Cadangan Makanan merupakan kandungan yang ada didalam biji.
Perkembangan cadangan makanan umumnya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembangan dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan dua inti kutub.
Embrio merupakan sporofit muda yang tidak segera melanjutkan pertumbuhannya, melainkan memasuki masa istirahat.
6. Jaringan cadangan makanan
Biji beralbumin dan non-albumin
Berupa endosperm dengan berbagai kandungan seperti minyak, karbohidrat, protein dan lipid
Dinding sel yang menyimpan cadangan makanan pada Phoenix dan Diospyros
Biji Ceratonia mempunyai endosperm berlendir. Dinding menjadi lebih kurang berlendir bila terkena air
Pada biji-biji kering sel-sel endospermanya keras dan selama perkembangan berfungsi sebagai jaringan nutrisi dan yang mengembang
>>> BACCA <<<
Lycopersicon esculentum
(Tomat)
Memiliki perikarpium yang tebal dan berair.
Eksokarpium dapat mengandung pigmen.
Mesokarpium terdiri dari sel-sel parenkima yang berlapis-lapis dan kebanyakan dapat dimakan,
Endokarpium merupakan lapisan yang tipis.
>>> HESPERIDIUM<<<
Eksokarp (flavedo):
Epidermis luar, berkutikula, beberapa lapis parenkim subepidermis padat, mengandung kelenjar minyak (lisigen) dan sel berkristal
Mesokarp (albedo):
Jaringan spons berwarna putih
Endokarp:
Epidermis dalam dan beberapa lapis parenkim yang padat. Pada bagian ini terdapat gelembung-gelebung berair.
>>> PEPO <<<
Eksokarp:
Epidermis luar, dan di bawahnya terdapat jaringan kolenkim
Mesokarp:
Parenkim yang mengandung kloroplas
Endokarp:
Epidermis dalam berupa membran tipis dan transparan
Cucumis melo
(Melon)
>>> DRUPA <<<
Eksokarp:
Tersusun atas jaringan epidermis dan kolenkim
Mesokarp:
Tebal berdaging atau berserabut
Endokarp:
Tersusun atas jaringan yang keras dan berkayu, terdapat berkas pembuluh.
Cocos nucifera
(Kelapa)
>>> POMUM <<<
Eksokarp:
Epidermis luar, mengandung pigmen antosianin dan flobalen yang memberikan warna khas pada apel
Mesokarp:
Parenkim berdaging
Endokarp:
Sel-sel sklereid
Pyrus malus
(Apel)
BUAH KERING
(A) Buah yang berkembang dari daun buah tunggal
(i) Folikel (buah bumbung), seperti polong dan membuka di sisi ventral (Delphinium, Brachychiton)
(ii) Legum (buah polong), membuka menjadi dua katup melalui alur ventral dan dorsal (Leguminosae)
(B) Buah sinkarpus, berkembang dari bakal buah dengan 2 karpel / lebih
(i) Silikua (lobak/polong palsu), seperti polong, dua karpel membentuk rusuk tebal, dan mempunyai sekat semu (Cruciferae)
(ii) Kapsula (buah kotak), dari dua karpel / lebih dan merekah dalam berbagai cara dan mempunyai arti penting dalam taksonomi
lokusidal
septisidal
septifragal
berpori
Membuka dari ujung distal (Iris, Epilobium)
Membuka diantara karpel (Hypericum)
Sekat tetap menempel pada sumbu
sirkumsisi
Melalui pori kecil (Papaver, Campunala)
Belahan melintang dan membentuk kelopak (Anagalis, Hyascyamus)
berkatup
Dengan bantuan geligi
Buah kering
>>> TIPE BUAH BERDAGING <<<
Buah buni (bacca)
Buah jeruk (hesperidium)
Buah batu (drupa)
Buah apel (pomum)
Buah pepo
>>> PENGELOMPOKAN BUAH <<<
BUAH KERING
BUAH BERDAGING
Mesokarp
Endokarp
Eksokarp
JARINGAN PEMBULUH
Jumlah berkas pembuluh sepal dan petal beragam pada berbagai bunga.
Pada stamen biasanya ada satu berkas pembuluh,namun beberapa familia memilki jumlah 3-4, seperti araceae
Sistem pembuluh pada karpel terbagi menjadi:
Berkas ventral yang berdivergensi ke bakal biji
Berkas karpel dorsal yang masuk ke dalam stylus
ANATOMI BUAH
Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya,
Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah dari langit,
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
anggur, sayur-sayuran, zaitun, kurma,
kebun-kebun yang rindang, dan
buah-buahan serta rerumputan.
Semua itu untuk kesenanganmu
dan hewan-hewan ternakmu.
(Terjemahan QS 'Abasa: 24–32)
Dan Kami jadikan padanya di bumi itu
kebun-kebun kurma dan anggur,
dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
agar mereka dapat makan dari buahnya,
dan dari hasil usaha tangan mereka.
Maka, mengapa mereka tidak bersyukur?
(Terjemahan QS Yasin: 34–35)
Buah adalah struktur reproduksi tambahan
pada tumbuhan Angiospermae untuk
melindungi biji.
>>> Definisi <<<
>>> PERAN <<<
Bagi tumbuhan:
Melindungi biji
Menyimpan cadangan makanan
Membantu penyebaran biji
Bagi makhluk hidup lain:
Menyediakan sumber energi (sebagai bahan makanan)
>>> STRUKTUR BUAH <<<
Pada umumnya, buah memiliki struktur dinding buah (perikarp) yang berdaging.
Perikarp terdiri dari 3 lapisan:
Eksokarpium/epikarpium, tersusun atas satu lapis sel dan ada yang memiliki kutikula
Mesokarpium, tersusun atas beberapa lapis jaringan parenkimatis yang di dalamnya dapat ditemukan berkas pengangkut, minyak, amilum, lendir, dan kristal kalium oksalat.
Endokarpium, tersusun atas satu lapis sel yang berkembang dari epidermis dalam daun buah
Struktur lapisan kulit buah
Buah Kering
Buah kering yang tak memecah (indehiscens)
berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah.
Buah Kering yang memecah (dehiscens)
berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat.
Buah kering yang tak memecah (indehiscens)
Buah kurung (achenium) : buah berbiji satu, dinding buah dan kulit biji terpisah . Contohnya adalah buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
4. KULIT BIJI (SPERMODERMIS)
Susunan kulit biji pada umunya adalah sebagai berikut :
Epidermis : Merupakan lapisan terluar kulit biji. Sering suatu biji tanpa epidermis.
Jaringan yang berdinding tebal, terdapat di sebelah dalam apidermis.
Sel-sel parenkim, sel-sel kristal, atau sel-sel berisi pigmen yang terdapat di sebelah dalam jaringan makrosklereida.
KULIT BIJI (SPERMODERMIS)
Mempunyai satu atau dua integumen, bervariasi sesuai dengan sifat khas biji
Pada kulit tomat ada 4 bagian: epidermis luar, parenkim luar dan dalam, epidermis dalam
Beberapa Angiosperma memiliki struktur tambahan yang berair (delima-Punica granatum)
Berfungsi melindungi dan mengendalikan perkecambahan
Hilangnya sifat dorman bergantung pada keseimbangan antara penghambat dan pemacu pertumbuhan
Perkembangan kulit biji Lycopersicon esculentum
Kulit biji Phaseolus aureus
5. Beberapa contoh Struktur Biji
Biji Jarak ( Ricinus communis)
Biji Fabaceae
Biji Jarak (Ricinus communis)
Berkembang dari bakal biji berintegumen dua helai (bitegmik)
Nuselus bersifat krasinuselat (gambar A)
Berkas pembuluh meluas lewat funikulus ke daerah kalaza dan bercabang di integumen dalam.
Terdapat obturator (penuntun tabung polen ke arah mikrofil)
Setelah pembuahan, terdapat perubahan berikut:
Integumen luar, sel epidermis luar meluas tangensial dan menyimpan bahan yang mengakibatkan warna coklat dari biji
Sel epidermis dalam memanjang, mesofil diantara dua lapisan rusak tertekan.
Saat endosperm dan embrio berkembang, sel nuselus di dekat mikropil membesar dan membentuk vakuola, dan di daerah kalaza mengalami pembelahan berulang kali.
Pada keadaan masak, endosperm merupakan bagian terbesar dari biji, embrio berada sepanjang sumbu panjang dari biji (Gambar. D)
Biji Fabaceae
Dari biji berintegumen dua. Integumen dalam hilang sewaktu perkembangan biji
Epidermis tetap uniseriat dan berkembang menjadi lapisan tiang sklereid
Struktur tiang berkaitan dengan tingkat impermeabilitas yang tinggi. Struktur garing terang diduga merupakan bagian yang paling imperbeabel
Penampakan garis terang disebabkan oleh arah tumbuh mikrofibril
Hilum berlaku sebagai katup higroskopik. Tahan di daerah kering
Crotalaria intermedia
kutikula
garis terang
makrosklereid
lagenoskelreid
ruang antar sel
parenkim
aleuron
endodermis
kotiledon
HIPOGEAL
EPIGEAL
2. Bagian Biji
Biji umumnya dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kulit biji ( spermodermis)
2. Tali pusar ( funiculus)
3. Inti biji (nucleus seminis)
1.PENGERTIAN BIJI
Biji (Bahasa Latin : Semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindungi oleh organ lain (buah, pada Angiospremae atau Magnolophyta) atau tidak (pada Gymnospermae) . Dari sudut pandang evolusi, biji meruakan embio atau tumbuhan kecil yang termofikasi sehingga dapat bettahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai utuk petumbuhan
2. Buah padi (caryopsis) : buah berbiji satu, dinding buah bersatu dengan kulit biji (jagung, gandum) buah padi adalah buah sekaligus biji.
Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari :
Lemma : bagian penutup yang besar dan pada varietas tertentu memiliki "bulu"
palea : bagian penutup yang kecil
skutelum (scutellum) : kotiledon tipis di monokotil
Bagian biji terdiri dari :
Aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit. hanya setebal satu lapis sel.
Endosperma, tempat penyimpanan cadangan makanan
Embrio, yang merupakan calon tanaman baru
Koleoptil, adalah selubung ujung embrio/plumula
Koleoriza, adalah bagian yang menyelubungi akar.
3. Buah Keras (Nux): buah berbiji satu dengan dinding yang mengeras, sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh cawan atau cangkang (oak, hazelnut)
Buah kering yang memecah (dehiscens)
Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya. Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).
2. Buah polong (legumen) : terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
3. Buah lobak (siliqua) : buah yang berkembang dari dua karpel, memecah pada dua alur, melepaskan kedua karpelnya dan menyisakan sekat. (pada tumbuhan Brassicaceae)
4. Buah Kotak (Capsule) : buah yang berkembang dari beberapa karpel, memecah sepanjang persatuan karpel atau melalui pori (durian, lili, Canna)
ANATOMI BIJI
Megasporogenesis
Sel induk meganspora mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 megaspora yang disusun dalam 1 deretan dan biasanya 3 terdekat dengan mikropil mengalami kemunduran sehingga tinggal 1 megaspora yang membesar
Sel induk megaspora mengalami 3 kali pembelahan mitosis secara berurutan sehingga terbentuk kntong embrio yang berisi gametofit betina dengan 8 inti
3. PERKECAMBAHAN BIJI
Perkecambahan sesungguhnya adalah pertumbuhan embrio yang dimulai kembali setelah penyerapan air atau imbibisi.
Macam- Macam perkecambahan::
EPIGEAL Kotiledon dan ujung pucuk timbul sementara hipokotil memanjang sebagai akibat pertumbuhan interkalar
HIPOGEAL Hipokotil hanya memanjang sedikit atau tidak sama sekali
Bunga: Alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae.
Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan fertil yang melekat pada sumbu yakni reseptakulum.
Bagian sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga dinamakan pedisel.
BUNGA
Tapetum
Lap. tengah
Epidermis
Endotesium
Polen
Alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan berbunga
Hasil mikrosporogenesis
Bersimetri radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat bagian yang kurang kuat disebut aperatur.
Aperatur bulat (pori)
Aperatur memanjang (kolpi)
ANATOMI BUNGA, BUAH, & BIJI
Rexy Ismail Adha " Indri Andriyatno " Qotrunnada Laela
Khairunnisa Kurnia Sari " Aula Hani Maisaroh " Reni Indriani " Afifatul Azkiyah
Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Polen
Dinding serbuk sari terdiri dari dua lapisan utama:
Intin yang lunak di bagian dalam
Eksin yang keras di sebelah luar.
Neksin: bagian yang tidak berlekuk di sebelah dalam
Seksin: bagian yang menunjukkan pola lekukan khas disebelah luar
Gambar: Polen lilium
1. Polen, 2. Polen yang berkecambah, 3. Inti, 4. Eksin, 5. Intin
Stamen
Antera mempunyai struktur yang sangat kompleks, terdiri dari dinding yang berlapis-lapis
Antera umumnya berisi 4 kantong sari (mikrosporangia) yang di dalamnya banyak serbuk sari/polen yang berpasangan dalam 2 lobus.
Kedua lobus dipisahkan oleh suatu jaringan steril disebut konektivum.
Lapisan dinding antera dari luar ke dalam:
Epidermis
Endotesium
Lapisan tengah
Tapetum
2. Stamen
Stamen terdiri dari filamen dan dibagian distal terdapat antera.
Epidermis filamen mempunyai kutikula dan pada spesies tertentu mempunyai trikoma.
Filamen tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakoula, tanpa ruang antar sel.
Mikrosporogenesis
Menghasilkan spora-spora reproduktif yang disebut polen
Setiap satu mikrosporosit menghasilkan 4 serbuk polen
Warna Petal
Pigmen pada kromoplas (karotenoid), Pigmen di dalam cairan sel (antosianin)
Epidermis pada petal seringkali mengandung minyak yang mudah menguap bunga harum
Pada epidermis petal maupun sepal dapat ditemukan adanya stomata dan trikoma
Petal pada Asclepias
ANATOMI BUNGA
1. Sepal dan Petal
Struktur anatomi sepal dan petal menyerupai daun fotosintesis, tersusun atas tiga sistem jaringan: epidermis, jaringan dasar dan jaringan pembuluh.
Pada kedua bagian bunga tersebut dapat ditemukan adanya sel yang mengandung latisifier dan idioblas seperti kristal dan tanin.
Sepal mengandung kloroplas, jaringan dasarnya tidak terdiferensiasi menjadi palisade dan spons.
Sepal pada tumbuhan Digitalis purpurea
A. Organ Bunga
Bagian bunga yang Steril:
Sepal yang menyusun Kaliks
Petal yang menyusun Korola
Bagian bunga yang Fertil:
Androecium: Stamen terdiri dari Antera dan Filamen
Gynoecium: Pistillum terdiri dari Stigma, Stilus, dan Ovarium
Anatomi Polen
Mikosporogenesis dan Megasporogenesis
Pada antera yang sedang berkembang, mikrosporangium terdiri dari sel sporongen yang ada dalam rongga kantung polen dan sejumlah lapisan khusus disebelah luarnya.
Sel sporogen masih dapat bermitosis menghasilkan lebih banyak sel sporogen atau langsung menjadi sel induk mikrospora. Meiosis terjadi dalam sel induk mikrospora, menghasilkan tetrad yang terdiri dari empat sel mikrospora yang haploid
Perkembangan Bunga
Pada bunga, luas meristem apeks lambat laun berkurang sewaktu bagian bunga dibentuk secara berurutan.
Kebanyakan bunga, urutan pembentukan daun bunga berlangsung dari luar ke dalam secara karopetal.
Namun, ada beberapa taksa menunjukkan bahwa beberapa bagian bunga dibentuk dalam arah terbalik.
Perkembangan
Aula Hani M
RENI INDRIANI
Pistilum/Karpel - Ginesium
Karpel : satuan dasar dari ginesium
Bunga dapat memiliki ovarium dengan satu atau lebih karpel, mungkin lepas (apokarp) atau bersatu (sinkarp)
Karpel terdiri atas :
bakal buah (ovarium) terdapat pada bagian pangkal dari karpel, fertil
dinding ovarium
plasenta tempat pelekatan tangkai ovulum
lokulus ruang
ovulum
tangkai putik (stilus) steril
kepala putik (stigma) bagian ujung dari karpel
Tangkai putik merupakan bagian karpel yang memanjang keatas, kearah distal
Jaringan dasar stilus bersifat parenkim dan ditembus oleh berkas pembuluh angkut
Stilus dapat berongga atau padat
Pada kebanyakan Angiospermae, stilusnya padat dan jaringan di tengah terspesialisasi menjadi jaringan transmisi, yang memasok zat hara bagi tabung sari yang tumbuh melalui-nya
Tangkai (Stilus) dan Kepala Putik (Stigma)
Karpel biasanya terdiri dari tiga bagian, yakni:
bakal buah dengan bakal biji atau ovulum
tangkai putik atau stillus
kepala putik atau stigma.
Karpel
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
65
64
63
62
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
2
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
12/21/2016
#
12/21/2016
#
23
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
16
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
12/21/2016
#
1
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
12/21/2016
#
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
15
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
"
"
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
"
"
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
61
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
12/21/2016
#
14
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
55
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
51
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
12/21/2016
#
50
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
12/21/2016
#
57
60
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
58
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
49
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
44
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
12/21/2016
#
43
42
46
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
12/21/2016
#
48
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/21/2016
#
Click to edit Master title style
12/21/2016
#
47
12/21/2016
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
12/21/2016
#