosi lainya seharusnya dijauhkan dalam merawat seorang pasien. "okter sebaiknya tidak bersikap pilih-pilih atau membedakan sikapnya antara satu pasien
dengan
pasien lainnya. pabila ditinjau dari kenyataaan yang ada maka kebanyakan dokter menunjukkan tindakan yang berlainan dengan apa yang sudah menjadi sumpahnya. #ara dokter memberlakukan peraturan – peraturan yang bersi%at khusus dan tidak selalu berdasarkan hukum uni4ersal. Kebanyakan dokter tidak mempunyai waktu untuk melakukan penelitian dan pengamatan yang seksama dan menunggu hasil penelitian tentang e%ekti%itas suatu metodeterapi sebelum menerapkannya kepada pasien. $ang sering terjadi adalah bahwa pasien membutuhkan pertolongan dengan
segera dan berdasarkan pengalaman klinisnya dokter menentukan metode terapi yang akan digunakan untuk pasien tersebut, tanpa selalu mempunyai bukti empiris bahwa metode tersebut merupakan yang terbaik bagi penyakit itu. "alam tugasnya dilapangan seorang dokter tidak saja harus menghadapi masalah yang dipelajari di bangku kuliah, melainkan harus pula memecahkan segala masalah sosial dan kemanusiaan. Masyarakat tidak membedakan apakah keluhan yang dideritanya merupakan masalah medis0%isik ataukah karena masalah sosial. !ukses dokter dalam menangani keluhan pasien-pasiennya tidak saja terletak pada hasil pendidikannya
dan kemahirannya dalam bidang kedokteran, melainkan
ditentukan oleh unsur – unsur pribadi dokter itu sendiri dan harapan 0 pandangan pasien atau masyarakat yang di layaninya. ubungan antara dokter – pasien dapat dikategorikan menurut intensitas harmoni atau adanya kon%lik antara kedua pihak. "okter mempunyai kedudukan yang lebih kuat 0 tinggi karena pengetahuannya dibidang medis , sedangkan si pasien biasanya awam dalam bidang itu serta sangat membutuhkan pertolongan dokternya. :leh sebab itu kebanyakan pasien bersedia bekerjasama dan tidak menentang kehendak dokter sehingga konsensus dapat dicapai.al ini tidaklah berarti bahwa pasien memahami apa yang disarankan oleh dokter. Berdasarkan jenis penyakit atau kondisi kesehatan pasien, hubungan dokter pasien secara umum dapat di bedakan menjadi & model < yaitu akti% – pasi%, pemimpin-pengikut, dan hubungan setara. "alam hubungan akti% – pasi% terjadi bilamana pasien berada dalam kondisi yang tidak mungkin bereaksi atau turut
berperan serta dalam relasi itu. "alam hal ini pasien benar – benar merupakan obyek yang hanya menerima apa saja yang diberikan kepadanya. ubungan pemimpin pengikut akan terjadi jika pasien mengalami penyakit yang akut atau in%eksi, dimana dokter memberikan instruksi , sedangkan pasien mematuhi instruksi tersebut. Model relasi ini dianggap sebagai model yang menandai
hubungan dokter-pasien pada
umumnya. Model setara terjadi jika dokter membantu pasien untuk menolong dirinya sendiri. "alam hubungan ini dokter memberikan saran 0 nasihat yang didiskusikan bersama pasien dan pasien diharapkan akti% memutuskan apa yang akan dilakukannya demi kesembuhan dan kebaikan dirinya sendiri. 3ika dokter tidak memperhitungkan hal ini maka komunikasi dengan pasien tentu tidak akan e%ekti% dan hasil pengobatan pun menjadi tidak optimal. Kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa tidak jarang ditemukan situasi dimana sang pasien justru mendikte dokternya, artinya pasienlah yang akti% sedangkan dokternya pasi% dan menuruti kehendak pasien. al ini dapat terjadi jika pasien merasa lebih tinggi dari sang dokter, lebih tinggi tingkat sosialnya, atau lebih berpengalaman. Makin besar perbedaan budaya itu , makin kuat kecendrungannya untuk mengikuti model akti% – pasi%. ubungan setara lebih mungkin terjadi jika perbedaan sosio – budaya antara keduanya kecil. "ari
uraian diatas jelaslah bahwa unsur penting dalam hubungan dokter –
pasien ialah komunikasi. !ecara umum dikatakan bahwa dalam berkomunikasi orang berusaha menyampaikan pandangan, perasaan dan harapannnya kepada orang lain. "alam hubungan dokter-pasien yang paling penting ialah komunikasi antar
indi4idu.Komunikasi merupakan proses timbal balik yang berkesinambungan yang menyangkut dua pihak. #ihak-pihak yang bersangkutan secara bergantian berperan menjadi pemberi in%ormasi dan penerima in%ormasi. 8amun yang terjadi dilapangan dokter ternyata bukanlah pendengar yang baik. Mereka akti% mengarahkan jalannya komunikasi dengan memberikan berbagai pertanyaan yang mendukung asumsi tentang penyakit si pasien namun mereka jarang mendengarkan jawaban sepenuhnya dari pasien. rtinya , jarang sekali pasien diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau perasaannya yang berlainan dari anggapan dokter , ataupun jika hal itu dikemukakan
oleh pasien maka seringkali dokter tidak menganggapnya penting
untuk diperhatikan. !ebaliknya , banyak juga pasien yang tidak berani 0 mau mengutarakan pendapat0 perasaanya meski telah ditanya oleh dokter. al-hal
yang sering menghambat komunikasi antara dokter-pasien ialah
pengunaan simbol-simbol yang diartikan secara berbeda atau sama sekali tidak dimengerti oleh pasien. !eringkali dokter memberikan terlalu banyak in%ormasi dan berbicara dengan gaya paternalistik dan merendahkan pasien., terutama jika pasien berasal dari tingkat sosial0pendidikan yang rendah. Keterampilan berkomunikasi
yang
harus dimiliki oleh dokter
ialah
mendengarkan, mengulang, dan menyimpulkan. Mendengarkan itu bukan sekedar mendengar suara atau kata-kata pasien, tetapi juga mencoba membaca pesan pasien melalui gerak-gerik, ekspresi wajahnya serta tanda-tanda non 4erbalnya.$ang lebih menentukan kepatuhan pasien kepada dokternya adalah kepuasan terhadap proses dan hasil konsultasi. 3ika pasien merasa diperhatikan dan didengar pendapatnya maka dia
akan lebih bersedia mematuhi anjuran dokter. "an jika dokter mendengarkan pandangan dan perasaan pasien dengan baik maka dia akan memberikan saran 0 anjuran yang realistis bagi si pasien, artinya yang mempertimbangkan kondisi pasien beserta lingkungannya, sehingga saran itu lebih mungkin dilaksanakan oleh pasien. !ingkat kata, banyak %aktor yang menentukan 0 mempengaruhi ketaatan pasien terhadap nasehat dokternya.