BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit pada sistem pernafasan merupakan masalah yang sudah umum terjadi di masyarakat. masyarakat. Dan TB paru merupakan merupakan penyakit infeksi infeksi yang menyebabkan kematian kematian dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas (mortalitas)) tinggi, angka kejadian penyakit (morbiditas), morbiditas), diagnosis dan terapi yang cukup lama. Penyakit ini biasanya banyak terj terjad adii pada pada negar negaraa berk berkem emban bang g atau atau yang yang memp mempuny unyai ai tingk tingkat at sosi sosial al ekonom ekonomii menengah ke bawah. Di ndonesia TB paru merupakan penyebab kematian utama dan angka kesakitan dengan urutan teratas setelah !P". ndonesia menduduki urutan ketiga setelah ndia dan #hina dalam jumlah penderita TB paru di dunia.
kese keseha hata tan. n. !eda !edang ngka kan n kema kemati tian an kare karena na TB dipe diperk rkir irak akan an *5-. *5-.66 666 6 per per tahu tahun. n. Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia kerja produktif, penderita TB kebanyakan kebanyakan dari kelompok sosio ekonomi rendah. Dari *++-/*++, *++-/*++, cakupan penderita TB Paru Paru deng dengan an stra strate tegi gi D'T! D'T! (Dir (Direc ectl tly y
'bse 'bser2 r2ed ed Treatm eatmen entt
!hor !hortc tcou ours rsee
#hemotherapy) atau pengawasan langsung menelan obat jangka pendek1setiap hari baru mencapai 8 dengan angka kesembuhan 5. !ebelum strategi D'T! (*+8+/ *++7) cakupannya sebesar -8 dengan angka kesembuhan yang dapat dicapai hanya 76/86. 3arena pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak cukup di masa lalu kemungkinan telah timbul kekebalan kuman TB terhadap '"T (obat anti tuberkulosis) secara meluas atau multi drug resistance ($D4).
B. Rumusan Rumusan Masalah
"dapun rumusan masalah dari makalah ini adalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan TB Paru.
BAB II TINJAUAN TEORITI
A. Pengert!an Pengert!an
Peny Penyaki akitt tube tuberc rcul ulos osis is dise disebab babka kan n
oleh oleh kuma kuman n Mycobacterium
Tuberculosis Tuberculosis
ditularkan melalui udara (droplet (droplet nuclei) nuclei) saat seorang pasien TB# batuk dan percikan ludah ludah yang yang mngan mngandun dung g bakte bakteri ri ters tersebu ebutt terh terhir irup up oleh oleh oran orang g lain lain saat saat bernaf bernafas as.. (%idoyono, (%idoyono, 66) 66 ) Tuberkulos Tuberkulosis is paru adalah penyakit infeksius infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe (!u9anne dan Brenda, 66*).
B. Et!"l"g! Et!"l"g!
Penyebab penyakit Tubercul Tuberculosis osis adalah bakteri bakteri Mycobacterium Tuberculosis Tuberculosis dan Mycobacterium Bovis. Bovis. 3uman tersebut mempunyai ukuran 6,-:7 mikron ; 6,/6,8 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak
lain, basil tuberculosis tersembur dan terhisap ke dalam paru orang sehat. $asa inkubasinya selama /8 bulan. 4isiko terinfeksi berhubungan dengan lama dan kualitas paparan dengan sumber infeksi dan tidak berhubungan dengan faktor genetik dan faktor pejamu lainnya. 4isiko tertinggi berkembangnya penyakit yaitu pada anak berusia dibawah tahun, risiko rendah pada masa kanak/kanak, dan meningkat lagi pada masa remaja, dewasa muda, dan usia lanjut. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui peredaran darah, pembuluh limfe, atau langsung ke organ terdekatnya. !etiap satu BT" positif akan menularkan kepada *6/*- orang lainnya, sehingga kemungkinan setiap kontak untuk tertular TB# adalah *5.hasil studi lainnya melaporkan bahwa kontak terdekat (misalnya keluarga serumah)akan kali lebih berisiko dibandingkan kontak biasa (tidak seru mah). !eseorang penderita dengan BT" (=) yang derajat positifnya tinggi berpotensi menularkan penyakit ini. !ebaliknya, penderita dengan BT" (/) dianggap tidak menularkan. "ngka risiko penularan infeksi TB# di "merika !erikat adalah sekitar
pada tuberculosis terjadi pada ka2itas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus. . !esak napas Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas. !esak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah meliputi bagian paru/paru. 7. Ayeri dada Ayeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. -. $alaise Tuberculosis bersifat radang yang menahun. >ejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (BB menurun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan berkeringat malam. >ejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur ("ri !andi, 6*) E. Pat"#!s!"l"g!
alur masuk kuman Mycobacterium tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran
%. Pemer!ksaan D!agn"s!s
*. Pemeriksaan 4ontgen Toraks Pada hasil pemeriksaan rontgen toraks, sering didapatkan adanya suatu lesi sebelum ditemukan gejala subjektif awal. !ebelum pemeriksaan fisik, dokter juga menemukan suatu kelainan paru. Pemeriksaan rontgen toraks ini sangat berguna untuk menge2aluasi hasil pengobatan, di mana hal ini bergantung pada tipe keterlibatan dan kerentanan bakteri tuberkel terhadap '"T. Penyembuhan total sering kali terjadi di beberapa area dan ini adalah obser2asi yang dapat muncul pada sebuah proses penyembuhan yang lengkap. . Pemeriksaan #T/scan Pemeriksaan #T/scan dilakukan untuk menemukan hubungan kasus TB inaktif1stabil yang ditunjukkan dengan adanya gambaran garis/garis fibrotik ireguler, pita parenkimal, klasifikasi nodul dan adenopati, perubahan kelengkungan berkas
bronkho2askuler,
bronkhiektasis,
serta
emfisema
perisikatrisial.
Pemeriksaan #T/scan sangat bermanfaat untuk mendeteksi adanya pembentukan ka2itas dan lebih dapat diandalkan daripada pemeriksaan rontgen biasa.
*. 3omplikasi dini a) Pleuritis b) Efusi pleura c) Empiema d) Caringitis $enjalar ke organ lain ? sus . 3omplikasi lanjut a) 'bstruksi jalan napas ? !'PT (!indrom 'bstruksi Pasca Tuberculosis) b) 3erusakan parenkim berat ? !'PT1Fibrosis paru, kor pulmonal c) "miloidosis d) 3arsinoma paru e) !indrom gagal napas dewasa ("4D!) H. Penatalaksanaan
*. 3eperawatan •
$engobser2asi tanda/tanda 2ital Pemberian 9at gi9i tktp
BAB III AUHAN $EPERA(ATAN
A. Pengkaj!an ). I*et!tas 'as!en
Aama
? Tn. G#H
mur
? -+ tahun
enis kelamin
? Caki/laki
"gama
? slam
Pendidikan
? !D
"lamat Tanggal masuk Tanggal dikaji
? Ds. 3arang lantang ? 6 Desember 6** (Pkl. *-.6) ? 65 Desember 6**
dentitas penanggung jawab Aama
? Tn. GIH
0. R!a/at 'en/ak!t *ahulu Batuk berdahak sejak sejak @ 8 bulan yang lalu 1. Pen/ak!t keluarga Pada keluarga pasien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit TB Paru namun
terdapat keluarga yang menderita penyakit 'bstruksi jalan napas dan hipertensi 2. P"la ke3!asaan a. Pola nutrisi Aafsu makan klien berkurang, porsi yang disajikan tidak dihab iskan !ebelum masuk 4! pasien perokok ? */ bungkus 1 hari "lkohol (/) b. Pola istirahat Pasien mengaku istirahatnya terganggu akibat pasien sesak dan batuk. c. Pola eliminasi B"3 ? @ ;1hari B"B ? tidak teratur d. Pola psikososial &ubungan klien dengan keluarga dan lingkungan bak B. Pemer!ksaan #!s!k ). 3eadaan umum
/ / / / /
Eritrosit ? (=) */ Ceukosit ? (=) 7/Epitel ? (=) 3ristal ? amonp (=) #ek !putum BT"
Pengobatan / / / / / / / /
0FD 4C ? D- K *?* ' /7 ltr1mnt Diet jantung, ' /7 liter1mnt Traneksamat ;* amp (0) #eftria;on ;* amp 4anitidin * amp ; * !anmol ;* tab (oral) 'B& ;* sendok makan (oral)
*.
D!?
Do?
.
Pasien mengeluh nyeri dada saat batuk / Pasien meringis tiap batuk / Pasien gelisah !kala nyeri ? 7
D!? Pasien mengatakan sering batuk dan sesak Do? / Pasien batuk produktif / !uara napas ronchi / !putum kental 44 ? *;1mnt TD ? *76186
Fibrosis jaringan paru >angguan pemenuhan L kebutuhan 4asa nyaman ischemie jaringan paru nyeri dada L $erancang reseptor saraf sekiatr untuk mengeluarkan, neurotransmitter ? bradikini, serotinin, histamin L Ayeri
Dengan adanya proses peradangan pada jaringan paru dan sekitarnya L $ekanisme pertahanan tubuh dengan produksi mucus oleh sel/sel epitel bufilia disepanjang saluran napas L Penumpukan sekresi mucus pada jalan napas L
3etidak efektifan jalan napas
C. Asuhan $e'eraatan N"
*.
Data
D!? Pasien mengeluh nyeri ada pada saat bernapas Do? dan batuk (meringis) / Pasien gelisah /Denyut nadi lebih dari normal (+6;1menit)
D!agn"sa Tujuan $e'eraatan >angguan !etelah dilakukan kebutuhan rasa tindakan kep. nyaman Ayeri dapat berhubungan berkurang dengan nyeri Dengan kriteria ? dada / nyeri bekurang dengan skala */7 ekspresi rileks / Tanda 2ital dalam rentang normal
Inter4ens!
*. kaji skala nyeri . memonitor Tanda 0ital p; . berikan kesempatan klien untk istirahat 7. berikan terapi obat (berkolaborasi)
Ras!"nal
Im'lementas!
E4aluas!
*. ntuk mengetahui tingkat nyeri . utuk mengetahui keadaan umum dan tanda 2ital . istirahat dapat mengurangi nyeri 7. pemberian terapi obat sesuai terapi (tindakan kolaborasiN
*. kaji skala nyeri ? skala 7 . memonitor tanda 2ital ? / TD ? *61+6mm& g / 44 ? *;1menit / Pols ? +6;1menit / Temp o# . batasi pengunjung atau pembesuk 7. berikan obat sesuai dengan instruksi ? / 'ral ? !anmol /nj ? cefota;ime (;*) /traneksamat (;*)
! ?3lien mengatakan tidak nyeri lagi pada saat batuk '?3lien merasa nyaman " ?$asalah teratasi P ?nter2ensi dihentikan.
12
.
.
D!?3lien mengatakan sering batuk sesak D'?3lien batuk produktip !uara napas rondihi !eputum kental Frekuensi napas lebih dari normal
3etidak efiktipan jalan napas berhungan dengan adanya proses peradangan pada jaringan paru dan sekitarnya
!etelah dilakukan tindakan keperawatan,kebe rsihan jalan napas epektip
D!?3lien mengku tidak nafsu makan
>angguan pemenuhan
!etelah dilakukan tindakan
*. anjurkan klien napas dalam dan epektif . ajurkan klien u1 mengurangi aktipitas berlebihan . anjurkan 2ibriasi pada daerah yang sesuai dengan siksulasi 7. berikan terapi sesuai indikasi (tindakan kalaborisasi)
*. 1mengeluarkan sekeret
*. "njurkan pada klien makan
*.
. .
7.
*. $enganjurk an klien u1dalam dan u1meminimalka batuk efektif n kebutuhan ' . menganjurka 1mengencerka n kien u1 n sekeet dan tidak memudahkanny beraktipitas a keluar diluar $emberikan kemampuan indikasi terapi klien sesuai . lakukan pengobatan 2ibriasi pad daerah yang sesuai dengan sekhalasi 7. Berikan obat seuai intruksi? !anmol,sepo ta;ime,ranita dine,asam tranesamat, ' memaksimalkan *. $enganjurk masukan nutrisi an pada
!? pasien mengatakan tidak batuk dan sesak lagi '?klien sudah tenang "?$asalah teratasi P?inter2ensi dihentikan
!? pasien mengatakan 13
D'?BB tidak sesuai dengan TB Porsi makan tidak habis
nutrsi berhubungan dengan meningkatnya akti2itas seluler
keperawatan kebutuhan nutrisi terpenuhi
sedikit demi sedikit tapi sering kolaborasi dengan tim gi9i dalam pemberian obat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh . $emberikn bantuan dalam pencernaan diet nutrisi dengan nutrisi adekuat untuk kebutuhan metabolik diet
klien makan sedikit demi sedikit tapi sering . Berkolabora si dengan tm gi9i dalam pemberian obat 4anitidine( ;*)
sudah mulai makan '?/BB sudah mulai bertambah /Porsi makan habis "?$asalah teratasi P?nter2ensi dihentikan
14
BAB I5 PENUTUP
A. $es!m'ulan
TB paru dapat terjadi dengan peristiwa sebagai berikut? 3etika seorang klien TB paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet nuklei dan jatuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya. "kibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang panas, droplet nuklei tadi menguap. $enguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan membuat bakteri tuberkolosis yang terkandung dalam droplet nuklei terbang ke udara. "pabila bakteri ini terhirup oleh orang sehat, maka orang itu berpotensi terkena infeksi bakteri tuberkolosis.
B. aran
*. &endaknya mewaspadai terhadap droplet yang dikeluarkan oleh klien dengan TB paru karena merupakan media penularan bakteri tuberkulosis . $emeriksakan dengan segera apabila terjadi tanda/tanda dan gejala adanya TB paru. . !ebagai perawat hendaknya mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan pada penderita TB Paru.
15
DA%TAR PUTA$A
!melt9er, !u9anne. # dan Bare, Brenda. >. 66*. Buku ajar 3eperawatan $edikal Bedah Brunner dan !uddarth 0olume *. akarta? E># %idoyono.66.penyakit tropis? epidemiologi, penularan, pencegahan dan pemberantasannya. Erlangga. akarta $."rdiansyah.6*.medikal bedah untuk mahasiswa. Di2a press. Iogyakarta
http?11dianrina+.blogspot.co.id16*161contoh/askep/tbc/tuberculosis/terbaru.htm
http?11dkeperawatanperintis.blogspot.co.id16**16*1asuhan/keperawatan/tb/paru.htm
A. Pengkaj!an
*. dentitas Pasien Iang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, dan lain/lain. . 4iwayat 3esehatan b. 3eluhan utama
16
3ebanyakan kasus dijumpai klien masuk dengan keluhan batuk yang lebih dari minggu. c. 4iwayat keluhan utama Biasanya batuk dialami lebih dari * minggu disertai peningkatan suhu tubuh, penurunan nafsu makan dan kelemahan tubuh. / $alaise / Demam ringan / 3eringat malam / "noreksia / Ayeri dada / Batuk berdahak d. 4iwayat kesehatan dahulu /
4iwayat batuk lama lebih dari tiga minggu
/
4iwayat batuk darah
/
Berat badan menurun
/
4iwayat merokok dan minum alkohol
/
4iwayat pemakai obat terlarang dan seks bebas
e. 4iwayat kesehatan keluarga "danya keluarga memiliki penyakit yang sama dengan klien.
B. Pemer!ksaan #!s!k
/ TT0
? suhu sub febris, TD, &4, 44
/ Tingkat kesadaran
? #$, "patis
17
/ 3
? lemah, sedang
/ &ead to toe
4ambut dan hygiene kepala o
$ata
? konjungtifa anemis
o
&idung
? nafas cuping hidung
o
$ulut dan gigi
? mukosa bibir kering
Dada dan Torak o
nspeksi
? simetris kiri dan kanan, penggunaan otot tambahan dalam bernapas.
o
Palpasi
? pergerakan dada tidak simetris
o
Perkusi
? suara redup, pekak, tympani
o
"uskultasi
? ronkhi, 2esikuler melemah
C. $e3utuhan Dasar Manus!a (Gordon)
*. 4esepsi 3esehatan dan $anajemen 3esehatan Pandangan pasien tentang penyakitnya dan cara yang dilakukan pasien menangani penyakitnya. . "ktifitas dan latihan Biasanya pasien mengalami penurunan aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh yang dialami. . stirahat dan tidur stirahat dan tidur sering mengalami gangguan karena batuk yang dialami pada malam hari 7. Autrisi metabolic
18
3emampuan pasien dalam mengkonsumsi makanan dmengalami penurunan akibat nafsu makan yang kurang 1 malaise. -. Eliminasi Pasien dengan TB Paru jarang ditemui mengalami gangguan eliminasi B"B dan B"3. 8. 3ognitif Perseptual. Daya ingat pasien TB Paru kebanyakan dijumpai tidak mengalami gangguan. 5. 3onsep Diri Perasaan menerima dari pasien dengan keadaannya, kebanyakan pasien tidak mengalami gangguan konsep diri. . Pola 3oping $ekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan oleh pasien adalah dengan meminta pertolongan orang lain. +. Pola seksual reproduksi 3emampuan pasien untuk melaksanakan peran sesuai dengan jenis kemalin. 3ebanyakan pasien tidak melakukan hubungan seksual karena kelemahan tubuh *6. Pola peran &ubungan Perubahan pola peran hubungan dalam tanggung jawab atau perubahan kapasitas fisik untuk melakukan peran. **. Ailai dan kepercayaan "gama yang dianut oleh pasien dan ketaatan pasien dalam melaksanakan ajaran agama biasanya pasien tidak mengalami gangguan dalam sisitem nilai dan kepercayaan.
D. D!agn"sa $e'eraatan ). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret purulen pada jalan nafas. +. Perubahan nutrisi kurangn dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan produksi sputum, anoreksia
19
-. 3urang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan dan perpindahan.
20
E. Asuhan $e'eraatan %. N" $.
*.
&. D!agn"sa
H. Tujuan
I. Inter4ens!
J. Ras!"nal
$e'eraatan L. Bersihan jalan nafas M. Bersihan
tidak
efektif
nafas
berhubungan
dengan
efektif
penumpukan
sekret
purulen
pada
jalan *. kaji fungsi pernafasan, contoh *. Penurunan kembali
bunyi
nafas,
kecepatan
dan
irama.
dapat
menunjukkan atelektasis, ronchi, mengi
mampuan membersihkan jalan nafas.
atau fowler tinggi bantu pasien . Posisi
nafas.
nafas
menunjukkan akumulasi sekret ketidak
. berikan pasien posisi semi fowler
jalan
bunyi
membantu
memaksimalkan
untuk batuk efektif dan latihan
ekspansi paru dan menurunkan upaya
nafas dalam.
pernafasan.
. pertahankan
masukan
cairan . Pemasukan
tinggi
cairan
membantu
sedikitnya -66 ml1hari, kecuali
untuk mengencerkan sekret, membuatnya
kontra indikasi
mudah dikeluarkan.
7. kolaborasi untuk pemberian obat 7. "gen mukolitik menurunkan kekentalan sesuai indikasi, obat mukolitik O.
.
P. Perubahan
kurangn kebutuhan berhubungan produksi
nutrisi 6. $enunjukkan dari tub uh dengan sputum,
berat meningkat.
badan
dan perlengketan sekret paru untuk
memudahkan pembersihan. N. *. catat status nutrisi pasien, catat *. Berguna dalam mendefinisikan derajat 1 turgor kulit, berat badan dan
masalah
dalam
menentukan
derajat kekurangan berat badan,
interfensi yang tepat.
pilihan
kemampuan 1 ketidak mampuan . Berguna dalam mengukur keefektifan menelan, riwayat mual/muntal.
nutrisi dan dukungan cairan. 21
anoreksia
. awasi masukan atau pengeluaran . $enurunkan rasa tidak enak karena sisa dan berat badan secara periodic . berikan
perawatan
sputum atau sisa obat.
mulut 7. $emaksimalkan
masukan
sebelum dan sesudah tindakan
sebagai
kebutuhan
pernapasan.
menurunkan iritasi gaster.
nutrisi
energi
dan
7. dorong makan sedikit dan sering -. $emberikan bantuan dalam perencanaan dengan makanan T3TP -. 3olaborasi untuk R.
.
. 3urang
kondisi,
aturan tindakan perpindahan.
dan
ahli
menentukan
belajar.
proses penyakit 1
kelemahan,
prognosis
dan lingkungan yang terbaik.
pengobatan.
nutrisi
adekuat
untuk
kebutuhan metabolic dan diet.
komposisi
pemahaman
kebutuhan
gi9i
dengan
diet. *. 3aji kemampuan pasien untuk *. Belajar tergantung pada emosi
pengetahuan T. $enyatakan
mengenai
dengan
diet
dan
#ontoh tingkat
. tekankan
?
masalah partisipasi
pentingnya
mempertahankan protein tinggi
dan
kesiapan fisik ditingkatkan pada tahapan indi2idu. . $emenuhi membantu
kebutuhan
metabolic,
meminimalkan
kelemahan
dan meningkatkan penyembuhan.
dan diit karbohidrat dan masukan . $eningkatkan kerjasama dalam program cairan adekuat. . elaskan dosis obat, frekwensi, kerja yang diharapkan dan alasan pengobatan lama
pengobatan dan mencegah penghentian obat. 7. 3ombinasi A& menunjukkan
dan
"lkohol telah
peningkatan
insiden
22
7. Tekankan untuk tidak minum alkohol dan tidak merokok
hepatitis. (.
U. 5. 7. 8.
23
9.
24
AA.
25
AB.
D!agn"sa $e'eraatan
*. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi secret . 3erusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan al2eoli, spasme bronkus . Perubahan Autrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, iritasi lingkungan 7. 4esiko tinggi gangguan mobilitas berhubungan dengan kelemahan -. 4esiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya imunitas 8. 3urang pengetahuan mengenai kondisi penyakit berhubungan dengan kurang informasi AC. AD.
Inter4ens!
AE. N" A%.D
A&.
: AJ.* A$. AL.
Tujuan; $H
Tujuan alan nafas
efektif
AH.
Inter4ens!
*. "uskultasi bunyi nafas catat adanya bunyi nafas. . Pantau frekuensi
*. 'bstruksi jalan nafas dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi
AM.
3& ?
AN.
alan nafas
. 3aji pasien dan berikan
. $enentukan derajat
paten dengan bunyi
posisi yang nyaman
beratnya penyakit
nafas bersih. AO.
$enunjukkan
pernapasan
AI. Ras!"nal
7. Tingkatkan masukkan cairan sampai 666 ml1har
nafas
. Peninggian tempat tidur mempermudah
26
perilaku untuk memperbaiki jalan
-. Berikan obat sesuai dengan indikasi
fungsi pernapasan 7. $embantu
nafas seperti batuk
menurunkan
efektif
kekentalan secret -. $erilekskan otot halus dan menurunkan
AP. A6. AR.
Tujuan ? 3erusakan
*. 3aji frekuensi, kedalaman pernapasan
pertukaran gas tidak . Dorong mengeluarkan terjadi A.
3& ?
AT.$enunjukkan
perbaikan 2entilasi AU.
TT0 dalam
sputum
kongesti lokal *. Berguna untuk e2aluasi derajat ditres pernapasan . !umber utama
. "wasi TT0
gangguan pertukaran
7. "wasi hasil ">D dan nadi
gas
oksimetri -. Berikan ' tambahan
batas normal.
. Dapat menunjukkan efek hipoksemia sistemik 7. P#' biasanya meningkat -. dapat mencegah1 memperbaiki hipoksia.
A(.
A7.
Tujuan ?
*. #atat status Autrisi,
A5. *. Berguna dalam
27
A8.
Autrisi
terpenuhi A9.
3& ?
BA.
BB meningkat
BB.
$enunjukkan
turgorkulit, BB, dan derajat
mendefinisikan derajat
kekurang BB, integritas
masalah dan pilihan
mukasoral.
interfensi yang tepat
. 3emampuan1
. Berguna dalam
ketidakmampuan menelan,
mengukur ke efektifan
perubahan perilaku
adanya tonus otot, riwayat
Autrisi dan
untuk meningkatkan
mual muntah atau diare
dukungan cairan
BB
. Berikan perawatan mulut
. $enurunkan rasa tak
sebelum dan sesudah
enak karena sisa
makan
sputum atau obat
7. Dorong makan sedikit dan sering
7. $emaksimalkan masukan Autrisi tanpa
-. 3olaborasi denga ahli gi9i
kelemahan yang tak
8. "wasi pemeriksaan
perlu1 kebutuhan
laboratorium 5. Berikan anti piretik tepat
energi dari makan makanan yang banyak dan menurunkan iritasi gaster -. $emberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan Autrisi
28
adekuat untuk kebutuhan metabolik dan diet 8. Ailai rendah menunjukkan malnutrisi 5. Demam meningkatkan kebutuhan metabolik dan juga konsumsi BC.
BD.
Tujuan?
7
BE.
$empertahanka
*. Periksa kembali
kalori *. $engidentifikasi
kemampuan dan keadaan
kemampuan kerusakan
n posisi fungsi
secara fungsional pada
secara fungsional dan
optimal, dibuktikan
kerusakan yang terjadi
mempengaruhi pilihan
dengan tidak adanya . 3aji derajat imobilisasi
inter2ensi yang akan
kontraktur
dilakukan
B%.3& ? B&.
$empertahanka
menggunakan skala ketergantungan ( 6/7 ) . Cetakkan pasien pada
n kekuatan dan
posisi tertentu untuk
fungsi tubuh yang
menghindari kerusakan
sakit
karena tekanan
. $enentukan sejauh mana ketergantungan klien . Perubahan posisi yang teratur menyebabkan
29
BH.
$endemonstrasi
kan kembali perilaku yang
7. Pertahankan kesejajaran
penyebaran terhadap
tubuh secara fungsional
bb dan meningkatkan
-. Berikan perawatan kulit
sirkulasi pada seluruh
memungkinkan
dengan cermat, masase
dilakukannya
dengan pelembab, dan
kembali aktifitas
antiline yang basah dan
gulungan kain dapat
pertahankan linen tersebut
membantu mencegah
tetap kering dan bersih
terjadinya rotasi
BI. $empertahankan
integritas kulit kandung kemih dan fungsi usus
8. Periksa daerah yang mengalami penekanan,
BL.
Tujuan ? Tidak terjadi
infeksi
7. Penggunaan bantal,
abnormal pada bokong -. $eningkatkan sirkulasi
kemerahan, kulit yang
dan elastisitas kulit dan
hangat otot yang tegang
menurunkan terjadinya
dan sumbatan 2ena pada
ekskoriasi
kaki BJ. - B$.
bagian tubuh
*. 3aji patologi penyakit dan
8. $encegah komplikasi yang serius *. $embantu pasien
potensil penyebaran infeksi
menyadari perlunya
melalui droplet udara
mematuhi program
BM.
3& ?
selama
pengobatan untuk
BN.
$enunjukkan
batuk,bersin,meludah
mencegah pengaktifan
bicara
berulang
perubahan pola
30
hidup untuk
. dentifikasi orang lain yang
. 'rang/orang yang
meningkatkan
beresiko,contoh anggota
terpajan ini perlu
lingkungan yang
rumah
program terapi obat
sehat
. "njurkan pasien untuk batuk1bersin dan mengeluarkan pada tissu dan menghindari meludah 7. 3aji tindakan kontrol infeksi sementara,contoh
untuk mencegah penyebaran . Perilaku yang di perlukan untuk mencegah infeksi 7. Dapat membantu
masker atau isolasi
menurunkan rasa
pernapasan
terisolasi pasien dan
-. 3olaborasi dalam
membuang stikma
pemberian agen anti infeksi
sosial sehubungan
sesuai indikasi
dengan penyakit menular -. ntuk mencegah
BO.
BP.Tujuan ?
8
B6.
3lien dan
keluarga mengetahui
*. 3aji kemampuan pasien untuk belajar . $engidentifikasi gejala yang harus dilaporkan
terjadinya infeksi *. Belajar tergantung pada emosi persiapan fisik dan tingkatkan pada tahapan indi2idu
31
penyakitnya
. Dapat menunjukkan
mempertahankan protein
kemajuan atau
tinggi dan diet karbohidrat
penaktifan ulang
hidup untuk
dan pemasukan cairan
penyakit
memperbaiki
adekuat
BR.
3& ?
. Tekankan pentingnya
B.$elakukan perilaku
kesehatan umum
7. elaskan dosis obat,
. $embantu meminimalkan
dan menurunkan
frekuensi pemberian kerja
kelemahan dan
resiko pengaktifan
yang diharapkan dan alasan
meningkatkan
ulang TB
pengobatan yang lama
penyembuhan.cairan
BT.
$engidentifikas
i gejala yang memerlukan e2aluasi.
-. 3aji potensial efek samping pengobatan 8. Dorong untuk tidak merokok 5. 3aji bagaimana TB di tularkan dan bahaya reaktif
dapat mengencerkan pengeluaran secret 7. $eningkatkan kerja sama dalam program pengobatan dan mencegah penghentian obat sesuai perbaikan kondisi -. $encegah atau menurunkan ketidak nyamanan sehubungan dengan terapi
32