UNIT MEDIS PELAYANAN HISTEREKTOMI No. Dokumen
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No Revisi 0
Halaman 1/3
Ditetapkan, Direktur RS Petukangan
Pengertian Adalah pengangkatan uterus dengan atau tanpa ovarium secara keseluruhan, biasanya dilakukan pada pasien mioma uteri atau sesudah Sectio Caesarea terjadi rupture uteri Tujuan Agar tidak terjadi komplikasi lain Kebijakan Pengangkatan uterus Prosedur
A.
Persiapan bahan dan alat: Ruang siap pakai Meja mayo Set tenun Set instrumen dasar ditambah: kogle tang,liver hak, 5. Obatan-obatan: a. Bethadine, b. Nacl, c. Alkohol, d. Sofratule 6. Benang-benang: a. Chromik 1 b. Silk 1 c. Vicryl 1 d. Plain 2/0 e. Vicryl 3/0 7. Kabel diatermi 8. Mata pisau no.20 9. Kassa dan rol Kassa 10. Handscoon 11. Hipafik 1. 2. 3. 4.
B. Prosedur kerja:
UNIT MEDIS PELAYANAN HISTEREKTOMI No. Dokumen
No Revisi Halaman 0 1/3 1. Operator,assisten dan instrumentator mencuci tangan 2. Instrumentator dan assisten memakai baju steril,instrumen menyiapkan dan merapikan alat dimeja mayo 3. Lakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah perut dan sekitarnya 4. Posisi pasien terlentang dalam narkose Insisi mediana antara pusat dan sympisis/fpahnenstihl, sub kutis sampai dengan fascia, pendarahan diatasi, otot dibuka secara tumpul dengan pinset anatomis peritonium diangkat dan ditembus kemudian diperlebar dengan gunting, selanjutnya tepi peritonium dijepit dengan klem 5. Peritonium dibuka, pasang liver hak, lapangan operasi dipisahkan dari rongga perut dengan roll Kassa 6. Ligamentum rotunda kanan dan kiri dipotong kira-kira 1,5 cm dari uterus dan potong medial dan lateralnya diikat dengan chromik 7. Dari dinding belakang ligamentum latum, dibawa ke ligamentum ovari dekat pada pinggir uterus ditekan kedepan sampai menembus ligamentum latum ditempat pemotongan ligamentum rotundum, kemudian diklem dengan dua klem 8. Setelah dijepit dengan dua klem tuba dan ligamentum ovarii propium dipotong diantara dua klem dan potongan medial lateralnya diikat dengan chromic nomor 1 9. Tindakan yang sama dilakukan pada sisi yang lain 10. Peritonium pada pelika vesicouterina dibuka ditengah lalu diperlebar kekanan dan kekiri sampai potongan ligamentum rotunda, kemudian buli-buli dan peritonium dengan hati-hati didorong kebawah dengan jari yang dibungkus dengan Kassa, sekaligus dilepaskan dari bagian bawah uterus 11. Jaringan ligamentum yang terbuka didorong kelateral untuk menjauhkan ureter 12. Peritonium dilapisan belakang ligamentum latum pada pinggir uterus lalu pada uterin kanan dan kiri dengan cabang-cabangnya dijepit didekat uterus, digunting dan diikat dengan chromic 1 13. Pada histerektomi supravaginal (sub total): Servik bagian atas dijepit dengan dua klem lalu dipotong diantara dua klem, luka yang terbentuk
UNIT MEDIS PELAYANAN HISTEREKTOMI No. Dokumen
No Revisi Halaman 0 1/3 dijahit dengan chromic 1, dilakukan peritonisasi sisa servik, ujung-ujung ligamentum rotunda dan adneksa kedua sisi yang dipotong. Perdarahan diatasi, luka operasi ditutup lapis demi lapis 14. Pada histerektomi total: Buli-buli dipisahkan lebih kebawah sampai vagina bagian atas, pada dinding bagian uterus sedikit diatas hubungannya dengan ligamentum sakrouterin dibuat insisi melintang 15. Vagina depan dibuka dari sisi uterus dipisahkan dari vagina lalu ditutup dengan menjahit dinding depan dan belakang. Dilakukan peritonisasi puncak vagina, ujung-ujung ligamentum rotunda dan adneksa kedua sisi yang telah dipotong 16. Perdarahan diatasi, luka operasi tutup lapis demi lapis: a. Peritonium dengan chromik 0 b. Otot dengan chromik 0 c. Fascia dengan vicryl 1 d. Subkutis dengn plain 2/0 e. Kutis dengan victyl 3/0 17. Luka operasi ditutp dengan sofratul dan Kassa steril kemudian diplester dengan hipapik 18. Asisten dan instrumen bekerja sesuai uraian tugas Unit Terkait 1. Instalasi Rawat 2. Instalasi Laboratorium