Apa Itu Peritoneal Dialysis? Peritoneal Dialysis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal yang fungsinya sama dengan hemodialisa, tetapi dengan metode yang berbeda. Peritoneal dyalisis adalah metode cuci darah dengan bantuan membran peritoneum (selaput rongga perut), jadi darah tidak perlu dikeluarkan dari tubuh untuk dibersihkan dan disaring oleh mesin dialysis. Proses Peritoneal Dialysis Dalam peritoneal dialysis dilakukan pergantian cairan setiap hari tanpa menimbulkan rasa sakit. Proses mengeluarkan cairan tersebut dalam jangka aktu tertentu dan kemudian menggantikannya dengan cairan baru. Proses ini terdiri dalam ! langkah"
Mengeluarkan cairan, proses pengeluaran cairan dari rongga peritoneal #. berlangsung dengan bantuan gaya gra$itasi dan memerlukan aktu sekitar %& menit. Memasukan cairan, cairan dialysis ke dalam rongga peritoneal melalui kateter dan %. memerlukan proses #& menit. Waktu tinggal , tahap cairan disimpan di dalam rongga peritoneal selama ' samapi !. jam (tergantung (tergantung anjuran anjuran dari dari dokter). dokter). Pergantian Pergantian cairan diulang setiap setiap ' atau atau jam, dengan maksud minimal ' kali sehari, hari dalam seminggu. Anda dapat melakukan pergantian di mana saja seperti di rumah, tempat bekerja, atau di tempat lainnya yang anda kunjungi, namun tempat*tempat tersebut harus memenuhi syarat agar terhindar infeksi.
Pemilihan tempat yang baik untuk pergantian cairan memiliki beberapa kriteria "
#. Pasti Pastikan kan tempa tempatt terse tersebu butt " ber bersih sih,, tida tidak k ada ada hemb hembusa usan n agin agin (kip (kipas as angi angin, n, pin pintu tu + jendela terbuka), terbuka), dan dan memiliki memiliki penerangan penerangan yang yang baik. %. ida idak k dipe diperk rken enank ankan an adany adanya a bin binata atang ng dise disekit kitar ar saat saat per perga ganti ntian an caira cairan n dan dan di tempat penyimpanan peralatan anda. !.
-ebas gangguan dari luar.
enis Peritoneal Dialysis #. APD APD (Au (Auto tomat mated ed Peri Periton toneal eal Dial Dialysi ysis) s) + Dialy Dialysis sis Perit Peritone oneal al /to /toma matis tis.. 0eru 0erupak pakan an bentuk terapi dialysis peritoneal yang baru dan dapat dilakukan di rumah, pada malam hari seaktu tidur dengan menggunakan mesin khusus yang sudah diprogram terlebih dahulu. 0esin khusus ini dapat dibaa ke mana saja, dikarenakan mesin ini tidak bekerja dengan daya gra$itasi maka keharusan untuk menimbang dan menggantung kantung cairan. %. 1APD 1APD (1on (1ontin tinous ous Ambula mbulator tory y Peri Periton toneal eal Dialy Dialysis sis)) + Dial Dialysi ysiss Perit Peritone oneal al 0and 0andir irii -erkesinambungan. -edanya tidak menggunakan mesin khusus seperti APD. Dialysis peritoneal diaali dengan memasukkan cairan dialisat (cairan khusus untuk dialysis) ke dalam rongga perut melalui selang kateter, lalu dibiarkan selama '* jam. 2ang dimaksud
dengan kateter adalah selang plastik kecil (silikon) yang dimasukan ke dalam rongga peritoneal melalui pembedahan sederhana, kateter ini berfungsi untuk mengalirkan cairan dialysis peritoneal keluar dan masuk rongga peritoneum anda. 3etika dialisat berada di dalam rongga perut, 4at*4at racun dari dalam darah akan dibersihkan dan kelebihan cairan tubuh akan ditarik ke dalam cairan dialisat. Peralatan Peritoneal Dialysis Ultrabag / twinbag sistem " 3ateter, 3onektor titanium, 5hort transfer set, 1airan #. dialysis (ultra bag + tin bag system), 0inicap, /utlet port clamps (untuk tin bag system). Sistem Ultraset / Easi-Y_system " 3ateter, 3onektor titanium, 5hort transfer %. set, 1airan dialysis, 0inicap, /utlet port 1lamps (untuk sistem kantung kembar), 6ltra set + 7asi*2 set, 3antong drainase untuk 7asi*2 system.
8ungsi 5etiap Alat Peritoneal Dialysis 3antung cairan dialysis 3antung yang berisi cairan ini dimasukan ke dalam peritoneum dan akan membuang produk sisa cairan yang berlebihan dari darah. -agian depan kantung ini tertera informasi yang sebaiknya dibaca terlebih dahulu sebelum digunakan, antara lain " Pastikan konsentrat cairan dialysis yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan (#.9:, %.9: dan '.%9:). anggal kadaluarsa, $olume kantong. idak mengalami kebocoran pada kantung. ;omor kode produk. Pastikan bagian ujung kantong masih dalam kondisi tetutup. Pastikan cairan dalam kontong berarna jernih. Anda dapat menghangatkan kantung cairan dengan cara pemanasan kering, seperti " bantal panas atau lampu pemanas. sistem tertutup yang bertujuan melindungi rongga peritoneal. 0ini 1ap >disconnect cap
Penutup ini berfungsi melindungi ujung >short transfer line dan memberikan keamanan dan kemudahan bagi pasien. 5ehingga >patient@s line tetap tertutup dengan baik, dan sistem tidak terkontaminasi. 0ini cap ini bersifat steril dan di dalamnya terdapat busa yang dibasahi po$idone iodine. itanium connector -erfungsi menghubungkan kateter dengan >transfer line konektor ini terbuat dari bahan yang ringan, kuat dan anti infeksi. 3ateter 3ateter dipasang bedasarkan keputusan anda dan dokter anda. ebih baik dijadalkan aktu yang memadai untuk proses penyembuhan luka perut karena operasi pemasangan kateter. Pemasangan kateter direkomendasikan untuk dikakukan pada saat klirens kreatinin antara 9*#& ml+menit. 3ateter terletak di dalam lobang peritoneum sebagian besar berlubang. ubang*lubang ini berfungsi untuk mengalirkan cairan masuk ke dalam maupun keluar dari rongga peritoneum. -iasanya kateter dilengkapi dengan manset fiksasi putih yang berfungsi mempertahankan posisi kateter tetap berada di otot di antara kulit dan rongga selaput perut (peritoneal). empat an,sebagian kateter muncul dari dalam perut disebut Be=it site@. 5esudah pemasangan, jika ditemukan sejumlah kecil cairan bening dan darah disekitar e=it site merupakan hal yang normal. 1airan tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu seiring dengan sembuhnya e=it site. 3onektor titanium adalah sejenis logam yang berfungsi sebagai penghubung antara kateter dengan transfer set. 0etode Pemasangan 3ateter #. 0etode P7C16A;765, dilakukan oleh dokter spesialis ginjal, pada tempat baring pasien dilakukan pembiusan lokal, kateter diarahkan ke dalam dan ditempatkan di dalam rongga perut dengan menggunakan pemadu. 6ntuk metode ini pasien tidak memerlukan raat inap. %. 0etode -7DA<, dilakukan di ruangan operasi, pasien diharuskan menjalani raat inap, dapat dilakukan bius lokal maupun umum. Peraatan kateter ditujukan agar tidak terjadi infeksi dalam aktu panjang dan diperlukan peraatan pasca operasi yang sifatnya mencegah pertumbuhan bakteri pada luka operasi maupun e=it site. Peraatan ini berupa" #. 0andi setiap hari tanpa membahasahi e=it site maupun luka operasi yang belum sembuh. %. 0elakukan pergantian cairan ditempat yang memenuhi syarat seperti yang dijelaskan diatas. !. 0empertahankan posisi kateter, dan tidak diperkenankan untuk menarik atau memutar kateter, karena akan melukai e=it site dan sering menyebabkan timbulnya infeksi. '. 0enjaga e=it site dan luka operasi anda tetap kering. 3eduanya harus tetap kering paling tidak #& hari setelah pemasangan.
9. 0enggunakan masker pada saat pergantian cairan, hal ini dimaksudkan agar mencegah kuman dari hidung dan mulut anda masuk ke dalam kateter. . 1uci tangan sebaik mungkin menggunakan sabun dan keringkan dengan lap atau handuk yang bersih. 0intalah cara mencuci tangan oleh peraat anda. 1ara 0engatasi 0asalah 2ang 3emungkinan erjadi Di Cumah #. ika keluar cairan yang berarna merah " * karena menstruasi ** akan hilang dengan sendirinya * karena mengangkat beban ** hindari mengangkat beban dan kunjungi unit dialysis anda %. ika cairan keluar berarna kuning tua tetapi tidak keruh " cairan berada di dalam rongga peritoneum selama beberapa jam, contoh pergantian di pagi hari ** tidak perlu khaatir (jika berlanjut, kunjungi tempat dialysis). Pola 0akan Pengguna erapi Peritoneal Dialysis Pengguna terapi peritoneal dialysis memerlukan makanan berprotein tinggi guna melaan infeksi. Dikarenakan sejumlah protein terbaa cairan dialisis pada saat cairan tersebut dikeluarkan. 5ehingga diperlukan protein lebih banyak guna menggantikan protein yang hilang terbaa cairan dialysis. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan protein tidak terserap oleh tubuh" 5emakin besar kandungan de=trose pada cairan dialysis (',%9:) semakin banyak protein yang hilang. ika terjadi infeksi dapat menyebabkan kehilangan protein juga. 5elain memerlukan protein tinggi ada beberapa kandungan 4at yang perlu di batasi, dikarenakan ada sejumlah produk sisa di dalam darah yang tidak dapat terbuang dengan sempurna selama dialysis peritoneal. Produk sisa tersebut adalah" 8osfor 3etika ginjal tidak dapat mengeluarkan kelebihan fosfor, maka fosfor akan menumpuk pada tubuh anda. Dalam jangka aktu yang lama fosfor akan menyebabkan tulang lebih rapuh dan mudah patah, fosfor banyak terdapat pada kacang*kacangan, ikan, dan produk susu. 3alium 0erupakan elektrolit yang dibutuhkan untuk fungsi syaraf dan otot yang baik. Einjal yang tidak berfungsi dengan baik akan sulit untuk membuang kelebihan kalium. 3elebihan dan kekurangan dalam kalium dapat menyebabkan otot menjadi lemah dan sering kram. Dan kadar kalium yang tinggi dapat membahayakan jantung. Perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi buah*buahan dan sayuran hijau yang mengandung kalium tinggi seperti pisang, jambu biji, pepaya, tomat, kentang dan kacang*kacangan. 5ebaiknya hindari garam diet dikarenakan mengandung kalium tinggi. ;atrium
Adalah elektrolit yang berperan dalam mengontrol cairan dan tekanan darah di dalam tubuh. 5aat ginjal tidak berfungsi, ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium yang berlebih sehingga tetap berada dalam jaringan bersama dengan air. Asupan natrium dan garam yang tinggi menyebabkan tubuh menahan air dan tekanan darah menjadi tinggi. Dapat diperhatikan jika mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium (garam) akan menimbulkan rasa haus sehingga akan sulit mengontrol jumah cairan yang diminum. 0akanan yang mengandung natrium tinggi sangat perlu dihindari, makanan ini berupa makanan kaleng, fast food, kudapan yang asin, bumbu penyedap, kecap, dan keju. 6ntuk menggantikan natrium dapat menggunakan baang putih, baang, lada, jeruk limau, dan bumbu rempah lainnya.
PERITONEAL DIALISIS DIALISIS PERITONEUM Dialisis perotoneum adalah dialisis yang menggunakan memran peritoneum seagai sarana petukaran !airan dialisis" ereda dengan hemodialisis yang melalui pemuluh darah# Tu$uan dialisis ialah mengeluarkan %at&%at toksik dari tuuh seperti ureum yang tinggi pada ''A atau ''() atau ra!un didalam tuuh dan lain seagainya# Indikasi Diedakan indikasi klinik dan iokimis
Indikasi (linik* +# 'agal gin$al*Akut) ditandai dengan oliguriamendadak dan ge$ala uremia# (ronik) gunanya untuk menopang kehidupan selama pasien dalam penga,asan atau untuk ren!ana transplantasi gin$al -#
'agal $antung atau edema paru yang sukar diatasi#
.# (era!unan yang menimulkan gagal gin$al atau gagngguan keseimangan !airan dan elektrolit# /#
(era!unan oat mendadak dan perlu mengeluarkan oat terseut#
0# 'e$ala uremia mayor# 1ang menun$ukan adanya gagal gin$al akut2kronik yang telah terminal dengan ge$ala* Muntah sering) ke$ang) disorientasi) somnolen sampai koma# Tanda hidrasi erleihan* edema paru) gagal $antung) hipertensi yang tidak terkendali# Perdarahan# Indikasi 3iokemis +# Ureum darah lei dari -04 mg5# Ureum sendiri tidak sangat toksik) tetapi diperlukan pemeriksaan ureum se!ara teratur selama dialisis# -# (alium darah leih dari 6 mE72L# Peninggian kadar kalium darah leih dari 6 mE72L dapat menimulkan atetmia $antung yang 8atal# .# 3ikaronat darah kurang dari +- mE72L# (adar ikaronat darah yang rendah akan merupakan peluang ter$adinya asidosis metaolik# (adar ikaronat plasma yang rendah se!ara klinik ditun$6ukan adanya perna8asan yang !epat dan dalam# (ontraindikasi mutlak pada hakekatnya tidak ada) tetapi harus hati&hati terhadap kemungkinan adanya p eritonitis lokal) 8istel atau kolostomi) penyakit adomen) anastomosis pemuluh darah esar adomen) perdarahan yang sukar diatasi# Dialisis dilakukan dokter di kamar yang aseptik# Persiapan yang diperlukan Persiapan cairan dialisis 9airan untuk dialisis ada tersendiri adalahg de:terose yang erkadar +)05) /)-05 dan ;5# Selain itu harus tersedia larutan (9L) larutan Natrium&3ikaronat) Alumisol dan heparin +4 mg2ml# Untuk in8us iasa diperlukan glukosa 05&+45# Alat-alat untuk tindakan dialisis +# Set untuk dialisis
-#
Stylet atau isturi ke!il) trokar yang ssuai dengan ukuran kateter) pinset
.#
Sarung tangan steril
/#
(asa dan kapas lidi steril
0#
Arteri klem -
>#
Spuit - !!) 0 !!) +4 !! dan -4 !!
;#
Desin8ektan* yodium2etadin +45 alkohol ;45
6#
No?o!ain -5
@#
'unting) plester) pemalut
+4#
Pengukat tanan atau kaki
++#
3engkok
+-#
(ertas untuk !atatan
+.# Tempat pemanas !airan yang harus selalu terisi air panas
dialisis akan di mulai# 3eritahukan pasien agar ko mpres tetap di tempatnya# Pasien dipasang in8us# (andung kemih dikosongkan# Pasien disuruh erkemih atau dipasang kateter# Pasang pengikat pada tangan dan kaki
•
•
•
•
•
•
Pelaksanaan Dialisis Setelah dokter erhasil melakukan pemasangan kateter dialisis) pangkal kateter dihuungkan dengan selang pada kantong penampung !airan dialisis yang digantungkan pada sisi tempat tudur
Setelah persiapan selesai uka klem yang dari otol !airan dialisis" memasukan !airan ini erlangsung selama +0 menit untuk + otol !airan# Setelah !airan hais klem ditutup iarkan !airan erada didalam rongga peritoneum selama .4 menit# 3anyaknya !airan yang dimasukan dimulai dari .4&/4 ml2kg sampai maksimum - leter# Sesudah .4 menit 3uka klem yang ke pemuangan" !airan akan keluar dalam ,aktu +0 menit# ika tidak an!ar erarti ada gangguan) dan anyaknya !airan yang keluar harus seanding dengan yang dimasukan#Pada uumnya kurang sedikit" tetapi $ika trlalu anyak perdaannya harus memeritahukan dokter# 3ila !airan tidak kelur lagi)selangdi klem" masukn !airan dialisis dan selan$utnya dilakukan seperti siklus pertam# Siklus ini dapat sampai -/&.> k ali sesuai dengan hasil pemeriksaan ureum# Ureum dikontrol setiap . $am selama dialisis erlangsung# Tesimeter dipasang menetap dan diukur se!ara periodik
3ila mengikuti drainase) isi kemali ke ruang a domen dengan seagian dialisat#
•
•
•
Penyumbatan drain. Urut perut pasien dan uah posisi pasien# Manipulasi kateter atau suntikan -4 ml dialisat dengan kuat untuk memeaskan sumatan#
•
3ila gagal) pindahkan kateter pada posisi lain#
•
3erikan heparin pada dialisat untuk mengurangi pemekuan darah dan merendahkan 8irin#
•
(ontrol dengan pemeriksaan sinar :#
•
3ila ada perdarahan intraperitoneum yang masuk ke dalam kateter) kontrol kadar hematokit dialisat untuk menilai lama dan eratnya pendarahan# Hipokalsemia" di!egah dengan menamahkan .)0&/ mE72L kalsium per liter dialisat# Hidrasi berlebihan dapat diketahui dengan mengukur erat adan tiap 6 $am# 3erat adan pasien akan turun 4)0&+5 setiap hari# ika meninggi erikan dialisat de:trose -&; 5 atau ke dalam !airan dialisat ditamahkan !airan de:trose +)05 dan ;5 erganti&ganti atau ersama&sama dengan perandingan +*+# Hipovolemia dapat diketahui denga mengukur tekanan darah dan menga,asi tanda&tanda ren$atan# ika ada erikan alumin 05 se!ara intra?ena atau in8us dengan Na9l 4)@5# Hipokalemia ditentukan dengan !ara mengukur kadar kalium darah dan menga,asi peruahan E(' yang ter$adi
segera menghuungi dokter# Penga,asan tanda&tanda ?ital dan gangguan yang ter$adi selama dialisis <ila ada= selalu di!atat dalam !atatan khusus# umlah urine yang seelum diuang $uga di!atat# Perhatikan sesuai atau tidak# Oat&oatan dierikan sesuai petun$uk# Dan harus selslu disediakan oat yang diperlukan se,aktu&,aktu# uga alat untuk E('# Ureum dikontrol setiap . $am2> $am sesuai petun$uk dokter atau melihat keadaan pasien# 3erat adan ditimang setiap 6 $am# Setelah dialisis selesai) luka ditutup denan kasa steril yang diolesi dengan salep antiiotik) diplester kemudian pasien dipasang gurita#Selama -/ $am erikutnya) pasien dioser?asi terus karena komplikasi masih mungkin ter$adi# Gangguan rasa aman dan nyaman Tindakan dialisis tentu merupakan hal yang menakutkan pasien) selain timul rasa sakit $uga takut melihat alat&alatnya# 3iasanya dialisis dilakukan diruangan khu sus $ika tidak di I9U# Oleh karena itu $ika pasien tidak payah atau koma perlu pendekatan yang aik# 3erikan dorongan agar tidak takut dan $elaskan mengapa perlu dilakukan dialisis# Untuk memerikan rasa aman iasanya orang tua di i%inkan menunggu# Selama dialisis pasien oleh makan dan minum) dan keluarga oleh memantu memerikannya# Dengan adanya keluarga disisinya dan perhatian dari pera,atnya gangguan rasa aman dan nyaman dapat dikurangi DACTAR PUSTA(A 3lake) right) aet!hter) Anomalous Cormation o8 the 'enito Tra!t) Edisi III) USS# +@;4# diposting oleh Lut8i Parisi